Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Khutubus Shitah

Kutubus Sittah (Arab: ) dalam Bahasa Indonesia berarti 'Enam Kitab',


adalah sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada enam buah kitab induk Hadits dalam
Islam. Keenam kitab ini merupakan kitab hadits yang disusun oleh para pengumpul hadits
yang kredibel. Kitab-kitab tersebut menjadi rujukan utama oleh para pemeluk Islam dalam
merujuk kepada perkataan Nabi Muhammad SAW.1

B. Pengarang Khutubus Shitah

Abad ketiga Hijriah merupakan kurun waktu terbaik untuk menyusun atau
menghimpun Hadith Nabi di dunia Islam. Waktu itulah terdapat enam penghimpun ternama
Hadith Shahih yaitu:

1. Shahih Bukhari dihimpun oleh Imam Bukhari


2. Shahih Muslim dihimpun oleh Imam Muslim
3. Sunan an-Nasa'i atau disebut juga As-Sunan As-Sughra dihimpun oleh Imam Nasa'i
4. Sunan Abu Dawud dihimpun oleh Imam Abu Dawud
5. Sunan at-Tirmidzi dihimpun oleh Imam Tirmidzi
6. Sunan ibnu Majah dihimpun oleh Imam Ibnu Majah2

C. Nilai-nilai dari Khutubus Shitah


a. Shahih AL- Bukhari

Adalah kitab yang mula-mula yang membukukan hadits-hadits shahih.


Kebanyakan ulama hadits telah menetapkan bahwa Shahih Al-Bukhari itu adalah kitab
yang paling shahih setelah Al-Quran. Kitab ini merupakan kitab hadits yang ternama.
Al-Bukhari menyelesaikan shahihnya dalam waktu 16 tahun. Setiap beliau hendak

1
https://id.wikipedia.org/wiki/khutubus sittah, diakses 10 September 2015 pukul 13:46
2
http://id.wikipedia.org/wiki/hadits, diakses 10 Oktober 2015 pukul 21:50
1|ULUMUL AL-HADITS
menulis hadits, beliau mandi dan beristikharah. Beliau menamainya dengan Al- Jami
ash-Shahih al-Musnad min Haditsi Rasulullah saw. Isinya berjumlah 9082 buah hadits
marfudan sejumlah hadits mauquf dan maqthu.

Jumhur ulama hadits menyambut hadits-hadits Shahih Al-Bukhari tanpa


memeriksanya kembali. Sesungguhnya tidak ada sebuah kitab yang mendapat perhatian
besar yang di peroleh oleh Shahih Al-Bukhari. Lantaran itu, didapatilah syarahnya
sebanyak 82 buah. Syarah-syarah itu ada yang panjang dan ada yang di ringkas, ada yang
sedang pula. Diantara kitab syarah yang sudah ada, hanya empat buah saja yang
terpandang tinggi yaitu : 1. At- Tanqih, karya Badruddin az-Zarkasyi. 2. At-Tawsyih,
karya Jalaludin as-Sayuthy 3. Umdat al-Qari, karya Badruddin al-Ainy dan 4. Fat-h al-
Bari,karya Syihabuddin ( Ibnu Hajar ) al-Asqalany. Disamping dibuat syarahnya, Shahih
Al-Bukhari juga membuat ringkasannya ( Mukhtasar ). Mukhtasar yang baik adalah At-
Tajrid ash-Shahih, susunan Al-Husain ibn Al-Mubarok ( 631H ). Kitab Mukhtasar ini
telah disyarahkan oleh Al-Allamah Hasan Khan dan Abdullah asy-Syarqawy.3

b. Shahih Muslim

Adalah kitab yang kedua dari kitab-kitab hadits yang menjadi pedoman sesudah
Shahih Al-Bukhari. Shahih Muslim lebih baik susunannya, karena itu lebih mudah
mencari hadits didalamnya, daripada mencari didalam Shahih Al-Bukhari. Muslim
menempatkan hadits-hadits wudhu umpamanya seluruhnya dibagian wudhu, tidak
tersebar disana-sini seperti halnya dalam Shahih Al-Bukhari. Kitab-kitab syarahnya
banyak juga ada 15. Yang amat terkenal adalah Al-Mulim bin Fawaidi, karya Al-
Mazary; Al-Ikmal, karya Al-Qadhi Iyadh; Minhaj al-Muhadditsin, karya An-Nawawy;
Ikmal al-Ikmal, karya az-Zawawy ; Ikmal al-Ikmal Mulim, karya Abu Abdillah
Muhammad al-Abiyy al-Maliky.

Mukhtasar shahih muslim diantaranya Mukhtasar al-Mundzir. Al-Qurtuby (656H


). Turut pula menyusun kitab syarah yang disyarahkan kembali olehnya dalam kitabnya

3
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shidieqy, Sejarah & Pengantar Ilmu Hadits, Semarang: PT. Pustaka Riski
Putra, 2009, Hal. 71-73.
2|ULUMUL AL-HADITS
Al-Mufhim. Zawaidnya telah dikumpulkan dan disyarahkan kembali oleh Ibnu
Mulaqqin ( 804H ).4

c. Sunan An-Nasai

Sunan ini bernama Al-Mujtaba min as-Sunan. Sunan ini dinamai Al-Mujtaba
karena pada mula-mulanya An-Nasai menyusun sunan-nya yang besar lalu
memberikannya kepada seorang amir di Ar-Ramlah. Apabila di katakan orang hadits
riwayat an-Nasai, maka yang di maksudkan ialah riwayat yang didalam Al-mujtaba itu.
Di antara ulama yang mengsyarahkannya, ialah As-Sayuthi dan As-Sindy. Kitab ini
paling kurang mendapat syarahan dari para ahli sebagaimana yang di terangkan oleh As-
Sayuthi.

Al-Mujtaba di pandang sebagai kitab induk yang ketiga. Zawaidnya atas Al-
Bukhari, Muslim, abu Dawud, At-Tirmidzi, telah dikumpulkan dan di syarahkan oleh
ibnu Mulaqqin.5

d. Sunan Abu Dawud

Al- Kaththaby di dalam kitab Maalim as-Sunan berkata Ketauhilah bahwa


sunan Abu Dawud itu sebuah kitab yang sukar ada tandingannya dalam masalah agama,
yang ditelaah, diterima baik oleh seluruh umat islam. Abu Dawud sendiri mengatakan
Aku telah menulis hadits Rasul sebanyak 500.000 hadits, kemudian aku pilih sejumlah
4.800 lalu aku aku masukan ke dalam kitab ini. Hadits yang amat lemah yang tidak sah
sanad-nya aku terangkan di akhirnya. Tidak kusebutkan dalam kitab ini hadits-hadits
yang ditolak oleh seluruh orang. Dan yang tidak aku beri komentar apa-apa berarti hadits
yang baik .

Sunan Abu Dawud berisi hadits hukum , sedikit saja yang berhubungan dengan
urusan-urusan lain. Al-Ghazali berkata Sunan Abu Dawud cukup buat pegangan
seseorang mujtahid. Syarahnya banyak, diantaranya Maalim as-Sunan karya Al-

4
Ibid., Hal. 73-74.
5
Ibid., Hal. 74.
3|ULUMUL AL-HADITS
Kaththaby dan Aun al-Mabud karya seorang ahli hadits yang terkenal di India, yaitu Abu
ath- Thaib Syams Al-Haaq Azhim Abady. Sebagus-bagus kitab mukhtasarnya ialah Al-
Mujtaba susunan Al-Mundziry yang telah di syarahkan oleh As-Sayuthy. Al-Mujtaba
itu telah di saring oleh Ibnu Al-Qayim al-Jauziah. Hasil saringan itu dinamai Tahdzib as-
Sunan. Zawaidnya atas al-Bukhari/ Muslim telah di syarahkan oleh Ibnu Mulaqqin.6

e. Sunan At-Tirmidzi

At-Tirmidzi selaku penyusunnya mengatakan Aku tidak memasukkan ke dalam


kitab ini terkecuali hadits yang sekurang-kurangnya telah diamalkan oleh sebagian
fuqaha Beliau menulis hadits dengan menerangkan yang shahih dan yang tercatat serta
sebab-sebabnya sebagaimana beliau menerangkan pula mana-mana yang di amalkan dan
mana-mana yang di tinggalkan. Sunan At-Tirmidzi besar faedahnya, tinggi derajatnya,
dan isinya jarang berulang-ulang.

Sebagian syarahnya ialah Syarh As-Sayuthy dan Syarh As-Sindy . Syarahnya


yang paling besar ialah Aridhah al-Ahwadzy karya Ibnu Araby al- Maliky,dan sebagian
dari mukhtasarnya ialah mukhtasar al-Jami karya Najmuddin Ibn Aqil.

Sunan At-Tirmidzi ini di pandang sebagai kitab induk yang kelima. Zawaidnya
atas Shahihain dan Abu Dawud telah di syarahkan oleh Ibnu Mulaqqin.7

f. Sunan Ibnu Majah

Sunan ini di bawah dari segala kitab yang tersebut di atas. Ibnu Thahir al-
Maqdisy, memandang sunan ini sebagai kitab induk yang keenam. Namun, sebagian
ulama memandang Al-Muwaththa sebagai kitab induk yang keenam. Adapula yang
memandang sunan Ad-Darimy sebagai kitab induk yang keenam. Ada yang menetapkan
kitab induk yang keenam, Al-Muntaqa susunan ibnu Jarud.

6
Ibid., Hal. 74-75.
7
Ibid., Hal. 75
4|ULUMUL AL-HADITS
Yang mula-mula menjadikan susunan kitab ini yang keenam ialah Ibnu Thahir
Al-Maqdisy, kemudian diikuti oleh Al-Hafizh Abd Al-Ghany al-Maqdisy dalam kitab al-
Ikmal. Mereka mendahulukan sunan ini atas Al-Muwaththa, karena banyak zawaidnya
atas kitab lain. Sebagian dari syarah sunan Ibnu Majah ialah Mishbah az-Zujajah, karya
as-Sayuthy dan Syarh as- Sindy.

Hadits yang hanya diriwayatkan sendiri oleh Ibnu Majah kebanyakan dhaif. Hal
ini dapat diketahui dengan penerangan syarah-syarahnya. Zawaidnya atau kitab lima
telah di syarahkan oleh Ibnu Mulaqqin. Syarah ini dinamai Ma Tamussu ilaihil Hajah ala
sunan ibnu majah.8

D. Karya-karya dari Khutubus Shitah


1. Karya-karya Imam Bukhari
Al-Jami as-Shahih ( Shahih Bukhari )
Al-Adab al-Mufrad
At-Tarikh as-Sagir
At-Tarikh al-Awsat
At-Tarikh al-Kabir
Al-Musnad al-Kabir
Kitab al-ilal
Raful-Yadain fis-Salah
Birril- Walidain
Kitab Al-Asyribah
Al-Qiraah Khalf al-Imam
Kitab ad-Duafa
Asami as-Sahabah
Kitab al-Kuna

2. Karya Shahih Muslim


Jami as-Shahih ( Shahih Muslim )

8
Ibid., Hal. 75-76.
5|ULUMUL AL-HADITS
Al-Musnadul Kabir ( kitab yang menerangkan nama-nama para perawi hadits )
Kitabul-Asmawal-Kuna
Kitab Al-Ilal
Kitabul-Aqran
Kitabu Sualatihi Ahmad bin Hambal
Kitabul-Intifa bi Uhubis Siba
Kitabul-Muhadramin
Kitabu man Laisallahu illa Rawin Wahid
Kitab Auladis-Sahabah
Kitab Awhamil-Muhaditsin

3. Karya Sunan Abu Dawud


Kitab As-Sunan ( sunan Abu Dawud )
Kitab Al-Marasil
Kitab Al-Qodar
An-Nasikh wal-Mansukh
Fadail al-Amal
Kitab Az- Zuhd
Dalail an-Nubuwah
Ibtida al-Wahyu
Ahbar al- Khawarij

4. Karya Sunan At-Tirmidzi


Kitab Al-Jami, terkenal dengan sebutan sunat At-Tirmidzi
Kitab Al-Ilal
Kitab At-Tarikh
Kitab Asy- Syamaila an- Nabawiyyah
Kitab Az-Zuhd
Litab Al-Asma wal-Kuna

6|ULUMUL AL-HADITS
5. Karya Sunan An-Nasay
As-Sunan ul-Kuba
As-Sunan us- Sughra, terkenal dengan nama Al-Mujtaba
Al-Khasais
Fadailus-Sahabah
Al-Manasik
6. Karya Sunan Ibnu Majah
Kitab As-Sunan, yang merupakan salah satu Kutubus sittah ( enam kitab hadits yang
pokok )
Kitab Tafsir Al-quran, sebuah kitab tafsir yang besar manfaatnya seperti di terangkan
Ibnu Kasir
Kitab Tarikh, berisi sejarah sejak masa sahabat sampai masa Ibnu Majah9

9
syuhbah, Muhammad abu.hadits shahih yang enam http://muhammadabusyuhbah.blogspot.com/, diakses 17 september pukul
14:26

7|ULUMUL AL-HADITS
8|ULUMUL AL-HADITS
9|ULUMUL AL-HADITS

Anda mungkin juga menyukai