1. Haar Tilar, HAM ialah hak-hak yang melekat pada diri setiap insan dan tanpa
memiliki hak-hak itu maka setiap insan tidak bisa hidup selayaknya manusia. Hak
tersebut didapatkan sejak lahir ke dunia.
2. Prof. Koentjoro Poerbopranoto, Menurutnya HAM ialah suatu hak yang sifatnya
mendasar atau asasi. Hak-hak yang dimiliki setiap manusia berdasarkan kodratny
a yang pada dasarnya tidak akan bisa dipisahkan sehingga bersifat suci.
3. John Locke, Menjelaskan bahwa HAM ialah hak-hak yang langsung diberikan T
uhan yang esa kepada manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh karenanya, tidak a
da kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya. HAM ini sifatnya fundamen
tal atau mendasar bagi kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat suci.
4. Mahfudz M.D., Menjelaskan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada m
artabat stiap manusia yang mana hak tersebut dibawa sejak lahir ke dunia sehingg
a pada hakikatnya hak tersebut bersifat kodrati.
6. Muladi, Menurutnya HAM ialah segala hak pokok atau dasar yang telah meleka
t pada diri manusia dalam kehidupannya.
7. Peter R. Baehr, Menurutnya HAM merupakan hak dasar yang mutlak dan haru
s dimiliki setiap insan untuk perkembangan dirinya.
8. Karel Vasak, Menjelaskan bahwa HAM merupakan tiga generasi yang didapat d
ari revolusi Prancis. Ia mengistilahkan generasi karena yang dimaksud merujuk pa
da inti dan ruang lingkup dari hak yang mana hak menjadi prioritas utama dalam
kurun waktu tertentu.
9. Miriam Budiarjo, HAM merupakan hak yang dimiliki setiap orang yang dibawa
sejak lahir ke dunia dan menurutnya hak itu sifatnya universal karena dimiliki ta
npa adanya perbedaan ras, kelamin, suku, budaya, agama dan lain sebagainya.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa HAM merupakan ha
k yang sudah melekat dalam diri setiap insan yang dibawa sejak lahir ke dunia da
n berlaku sepanjang hidupnya serta tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun kar
ena hak itu sifatnya kodrati yang langsung Allah berikan pada setiap makhluk cipt
aannya. Dan setelah kita mengetahui apa itu HAM, hendaknya sebagai warga nega
ra indonesia yang baik kita harus menjunjung tinggi nilai HAM tanpa adanya per
bedaan baik suku, status, keturunan, gender, golongan dan lain sebagainya.
Dalam teori perjanjian bernegara, adanya Pactum Unionis dan Pactum Subjectionis
. Pactum Unionis adalah perjanjian antara individu-individu atau kelompok-kelomp
ok masyarakat membentuik suatu negara, sedangkan pactum unionis adalah perjan
jian antara warga negara dengan penguasa yang dipiliah di antara warga negara t
ersebut (Pactum Unionis). Thomas Hobbes mengakui adanya Pactum Subjectionis s
aja. John Lock mengakui adanya Pactum Unionis dan Pactum Subjectionis dan JJ
Roessaeu mengakui adanya Pactum Unionis. Ke-tiga paham ini berpenbdapat demi
kian. Namun pada intinya teori perjanjian ini meng-amanahkan adanya perlindung
an Hak Asasi Warga Negara yang harus dijamin oleh penguasa, bentuk jaminan it
u mustilah tertuang dalam konstitusi (Perjanjian Bernegara).