Anda di halaman 1dari 6

Nama : Farida Yasin

Nim : 2014110059
Mata Kulia : Sosiologi Politik

1. Sosiologi Ekonomi

A.Pengertian Sosiologi Ekonomi.


Ekonomi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu Economy.
Kata Economy sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomike yang
memiliki arti pengelolaan rumah tangga. Pengertian Ekonomi adalah suatu
usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan
dengan pengalokasian sumberdaya masyarakat (rumah tangga dan pebisnis
atau perusahaan) yang terbatas diantara berbagai anggotanya,dengan
pertimbangkan kemampuan, usaha dan keinginan masing-masing.

Pengertian Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari


masyarakat. Horton dan Hunt mendefinisikan masyarakat sebagai sekumpulan
manusia yang secara relatif mandiri, dimana hidup secara bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, mendiami suatu wilayah mandiri, memiliki
suatu kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatannya
dalam kelompok tersebut.

Pengertian Sosiologi Ekonomi dapat dilihat dari 2 segi, yaitu :

Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu kajian yang mempelajari


hubungan antara masyarakat, yang di dalamnya terjadi suatu interaksi
sosial dengan ekonomi. Dalam hubungan itu dapat kita lihat bagaimana
masyarakat mempengaruhi ekonomi dan bagaimana ekonomi
mempengaruhi masyarakat.
Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu pendekatan sosiologis
yang diterapkan pada fenomena ekonomi.
B. Sosiologi Dan Sosiologi Ekonomi Dalam Perkembangan Ilmu
Pengetahuan

Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis


dengan penggunaan kekuatan pemikiran, dimana pengetahuan tersebut selalu
dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis. Tujuan ilmu pengetahuan adalah
untuk lebih mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan. pada
hakikatnya, ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tau dalam
diri dan agar manusia lebih mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan
ini.

Secara umum, dikenal adanya empat kelompok ilmu pengetahuan :

Ilmu matematika
Ilmu pengetahuan alam, yaitu kelompok ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala alam baik yang hayati maupun yang tidak
hayati.
Ilmu tentang perilaku yang disatu pihak menyoroti prilaku hewan, dan
dilain pihak menyoroti perilaku manusia,yang terakhir ini sering kali
dinamakan ilmu-ilmu sosial yang mencakup berbagai ilmu
pengetahuan yang masing-masing membahas suatu bidang di dalam
kehidupan.
Ilmu pengetahuan kerohanian, yang merupakan kelompok ilmu
pengetahuan yang mempelajari perwujudan spiritual kehidupan
bersama manusia.

Dari sudut penerapannya, maka biasanya dibedakan antara :

Ilmu pengetahuan murni, bertujuan untuk membentuk dan


mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, yaitu mempertinggi
mutunya.
Ilmu pengetahuan terapan, bertujuan untuk mempergunakan dan
menerapkan ilmu pengetahuan tersebut di dalam masyarakat dengan
maksud untuk membantu masyarakat di dalam mengatasi masalah-
masalah yang dihadapinya.

Ilmu-ilmu sosial juga berhubungan dengan sosiologi. ilmu sosial dinamakan


demikian karna ilmu-ilmu tersebut mengambil masyarakat dan kehidupan
manusia sebagai objek ajiannya. sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan
yang ciri-ciri utamanya adalah :

Sosiologi bersifat empiris


Sosiologi bersifat teoritis
Sosiologi bersifat kumulatif
Sosiologi bersifat notetis
Masyarakat yang menjadi objek ilmu- ilmu sosial dapat dilihat sebagai sesuatu
yang terdiri dari beberappa segi; ada segi ekonomi, yang antara lain yang
bersangkut paut dengan produksi, distribusi dan penggunaan barang-barang
dan jasa-jasa; ada pula segi kehidupan politik yang antara lain berhubungan
dengan penggunaan kekuasaan dan masyarakat; dan lain-lain segi kehidupan.

Secara historis perkembangan pemikiran Sosiologi Ekonomi antara lain


disebabkan oleh berkembangnya paham-paham, pemikiran-pemikiran dan
teori-teori tentang ekonomi yang melihat cara kerja sistem ekonomi dengan
menekankan pula pada aspek-aspek non-ekonomi.

Salah satu dari paham-paham, teori-teori, pemikiran-pemikiran yang


mendukung perkembangan Sosiologi Ekonomi tersebut adalah Paham
Merkantilisme, yang berpandangan, bahwa kekayaan dianggap sama dengan
jumlah uang yang dimiliki oleh suatu negara dan cara untuk meningkatkan
kekuasaan adalah dengan meningkatkan kekayaan Negara

Didalam kehidupan masyarakat sebagai satu system maka bidang ekonomi


hanya sebagai salah satu bagian atau subsistem saja. Oleh karena itu, didalam
memahami aspek kehidupan ekonomi masyarakat maka perlu dihubungkan
antara factor ekonomi dengan factor lain dalam kehidupan masyarakat
tersebut. Factor-faktor tersebut antara lain: faktor agama dan nilai-nilai
tradisional, ikatan kekeluargaan, etnisitas, dan stratifikasi sosial.

C. Sosiologi Ekonomi Sebagai Disiplin Ilmu

Pada mulanya, pada periode dominasi pemikiran-pemikiran filosofis, kegiatan


ekonomi dan perilaku sosial tidak dapat dibedakan. Keduanya merupakan
sebuah kesatuan. Namun seiring peradaban manusia yang semakin maju dan
kompleks dengan segala variasinya, ilmu pengetahuan semakin spesifik dan
terspesialisasi, ekonomi pun mulai terpisah dari ilmu sosial lainnya.

Baik Ekonomi maupun Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang mapan.


Munculnya ekonomi sebagai disiplin ilmu dapat terlihat dari fenomena
ekonomi sebagai suatu gejala bagaimana cara individu atau masyarakat
memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka yang
diawali oleh proses produksi, konsumsi dan konsumsi (pertukaran).

Dengan sendirinya dalam pemenuhan kebutuhannya atau dalam melakukan


tindakan ekonomi, seseorang akan berhubungan dengan institusi-institusi
sosial (dapat dikatakan: berinteraksi sosial) seperti pasar, rumah sakit,
keluarga dan lainnya. Smelser mendefinisikan ilmu ekonomi: studi mengenai
cara individu atau masyarakat memilih, dengan atau memakai uang, untuk
menggunakan sumber daya produktif yang dapat mempunyai alternatif untuk
menghasilkan berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk konsumsi,
sekarang atau masa depan, di antara berbagai orang dan kelompok orang
dalam masyarakat.

. D. Ruang Lingkup dan Karakteristik Sosiologi Ekonomi

Ruang lingkup sosiolosi berbicara tentang objek kajian sosiologi, yaitu


masyarakat dan prilaku sosial masyarakat dengan meneliti kelompok-
kelompoknya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, etnis dan suku bangsa,
komunitas pemerintahan, dam berbagai organisasi sosial,
politik,budaya,bisnis, dan organisasi lainnya. Sosiologi juga mempelajari
perilaku dan interaksi kelompok terhadap para anggotanya. dengan demikian,
sebagai objek kajan sosiologi adalah masyarakat manusia yang dilihat dari
sudut hubungan antar manusia dan proses-proses yang timbul dari hubungan
manusia dalam masyarakat.

Secara tematis, ruang lingkup sosiologi dapat dibedakan menjadi beberapa


subdisiplin sosiologi, seperti sosiologi pedesaan, sosiologi industri, sosiologi
perkotaan, sosiologi medis, sosiologi wanita, sosiologi militer, sosiologi
keluarga, sosiologi pendidikan, dan sosiologi seni.

Menurut Damsar (2002), fokus disiplin sosiologi ekonomi merupakan irisan


fokus disiplin sosiologi dan fokus disiplin ekonomi. Sosiologi ekonomi dalam
mengapliakasikan tradisi pendekatan sosiologi terhadap fenomena ekonomi.
Sementara itu, menurut Kesler (2007), dalam sosiologi ekonomi, segala
aktivitas ekonomi pada dasarnya terdapat dalam struktur sosial yang lebih luas
yang tidak dapat direduksi dalam motif atauu prefensi agen juga struktur
imperatif, seperti kapitalisme.

2. Pendekatan Sosologo Ekonomi.


Titik tolak analisis ekonomi adalah individu. Pendekatan individu dalam
analisis ekonomi berakar dari ulititarianisme (yaitu mengasumsikan bahwa
individu adalah makhluk yang rasional) dan ekonomi politik inggris yang
dibangun di atas prinsip laissez faire, laissez passer (biarkan individu
mengatur dirinya, karena individu tahu yang dimauinya). Aktor dalam
ekonomi berarti seseorang yang mengetahui apa yang dia mau karena dia
mampu berpikir rasional. Namun dalam sosiologi memandang aktor sebagai
kesatuan yang dikonstruksi secara sosial, yaitu aktor dalam interaksi dan aktor
dalam masyarakat. Menurut Weber tindakan ekonomi itu dapat berupa
rasionol, tradisional, dan spekulatif-irrasional :

1) Rasional, dimana individu mempertimbangkan alat yang tersedia untuk


mencapai tujuan yang ada.
2) Tradisional, dimana bersumber dari tradisi atau konvensi.
3) Spekulatif-irrasional, yaitu tindakan yang berorientasi ekonomi yang
tidak mempertimbangkan instrumen yang ada dengan tujuan yang
hendak dicapai.

Tindakan rasional antara ekonomi berbeda dengan sosiologi, dalam ekonomi


menganggap rasionalitas sebagai asumsi, sedangkan sosiologi menganggapnya
sebagai variebel. Dalam sosiologi-ekonomi selalu memusatkan perhatiannya
pada analisis sosiologis terhadap proses ekonomi, analisis hubungan dan
interaksi antara ekonomi dan institusi dari masarakat, dan studi tentang
perubahan institusi dan paremeter budaya yang menjadi konteks bagi landasan
ekonomi dari masyarakat.

Terdapat beberapa teori tentang pendeketan, diantaranya adalah :

a) Teori Struktural Fungsional, asumsi teori ini berupa Setiap masyarakat


terdiri dari berbagai elemen yang terstruktur secara relative mantap dan
stabil.Elemen-elemen terstruktur tersebut teringrasi dengan baik. Setiap
elemen dalam struktur mempunyai fungsi, yait memberikan sumbangan
pada bertahannya struktur itu sebagai suatu system.
b) Teori Struktural Konflik, asumsi dari teori ini berupa : Setiap masyarakat
dalam setiap hal, tunduk pada proses perubahan (perubahan social terdapat
dimana-mana) Setiap masyarakat, dalam setiap hal, memperlihatkan
pertikaian dan konflik (konflik social terdapat dimana-mana).Setiap
elemen dalam suatu masyarakat menyumbang dusintegrasi dan
perubahan.Setiap masyarakat didasarkan pada paksaan dari beberapa
anggotanya atas orang lain.
c) Teori Interaksionisme Simbolis, asumsi teori ini berupa :
Manusia adalah makhluk yang mampu menciptakan dan
menggunakan symbol.
Manusia menggunakan symbol untuk saling berinteraksi.
Manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran (role taking).
Masyarakat terbentuk, bertahan, dan berubah berdasarkan
kemampuan manusia untuk berpikir, untuk mendefinisikan, untuk
melakukan refleksi diri dan untuk melakukan evaluasi.
Teori pertukaran, asumsi teori ini berupa :Manusia adalah makhluk
yang rasionol, dia memperhitungkan untung dan rugi.
Perilaku pertukaran social terjadi apabila perilaku tersebut
berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melelui
interaksi dengan orang lain dan perilaku it harus bertujuan untuk
memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan tersebut.
Transaksi-transaksi pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang
terlibat memperoleh keuntungan dari pertukaran itu.

Daftar pustaka
Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Sosiologi Ekonomi :
Damsar, 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Penerbit Kencana Prenada Media Group :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai