Anda di halaman 1dari 11

Glukosa : Pengertian Jenis Fungsi Efek Kekurangan dan

Kelebihan
ads

Setiap tubuh manusia pasti memerlukan glukosa karena elemen ini masih termasuk jenis monosakarida
sederhana yang tak hanya dimiliki manusia tapi juga mamalia lainnya. Glukosa sendiri merupakan kata
yang asalnya dari bahasa Yunani glukus di mana maknanya adalah manis. Dekstrosa adalah nama lain
dari glukosa dan memang rasa aslinya pun adalah manis.

Tubuh membutuhkan glukosa karena glukosa dapat dijadikan sumber intermediet metabolisme yang juga
berperan sebagai sumber energi. Karena adanya proses fotosintesis yang terjadi, maka glukosa tercipta
dan inilah yang menjadi alasan mengapa bahan bakar respirasi seluler menggunakan glukosa. Dengan
rumus H-(C=O) (CHOH)5 kita bisa melihat struktur glukosa di mana ada 5 gugus hidroksi dan atom
karbonlah yang menyusunnya.

Glukosa adalah zat yang ada di dalam darah yang asalnya dari karbohidrat di dalam makanan maupun
minuman yang setiap hari kita konsumsi, jadi dapat dikatakan bahwa asal glukosa adalah dari luar tubuh
kita. Glikogen adalah bentuk setelah glukosa disimpan di dalam tubuh dan glikogen ini berada di otot
rangka tubuh serta organ hati. Somastostasin, glucagon dan insulin adalah sejumlah faktor utama yang
memengaruhi jumlah glukosa pada tubuh dan hormon-hormon tersebut adalah yang kelenjar pankreas
produksi selama ini.

(Baca juga: akibat kelebihan karbohidrat)

Gula Alami Vs. Gula Olahan


Glukosa bisa juga disebut dengan istilah gula dan memang glukosa di dalam tubuh kita datangnya dari
segala sumber makanan yang kita nikmati setiap hari, namun masih banyak orang yang bingung apa
bedanya gula alami dan gula olahan. Gula alami selalu dapat diperoleh dari bahan makanan, seperti
sayur dan buah dan ini adalah jenis gula yang paling sehat serta aman untuk dikonsumsi. Sementara
untuk gula olahan, jenis ini merupakan jenis yang ditambahkan ke dalam minuman atau makanan.

Jenis gula olahan yang paling kerap dijumpai oleh kita adalah sukrosa atau gula pasir, beberapa orang
juga senang menggunakan sirup jagung yang tinggi fruktosa. Gula olahan lebih berisiko meningkatkan
berbagai penyakit pada tubuh sehingga sangat penting untuk menjauhi atau membatasi makanan
dengan kandungan gula olahan. Hal ini berlaku khususnya bagi Anda yang ingin meningkatkan
kesehatan serta menurunkan bobot tubuh.

(Baca juga: gula darah tinggi)

Kebutuhan Glukosa Harian


Hal ini sebenarnya tidak pasti karena ada beberapa orang yang tak dapat mengonsumsi gula dan malah
menghindarinya sama sekali. Ada pula orang-orang yang santai saja dan bisa mengonsumsi gula dengan
tidak harus khawatir bahwa gula mampu mengganggu kesehatannya. Untuk jumlah maksimum gula
olahan yang bisa dan dianjurkan untuk dikonsumsi, AHA atau American Heart Association menyatakan
sebagai berikut:

Anak usia 1-3 tahun membutuhkan maksimal 25 gram atau sama dengan 5 sendok teh gula.
Anak usia 3-6 tahun membutuhkan maksimal 38 gram atau sama dengan 8 sendok teh gula.
Orang dewasa membutuhkan maksimal 90 gram yang sama dengan maksimal setengah cangkir menurut
rekomendasi British Nutrition Foundation. Ini sudah termasuk gula buatan maupun gula alami.

(Baca juga: kadar gula darah di atas 200)


Manfaat Glukosa
Meski glukosa kerap dikaitkan dengan penyakit serius semacam diabetes, glukosa sendiri asalkan
dikonsumsi menurut kebutuhan harian yang normal, tidak lebih dan tidak kurang, dapat bermanfaat bagi
tubuh. Di bawah ini adalah sejumlah manfaat yang bisa tubuh kita rasakan:

1. Sebagai Penyedia Tenaga

Selain karbohidrat serta lemak dan protein, glukosa pun menjadi zat penting dalam menyediakan energi
yang besar di mana tubuh akan memanfaatkannya sebagai bahan bakar proses fermentasi, respirasi
anaerobic, dan respirasi aerobic. Itulah mengapa banyak orang mengatakan bahwa mengonsumsi yang
manis-manis akan memberikan tenaga lebih pada tubuh dan ada sekitar 3,755 kkal yang akan digunakan
tubuh dengan melakukan respirasi aerobic.
Sponsors Link

2. Sebagai Pendukung Proses Metabolisme

Untuk proses metabolisme pada tubuh supaya lancar dan sempurna, glukosa turut memegang peranan
penting karena memang tubuh menggunakannya agar proses metabolisme berjalan baik. Aliran glukosa
di dalam darah dapat terserap secara langsung ke jaringan dan sel-sel tubuh sebagai sumber tenaga
utama tadi. Ada sebagian glukosa yang tubuh tak gunakan sebagai bahan sumber tenaga, dan glukosa
tersebut alirannya akan melaju ke organ hati yang bakal disimpan dalam bentuk lemak di bagian otot
serta glikogen di dalam tubuh.

(Baca juga: cara meningkatkan metabolisme tubuh)

3. Sebagai Bahan Bakar Otak

Penting untuk diketahui bahwa perkembangan sel-sel darah merah, neuron serta otak hanya
membutuhkan glukosa untuk tenaga dan apabila sewaktu-waktu asupan karbohidrat tak terpenuhi
dengan baik, stok glikogenlah yang akan ditarik oleh tubuh kita untuk mendukung fungsi otak. Saat
glikogen tadi gagal, tubuh pun kemudian akan menghasilkan glukosa dengan memecah jaringan otot.
Untuk mencegah adanya gangguan maupun kerusakan otot, penting untuk kita memenuhi kebutuhan
karbohidrat paling tidak 50-100 gram setiap harinya.

4. Sebagai Pengatur Suhu Tubuh

Pada proses fisiologis, seperti halnya pengaturan suhu tubuh, glukosa pun punya peran vital yang tak
bisa diabaikan. Setengah dari energi yang tubuh perlukan akan kemudian dipasok oleh karbohidrat serta
glukosa yang tersimpan di mana kita menyebutnya dengan istilah glikogen. Inilah salah satu fungsi utama
glukosa menurut yang dinyatakan oleh Oklahoma State University Cooperative Extension Service.

(Baca juga: suhu tubuh normal manusia)

5. Sebagai Analit pada Proses Tes Darah

Pada setiap tes darah, glukosa ini rupanya adalah analit. Normalnya, kadar glukosa yang ada pada
amnusia adalah sekitar 70-100 miligram pada setiap 100 ml darah dan ketika seseorang mendapat
asupan karbohidrat lebih banyak serta sumber makanan yang mengandung gula, kadar glukosa
dipastikan akan bertambah. Kadar gula akan kembali normal 2 jam setelah seseorang makan di mana ini
pengecualian untuk para penderita diabetes melitus dipicu oleh kadar glukosa mereka yang bisa sampai
130 mg lebih pada setiap 100 ml darah.

6. Memperbaiki dan Memulihkan Otot

Glukosa rupanya sangat vital dalam perbaikan dan pemulihan otot terutama setelah otot bekerja banyak
ketika kita berolahraga. Kalau biasanya protein adalah zat yang tampak begitu penting untuk kinerja otot,
glukosa yang berasal dari karbohidrat pun sangat baik karena otot mendapatkan energi dari glukosa ini.
Maka dari itu mengonsumsi karbohidrat serta protein sangat dianjurkan apalagi bagi yang terbilang rutin
melakukan latihan. Setelah latihan, semakin cepat tubuh memperoleh glukosa di dalam aliran darah, otot
pun akan makin cepat dalam proses perbaikannya sehingga kekuatannya pun bertambah.

(Baca juga: cara meningkatkan massa otot kelelahan otot)

Efek Kekurangan Glukosa


Sebegitu pentingnya peranan glukosa di dalam tubuh, jadi jika sampai asupan glukosa terlalu rendah pun
jelas akan memberikan efek tak baik bagi tubuh. Berikut sejumlah efek yang harus diwaspadai dan
sebaiknya dicegah ketika kita kekurangan kadar gula di dalam darah.

1. Cepat Lelah

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa glukosa adalah penyedia energi bagi tubuh, maka otomatis tanpa
adanya glukosa atau saat tubuh kekurangan glukosa tubuh menjadi mudah lelah. Bahan bakar yang
seharusnya tersedia di dalam tubuh berkurang sehingga kita pun tak akan tahan apabila harus
melakukan aktivitas seperti biasanya. Itulah alasan mengapa glukosa tak boleh sampai kurang di dalam
darah kita.

2. Kelaparan

Kelaparan sudah pasti terjadi pada seseorang yang memiliki gula darah yang rendah dan ini merupakan
efek yang tidak boleh diabaikan. Kelaparan adalah sumber dari cepat lelahnya tubuh saat beraktivitas
karena tenaga yang dikeluarkan akan cepat habis juga. Tak hanya tenaga, nutrisi pun juga berkurang
sehingga akan memicu gangguan lambung, seperti halnya penyakit maag yang akan memunculkan
gejala rasa perih.

(Baca juga: bahaya akibat gula darah rendah)

3. Gampang Lemas

Ketika tubuh kelaparan, tak punya tenaga dan cepat merasa lelah, tubuh juga akan gampang lemas
karena tubuh pada dasarnya tak memiliki bahan bakar yang cukup, sedangkan bahan bakar datangnya
dari gula darah. Rendahnya bahan bakar pada tubuh ini akan memicu tak bertenaganya tubuh sehingga
aktivitas sehari-hari pun tidak dapat dilakukan secara maksimal dan bersemangat.

(Baca juga: penyebab sering mengantuk dan lemas)

4. Pingsan

Glukosa yang terlalu rendah pun bisa berefek berbahaya dan cukup menyeramkan, contohnya adalah
seseorang yang pingsan. Tidak sadarkan diri pada waktu yang cukup lama harus segera mendapatkan
penanganan yang benar karena ini bakal diperburuk oleh kondisi matahari yang begitu terik. Pingsan
menjadi efek berbahaya apabila tubuh sudah kehilangan atau kekurangan glukosa sementara kegiatan
yang dilakukan pun pada level yang berat sehingga energi pun cepat habis. Bila sudah terasa lemas dan
tak segera memenuhi asupan glukosa maka dapat berakibat pingsan.

(Baca juga: penyebab pingsan)

5. Kesulitan Fokus dan Konsentrasi

Karena salah satu fungsi glukosa adalah untuk mendukung kinerja otak dan memberinya tenaga, maka
otomatis ketika tubuh tak memiliki cukup glukosa, otak pun tak berfungsi maksimal. Hal ini akan terlihat
dari bagaimana kita sulit dalam berkonsentrasi serta fokus pada suatu hal. Kekurangan glukosa mampu
membuat sirkulasi darah tak lancar juga sehingga asupan darah dan oksigen yang seharusnya melaju ke
otak pun akan menurun. Otak pun akhirnya tak bisa diajak bekerja sama ketika kita beraktivitas,
khususnya melakukan kegiatan yang butuh untuk berpikir dan konsentrasi; ini kemudian menjadi alasan
kegiatan tak dapat berjalan lancar.

(Baca juga: penyebab sering mengantuk)

6. Perubahan Perilaku

Kekurangan gula darah atau glukosa juga berdampak pada emosi maupun perilaku seseorang.
Perubahan emosi dan perilaku dapat terjadi ketika glukosa tak tercukupi di dalam tubuh sehingga ketika
semakin rendahnya glukosa, seseorang dapat secara tiba-tiba menjadi galak atau pemarah yang
dilampiaskan ke orang yang ada di sekitarnya.

7. Muncul Kegugupan dan Keringat Dingin

Saat glukosa tak terpenuhi dengan baik, ini bisa membahayakan tubuh di mana tubuh akan mengalami
kegugupan yang mungkin tidak biasanya dirasakan. Rasa gugup ini akan timbul secara berlebihan
sehingga seseorang akan cukup kesulitan dalam melakukan aktivitasnya secara normal, baik dan benar.
Selain itu, rasa gugup juga bisa disertai dengan adanya keringat dingin di mana ini dapat
menjadi penyebab jantung berdebar-debar sehingga patut untuk diwaspadai.

(Baca juga: cepat lelah dan jantung berdebar)

8. Menggigil dan Kejang-kejang

Gula darah yang kurang bahayanya juga bisa menimbulkan efek menggigil pada tubuh sehingga tubuh
akan gemetaran. Hal ini bisa terjadi dan dirasakan oleh siapapun bahkan terkadang dapat ditambah
dengan kejang-kejang apabila kekurangan gula darah sudah sangat parah dan serius.

(Baca juga: penyebab tubuh gemetar dan lemas)

9. Kebingungan

Seseorang dengan kadar glukosa yang tak tinggi bahkan di bawah normal dapat mudah merasa bingung
yang masih ada kaitannya dengan kurangnya konsentrasi serta fokus pada suatu hal. Karena tak bisa
fokus, seseoranga bakal cenderung gampang bingung, entah pada apa yang sedang ia kerjakan atau
pada sebuah topik yang tengah dibicarakan sehingga menjadi tak nyambung kalau diajak bicara.

(Baca juga: cara meningkatkan fisik dengan cepat)


Efek Kelebihan Glukosa
Kurangnya asupan glukosa menyebabkan banyak efek terjadi pada tubuh, begitu pun ketika tubuh
memperoleh terlalu banyak glukosa dari makanan yang kita nikmati setiap hari. Ada berbagai efek
kesehatan yang akan dialami tubuh kita sewaktu gula yang berlebihan kita konsumsi, seperti berikut:

1. Diabetes

Sudah sangat jelas bahwa diabetes merupakan efek terburuk dari konsumsi gula yang di luar batasan
atau di luar normal. Diabetes adalah risiko yang dapat terjadi pada seseorang dengan konsumsi gula
yang berlebihan sehingga sistem insulin bakal terganggu. Jika asupannya semakin tidak dapat
dikendalikan, potensi diabetes pun akan meningkat. Jangan pernah anggap enteng diabetes karena
ketika sudah parah dan tubuh mengalami infeksi atau luka maka akan sulit disembuhkan, bahkan tak
jarang juga para penderita dengan luka dan infeksi di bagian kaki yang kemudian harus mengamputasi
kakinya.

(Baca juga: cara memastikan terkena diabetes atau tidak cara mudah mencegah diabetes sejak dini)

2. Kerusakan Gigi

Ada alasannya mengapa orang tua terkadang ada yang tak membolehkan anaknya makan terlalu banyak
permen dan coklat karena bisa merusak gigi. Ini benar adanya dan bahkan menurut ADA atau Asosiasi
Dental Amerika, minuman serta makanan dengan kandungan gula tinggi bisa cepat memunculkan karang
dan bahkan lubang. Kalau sudah demikian, itu tandanya kita mengalami sakit gigi.

Bakteri selalu ada di dalam mulut kita dan mereka akan begitu senangnya ketika kita mengonsumsi
banyak karbohidrat serta gula karena gula pun adalah makanan mereka. Pada akhirnya akan ada asam
yang dihasilkan oleh bakteri ini yang menjadikan gigi gampang berlubang. Itulah mengapa konsumsi jenis
makanan manis dianjurkan untuk dikurangi oleh ADA yang dibarengi dengan rajin menggosok gigi demi
dapat mencegah sakit gigi dan gigi berlubang.

(Baca juga: penyebab gigi berlubang)

3. Kerusakan Hati

Perlu diperhatikan bahwa rupanya glukosa pun dapat berpengaruh buruk terhadap organ hati atau liver
apabila kadar asupan sangat tinggi dan lebih dari normal. Ditunjukkan oleh sebuah penelitian bahwa
alkohol dan juga gula memberikan efek buruk bagi hati karena keduanya dapat membawa racun. Organ
hati dapat kehilangan fungsinya karena kerusakan yang disebabkan oleh konsumsi berlebihan akan gula
sehingga ini menimbulkan gangguan kesehatan lainnya.

(Baca juga: bahaya penyakit liver)

4. Obesitas

Gula yang berlebihan pun bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas dan seperti yang kita tahu, kasus
obesitas ini dari tahun ke tahun makin meningkat saja. Hal ini dapat terjadi karena kebanyakan orang tak
begitu peduli akan apa yang mereka makan dan apakah yang mereka konsumsi dapat berakibat buruk
bagi kesehatan tubuh. Glukosa jika sampai berlebihan pun bisa menaikkan risiko penimbunan lemak
yang tak terkontrol.

Lemak biasanya akan menumpuk terutama di bagian pinggang, perut, paha dan lengan sehingga tak
jarang dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang. Ada yang lebih serius dari sekadar mengurangi
kepercayaan diri terhadap penampilan, yaitu obesitas bisa berujung pada penyakit-penyakit mematikan,
seperti penyakit jantung, stroke, kolesterol tinggi dan juga hipertensi atau darah tinggi.

(Baca juga: penyebab obesitas)

5. Kerusakan Jantung

Setelah kerusakan hati, kita pun perlu mewaspadai adanya kerusakan jantung akibat kebanyakan gula
darah. Diungkapkan oleh sebuah penelitian di tahun 2003 melalui Journal of American Heart Association
bahwa gula berlebih mampu memicu gangguan kinerja organ jantung sehingga fungsinya tak normal lagi.
Fungsi jantung adalah sebagai pemompa darah dan karena terjadi kerusakan, maka otot jantung menjadi
berubah. Bila hal ini diabaikan begitu saja, gagal jantung adalah akibat fatal yang perlu menjadi
perhatian.

(Baca juga: ciri-ciri penyakit jantung cara mencegah gagal jantung)

6. Kanker

Tingginya kadar gula darah juga dapat membuat seseorang mengidap kanker dan ini menjadi salah satu
efek paling buruk dan mematikan apabila tak segera mengontrol asupannya. Rendahnya kesempatan
untuk bertahan hidup bisa dipicu oleh jumlah tinggi glukosa di dalam tubuh, dan kanker seperti kanker
usus besar serta kanker payudara adalah potensi yang sebaiknya dicegah.

(Baca juga: bahaya menahan buang air besar bahaya menggunakan bra berkawat)

7. Mudah Lapar

Sifat buruk dari gula bagi tubuh adalah dapat membuat tubuh menjadi kecanduan, hal ini sama seperti
alkohol. Ketika meninggalkan atau mulai membatasi asupan gula yang berlebih, sebagai efeknya
seseorang akan mengalami mudah lapar. Keinginan untuk kembali mengonsumsi gula banyak pun akan
muncul sehingga tak mudah untuk lepas dari gula.

(Baca juga: penyebab cepat lapar)

8. Penuaan Sel Otak

Efek buruk pun juga dapat terjadi pada otak ketika konsumsi gula terlalu berlebihan. Seperti yang telah
dikemukakan oleh sebuah penelitian di tahun 2009, konsumsi gula yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan
sel-sel otak mengalami penuaan. Ketika glukosa kurang, fungsi otak terkena dampaknya, begitu juga
saat kelebihan glukosa di mana sel otak dapat menua sehingga kadar gula perlu dicek dan dikontrol
sebaik mungkin.

(Baca juga: bahaya konsumsi gula berlebihan)

Sumber Makanan Tinggi Glukosa


sponsored links

Untuk dapat mengontrol asupan gula atau glukosa, tentu setiap kita wajib mengetahui apa saja sumber
makanan yang mengandung glukosa tinggi. Berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya dibatasi
untuk mencegah efek buruk kelebihan gula, dihindari ketika gula darah sudah tinggi, dan dikonsumsi
apabila diketahui gula darah sangat kurang.
1. Yogurt

Banyak orang menyukai yogurt karena kelezatannya, tapi kandungan gula di dalamnya bukan main
tingginya sehingga bila dikonsumsi terlalu banyak dan sering bisa berbahaya juga. Untuk lebih amannya
bagi kesehatan, plain yogurt adalah yang paling direkomendasikan dan sebagai penambah rasa
manisnya, bisa ditaburi buah berry di atasnya.

(Baca juga: makanan untuk gula darah tinggi)

2. Susu

Penting sekali susu bagi kesehatan manusia, terutama karena kandungan mineral kalsiumnya yang tinggi
sehingga membantu pertumbuhan tulang dan gigi yang sempurna berikut juga memperkuatnya. Namun
saat konsumsi susu berlebihan, ini juga otomatis meningkatkan asupan glukosa.

3. Minuman Kemasan dan Jus Buah

Minuman berenergi, soft drink atau bahkan jus buah dalam bentuk kemasan atau yang dijual di luar
sangat kaya akan gula dan meski tampak sehat, justru inilah yang dapat menaikkan risiko diabetes bila
mengonsumsinya berlebihan. Sekali minum, ini sama dengan kita telah mengonsumsi minuman yang
telah ditambah dengan 5 sendok teh gula menurut penelitian yang ditunjukkan oleh Harvard University.
Jus botolan dan kalengan pun jangan dikira aman karena sebotolnya pun dianggap setara dengan gula
10 sendok teh, berikut kandungan gula pada minuman soda kalengan.

(Baca juga: bahaya es teh manis)

4. Saus Salad/Salad Dressing

Saladnya sendiri atau sayuran-sayuran yang diolah menjadi salad bukanlah yang harus dikhawatirkan
karena sayuran tak akan menjadi masalah bagi kesehatan. Yang perlu difokuskan di sini adalah
penggunaan salad dressing atau saus salad yang dalam takaran 2 sendok makan saja terkandung gula 2
gram, bahkan ada yang lebih dari itu. Sejumlah jenis saus yang digunakan untuk salad terbuat dari
kombinasi cuka raspberry serta bahan-bahan lainnya yang bergula tinggi.

Itulah alasan mengapa untuk menikmati salad, campuran dari gara, sari jeruk nipis, minyak zaitun dan
sejumlah bumbu rendah gula lainnya bisa dipertimbangkan daripada harus memakai saus yang
biasanya. Bahan-bahan ini malah justru lebih aman dalam mengontrol kadar gula darah kita dan lebih
sehat untuk tubuh.

5. Saus Barbecue

Saus barbecue memang tampak tak aman bagi kesehatan karena kadar garamnya yang cukup tinggi,
tapi rupanya kadar gula pun termasuk banyak. Untuk kesehatan, pesta barbecue bisa dilengkapi dengan
mustard saja sebagai pengganti saus barbecue sehingga akan terhindar dari gula darah tinggi dan efek
buruknya.

(Baca juga: ciri-ciri gula darah tinggi)

6. Roti Tepung

Kandungan gula di roti tepung sudah jelas tinggi sehingga amat sangat disarankan untuk mengonsumsi
roti gandum yang gulanya lebih rendah. Bahkan roti gandum juga lebih baik karena seratnya yang tinggi.
7. Apel Merah

Asupan gula yang terlalu tinggi juga bisa didapat dari apel merah. Apel memang menjauhkan kita dari
penyakit maupun dokter karena antioksidannya, tapi bukan berarti kita bisa mengonsumsinya terlalu
banyak tanpa batas. Konsumsi apel lebih dari senormalnya bakal menaikkan risiko kadar gula tinggi yang
akan memicu pada berbagai penyakit.

(Baca juga: buah beracun yang mematikan)

8. Granola

Pasti sudah sering mendengar apa itu granola karena kini makanan sehat ini semakin populer saja. Serat
yang tinggi di dalamnya memang diyakini bagus, apalagi sangat baik dalam membantu kita yang tengah
diet. Namun kenyataannya, granola 1 cup saja dapat menambahkan gula 12 gram pada makanan kita;
itulah sebabnya, granola bar tawar lebih dianjurkan untuk dikonsumsi karena ada sekitar 6 gram gula
saja di dalamnya.

9. Makanan Olahan

Jangan anggap enteng makanan olahan karena ini pun bisa menjadi penyebab dari kadar gula yang
tinggi di dalam tubuh, apalagi makanan olahan yang dikemas. Carilah makanan bernutrisi dan segar
dengan pengolahan yang benar dan menyehatkan supaya bisa menghindari segala efek buruk glukosa
berlebihan.

(Baca juga: makanan kaya akan serat alami dan produk olahan)

10. Kue dan Permen

Permen rata-rata memberikan rasa manis dan kue pun juga dibuat dari gula yang banyak beserta
karbohidrat olahan yang kadarnya bisa membahayakan tubuh bila dikonsumsi terlalu sering. Bukannya
tidak boleh mengonsumsi makanan-makanan enak ini, tapi kita perlu tahu cara membatasi konsumsinya
agar kadar gula tetap pada kondisi stabil.

Demi kesehatan dan normalnya gula darah, pengecekan dapat dilakukan rutin. Ini akan otomatis
menghindarkan kita dari penyakit dan efek buruk kekurangan maupun kelebihan glukosa.

Glukosa (GLC) adalah monosakarida (atau gula sederhana) dengan rumus kimia
C6H12O6. Ini adalah gula utama yang bebas beredar dalam darah hewan
tingkat tinggi, dan bahan bakar yang disukai oleh otak dan sistem saraf, serta
sel-sel darah merah (eritrosit).
Sebagai substrat yang universal (molekul yang di atasnya enzim bertindak)
untuk produksi energi sel, glukosa sangat berperan sentral dalam metabolisme
semua bentuk kehidupan. Ini adalah salah satu produk utama fotosintesis,
proses dimana fotoautotrof seperti tanaman dan alga mengkonversi energi dari
cahaya matahari menjadi energi potensial kimia yang digunakan oleh sel.
Glukosa juga merupakan titik awal utama untuk respirasi sel, di mana ikatan
kimia dari molekul yang kaya energi seperti glukosa diubah menjadi energi
yang dapat digunakan untuk proses kehidupan.

Glukosa adalah contoh yang mencolok dari keterkaitan yang kompleks antara
tumbuhan dan hewan: tanaman menangkap energi matahari menjadi molekul
glukosa, mengkonversi ke bentuk yang lebih kompleks (pati atau selulosa) yang
dimakan oleh hewan, yang memulihkan unit glukosa asli, mengirimkannya ke
sel mereka, dan akhirnya menggunakan energi matahari yang tersimpan untuk
metabolisme mereka sendiri.

Susu sapi, misalnya, merumput di rumput sebagai sumber selulosa, yang


mereka pecah menjadi glukosa menggunakan perut mereka dengan empat
bilik. Beberapa glukosa yang kemudian masuk ke dalam susu yang kita minum.

Glukosa sangat penting bagi tubuh manusia dan untuk otak, penting untuk
mempertahankan kadar glukosa darah agak konstan. Bagi mereka dengan
diabetes mellitus, penyakit dimana kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi,
tanggung jawab pribadi (yaitu manajemen diri) adalah kunci untuk pengobatan.
Untuk diabetes biasanya ada program pengobatan yang kompleks yang
melibatkan diet khusus, olahraga, obat-obatan, manajemen stres, dan elemen
lainnya (UW Medicine 2006).

Semua karbohidrat adalah makanan utama yang mengandung glukosa, baik


sebagai hanya satu blok bangunan mereka, atau dalam kombinasi dengan
monosakarida lain, seperti dalam sukrosa (gula meja) dan laktosa, gula
utama yang ditemukan dalam susu. Bentuk alami glukosa (D-glukosa) juga
disebut sebagai dekstrosa, terutama pada industri makanan.

Ketika teroksidasi di dalam tubuh dalam proses yang disebut metabolisme,


glukosa menghasilkan karbon dioksida, air, dan beberapa senyawa nitrogen dan
dalam proses menyediakan energi yang dapat digunakan oleh sel-sel.
Menghasilkan energi sekitar 686 kilokalori (2870 kilojoule) per mol yang dapat
digunakan untuk melakukan pekerjaan atau membantu menjaga tubuh hangat.
Angka Energi ini adalah perubahan Gibbs atau energi bebas G dalam reaksi,
ukuran jumlah kerja maksimum yang dapat diperoleh dari reaksi. Sebagai
sumber energi utama dalam tubuh, tidak memerlukan pencernaan dan sering
disediakan intravena untuk orang-orang di rumah sakit sebagai nutrisi.

Energi dari glukosa diperoleh dari reaksi oksidasi

C6H12O6 + 6O2 > 6CO2 + 6H2O

di mana satu mol glukosa (sekitar 180 gram) bereaksi dengan enam mol O2
dengan menghasilkan energi G = 2870 kJ. Keenam mol oksigen pada STP
akan menempati 6 x 22.4L = 134 liter. Menghasilkan energi dari glukosa sering
dinyatakan sebagai hasil per liter oksigen, yang akan menjadi 5,1 kkal per liter
atau 21,4 kJ per liter. Energi yang dihasilkan ini dapat diukur dengan benar-
benar membakar glukosa dan mengukur energi yang dibebaskan dalam
kalorimeter.

Namun dalam organisme hidup, oksidasi glukosa berkontribusi terhadap


serangkaian reaksi biokimia yang kompleks yang menyediakan energi yang
dibutuhkan oleh sel. Langkah pertama dalam pemecahan glukosa dalam semua
sel adalah glikolisis, menghasilkan piruvat yang merupakan titik awal untuk
semua proses-proses lain dalam respirasi selular. Dalam sel-sel di mana oksigen
hadir (respirasi aerobik) proses ini telah dimodelkan dalam TCA atau siklus
Krebs. Sebagian besar penggunaan energi dari oksidasi glukosa adalah konversi
ADP menjadi ATP, dengan molekul ATP kaya energi yang selanjutnya digunakan
sebagai mata uang energi sel.
Glukosa diproduksi oleh tanaman dengan bantuan energi dari matahari dalam
proses yang disebut fotosintesis. Sintesis ini dilakukan di pabrik-pabrik energi
kecil yang disebut kloroplas pada daun tanaman. Kloroplas menangkap energi
dari cahaya dan membuat molekul glukosa dari karbon dioksida dari udara dan
air dari tanah.

Anda mungkin juga menyukai