Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bercinta dengan Kedua Suamiku - Pujo (samaran 42 tahun) adalah teman sejak aku
SMA yang kini menjadi suamiku. Kini setelah anak-anak kami sudah remaja (kini
umurku 38 tahun) hidup kurasakan tambah sepi apalagi aku tinggal berdua dengan
suami saja, anak-anakku sudah kuliah di lain kota.
Suamiku adalah pria yang baik dan sukses sebagai karyawan PMA, meskipun jabatan
tidak terlalu tinggi tapi kami hidup berkecukupan. Aku sendiri cukup waktu dan uang
untuk merawat diri, sehingga meskipun aku tidak cantik namun orang bilang aku ini
luwes tidak mboseni kalau dipandang suamiku bilang aku memang tidak cantik
tapiayuapalagi kalau lagi orgasme, tinggiku cuma 160 cm dengan berat 56 kg agak
gemuk orang bilang tapi dadaku montok sekali dengan puting yang merekah.
Suamiku senang olah raga tenis dan golf kalau badan tidak terlalu tinggi 165 cm tapi
cukup atletis dengan berat badan 63 kg. Urusan diranjang sebenarnya aku cukup bahagia
karena suamiku orangnya telaten dan sabar dia selalu memberikan kesempatan dulu
padaku untuk orgasme seteleh itu baru dia melakukan penetrasi sampai aku orgasme
yang kedua.
Pengalaman ini terjadi karena rasa kesepianku di rumah sendiri akhirnya aku usul untuk
menerima kost toh kamar anakku 2 kamar tidak ada yang nempati. Akhirnya suamiku
sepakat dia yang cari dan kebetulan ada teman kenalannya seorang pengusaha yang biasa
mondar-mandir Jakarta ke kotaku karena ada anak perusahaannya di kotaku.
Pertimbangannya dari pada ke hotel boros karena kadang harus sampai dua minggu.
Namanya Duta (samaran) keturunan arab dengan cina orangnya tinggi (176 cm 76 kg)
besar dengan kulit putih tapi wajah arab kayak Omar Syarif dengan bulu diseluruh
tubuhnya, orangnya sangat santun. Kami cepat akrab bahkan seperti keluarga sendiri
karena makan malam kami selalu bersama bahkan pada waktu lapor Pak RT kami
mengaku sebagai saudara. Oh iya aku panggilnya Dik karena umurnya baru 38 tahun.
Bahkan jika suamiku dan Aku pergi berlibur ke Tawangmangu atau Bandungan dan pas
ada di kotaku ia kami ajak. Begitu akrabnya kami sehingga tak jarang kami Dik Duta juga
membantu kalau ada kerepotan dirumah sehingga lingkungan taunya memang adik saya.
Untuk sehari-hari setelah berjalan 3 bulan kami makin akrab saja bahkan suamiku suatu
hari, ketika kami ngobrol habis makan malam.
dia kenal mbakyumu lanjutnya, Dik Duta hanya diam dan menghela napas
panjang.
Ada apa.. Ada yang salah? lanjut Mas Pujo melihat gelagat yang kurang
enak.
E.. Anu Mas Aku sebenarnya duda isteriku meninggal 3 tahun yang lalu
dirumah cuma ada anak-anak dengan pembantu saja jawabnya dengan mata
berkaca-kaca.
Kami akhirnya tahu statusnya dan kami minta suatu ketika kalau liburan sekolah biar
anak-anak diajak kebetulan anaknya 2 orang masih 7 tahun dan 4 tahun. Sejak itu
keakraban kami tambah dekat bahkan suamiku sering membisiki aku kalau keturunan
arab biasanya barangnya besar dan panjang. Akupun merasa Dik Duta makin
memperhatikan aku, pernah aku dibawakan hadiah liontin permata yang cantik. Bahkan
sehari-hari kami makin terbuka misalnya ditengah guyonan, kadang kadang Dik Duta
seolah mau memelukku dan bahkan sembunyi-sembunyi berani menciumi pipiku kalau
mau pamit pulang Jakarta.
Demikian pula sebaliknya Mas Pujo seolah membiarkan kami bercengkarama kadang
kadang bahkan ngompori, Ooo mabkyumu itu biar STW tapi malah tambah punel
(maksudnya memeknya) lho Dik Duta kalau sudah begitu aku yang merah padam, tapi
untungnya hanya kami bertiga.
Seperti kebiasan kami, pada hari libur Sabtu Minggu kami bertiga week end di kebun
kami di Tawangmangu. Walaupun tidak terlalu luas namun kebun ini cukupanlah untuk
hiburan dan cukup nyaman untuk beristirahat. Entah apa sebabnya Mas Pujo hari itu
dengan manja tiduran berbantal pahaku di depan Dik Duta setelah selesai makan malam
sambil menonton TV dan ngobrol kesana kemari diruang keluarga. Kulihat Mas Pujo
sangat atraktif mempertontonkan kemesraannya di depan di Duta. Aku sebenarnya agak
kikuk tapi karena sudah seperti adik sendiri aku bisa mengatasi perasaanku, lagian Dik
Duta sudah sering melihat kemesraan kami sehari-hari dirumah. Kulihat Dik Duta acuh
saja melihat tingkah laku Mas Pujo. Malah akhirnya Dik Duta mengambil inisiatif
mengambil kasur dari kamar tidur untuk dihamparkan ke lantai.
Akhirnya kamipun menonton TV sambil tiduran, aku dan Dik Duta bersandar didinding
berjajar cuma berjarak setengah meter sedang Mas Pujo tiduran di pahaku. Acara yang
ditayangkan kebetulan agak menyerempet-nyerempet hubungan suami isteri. Kulihat
Dik Duta tidak bisa konsentrasi, ia lebih
sering mencuri pandang ke arah dadaku yang saat itu hanya terbungkus daster, aku pura-
pura nggak tahu tapi aku sempat melihat arah tengah celananya yang aku yakin sudah
setengah ereksi.
Tiba-tiba Mas Pujo memeluk pahaku sambil mengusap usap tonjolan payudara dari luar
baju daster yang kukenakan, aku bingung.
Mas malu ah masa ada Dik Duta, protesku sambil melemparkan tangannya
kasar.
Ah nggak apa apa, wong Di Duta juga pernah merasakan koq. sahut Mas
Duta tersenyum kecut Aku melengos sebel tapi jujur saja rabaan Mas Pujo membuat aku
on apalagi udara dingin Tawangmangu yang menusuk tulang. Sementara Mas Pujo malah
nekat dan kepalanya yang menindih pahaku digeser ke arah selangkanganku, sehingga
tak terhindarkan baju dasterku yang memang pendek makin tersingkap sehingga Duta
makin leluasa melahap pahaku yang terbuka lebar..
Gila batinku aku benar-benar kaya kepiting rebus mendengar kata-kata Duta hampir saja
aku tampar. Tapi Mas Pujo malah menimpali, Nggak pa-pa, ya Mam? Kasihan khan Dik
Duta sudah lama lho nggak merasakan
sahutnya.
Papa boleh kok mam, papa iklas please, ..! pintanya sambil mengedip ke
Dik Duta.
Rupanya Duta tanggap langsung saja dia miringkan badannya, karena jarak
kami cuma sejengkal maka langsung direngkuhnya belakang kepalaku dan
diciumnya mulutku dengan paksa. Aku ingin menolak tapi Mas Pujo memegang
tanganku dan meraba tengah CDku aku terombang-ambing antara nafsu dan
nilai yang ada dalam diriku tapi aku makin terangsang, tanpa sadar malah
dasterku untuk meremas remas buah dadaku, sementara Mas Pujo tangannya
kelemahanku.
kenikmatan yang tiada tara. Kucoba memberanikan diri meraba perut Duta
dan turun kebawah pusar, ada rasa penasaran ingin tahu ukuran barangnya.
WAU.. luar biasa rupannya sudah berdiri keras dan tidak pakai CD lagi
sehingga dengan sendirinya kontol Mas Pujo yang sudah kencang menempel
bokongku dan kontol Duta yang luar biasa panjang dan besar menempel
pahaku karena Duta tak mau melepaskan pelukannya padaku jadi Mas Pujo
Duta menciumi diriku sambil mengelus payudara penuh nafsu, kulihat Duta
yang penuh dengan gairah, ceritasehot.org aku ikut terhanyut. Aku tak sempat berfikir
bokongku, dan mengelus vaginaku yang sudah basah. Aku mendesis desis tak
erat erat, sedangkan tangan kirinya mulai menyibak vaginaku rupanya dia
aku sudah melayang kelangit ke tujuh menikmati kontol Dik Duta yang
panjang besar ada meskipun rasa perih dan penuh menyesak di vaginaku
denyutan-denyutan memekku yang selama ini dipuja oleh Mas Pujo dirasakan
oleh Duta.
Oh Mbak memekmu luar biasa, benar-benar punel Mbak bisik Duta sambil
desis keenakan, kini wajah Duta menghadap ke arahku dengan matanya yang
listrik ribuan watt. Setelah hampir sepuluh menit Duta memompa memekku
aku mulai kesetanan mau meledak tapi dia mulai mengendurkan pelukannya.
Ganti posisi yuk Mbak, nggak adil kan masa yang punya (Mas Pujo
maksudnya) nggak kebagian bisik Duta padaku.
suamiku penasaran ingin tahu reaksinya, tapi ternyata kulihat Mas Pujo
tampak kontolnya yang besar panjang dan kokoh dengan topi baja yang
ahh.. Rasanya tambah nikmat dan sudah nggak perih lagi. Dengan posisi
begitu maka dari depan mencuatlah klitorisku yang sudah keras dan
Oh.. Luar biasa sensasi yang timbul seluruh tubuhku bergetar kurasakan
selangkanganku sementara Duta terus menyodokku dari bawah. Ahh.. Aku mau
Duta dalam memekku berdenyut keras.. Ahh Mbak aku mau keluar..
Belum selesai sensasiku Mas Pujo menarikku dan memintaku nungging ini
kebiasaan Mas Pujo dia mau memompaku kalau aku sudah orgasme katanya
nungging dengan bertumpu pada kedua paha Duta pas kontolnya yang
yang lebih hebat lagi ketika Mas Pujo mulai memompaku dari belakang.
Hampir saja kugigit kontol Duta kalau saja Duta tidak berteriak, mengaduh.
Entah aku merasa tidak kuat lagi menahan ledakankanku yang berikutnya
dan segara saat kontol Mas Pujo mulai berkedut-kedut akan menyemburkan
spermanya akupun juga merasakan diriku akan meledak lagi. Dan aahh
memekku. Aku segera berbalik untuk membersihkan kontol Mas Pujo, rasa
sperma dua orang laki-laki yang bercampur membuat lidah merasa aneh dan
asing. Kami terkulai lemas tapi aku merasa lapar dengan tetap bugil aku
kedapur untuk masak kulihat dua orang laki-laki itu berpelukan saling
menepuk punggung.
Gimana dik? lamat lamat kudengan suara Mas Pujo menanyakan kesannya
pada Duta.
lanjut Duta.
Jadi janji betulan lho dik, dan kita nggak boleh cemburu, satu sama
lain..
Eh.. Enak aja ngomongin nasib orang nggak ngajak yang diomongin aku
Maaf Mbak, kalau Mbak nggak setuju aku nggak pa-pa kok Mbak Duta memelas.
Duta langsung menubrukku yang masih dipangkuan Mas Pujo, tanpa sungkan
Eh.. Makan duluu.. Ah aku lapar nih.. Nasi goreng sudah masak tuh di
meja pintaku.
memangkuku dia menghadapi meja makan sementara Mas Pujo mengikuti dari
belakang dan mereka duduk berimpitan kursi. Aku membagi bokongku diatas
kedua paha mereka yang berhimpitan satu berbulu yang satu agak licin.
Selesai makan kusiapkan sikat gigi dan odol buat mereka, aku mendahului
pahaku terasa lengket. Setelah itu aku kekamar utama menyisir rambut ku
di depan cermin.
kamar aku seolah tak melihat. Kurasakan elusan lembut sebuah tangan
sedang mengelus belahan memekku, dan Mas Pujo mengelus batang penisnya,
duduk di depanku Mas Pujo siap dengan selangkanganku yang terbuka lebar
diam buah dadaku yang menggantung diremas remas dan diciumi dari belakang.
Duta merubah posisinya dengan duduk di meja rias dengan kontol siap
dimuka mulutku. Sekarang aku baru bisa mengukur panjangnya kontol Duta
yang ternyata ada dua kepalan tanganku dengan kepala agak meruncing dan
diameter kepala bajanya lebih kecil dari punya Mas Pujo. Langsung
hampir setengah jam dan dalam waktu yang tidak terlalu lama gerakan Duta
tak terkendali, bahkan ia membalas menekan kepala Mas Pujo yang sedang
cepat, padahal aku merasa masih belum apa-apa. Duta terus turun
masih tanggung tetapi aku memang juga tidak ingin selesai sekarang, aku
masih berharap Duta bangkit lagi setelah istirahat. Aku ingin Duta
memompaku dulu baru Mas Pujo yang mengakhiri puncaknya. Tapi Mas Pujo
minta aku dan Duta melakukan 69 dengan posisi duta dibawah begitu aku
posisi enam sembilan Mas Pujo menusukku dari belakang dan Duta ganti
memekku dipompa aku tak dapat menahan kenikmatan yang menyerbu lubang
Mas Pujo merengkuh bokonku, makin kencang, sambil dari mulutnya keluar
orgasmeku bersama Mas Pujo mendapat perlakuan begitu Duta juga orgasme
Kenikmatan yang luar biasa. Walaupun permainan sudah berakhir tetapi Mas
Pujo tidak mau mencopot kemaluanku dari memekku, aku paham betul dia
Pah.. Aku sudah nggak tahan.. Pahaahh.. Eghh.. Eegghh capek nih kasian
Malam ini adalah malam pertama aku merasakan penis orang lain selain
punya Mas Pujo apalagi penisnya lebih panjang, sebuah pengalaman yang
sangat memuaskanku.
*****
dua suamiku namun sementara sampai disini dulu, bila ada kesempatan akan
aku ceritakan lainnya. Sejak kejadian itu Duta minta jatahnya padaku
Saat Duta ada hampir tiap hari sekali aku mendapat giliran dari Mas Pujo
dan Duta kadang kami lakukan treesome kadang hanya berdua saja dengan
salah sat dari mereka, dan kami sepakat hanya dilakukan bertiga saja.
percayalah mereka bisa akur sabar tidak ada rasa cemburu dan yang hebat
anda akan dimanja seperti diriku. Nggak percaya cobalah. Pengalaman ini
benar-benar nyata kami telah 5 tahun bersama tapi kasih sayang mereka
sangat tulus padaku. Aku jadi rajin jamu dan senam untuk kepuasanku dan
kepuasan mereka
Cerita Dewasa ML, Cerita Abg, Cerita Dewasa, Cerita Eksebionis, Cerita Mesum, Cerita
Selingkuh, Cerita Sex, Cerita Skandal, Anak SMU Cantik, Bercinta dengan Kedua
Suamiku