PENDAHULUAN
padat karya dan teknologi serta memiliki resiko kecelakaan kerja 2,5 kali lebih
merupakan sesuatu yang harus ada dalam manajemen kegiatan di suatu rumah
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja seperti penggunaan obat berbahaya,
ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini memungkinkan untuk
menggunakan radiasi baik radiasi pengion dan non pengion sebagai alat untuk
terkendalinya sumber radiasi baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
membahayakan kesehatan, jiwa dan harta benda. Ciri dari kecelakaan radiasi
yaitu medan radiasi yang tinggi atau terjadinya pelepasan zat radioaktif yang
tidak dapat dikendalikan dalam jumlah cukup besar sehingga berdampak serius
Efek dari radiasi tergantung dari beberapa factor yaitu dose ekivalen
yang diterima, dose rate, jumlah dan luas area terpajan dan jaringan yang
terkena. Sekecil apapun radiasi yang diterima akan berpengaruh karena akan
untuk memperbaiki diri bila ada kerusakan yang terjadi, namun hal itu juga
tergantung dari seberapa parah kerusakan yang diderita. Berdasarkan hal itu
maka dosis radiasi kecil yang diberikan secara berkala akan menimbulkan efek
yang berbeda dengan radiasi yang diberikan sekaligus dalam dosis besar
(Taspirin, 2009).
yang ditujukan kepada potensi bahaya agar para pekerja dan semua orang yang
berada di lingkungan kerja dalam keadaan selamat, aman dan sehat. Potensi
bahaya dapat berasal dari mesin, lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja
bahaya dan resiko bahaya untuk mengurangi atau meminimalkan injury ataupun
mental dan kesejahteraan social pada pekerja, pencegahan terhadap efek buruk
pekerja dalam lingkungan kerja yang beresiko pada kesehatan, dan adaptasi
besarnya suatu resiko dan menetapkan apakah resiko tersebut dapat diterima
atau tidak. Pada praktiknya, risk assessment mengamati tempat kerja untuk
2006)
Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Putri Surabaya adalah rumah sakit
khusus Obstetri dan Ginekologi yang berada di Surabaya yang telah berdiri
dalamnya adalah Unit Radiologi. Unit Radiologi RSIA Putri dalam kegiatan
bergantian.
hanya bagi radiolog dan dokter tetapi juga untuk pasien dan pengunjung RSIA
Radiologi RSIA Putri. Selain itu berdasarkan observasi awal dan wawancara
informasi awal bahwa terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan K3 yang
melakukan penelitian
kerja.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
terapan(applied science)
pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko
dalam hal cara/metode kerja, proses kerja dan kondisi yang bertujuan
untuk :
layak bagi kemanusiaan. Atas dasar pasal tersebut maka telah disusun
:
a. UU No.1 th.1951 tentang Pernyataan berlakunya UU Kerja th. 1948
No.12
3. Norma kerja
kecelakaan kerja
dari sumber alami atau sumber yang sengaja dibuat oleh manusia. Salah satu
adalah timbulnya efek radiasi baik yang bersifat non stokastik, stokastik dan
dan electron yang dihasilkan oleh alat elektrik dan sinar alfa, beta dan gama
2.3 Radiologi
energy radiasi.
kegiatan sekitarnya
Letak ruangan
Desain ruangan
Tebal dinding
setebal 2 mm.
Tebal dinding yang terbuat dari beton dengan rapat jenis 2,35 gr/cc
adalah 15 cm. Tebal dinding yang terbuat dari bata dengan plester
adalah 25 cm
1) Tempatkan pasien pada tempat yang terpisah atau bersama pasien lain
dengan infeksi aktif organisme yang sama dan tanpa infeksi lain.
4) Peralatan perawatan pasien gunakan terpisah satu sama lain, jika terpaksa
harus digunakan satu sama lain secara bersama maka peralatan tersebut
lain.
1) Tempatkan pasien pada ruang tersendiri atau bersama pasien lain dengan
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja pada air yang mengalir
atau alcuta.
3) Menggunakan alat pelindung kerja seperti masker, gaun pelindung dan
sarung tangan.
besar daripada resiko yang mungkin diperoleh oleh pekerja radiasi dan
radiasi yaitu : factor waktu, factor jarak dan factor penahan radiasi
(perisai).
2.5.1 Upaya untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari
monitor radiasi.
radiasi.
ruangan radiologi dalam jumlah yang cukup dan ketebalan yang setara
dengan 0,35 mm timbal. Begitu juga dengan sarung tangan timbal yang
Film Badge
Setiap pekerja radiasi dan/ atau pekerja lainnya yang karena bidang
Film badge dipakai pada pakaian kerja pada daerah yang diperkirakan
penerimaan dosis seluruh tubuh seperti dada bagian depan atau panggul
bagian depan.
Survey Monitor
a. Kebocoran tabung
b. Filter
radiasi.
d. Peralatan Fluoroskopi
berakhir jika pengatur waktu tidak di reset dalam jangka waktu satu
menit.
yang sebenarnya.
D: dosis tertinggi yang diizinkan untuk diterima oleh seorang pekerja radiasi
18: Usia minimum seseorang yang diizinkan bekerja dalam medan radiasi
dosis rata-rata seorang pekerja radiasi dalam jangka waktu 13 minggu ialah
1,25 rem. Sedangkan untuk wanita hamil 1 rem. Jumlah dosis tertinggi
penerimaan dosis rata-rata seorang pekerja radiasi dalam jangka waktu satu
pemeriksaan.
2. Berkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain pasien
kebutuhan.
5. Tidak menyalakan fluoroskopi apabila sedang ada pergantian kaset.
dokter.
keadaan kesehatan pekerja radiasi sesuai dengan tugas yang akan dilakukan
dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh radiasi pada kesehatan pekerja
kesehatan ini tidak hanya bagi mereka yang bekerja di Batan atau industri
lain yang menggunakan sumber radiasi pengion akan tetapi juga bagi
pekerja radiasi dalam bidang medik dan telah diatur dengan Peraturan
penting bagi penguasa Instalasi Atom, jika dikemudian hari ada pekerja
radiasi yang menggugat bahwa sakit yang dideritanya adalah diakibatkan
lain :
terhadap calon pekerja radiasi, sekali setahun bagi pekerja radiasi dan
Instalasi Atom.
kesehatan dan kartu ini harus disimpan untuk jangka waktu sekurang-
manusia.
BAB III
KERANGKA KONSEP
Identifikasi pekerjaan di
Unit Radiologi
Hazard identification
Risk characterization
Risk
comunication
Tindak Lanjut
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
BAB 4
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mempelajari factor resiko keselamatan dan kesehatan kerja pada Unit Radiologi
1. Lokasi Penelitian
Surabaya
2. Waktu Penelitian
Surabaya yaitu sebanyak 5 orang. Sampel adalah seluruh pekerja yang bekerja
secara aktif di Unit Radiologi RSIA Putri Surabaya. Cara pengambilan sampel
x severity
(moderate risk) :
nilai 5-14
yaitu :
1. Nilai 1 : Kemungkinan
setahun.
namun kemungkinan
minggu. Kemungkinan
merupakan suatu
kebetulan
Kemungkinan terjadi
keadaan tertentu
mungkin terjadi.
besar
gangguan produksi
berdampak panjang,
terhentinya seluruh
kegiatan
melakukan penilaian
pengendalian berdasarkan
pedoman penilaian (Kontrol)
tinjauan pustaka.
1. Data primer
a. Observasi
b. Wawancara
Unit radiologi terkait potensi bahaya dan upaya pengendalian yang telah
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis secara deskriptif, kemudian
hasilnya akan disajikan dalam bentuk narasi dan tabulasi. Pengolahan dan analisis
data akan dihubungkan dengan teori dan peraturan terkait tentang penilaian risiko