Anda di halaman 1dari 21

Enzim Pada Tumbuhan

Enzim pada tumbuhan Enzim, selain terdapat di dalam tubuh makhluk hidup, enzim juga
ada dan terdapat dalam tumbuhan. Sebab tumbuhan itu merupakan bagian dari makhluk
hidup yang ada di dunia ini. Tumbuhan adalah jenis makhluk hidup yang menghasilkan
metabolit yang sifatnya sekunder dan berfungsi untuk melindungi tumbuhan itu dari serangan
musuh seperti serangga, jamur, bakteri, dan juga jenis pathogen yang lainnya. Anda sudah
tahu jika tumbuhan itu merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di dunia ini. Dan
setiap makhluk hidup tersebut, di dalamnya terdapat enzim enzim. Nah, yang akan saya bahas
saat ini adalah enzim yang ada pada tumbuhan. Apa saja enzim pada tumbuhan? Langsung
saja yuk kita cari tahu jawabannya.

Enzim tumbuhan

Sebelum dibahas tentang enzim tumbuhan, saya bahas dulu tentang enzim. Enzim adalah
suatu zat yang bisa digunakan untuk mempercepat sebuah laju reaksi dan juga ikut beraksi di
dalamnya dan pada saat akhir terjadinya proses enzim itu akan melepaskan diri jadi enzim
seakan akan tidak ikut campur dalam bereaksi pada sebuah proses tersebut. Enzim juga
merupakan suatu reaksi ataupun proses kimia yang berlangsung secara sangat baik di dalam
tubuh setiap makhluk hidup hal ini disebabkan karena adanya suatu katalis yang bisa
digunakan untuk mempercepat suatu reaksi. Koenzim sangat mudah untuk dipisahkan dengan
suatu proses dialisis.

Enzim memiliki sebuah peran yang sangat spesifik dalam urusan untuk menentukan reaksi
mana yang akan terlebih dahulu untuk dipacu dibandingkan dengan suatu katalisator
anorganik dan pada akhirnya terdapat ribuan reaksi yang
telah berlangsung dan tidak dapat menghasilkan suatu produk sampingan yang beracun.
Enzim itu sendiri terdiri atas apoenzim dan juga gugus prostetik. Apoenzim merupakan
bagian enzim yang telah tersusun atas beberapa protein. Gugus prostetik merupakan bagian
dari enzim yang tidak ikut tersusun atas protein. Gugus prostetik itu dikelompokkan atas dua
bagian yaitu koenzim yaitu enzim yang tersusun atas bahan organik dan juga kofaktor yaitu
enzim yang tersusun atas bahan anorganik. Nah, itu adalah sekilas tentang enzim, selanjutnya
saya bahas tentang enzim pada tumbuhan.

Enzim pada tumbuhan

Enzim pada tumbuhan itu meliputi :


1. Enzim auksin. Enzim ini berfungsi untuk pertumbuhan dan juga penghambatan
pertumbuhan tumbuhan, selain itu untuk dormansi, dan juga untuk membantu proses
pembentukan bunga dan juga buah serta proses penuaan dan juga pengguguran
2. Enzim giberelin. Enzim giberelin ini sebuah enzim yang berfungsi untuk merangsang
pembelahan sel dan juga merangsang suatu aktivitas pada enzim amylase dan juga
proteinase yang memiliki peran di dalam suatu perkecambahan. Giberelin juga
berfungsi untuk merangsang pembentukan tunas, dan menghilangkan dormansi biji,
serta merangsang proses pertumbuhan pada buah secara parthenogenesis.
3. Enzim sitokinin enzim sitokinin bisa ditemukan dalam jaringan yang membelah.
Sitokinin yang pertama kali adalah jenis kinetin. Sitokinin yang ada pada Zea mays
merupakan sitokinin zeatin. Fungsi dari sitokinin adalah untuk merangsang
pembelahan sel, dan juga merangsang pembentukan tunas di batang ataupun di dalam
kalus, serta menghambat efek dominansi apikal, selain itu juga untuk mempercepat
pertumbuhan memanjang
4. Enzim Asam absisat. Tidak seluruh jenis hormon itu dapat berfungsi untuk memacu
proses pertumbuhan, karena ada juga hormone yang menghambat proses
pertumbuhan, salah satunya yaitu asam absisat. Fungsi dari asam absisat adalah untuk
menghambat proses pembelahan dan pemanjangan pada sel, selain itu juga untuk
menunda pertumbuhan atau disebut juga dormansi.
5. Enzim etilen

ENZIM PADA TUMBUHAN

I. ENZIM PADA TUMBUHAN

A. SEJARAH TENTANG ENZIM

Pada awalnya, enzim dikenal sebagai protein oleh Sumner ( 1926 ) yang telah berhasil
mengisolasi urease dari tumbuhan kara pedang. Urease adalah enzimysng dapat menguraikan
urea menjadi CO2 dan NH3. Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunits dapat mengisolasi
pepsin, tripsin, dan kinotripsin. Kemudian makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan
telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah protein.

Dari hasil penelitian para ahli biokim ternyata banyak enzim mempunyai gugus bukan
protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Gugus bukan protein ini disebut dengan
kofaktor ada yang terikat kuat pada protein dan ada pula yang tidak terikat kuat oleh protein..
Gugus terikat kuat pada bagian protein artinya sukar terurai dalam larutan yang disebut
dengan Prostetik, sedang yang tidak begitu terikat kuat ( mudah dipisahkan secara dialisis )
disebut dengan Koenzim. Keduanya ini dapat memungkinkan enzim bekerja terhadap
substrat.

B. PENGERTIAN ENZIM

Enzim ialah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi dan ikut beraksi didalamnya
sedang pada saat akhir proses enzim akan melepaskan diri seolah olah tidak ikut
bereaksi dalam proses tersebut.

Enzim merupakan reaksi atau proses kimia yang berlangsung dengan baik dalam tubuh
makhluk hidup karena adanya katalis yang mampu mempercepat reaksi. Koenzim
mudah dipisahkan dengan proses dialisis.

Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan
dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat
berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.

Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang
tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas
protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun
dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).

C. PERBEDAAN ENZIN DENGAN KATALISATOR

Katalisator bersifat umum, hanya berfungsi untuk mempercepat reaksi yang dapat
digunakan berulang - ulang ( satu katalisator mampu mereaksikan 2 atau 3 bahkan
lebih reaksi)

Enzim bersifat lebih spesifik hanya digunakan untuk satu reaksi saja ( satu enzim
hanya untuk satu reaksi)

D. METABOLISME TUMBUHAN

Tumbuhan juga mengahasilkan senyawa metabolit sekunder yang berfungsi untuk


melindungi tumbuhan dari serangan serangga, bakteri, jamur dan jenis patogen lainnya serta
tumbuhan itu mampu menghasilkan vitamin untuk kepentingan tumbuhan itu sendiri serta
hormon hormon yang merupakan sarana bagi tumbuhan untuk berkomunikasi antara
organnya atau jaringannya dalam mengendalikan dan mengkoordinasi pertumbuhan dan
perkembangannya.

Dalam tumbuhan pun terdapat proses metabolisme tumbuhan yang terdiri dari
anabolisme ( pembentkan senyawa yang lebih besar dari molekul molekul yang lebih kecil,
molekul ini terdiri dari pati, selulose, protein, lemak dan asam lemak. Prioses ini
membutuhkan energi).Sedang katabolisme merupakan senyawa dengan molekul yang besar
membentuk senyawa senyawa dengan molekul yang lebih kecil dan menghasilkan energi.

Sel dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan lintasan metabolik yang
dikendalikannnya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara
memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat dibutuhkan.
Katalisator inilah yang disebut denagn enzim yang mampu mempercepat laju reaksi yang
berkisar antara 108 sampai 1020.

E. SIFAT SIFAT ENZIM

Sifat-sifat enzim adalah sebagai berikut:

1 Biokatalisator
Enzim mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi.
2 Termolabil
Enzim mudah rusak bila dipanaskan sampai dengan suhu tertentu.
3 Merupakan senyawa protein

4 Bekerja secara spesifik.Satu jenis enzim bekerja secara khusus hanya pada satu jenis
substrat. Misalnya enzim katalase menguraikan Hidrogen peroksida (H2O2) menjadi
air (H2O) dan oksigen (O2), sedangkan enzim lipase menguraikan lemak + air menjadi
gliserol + asam lemak.

F. SUSUNAN ENZIM

Secara kimia, enzim yany lengkap (holoenzim) tersusun atas 2 bagian yaitu:

1. Bagian protein disebut Apoenzim yang bersifat labil ( mudah berubah) yang
dipengaruhi oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian yang bukan protein yang disebut dengan gugus prostetik ( gugusan aktif) yang
berasal dari kofaktor.

G. KOMPOSISI KIMIA DAN STRUKTUR 3-DIMENSI ENZIM

Setiap enzim terbentuk dari molekul protein sebagai komponen utama penyusunnya dan
bebrapa enzim hanya terbentuk dari molekul protein dengan tanpa adanya penambahan
komponen lain. Protein lainnya seperti Sitokrom yang membawa elektron pada fotosintesis
dan respirasi tidak pula dapat digolongkan sebagai enzim. Selain itu, protein yang terdapat
dalam biji juga lebih berperan sebagai bahan cadangan untuk digunakan dalam proses
perkecambahan biji.

Protein hanya terbentuk dari satu ikatan poloipeptida yang menggumpal membentuk
suatu struktur yang bulat atau sperikal, contohnya ribonuklease. Setiap rantai polipeptida atau
molekul protein secara sponstan akan membentuk konfigurasi dengan energi bebas terendah.

Dalam sitisol sel, asam amino lebih bersifat hidrofobik yang akan mengumpul pada
bagian dalam, sedang pada permukaan molekul protein atau enzim asan amino bersifat
hidrofilik.

H. KOMPERTEMENTASI ENZIM

Enzim enzim yang berperan untuk fotosintesis terdapat pada kloroplas. Enzim yang
berperan penting dalam respirasi aerobik terdapat pada mitokondria, sedang enzim respirasi
lainnya terdapat dalam sitosol.

Kompertemenisasi enzi akan meningkat edisiensi banyak proses yang beralngsung di dalam
sel, karena :

1. Reaktan tersedia pada tempat dimana enzim tersedia.

2. Senyawa akan dikonversi dikirim ke arah enzim yang berperan untuk menghasilakn
produk sesuai yang dikehendaki dan tidak disimpangkan pada lintasan yang lain.
Akan tetapi kompartemenisasi ini tidak bersifat absolut.

I. FUNGSI SPESIFIK, NOMENKLATUR dan PENGGOLONGAN ENZIM.


a. Fungsi Enzim

Yaitu sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar sel
makhluk hidup. Enzim ini berfungsi sebagai katalis yang sangan efisien dan
mempunyai derajat yang tinggi.

b. Tata nama dan Kekhasan Enzim

Setiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya dengan menambahkan ase


dibelakangnya.

Kekhasan enzim asam amino sebagai substrat dapat mengalami reaksi berbagai enzim.

c.Penggolongan Enzim

Enzim dapat digolongkan ke dalam 6 golongan yaitu :

1. Oksidoreduktase terdapat dua enzimyaitu dehidrogenase dan oksidasi

2. Transferase yaitu enzim yang bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu
gugus dari suatu senyawa lain

3. Hidrolase yaitu sebagai katalis reaksi hidrolisis

4. Liase berperan dalam proses pemisahan

5. Isomerase bekerja pada reaksi intramolekuler

6. Ligase bekerja pada penggabungan dua molekul

Fotosintesis

Reaksi fotosintesis dirangkum sebagai berikut:

6CO2 + 12H2O + energy cahaya > C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Oksigen yang dikeluarkan dari tumbuhan berasal dari air dan bukan CO2. Kloroplas
menguraikan air menjadi hidrogen dan oksigen. Fotosintesis terdiri dari dua proses. Tahap
tersebut adalah reaksi terang dan siklus Calvin.
Reaksi terang merupakan tahap fotosintesis yang mengubah energi matahari menjadi energi
kimia. Kloroplas menyerap cahaya dan cahaya menggerakkan transfer elektron dan hidrogen
ke penerima yaitu NADP+ (nikotinamida adenine dinukleotida fosfat). Pada proses ini, air
terurai. Reaksi terang pada fotosintesis ini melepaskan O2. Pada reaksi terang, tenaga
matahari mereduksi NADP+ menjadi NADPH dengan menambahkan sepasang electron
bersama dengan nukleus hidrogen. Pada reaksi terang juga terjadi fosforilasi yang mengubah
ADP menjadi ATP. Jadi energy cahaya diubah menjadi energi kimia dengan pembentukan
NADPH: sumber dari elektron berenergi, dan ATP; energy sel yang serba guna.

Tahap kedua fotosintesis adalah siklus Calvin yang berawal dari pemasukan CO2 ke dalam
molekul organik yang telah disiapkan di dalam kloroplas. Proses ini disebut fiksasi karbon.
Siklus Calvin mereduksi karbon terfiksasi menjadi karbohidrat melalui penambahan elektron.
Energi untuk mereduksi berasal dari NADPH. Siklus Calvin mengubah CO2 menjadi
karbohidrat dengan menggunakan ATP hasil dari reaksi terang. Siklus Calvin disebut juga
reaksi gelap atau reaksi tak bergantung cahaya karena tidak memerlukan cahaya secara
langsung.

Pada fotosintesis, cahaya tampak diserap oleh pigmen. Pigmen yang berbeda menyerap
panjang gelombang yang berbeda. Klorofil a bukanlah satu-satunya pigmen yang penting
dalam kloroplas. Tetapi hanya klorofil a yang dapat berperan secara langsung dalam reaksi
terang. Pigmen lain dalam membrane tilakoid dapat menyerap cahaya dan mentransfer
energinya ke klorofil a. Salah satunya adalah klorofil b. Jika foton cahaya matahari diserap
oleh klorofil b, energi kemudian disalurkan ke klorofil a yang beraksi seolah-olah klorofil
inilah yang menyerap energi tersebut.

Dalam membran tilakoid, klorofil tersusun bersama protein dan molekul organik lainnya
menjadi fotosistem. Fotosistem memiliki kompleks antena yang terdiri dari klorofil a, klorofil
b dan karotenoid. Jumlah dan keragaman pigmen membuat fotosistem dapat menyerap
spectrum yang lebih luas. Saat molekul antena menyerap foton, energi disalurkan ke klorofl a
yang terletak pada pusat reaksi. Molekul yang bersama-sama menggunakan pusat reaksi
dengan klorofil a adalah akseptor elektron primer.

Pada membran tilakoid terdapat fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I memiliki pusat
klorofil P700 karena pigmen ini paling baik menyerap cahaya yang memiliki panjang
gelombang 700 nm. Pusat reaksi fotosistem II memiliki klorofil yang disebut P680 karena
paling baik menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm. Adanya protein yang berbeda
menjadi penyebab adanya perbedaan sifat penyerapan cahaya.

Aliran Elektron non-siklik

Aliran elektron non-siklik dimulai ketika fotosistem II menyerap cahaya , dan electron yang
dieksitasi ke tingkat yang lebih tinggi dalam P680 diterima oleh akseptor electron primer.
Klorofil yang dioksidasi menjadi agen pengoksidasi yang sangat kuat. Elektron diekstraksi
dari air dan dikirimkan ke P680 menggantikan elektron yang keluar dari klorofil. Air
diuraikan menjadi hidrogen dan oksigen. Elektron yang terfotoeksitasi mengalir dari akseptor
elektron primer ke fotosistem I melalui rantai transport elektron yang terdiri dari satu
pembawa elektron yaitu plastokinon (Pq), suatu kompleks yang terdiri atas dua sitokrom ,
dan protein yang mengandung tembaga yang disebut plastosianin (Pc). Elektron yang
menuruni rantai, eksergoniknya berada ke tingkat energi yang lebih rendah dan digunakan
oleh tilakoid untuk menghasilkan ATP. Pmbentukan ATP disebut fosforilasi karena
digerakkan oleh energi cahaya.

Elektron selanjutnya mencapai pusat P700 yang telah kehilangan elektronnya, karena energy
cahaya menggerakkan electron dari P700 ke akseptor electron primer pada fotosistem I.
Selanjutnya electron ditransfer melalui transfer electron . disalurkan ke feredoksin (Fd).
NADP+ reduktase menyalurkan electron dari Fd ke NADP+. NADP+ berubah menjadi
NADPH.

Aliran Elektron siklik

Elektron yang terfotoeksitasi dapat melalui jalur khusus yaitu aliran electron siklik. Aliran ini
menggnakan fotosistem I saja. Elektron kembali dari feredoksin ke kompleks sitokrom dank
e klorofil P700. NADPH tidak diproduksi tetapi menghasilkan ATP. Proses pembentukan
ATP ini disebut fosforilasi siklik.

Siklus Calvin

Siklus Calvin dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

1. Fiksasi karbon. Molekul CO2 diikat pada ribulosa bifosfat (RuBP) dengan bantuan
RuBP karboksilase atau Rubisco. Reaksi ini menghasilkan dua molekul 3-
fosfogliserat.
2. Reduksi. Tiap molekul 3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru dari ATP
menghasilkan 1,3-difosfogliserat. Selanjutnya 1,3 difosfogliserat direduksi oleh
sepasang electron dari NADPH menjadi gliseraldehid 3-fosfat (G3P). G3P merupakan
gula. Setiap 3 molekul CO2 terdapat 6 molekul G3P, tetapi hanya 1 molekul G3P yang
dihitung sebagai selisih perolehan karbohidrat. Satu molekul keluar siklus dan
digunakan oleh tumbuhan, sedangkan 5 molekul didaur ulang untuk menghasilkan 3
molekul RuBP.
3. Regenerasi akseptor CO2. Lima molekul G3P disusun ulang dalam langkah terakhir
siklus Calvin menjadi 3 molekul RuBP yang siap menerima CO2 kembali.

Tumbuhan C4

Tumbuhan C4 memfiksasi karbon dengan membentuk senyawa berkarbon empat sebagai


produknya. Tergolong tumbuhan C4 yang penting dalam pertanian adalah tebu, jagung, dan
famili rumput. Dalam tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel fotosintetik : sel seludang-berkas
pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh tersusun menjadi kemasan yang
padat di sekitar berkas pembuluh. Di antara seludang-berkas pembuluh dan epidermis daun
terdapat sel mesofil. Siklus Calvin terbatas pada kloroplas seludang-berkas pembuluh. Siklus
ini didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organik dalam mesofil.

Tahap pertama adalah penambahan CO2 pada fosfoenolpiruvat (PEP) untuk membentuk
oksaloasetat (memiliki empar karbon). Enzim karboksilase menambahkan CO2 pada PEP.
Setelah memfiksasi CO2, sel mesofil mengirim keluar produk berkarbon empat ke sel
seludang-berkas pembuluh melalui plasmodesmata. Dalam seludang-berkas pembuluh,
senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang ke dalam materi organik
oleh rubisko dan siklus Calvin.
Sel mesofil tumbuhan C4 memompa CO2 ke dalam seludang-berkas pembuluh,
mempertahankan konsentrasi CO2 dalam seludang-berkas pembuluh cukup tinggi agar
rubisko dapat menerima CO2 bukan O2. Fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan
meningkatkan produksi gula.

Tumbuhan CAM

Tumbuhan lain seperti tumbuhan sukulen (penyimpan air), kaktus, nenas dan beberapa family
lain memiliki adaptasi fotosintesis yang lain. Tumbuhan ini membuka stomata pada malam
hari dan menutup pada siang hari. Stomata yang menutup pada siang hari membuat tumbuhan
menghemat air tetapi mencegah masuknya CO2. Saat stomata terbuka pada malam hari,
tumbuhan mengambil CO2 dan memasukkannya ke berbagai asam organic. Metabolism ini
disebut crassulacean acid metabolism (CAM). Sel mesofil tumbuhan CAM menyimpan asam
organic yang dibuatnya selama malam hari di dalam vakuola hingga pagi hari. Pada siang
hari saat reaksi terang menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin, CO2 dilepas dari
asam organik yang dibuat pada malam hari itu sebelum dimasukkan ke dalam gula dalam
kloroplas.

Download Slide Fotosintesis (PPT)

Pustaka :

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et al.
safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.

Moore, R., Clark, W.D., Vodopich, D.S. 1998. Botany. McGraw-Hill Companies. USA

RESPIRASI
Oleh: Subhan Pradana

Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik


menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi
redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai
oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap
senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat
dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan
menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang
terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi.
Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis
gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada
keadaan & spesies tertentu).
Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + O2 6CO2 + H2O + energi
Reaksi di atas merupakan persamaan rangkuman dari reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses
respirasi. Reaksi tersebut terlihat sangat sederhana, terlihat seakan respirasi merupakan reaksi
tunggal, sehingga mungkin dapat agak menyesatkan karena respirasi yang sebenarnya
bukanlah reaksi tunggal. Respirasi merupakan rangkaian dari banyak reaksi komponen, yang
masing-masingnya dikatalisis oleh enzim yang berbeda.
Respirasi dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan ketersediaan O2 di udara, yaitu
respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang
membutuhkan O2, sebaliknya respirasi anaerob merupakan proses repirasi yang berlangsung
tanpa membutuhkan O2. Respirasi anaerob sering disebut juga dengan nama fermentasi.
Perbedaan antara keduanya akan terlihat pada proses tahapan reaksi dalam respirasi.
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut terlihat dalam
proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses pemecahan
tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting sebagai Building Block.
Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh.
Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida untuk asam
nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak,
sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu
lainnya, seperti lignin.
Telah diketahui bahwa hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O, hal ini terjadi bila
substrat secara sempurna dioksidasi, namun bila berbagai senyawa di atas terbentuk, substrat
awal respirasi tidak keseluruhannya diubah menjadi CO2 dan H2O. Hanya beberapa substrat
respirasi yang dioksidasi seluruhnya menjadi CO2 dan H2O, sedangkan sisanya digunakan
dalam proses anabolik, terutama di dalam sel yang sedang tumbuh. Sedangkan energi yang
ditangkap dari proses oksidasi sempurna beberapa senyawa dalam proses respirasi dapat
digunakan untuk mensintesis molekul lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam
melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan
respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup
banyak maka laju respirasi akan meningkat.
Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun
besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara
organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak
mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk
berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
Suhu. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10,
dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar
10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan
metabolsme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada
masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi
dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa
pertumbuhan.
Proses r1espirasi diawali dengan adanya penangkapan O2 dari lingkungan. Proses transport
gas-gas dalam tumbuhan secara keseluruhan berlangsung secara difusi. Oksigen yang
digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan jalan difusi melalui
ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan membran sel. Demikian juga halnya dengan CO2
yang dihasilkan respirasi akan berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam ruang antar sel. Hal
ini karena membran plasma dan protoplasma sel tumbuhan sangat permeabel bagi kedua gas
tersebut.
Setelah mengambil O2 dari udara, O2 kemudian digunakan dalam proses respirasi dengan
beberapa tahapan, diantaranya yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam sitrat,
dan transpor elektron. Tahapan yang pertama adalah glikolisis, yaitu tahapan pengubahan
glukosa menjadi dua molekul asam piruvat (beratom C3), peristiwa ini berlangsung di sitosol.
As. Piruvat yang dihasilkan selanjutnya akan diproses dalam tahap dekarboksilasi oksidatif.
Selain itu glikolisis juga menghasilkan 2 molekul ATP sebagai energi, dan 2 molekul NADH
yang akan digunakan dalam tahap transport elektron.
Dalam keadaan anaerob, As. Piruvat hasil glikoisis akan diubah menjadi karbondioksida dan
etil alkohol. Proses pengubahan ini dikatalisis oleh enzim dalam sitoplasma. Dalam respirasi
anaerob jumlah ATP yang dihasilkan hanya dua molekul untuk setiap satu molekul glukosa,
hasil ini berbeda jauh dengan ATP yang dihasilkan dari hasil keseluruhan respirasi aerob
yaitu 36 ATP.
Tahapan kedua dari respirasi adalah dekarboksilasi oksidatif, yaitu pengubahan asam piruvat
(beratom C3) menjadi Asetil KoA (beratom C2) dengan melepaskan CO2, peristiwa ini
berlangsung di sitosol. Asetil KoA yang dihasilkan akan diproses dalam siklus asam sitrat.
Hasil lainnya yaitu NADH yang akan digunakan dalam transpor elektron.
Tahapan selanjutnya adalah siklus asam sitrat (daur krebs) yang terjadi di dalam matriks dan
membran dalam mitokondria, yaitu tahapan pengolahan asetil KoA dengan senyawa asam
sitrat sebagai senyawa yang pertama kali terbentuk. Beberapa senyawa dihasilkan dalam
tahapan ini, diantaranya adalah satu molekul ATP sebagai energi, satu molekul FADH dan
tiga molekul NADH yang akan digunakan dalam transfer elektron, serta dua molekul CO2.
Tahapan terakhir adalah transfer elektron, yaitu serangkaian reaksi yang melibatkan sistem
karier elektron (pembawa elektron). Proses ini terjadi di dalam membran dalam mitokondria.
Dalam reaksi ini elektron ditransfer dalam serangkaian reaksi redoks dan dibantu oleh enzim
sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein. Reaksi transfer elektron ini nantinya akan
menghasilkan H2O.

ENERGI DAN PRODUKSI PERTANIAN

Pertanian pada dasamya berhubungan dengan perubahan energi matahari


ke dalam bentuk bahan pangan maupun serat.

Penggunaan energi untuk kegiatan tanaman

Energi matahari merupakan sumber utama hubungannnya dengan


pertumbuhan tanaman, sembilan puluh persen bahan kering tanaman pertanian
berasal dari perubahan carbon melalui proses fotosintesis yang tergantung
cahaya.

Belakangan ini banyak ahli biologi yang mencoba menghitung


produktivitas tanaman dengan memperhatikan penangkapan energi matahari
dan pengubahannya ke energi kimia melalui proses fotosintesis.

Bahan dan hasil akhir proses fotosintesis ditulis sebagai berikut:

(energi cahaya 673.000 kalori + klorofil)


6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O

Energi cahaya matahari yang digunakan berasal dari panjang gelombang


0,4 - 0,7 mikron.

Efisiensi fotosintesis dipengaruhi oleh laju fotosintesis.

Laju fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya cahaya sampai batas-batas tertentu,
walaupun laju fotosintesis meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya, tetapi
peningkatannya lambat sehingga efisiensi penangkapan cahaya menurun. Apabila intensitas
cahaya tinggi secara relatif lebih banyak cahaya tegak yang dipantulkan oleh daun-daun.
Masuknya cahaya ke tajuk tanaman dipengaruhi oleh sudut datangnya sinar dan susunan
daun, tajuk yang ideal untuk distribusi cahaya mempunyai susunan daun merata, pada bagian
atas tajuk mempunyai daun-daun lebih tegak dan lebih kecil sedang daun-daun bawah
tersusun secara horizontal.

Konsep aliran energi dalam pertanian

Dengan menganggap tanaman sebagai alat penangkap, perubah dan


penyimpan energi, maka timbul usaha menaikkan efisiensi dan produktivitas
tanaman.

Didaerah yang padat tanaman, beberapa faktor lingkungan segera


menjadi berkurang, cahaya, kelembaban tanah dan unsur hara. Hal ini
merupakan faktor pembatas dalam pertanian, pemupukan merupakan salah satu
cara yang baik untuk meningkatkan produksi.

Efisiensi pertanian dapat diperoleh dengan pcrbaikan tanaman melalui


pemuliaan tanaman.

Salah satu usaha untuk memperluas alat penangkap energi dengan


memperpanjang musim tanam misalnya menggunakan rumah kaca untuk
tanaman yang memungkinkan input teknologi dan modal besar seperti tanaman
hortikultura di daerah iklim sedang.
Usaha mempengaruhi laju fotosintesis dengan cara pertukaran CO2 antara
dedaunan dan atmosfer di sekitarnya. Di wilayah yang sebelumnya angin
kurang diperhatikan, hasil jagung dapat ditingkatkan bila barisan tanaman
diarahkan tegak lurus arah angin, sehingga pucuk tanaman tertiup angin dan
terjadi perputaran dan pencampuran udara.

Diposkan oleh BioUntirta07 di 07.56

Headline

Daur Hidup Cacing Gelang dan Penjelasannya

09:15:50 pm
Saturday 04th, March 2017 /
22 December,2015

Home
Biologi Dasar
Biokimia
Lingkungan
Makhluk Hidup
Hewan
Manusia
Tumbuhan
Bakteri

Sponsors Link
Sponsors Link

Home Manusia 25 Jenis jenis Enzim dan Peranannya

25 Jenis jenis Enzim dan Peranannya


Advertisement

Enzim adalah penguraian dari bentuk protein yang berperan besar sebagai senyawa yang
reaksinya terus menerus bergerak dan mendukung terjadinya metabolime untuk mempercepat
proses kimia didalam tubuh.

Berikut adalah penjelasan mengenai jenis jenis enzim :


1. Enzim metabolik Enzim yang bekerja mengatur, mengontrol dan mengelola kesehatan
tubuh melalui jaringan tubuh, sel darah dan organ, yang berfungsi sebagai:

Pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan sel


Memelihara semua jaringan organ tubuh.
Menyusun banyaknya reaksi yang saling berbeda namun dilakukan dalam waktu
yang sama

2. Enzim makanan Enzim yang mengandung zat nutrisi yang berasal dari buah buahan,
sayuran hijau dan orange serta dari sumber makanan tambahan lain yang berfungsi

menghancurkan zat protein


melumatkan lemak
memecah karbohidrat dan nutrisi lain menjadi senyawa dan partikel kecil bermanfaat
yang dapat diserap tubuh secara simbolik

3. Enzim Pencernaan Enzim pencernaan manusia yang bertugas menghancurkaan daan


mencerna segala makanan lalu menyerap nutrisinya untuk disebarkan keseluruh jaringan
tubuh.

Enzim pencernaan ada 4 bagian , diantaranya:

Enzim amilolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan karbohidrat dan
sari tepung gula
Enzim Lipolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan asaam lemak dan
gliserol
EnzimProteolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan protein asam
amino
Enzim Nucleolytic yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan Asam nukleat

4. Enzim Renin Berkaitan dengan kelenjar penghasil enzim diseputar dinding lambung
yang berguna untuk menyimpan protein dan nutrisi lain yang ada pada produk susu agar
manfaatnya dapat disebarkan keseluruh bagian tubuh.

5. Enzim pepton Mempunyai kemampuan menhancurkan dan memecah protein komplek


agar dapat berubah menjadi molekul molekul pepton.

6. Enzim pepsin Enzim penting yang terletak didalam lambung yang berguna untuk
merubah protein dan nutrisi lainnya agar dapat diserap dengan baik lalu disebarkan keseluruh
jaringan tubuh.

7. Enzim Tripsin Enzim yang mampu mengubah pepton menjadi zat asam amino yang
berguna untuk proses penyerapan protein oleh jaringan usus

8. Enzim Sukrase Enzim yang mampu mengubah sukrose menjadi glukosa dan fruktosa
yang sederhana. keberadaan enzim ini dihasilkan lewat saluran getah usus halus

9. Enzim Ptialin Enzim yang terletak diseputar rongga mulut yang terletak pada kelenjar
air liur.yang berguna menagatur dan mengontrol zat tepung atau pati menjadi glukosa yang
naantinya diubah menjadi sebuah energi
10. Enzim Laktase Enzim yang menyusun sekaligus mengatur jalnnya enzim menjadi
laktosa menjadi galaktosa dan glukosa. kedua enzim tersebut akan diserap menjadi nutrisi
yang dibutuhkan oleh semua jaringan yang ada didalam tubuh.

11. Enzim Peptidase Enzim yang akan keluar bersama getah usus halus dan mengubahnya
menjadi sari protein penting yang dibutuhkan jaringan tubuh.

12. Enzim Isomaltase Enzim yang dihasilkan oleh getah usus agar dapat menggabungkan
zat maltase menjadi kameltosa yang lebih efesien.

13. Enzim Ribonuklease Enzim yang mampu melakukan penggandaan atau replikasi
DNA enzim yang sudah pasti menghasilkan RNA.

14. Enzim lipase Fungsi enzim lipase yang bertugas menghancurkan dan mencerna
makanan lemak dan lipid untuk menjaga dan melindungi kantung empediu agar tetap dalam
keadaan normal.

15. Enzim Katalse Berfungsi melindungi dan menjaga hati serta menetralisir gerak dan
pertumbuhan semua racun yang ada pada tubuh. Jika organ hati mengalami gangguan maka
racun yang memasuki tubuh sulit untuk dinetralisir dan dibuang lewat urin dan keringat.

16. Enzim Arsinase Berfungsi menyupali dan menyebarkan asam amino arginin menjadi
ornitin dan urea. Sifat zat ornitin sangat membatasi dan membelenggu amonia dan karbon
dioksida yang bersifat racun. Kemudian Ornitin dinetralisir oleh hati agar racun daapat segera
dihilangkan. (baca : fungsi hati)

17. Enzim Troponin Berfungsi mengontrol dan mengatur otot jantung untuk merespon
sinyal yang diterima untuk reaksi atau kontraksi.

18. Enzim Aminotransferase alanin Enzim yang ada pada sel hati, otot jantung, ginjal dan
otot rangka yang berfungsi melindungi dan meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara
mereka masing masing.

19. Enzim Lisozim yang berfungsi untuk menyaring, menghambat sekaligus membunuh
bakteri dengan cara menghancurkan dinding selnya. Enzim yang berperan sebagai anti
bakteri ini terdapat pada :

cairan mulut (saliva)


ASI (air susu ibu)
Cairan keringat
Airmata
Cairan minyak alami yang ada dibawah kulit

20. Enzim yang ada pada lensa mata Enzim yang ada pada lensa mata berfungsi
melindungi dan mempertahankan fungsinya pada bagian bagian mata dari degenerasi. Tetapi
seiring bertambahnya usia Enzim akan menurun kualitas fungsinya sehingga menyebabkan
perubahan kimia terhadap protein yang menjadikan koagulasi seperti kabut putih yang
menghalangi penglihatan serta jalan masuknya cahaya kedalam retina. ini biasa terjadi:

pada mata katarak


Mata keruh
Rabun ayam
Rabun senja
Rabun jauh
Rabun dekat

21. Enzim Lizosim Lizosim adalah sekumpulan protein yang ada pada air mata yang
bermanfaat untuk melemahkan, menurunkan dan mematikan aktifitas kinerja dari bakteri,
karena air mata dapat bertindak sebagai anti biotik alami yang lebih ampuh daripada obat
mata. Lizosim bertindaak sebagai anti kekeringan yang mampu melumasi permukaan retina
agar tetap lembab dan terhindar dari iritasi akibat masuknya debu dan partikel kecil lainnya.

22. Enzim Bradikinin Enzim Bradikinin mampu mempengaruhi kelenjar keringat yang
menyebabkan cairan keringat mengurai dalam bentuk garam dan urea dari dalam kapiler
darah kemudian dikirim melalui permukaan kulit dan terbentuklah yang namanya
keringat. Cairan keringat bermanfaat sebagai penyembuh luka, pengontrol keseimbangan
kelembaban kulit dan dapat memblokir aktifitas bakteri. Cairan keringat dapat bertindak
sebagai antibiotik alami yang lebih baik daripada pemakaian hand body lotion.

23. Enzim Lisozim Air susu ibu bersifat penyembuh alami yang lebih ampuh daripada
imunisasi bayi yang biasa dilakukan oleh manusia, karena ASI sarat dengan nutrisi yang
sanggup memberikan pertahanan dan perlindungan kuat terhadap kesehatan dan pertumbuhan
bayi, mampu mengatasi infeksi melalui sel fagosit (pembunuh sel bakteri ) dan
Imuniglobulin (antibodi). ASI mengandung dari berbagai bentuk zat kekebalan tubuh yang
bisa dijadikan antibiotik alami dan kinerjanya didukung oleh kinerja enzim Lisozim dan
bahkan Enzim Lisozim sudah menjadi bagian yang mengikat dari ASI yang gunanya agar
ASI selalu sehat dan terhindar dari serangan bakteri.

24. Enzim yang ada pada minyak alami kulit Kulit adalah benteng untuk menghambat
dan memperlambat aktifitas pertumbuhan virus dan bakteri. Kemudian ada enzim yang
menyertai minyak alami kulit yaitu Enzim fagosit yang fungsinya membunuh bakteri dengan
zat antibiotiknya. Bagian bagian kulit memiliki minyak alami yang tersembunyi dibawah
kulit dekat sel kolagen yang berfungsi untuk melembabkan kulit didalam kondisi cuaca
apapun dan mengatur volume keringat agar racun yang keluar bersama keringat dapat segera
disaring agar tidak menjadi tumpukan bakteri.

25. Enzim saliva yang ada pada air liur Air liur berfungsi mempercepat dan
mempermudah penghancuran dan pencernaan yang terjadi secara kimiawi. Air liur mampu
mempercepat pembuhan luka dan memperbaiki jaringan kulit yang rusak karena infeksi,
karena cairan air mengandung antibiotik alami. (baca : fungsi air liur dalam proses
pencernaan)

Faktor Pendukung Kinerja Enzim


sponsored links
Fungsi enzim sangat kompleks karena pencernaan dan penyerapan metabolisme, penguraian
racun, detoksifikasi dan kemampuan sel mati yang dapat mengganti jenis jenis sel selnya
dengan yang baru adalah hasil nyata dari fungsi enzim. Enzim bekerja saling berkaitan satu
sama lainnya secara terus menerus dan akan ada penurunan fungsi jika salah satu enzim yang
ada dalam tubuh mengalami gangguan.
Oleh karena itu enizim memiliki faktor pendukung pada kinerja enzim :

1. Konsentrasi Semakin besar dan kuat konsentrasi enzim maka waktu yang dibutuhkan
untuk reaksi semakin kuat dan cepat pula.sedangkan semakin besar dan kuat konsentrasi
substrat maka semakin kuat dan cepat kerja enzim.

2. Keseimbangan pH Enzim selalu bekerja pada pH yang ideal dan bersifat netral
misalnya pada enzim pepsin yang bekerja pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja
padaa pH yang biasa biasa saja.

3. Adanya logam berat Enzim enzim dalam tubuh akan rusak dan tidak berfungsi jika
bercampur logam Ag, Zn, Cu, Cd dan Pb.

4. Adanya logam biasa Enzim enzim akan merespon dengan baik jika bercampur dengan
ion logam golongan Mg, Mn, Ca, dan Fe

5. Suhu yang ideal Enzim bekerja dengan baik pada suhu ideal berkisar 30 sampai 40
derajat celsius , tetapi dibawah suhu tersebut enzim akan mengalami kehancuran, kerusakan
dan bahkan bisa tidak berfungsi.

Enzim pada sistem pencernaan

Enzim amilase yang berfungsi mengubah zat tepung atau pati menjadi maltosa
Enzim Renin yang diproduksi oleh kelenjar yang menghasilkan enzim yang terletak di
dinding lambung
Enzim pepsin yang bertugas menghancurkan protein menjadi pepton
Enzim Amilase yang diproduksi oleh kelenjar air liur pada mulut dan kelenjar
pankreas
Enzim karbohidrase pankreas berfungsi untuk mencerna Amilu kemudian
mengubahnya menjadi senyawa sejenis disakarida
Enzim Maltase yang menguraikan maltosa menjadi bentuk glukosa
Enzim Laktase yang mengubah laktosa menjadi bentukan galaktosa dan gula glukosa
Enzim Sukrase yang mengubah bentukan sukrosa enjadi fruktosa dan gula glukosa
Enzim Peptidase yang menguraikan pepton berubah menjadi asam amino
Enzim Lipase yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak yang
sederhana
Enzim Enterokinese yang mengubah bentukan tripsinogen menjadi tripsin

Faktor pemicu terganggunya sistem pencernaan

Gastritis yaitu peradangaan yang sudah parah yang terletak pad dinding lambung
yaang menyebabkan kadar asam klorida pada lambung naik secara cepat.
Karena adnya infeksi dan peradangan yang disebakan penyakit hepatitis
Terjadinya diare karena selaput dinding bagian bagian usus besar mengalami luka lalu
iritasi dan menjadi infeksi.
Terjadi Sambelit yaitu terjadi pengerasan dan pembekuan yang sulit untuk
dikeluarkan yang disebkan kurangnya mengkonsumsi buah dan sayuran.
Terjadinya Apendisitis yaitu gangguan yang menyebabakan peradnagn apendisitis
yaang sudah parah, penyebabnya infeksi pasa saluran usus buntu.Terjadinya
Hemoroid yaitu penyakit ambeien yang terjadi
karena pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus.
Adanya pernyakit mag yang kronis yaitu terjadinya luka pada dinding lambung yang
menimbulkan nyeri perih , mual, muntah dan bakhan terserang perut kembung. Asam
lambung cenderung naik jika mengkonsumsi makanan yang mempunyai kadar aasam
dan gas yang berlebihan dan juga bisa dikarenakan stres yang berlebihan.
Tungkak lambung teritaasikarena faktor kuman , toksin dan kelelahan pada tubuh.
Kondisi seperti dapat merangsang pelepasan zat HCL di lambung , jika kadar HCL
terlalu banyak maka selaput lendir lambung akan menderita kerusakan.
Malnutrisi atau kekurangan zat gizi pada tubuh. kondisi kurang gizi dapat
menyebabkan pembentukan enzim pencernaan menjadi terganggu , kacau dan
kinerjanya jadi melambat. ini disebabkan karena sel sel pankreas Atropi kehilangan
terlalu banyak reticulum endoplasma atau penyakit kurang protein

Cara untuk meningkatkan kesehatan enzim

Berikut adalah cara untuk meningkatkan kesehatan enzim yang ada di dalam tubuh :

1. Mengkonsumsi karbohidrat ramah : Kentang rebus, Beras merah, roti gandum, Ubi
jalar merah, Ketela pohon, Jagung rebus, Makanan jenis Oat Sereal yang terbuat dari
buah buahan dan sayurann
2. Mengkonsumsi kacang kacangan yang ramah : Kacang tolo, Kacang
merah, Kacang kedelai, Kacang wijen, Kacang polong, Kacang mete, Kacang hijau
3. Mengkonsumsi daging ikan : Ikan salmon, Ikan sarden, Ikan kakap, Ikan mas, Ikan
Bandeng, Ikan gurame, Ikan tuna
4. Mengkonsumsi buah buahan : Buah pir, Buah kiwi, Kelapa muda, Buah naga, Buah
pir, Anggur, Pisang, Tomat, Jambu biji, Buat bit, Buah naga, Wortel, Almond
5. Mengkonsumsi sayuran : Sawi, Seledri, Daun selada, Brokoli, Bok choi (sawi
hijau), Daun pepaya, Daun kangkung, kembang kol, Buncis, Bayam merah

Sifat dinamis pada enzim

1. Sebagai protein Enzim adalah protein yang dipengaruhi oleh suhu dan pH. Pada
suhu yang ideal kinerja enzim akan mengalami keseimbangan yang optimal ketika
menghasilkan reaksi kimia yang berbeda beda.
2. Berperan sebagai biokatalisator yaitu zat yang dapat melakukan proses reaksi
kimia dengan cepat dan juga lambat, namun zat tersebut justru tidak ikut ketika proses
sedang berlangsung.
3. Dapat mengurangi atau membatasi energi aktivasi yaitu dapat menaikkan
volume kecepatan reaksi yaitu meperlemah energi aktivasi yang sangat diperlukan
untuk memulai reaksi
4. Enzim bekerja secara spesifik satu jenis enzim hanya bekerja untuk satu substrat
saja. sebagai contoh: enzim maltase hanya daapat menghancurkan maltosa kemudian
mengubahnya menjadi glukosa.
5. Enzim mampu bekerja bolak balik secara konsisten Enzim mempunyai
kemampuan menjalankan funginya mengatur, menjaga serta membentuk substrat dari
pengaturnya dengan cara berjalan lalu kembali lagi terus menerus seperti itu dengan
konsisten.

Pemicu Kerusakan pada Enzim


Akibat terpapar radikal bebas yang berlangsung terus menerus dapat membuat fungsi enzim
mengalami kemunduran. Inilah yang menyebabkan kerusakan pada enzim, diantaranya:

1. Terjadi kelainan pada sistem metabolisme

Autoksidasi yaitu Proses metabolisme yang menderita ketidakseimbangan berasal dari


hemaglobin, thiol, mioglobin,katekolamin.
Oksidasi Enzimatik yaitu Proses mengumpulnya jumlah radikal bebas yang baanyak
misalnya Lipoxygenase, Xanthine oksidase, Amino acid oxidasi, prostaglan synthase
dan Aldehyde oxidasi
Respiratory burst yaitu Proses pada membran sel yang memproduksi superoksidasi
lalu H2O2 yang terjadi karena adanya superoksida dengan reaksi bersama generasi
OH dan HOCL oleh bakteri dan kuman

2. Fungsi sel darah terjadi infeksi dan peradangan

Karena monosit dalam jumlah banyak atau sangat sedikit didalam tubuh tergantung dari daya
tahan seseorang. monosit dalam jumlah yang besar merupakan tanda tanda ada infeksi yang
sedang berlangsung. peradangan ini biasanya dapat dijumpai pada infeksi Tuberkulosis (paru
paru) pada penderita penyakit TBC. Karena adanya galaktosemia yaitu Penyakit yang
disebabkan kadar galaktosa yang terlalu kuat dan banyak didalam darah yang disebabkan
karena kekurangan enzim galaktos

3. Tubuh kekurangan zat kalium

Kalium bermanfaat untuk melindungi dan memperlancar fungsi jantung, kontraksi otot,
fungsi otot , dapat mengubah glukosa menjadi glikogen yang sederhana serta menjaga dan
mempertahankan kekuatan dan keseimbangan elektrolit dan kadar keasaman didalam tubuh.

4. Karena Kerusakan DNA

Radikal bebas selalu menyerap elektron yang ada pada sel disemua jaringan tubuh, akibatnya
terjadi perubahan pada struktur DNA yang menyebabkan mutasi. Jika terjadi bertahun tahun
maka akan muncul sel kanker.

5. Karena penggunaan obat obatan

Pemakain obat obatan yang mempunyai kadar kimia berat dapat melemahkan sekaligus
menurunkan jumlah monosit didalam jaringan tubuh, misalnya obat yaang dipakai dalaam
proses kemoterapi sel kanker. Pemakaian obatan golongan Kostikosteroid yang biasa
digunakan untuk meringankaan rasa nyeri dalam infeksi atau peradangan yang terjadi
didalam tubuh.

6. Karena mengkonsumsi alkohol

Ketika alkohol masuk kedalam pencernaan dalam jumlah yang besar akan melibatkan enzim
sitokrom yang terletak didalam mikrosom. Alkohol akan diproses menjadi Asetaldehid lalu
diproses lagi menjadi Asetat oleh Aldehid dehidrogenase didalam mitokondria, akibatnya
jaringan sel dan enzim menjadi rusak.
7. Mengkonsumsi makanan basi

Hal lain yang mnembuat enzim rusak adalah karena menyantap makanan yang sudah rusak
atau basi yang kemungkinan besar terjadi pembusukan lalu memproduksi racun didalam usus
besar.

8. Karena radiasi ultraviolet

Radiasi ultraviolet yang terus menerus mengakibatkan sprektum radiasi optik akan diserap
tubuh dan akan mempengaruhi kerja enzim lalu mengurangi kemampuan enzim untuk
memperbaiki dirinya sendiri ketika terjadi ketidak normalan.

Sponsors Link

9. Penggunaan pestisida

Zat racun yang ada pada pestisida mampu memblokir kinerja enzim sehingga mengakibatkan
jumlah Asetylkholin meningkat kemudia bergabung dengan reseptor Muskarinik dan
Nikotinik didalam sistem saraf pusat pada bagian bagian otak, hal ini dapat berpotensi besar
menimbulkan keracunan yang mengakibatkan ketidaknormalan fungsi enzim didalam tubuh.

10. Karena terpapar Sinar X

Terpapar sinar X sama bahayanya seperti terapi kemoterapi. Kerusakan sel karena paparan
sinar X akan sangat mempengaruhi fungsi jaringan dan fungsi enzim yang mengakibatkan
melemahnya kemampuan untuk menjalankan funsinya dengan normal.

11. Karena terpapar radikal bebas

Radikal bebas sangat mudah mempengaruhi lalu merusak kinerja enzim dan jaringan lain
didalam tubuh setelah berlangsung bertahun tahun, Radikal bebas sebenarnya terdiri dari dua
golongan diantaranya:

Radikal bebas Endogen (yang ada didalam tubuh kita sendiri) Radikal bebas
yang dihasilkan oleh tubuh sendiri yaitu Aiutoksidasi, Oksidasi enzimatik,
Respiratory Burst Contohnya Radikal bebas yang tersusun didalam jaringan sel tubuh
ketika kita bernafas yang memiliki efek negatif berupa Proses pembakaran, oksidasi
dan aktifitas olahraga yang dilakukan berlebihan
Radikal bebas Eksogen (yang ada diluar tubuh) Radikal bebas yang dihasilkan
dari penggabungan partikel partikel kecil berbahaya yang melayang layang diudara
atau karena penyembuhan suatu penyakit yang melibatkan obat obatan tertentu serta
alat terapi, Contohnya : Genetika (keturunan ), Radiasi kemoterapi, Polusi udara dan
kelembaban, Semua yang berbentuk asap (asap rokok, asap kendaraan dan lain
lain), Radiasi Elektromagnetik (Sinar gaamma, photon, neutron dan lain
lain), Olahraga berlebihan (biasa terjadi karena ingin cepat kurus). Paparan radikal
bebas jika terus menerus menimpa tubuh maka berpotensi menyebabkan kerusakan
sel serta enzim tubuh, Akibatnya mengurangi sel dan enzim untuk bisa beradaptasi
kembali pada kondisi lingkungan.Paparan lampu listrik dengan daya yang sangat kuat
dan terang juga berpotensi sama buruknya dengan sinar matahari yaitu mampu
merusak pigmentasi pada kulit dan dehidrasi.
Cahaya lampu dapat masuk kategori sebagai radikal bebas, karena cahayanya yang kuat
memiliki efek ultra violet berbahaya. Untuk menghindari dampak buruknya:

Agar denyut jantung lebih teratur


Menjadikan metabolisme agar lebih sehat.
Terhindar dari dehidrasi
Ketika tidur malam sebaiknya lampu di matikan agar menghindari proses
penggelapan terhadap kulit

Akibat menggunakan enzim secara berlebihan

Kebiasaan mengkonsumsi narkoba menimbulkan peningkatan enzim pangkal yang


menyebabkan tubuh membentuk sebuah toleransi pada zat zat bersifat racun yang ada dalam
narkoba.

akibat yang ditimbulkan diantaranya:

Tubuh akan mengalami kesulitan dan tersendat sendat dalam melindungi sekaligus
mempertahankan homeostasis yaitu keseimbangan sistem tubuh.
Tubuh akan mengalami kesulitan mempercepat pemulihan pada sel yang rusak dan
memperbaiki ketidaknormalan sel selnya sendiri
Tubuh akan mengalami kesulitan menjaga dan mengatur sistem saraf dalam tubuh
Tubuh akan mengalami kesulitan untuk menjaga sistem endokrin agar tetap normal
Tubuh akan mengalami kesulitan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tubuh akan mengalami kesulitan dan tersendat sendat dalam melindungi sekaligus
mempertahankan homeostasis yaitu keseimbangan sistem tubuh.
Zat racun pada narkoba akan diserap dalam lambung dan usus lalu mengendap
didalam hati lalu diproses secara kimia mengalir masuk pada jaringan otak yang dapat
menimbulkan saraf pusat putus, jika ini terjadi akan menyebabkan sakit jiwa, pelupa,
terserang penyakit pikun ( alzheimer ) dan tidak bisa berfikir positif.

Kinerja maksimal enzim mendapat dukungan dari beberapa Kofaktor aktif

Kofaktor Prostetik Kofaktor prostetik adalah zat yang melekat dengan kuat pada
enzim apapun yang ada dalam tubuh yang selalu menyuplai kekuatan daan kelancaran
kinerja enzim. Misalnya Molekul berbentuk bulatan pipih yang didalamnya
terkandung banyak besi. Molekul tersebut adalah prostetik dari bentukan sitokrom
oksidase, enzim katalase dan peroksidase
Kofaktor Ion organik Kofaktor ion organik adalah zat yang melekat dengan kuat
pada enzim dan substrat komplek sehingga fungsi enzim lebih cepat dan maksimal.
Kofaktor Koenzim Kofaktor Koenzim adalah zat yang mengandung ribose yang
berguna menyusun sifat dari reaksi aktifnya.

Anda mungkin juga menyukai