Anda di halaman 1dari 1

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini setiap kegiatan industri berusaha untuk mencegah pencemaran
sebelum pencemaran itu terjadi. Oleh sebab itu strategi end-of-pipe treatment sudah
tidak tepat lagi dan harus beralih pada strategi Pollution Prevention. Pengolahan
limbah memerlukan biaya tambahan yang cukup besar, sehingga faktor biaya tersebut
merupakan kendala bagi industri dalam melakukan pengelolaan limbah, khususnya
bagi industri-industri skala kecil dan menengah. Permasalahan inilah yang
menyebabkan terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan yang kondisinya akan
semakin parah bila dibarengi dengan lemahnya penegakan hukum.Produksi bersih
merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan
diterapkan secara kontinu pada proses produksi, produk, dan jasa untuk meningkatkan
eko-efisiensi sehingga mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
Produksi Bersih (cleaner production) bertujuan untuk mencegah dan
meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan diseluruh
tahapan proses produksi. Disamping itu, produksi bersih juga melibatkan upaya-upaya
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi
diseluruh tahapan produksi. Dengan menerapkan konsep produksi bersih, diharapkan
sumber daya alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Secara singkat, produksi bersih memberikan dua keuntungan, pertama meminimisasi
terbentuknya limbah, sehingga dapat melindungi kelestarian lingkungan hidup dan
kedua adalah efisiensi dalam proses produksi, sehingga dapat mengurangi biaya
produksi. Kami akan mengevaluasi produksi bersih pada industri susu kedelai SS

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan produksi bersih pada industri susu kedelai SS.
2. Untuk mengetahui hasil evaluasi produksi bersih pada industri susu kedelai SS.

Anda mungkin juga menyukai