Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Reseptor growth factor adalah reseptor RTK (reseptor tirosin kinase) yang
bertanggung jawab terhadap pertumbuhan berbagai bagian dari sel. Jika suatu growth
molekuler yang berujung pada transkripsi gen. Transkripsi gen lebih lanjut akan
memicu sintesis protein tertentu yang dibutuhkan dalam berbagai proses dalam sel
yang terkait dengan pertumbuhan dan proliferasi sel. Dengan adanya ikatan antara
suatu growth factor dengan reseptornya, maka akan terjadi serangkaian peristiwa
molekuler yang berujung pada transkripsi gen, seperti ditunjukkan pada gambar 1.
Setelah transkripsi gen terjadi, sintesis protein tertentu yang dibutuhkan pun
akan diatur untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan proliferasi sel. Pada
sepuluh tahun terakhir ini, reseptor ini mendapat perhatian yang cukup besar karena
merupakan salah satu target aksi obat-obat anti kanker. Banyak obat dikembangkan
dengan growth factor reseptor target aksi, obat kanker adalah salah satunya. Pada
banyak jenis kanker seperti kanker paru, kanker payudara, kanker prostate, kanker
otak dan kanker usus, reseptor growth factor terekspresi hingga 100 kali lebih banyak
dibanbing sel normal. Efek yang berlebihan ini akan menginisiasi pertumbuhan yang
apoptosis, migrasi sel, metastase, dan resistensi terhadap terapi standar. Diketahui
bahwa kanker adalah suatu penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan dan proliferasi
sel yang berlebihan dan terus menerus secara abnormal. Salah satu faktor penentuan
pertumbuhan adalah adanya growth factor, yang bekerja pada reseptornya. Banyak
dijumpai adanya mutasi pada reseptor growth factor, sehingga signal pertumbuhan
melalui reseptor tirosin kinase terus dikirimkan walaupun tidak ada growth factor.
Karena itu, kini dikembangkan obat-obat yang dapat menghambat reseptor tirosin
kinase.
berlebihan pada keganasan. Aktivasi transduksi signal pada kondisi normal akan
menginduksi respons mitogenik dan meningkatkan kelangsungan hidup sel, hal ini
SITI AMALYAH JAMIL (O1A114192)
diikuti dengan ekspresi perkembangan sel tumor yang berlebihan yang juga
Beberapa obat yang beraksi pada reseptor growth factor adalah erlotinib dan
gefitinib, suatu inhibitor reseptor EGF. Selain itu, bevasizumab (avastin) juga
pembuluh darah baru disekitar tumor untuk menyuplai kebutuhan nutrisi sel.
Factor)
A. Bevacizumab (avastin)
Obat yang memiliki target aksi pada growth factor adalah bevacizumab
VEGF sehingga tidak bisa berikatan dengan reseptornya. Ini adalah anti-
hidup penderita kankert pada studi fase 3. Avastin adalah pengobatan stadium
lanjut lini pertama penderita kanker kolorektal, kanker payudara dan kanker paru.
pembuluh darah yang sudah ada) lewat hambatan via vascular endothelial
growth factor (VEGF). Hasil trial dari pivotal studi klinis dari lebih 900 pasien
kanker.
Pada awalnya, tumor muncul sebagai sebuah sel, yang kemudian tumbuh
menjadi kanker dan mulai membelah, membentuk sel-sel kanker yang baru.
Awalnya, sel-sel ini mendapatkan nutrisi dari pembuluh darah yang ada di
dekatnya. Akan tetapi, karena sel terus membelah, maka sel yang berada di
tengah menjadi berada jauh dari pembuluh darah, sehingga ia harus mempunyai
pembuluh darah sendiri. Tanpa pembentukan pembuluh darah yang baru, tumor
tidak akan bisa tumbuh lebih besar dari 1 milimeter. Agar tumor dapat
ekstrasel dan proliferasi, migrasi dan pembentukan rongga pembuluh pada sel
pembuluh darah baru sehingga dapat mencapai sel kanker dan mensuplai nutrisi.
VEGF ini akan berikatan dengan reseptor VEGF yang berada di permukaan
pembuluh darah.
SITI AMALYAH JAMIL (O1A114192)
terfosforilasi akan bertindak sebagai tempat ikatan berafinitas tinggi bagi suatu
protein adaptor bernama Grb2 yaitu protein yang mempunyai SH2 domain, yang
selanjutnya memicu aktivasi Ras. Ras adalah suatu protein yang termasuk
signal dari reseptor melalui RTK (reseptor tirosin kinase). Aktivasi Ras terjadi
melalui pertukaran GDP dengan GTP. Ras yang teraktivasi akan mengaktifkan
Raf, suatu tirosin kinase seluler, yang selanjutnya akan memicu serangkaian
transkripsi. Faktor transkripsi ini yang akan masuk ke dalam nukleus dan
mempengaruhi proses transkripsi gen yang berperan dalam proses proliferasi dan
pertumbuhan sel, dalam kasus ini akan terbentuk pembuluh darah baru
SITI AMALYAH JAMIL (O1A114192)
bagi sel kanker, akibatnya sel kanker akan terus berproliferasi (membelah)
darah baru ini akan menyebabkan sel kanker akan kekurangan asupan nutrisi
sehingga sel kanker tidak akan tumbuh menyebar. Avastin menghambat faktor
pertumbuhan.
SITI AMALYAH JAMIL (O1A114192)
Efek samping yang ditimbulkan paling serius (2% kejadian yang bersifat
B. Erlotinib (Tarveca)
EGF Erlotinib (Tarveca), suatu obat antikanker oral yang dikembangkan oleh
FDA pada tahun 2004. Saat ini erlotinib sedang dikembangkan lebih jauh melalui
uji klinik untuk non-small cell lug cancer (NSCLC) dan pancreatic cancer dan
menjumpai bahwa terdapat golongan pasien tertentu yang berespon baik terhadap
erlotinib, antara lain : wanita, ras Asia, pasien dengan adenokarsinoma, dan
sel dengan mengikat reseptor membran sel kanker disebut faktor pertumbuhan
epidermal (EGFR).
SITI AMALYAH JAMIL (O1A114192)
C. Herceptin (Trastuzumab)
1998. Obat ini pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan termasuk Dr Axel
Cancer Center.
imun untuk segera melakukan apoptosis pada sel kanker, dan memaksimalkan
ini obat kanker yang ada, menstimulasi apoptosis tidak hanya pada sel yang
D. Iressa
Komposisi : Gefitinib
tirosinkinase.
Efek samping : Rash, diare, dan rasa nyeri .toksisitas pulmonary: Interstitial
E. Mabthera
Komposisi : Rituximab
Indikasi : Spesifik untuk kanker limfa dengan sel beta non aktif yang
DAFTAR PUSTAKA