Anda di halaman 1dari 20

ALUR KIA

ALUR PELAYANAN PASIEN DI POLI KIA

3 mnt
Pasien Sapa pasien dengan ramah
datang
Status
Register
Buku KIA

Anamneses/Identifikasi

5 mnt
Cuci tangan
5 mnt
sebelum dan
input/ unsur terkait: sesudah

Bidan
Pemeriksaan
Perawat
KU (TTV)
Dokter Fisik (dari kepala-kaki)
Analis Laboratorium (KP)
Gizi
15 mnt

Lab : 1-2 jam


Diagnosis
1 mnt

Pulang
2 mnt Rawat inap
Rekomendasi
Rujuk

TOTAL WAKTU PELAYANAN TIAP PASIEN 30 MENIT (TANPA PEMERIKSAAN LABORATORIUM)


SOP

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Pengertian:
Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil mulai dari ibu merasa terlambat haid sampai saat menjelang
persalinan.

Tujuan :
Memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan Antenatal, dengan standar 6 T (timbang berat badan, tekanan
darah, tinggi fundus uteri, TT, tablet tambah darah, temu wicara) yang meliputi anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal.
Mengenal kehamilan dengan komplikasi seperti anemia, kurang gizi, hipertensi.
Memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan sertatugas terkait lainnya.
Mencatat data dan menganalisis serta merekomendasisecara tepat pada setiap kunjungan.
Memberikan pelayanan khusus bila ditemukan kelainan dan harus mampu mengambil tindakan yang
diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.

Prosedur :
Anamnese

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan laboratorium

Konseling

Unit Terkait:
Dokter, dokter SPOG, Bidan, Perawat, Laboratorium, Gizi
SOP

ANAMNESE IBU HAMIL

Pengertian :
Mengumpulkan data/informasi pasien melalui wawancara dengan pasien atau pendamping

Tujuan :
Mengetahui dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya

Persiapan :
1. Status ibu/kartu ibu dan kartu skrining Pudjirohati
2. Buku KIA
3. Lingkungan bersih dan nyaman
4. Buku register/kohort
5. Stiker P4K
6. Formulir kesepakatan ibu/amanat persalinan/perencanaan persalinan
7. Alat tulis
8. Meja,kursi

Prosedur :
1. Menyambut ibu dan pendamping dengan ramah
2. Memperkenalkan diri pada ibu
3. Menanyakan nama dan usia ibu dan keterangan lainnya yang diperlukan seperti dalam buku KIA,
register/kohort ibu.
4. Riwayat kehamilan sekarang:
HPHT
Gerakan Janin
Tanda-tanda bahaya/penyulit
Keluhan umum
Obat-obat yang dikonsumsi
Kekwatiran-kekwatiran khusus
5. Riwayat kehamilan lalu
Jumlah kehamilan
Jumlah anak yang lahir hidup/mati
Jumlah kelahiran premature
Jumlah keguguran
Persalinan dengan tindakan (operasi,vakum,forsep)
Riwayat perdarahan pada persalinan/paska persalinan
Kehamilan dengan tekanan darah tinggi/rendah
Berat bayi <2,5 kg atau > 4 kg
Masalah lain
6. Riwayat kesehatan atau penyakit yang diderita sekarang dan dulu:
Sakit Jantung
Hipertensi
Diabetes
Malaria
Apakah ada keputihan banyak, gatal, berbau dan bergumpal
Imunisasi TT
Masalah lain
7. Riwayat sosial ekonomi
Status perkawinan
Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan ibu
Riwayat KB
Dukungan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga
Kebiasaan makan dan kadar gizi yang dikonsumsi, vitamin A
Kebiasaan hidup sehat : mandi, cuci tangan, sikat gigi
Kebiasaan lain : merokok, miras, obat terlarang
Beban kerja sehari-hari
Tempat dan petugas yang diinginkan untuk membantu persalinan (isi pada stiker P4K)
Alat transport yang akan digunakan datang bersalin ke fasilitas
Adakah persiapan dana untuk mengantisipasi bila terjadi kegawatdaruratan di mana ibu
harus dirujuk
Siapa yang akan menjadi pendonor darah? (isi pada stiker P4K). Tempat dan petugas
kesehatan yang diinginkan untuk membantu persalinan.
Unit Terkait :
Bidan, Perawat, Dokter SPOG
SOP

MENIMBANG BERAT BADAN

Pengertian :

Mengukur berat badan pasien dengan timbangan berat badan

Tujuan :

Memberikan pelayanan Antenatal yang berkualitas dan mendeteksi dini komplikasi kehamilan melalui

berat badan ibu hamil

Persiapan :

1. Timbangan berdiri

2. Status ibu/buku KIA dan alat tulis

3. Lingkungan bersih dan aman

Prosedur :

1. Pasien diberitahu tujuan dilakukan penimbangan

2. Mengatur timbangan skala nol agar seimbang

3. Mempersilahkan pasien naik ke timbangan tanpa alas kaki

4. Melihat skala timbangan dengan benar

5. Mencatat hasil dalam buku KIA dan kartu ibu

6. Mempersilakan pasien turun dari timbangan

7. Mengembalikan timbangan ke tempat semula

Unit Terkait :

bidan, perawat, dokter SPOG


SOP
MENGUKUR TINGGI BADAN
Pengertian:
Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tinggi badan dan hanya satu kali pada
kunjungan antenatal pertama
Tujuan :
Untuk mengetahui tinggi badan ibu hamil sehingga dapat mendeteksi faktor resiko
Persiapan :
1. Peralatan :
- Alat pengukur tinggi badan
- Buku catatan /kartu ibu/buku KIA
- Alat tulis
2. Menyiapkan lingkungan yang nyaman bagi ibu hamil
Prosedur :
1. Memberitahu ibu maksud dan tujuan yang akan dilakukan
2. Mencuci tangan
3. Mempersilakan ibu berdiri tegak pada lantai datar dan rapat pada alat pengukur tinggi badan,
pandangan lurus ke depan
4. Merapatkan alat pengukur pada kepala ibu
5. Membaca skala
6. Apabila ibu lebih tinggi dari petugas perlu dipergunakan penggaris. Penggaris diletakkan di atas
kepala ibu dan luruskan lalu lihat skalanya.
7. Catat hasil pada kartu ibu/buku KIA
8. Sampaikan hasilnya pada ibu.
Unit Terkait :
Bidan, perawat, dokter SPOG

SOP
MENGUKUR LINGKAR LENGAN ATAS (LILA)
Pengertian :
Pengukuran yang dilakukan pada lengan yang tidak aktif, pada kunjungan antenatal
Tujuan:
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil dengan kurang energi
Persiapan :
- Peralatan : pita LILA
- Buku catatan/kartu ibu/buku KIA
- Lingkungan yang nyaman
Prosedur :
1. Memberitahukan kepada ibu hamil maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2. Mencuci tangan sebelum melakukan pengukuran
3. Membuka lengan baju ibu pada lengan yang akan diukur
4. Menetapkan posisi bahu pada lengan yang tidak aktif sehari-hari
5. Memposisikan lengan atas lurus ke bawah (dari bahu ke siku)
6. Mengukur panjang lengan atas dengan menggunakan pita LILA, kemudian tentukan titik tengah
dari lengan atas
7. Melingkarkan pita LILA pada titik lengan atas sesuai ukuran lengan
8. Membaca dan mencatat hasil
9. Menyampaikan hasil kepada ibu
10. Mencuci tangan
Unit Terkait :
Bidan, perawat, dokter

SOP
MELAKUKAN PEMERIKSAAN LEOPOLD I-IV
Pengertian :
Suatu cara yang dilakukan untuk pemeriksaan abdomen ibu hamil dengan cara perabaan
Tujuan :
Melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk menentukan tinggi
fundus, memperkirakan usia kehamilan, menentukan posisi dan letak janin, bagian terendah janin ke
dalam panggul, untuk mengetahui lebih awal kelainan serta rujukan tepat waktu.
Persiapan :
1. Buku KIA/ status ibu
2. Air cuci tangan lengkap dengn sabun, handuk bersih dan kering
3. Tempat tidur
4. Selimut
5. Sampiran
6. Lingkungan yang bersih dan nyaman
Prosedur :
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (7 langkah)
2. Memberitahu ibu tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Mengatur posisi ibu berbaring dan menekuk lutut
4. Menyisihkan pakaian ibu semapai seluruh bagian perut ibu terlihat jelas
5. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
6. Berdiri di sebelah kanan ibu menghadap ke bagian lateral kanan
7. Memberitahu ibu bahwa pemeriksaan akan dimulai
8. Mengetengahkan rahim/uterus dengan kedua tangan
9. Mengukur tinggi fundus uteri dari pinggir atas shympisis ke fundus dengan menggunakan pita
centimeter
10. Menentukan bagian yang ada di fundus dengan cara meraba/memegang fundus
11. Tangan kanan di samping perut ibu sebelah kiri, tangan kiri di sebelah kanan perut ibu. Tangan
kanan mendorong ke arah tangan kiri sambil secara bergantian menetukan punggung dan bagian-
bagian kecil janin.
12. Tangan kiri menahan fundus dan tangan kanan memegang SBR untuk menentukan apa yang
menjadi bagian terendah janin
13. Posisi pemeriksa menghadap ke kaki pasien dan kedua tangan diletakkan pada bagian bawah
rahim dan dengan sedikit penekanan untuk mengetahui sudah berapa jauh masuknya bagian
bawah janin dalam panggul (hal ini dilakukan apabila bagian terendah adalah kepala)
14. Mendengarkan dan menghitung Denyut Jantung Janin (DJJ) selama 1 menit penuh (nilai normal
120-160x/menit)
15. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
16. Merapikan pakaian ibu
17. Meminta ibu untuk duduk sambil kaki digantung serta membebaskan pakaian yang menutupi
lutut dan mengalihkan perhatianpasien agar tidak tertuju pada tindakan yang akan dilakukan
kemudian mengetuk pada lutut bagian depan menggunakan reflex hamer/meraba adanya oedema
pada tungkai
18. Mencuci tangan
19. Mencatat semua dalam buku KIA/ kartu ibu
Unit Terkait :
Bidan, Dokter, Perawat

SOP
MELAKUKAN AUSKULTASI
Pengertian :
Suatu cara yang dilakukan untuk mendengar denyut jantung janin
Tujuan :
Untuk mengetahui ada atau tidaknya denyut jantung janin
Untuk menghitung DJJ normal atau tidak
Untuk mengetahui kondisi kesehatan janin
Persiapan :
1. Alat
Stetoskop monoaural
Washtafel untuk mencuci tangan
Handuk lap tangan
Jeli untuk doptone
Jam yang ada detiknya
Buku catatan/status ibu dan alat tulis
Tissue dan tempat sampah non-medis
2. Tempat
Tempat tidur lengkap
Sampiran bila perlu
Ruangan dalam keadaan bersih
Pintu dan jendela dalam keadaan yang tertutup
3. Pasien
Pasien tidur terlentang memakai bantal kaki lurus diselimuti sampai perut
Pasien dengan usia kehamilan:
<20 minggu menghitung dengan stetoskop
>20 minggu menghitung dengan doptone, hitung DJJ diantara his
Prosedur :
1. Mencuci tangan
2. Menyesuaikan suhu tangan pemeriksa dengan suhu tubuh ibu
3. Memberi penjelasan pada ibu atas tindakan yang dilakukan yaitu periksa DJJ
4. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien
5. Menentukan Punctum untuk mendengarkan DJJ (serangkaian dengan palpasi leopold)
6. Menghitung DJJ selama 1 menit penuh
a. Puki preskep punctum kiri bawah pusat
b. Puka preskep punctum kanan bawah pusat
c. Puki preskep punctum kiri di atas pusat
d. Puka preskep punctum kanan di atas pusat menempelkan stetoskop monoaural pada punctum
dan telinga kanan / kiri, periksa sambil memegang nadi pasien untuk membedakan antara DJJ
dengan nadi ibu.
e. Menghitung DJJ selama 1 menit.
7. Nilai normal : 120-160 x/menit
8. Memberitahu pada pasien kalau tindakan sudah selesai
9. Merapikan pakaian pasien
10. Membereskan alat dengan tempat petugas cuci tangan
EVALUASI :
Memberitahukan kepada ibu tentang kondisi janin
Unit Terkait :
Dokter, Bidan

SOP
MEMERIKSA REFLEKS PATELLA
Pengertian :
Melakukan pemeriksaan perkusi pada tendon patella dengan Hammer Refleks
Tujuan :
Mengetahui refleks pada lutut apakah mengalami gangguan, terutama defisiensi B1 dan pada terapi
MgSO4 (pasien PEB/Eklamsi)
Persiapan :
1. Hammer refleks
2. Tempat tidur/ kursi yang tinggi
3. Lingkungan yang bersih dan aman
Prosedur :
1. Memberitahu ibu akan tindakan yang diberikan
2. Mencuci tangan
3. Mempersilakan pasien untuk duduk atau tidur sesuai keinginan pasien
Posisi duduk dengan kaki menggantung dan rileks
Posisi baring dengan cara paha pasien diangkat oleh bidan sehingga kaki tergantung dan
rileks
4. Membebaskan lutut dari pakaian yang menutupnya
5. Mengalihkan perhatian pasien agar tidak tertuju pada tindakan yang dilakukan
6. Mengambil hammer reflex dan mengetuk pada lutut bagian depan
7. Merapikan pasien
8. Memberitahu pasien kalau tindakan telah selesai
9. Merapikan alat dan tempat
10. Mencuci tangan
11. Mencatat hasil pada kartu ibu /buku KIA
Unit Terkait :
Dokter, Bidan

SOP
PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT)
Pengertian :
Imunisasi TT yaitu suatu tindakan pemberian kekebalan pada ibu hamil untuk mencegah penyakit tetanus
selama kehamilan dan tetanus neonatorum pada bayi
Tujuan :
1. Bidan mampu memberikan TT pada ibu hamil
2. Bidan mengetahui teknik pemberian TT
3. Mencegah terjadinya tetanus neonatorum
Persiapan :
1. Alat :
Spuit 3 cc
Sarung tangan 1 pasang
Air hangat dan kapas DTT dalam tempatnya
Larutan klorin 0,5 % dalam tempatnya
Wadah jarum bekas
Tempat sarung tangan kotor berisi larutan klorin 0,5 %
Meja, kursi, buku dan alat tulis
Tempat sampah medis dan non medis
2. Obat
Vaksin TT
3. Perawat/Bidan:
Perawat / bidan yang telah dididik tentang prosedur pemberian imunisasi
Tersedianya tempat yang tertutup dan diterima oleh masyarakat
Prosedur :
1. Imunisasi TT 1 diberikan pada kontak pertama dengan tidak melihat umur kehamilan
2. Petugas cuci tangan dan memakai sarung tangan
3. Pasien diberitahu tentang tindakan tang akan dilakukan
4. Pasien dianjurkan untuk duduk dan lengan baju bagian kiri disingsingkan
5. Bersihkan daerah yang akan disuntik dengan kapas DTT
6. Mengambil jarum dan menghisap vaksin dari botolnya dengan dosis 0,5 cc, lalu udara
dikeluarkan
7. Suntikkan vaksin tersebut ke otot deltoid (tergantung tangan mana yang tidak aktif)
8. Pasien dibereskan
9. Berikan konseling agar jangan dikompres
Kunjungan ulang sesuai tanggal yang ditentukan
10. Anjurkan kepada ibu :
Imunisasi TT 2, 4 minggu setelah TT 1
Imunisasi TT 3, 6 bulan setelah TT 2
Imunisasi TT 4, 1 tahun setelah TT 3
Imunisasi TT 5, diberikan 1 tahun setelah TT 4
11. Alat-alat dibereskan
12. Petugas mencuci tangan
Unit Terkait:
Dokter, perawat, bidan, jurim

SOP
TEMU WICARA
Pengertian :
Suatu proses pemberian informasi yang objektif dan lengkap secara sistematik antara petugas dengan
pasien
Tujuan :
Membantu mengatasi masalah pasien dan membantu pasien dan keluarga untuk menetapkan pilihan
dalam asuhan kebidanan
Persiapan :
1. Lingkungan yang nyaman, aman dan terjaga privasinya
2. Media penyimpanan informasi
Prosedur :
1. Menyambut dengan ramah
2. Duduk menghadap pasien
3. Ekspresi wajah menunjukkan perhatian dan tidak menilai
4. Tubuh condong ke pasien
5. Kontak mata sesuai dengan cara yang diterima atau budaya setempat
6. Santai dan bersikap sahabat
7. Volume suara memadai
8. Intonasi dan kecepatan berbicara memadai
9. Memberikan dukungan
10. Menyampaikan akan menjaga kerahasiaan
11. Memperhatikan tingkah laku verbal dan non verbal pasien
12. Klarifikasi dengan menggunakan pertanyaan terbuka dan pertanyaan mendalam
13. Mengajukan pertanyaan satu per satu
14. Mendengar aktif dengan memberi kesempatan pasien menyelesaikan ucapannya
15. Melakukan refleksi perasaan dan memfokuskan diskusi pada hal-hal yang menjadi keprihatinan
dan perhatian pasien
16. Memberikan respon terhadap komunikasi non verbal
17. Memberikan informasi sesuai kebutuhan dan keinginan pasien
18. Menggunakan alat bantu untuk memperjelas informasi
19. Mengecek pemahaman pasien
20. Membantu merumuskan masalah
21. Membantu merumuskan cara menyelesaikan masalah
22. Membantu merumuskan alternative pemecahan masalah
23. Membantu merumuskan langkah pemecahan masalah
24. Menunjukkan tempat rujukan yang perlu dihubungi
25. Menjelaskan kapan kunjungan ulang
26. Merangkum pembicaraan secara tepat sesuai permasalahan
27. Mengucapkan terima kasih atas kunjungannya, kepercayaan dan kerja sama pasien
Unit Terkait :
Dokter, bidan

SOP
PERSALINAN NORMAL
Pengertian :
Proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu dengan usia kehamilan cukup
bulan tanpa disertai dengan penyulit.
Tujuan :
Memastikan persalinan yang aman bagi ibu dan bayi
Prosedur :
1. Persiapan Lingkungan
a. Tempat tidur bersih dialasi plastik
b. Bantal
c. Bangku pijakan
d. Tirai pemisah
e. Washtafel/ember kran untuk cuci tangan
f. Sabun, handuk bersih/tissue
g. Cahaya lampu/sinar matahari yang memadai
2. Persiapan Pasien
a. Memberikan dukungan emosional
b. Membantu pengaturan posisi
c. Memberikan cairan dan nutrisi
d. Ibu ditemani oleh orang yang disukai
3. Persiapan Alat
a. Partus Set terdiri dari :
Bak instrumen
Klem kocher 2 buah
kocher 1 buah
Gunting tali pusat 1 buah
Gunting episiotomi 1 buah
Pengikat tali pusat 1 buah
Kateter nelaton 1 buah
Sarung tangan 2 pasang
Kain kassa secukupnya
b. Haecting set
Bak instrumen
Pegangan jarum 1 buah
Pinset anatomis 1 buah
Pinset chirurgis 1 buah
Jarum kulit 1 buah
Jarum otot 1 buah
Gunting benang 1 buah
Kasa steril/DTT secukupnya
Sarung tangan steril/DTT 1 pasang
Benang jahit (di luar bak instrument):
Catgut cromick no. 2.0
Catgut plain
Zide
c. Alat-alat on steril di luar bak instrument
Kom air DTT
Kom kapas DTT kering
Wadah berisi cairan cuci tangan alternatif/ hand sanitizer
Klorin spray 0,5 % untuk dekontaminasi tempat tidur persalinan
Doppler/funduskop
Penghisap lendir/deley
Bengkok/nierbeken
Tensimeter, stetoskop, thermometer
Wadah berisi : sarung tangan panjang dan sarung tangan DTT
Pita pengukur
Bethadine dalam tempatnya
Wadah benda tajam
Jam yang mempunyai jarum detik
d. Alat untuk penolong
Celemek, topi, masker, kacamata, sepatu boot

e. Untuk ibu :
Kain bersih untuk alas bokong 1 buah
Kain panjang atau sarung 2 buah
Baju/blus 1 buah
Wash lap 2 buah
Celana dalam
Pembalut
f. Untuk bayi :
Di dekat tempat tidur ibu:
Handuk 1 buah
Kain bersih 1 buah
Topi 1 buah
Di meja resusitasi :
Kain bersih 1 buah
Baju
Popok
Kaos kaki
Kaos tangan
g. Untuk pencegahan infeksi :
Tempat sampah terkontaminasi dialasi plastik
Tempat sampah non infeksiosus yang dialasi plastik
Ember plastik yang berisi larutan klorin 0,5 % untuk alat logam
Baskom plastik berisi air DTT
Ember berisi air bersih
Tempat plasenta dialasi plastik
Tempat pakaian kotor
Kain lap 3 buah
4. Obat-obatan
a. Untuk ibu
Oksitosin 10 unit
Metal ergometrin 2 ampul
Lidocain 1 % atau 2 % tanpa efinefrin 2 ampul
Aquadest 1 flacon
Cairan RL 3 fls
D 5 % 3 fls
Infuse set/transfuse set 2 buah
Abocet no. 16-20, 2 buah
Disposible spoit 3 cc 1 buah dan 5 cc 1 buah
b. Untuk bayi
Salep mata eritrimycin
Vit. K 1, 1 ampul
Vaksin hepatitis B
Disposible 1 cc, 1 buah
5. Untuk dokumentasi
a. Lembaran partograf
b. Lembaran catatan perkembangan/lembar observasi
c. Lembaran persetujuan tindakan
d. Lembaran rujukan
e. Status pasien
Unit Terkait :
Bidan, Dokter

SOP
PERSALINAN KALA I FASE LATEN
Pengertian :
Proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu dengan usia kehamilan cukup
bulan tanpa disertai dengan penyulit.
Tujuan :
Memastikan persalinan yang aman bagi ibu dan bayi
Prosedur :
1. Keadaan umum ibu
a. Tingkat kegelisahan / nyeri
b. Warna konjungtiva
c. Kebersihan dan status nutrisi
2. Tanda-tanda Vital (S, N, T, R)
3. Pemeriksaan abdomen (Leopold I-IV)
4. Prosedur :
a. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan keringkan
b. Beritahu ibu tentang tindakanyang akan dilakukan
c. Mengukur tinggi fundus dalam centimeter dari pinggir atas sympisif ke fundus uteri
mengikuti linea medialis pada abdomen dengan pita pengukur harus menempel pada kulit
abdomen
d. Menentukan TBA
e. Menentukan posisi punggung
f. Menentukan bagian terendah janin dengan menggunakan sistem perlimaan
g. Menentukan kontraksi uterus/his dengan cara meletakkan tangan di atas uterus dan
merasakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam 10 menit dan tentukan lamanya kontraksi
berlangsung.
h. Mendengar dan menghitung DJJ selama 60 detik
Pemeriksaan Dalam
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan
2. Memberitahu ibu untuk berbaring terlentang dengan lutut ditekuk dan paha dibentangkan.
3. Tutup badan ibu dengan kain
4. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
5. Ambil 3 buah kapas DTT dan celupkan pada air DTT
6. Bersihkan labia terjauh kemudian labia terdekat dengan air DTT lalu dibuang ke dalam tempat
sampah terkontaminasi.
7. Masukkan 2 jari (jari tengah dan jari telunjuk) secara hati-hati lalu meraba vagina apakah ada
kelainan atau tidak.
8. Nilai pembukaan dan penipisan serviks.
9. Nilai kantong ketuban bila sudah pecah perhatikan warna dari air ketuban.
10. Pastikan tidak teraba tali pusat atau bagian-bagian kecil janin
11. Nilai penurunan janin dan nilai penyusupan / molase tulang kepala janin dan nilai apakah kepala
janin sesuai dengan diameter jalan lahir
12. Keluarkan kedua jari dengan hati-hati lalu celupkan kedua tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %
dan lepaskan sarung tangan secara terbalikkemudian rendam selama 10 menit
13. Cuci tangan dengan air mengalir
14. Jelaskan hasil pemeriksaan dalam kepada ibu dan keluarganya
15. Catat hasil pemeriksaan dalam lembaran observasi apabila kurang dari 4 cm. Jika 4 cm atau
lebih, catat dalam lembaran partograf
16. Lakukan observasi selanjutnya :
Tensi, suhu, nadi, setiap 4 jam
His dan DJJ setiap 1 jam
serviks setiap 4 jam atau bila ada indikasi (ketuban pecah, adanya tanda dan gejala kala II)
17. Penurunan kepala setiap 4 jam
18. Monitor urin setiap 2 jam
19. Beri dukungan moril lakukan perubahan posisi, sesuai keinginan ibu dan ajarkan teknik bernapas
yang benar
20. Menginformasikan proses kemajuan persalinan
21. Beri asupan makan minum
22. Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
23. Catat semua hasil pemeriksaan dan temuan-temuan dalam lembaran observasi
Unit Terkait :
Bidan, Dokter

SOP
PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
Pengertian :
Proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu dengan usia kehamilan cukup
bulan tanpa disertai dengan penyulit
Tujuan :
Memastikan persalinan yang aman bagi ibu dan bayi
Prosedur :
1. 4 10 cm
2. Observasi his setiap 30 menit
3. Dengar dan hitung DJJ setiap 30 menit
4. Hitung nadi setiap 30 menit
5. Periksa dalam setiap 2 4 jam atau bila ada indikasi (ketuban pecah atau ada tanda gejala kala II)
6. Penuruna kepala setiap 2 4 jam
7. Ukur tensi setiap 4 jam
8. Ukur suhu setiap 4 jam
Catat hasil pemeriksaan dan semua temuan dalam partograf
Unit Terkait :
Bidan, Dokter
SOP
KALA II PERSALINAN NORMAL
Pengertian :
Penanganan kala II adalah kala II yang dimulai saat pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi.
Tujuan :
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien
serta memperhatikan tradisi setempat
Prosedur :
1. Persiapan pasien
a. Asuhan sayang ibu
b. Memberikan dukungan emosional
c. Membantu pengaturan posisi
d. Mengajar meneran yang benar
e. Memberikan cairan dan nutrisi
2. Persiapan alat
I. MENGENAL TANDA DAN GEJALA KALA DUA PERSALINAN
1)
Doran
Teknus
Perjol
Vulka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2)
Memastikan kelengkapan alat
Buka disposable spoit 3 cc dan masukkan dalam bak partus
Patahkan oksitosin 10 IU, 1 ampul
Dekatkan bengkok/nierbeken
Buka tutup kapas dan air DTT
3) Pakai celemek, skort, topi, kacamata, masker, sepatu boot
4)
Lepas semua perhiasan yang dipakai
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan dengan tisu/
handuk pribadi yang bersih dan kering
5) Pakai sarung tangan pada satu tangan yang akan dipakai untuk periksa dalam
6) Ambil spoit dengan tangan yang memakai sarung tangan, isi oksitosin ke dalam lubang
suntik, keluarkan udara dan tutup kembali kemudian masukkan ke dalam bak partus
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK
7)
Ambil kapas DTT, celupkan dalam air DTT, bersihkan vulva dari atas ke bawah
Buang kapas dalam wadah sampah terkontaminasi
8)
Lakukan pemeriksaan dalam
Unit Terkait :

Anda mungkin juga menyukai