Anda di halaman 1dari 2

HASIL

Efek kolesterol dalam liposom pada penjeratan ibuprofen di MLV

Peningkatan hidrofobisitas, stabilitas dan permeabilitas yang menurun dengan


peningkatan kadar kolesterol dapat secara efektif menjerat ibuprofen di dalam bilayer sebagai
bentuk liposom. Kolesterol akan bersaing dengan ibuprofen untuk memasuki ruang di dalam
bilayer sehingga terbentuk liposom. Pada konsentrasi 4mol menghasilkan penjeratan
ibuprofen yang lebih besar dibandingkan pada konsentrasi lainnya sehingga konsentrasi
ibuprofen dalam liposom juga besar.

Pengaruh panjang rantai alkil lipid pada enkapsulasi liposom dan pelepasan ibuprofen.

Semakin panjang rantai hidrokarbon, maka suhu akan meningkat dan interaksi van der
Waals antara rantai lipid menjadi lebih kuat sehingga membutuhkan lebih banyak energi.
Liposom PC (Tc <0 C), DMPC (Tc = 23 C) akan berada dalam keadaan fluida yang
mengakibatkan lepasnya obat lebih banyak dibandingkan dengan suhu transisi yang lebih
tinggi DSPC (Tc = 55 C) dan C24PC (Tc = 80 C). Hal ini disebabkan adanya interaksi van
der Waals yang meningkat antara rantai lipid yang lebih panjang dan jumlah lipid yang
meningkat.
Efek muatan lipid dalam enkapsulasi dan pelepasan ibuprofen

Penambahan 2 mol SA ke dalam formulasi liposom menghasilkan pembalikan muatan


permukaan dan peningkatan ukuran vesikel sekitar 0,8 m. Pada konsentrasi yang lebih
rendah dari rasio mol SA, muatan dari kepala SA dan ibuprofen dapat berinteraksi secara
elektrostatik sehingga meningkatkan asosiasi ibuprofen-liposom.

Analisis ESEM

Kesimpulan
Pembuatan obat yang optimal dicapai dengan menggunakan MLV yang mengandung 20%
(total lipid) kolesterol, 9% stearylaminen atau dengan mengganti lipid rantai alkil panjang
(dilignoceroyl Phosphatidylcholine (C24PC)). Analisis ESEM menunjukkan bahwa liposom
yang mengandung ibuprofen secara struktural lebih tahan terhadap destabilisasi selama
dehidrasi daripada liposom bebas obat yang menunjukkan efek langsung pengikatan obat /
lipid pada liposom.

Anda mungkin juga menyukai