Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hidrokarbon


Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari
namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari
atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui
senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-
lain.Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk
mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli
mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom- atom karbon dalam
molekulnya (Lestari, 2011).

2.2 Klasifikasi Hidrokarbon


Ditinjau dari cara berikatan karbon karbon, senyawa hidrokarbon
dikelompokan menjadi dua bagian benar :
i. Senyawa Hidrokarbon Alifatik
Senyawa hidrokarbon yang membentuk rantai karbon dengan ujung terbuka,
baik berupa lurus atau cabang. Senyawa alifatik dibedakan menjadi sebagai
berikut :
1) Senyawa hidrokarbon jenuh, merupakan senyawa hidrokarbon
yang berikatan kovalen tunggal. Contohnya , Alkana.
2) Senyawa hidrokarbon tidak jenuh, merupakan senyawa
hidrokarbon yang berikatan kovalen rangkap dua atau rangkap
tiga. Contohnya alkena dan alkuna (Kagashi, 2011)
Tiap tiap atom karbon tersebut dapat mengikat empat atom lain atau
maksimum 4 buah atom hidrogen. Jumlah atom hidrogen dapat ditentukan dari
jenis hidrokarbon yaitu :
a. Alkana (CnH2n+2)
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon
dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan
ikatan tunggal. Alkana juga disebut parafin yang berarti sukar bereaksi.
Alkana C1-C10 berguna sebagai sumber energi misalnya metana, etana,
propana, dan butana sebagai bahan bakar gas.
b. Alkena (CnH2n)
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan
rangkap dua (C=C) pada rantai karbonnya. Sehingga alkena yang paling
sederhana mempunyai 2 atom C. Alkena disebut juga olefin dari kata
olefiant gas (gas yang membentuk minyak).
c. Alkuna (CnH2n-2)
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mempunyai satu
ikatan rangkap tiga (CC) pada rantai karbonnya. Dibandingkan dengan
alkana dan alkena yang sesuai, alkuna mempunyai lebih jumlah atom (H)
yang lebih sedikit (Alfan, 2011)

ii. Senyawa Hidrokarbon Siklik


Senyawa hidrokarbon dengan ujung rantai karbon tertutup. Senyawa siklik
dibedakan sebagai berikut :
1. Senyawa hidrokarbon alisiklik, merupakan senyawa golongan
alifatik dengan ujung rantai karbon tertutup. Contohnya
sikloheksana dan siloheksena
2. Senyawa hidrokarbon aromatik, merupakan senyawa benzena dan
turunanya. Contoh hidrokarbon aromatik yaitu benzena, naftolena,
toluena dan sebagainya.

2.3 Teori Sampel


1. Benzena
Senyawa benzena mempunyai rumus molekul C6H6 dan termasuk dalam
golongan senyawa hidrokarbon. Bila dibandingkan dengan senyawa
hidrokarbon lain yang mengandung 6 buah atom karbon maka dapat diduga
bahwa benzena mempunyai derajat ketidakjenuhan yang tinggi. Benzena tidak
dapat bereaksi dengan alkena dan HBr serta pereaksi lain yang lazim bereaksi
dengan Alkena. Sifat kimia benzena memberi petunjuk bahwa senyawa
tersebut tidak segolong dengan alkuna (Budimarwanti, 2014).
2. Parafin
Parafin merupakan salah satu contoh wax bersumber mineral. Parafin
merupakan suatu hidrokarbon dengan rumus empiris CnH2n+2, yang bentuknya
dapat berupa gas yang tidak berwarna, cairan putih, sampai ke bentuk padat
dengan titik cair rendah. Disebutkan juga bahwa parafin merupakan
makrokristalin dan mempunyai afinitas terhadap minyak (Aminah, dkk., 2004).

3. Toluena
Toluena merupakan senyawa tidak bewarna, berwujud cairan yang
mempunyai aroma khas tetapi tidak setajam benzena. Hidrokarbon aromatik ini
digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai bahan
pelarut bagi industri lainnya. Seperti pelarut pelarut lainnya, toluena juga
digunakan sebagai obat inhalan karena sifatnya yang memabukkan. Toluena
juga mudah sekali terbakar (Nurhidayah,dkk, 2015).

2.4 Reaksi Reaksi dari Senyawa Hidrokarbon


Reaksi reaksi yang terjadi pada hidrokarbon ;
1. Reaksi Pembakaran
Hasil pembakaran hidrokarbon adalah CO2 dan H2O. Sebagaimana
reaksinya adalah sebagai berikut :
CH4 + 2O2 CO2 + H2O
2. Reaksi dengan Bromin
Hidrokarbon tak jenuh bereaksi cepat dengan bromine dalam larutan CCl4.
Reaksi yang terjadi adalah adisi. Larutan bromine bewarna merah kecoklatan
sedangkan hasilnya tidak bewarna. Sehingga terjadinya reaksi ini ditandai
dengan hilangnya warna larutan bromine.
3. Reaksi dengan H2SO4 Pekat
Hidrokarbon tak jenuh akan mengalami reaksi adisi dengan H2SO4 pekat
dingin. Produksi yang dihasilkan adalah asam alkil sulfanoat yang larut dalam
H2SO4. Hidrokarbon tak jenuh dengan H2SO4 pekat tidak bereaksi, sedangkan
alkuna dan senyawa aromatis bereaksi lambat.
4. Reaksi dengan KMnO4 ( Tes Bayer )
Larutan KMnO4 mengoksidasi larutan tak jenuh. Alkana dan senyawa
aromatik umumnya tidak reaktif dengan KMnO4. Terjadinya reaksi ini ditandai
dengan hilangnya warna ungu dari KMnO4 dan terbentuk endapan coklat MnO2.
Produk yang dihasilkan adalah suatu glikol atau 1,2 diol (Ismayani, 2011)

Anda mungkin juga menyukai