Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Teori pergeseran
benua.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan
serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat
diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya
pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu
dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan
yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan
dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala
kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang
bersifat kontruktif bagi diri penulis.
Penulis
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya bumi memiliki sebuah daratan yang sangat luas yang disebut dengan Pangaea
(semua daratan). Pangaea ini dikelilingi oleh lautan luas yang disebut Panthalassa (semua
lautan). Kemudian, 200 juta tahun yang lalu Pangaea tersebut pecah menjadi dua bagian, yaitu
Laurasia dan Gondwana. Laurasia adalah dataran yang menjadi cikal bakal daratan sebelah
utara bumi, sedangkan Gondwana adalah cikal bakal daratan di bagian selatan bumi
Bagian bagian yang pecah tersebut kemudian dikenal sebagai benua. Setelah itu, benua
benua tersebut bergerak saling menjauh menuju tempat tempat seperti yang bisa kita lihat
saat ini. Pergerakan tersebut menuju ke arah khatulistiwa dan juga ke arah barat.
Benua adalah hamparan daratan yang sangat luas yang pada bagian tengahnya bersifat
kering karena tidak dapat pengaruh dari angin laut yang basah dan lembab. Benua di batasi
atau dikelilingi eleh samudra.
Pada tahun 1912, seorang ilmuan yang bernama Alfred Lothar Wegene mengemukakan
sebuah teori tentang pengapungan dan pergeseran benua (Continental Drift) dalam bukunya
yang berjudul The Origin of Continent and Oceans (1912). Di dalam bukunya tersebut, dia
mengemukakan bahwa benua benua yang ada tersusun dari batuan batuan sial yang
mengapung pada batuan batuan sima yang memiliki berat jenis lebih besar.
PEMBAHASAN
Menurut Wegener benua-benua ini terdiri atas batuan sial (silicium dan alumunium)
terapung-terapung pada lapisan sima (silicium dan magnesium) yang berat jenisnya lebih
besar. (berat jenis lapisan sial sama dengan 2,8 dan lapisan sima sama dengan 3,2). Benua itu
bergerak menuju equator dan kebarat. Bukti benua bergeser ada beberapa bukti, misalnya
Grendland menjauh jaraknya dari Eropa tiap tahun bertambah 36 meter, dan Amerika Utara
betambah 0,32 meter tiap tahun.
Alfred Wegener mengatakan bahwa seluruh kontinen yang ada sekarang dulunya
bersatu, disebut namanya benua Pangea. Pada akhir zaman karbon (kurang lebih 300 juta
tahun yang lalu) Amrika Utara masih bersatu dengan kontinen Eurasia dan Amerika Selatan
bergabung denagn kontinen Afrika. Benua-benua dibelahan bumi selatan seperti Australia
dan Antartika juga bersatu dengan masa benua tersebut diatas. Selama zaman jura dan tersier
benua Pangea mulai terbagi-bagi. Sebagian dari kontinen bergerak ke barat dan sebagian lagi
bergerak kearah Equator. Selam periode cretaceous Amerika Selatan dan Afrika masing-
masing mulai terpisah serta begerak sendiri-sendiri ibarat gunung es yang pecah lalu berpisah
sehingga terbentuklah lautan Atlantik.
2. Teori kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh Descartes. Ia berpendapat bahawa dahulu kala bumi merupakan
sebuah bola panas yang lambat laun permukaannya menyusut dan mengkerut dikarenakan
proses pendinginan. Hasil dari pengkerutan dan penyusutan tersebut berupa morfologi
gunung, lembah dan lainnya.
Dana mengatakan bahwa pemandangan alam (bumi) tebentuk karena adanya proses
pelapukan dan erosi
Pada dasarnya, teori harus disertai dengan bukti bukti yang kuat, berikut ini adalah
bukti bukti ilmiah yang mendukung teori pergeseran benua.
1. Adanya kesamaan garis pantai antara benua Amerika pada bagian utara dan benua
Afrika pada bagian barat.
2. Adanya kesamaan fosil di daerah daerah yang diduga pernah menjadi satu
3. Adanya kesamaan struktur tanah dan bebatuan pada daerah daerah yang diduga
pernah menyatuh.
4. India terus mendesak masuk ke asia terbukti bahwa pegunungan himalaya tempat
pertemuan india dengan benua asia makin lama makin tinggi hal ini terjadi karena
adanya dorongan dari lempeng india.
5. Rangkaian pegunungan di pulau papua makin lama makin tinggi hal ini terjadi karena
pulau papua merupakan tempat pertemuan lempeng benua australia dengan lempeng
samudra pasifik, dimana lempeng samudra australia terus bergerak ke arah utara
menekan lempeng pasifik.
2.2 Proses terjadinya pergeseran benua.
Teori pergeseran benua pertama kali dikemukakan pertama kali oleh Alfred Wagner
pada tahun 1912, menurut teori pergeseran benua dinyatakan bahwa pada awalnya di muka
bumi hanya ada satu benua yang sangat luas yang di sebut Pangea dan satu lautan yang
disebut lautan Panthalassa atau Laut Tethys, karena ada gerak Epirogenetik/Epirogenesa (
gerak benua), maka sekitar 180 juta tahun yang lalu pangea pecah menjadi dua bagian yaitu
utara dan selatan. Bagian utara disebut Laurasia sedangan bagian selatan di sebut Gondwana
kedua pecahan ini terus bergerak saling menjauh, karena ada tekanan dari makma sekitar 65
juta tahun yang lalu. Benua Gondwana mulai terpecah menjadi empat bagian yaitu :
Lempeng indo-Australia
Eurasia
Pasifik
Lempeng indo-Australia
Menurut saya indonesia sepuluh juta tahun yang akan datang ini akan mengalami
pergeseran benua. Ini ditandai dengan pergerakan lempeng yang terus bergerak dengan
seiringnya waktu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori
3.2 saran