4.1.1 Tes NaOH 1 ml benzena + 3 ml larutan NaOH 10 % Terbentuk dua lapisan berwarna bening 1 ml parafin + 3 ml larutan NaOH 10 % Terbentuk dua lapisan berwarna bening 1 ml toluena + 3 ml larutan NaOH 10 % Terbentuk dua lapisan berwarna bening
4.1.2 Tes Asam Sulfat
1 ml benzena + 3 ml larutan H2SO4 Terbentuk dua lapisan berwarna bening 1 ml parafin + 3 ml larutan H2SO4 Terbentuk dua lapisan berwarna bening 1 ml toluena + 3 ml larutan H2SO4 Terbentuk dua lapisan berwarna bening
4.1.3 Tes Bayer
1 ml benzena + 3 ml KMnO4 0,5% + 3 ml larutan Na2CO3 10% Terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah berwarna ungu 1 ml parafin + 3 ml KMnO4 0,5% + 3 ml larutan Na2CO3 10% Terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah berwarna ungu 1 ml toluena + 3 ml KMnO4 0,5% + 3 ml larutan Na2CO3 10% Terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah berwarna ungu 4.2 Pembahasan 4.2.1 Tes NaOH Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan bahwa ketiga sampel yaitu benzena, parafin, toluena ketika direaksikan dengan larutan NaOH 10% akan terbentuk 2 lapisan bening. Alkana adalah senyawa non polar, dengan gaya antar molekulnya adalah gaya van der walls sehingga titik didih dan titik leleh alkana lebih rendah dari senyawa polar dengan berat molekul sama. Alkana tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut non-polar (Rafidah, 2013). Berdasarkan literatur, percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan teori, karena NaOH bersifat polar sehingga tidak dapat menyatu dengan senyawa non polar. NaOH berada di lapisan bawah, sedangkan senyawa hidrokarbon berada di lapisan atas.
4.2.2 Tes Asam Sulfat
Dari percobaan, uji asam sulfat menghasilkan larutan bening terpisah berdasarkan beberapa faktor sedangkan bau yang dari percobaan kurang menyengat. Alkana bersifat jenuh sehingga mempunyai sifat sukar larut / bereaksi dengan asam sulfat dibandingkan dengan senyawa organik lain yang memiliki gugus fungsional sekalipun direaksikan dengan asam sulfat (Rafidah, 2013). Menurut teori, sampel seharusnya larut dalam asam sulfat. Tetapi hasil yang didapatkan menunjukan benzena, parafin, toluena membentuk dua lapisan dan tidak larut dalam asam sulfat. . 4.2.3 Tes Bayer Larutan yang ditetesi KMnO4 dan Na2CO3 akan menyebabkan hilangnya warna ungu tua yang berasal dari KMnO4 dan terbentuk endapan MnO4. Uji bayer merupakan suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan hidrokarbon alifatik, alisiklik, dan aromatik terhadap oksidator KMnO4 yang merupakan katalis. Pada uji bayer ini dilakukan dengan mencampurkan larutan KMnO4 dan larutan Na2CO3. Hasil yang positif adalah hilangnya warna ungu dari larutan natrium permanganat (Rahmat, 2011). Dari percobaan didapatkan bahwa benzena, parafin, toluena ketika ditambahkan larutan KMnO4 dan Na2CO3 menghasilkan dua lapisan. Lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah berwarna ungu. Dari hasil ini diketahui hidrokarbon tidak mengalami reaksi oksidasi karena lapisan bawah bewarna ungu sehingga tidak sesuai dengan teori.