Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

DOMINANSI APIKAL

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan


yang dibimbing oleh Ir. Nugrahaningsih, M.P.

Offering H/2015
Kelompok 3
1 Achib Irmawati 150342605103
2 Achmad Rodiansyah 150342604537
3 Linda Puspitasari 150342603190
4 Ratna Suryaningtya Sari 150342606547
5 Solichatul Afifah 150342603789

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
JURUSAN BIOLOGI
21 Oktober 2016
I. JUDUL : Dominansi Apikal

II. TUJUAN
a. Pengaruh dominasi apikal terhadap pertumbuhan tunas lateral
b. Pengaruh auksin terhadap dominasi apikal

III. DASAR TEORI

IV. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
Gunting Gelas Ukur
Cawan petri Benang Bol
Mortar dan pistil Mistar

b. Bahan
Tanaman cabai 20 cm
AIA (asam indol asetat)
Lanolin
Etanol
V. PROSEDUR KERJA
A. Membuat larutan hidroponik

Disiapkan garam mineral KNO3 0,50 g , MgSO4 0,25 g, KH2PO4 0,25 g, CaCl2 0,25 g, NaCl 0,125g
dan FeEDTA 0,005 g.

Dalam Beaker glass dilarutkan setiap garam mineral dengan aquades dan diaduk menggunakan
batang pengaduk sampai bervolume 20 ml

Dibuat larutan -Mg yaitu garam mineral MgSO4 yang telah dilarutkan dalam beaker glass,
dipindahkan dalam labu takar, dan ditambahkan aquades sampai 500 ml . kemudian
dipindahkan dalam botol aqua yang telah diberi label -Mg

Dibuat larutan -P yaitu garam mineral KH2PO4 yang telah dilarutkan dalam beaker glass,
dipindahkan dalam labu takar, dan ditambahkan aquades sampai 500 ml . kemudian
dipindahkan dalam botol aqua yang telah diberi label -P

Dibuat larutan lengkap yaitu semua garam mineral yang telah dilarutkan dalam beaker glass,
dipindahkan dalam labu takar, dan ditambahkan aquades sampai 500 ml . kemudian
dipindahkan dalam botol aqua yang telah diberi label lengkap
B. Menanam tanaman dalam larutan hidroponik

Dikecambahkan biji kacang merah pada tanah basah sampai muncul daun pertama

Disiapkan 3 buah gelas aqua bekas. Masing-masing botol diisi dengan 20 ml larutan Sach dan 20
ml aquades dalam berbagai macam defisiensi mineral dan diberi label setiap botol sesuai dengan
defisiensi garam mineralnya.

Ditandai batas atas larutan larutan dengan spidol

Diambil 3 tanaman kacang merah dan diukur tinggi setiap tanaman, rata-rata panjang akar,
jumlah akar, lebar dan panjang daun, dan jumlah daun, serta dicatat juga warna daun dan
keadaannya. Data dimasukkan pada tabel pengamatan

Dimasukkan masing-masing tanaman dalam botol berisi larutan Sach dalam berbagai macam
defisiensi mineral

Diletakkan botol pada tempat yang cukup mendapat sinar. Diamati pertumbuhan tanaman
setiap hari selama 2 minggu dan dicatat data yang diperoleh dalam tabel data.

Bila jumlah larutan dalam botol berkurang, segera ditambah dengan akuades sampai batas tanda
spidol yang telah dibuat. Diganti larutan Sach setiap 7 hari.
VI. HASIL PENGAMATAN

Hari Perlakuan Tinggi Panjang Jumlah Lebar Panjang Warna Keadaan daun
ke Tanaman akar akar daun daun daun
1 Lengkap 28 cm 6,2 cm 35 7,2 cm 9,6 cm Hijau Sehat
-P 23, 2 cm 11,8 cm 33 4 cm 8 cm Hijau Sehat
- Mg 22 cm 12 cm 28 3,1 cm 5,7 cm
-Ca 27 cm 11,3 cm 15 4,5 cm 4,7 cm
-Fe 29,2 cm 10,5 cm 16 3,5 cm 3,4 cm
-N 28 cm 12 cm 18 3 cm 3,5 cm
2 Lengkap 28,5 cm 6 cm 31 7,2 cm 10 cm
-P 23,3 cm 12 cm 27 4,1 cm 8,6 cm
- Mg 22,1 cm 11,6 cm 33 3,2 cm 5,2 cm
-Ca 27,5 cm 11,5 cm 18 5,5 cm 6 cm
-Fe 29,6 cm 11,2 cm 16 4,2 cm 4,1 cm
-N 29 cm 12,3 cm 19 3,7 cm 5 cm
3 Lengkap 28,5 cm 6,2 cm 24 7,5 cm 10,1 cm
-P 23,1 cm 11,6 cm 27 4,3 cm 8,7 cm
- Mg 22,2 cm 8,3 cm 18 3,2 cm 5,7 cm
-Ca 28,5 cm 11,7cm 21 6 cm 6,2 cm
-Fe 30,5 cm 11,3 cm 16 5,1 cm 5,3 cm
-N 29,2 cm 11,5 cm 5 4,5 cm 5 cm
4 Lengkap 28,5 cm 6 cm 20 7,4 cm 10,2 cm
-P 23,1 cm 7 cm 18 4,4 cm 9 cm
- Mg 22,2 cm 8,1 cm 17 3,3 cm 5,9 cm
-Ca 30,5 cm 11,9 cm 22 6,3 cm 6,5 cm
-Fe 31 cm 11,6 cm 16 5,3 cm 5,4 cm
-N 30 cm 11,5 cm 20 4,5 cm 5 cm
5 Lengkap 28,2 cm 6,4 cm 21 7,4 cm 10,2 cm
-P 23,8 cm 6,6 cm 16 5,3 cm 10,6 cm
- Mg 22 cm 8 cm 18 3,4 cm 6 cm
-Ca 33,5 cm 12 cm 22 6,3 cm 6,6 cm
-Fe 33 cm 11,9 cm 18 5,4 cm 5,4 cm
-N
6 Lengkap 28,5 cm 6,5 cm 20 7,6 cm 10,3 cm Hijau Sehat
-P Hijau Tulang daun
23,5 cm 6,7 cm 19 5,8 cm 10,7 cm sedikit berwarna sedikit
kekuningan kekuningan
- Mg Pada ujung daun
22 cm 8,1 cm 19 3,4 cm 6 cm
terjadi klorosis
-Ca Daun berkerut
Sedikit
36,5 cm 12,1 cm 22 - - (tumbuhan
kekuningan
kering)
-Fe Daun klorosis
Sedikit
40 cm 12,2 cm 18 - - (tumbuhan layu
kekuningan
permanen)
-N

VII. ANALISIS DATA


Pada praktikum untuk mengamati peran nutrisi pada tumbuhan digunakan tanaman kacang
merah yang diletakkan dalam berbagai macam larutan nutrisi antara lain larutan dengan nutrisi
lengkap, larutan nutrisi P, larutan nutrisi -Mg, larutan nutrisi -Ca, larutan nutrisi -Fe, dan larutan
nutrisi N. Pada tumbuhan kacang merah yang diletakkan dalam larutan nutrisi lengkap pada hari
pertama memiliki panjang batang 28 cm, panjang akar 6,2 cm, jumlah akar 35, lebar daun 7,2 cm
dan panjang daun 9,6 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada
pengamatan hari kedua memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6 cm, jumlah akar 31,
lebar daun 7,2 cm dan panjang daun 10 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun
yang sehat. Pada pengamatan hari ketiga memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,2 cm,
jumlah akar 24, lebar daun 7,5 cm dan panjang daun 10,1 cm, dengan warna daun hijau segar serta
keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keempat memiliki panjang batang 28,5 cm,
panjang akar 6 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2 cm, dengan warna
daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari kelima memiliki panjang
batang 28,2 cm, panjang akar 6,4 cm, jumlah akar 21, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2
cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keenam
memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,5 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,6 cm dan
panjang daun 10,3 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat.
Pada tumbuhan kacang merah yang diletakkan dalam larutan nutrisi P pada hari pertama
memiliki panjang batang 23,2 cm, panjang akar 11,8 cm, jumlah akar 33, lebar daun 4 cm dan
panjang daun 8 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada
pengamatan hari kedua memiliki panjang batang 23,3 cm, panjang akar 12 cm, jumlah akar 27,
lebar daun 4,1 cm dan panjang daun 8, 6 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun
yang sehat. Pada pengamatan hari ketiga memiliki panjang batang 23,1 cm, panjang akar 11,6 cm,
jumlah akar 27, lebar daun 4,3 cm dan panjang daun 8, 7 cm, dengan warna daun hijau segar serta
keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keempat memiliki panjang batang 23,1 cm,
panjang akar 7 cm, jumlah akar 18, lebar daun 4,4 cm dan panjang daun 9 cm, dengan warna daun
hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari kelima memiliki panjang batang
23,8 cm, panjang akar 6,6 cm, jumlah akar 16, lebar daun 5,3 cm dan panjang daun 10,6 cm,
dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keenam
memiliki panjang batang 23,5 cm, panjang akar 6,7 cm, jumlah akar 19, lebar daun 5,8 cm dan
panjang daun 10,7 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat.
Pada tumbuhan kacang merah yang diletakkan dalam larutan nutrisi Mg pada hari pertama
memiliki panjang batang 28 cm, panjang akar 6,2 cm, jumlah akar 35, lebar daun 7,2 cm dan
panjang daun 9,6 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada
pengamatan hari kedua memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6 cm, jumlah akar 31,
lebar daun 7,2 cm dan panjang daun 10 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun
yang sehat. Pada pengamatan hari ketiga memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,2 cm,
jumlah akar 24, lebar daun 7,5 cm dan panjang daun 10,1 cm, dengan warna daun hijau segar serta
keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keempat memiliki panjang batang 28,5 cm,
panjang akar 6 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2 cm, dengan warna
daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari kelima memiliki panjang
batang 28,2 cm, panjang akar 6,4 cm, jumlah akar 21, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2
cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keenam
memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,5 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,6 cm dan
panjang daun 10,3 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat.
Pada tumbuhan kacang merah yang diletakkan dalam larutan nutrisi Ca pada hari pertama
memiliki panjang batang 28 cm, panjang akar 6,2 cm, jumlah akar 35, lebar daun 7,2 cm dan
panjang daun 9,6 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada
pengamatan hari kedua memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6 cm, jumlah akar 31,
lebar daun 7,2 cm dan panjang daun 10 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun
yang sehat. Pada pengamatan hari ketiga memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,2 cm,
jumlah akar 24, lebar daun 7,5 cm dan panjang daun 10,1 cm, dengan warna daun hijau segar serta
keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keempat memiliki panjang batang 28,5 cm,
panjang akar 6 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2 cm, dengan warna
daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari kelima memiliki panjang
batang 28,2 cm, panjang akar 6,4 cm, jumlah akar 21, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2
cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keenam
memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,5 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,6 cm dan
panjang daun 10,3 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat.
Pada tumbuhan kacang merah yang diletakkan dalam larutan nutrisi Fe pada hari pertama
memiliki panjang batang 28 cm, panjang akar 6,2 cm, jumlah akar 35, lebar daun 7,2 cm dan
panjang daun 9,6 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada
pengamatan hari kedua memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6 cm, jumlah akar 31,
lebar daun 7,2 cm dan panjang daun 10 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun
yang sehat. Pada pengamatan hari ketiga memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,2 cm,
jumlah akar 24, lebar daun 7,5 cm dan panjang daun 10,1 cm, dengan warna daun hijau segar serta
keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keempat memiliki panjang batang 28,5 cm,
panjang akar 6 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2 cm, dengan warna
daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari kelima memiliki panjang
batang 28,2 cm, panjang akar 6,4 cm, jumlah akar 21, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2
cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keenam
memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,5 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,6 cm dan
panjang daun 10,3 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat.
Pada tumbuhan kacang merah yang diletakkan dalam larutan nutrisi N pada hari pertama
memiliki panjang batang 28 cm, panjang akar 6,2 cm, jumlah akar 35, lebar daun 7,2 cm dan
panjang daun 9,6 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada
pengamatan hari kedua memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6 cm, jumlah akar 31,
lebar daun 7,2 cm dan panjang daun 10 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun
yang sehat. Pada pengamatan hari ketiga memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,2 cm,
jumlah akar 24, lebar daun 7,5 cm dan panjang daun 10,1 cm, dengan warna daun hijau segar serta
keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keempat memiliki panjang batang 28,5 cm,
panjang akar 6 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2 cm, dengan warna
daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari kelima memiliki panjang
batang 28,2 cm, panjang akar 6,4 cm, jumlah akar 21, lebar daun 7,4 cm dan panjang daun 10,2
cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat. Pada pengamatan hari keenam
memiliki panjang batang 28,5 cm, panjang akar 6,5 cm, jumlah akar 20, lebar daun 7,6 cm dan
panjang daun 10,3 cm, dengan warna daun hijau segar serta keadaan daun yang sehat.
VIII. PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.


1. Tumbuhan memerlukan beberapa elemen untuk pertumbuhannya. Elemen tersebut terbagi
menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien merupakan elemen yang dibutuhkan
oleh tumbuhan dalam jumlah besar, sedangkan mikronutrien adalah elemen yang dibutuhkan
oleh tumbuhan dalam jumlah kecil atau sedikit. Terdapat sembilan makronutrien yang
dibutuhkan tumbuhan, antara lain Karbon, Oksigen, Hidrogen, Nitrogen, Fosfor, Sulfur,
Kalium, Kalsium, dan Magnesium. Mikronutrien yang dibutuhkan tumbuhan yaitu Klorin,
Besi, Mangan, Boron, Seng, Tembaga, Nikel, dan Molibdenum
2. Pengaruh defisiensi suatu elemen terhadap pertumbuhan tanaman
a. Nitrogen (N)
Gejala yang tampak ketika tumbuhan kekurangan nitrogen adalah tumbuhan akan lambat
tumbuh sehingga menjadi tanaman kerdil dan klorosis pada daun.
b. Magnesium (Mg)
Tidak adanya magnesium gejala yang muncul adalah klorosis pada daun, klorosis ini
tampak pada urat daun.
c. Besi (Fe)
Kekurangan unsur Fe mengakibatkan gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa.
d. Phospor (Fosfat)
Gejala yang paling tampak jika kekurangan fosfat adalah warna daun menjadi hijau tua
dalam keadaan extreme daun dapat ditemukan bintik-bintik pada daerah daun, serta
pigmen warna biru dan ungu anthosianin pada daun akan diakumulasi menjadi hijau tua
ungu pada daun.
e. Potassium (Kalium)
Gejala yang tampak pertama kali ketika terjadi kekurangan kalium ini adalah terjadinya
klorosis yang diikuti oleh nekrotik (daerah jaringan yang mati) di margin daun.
f. Kalsium (Ca)
Kekurangan kalsium pada tumbuhan dapat mengakibatkan matinya sel sel (necrotic)
meristem di pucuk daun.
X. DAFTAR RUJUKAN

Dwidjoseputro. 1989. Pengatar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia

Salisbury, F. B. dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: Penerbit ITB.
Hopkins, W. dan Hiiner,N. 2009. Introduction to Plant Physiology Fourth Edition. Western
Ontario: John Wiley & Sons, Inc
Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasterman, Minorsky, dan Jackson.2008. Biologi Edisi
Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kriangsek, M. U. 1986. The Use of Chemical and Organic Fertilizer Rice-Fish Culture
System. Unpublished MS Thesis. CLSU. Munos. Nueva Ecija. Philippines.
Bidwel, R. G. S. 1979. Plant Physiology. New York : Macmillan Publishing Co.
Rahayu ; Yuni, S ; Yuliani ; Lukas, S dan Budipramana. 2011. Panduan Praktium Ilmu Hara.
Surabaya : UNESA
Salim ; Hidayat dan Mariam, S. 2011. Media dan nutria tanaman (online)
(http://Media-Dan-Nutrisi-Tanaman-Kini-III-Yg-Sudah-Diperbaiki//) diakses pada 21
oktober 2016
XI. LAMPIRAN

Data Kelompok 1

Kondisi Tanaman Kondisi Tanaman Lengkap


Hari ke 2 Hari ke 3

Kondisi Tanaman -Mg Kondisi Tanaman -N


Hari ke 3 Hari ke 3
Kondisi Tanaman N Kondisi Tanaman Lengkap
Hari ke 5 Hari ke 5

Data Kelompok 2

Kondisi Tanaman Pengamatan Hari Terakhir


Data Kelompok 3

Kondisi Tanaman P Kondisi Daun Tanaman P


10 Oktober 2016 10 Oktober 2016

Kondisi Tanaman Mg Kondisi Daun Tanaman Mg


10 Oktober 2016 10 Oktober 2016
Kondisi Tanaman Lengkap Kondisi Daun Tanaman
10 Oktober 2016 Lengkap
10 Oktober 2016

Kondisi Semua Tanaman Kondisi Tanaman Lengkap


11 Oktober 2016 13 Oktober 2016

Kondisi Tanaman -P Kondisi Tanaman -Mg


13 Oktober 2016 13 Oktober 2016
Kondisi Tanaman Lengkap Kondisi Tanaman -Mg
14 Oktober 2016 14 Oktober 2016

Kondisi Tanaman -P Kondisi Tanaman -P


14 Oktober 2016 17 Oktober 2016
Kondisi Tanaman -Mg Kondisi Tanaman Lengkap
17 Oktober 2016 17 Oktober 2016

Data Kelompok 4

Kondisi Tanaman -P Kondisi Tanaman -Ca


Hari Pertama Hari Pertama

Kondisi Tanaman -Fe Kondisi Tanaman


Hari Pertama Hari ke 10
Kondisi Tanaman -P Kondisi Tanaman -Ca
Hari ke 10 Hari ke 10

Kondisi Tanaman -Fe


17 Oktober 2016
Data Kelompok 5

Kondisi Tanaman Lengkap Kondisi Tanaman -N


Hari ke 6 Hari ke 6
Kondisi Tanaman -Mg Kondisi Tanaman Lengkap
Hari ke 6 Hari ke 8

Kondisi Tanaman -N Kondisi Tanaman -Mg


Hari ke 8 Hari ke 8

Anda mungkin juga menyukai