Anda di halaman 1dari 3

MENGHENTIKAN

PERDARAHAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
06.SPO.13 01 1/3

Ditetapkan oleh :
STANDAR TGL. TERBIT Direktur

PROSEDUR 1 Agustus 2007

OPERASIONAL Dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes


Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah maupun
PENGERTIAN non bedah
1. Menghentikan perdarahan
TUJUAN
2. Mencegah syok akibat perdarahan
Dilakukan oleh dokter /perawat IGD yang terlatih
KEBIJAKAN
1. Persiapan
PROSEDUR
a. Alat :alat disesuaikan dengan teknik yang akan dilaksanakan untuk
kasus bedah :

- Alat Pelindung Diri (masker, handscoen,scort)

- Balut tekan

- Kain kasa steril

- Sarung tangan

- Tourniquet

- Plester

- Set untuk menjahit luka

- Obat desinfektan

- Sanksteken Blakemore Tube (SB Tube) bila memungkinkan

- Spuit 20 50 cc

- Waskom berisi air?NaCl 0,9 dingin

- Jelli pelican
MENGHENTIKAN
PERDARAHAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
06.SPO.13 01 2/3

b. Pasien

Pasien/akeluarga diberikan penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang


akan dilakukan

c. Lingkungan

Tenang

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

b. Petugas menggunakan masker, handscoen,scort

c. Perawat I :

Menekan pembuluh darah proximal dari luka yang dekat dengan


permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan

Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka

d. Perawat II :

Mengatur posisi pasien

Memakai sarung tangan kecil

Meletakan kain kasa steril diatas luka, kemudian ditekan dengan


ujung-ujung jari

Meletakkan lagi kain kasa steril diatas kain kasa yang pertama,
kemudian tekan dengan ujung jari bila perdarahan masih berlangsung.
Tindakan ini bisa dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan
kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang ada

e. Balut tekan :

Meletakan kain kasa steril diatas luka

Memasang verban balut tekan, kemudian letakkan benda keras


(verban atau kayu balut) diatas luka

Membalut luka dengan menggunakan verban balut tekan


MENGHENTIKAN
PERDARAHAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
06.SPO.13 01 3/3

f. Memasang Tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan


taumatik amputasi

Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan


menggunakan kain kasa steril

Memasang tourniquet lebih kuarang 10 cm sebelah proximal luka,


kemudian ikatlah dengan kuat.

Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara periodik

g. Memasang SB Tube

Menyiapkan peralatan untuk memasang SB Tube

Mengatur posisi pasien

Mendampingi dokter selama pemasangan SB Tube

Mengobservasi tanda vital pasien

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan

a. Pemasanga tourniquet merupakan tindakan terakhir jika tindakan lainnya


tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan amputasi atau sebagai
live saving

b. Selama melakukan tindakan, perhatikan :

Kondisi pasien dan tanda-tanda vital

Ekspresi wajah

Perkembangan pasien

Pemasangan SB Tube dilanjutkan dengan pengompresan dan irigasi melalui slang

1. IGD
UNIT TERKAIT
2. OK
3. Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai