Pemulihan sisa-sisa manusia dan proses identifikasi dimulai sesegera mungkin dengan

kedatangan tim DVI. (J. Hinchliffe1)

Sisa bagian tubuh difoto di TKP dan diberi nomor DVI, situsnya ditandai dengan nomor
yang sesuai, dan kemudian jenazahnya dikantongi dengan hati-hati untuk dipindahkan ke
kamar mayat.
Tengkorak dan struktur gigi bubble-wrapped dan ditempatkan dalam kantong plastik
untuk melindungi bukti gigi yang berpotensi dari penghancuran lebih lanjut.
Hal yang mudah dikenali dipindahkan pertama kali, tapi dibutuhkan beberapa kunjungan
adegan untuk menemukan sisa-sisa hangus di antara abu dan puing-puing. Penelusuran
terhambat oleh kondisi berbahaya. Idealnya, dalam situasi seperti ini, sangat berguna bagi
ahli patologi, antropolog dan ahli odontologi forensik untuk menghadiri adegan tersebut
untuk membantu identifikasi dan pemulihan jenazah manusia, namun dengan begitu
banyak situs, ini tidak dianggap praktis.

Fragmen gigi diperiksa, difoto dan radiograf diambil menggunakan radiografi portabel dan
sensor digital. (J. Hinchliffe1)