Hidup di jaman serba cepat dan serba instan membuat kita melakukan
segalanya dengan cepat dan instant pula, termasuk untuk urusan perut
alias makanan. Sesekali makan sampahsih boleh-boleh saja, tapi ada
baiknya jika kita mengimbanginya dengan makanan-makanan yang
menyehatkan, apalagi jika makanan tersebut mampu memperlambat proses
penuaan, meningkatkan daya tahan tubuh, melawan efek polusi, mencegah
kanker, dan mengurangi resiko penyakit jantung dan osteoporosis.
Beras Merah
Bahan :
Nasi adalah makanan pokok orang Indonesia, tapi
kita biasanya mengkonsumsi beras putih. Nah, jika
Anda ingin mendapatkan manfaat lebih dari nasi,
cobalah mengkonsumsi beras merah. Beras merah
adalah sumber protein yang baik, sumber mineral
seperti selenium yang dapat meningkatkan daya
tahan tubuh, dan sumber vitamin B yang dapat
menyehatkan sel-sel syaraf dan system pencernaan.
Beras merah juga memiliki kandungan serat yang
tinggi sehingga dapat mencegah konstipasi.
Aprikot
Aprikot juga memiliki beta karoten dan
vitamin C, yaitu antioksidan yang mampu
menyapu bersih radikal bebas dalam tubuh.
Apricot segar adalah salah satu sumber
betakaroten terbaik. Beta karoten adalah
antioksidan yang berhubungan erat dengan
rendahnya resiko katarak, stroke, penyakit
jantung, dan beberapa jenis kanker.
Brokoli
Brokoli, seperti halnya sayuran berwarna hijau tua
lainnya, kaya akan kalsium, dan juga memiliki sifat
anti-kanker karena kandungan beta-karoten,
vitamin C dan seratnya. Studi di Amerika
mengungkapkan bahwa orang-orang yang rutin
Salmon
Ikan salmon adalah sumber protein yang sangat baik dan mengandung
vitamin B dalam jumlah yang besar, yang dapat melindungi tubuh dari
resiko anemia.
Suatu riset mengindikasikan bahwa konsumsi 150 gram ikan yang memiliki
kadar minyak tinggi, seperti salmon, tiap harinya, dapat membantu
mengatasi gejala-gejala psoriasis, yaitu salah satu gangguan kulit kronis.
Ikan salmon juga memiliki kandungan EPA (eicosapentanoic acid) dan DHA
(docosahexaenoic acid). Kedua zat tersebut dapat mengurangi resiko
penggumpalan darah dan mencegah penumpukkan lemak di dinding
pembuluh darah.
Kacang Ginjal
Kacang ginjal atau kidney bean adalah sumber protein yang rendah lemak,
dan juga mengandung serat khsusu yang dapat membantu menurunkan
kadar kolesterol dalam tubuh. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa
apabila kacang ginjal ditambahkan pada pola makan orang-orang dengan
kadar lemak dan kolesterol yang tinggi dalam darah, ternyata kadar
kolesterol dan lemaknya menurun. Sifat penurun kolesterol dan lemak dari
kacang ini kemungkinan berasal dari kandungan protein dan seratnya.
Kacang ginjal merah dicerna dengan lambat. Saat dicerna di usus, secara
berangsur-angsur mereka diserap ke dalam aliran darah dalam bentuk
glukosa, menyebabkan kenaikan gula darah yang bertahap sedikit demi
sedikit. Artinya hanya sedikit pula jumlah hormon insulin yang dibutuhkan
untuk menjaga kadar gula darah tetap normal, dan ini sangat membantu
bagi para penderita diabetes agar bisa makan tenang tanpa khawatir akan
melonjaknya kadar gula darah. Kandungan serat tak-larut dari kacang
ginjal tidak akan dicerna di usus kecil, tapi akan diteruskan ke usus besar.
Di sini bakteri akan memprosesnya menjadi asam-asam lemak rantai
Oat
Sumber karbohidrat yang rendah lemak ini
menghasilkan energi yang dilepaskan secara perlahan,
juga mengandung.serat larut yang dapat membantu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Penambahan oat ke menu makanan sebanyak 30-40
gram sehari, digabung dengan menu diet rendah
lemak, dapat mengurangi kadar kolesterol sampai
dengan sembilan persen.
Para penderita diabetes harus menjaga kadar gula darah mereka se-
normal mungkin. Asupan beberapa jenis karbohidrat dalam jumlah besar
dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang cepat. Tetapi karena
oat dicerna dengan lambat, maka oat menjadi sumber karbohidrat yang
baik untuk para penderita diabetes.
Walnut
Bersama dengan kacang-kacangan dan biji-
bijian lainnya, walnut kaya akan minyak tak
jenuh yang dapat mengurangi resiko
penyakit jantung. Suatu penelitian
menunjukkan bahwa orang yang
mengkonsumsi walnut setidaknya empat kali
seminggu memiliki resiko serangan jantung
lebih rendah 50% dibanding mereka yang
tidak makan walnut. Para ahli menemukan bahwa mereka yang
menambahkan walnut dalam diet rendah kolesterol ternyata mampu
mengurangi kadar LDL 15% lebih rendah daripada diet tanpa walnut.
Minyak Zaitun
Kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, minyak zaitun dapat mengurangi
resiko penyakit jantung, dan juga sumber vitamin E yang baik untuk
melawan penuaan. Mengurangi konsumsi lemak padat dan menggantinya
dengan minyak zaitun dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah
hingga 10%. Dan pada setiap 1 persen pengurangna kolesterol, resiko
terjadinya penyakit jantung koroner akan berkurang sebanyak dua persen.
Apel
Apel mengandung vitamin C yang bersifat
meningkatkan kekebalan tubuh dan melawan
radikal-radikal bebas. Penelitian
menunjukkan bahwa mengkonsumsi apel
secara rutin dapat menurunkan kadar
kolesterol darah, terutama LDL, sang
kolesterol jahat.
Kombinasi khas dari serat dan asam buah di apel kemungkinan bertanggung
jawab terhadap daya pencegahan dan pengobatan konstipasi. Kandungan
pectin dan sifat antivirus alami dari apel menjelaskan mengapa di dunia
barat apel digunakan sebagai obat tradisional untuk diare.
Apel memiliki manfaat yang sangat baik terhadap system pencernaan dan
system ekskresi (system pembuangan). Hal ini mungkin akibat combinasi
aksi dari asam buah yang bersifat meningkatkan pencernaan, efek
antioksidan dari flavonoid quercetin, dan juga kemampuan pectin dalam
meningkatkan system pembuangan.
Sumber : Mediasehat.com