I. Landasan Teori
Pola sidik jari merupakan salah satu contoh poligen (gen
ganda/multipel gen) pada manusia. Berdasarkan sistem Galton ada tiga,
yaitu loop, arch, whorl.
Arch Loop Whorl
(lengkung) (sosok) (lingkaran)
1. Visible impression adalah sidik jari yang dapat langsung dilihat tanpa
menggunakan alat bantu.
2. Laten impression adalah sidik jari yang biasanya tidak dapat dilihat
langsung tetapi harus menggunakan beberapa cara pengembangan
terlebih dahulu supaya dapat nampak lebih jelas.
3. Plastic impression adalah sidik jari yang berbekas pada benda yang
lunak seperti sabun, gemuk, permen, coklat.
Sedangkan untuk sidik jari yang mengalami kerusakan atau cacat dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. Cacat sementara adalah cacat pada bagian kulit luar (epidermal) dan
garis yang cacat/rusak tersebut dapat sembuh kembali seperti semula.
2. Cacat tetap adalah cacat yang disebabkan ikut rusaknya garis sampai
lapisan dermal. Sidik jari yang cacat tetap atau sementara biasanya
tidak akan mempengaruhi identifikasi terhadap jari kecuali apabila
sidik jari rusak sama sekali.
Ada tiga dalil atau aksioma yang melandasi daktiloskopi (ilmu sidik jari),
yaitu:
II. Tujuan
1. Mengetahui pola sidik jari
2. Menguji perbandingan pola sidik jari mahasiswa dengan rumus X2
Db = k 1 = Jumlah
d = penyimpangan deviasi
e = espected, angka harapan
o = osverved, angka yang diperoleh
d=oc
db = derajat kebebasan
k = jumlah kelas, jenis sidik jari
Tabel Perhitungan X2
Jenis Sidik O E D 2
( )
Jari
Arch 5
Loop 70
Whorl 25
Jumlah 100
Prosentase = x 100%
15
Arch = 100 100 % = 15%
24
Whorl = 100 100 % = 24 %
61
Loop = 100 100 % = 61 %
2 102 100
Arch = = 100 = 100 = 1
2 12 1
Whorl = = 100 = 100 = 0,01
2 92 81
Loop = = 100 = 100 = 0,81
Berdasarkan tabel X2 nilai 1,82 kemungkinan terletak antara nilai 0,50 dan
0,30.
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil praktikum data 2 hitung didapatkan nilai 1,82
sedangkan nilai 2 pada tabel yaitu didapatkan angka antara 0,50-0,30,
melebihi taraf signifikansi 0,05. Jadi data tersebut > 0,05 dan dianggap sangat
signifikan pada table karena data yang didapatkan atau data hitung nilainya
lebih dari taraf signifikansi 0,05. Dilihat dari jumlah yang ada menujukkan
bahwa bentuk loop paling banyak, ini berarti bahwa orang tersebut
merupakan bagian dari orang yang berkulit putih dan hitam.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan data
mahasiswa yang memiliki tipe sidik jari arch 15 orang, whorl sebanyak 24
orang dan loop sebanyak 61 orang, semua data diambil dari 100 orang. Dapat
dilihat bahwa tipe pola sidik jari yang paling banyak dimiliki mahasiswa dari
100 orang yang di uji didapatkan paling banyak bertipe loop dengan jumlah
61 orang. Hal ini dikarenakan sesuai dengan teori yang dikemukan oleh
Galton (1892) yang mengklasifikasikan pola sulur rigi menjadi 3 kelompok
berdasarkan jumlah triradius yang terdapat pada ujung jari yaitu: Arch, Whorl
dan Loop. Galton (1892) menyatakan pola sidik jari yang paling banyak
ditemukan adalah pola sidik jari Loop yang banyak ditemukan baik pada
populasi orang kulit putih maupun kulit hitam. Pola Arch, tidak ada triradius.
Pola ini paling sedikit ditemukan, paling banyak ditemukan pada populasi
Bushman. Pada pola Arch, jumlah rigi adalah nol. Ini sesuai dengan data yang
diambil yang menunjukan jumlah pola arch paling sedikit, yaitu hanya 15
orang saja. Pola Wohrl, terdapat dua triradius. Banyak ditemukan pada
populasi Mongoloid, penduduk asli Australia, dan Melanesia di Pasifik dan
data praktikum yang didapat yaitu 24 orang.
Dalam populasi rata-rata, terdapat pola Arch sebanyak 5%, pola Loop
65 75%, dan pola Wohrl sebanyak 25 30%. Frekuensi pola sulur antara
laki-laki dan perempuan juga berbeda. Jumlah rigi rata-rata pada perempuan
sebanyak 127, sedangkan laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu
sebanyak 144.
Dalam praktikum ini nampak ada perbedaan pola sidik jari pada tiap-
tiap individu yang dujikan. Timbulnya berbagai variasi di dalam suatu kelas
fenotip ini disebabkan karena pengaruh gen ganda ( poligen atau multiple
gen). Poligen merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara
kuantitatif. Dalam hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu
gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan.
VII. KESIMPULAN
Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Jika 2 hitung 2 tabel maka praktikum diterima
Jika 2 hitung 2 tabel maka praktikum ditolak
Dan hasil praktikum kami diterima karena jumlah sampel yang
digunakan lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah taraf
signifikan pada 2 tabel.
Variasi fenotip yang didapatkan yang pada tiap individu dipengaruhi
oleh gen ganda (multiple gen).
Poligen merupakan suatu seri gen yang yang menentukan sifat secara
kuantitatif seperti pada pola sidik jari.
Pola Arch memiliki persentase paling sedikit dari populasi di dunia,
yaitu sekitar 5%. (sesuai hasil praktikum)
Pola memilki jumlah persentase yang sedang dari populasi di dunia,
yaitu sekitar 25%-30%. (sesuai hasil praktikum)
Pola Loop memiliki persentase paling banyak dari populasi di dunia,
yaitu sekitar 65%-75%. (sesuai hasil praktikum)
DAFTAR PUSTAKA
Henuhili, Victoria dan Suratsih. 2003. Common Textbook Genetika. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Suryo. 2008. Genetika Strata-1. 12th ed. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.