Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 1 PENDAHULUAN
4.1 Hasil
4.1.1 Data Pengamatan
Larutan
campuran
Na2CO3 Volume penunjuk Perubahan Volume penun Peruba
dan NaOh HCL warna dari HCL juk han
larutan warna
dari
larutan
Merah
25 mL 13,8 Fenol ungu- 6,8 mL Metil Kuning
mL merah unguan merah
kuning merah
muda
Merah
25 mL 13,6 Fenol ungu- 7,2 mL Metil Kuning
mL merah unguan merah
kuning merah
muda
Merah
25 mL 12,3 Fenol ungu- 6,5 mL Metil Kuning
mL merah unguan merah
kuning merah
muda
4.2 Pembahasan
Konsep paling mendasar dan praktis dalam kimia asam basa
tidak diragukan lagi adalah reaksi netralisasi. Netralisasi dapat
didefinisikan sebagai reaksi antara proton dan ion hidroksida
membentuk air. Dalam pembahasan netralisasi tentu kita akan
mendapatkan istilah titrasi.
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar
suatu zat dengan menggunakan zat yang lain yang sudah diketahui
konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi
asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk
titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri
untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain
sebagainya.
Adapun maksud dan tujuan dari praktikum ini yaitu
melakukan titrasi asam basa dan untuk menentukan kadar Na2CO3
dalam larutan dan menentukan kadar NaOH dalam larutan dan
menentukan pH larutan pada saat terjadi garam NaHCO3 berdasarkan
hasil titrasi.
Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum diantaranya bulb, buret 50 mL, corong, erlenmeyer 100 mL,
klem, labu takar 100 mL, pipet volume 25 mL, statif dan aquadest,
fenol merah dan metil merah, larutan baku HCL, larutan NaOH, larutan
Na2CO3.
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk dapat menentukan
kadar Na2CO3 dan NaOH dengan titrasi. Terdapat tiga percobaan yang
dilakukan pada praktikum kali ini.
Percobaan pertama Na2CO3 diambil sebanyak 25 ml
dimasukkan kedalam labu ukur lalu ditambahkan dengan larutan
NaOH 0,1 M sebanyak 25 mL. Kemudian ditambahkan dengan
aquadest smapai batas tanda dan homogenkan lalu ditetesi 3 tetes
fenol merah sebagai indikator, warna awal larutan ini adalah tak
berwarna kemudian berubah ke merah ungu-unguan. Kemudian
larutan ditritasi dengan larutan baku HCl 0,001 M yang sebelumnya
sudah dimasukkan ke dalam buret hingga terjadi perubahan warna
dari merah ungu-unguan menjadi kuning. Lakukan percobaan
sebanyak dua kali.
Pada percobaan pertama hasil kadar larutan Na2CO3 adalah
1,12 % yang didapat dari larutan Na2CO3 yang ada dibagi dengan
larutan Na2CO3 menurut label. Percobaan kedua hasil kadarnya 1,152
% dan hasil kadar ketiga adalah 1,04%.
Alasan penggunaan indikator fenol merah daripada indikator
lain karena indikator fenol merah merupakan indikator yang cocok
untuk titrasi NaOH dan HCL dimana indikator ini memiliki kisaran titik
akhirnya terletak pada bagian curam dan kurva tinggi.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum pada larutan Na2CO3 dapat
ditarik kesimpulan bahwa titrasi pada larutan tersebut dapat merubah
warna awal setelah pemberian indicator fenolmerah menjadi warna
merah ungu-unguan. Kemudian hasil kadar setiap percobaaan larutan
Na2CO3 berbeda. Dan volume titran saat perubahan warna berbeda .
5.2 Saran
Di laboratorium sebaiknya dilengkapi alat-alat praktikum
sehingga memudahkan praktikum dan menambah wawasan
praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN GAMBAR