Anda di halaman 1dari 112

i

WHO AM I ?
WHO ARE YOU ?

Temukan Jatidiri!!

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan buku ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Buku ini
berisi tentang beberapa materi informasi pribadi dari penulis,
dan materi-materi dan alat ukur kemampuan bakat dan
kecerdasan psikologi.
Harapan penulis semoga buku ini dapat membantu
menemukan jati diri dan menambah pengetahuan bagi para
pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi buku ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Buku ini dibuat berdasarkan materi yang sudah penulis
dapatkan dari berbagai sumber informasi untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah psikologi pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini jauh
dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun
penulisannya. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran
yang dapat memberikan masukan kepada buku ini, dan
dapat memperbaiki dimasa yang akan datang.

iii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................iii
Daftar Isi ..................................................................................iv
SILSILAH KELUARGA ................................................................ 5
My Profil .................................................................................. 6
Hasil Test Kemampuan Bakat & Kecerdasan Diri .................... 7
Hasil Resume Pengenalan Diri Menurut Berbagai Teori ....... 44
Teori-Teori & Alat ukur Kecerdasan Bakat diri ..................... 48
-Kecerdasan majemuk...........................................................48
-Holland.................................................................................58
-Personality Plus....................................................................67
-Big Five Personality..............................................................73
-Adversity Quetient CORE.....................................................79
-Adversity Quetient LEAD.....................................................84
-Self-Efficacy.........................................................................91
-Self-Control.........................................................................92
-Self-Resiliensi......................................................................94
-Analisis SWOT.....................................................................96
PROYEKSI MASA DEPAN ...................................................... 102
KESIMPULAN ....................................................................... 103
Journal Personal Transformation ........................................ 105
Daftar Pustaka..................................................................... 111

iv
SILSILAH KELUARGA

A.Hamid Sunaini Najamudin Yusma


Bin Jamari Bin Barzan Bin Barlian Bin Yahya

Anhar Wati

Arya Sandra Dedi Muhammad


Fonda Wijaya Sulaiman Riki

5
My Profil
Nama : Dedi Sulaiman
Nim : 16518249003
Tgl Lahir : 02 Juli 1997
Alamat : Jl. Lintas timur km 35
belakang kantor camat
RT.007 LK.IV no.07
Indralaya mulya
Kec.Indralaya Kab.Ogan
ilir Prov.Sumatera selatan.
Agama : Islam
Cita-cita : Pengusaha & Guru
Hoby : Traveling, Desain grafis, Browsing,
Mengaji,dll.
Motto : Berikanlah yang terbaik
Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Indralaya Selatan
Jurusan : Teknik komputer & jaringan
P. Kerja : SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara
Jabatan : Operator & Pendidik
Kuliah : Universitas Negeri Yogyakarta
Fakultas : Teknik
Jurusan : Pendidikan teknik elektro
Prodi : Pendidikan teknik mekatronika S1
Cp/WA : 089602032016
Facebook : Dedy Sulaiman AH
Bbm : 5D2FC3BC
Line : dedisulaiman.ah
Instagram :@dedysulaiman277

6
Hasil Test Kemampuan Bakat &
Kecerdasan Diri

Kecerdasan Majemuk

Holland

Personality Plus

Big Five Personality

Adversity Quotient CORE

Adversity Quotient LEAD

Self-Efficacy

Self-Control

Self-Resiliensi

SWOT

7
1.Kecerdasan Majemuk
Linguistik
10
Naturalis 8 Matematis-Logis
6
4
2
intrapersonal 0 Spasial

Interpersonal Kinetis-Jasmani

Musikal

Karakter

Ciri-Ciri :
Linguistik
Senang menghibur diri sendiri atau orang lain dengan
serangkaian kata/kalimat yang sukar di ucap
Kadangkala orang harus menghentikan dan meminta
saya menjelaskan kembali makna kata yang saya
gunakan dalam tulisan atau pembicaraan saya.
Bagi Saya, Pelajaran B.Inggris, ilmu sosial, dan sejarah di
sekolah lebih mudah dari pada matematika dan ilmu
alam.

Matematis-logis
Saya senang bermain game
saya senang membuat experimen sederhana
Saya Tertarik dengan perkembangan terbaru di bidang
sains.

8
Saya merasa senang apabila sesuatu telah diukur,
dikategorikan, dianalisis, atau dihitung jumlahnya
dengan cara tertentu.
Spasial
Saya peka terhadap warna
sering menggunakan kamera foto atau video untuk
merekam apapun yang ada di sekitar
gemar mengerjakan teka teki
suka menggambar dan corat-coret
mudah membayangkan benda yang dilihat dari atas
dengan sudut pandang burung
menyukai bahan bacaan yang memiliki banyak ilustrasi.

Kinestetis-jasmani
Saya ikut sekurang2nya satu kegiatan olahraga atau
kegiatan fisik.
Saya tidak betah duduk diam dalam waktu yang lama
Gagasan muncul ketika berjalan2
Senang menghabiskan waktu di ruang terbuka
harus menyentuh sesuatu supaya bisa lebih
mengenalnya
mempraktikkan suatu hal yang baru.

Musikal
Saya sering mendengarkan musik
saya dapat memainkan alat musik
kadangkala berjalan sambil melantunkan lagu
dapat mengikuti irama musik dengan alat perkusi
sederhana

Interpersonal
Memiliki Lebih dari 3 teman dekat
Menyukai permainan bersama untuk mengisi waktu

9
Menyukai Tantangan
saya menganggap diri saya pemimpin

Intrapersonal
Pernah menghadiri acara konseling untuk lebih
memahami diri
saya dapat menghadapi kemunduran dengan tabah
memiliki minat khusus yg disimpan untuk diri sendiri
memiliki tujuan penting dalam hidup yg di atur
menganggap diri sebagai orang yang berkeinginan kuat
dan berfikir mandiri
Amat ingin memulai usaha.

Naturalis
suka berkelana, hiking, atau sekedar jalan2 di alam
terbuka
ikut organisasi yang berkaitan dengan lingkungan
dibesarkan di keluarga yang memiliki hewan peliharaan
memiliki hoby yang berkaitan dengan alam
senang menonton tv/film yang berkaitan dengan alam
suka pergi ke kebun binatang, aquarium, dan tempat
mempelajari kehidupan alam
memiliki kebun dan senang berkebun disana

10
2.Holland

Karakteristik

Realistik
41
40
39
Enterprising 38 Investigatif
37
36

Sosial Artistik

Ciri-ciri :

Realistik
praktikalitas, stabilitas, konformitas. Mungkin lebih menyukai
keterampilan-keterampilan dan okupasi-okupasi teknik.

Investigatif
preferensi untuk aktivitas-aktivitas yang memerlukan
penyelidikan observasional, simbolik, sistematik, dan
kreatif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar
dapat memahami dan mengontrol fenomena tersebut, dan
tidak menyukai aktivitas-aktivitas persuasif, sosial, dan
repetitif.

Artistik
emosional, imaginatif,impulsif, dan murni. Okupasi artistik
biasanya adalah lukisan, karangan, akting, dan seni pahat.

11
Sosial :
kerja sama,
bersahabat, persuasif, dan bijaksana. Okupasi-okupasi sosial
mencakup pekerjaan-pekerjaan
seperti mengajar, konseling, dan pekerjaan kesejahteraan
sosial.
Enterprising :
optimisme, dan sosiabilitas.
Konvensional :
efisiensi, keteraturan, praktikalitas, dan kontrol diri

Angket Holland Personality


Butir-butir
1. Saya suka bekerja di dalam X X X X X
mobil
2. Saya suka bermain puzzle X X X X X
X
3. Saya dapat bekerja sendiri X X X X X
X
4. Saya suka bekerja dengan X X X X X
team X
5. Saya adalah seseorang yang X X X X X
ambisius, saya merancang X
cita-cita saya sendiri
6. Saya senang menyusun X X X X X
sesuatu dengan rapih dan X
teratur
7. Saya suka membuat sesuatu X X X X X
X

12
8. Saya suka membaca apapun X X X X X
tentang seni dan musik
9. Saya lebih suka X X X X X
mendengarkan perintah X
yang jelas sebelu mengikuti
suatu perintah
10. Saya terkadang suka X X X X X
memengaruhi atau X
meyakinkan seseorang
11. Saya suka melakukan X X X X X
eksperimen X
12. Saya suka mengajari atau X X X X X
melatih seseorang
13. Saya senang untuk mencoba X X X X X
membantu menyelesaikan X
permasalahan orang lain
14. Saya suka merawat hewan X X X X X
X
15. Saya tidak masalah jika X X X X X
harrus bekerja 8 jam setiap X
hari di kantor
16. Saya suka menjual sesuatu X X X X X
17. Saya menyukai teknik X X X X X
menulis kreatif X
18. Saya menyukai ilmu X X X X X
pengetahuan X

13
19. Saya tanggap dalam X X X X X
mengambil pertanggug
jawaban yang baru
20. Saya tertarik dalam X X X X X
menyembuhkan seseorang
21. Saya suka mencari tau X X X X X
bagaimana sesuatu dapat X
bekerja
22. Saya suka menaruh sesuatu X X X X X
dalam sebuah tempat yang X
sama atau
mengumpulkannya menjadi
satu
23. Saya adalah orang yang X X X X X
kreatif X
24. Saya memerhatikan sesuatu X X X X X
secara detail X
25. Saya suka mengarsipkan X X X X X
sesuatu atau mengetik X
26. Saya suka menganilisis X X X X X
sesuatu/masalah/situasi
27. Saya suka memainkan musik X X X X X X
28. Saya suka mempelajari X X X X X X
budaya lain
29. Saya akan memulai bisnis X X X X X X
saya sendiri
30. Saya suka memasak X X X X X X

14
31. Saya suka bertindak dalam X X X X X X
sebuah permainan
32. Saya orang yang praktis X X X X X X
33. Saya senang bekerja dengan X X X X X
angka atau diagram
34. Saya senang terlibat dalam X X X X X
sebuah diskusi tentang
permasalahan
35. Saya pandai dalam X X X X X X
menyimpan berkas kerja
saya
36. Saya suka memimpin X X X X X
37. Saya senang bekerja diluar X X X X X X
ruangan
38. Saya lebih suka bekerja di X X X X X
dalam kantor
39. Saya pandai dalam X X X X X
matematika
40. Saya senang membantu X X X X X X
orang
41. Saya suka menggambar X X X X X X
42. Saya suka memberi pidato X X X X X
R I A S E C
TOTAL
R 41
I 39
A 41
S 39
E 38
C 41

15
3. Personality Plus

Sanguinis
7
6
5
4
3
2
1
Phlegmatis 0 Koleris

Melankolis

Karakteristik

Ciri-ciri :

Sanguinis:
Kekuatan
Ceria dan penuh rasa ingin tahu
Hidup di masa sekarang
Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
Berhati tulus dan kekanak-kanakan
Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan
bicara).
Umumnya hebat di permukaan
Mudah berteman dan menyukai orang lain.
Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau
keadaan yang membosankan.
Menyukai hal-hal yang spontan.

16
Kelemahan
Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras).
Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang
sepele.
RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa
Susah datang tepat waktu jam kantor.

Koleris
Kekuatan
Berani menghadapi tantangan dan masalah.
"Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus
lebih baik dari hari ini".
Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.
Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada
produktivitas.
Unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahan
Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai.
Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci.

Melankolis
Kekuatan
Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis).
Mau mengorbankan diri dan idealis.
Hemat.
Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif
(sering terlalu kreatif).
Berteman dengan hati-hati.
Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi.
Sangat memperhatikan orang lain.

17
Kelemahan

Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah.


Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan.
Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan
merencanakan.
Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan
kasih sayang).
Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian).
Memerlukan persetujuan

Plegmatis
Kekuatan

Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh.


Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik.
Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.
Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi).
Cenderung berusaha menemukan cara termudah.
Rasa humor yg tajam.
Senang melihat dan mengawasi.
Berbelaskasihan dan peduli.
Mudah diajak rukun dan damai.

Kelemahan
Takut dan khawatir.
Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri.
Tidak senang didesak-desak.

18
4.Big Five Personality

Extroversion
10
8
6
Openness to 4 Agreebleness
Experience 2
0

Neuroticism Conscientiousness

Karakter

Penilaian Pribadi :

Extroversion
o Merupakan kemampuan sosial saya terhadap dunia
luar.
saya adalah orang yang kurang pandai bergaul,
tidak begitu mempunyai banyak relasi, saya tidak
sering menyendiri karena bisa membuat saya jenuh
karena tidak ada kegiatan.

Agreebleness
o Mengenai kesepakatan , keetujuan dalam keputusan
Saya adalah pribadi yang hanya mengikuti
kesepakatan walau kadang itu tidak sesuai dengan
saya. Karena saya Tidak ingin mengutamanakan
kepentingan pribadi.

19
Conscientiousness
o Merupakan kemampuan dalam ketelitian
Saya adalah pribadi yang sering memperhitungkan
sesuatu terutama dalam hal keefektifan dalam
bertindak.

Neuroticism
o Emosi Seseorang
Saya terkadang memiliki emosi yang tinggi jika
menghadapi hal yang sangat menjengkelkan, saya
juga mengalami sedikit kesulitan untuk
mengendalikan emosi tersebut jika banyak orang
disekitar saya

Openness to Experience
o Merupakan kemampuan mencari hal baru
Walaupun sulit dalam menemukan ide baru,namun
saya suka bereksperimen, saya suka membuat
sesuatu yang mungkin belum pernah orang lain
pikirkan.

20
Five Big Personality Test
Nilai Butir-Butir
3 1.Saya adalah pembawa kehidupan dalam sebuah pesta
3 2.Merasa sedikit prihatin terhadap orang lain
3 3. Selalu memiliki persiapan
4 4. Mudah merasa stress
2 5. Memiliki banyak kosa kata
3 6.Tidak banyak bicara
4 7. Merasa tertarik terhadap orang lain
1 8. Meninggalkan barang di sekitar
2 9. Merasa relax sepanjang waktu
3 10. Sulit paham tentang ide-ide abstrak
3 11. Merasa nyaman disekitar orang lain
2 12. Menghina orang lain
4 13. Memperhatikan detail
4 14. Khawatir tentang berbagai hal
3 15. Memiliki imajinasi yang jelas
3 16. Tinggal di latar belakang
5 17. Simpati terhadap perasaan orang lain
2 18. Membuat hal-hal menjadi berantakan
3 19. Jarang merasa sedih
3 20. Tidak tertarik dengan ide-ide abstrak
2 21. Memulai pembicaraan
3 22. Tidak tertarik dengan masalah orang lain
3 23. Menyelesaikan tugas dengan cara yang benar
3 24. Mudah merasa terganggu

21
3 25. Memiliki ide yang sangat baik
3 26. Sedikit bicara
3 27. Memiliki lambut yang lembut
2 28. Sering lupa menaruh barang ketempat semula.
4 29. Mudah kecewa
3 30. Tidak memiliki imajinasi yang baik
3 31. Banyak bicara dengan orang asing disesebuah pesta
3 32. Tidak merasa tertarik dengan orang lain
2 33. Senang memerintah
3 34. Mudah berganti suasana hati
2 35. Cepat paham tentang sesuatu
3 36. Tidak suka untuk memperhatinkan diri sendiri
4 37. Mengambil waktu untuk pergi dengan orang lain
2 38. Melalaikan Tugas
4 39. Sering berganti suasana hati
2 40. Menggunakan kata-kata yang sulit
4 41. Tidak keberatan menjadi pusat perhatian.
3 42. Merasakan emosi orang lain
2 43. Mengikuti jadwal
3 44. Mudah merasa jengkel
2 45. Menghabisakan waktu untuk memikirkan berbagai hal
1 46. Menghindar dari masalah
3 47. Membuat orang merasa nyaman
3 48. Tertarik terhadap pekerjaan anda
3 49. Sering merasa sedih
3 50. Memiliki banyak ide-ide

22
E = 20 + (1) ___ (6) ___ + (11) ___ (16) ___ + (21) ___ (26) ___ +
(31) ___ (36) ___ + (41) ___ (46) ___ = _____

A = 14 (2) ___ + (7) ___ (12) ___ + (17) ___ (22) ___ + (27) ___
(32) ___ + (37) ___ + (42) ___ + (47) ___ = _____

C = 14 + (3) ___ (8) ___ + (13) ___ (18) ___ + (23) ___ (28) ___ +
(33) ___ (38) ___ + (43) ___ + (48) ___ = _____

N = 38 (4) ___ + (9) ___ (14) ___ + (19) ___ (24) ___ (29) ___
(34) ___ (39) ___ (44) ___ (49) ___ = _____

O = 8+ (5) ___ (10) ___ + (15) ___ (20) ___ + (25) ___ (30) ___ +
(35) ___ + (40) ___ + (45) ___ + (50) ___ = _____

Keterangan :

E = Extroversion
A = Agreeableness
C =Conscientiousness
N = Neuroticism.
O= Openess to Experience

23
5.Adversity Quotient Core
No Pertanyaan Ratting
(1-10)
1 Anda menderita kemunduran keuangan. 5
Sejauh mana Anda dapat mempengaruhi
situasi ini?
2 Anda diabaikan untuk promosi. Sejauh 6
mana Anda merasa bertanggung jawab
untuk memperbaiki situasi?
3 Anda dikritik karena proyek besar yang 8
baru saja Anda selesai. Konsekuensi dari
situasi ini akan:
4 Anda dikritik karena proyek besar yang 8
baru saja Anda selesai. Konsekuensi dari
situasi ini akan:
5 Proyek prioritas tinggi yang sedang Anda 6
kerjakan akan dibatalkan. Konsekuensi
dari situasi ini akan:
6 Seseorang yang anda hormati 8
mengabaikan upaya Anda untuk
membahas masalah penting. Sejauh
mana Anda merasa bertanggung jawab
untuk memperbaiki situasi ini?
7 Orang-orang tidak menanggapi dengan 7
baik atas ide-ide terbaru Anda. Sejauh
mana Anda dapat mempengaruhi situasi
ini?
8 Anda tidak dapat mengambil liburan 7
yang sangat dibutuhkan. Konsekuensi
dari situasi ini akan:

24
9 Anda selalu menemui lampu merah di 8
jalan padahal ada janji penting.
Konsekuensi dari situasi ini akan:
10 Setelah mencari sampai ke seluruh 6
ruangan, Anda tidak dapat menemukan
dokumen penting. Konsekuensi dari
situasi ini akan:
11 Tempat Anda kerja adalah tidak 7
memuaskan. Sejauh mana Anda merasa
bertanggung jawab untuk memperbaiki
situasi ini?
12 Anda melewatkan janji penting. 9
Konsekuensi dari situasi ini akan:
13 kewajiban pribadi Anda dan pekerjaan 7
anda yang tidak seimbang. Sejauh mana
Anda dapat mempengaruhi situasi ini?
14 Anda sepertinya tidak pernah memiliki 7
cukup uang. Sejauh mana Anda dapat
mempengaruhi situasi ini?
15 Anda tidak berolahraga secara teratur 6
meskipun Anda tahu Anda harus. Sejauh
mana Anda dapat mempengaruhi situasi
ini?
16 Organisasi Anda tidak memenuhi 8
tujuannya. Sejauh mana Anda merasa
bertanggung jawab untuk memperbaiki
situasi ini?
17 Komputer Anda ngehang untuk ketiga 8
kalinya minggu ini. Sejauh mana Anda
dapat mempengaruhi situasi ini?
18 Pertemuan2 dimana Anda berada adalah 7
benar2 membuang waktu. Sejauh mana

25
Anda merasa bertanggung jawab untuk
memperbaiki situasi ini?
19 Anda kehilangan sesuatu yang penting 8
bagi Anda. Konsekuensi dari situasi ini
akan:
20 Bos Anda dengan tegas tidak setuju 7
dengan keputusan Anda. Konsekuensi
dari situasi ini akan:
Tabel SKOR :
NO Conditio Origin & Reach Enduranc
nal(C) Ownnership( (R) e(E)
O)
1 1 =5 2 =6 3 =8 4 =8
2 7 =7 6 =8 5 =6 8 =7
3 13 = 7 11 = 7 9 =8 10 = 6
4 15 = 6 16 = 8 12 = 9 14 = 7
5 17 = 8 18 = 7 20 = 7 19 = 8
Jumlah 33 36 38 36
SKOR = (33+36+38+36) = 143

AQ CORE
Conditional(C)
50
30
10
Origin &
Endurance(E) -10
Ownnership(O)

Reach (R)

Karakter

26
6.Adversity Quotient Lead
Keterangan:
SB: Sangat Benar
B: Benar
TB: Tidak Benar
STB: Sangat Tidak Benar
No Pernyataan SB B TB STB
1 Saya tidak marah ketika ada
teman yang mengejek.
2 Saya gugup berbicara di depan
kelas.
3 Saya dapat bertahan dalam
keadaan sulit.
4 Saya menghargai orang tua
yang tidak memberikan
dukungan dalam melanjutkan
kuliah.
5 Saya dapat menerima segala
resiko yang menimpa.
6 Saya tetap rajin belajar
meskipun mendapat nilai 6.
7 Saya sulit memaafkan orang
yang telah mengecewakan.

8 Saya mempunyai semangat


untuk berubah.
9 Komentar negatif dari teman
membuat saya marah.
10 Saya orang yang tidak mudah
putus asa.

27
11 Saya tidak mampu
menyelesaikan tugas yang
terlalu berat.
12 Ketika ada masalah, saya tidak
dapat mengambil keputusan
dengan tepat.
13 Saya tidak mempunyai
kemampuan yang dapat
diandalkan.
14 Meskipun soal ujian sulit, saya
berusaha untuk tidak
mencontek.
15 Saya malas pergi ke sekolah
karena ada pelajaran tertentu
yang tidak menarik.
16 Saya lebih baik mengalah ketika
berselisih dengan teman.
17 Bila mempunyai masalah
dengan orang lain, maka saya
akan menjaga jarak dengannya.
18 Saya sulit untuk berusaha lebih
keras lagi setelah mengalami
kegagalan.
19 Saya butuh waktu lama untuk
dapat memahami pelajaran
yang disampaikan guru.

28
20 Pelajaran yang sulit bukan
suatu hambatan yang berarti bagi
saya untuk mengikutinya.
21 Saya mengeluh dengan tugas-
tugas berat yang diberikan oleh
dosen.
22 Meskipun wajah kurang menarik,
saya dapat berteman dengan
siapa saja.
23 Kritikan dari teman-teman
membuat saya menjadi tidak
percaya diri.
24 Meskipun lelah, saya tetap
mengerjakan tugas setelah
pulang kuliah.
25 Saya bolos kuliah karena tidak
suka dengan dosen yang
mengajar.
26 Saya orang yang mudah
menyerah.
27 Saya cemas ketika ditunjuk
sebagai ketua panitia dalam
suatu kegiatan.
28 Lingkungan yang tidak kondusif
menyebabkan prestasi saya
menurun.
29 Saya langsung memperbaiki
kesalahan ketika Ditegur orang
30 Semakin banyak permasalahan
yang dihadapi, membuat saya
semakin bersemangat untuk
menyelesaikan.

29
31 Saya tetap bahagia meskipun
tidak ada teman yang
memperdulikan.
32 Saya tidak menyukai mata
kuliah tertentu, karena tidak
suka dengan dosennya.
33 Saya akan terus mencari jalan
keluar sampai berhasil dari
masalah
34 Saya sulit menyelesaikan tugas
dalam keadaan sakit.
35 Meskipun diganggu orang lain,
saya tetap fokus menyelesaikan
tugas.
36 Kegagalan dalam mewakili
kampus, menjadikan saya
belajar lebih giat lagi.
37 Apabila tugas kelompok tidak
terselesaikan dengan baik, itu
karena kesalahan teman saya.
38 Saya tetap pergi ke kuliah
meskipun teman-teman
mengajak nongkrong.
39 Perubahan sistem pembelajaran
di kuliah, membuat saya
kesulitan dalam belajar.
40 Ketidak cocokan pola pemikiran
dengan teman sekelompok
membuat saya merasa kesulitan
untuk menyelesaikan tugas
dalam kelompok.
41 Saya selalu belajar agar
mendapat nilai baik.

30
42 Saya lebih suka bermain daripada
belajar.
43 Saya mampu memusatkan
perhatian pada pokok persoalan
yang dihadapi.
44 Saya mampu berkonsentrasi
dalam belajar meskipun ada
gangguan dari luar.
45 Saya tidak dapat memilih strategi
belajar yang sesuai dengan
tujuan belajar yang ingin dicapai.
46 Saya dapat membuat aktivitas
yang membosankan menjadi
menarik dan menantang.
47 Saya tidak dapat menyelesaikan
tugas secara mandiri.
48 Saya menyusun program agar
mampu mencapai nilai yang baik
yang dibuat apakah sudah
mendekati tujuan yang ingin
dicapai atau belum.
49 Saya tidak memiliki target yang
pasti dalam belajar.
50 Meskipun kesulitan dalam
mengerjakan tugas, saya tetap
akan menyelesaikan sesuai
dengan kemampuan.
51 Apabila diberi tugas yang sulit,
saya akan meminta bantuan
teman untuk mengerjakannya.
52 Saya tidak bisa adaptasi dengan
cara dosen mengajar.

31
53 Saya yakin mampu mengerjakan
tugas sampai yang tersulit.
54 Saya tidak siap dihadapkan tugas
baru yang lebih sulit.
55 Saya lebih menyukai hal-hal yang
bersifat akademik.
56 Saya mudah lelah ketika belajar.
57 Saya dapat tenang meskipun
suasana kelas tegang.
58 Saya adalah orang yang disiplin.
59 Saya punya strategi tertentu
untuk memahami pelajaran
dengan cepat.
60 Saya kesulitan memahami apa
yang disampaikan dosen di kelas.
61 Saya selalu mempelajari materi
yang akan disampaikan dosen di
kelas.
62 Saya tidak siap jika dihadapkan
pada tugas baru yang lebih
menantang.
63 Saya dapat belajar dengan baik
sehingga mengerti materi
pembelajaran.
64 Saya kesulitan mencari strategi
untuk dapat memahami apa
yang disampaikan guru.
65 Saya mudah memahami tugas
baru yang dihadapi.

32
7.Self-Efficacy
Indikator perilaku pribadi :

a. Dapat mengatasi kesulitan belajarnya(Magnitude)


1) Optimis dalam mengerjakan pelajaran dan
tugas namun saya terkadang merasa pesimi
jika mengalami banyak kesulitan.
2) minat saya terhadap pelajaran dan tugas
masih terbilang perlu peningkatan
3) Saya terkadang belajar kurang sesuai dengan
jadwal yang diatur, lebih suka belajar sendiri
dan tergatung mood
b. Keyakinan dalam mengatasi kesulitan
belajarnya(strength)
1) Saya kurang dalam komitmen untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan
dan tetapi saya selalu berusaha
2) Saya gigih dalam menyelesaikan tugas selagi
masih bisa, mangapa tidak?
3) Memiliki tujuan yang positif dalam
melakukan berbagai hal.
c. Efficacy akan berlaku dalam berbagai macam aktifitas
dan situasi(generality)
1) Saya selalu menjadikan pengalaman
kehidupan sebagai jalan mencapai
kesuksesan
2) Saya suka mencari situasi baru karena saya
tipe orang yang mudah bosan/ jenuh.
3) Lebih sering menyikapi situasi yang berbeda
dengan baik dan berpikir positif agar bisa
menjalankannya dengan baik.

33
8.Self Control
Kontrol diri yang digunakan seseorang dalam
menghadapi situasi tertentu, meliputi :
a. Behavioral control, kemampuan untuk mempengaruhi atau
memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Saya tidak menjauhi situasi tersebut, namun memilih
waktu yang tepat untuk memberikan memperbaiki situasi
tersebut jika masih memungkinkan.

b. Cognitive control, kemampuan individu dalam mengolah


informasi yang tidak diinginkan dengan cara
menginterpretasi, menilai dan menggabungkan suatu
kejadian dalam sutu kerangka kognitif sebagai adaptasi
psikologis atau untuk mengurangi tekanan.
Saya sering memperhatikan segi positif dari suatu hal
agar lebih focus dan dapat lebih di mengerti untuk
menghadapi situasi itu.

c. Decision control, kemampuan seseorang untuk memilih suatu


tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau
disetujuinya.
Saya terkadang memilih sesuatu yang saya yakini sendiri
menggunakan feeling kira kira ini bisa atau tidak daripada
melakukan cara yang belum tentu benar dan belum saya
yakini.

34
d. Informational control, Kesempatan untuk mendapatkan
informasi mengenai kejadian yang menekan, kapan akan
terjadi, mengapa terjadi dan apa konsekuensinya.
Saya suka lebih berpikir kedepan/ memprediksi dan
mempersiapkan hal sesuai apa yang akan terjadi untuk
mengurangi kesalahan dalam menghadapi sesuatu yang
tidak diketahui.

e. Retrospective control, Kemampuan untuk menyinggung


tentang kepercayaan mengenai apa atau siapa yang
menyebabkan sebuah peristiwa yang menekan setelah hal
tersebut terjadi.
Saya berusaha mencari makna dari setiap terjadi. Agar
bisa lebih memahami dan menjalani dengan enjoy apa
yang harus dikerjakan.

35
9.Self Resiliensi
resiliensi terbagi menjadi tujuh aspek, yaitu:

a. Pengaturan emosi, merupakan kemampuan individu


untuk tetap tenang dalam keadaan yang tertekan.
Saya adalah pribadi yang mudah terpancing
emosi jika keadaan yang saya hadapi sangat
mengusik, namun saya sering berusaha
menenangkan pikiran agar semua dapat berjalan
lancar.

b. Kontrol impuls, merupakan kemampuan individu


untuk berhenti dan memutuskan apakah akan
bertindak dalam melakukan hal yang ingin dilakukan.
Jika saya memiliki ambisi yang cukup kuat saya
akan berusaha untuk memenuhi hal tersebut.

c. Optimisme, merupakan keyakinan akan kemampuan


diri sendiri dalam menghadapi suatu masalah.
Saya berusaha untuk optimis jika menghadapi
suatu hal dan juga dengan berdoa.

d. Analisis Kasual, merupakan kemampuan


menganalisis masalah, merupakan kemampuan
individu mengidentifikasi penyebab dari masalah
yang dialami.
Saya tidak begitu sering menganalisis sebab dan
akibat,tetapi saya sering merasa ingin tau

36
e. Empati, merupakan kompetensi sosial dan hubungan
positif dengan lingkungan yang berkorelasi positif
terhadap keberhasilan beradaptasi pada tekanan
tertentu.
Saya suka berhubungan positif dengan
lingkungan dan merasa sedikit mudah
beradaptasi.

f. Efikasi diri, merupakan kepercayaan akan


kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah
dan mencapai kesuksesan.
Saya merasa saya bisa melakukan sesuatu yang
saya minati, namun terkadang merasa tidak
percaya diri jika kesulitan melakukan sesuatu
yang tidak saya sukai.

g. Pencapaian (Reaching Out), merupakan kemampuan


individu untuk meningkatkan aspek positif dalam
hidupnya serta kemampuan untuk melihat
kesempatan baru dalam hidup.
Saya suka melihat peluang baru jika menurut saya
ada yang bermanfaat, namun jika hal baru itu
menurut saya sudah jelas kedepannya.

37
10.Analisa SWOT
ANALISIS PADA DIRI SENDIRI
1. STRENGTHS (Kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat
dalam seseoramg,organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri.

Apabila ada hal-hal yang tidak diketahui saya mau


untuk mempelajari apa yang belum dikuasai atau apa
yang belum bisa pada diri saya sendiri
Mampu melihat kesempatan usaha misalnya online
shop dan usaha bersama teman ketika ada event
disekolah sekolah atau bazar.
Mampu mengendalikan emosi terhadap suatu
masalah
Mampu berkata jujur
Giat dalam segala sesuatu
Menguasai komputer
Ketertarikan pada Photografer
Mampu mendesain banner, pamflet, edit foto, edit
video, dan yang beraitan dengan desain lainnya.
Memiliki rasa ingin tau dalam belajar bahasa

38
2. Weaknesses (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat
dalam seseorang,organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri

Malu saat berbicara didepan umum dan orang yang


baru dikenal
Terkadang ada rasa pesimis dan minder terhadap
seseorang
Keras kepala, terkadang tidak mau mendengar apa
yang dikatakan orang lain yang bertentangan dengan
saya
Terkadang suka marah ketika sesuatu membuat
kesal, tetapi masih bisa mengontrol emosi
Saya adalah mahasiswa yang terkadang pelupa
Saya terkadang terlalu meremehkan hal hal kecil
padahal mempunyai effect yang besar
Kurang dalam kegiatan organisasi
Kurang percaya diri membuat terkadang saya malu.

39
3. Opportunities (Peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di
masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor,
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

Dengan memupukkan percaya diri. Saya lebih berani


Dengan kejujuran, saya bisa bekerja dengan baik dan
segala sesuatu berjalan dengan baik karna kejujuran
Mampu melihat peluang sehingga bisa melihat
peluang bisnis yang ada
Ramah terhadap orang baru, menjadikan banyak
teman sehingga banyak peluang untuk prospek
kedepannya
Membuka usaha kecil-kecilan dari modal yang tak
terduga
Bekerja keras terhadap sesuatu yang ingin dicapai
Menjadikan komunitas yang diikuti sebagai ladang
kegiatan sosial
Dengan giat belajar, insyaallah mampu mendapat IP
tinggi

40
4. Treaths (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari
luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Terkadang pelupa apabila telah memiliki janji


Usaha yang digeluti terhalang modal
Suka meremehkan hal-hal kecil padahal hal yang
diremehkan itu terkadang penting dan menjadi hal
yang besar
kurang menguasai bahasa
keras kepala
Terkadang terlalu pesimis
Minder
Terkadang malas
Kurang percaya diri

Penerapan Dalam Gambar Matrik SWOT


1.Kekuatan (strengths) yang mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada.
saya bisa bekerja dengan baik dan segala sesuatu
berjalan dengan baik karna Mampu berlaku jujuran
Bisa Memiliki kesempatan usaha misalnya online
shop dan usaha bersama teman ketika ada event
disekolah sekolah atau bazar Karena Mampu melihat
peluang bisnis yang ada.
Membuka usaha Service Komputer dan Desain grafis
dari modal yang tak terduga.
Dapat memahami Dengan cepat dalam belajar
bahasa jika giat dalam belajar.
Mampu Mengendalikan Emosi ketika Bertemu
dengan orang baru untuk rospek kedepannya.

41
2. Mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan dari peluang
Dengan memupukkan percaya diri. Saya bisa
mengatasi Malu saat berbicara didepan umum dan
orang yang baru dikenal.
Dengan giat belajar mungkin saya dapat mengurangi
kepelupaan yang dialami
Bekerja keras terhadap sesuatu mungkin akan
mengurangi sifat meremehkan hal hal kecil padahal
mempunyai effect yang besar tsb.
Dengan ramah tehadap orang baru mungkin akan
memperluas relasi dan membangun jiwa organisasi
Dengan memupukkan percaya diri. Saya lebih berani
dan mengurangi rasa malu

3. bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi


ancaman (threats) yang ada

Apabila ada hal-hal yang tidak diketahui saya mau


untuk mengingat kembali apa yang belum saya ingat
pada diri saya sendiri seperti janji.
Giat/ bersungguh dalam memecahkan masalah yang
mengenai Kendala modal
Bekerja keras terhadap sesuatu mungkin akan
mengurangi sifat meremehkan hal hal kecil padahal
mempunyai effect yang besar tsb
Memiliki rasa ingin tau dalam belajar bahasa akan
membantu memudahkan mempelajari bahasa
Harus lebih mengendalikan emosi untuk mengurangi
sifat keras kepala.
Giat mengerjakan sesuatu mungkin akan mengurangi
pemikiran pesimis
Mencoba kembali giat saat malas menyerang.

42
4. mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.

Memupuk percaya diri sehingga mengatasi Malu


saat berbicara didepan umum dan orang yang baru
dikenal
Giat dalam segala sesuatu Mungkin mengatasi rasa
pesimis dan minder terhadap seseorang.
Lebih mengatur emosi akan mengatasi Keras kepala
yang terkadang tidak mau mendengar apa yang
dikatakan orang lain yang bertentangan dengan
saya
Mengontrol emosi untuk lebih tidak suka marah
ketika sesuatu membuat kesal
Mencatat sesuatu yang mungkin membuat lupa
Menerima hal hal kecil supaya tidak meremehkan
suatu hal yang memiliki effect yang besar
Memperluas Relasi mengatasi Kurang dalam
kegiatan organisasi
Memupuk percaya diri mengatasi Kurang percaya
diri membuat terkadang saya malu

43
Hasil Resume Pengenalan Diri Menurut
Berbagai Teori
Saat mencoba mengetahui diri saya melalui Metode
Big Five Personality, kemampuan sosial saya terhadap dunia
luar adalah saya orang yang kurang pandai bergaul, tidak
begitu mempunyai banyak relasi, saya tidak sering
menyendiri karena bisa membuat saya jenuh karena tidak
ada kegiatan. Mengenai kesepakatan , kesetujuan dalam
keputusan Saya adalah pribadi yang hanya mengikuti
kesepakatan walau kadang itu tidak sesuai dengan saya.
Karena saya Tidak ingin mengutamanakan kepentingan
pribadi. Kemudian saya adalah pribadi yang sering
memperhitungkan sesuatu terutama dalam hal keefektifan
dalam bertindak. Saya terkadang memiliki emosi yang tinggi
jika menghadapi hal yang sangat menjengkelkan, saya juga
mengalami sedikit kesulitan untuk mengendalikan emosi
tersebut jika banyak orang disekitar saya. Dan Saya suka
mencari hal baru walaupun sulit dalam menemukan ide
baru,namun saya suka bereksperimen, saya suka membuat
sesuatu yang mungkin belum pernah orang lain pikirkan.

Kemudian pada Teori Self-Effycaci, dalam


pembelajaran saya Optimis dalam mengerjakan pelajaran
dan tugas namun saya terkadang merasa pesimi jika
mengalami banyak kesulitan. minat saya terhadap pelajaran
dan tugas masih terbilang perlu peningkatan Saya terkadang
belajar kurang sesuai dengan jadwal yang diatur, terkadang
suka belajar bersama, dan terkadang pula lebih suka belajar
sendiri Karena tergatung mood. Saya kurang dalam
komitmen untuk menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan

44
tetapi saya selalu berusaha dan gigih dalam menyelesaikan
tugas selagi masih bisa, saya memiliki tujuan yang positif
dalam melakukan berbagai hal. Saya selalu menjadikan
pengalaman kehidupan sebagai jalan mencapai kesuksesan
Saya suka mencari situasi baru karena saya tipe orang yang
mudah bosan/ jenuh. Lebih sering menyikapi situasi yang
berbeda dengan baik dan berpikir positif agar bisa
menjalankannya dengan baik.

Untuk Self-Control (pengontrol diri), Saya tidak


menjauhi situasi yang tidak menyenangkan, namun memilih
waktu yang tepat untuk memberikan memperbaiki situasi
tersebut jika masih memungkinkan. Saya sering
memperhatikan segi positif dari suatu hal agar lebih focus dan
dapat lebih di mengerti untuk menghadapi situasi tertekan.
Saya terkadang memilih sesuatu yang saya yakini sendiri
menggunakan feeling kira kira ini bisa atau tidak dari pada
melakukan cara yang belum tentu benar dan belum saya
yakini. Saya suka lebih berpikir kedepan/ memprediksi dan
mempersiapkan hal sesuai apa yang akan terjadi untuk
mengurangi kesalahan dalam menghadapi sesuatu yang tidak
diketahui. Saya berusaha mencari makna dari setiap kejadian.
Agar bisa lebih memahami dan menjalani dengan enjoy apa
yang harus dikerjakan.

Menurut Teori Self-Resiliensi, Saya adalah pribadi


yang mudah terpancing emosi jika keadaan yang saya hadapi
sangat mengusik, namun saya sering berusaha menenangkan
pikiran agar semua dapat berjalan lancer. Jika saya memiliki
ambisi yang cukup kuat saya akan berusaha untuk memenuhi
hal tersebut. Saya berusaha untuk optimis jika menghadapi
suatu hal dan juga dengan berdoa. Saya tidak begitu sering
menganalisis sebab dan akibat,tetapi saya sering merasa ingin

45
tau. Saya suka berhubungan positif dengan lingkungan dan
merasa sedikit mudah beradaptasi. Saya merasa saya bisa
melakukan sesuatu yang saya minati, namun terkadang
merasa tidak percaya diri jika kesulitan melakukan sesuatu
yang tidak saya sukai. Saya suka melihat peluang baru jika
menurut saya ada yang bermanfaat, namun jika hal baru itu
menurut saya sudah jelas kedepannya.

Pada Teori AQ, Saya lebih Menginginkan Pencapaian


(Reach) dan terus berjuang ketika mendapatkan kendala
dalam proses pencapaian namun tak jarang juga saya
menghentikan sejenak untuk lebih bisa berpikir jernih untuk
melanjutknnya kembali.

Saya memiliki kecerdasan majemuk yang menjorok


ke Naturalis karena Saya suka berkelana, hiking, atau
sekedar jalan2 di alam terbuka, ikut organisasi yang
berkaitan dengan lingkungan, dibesarkan di keluarga yang
memiliki hewan peliharaan, memiliki hoby yang berkaitan
dengan alam, senang menonton tv/film yang berkaitan
dengan alam, suka pergi ke kebun binatang, aquarium, dan
tempat mempelajari kehidupan alam, memiliki kebun dan
senang berkebun disana.

Pada Teori Holland. Saya adalah orang yang


preferensinya pada aktivitas-aktivitas yang memerlukan
manipulasi eksplisit, teratur, atau sistematik terhadap obyek-
obyek, alat-alat, mesin-mesin, dan binatang-binatang. Tidak
menyukai aktivitas-aktivitas pemberian bantuan atau
pendidikan. Preferensi-preferensi membawa kepada
pengembangan kompetensi-kompetensi dalam bekerja
dengan benda-benda, binatang-binatang, alat-alat dan
perlengkapan teknik, dan mengabaikan kompetensi-

46
kompetensi sosial dan pendidikan. Menganggap diri baik
dalam kemampuan mekanikal dan atletik dan tidak cakap
dalam keterampilan-keterampilan sosial hubungan-
hubungan insani. Menilai tinggi benda-benda nyata, seperti :
uang dan kekuasaan. Ciri-ciri khususnya adalah praktikalitas,
stabilitas, konformitas. Mungkin lebih menyukai
keterampilan-keterampilan dan okupasi-okupasi teknik. Dan
Artistik yang lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang
ambiguous, bebas, dan tidak tersistematisasi untuk
menciptakan produk-produk artistik, seperti lukisan, drama,
karangan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik,
teratur, dan rutin. Kompetensi-kompetensi dalam upaya-
upaya artistik dikembangkan dan keterampilan-keterampilan
yang rutin, sistematik, klerikal diabaikan. Memandang diri
sebagai ekspresif, murni, independen, dan memiliki
kemampuan-kemampuan artistik. Beberapa ciri khususnya
adalah mosional, imaginatif, impulsif, dan murni. Okupasi-
okupasi artistik biasanya adalah lukisan, karangan, akting,
dan seni pahat.

Menurut saya pada Teori Personality Plus, saya


adalah orang berkepribadian plegmatis orientasinya fokus
pada manusia. mencari keharmonisan interpersonall dan
hubungan yang erat.umumnya menjadi pasangan yang setia
dan orang tua yang penyayang. memprioritaskan
hubungannya dengan teman lama, anggota keluarga, dan
tetangga.
cenderung menghindari konflik dan selalu berusaha menjadi
perantara 2 orang yang bertengkar untuk menjadi akrab
kembali. dan sangat senang
menghabiskan waktunya untuk kegiatan amal dan
membantu orang lain.

47
Teori-Teori & Alat ukur Kecerdasan Bakat diri

Kecerdasan Majemuk

Holland

Personality Plus

Big Five Personality

Adversity Quotient CORE

Adversity Quotient LEAD

Self-Efficacy

Self-Control

Self-Resiliensi

SWOT

48
1.Kecerdasan Majemuk
Delapan Kecerdasan Dasar

Apabila perspektif yang lebih luas dan lebih


pragmatis ini diterima, konsep kecerdasan tidak lagi menjadi
sekedar mitos, tetapi menjadi konsep fungsional yang dapat
ditemui dalam kehidupan sehari-hari dengan beragam cara.
Gardner memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas
menjadi delapan kategori yang komprehensif atau delapan
kecerdasan dasar.

Kecerdasan Linguistik. Kemampuan menggunakan


kata secara efektif, baik secara lisan (misalnya, pendongeng,
orator, atau politisi) maupun tertulis (misalnya, sastrawan,
penulis drama, editor, wartawan).

Kecerdasan Matematis-Logis. Kemampuan


menggunakan angka dengan baik (misalnya, ahli matematika,
akuntan pajak, ahli statistik) dan melakukan penalaran yang
benar (misalnya, sebagai ilmuwan, pemrogram komputer,
atau ahli logika).

Kecerdasan Spasial. Kemampuan mempersepsi


dunia spasial-visual secara akurat (misalnya, sebagai
pemburu, pramuka, pemandu) dan mentransformasikan
persepsi dunia spasial-visual tersebut (misalnya, dekorator
interior, arsitek, seniman atau penemu).

Kecerdasan Kinestetis-Jasmani. Keahlian


menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan
perasaan (misalnya, sebagai aktor, pemain pantomim, atlet,
penari) dan keterampilan menggunakan tangan untuk

49
menciptakan atau mengubah sesuatu (misalnya, sebagai
perajin, pematung, ahli mekanik, dokter bedah).

Kecerdasan Musikal. Kemampuan menangani


bentuk-bentuk musikal, dengan cara mempersepsikan
(msialnya, sebagai penikmat musik), membedakan (misalnya,
sebagai kritikus musik), mengugubah (misalnya, sebagai
komposer), dan mengeksoresikan (misalnya, sebagai
penyanyi).

Kercerdasan Interpersonal. Kemampuan


memersepsikan dan membedakan suasana hati, maksud,
motivasi serta perasaan orang lain.

Kecerdasan Intrapersonal. Kemampuan memahami


diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.

Kecerdasan Naturalis. Keahlian mengenali dan


mengategorikan spesies-flora dan fauna-di lingkungan
sekitar.

50
Alat Ukur Kecerdasan Majemuk
Lembar Kuesioner KM untuk Orang Dewasa
Tandailah pernyataan yang relevan untuk setiap kategori
kecerdasan. Di bagian akhir setiap kategori kecerdasan
tersedia ruang kosong yang dapat anda gunakan untuk
menulis informasi-informasi tambahan yang tidak disebutkan
secara spesifik dalam daftar kuesioner ini.

Kecerdasan Linguistik
(...) Buku sangat penting bagi saya.
(...) Saya dapat mendengar suara-suara di benak saya
sebelum membaca, Berbicara, atau menulis.
(...) Saya dapat belajar lebih banyak dengan mendengarkan
radio atau kaset Yang banyak berisi kata daripada
dengan menonton televisi atau film.
(...) Saya menyukai permainan yang melibatkan kata, seperti
scrabble, Anagram, atau kata sandi.
(...) Saya senang menghibur diri saya sendiri atau orang lain
dengan serangkaian kata/kalimat yang sukar diucapkan,
pantun, atau permainan kata.
(...) Kadangkala orang harus menghentikan dan meminta
saya menjelaskan Kembali makna kata yang saya
gunakan dalam tulisan atau pembicaraan.
(...) Bagi saya, pelajaran bahasa inggris, ilmu sosial dan
sejaharah disekolah Lebih mudah daripada matematika
dan ilmu alam.
(...) Bagi saya, belajar berbahasa asing atau membacanya
(misalnya, bahasa Inggris, bahasa perancis, bahasa jerman)
relatif mudah.

51
(...) Saya sering merujuk pada hal-hal yang pernah saya
dengar atau baca saat Bercakap-cakap.
(...) Baru-baru ini, saya menulis karangan yang sangat
membanggakan ataupun Yang membuat saya
mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Kecerdasan Matematis-Logis.

(...) Saya dapat menghitung angka diluar kepala dengan


mudah.
(...) Matematika dan/atau ilmu pasti adalah mata pelajaran
favorit saya Disekolah.
(...) Saya senang bermain game atau memecahkan teka-teki
yang menuntut Penalaran logis.
(...) Saya senang membuat eksperimen sederhana apa yang
akan terjadi Seandainya(misalnya, apa yang akan
terjadi seandainya saya melipatgandakan jumlah air
yang disiramkan pada bunga mawar setiap minggu).
(...) Saya berusaha mencarai pola, keteraturan, atau urutan
logis dalam Berbagai hal.
(...) Saya tertarik pada perkembangan-perkembangan baru di
bidang sains.
(...)Saya yakin, hampir semua hal memiliki penjelasan
rasional.
(...) Kadangkala saya berpikir dengan konsep yang jelas,
abstrak, tanpa kata-kata, dan tanpa gambar.
(...) Saya suka mencai-cari kesalahan penalaran dalam
perkataan dan tindakan orang, baik dirumah maupun
ditempat kerja.
(...) Saya lebih merasa tenang apabila sesuatu telah diukur,
dikategorikan, dianAlisis, atau dihitung jumlahnya
dengan cara tertentu.

52
Kecerdasan Spasialis

(...) Saya sering melihat bayangan visual yang jelas ketika


memejamkan mata.
(...) Saya peka pada warna.
(...) Saya sering menggunakan kamera foto atau video untuk
merekam apa pun yang saya lihat disekitar saya.
(...) Saya gemar mengerjakan teka-teki menyusun potongan
gambar, labirin, dan teka-teki visual lain.
(...) Saya mengalami mimpi yang begitu nyata pada waktu
malam.
(...) Saya tidak mudah tersesat didaerah yang belum saya
kenal benar.
(...) Saya suka menggambar atau mencoret-coret.
(...) Bagi saya, pelajaran geometri disekolah lebih mudah
dibandingkan dengan Aljabar.
(...) Saya dapat dengan mudah mebayangkan bagaimana
penampakan suatu Benda jika dilihat tepat dari atas,
dengan sudut pandang burung.
(...) Saya lebih menyukai bahan bacaan yang memiliki banyak
Ilustrasi.

53
Kecerdasan Kinestetis-Jasmani

(...) Saya ikut sekurang-kurangnya satu kegiatan olahraga


atau kegiatan fisik Secara teratur.
(...) Saya tidak betah duduk diam untuk waktu lama.
(...) Saya suka pekerjaan yang melibatkan keterampilan
tangan konkret, Seperti menjahit, merajut, memahat,
bertukang, atau merakit model.
(...) Gagasan-gagasan terbaik saya biasanya muncul ketika
saya berjalan-jalan Atau joging, atau saat terlibat dalam
kegiatan fisik yang lain.
(...) Saya senang menghabiskan waktu luang dengan
beraktivitas diruang Terbuka.
(...) Saya menikmati kegiatan yang menantang bahaya atau
pengalaman-fisik Yang menegangkan.
(...) Saya menganggap diri saya sebagai orang yang
terkoordinasi.
(...) Saya harus mempraktikan suatu keterampilan yang baru,
tidak sekedar Membaca atau melihat video yang
menggambarkan keterampilan tersebut.

54
Kecerdasan Musikal

(...) Saya memiliki suara yang merdu.


(...) Saya biasanya tahu apabila ada nada musik yang
sumbang.
(...) Saya sering mendengarkan meusik dari radio, piringan
hitam, kaset atau CD.
(...) Saya dapat memainkan alat musik.
(...) Hidup saya akan lebih sengsara tanpa musik.
(...) Kadangkala tanpa sadar saya berjalan kaki sambil
melantukan jingle Televisi atau lagu lain yang melintas di
benak.
(...) Saya mengenal nada-nada berbagai macam lagu atau
karya musik.
(...) Apabila saya mendengar suatu karya musik satu atau dua
kali, biasanya Saya dapat menyanyikan kembali dengan
baik.
(...) Saya sering mengetuk-ngetukkan jari berirama atau
bernyanyi-nyanyi Kecil saat bekerja, belajar, atau
mempelajari sesuatu yang baru.

55
Kecerdasan Interpersonal

(...) Saya seringdidatangi oang untuk dimintai nasihat atau


saran, baik ditempat Kerja maupun dilingkungan tempat
tinggal.
(...) Saya lebih memilih olahraga kelompok, seperti bulu
tangkis, bola voli, Atau soft-ball daripada olahraga
perseorangan, seperti renang atau joging.
(...) Ketika sedang menghadapi masalah, saya cenderung
meminta bantuan orang lain daripada berusaha
menyelesaikan masalah itu sendirian.
(...) Saya memiliki sekurang-kurangnya tiga teman dekat.
(...) Saya lebih menyukai permainan bersama untuk mengisi
waktu, seperti Monopoli atau kartu, daripada hiburan
yang bersifat individual, seperti Video game atau
solitaire (kartu yang dimainkan sendiri).
(...) Saya suka tantangan untuk mengajar orang lain atau
sekelompok orang Tentang hal-hal yang saya kuasai.
(...) Saya menganggap diri saya sebagai pemimpin (atau
orang lain berpendapat demikian).
(...) Saya senang berada ditengah keramaian.
(...) Saya senang terlibat dalam kegiatan sosial yang bekaitan
dengan pekerjaan Tempat ibadah, atau lingkungan
tempat tinggal.
(...) Saya lebih memilih mengisi waktu malam dengan pesta
yang meriah dari pada tinggal sendirian dirumah.

56
Kecerdasan Intrapersonal

(...) Saya secara teratur meluangkan waktu sendirian untuk


bermeditasi, merenung, atau memikirkam ,masalah
kehidupan yang penting.
(...) Saya pernah menghadiri acara konseling atau seminar
perkembangan kepri badian untuk lebih memahami diri.
(...) Saya dapat menghadapi kemunduran dengan tabah.
(...) Saya memiliki hobi atau minat khusus yang saya simpan
untuk diri saya sendiri.
(...) Saya memiliki tujuan-tujuan penting dalam hidup, yang
saya pikirkan secara teratur.
(...) Saya memiliki pandangan yang realistis mengenai
kekuatan dan kelamahan saya (yang saya peroleh dari
umpan balik sumber-sumber yang lain).
(...) Saya lebih memlih menghabiskan akhir pekan sendirian
disebuah pondok di hutan daripada di tempat
peristirahatan mewah yang ramai orang.
(...) Saya menganggapdiri saya sebagai orang yang
berkeinginan kuat dan berpikiran mandiri.
(...) Saya memiliki buku harian atau catatan pribadi untuk
menuliskan kehidupan pribadi saya.
(...) Saya seorang wiraswastawan atau setidaknya amat ingin
memulai usaha sendiri.

57
Kecerdasan Naturalis

(...) Saya suka berkelana, hiking, atau sekedar jelan-jalan di


alam terbuka.
(...) Saya ikut semacam organisasi seukarela yang berkaitan
dengan lingkungan (misalnya, wanadri), dan ingin ikut
membatu menyelamatkan lingkungan dari perusakan
yang lebih jauh.
(...) Saya dibesarkan di keluarga yang menyukai binatang
piaraan.
(...) Saya melakukan hobi yang berkaitan dengan alam
(misalnya, mengamati burung).
(...) Saya mengikuti kursus atau kuliah seputar alam dipusat-
pusat kegiatan masyarakat atau sekolah tinggi (misalnya,
botani, zoologi).
(...) Saya cukup fasih menjelaskan perbedaan berbagai jenis
pohon, anjing, atau jenis flora dan fauna lain.
(...) Saya senang membaca buku dan majalah, atau
menonton acara televisi atau film yang menggambarkan
alam.
(...) Ketika berlibur, saya lebih memilih pergi kealam terbuka
(taman, bumi perkemahan, tempat hiking) daripada
kehotel, tempat perisirahatan, atau kota dan situs-situs
kebudayaan.
(...) Saya suka pergi ke kebun binatang, akuarium, atau
tempat mempelajari kehidupan alam.
(...) Saya memiliki kebun dan senang berkebun disana.

58
2.Holland
Teori Karier Holland

Teori original Holland mengalami modifikasi sebagai


hasil dari penelitian ulang, hal ini terbatas pada lingkungan
kerja pada masyarakat Amerika (Osipow, 1983 : 83). Pada
kata pengantar dalam karya tulisnya yang terakhir yaitu
Making Vocational Choices : A Theory of Vocational
Personalities and Work Environments (1985), John Holland
mengatakan bahwa buku itu merupakan perumusan teorinya
yang kelima sejak karya tulisnya yang pertama pada tahun
1959 (Winkel & Hastuti, 2005 : 634). Teori Holland
mengemukakan enam lingkungan okupasional dan enam tipe
kepribadian. Pada tahun 1966, Holland berpendapat bahwa
lingkunganlingkungan okupasional itu adalah : Realistik,
Intelektual, Artistik , Sosial, Pengusaha, dan
Konvensional, demikian juga tipe kepribadian diberi nama
yang sama (Manrihu, 1992 : 71).
Tingkatan orientasi kepribadian individu menentukan
lingkungan yang dipilihnya, semakin jelas
tingkatannya, maka makin efektif pencarian lingkungan yang
sesuai (Manrihu, 1992 : 71).
Pengetahuan individu tentang diri dan lingkungannya
diperlukan untuk menetapkan pilihan yang
sesuai. Teori Holland direvisi pada tahun 1973, tipe-tipe
kepribadian dan lingkungan
okupasional tersebut adalah; Realistik, Investigatif, Artistik,
Sosial, Pengusaha, dan
Konvensional (Manrihu, 1992 : 71).

59
Perkembangan tipe-tipe kepribadian adalah hasil dari
interaksi-interaksi faktor-faktor bawaan dan lingkungan dan
interaksi-interaksi ini membawa
kepada preferensi-preferensi untuk jenis-jenis aktivitas-
aktivitas khusus, yang pada gilirannya mengarahkan individu
kepada tipe-tipe perilaku-perilaku tertentu yang
rangkumannya adalah sebagai berikut (Manrihu, 1992: 71-
73) :

1. Tipe Realistik yang preferensinya pada aktivitas-aktivitas


yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau
sistematik terhadap obyek-obyek, alat-alat,mesin-mesin,
dan binatang-binatang. Tidak menyukai aktivitas-
aktivitas pemberian bantuan atau pendidikan.
Preferensi-preferensi membawa kepada pengembangan
kompetensi-kompetensi dalam bekerja dengan benda-
benda, binatang-binatang, alat-alat dan perlengkapan
teknik, dan mengabaikan kompetensi-kompetensi sosial
dan pendidikan. Menganggap diri baik dalam
kemampuan mekanikal dan atletik dan tidak cakap
dalam keterampilan-keterampilan sosial hubungan-
hubungan insani. Menilai tinggi benda-benda nyata,
seperti : uang dan kekuasaan. Ciri-ciri khususnya adalah
praktikalitas, stabilitas, konformitas. Mungkin lebih
menyukai keterampilan-keterampilan dan okupasi-
okupasi teknik.
2. Tipe Investigatif memiliki preferensi untuk aktivitas-
aktivitas yang memerlukan penyelidikan observasional,
simbolik, sistematik, dan kreatif terhadap fenomena
fisik, biologis, dan kultural agar dapat memahami dan
mengontrol fenomena tersebut, dan tidak
menyukaiaktivitas-aktivitas persuasif, sosial, dan repetitif.
Contoh-contoh dari okupasi-okupasi yang memenuhi

60
kebutuhan-kebutuhan tipe-tipe investigatif adalah ahli
kimia dan ahli fisika.
3. Tipe Artistik lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang
ambiguous, bebas, dan tidak tersistematisasi untuk
menciptakan produk-produk artistik, seperti lukisan,
drama, karangan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang
sistematik, teratur, dan rutin. Kompetensi-kompetensi
dalam upaya-upaya artistik dikembangkan dan
keterampilan-keterampilan yang rutin, sistematik, klerikal
diabaikan. Memandang diri sebagai ekspresif, murni,
independen, dan memiliki kemampuan-kemampuan
artistik. Beberapa ciri khususnya adalah emosional,
imaginatif, impulsif, dan murni. Okupasi-okupasi artistik
biasanya adalah lukisan, karangan, akting, dan seni pahat.
4. Tipe Sosial lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang
melibatkan orang-orang lain dengan penekanan pada
membantu, mengajar, atau menyediakan bantuan. Tidak
menyukai aktivitasaktivitas rutin dan sistematik yang
melibatkan obyek-obyek dan materi-materi.
Kompetensikompetensi sosial cenderung dikembangkan,
dan hal-hal yang bersifat manual & teknik diabaikan.
Menganggap diri kompeten dalam mcmbantu dan
mengajar orang lain serta menilai tinggi aktivitas-attivitas
hubungan-hubungan sosial. Beberapa ciri khususnya
adalah kerja sama, bersahabat, persuasif, dan bijaksana.
Okupasi-okupasi sosial mencakup pekerjaan-pekerjaan
seperti mengajar, konseling, dan pekerjaan
kesejahteraan sosial.
5. Tipe Enterprising lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang
melibatkan manipulasi terhadap orang-orang lain untuk
perolehan ekonomik atau tujuan-tujuan organisasi. Tidak
menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, abstrak, dan
ilmiah. Kompetensi-kompetensi kepemimpinan, persuasif

61
dan yang bersifat supervisi dikembangkan, dan yang
ilmiah diabaikan. Memandang diri sebagai agresif,
populer, percaya diri, dan memiliki kemampuan
memimpin. Keberhasilan politik dan ekonomik dinilai
tinggi. Ciri-ciri khasnya adalah ambisi, dominasi,
optimisme, dan sosiabilitas.
6. Tipe Konvensional lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang
memerlukan manipulasi data yang eksplisit, teratur, dan
sistema-tik guna memberikan kontribusi kepada tujuan-
tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang
tidak pasti, bebas dan tidak sistematik. Kompetensi-
kompetensi dikembangkan dalam bidang-bidang klerikal,
komputasional, dan sistem usaha. Aktivitas-aktivitas
artistik dan semacamnya diabaikan. Memandang diri
sebagai teratur, mudah menyesuaikan diri, dan memiliki
keterampilan-keterampilan klerikal dan numerikal.
Beberapa ciri khasnya adalah efisiensi, keteraturan,
praktikalitas, dan kontrol diri. Okupasi-okupasi yang
sesuai adalah bankir, penaksir harga, ahli pajak, dan
pemegang buku.

Holland (Manrihu, 1992 : 77-78) juga menambah tiga asumsi


tentang orang-orang dan lingkungan-lingkungan, asumsi-
asumsi ini adalah:

1. Konsistensi, pada diri seseorang atau lingkungan, beberapa


pasangan tipe lebih dekat hubungannya daripada yang
lainnya. Misalnya, tipe-tipe realistik dan investigatif lebih
banyak persamaannya daripada tipe-tipe konvensional
dan artistik. Konsistensi adalah tingkat hubungan antara
tipe-tipe kepribadian atau antara model-model
lingkungan. Taraf-taraf konsistensi atau keterhubungan
diasumsikan mempengaruhi preferensi vokasional.

62
Misalnya, orang yang paling menyerupai tipe realistik dan
paling menyerupai berikutnya dengan tipe investigatif
(orang yang realistik-investigatif) seharusnya lebih dapat
diramalkan daripada orang yang realistik-sosial.
2. Diferensiasi, beberapa orang atau lingkungan lebih dibatasi
secara jelas daripada yang lainnya. Misalnya, seseorang
mungkin sangat menyerupai suatu tipe dan menunjukkan
sedikit kesamaan dengan tipe- tipe lainnya, atau suatu
lingkungan mungkin sebagian besar didominasi oleh
suatu tipe tunggal. Sebaliknya, orang yang menyerupai
banyak tipe atau suatu lingkungan yang bercirikan kira-
kira sama dengan keenam tipe tersebut tidak
terdiferensiasi atau kurang terdefinisikan. Taraf di mana
seseorang atau suatu lingkungan terdefinisikan dengan
baik adalah taraf diferensiasinya.
3. Kongruensi, berbagai tipe memerlukan berbagai
lingkungan. Misalnya, tipe-tipe realistik tumbuh dengan
subur dalam lingkunganlingkungan realistik karena
lingkungan seperti itu memberikan kesempatan-
kesempatan dan menghargai kebutuhan-kebutuhan tipe
realistik. Ketidakharmonisan (incongruence) terjadi bila
suatu tipe hidup dalam suatu lingkungan yang
menyediakan kesempatan-kesempatan dan penghargaan-
penghargaan yang asing bagi preferensipreferensi atau
kemampuan-kemampuan orang itu - misalnya, tipe
realistik dalam suatu lingkungan sosial.

63
Alat Ukur Holland

Angket Holland Personality

1. Saya suka bekerja di dalam X X X X X


mobil
2. Saya suka bermain puzzle X X X X X
3. Saya dapat bekerja sendiri X X X X X
4. Saya suka bekerja dengan X X X X X
team
5. Saya adalah seseorang yang X X X X X
ambisius, saya merancang
cita-cita saya sendiri
6. Saya senang menyusun X X X X X
sesuatu dengan rapih dan
teratur
7. Saya suka membuat sesuatu X X X X X
8. Saya suka membaca apapun X X X X X
tentang seni dan music
9. Saya lebih suka X X X X X
mendengarkan perintah
yang jelas sebelu mengikuti
suatu perintah
10. Saya terkadang suka X X X X X
memengaruhi atau
meyakinkan seseorang
11. Saya suka melakukan X X X X X
eksperimen

64
12. Saya suka mengajari atau X X X X X
melatih seseorang
13. Saya senang untuk mencoba X X X X X
membantu menyelesaikan
permasalahan orang lain
14. Saya suka merawat hewan X X X X X
15. Saya tidak masalah jika X X X X X
harrus bekerja 8 jam setiap
hari di kantor
16. Saya suka menjual sesuatu X X X X X
17. Saya menyukai teknik X X X X X
menulis kreatif
18. Saya menyukai ilmu X X X X X
pengetahuan
19. Saya tanggap dalam X X X X X
mengambil pertanggug
jawaban yang baru
20. Saya tertarik dalam X X X X X
menyembuhkan seseorang
21. Saya suka mencari tau X X X X X
bagaimana sesuatu dapat
bekerja
22. Saya suka menaruh sesuatu X X X X X
dalam sebuah tempat yang
sama atau
mengumpulkannya menjadi
satu

65
23. Saya adalah orang yang X X X X X
kreatif
24. Saya memerhatikan sesuatu X X X X X
secara detail
25. Saya suka mengarsipkan X X X X X
sesuatu atau mengetik
26. Saya suka menganilisis X X X X X
sesuatu/masalah/situasi
27. Saya suka memainkan musik X X X X X X
28. Saya suka mempelajari X X X X X X
budaya lain
29. Saya akan memulai bisnis X X X X X X
saya sendiri
30. Saya suka memasak X X X X X X
31. Saya suka bertindak dalam X X X X X X
sebuah permainan
32. Saya orang yang praktis X X X X X X
33. Saya senang bekerja dengan X X X X X
angka atau diagram
34. Saya senang terlibat dalam X X X X X
sebuah diskusi tentang
permasalahan
35. Saya pandai dalam X X X X X X
menyimpan berkas kerja
saya
36. Saya suka memimpin X X X X X
37. Saya senang bekerja diluar X X X X X X
ruangan

66
38. Saya lebih suka bekerja di X X X X X
dalam kantor
39. Saya pandai dalam X X X X X
matematika
40. Saya senang membantu X X X X X X
orang
41. Saya suka menggambar X X X X X X
42. Saya suka memberi pidato X X X X X
R I A S E C

Jika pertanyataan yang ada sesuai dengan diri anda, beri


tanda pada kolom yang dikosongkan. Jika pernyataan
tidak sesuai dengan diri anda, tidak perlu anda tandai atau
dibiarkan saja Jumlahkan semua skor yang anda tandai
tadi perbaris (dari atas ke bawah) Tulis angka tersebut
dibawah ini :
TOTAL
R
I
A
S
E
C

67
3.Personality Plus

Tipe Kepribadian Ini terbagi atas 4 kelompok. Berikut


kami sajikan Angket penilaian Kepribadian Personality plus. Tipe
kepribadian ini menunjuukan kemampuan mengendalikan emosi,
prestasi dan hubungan anda satu sama lain. Hal ini dapat menjadi
acuan bagi ana untuk mengurangi kelemahan diri dan meningkatkan
kelebihan.

Sanguinis
Kekuatan: memiliki aura persahabatan , lucu, menyenangkan,
antusias ekspresive
Kelemahan : berbicara terlalu banyak, suka melebih lebihkan .
tidak paham akan orang lain
solusi:

Berbicara tidak terlalu banyak


Berhenti melebih-lebihkan
Belajar untuk mendengarkan
Fokus pada pengembangan dalam persahabatan

Tips untuk berhubungan dengan "Populer" Sanguine:


Mengenali lebih dalam orang dekat
memahami kelemahan orang lain
Ingat situasional dan emosional

Melankolis

Kekuatan:
Analitik, jenius rentan, rencana dan mengatur, rapi dan
teratur. dapat diandalkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang
berorientasi pada detil, ekonomis, penyayang, perfeksionis,
kreatif
kelemahan:
Mudah tertekan, rendah-diri, menunda-nunda rencana,
memiliki harapan yang tidak realistis,
solusi:
Menyadari tidak ada yang menyukai kerusuhan
Tidak mengambil hal-hal secara pribadi

68
berpikiran positif
kurangi wacana, lebih banyak bekerja

"Choleris

Kekuatan:
Berjiwa kepemimpinan , berorientasi tujuan,
berkemauan, independen, membuat keputusan yang
sangat akurat, memecahkan masalah, biasanya benar
kelemahan:
Tidak melihat kesalahan, , tidak begitu baik dalam keterampilan
solusi:
Belajar untuk bersantai dan tidak merasa bersalah
Mengizinkan orang lain untuk mengambil alih
Akui kesalahan
Mempraktikkan kesabaran

Plegmatis
Kekuatan:
Santai, rendah hati, sabar, tenang, sejuk, , realistis, mediator,
pendengar baik
kelemahan:
Tidak antusias, bisa malas, ragu-ragu, emosional
tertutup, menghindari konflik, tidak disiplin
solusi:
Menunjukkan beberapa antusiasme!
Mencoba sesuatu yang baru
Belajar untuk berkomunikasi perasaan
Praktek membuat keputusan
Belajar untuk berkata tidak

Alat Ukur Personality Plus

Untuk mengukur bakat dan kecerdasan diri kalian, pilih


pernyataan yang sesuai dengan diri anda pada tiap
bagian dari 4 type kepribadian tersebut kemudian anda
bisa melihat termasuk ke kepribadian manakan kalian.
Berikut Alat ukurnya.

69
SANGUIN
Kekuatan :
Suka bicara.
Secara fisik memegang pendengar, emosional dan
demonstratif.
Antusias dan ekspresif.
Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
Hidup di masa sekarang.
Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara).
Umumnya hebat di permukaan.
Mudah berteman dan menyukai orang lain.
Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian.
Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan
yang membosankan.
Menyukai hal-hal yang spontan.

Kelemahan :
Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras).
Membesar-besarkan suatu hal / kejadian.
Susah untuk diam.
Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau
orang lain (suka ikutan Gank).
Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele.
RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.
Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban
(awalnya saja antusias).
Mudah berubah-ubah.
Susah datang tepat waktu jam kantor.
Prioritas kegiatan kacau.
Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah

70
mendengarkan dengan tuntas.
Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah
olah masalahnya.
Egoistis alias suka mementingkan diri sendiri.
Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.
Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to
earn/save money".

KOLERIS
Kekuatan :
Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif.
Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi
kesalahan.
Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target.
Bebas dan mandiri.
Berani menghadapi tantangan dan masalah.
"Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih
baik dari hari ini".
Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.
Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada
produktivitas.
Membuat dan menentukan tujuan.
Terdorong oleh tantangan dan tantangan.
Tidak begitu perlu teman.
Mau memimpin dan mengorganisasi.
Biasanya benar dan punya visi ke depan.
Unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahan :
Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis).
Senang memerintah.
Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai.
Menyukai kontroversi dan pertengkaran.
Terlalu kaku dan kuat/ keras.

71
Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik.
Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci.
Sering membuat keputusan tergesa-gesa.
Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung
memperalat orang lain.
Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan.
Workaholics (cinta mati dengan pekerjaan).
Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf.
Mungkin selalu benar tetapi tidak populer.

MELANKOLIS
Kekuatan :
Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.
Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal.
Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis).
Sensitif.
Mau mengorbankan diri dan idealis.
Standar tinggi dan perfeksionis.
Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur
(rapi).
Hemat.
Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif
(sering terlalu kreatif).
Kalau sudah mulai, dituntaskan.
Berteman dengan hati-hati.
Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi.
Sangat memperhatikan orang lain.

Kelemahan :
Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan
tertekan).
Mengingat yang negatif & pendendam.
Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah.

72
Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan.
Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah.
Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan
merencanakan.
Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan.
Hidup berdasarkan definisi.
Sulit bersosialisasi (cenderung pilih-pilih).
Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang
dirinya.
Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih
sayang).
Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian).
Memerlukan persetujuan.

PLEGMATIS
Kekuatan :
Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh.
Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik.
Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.
Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi).
Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya
terorganisasi.
Penengah masalah yg baik.
Cenderung berusaha menemukan cara termudah.
Baik di bawah tekanan.
Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan.
Rasa humor yg tajam.
Senang melihat dan mengawasi.
Berbelaskasihan dan peduli.
Mudah diajak rukun dan damai.

Kelemahan :
Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan
baru.

73
Takut dan khawatir.
Menghindari konflik dan tanggung jawab.
Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar).
Terlalu pemalu dan pendiam.
Humor kering dan mengejek (Sarkatis).
Kurang berorientasi pada tujuan.
Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri.
Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat.
Tidak senang didesak-desak.
Menunda-nunda / menggantungkan masalah.

4.Big Five Personality

Sebelumnya kita telah mendengar dan telah


mempelajari beberapa pendekatan-pendekatan trait seperti
trait yang dikemukakan oleh Allport, Eysenck, dan Cattell.
Namun dari semua teori teori yang ada mempunyai sudut
pandang yang berbeda dari segi penggunaan faktor analisis,
jumlah dan juga dimensi alami dari trait.
Karena adanya perbedaan tersebut membuat
pemakaian dari trait trait ini menjadi membinggungkan
padahal seperti yang kita ketahui setiap manusia memiliki
keunikannya masing masing. Karena keunikan individu
manusia inilah yang akhirnya membuat para penetili peniliti
trait ingin mengadakan perubahan agar mereka dapat
memiliki satu pemahaman yang sama tentang trait.
Setelah bertahun tahun para peneliti trait belum
juga memiliki pemahaman yang sama tentang trait sehingga
terjadi kekacauan. Setelah melalui perdebatan yang tidak
terselesaikan akhirnya sejak tahun 1980 terjadi peningkatan
kualitas dan metode-metode modern khususnya pada faktor
analisis sehingga semua peneliti peneliti trait menyetujui

74
bahwa perbedaan individu dapat dikelompokkan dalam 5 hal
besar yang disebut BIG FIVE trait theory.
Para peneliti mulai berfikir bahwa dimensi Catteel
yang sebanyak 16 berlebihan untuk menggambarkan
kepribadian manusia. Kebanyakan studi analisis melibatkan
lima diantara 16 dimensi dari Catteel serta mengadopsi dua
dimensi yang juga ada dalam 3 dimensi Eysenk sehinnga
penganalisis menganggap kelimanya sudah cukup untuk
mencakup struktur kepribadian.
Teori Big Five pertama sekali diperkenalkan oleh Lewis
R. Goldberg pada tahun 1981. Salah satu tokoh yang
mengembangkan teori Big Five ini adalah Allport yang
melakukan penelitian dengan bergantung pada hipotesis
Lexical. Selain itu, Goldberg juga menyatakan bahwa Cattell
adalah bapak intelektual dari teori Big Five. Selain Goldberg,
terdapat 2 tokoh lagi yang mempelopori teori BIG FIVE, yakni
Robert McCrae dan Paul Costa.

Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)

Dimensi Kepribadian Opennes to Experience ini


mengelompokan individu berdasarkan ketertarikannya
terhadap hal-hal baru dan keinginan untuk mengetahui serta
mempelajari sesuatu yang baru. Karakteristik positif pada
Individu yang memiliki dimensi ini cenderung lebih kreatif,
Imajinatif, Intelektual, penasaran dan berpikiran luas.
Sifat kebalikan dari Openness to Experience ini
adalah individu yang cenderung konvensional dan nyaman
terhadap hal-hal yang telah ada.

Conscientiousness (Sifat Berhati-hati)


Individu yang memiliki Dimensi Kepribadian
Conscientiousness ini cenderung lebih berhati-hati dalam

75
melakukan suatu tindakan ataupunpenuh pertimbangan
dalam mengambil sebuah keputusan, mereka juga memiliki
disiplin diri yang tinggi dan dapat dipercaya. Karakteristik
Positif pada dimensi adalah dapat diandalkan, bertanggung
jawab, tekun dan berorientasi pada pencapain.
Sifat kebalikan dari Conscientiousness adalah individu
yang cendurung kurang bertanggung jawab, terburu-buru,
tidak teratur dan kurang dapat diandalkan dalam melakukan
suatu pekerjaan.

Extraversion (Ekstraversi)

Dimensi Kepribadian Extraversion ini berkaitan


dengan tingkat kenyamanan seseorang dalam berinteraksi
dengan orang lain. Karakteristik Positif Individu Extraversion
adalah senang bergaul, mudah bersosialisasi, hidup
berkelompok dan tegas.
Sebaliknya, Individu yang Introversion (Kebalikan dari
Extraversion) adalah mereka yang pemalu, suka menyendiri,
penakut dan pendiam.

Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)

Individu yang berdimensi Agreableness ini cenderung


lebih patuh dengan individu lainnya dan memiliki kepribadian
yang ingin menghindari konfilk. Karakteristik Positif-nya
adalah kooperatif (dapat bekerjasama), penuh kepercayaan,
bersifat baik, hangat dan berhati lembut serta suka
membantu.
Karakteristik sebaliknya adalah mereka yang tidak
mudah bersepakat dengan individu lain karena suka
menentang, bersifat dingin dan tidak ramah.

76
Neuroticism (Neurotisme)

Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang menilai


kemampuan seseorang dalam menahan tekanan atau stress.
Karakteristik Positif dari Neuroticism disebut dengan
Emotional Stability (Stabilitas Emosional), Individu dengan
Emosional yang stabil cenderang Tenang saat menghadapi
masalah, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh.
Sedangkan karakteristik kepribadian Neuroticism
(karakteristik Negatif) adalah mudah gugup, depresi, tidak
percaya diri dan mudah berubah pikiran.
Oleh karena itu, Dimensi Kepribadian Neuroticism
atau Neurotisme yang pada dasarnya merupakan sisi negatif
ini sering disebut juga dengan dimensi Emotional Stability
(Stabilits Emosional) sebagai sisi positifnya, ada juga yang
menyebut Dimensi ini sebagai Natural Reactions (Reaksi
Alami).

Alat Ukur Big Five Personality


Dalam tabel dibawah ini, tentukan nilai sebagai berikut.
Setuju =5 Cukup Setuju =4
Netral =3 Cukup Tidak Setuju =2
Tidak Setuju =1
Nilai Butir-Butir
1.Saya adalah pembawa kehidupan dalam sebuah pesta
2.Merasa sedikit prihatin terhadap orang lain
3. Selalu memiliki persiapan
4. Mudah merasa stress
5. Memiliki banyak kosa kata
6.Tidak banyak bicara

77
7. Merasa tertarik terhadap orang lain
8. Meninggalkan barang di sekitar
9. Merasa relax sepanjang waktu
10. Sulit paham tentang ide-ide abstrak
11. Merasa nyaman disekitar orang lain
12. Menghina orang lain
13. Memperhatikan detail
14. Khawatir tentang berbagai hal
15. Memiliki imajinasi yang jelas
16. Tinggal di latar belakang
17. Simpati terhadap perasaan orang lain
18. Membuat hal-hal menjadi berantakan
19. Jarang merasa sedih
20. Tidak tertarik dengan ide-ide abstrak
21. Memulai pembicaraan
22. Tidak tertarik dengan masalah orang lain
23. Menyelesaikan tugas dengan cara yang benar
24. Mudah merasa terganggu
25. Memiliki ide yang sangat baik
26. Sedikit bicara
27. Memiliki lambut yang lembut
28. Sering lupa menaruh barang ketempat semula.
29. Mudah kecewa
30. Tidak memiliki imajinasi yang baik
31. Banyak bicara dengan orang asing disesebuah pesta
32. Tidak merasa tertarik dengan orang lain

78
33. Senang memerintah
34. Mudah berganti suasana hati
35. Cepat paham tentang sesuatu
36. Tidak suka untuk memperhatinkan diri sendiri
37. Mengambil waktu untuk pergi dengan orang lain
38. Melalaikan Tugas
39. Sering berganti suasana hati
40. Menggunakan kata-kata yang sulit
41. Tidak keberatan menjadi pusat perhatian.
42. Merasakan emosi orang lain
43. Mengikuti jadwal
44. Mudah merasa jengkel
45. Menghabisakan waktu untuk memikirkan berbagai hal
46. Menghindar dari masalah
47. Membuat orang merasa nyaman
48. Tertarik terhadap pekerjaan anda
49. Sering merasa sedih
50. Memiliki banyak ide-ide

E = 20 + (1) ___ (6) ___ + (11) ___ (16) ___ + (21) ___ (26) ___ +
(31) ___ (36) ___ + (41) ___ (46) ___ = _____
A = 14 (2) ___ + (7) ___ (12) ___ + (17) ___ (22) ___ + (27) ___
(32) ___ + (37) ___ + (42) ___ + (47) ___ = _____
C = 14 + (3) ___ (8) ___ + (13) ___ (18) ___ + (23) ___ (28) ___ +
(33) ___ (38) ___ + (43) ___ + (48) ___ = _____
N = 38 (4) ___ + (9) ___ (14) ___ + (19) ___ (24) ___ (29) __
(34) ___ (39) ___ (44) ___ (49) ___ = _____
O = 8+ (5) ___ (10) ___ + (15) ___ (20) ___ + (25) ___ (30) ___ +
(35) ___ + (40) ___ + (45) ___ + (50) ___ = _____

79
Keterangan :


E = Extroversion
A = Agreeableness
C =Conscientiousness
N = Neuroticism.

O= Openess to Experience

5.Adversity Quetient CORE

AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan.


AQ merupakan faktor yang dapat menentukan bagaimana,
jadi atau tidaknya, serta sejauh mana sikap, kemampuan
dan kinerja Anda terwujud di dunia, Menurut Stoltz, orang
yang memiliki AQ tinggi akan lebih mampu
mewujudkan cita-citanya dibandingkan orang yang AQ-nya
lebih rendah.

DIMENSI ADVERSITY QUOTIENT (AQ)


Dimensi AQ dapat diringkas dalam kata CO2RE yaitu:
1. C adalah Control, seberapa besar control yang Anda
rasakan saat Anda dihadapkan
pada persoalan yang sulit, bermusuhan dan berlawanan?
2. O2 adalah Origin dan Ownership. Siapa atau apa yang
menjadi asal muasal suatu kesulitan? Dan sejauh mana Anda
berperan memunculkan kesulitan?
3. R adalah Reach. Seberapa jauh suatu kesulitan akan
merembes ke wilayah kehidupan Anda yang lain?
4. E adalah Endurance. Berapa lama kesulitan akan
berlangsung? Berapa lama penyebab kesulitan akan
berlangsung?

80
Menurut Stoltz (2007) Adversity Quotient memiliki 4 dimensi
yang dapat mengukur kemampuan individu dan dapat
mengevaluasi dimensi-dimensi yang dimilikinya.

Kendali/Control (C)
Dimensi C menunjukkan bagaimana seseorang merasa
memiliki kendali terhadap peristiwa yang dialaminya.
Semakin rendah adversity quotient seseorang dalam dimensi
ini, maka semakin besar kemungkinannya orang tersebut
merasakan bahwa peristiwa-peristiwa yang buruk berada di
luar kendali (locus of control eksternal), dan sedikit orang
mampu mencegahnya atau membatasi kerugian-
kerugiannya. Sebaliknya orang yang memiliki dimensi C tinggi
merasa bahwa pada setiap kejadian ia memiliki kendali di
dalamnya, sehingga ia dapat mengubah situasi tersebut
menjadi lebih baik sesuai dengan keinginannya (locus of
control internal).
Jangkauan/reach (R)
Semakin rendah adversity quotient dan skor individu dalam
dimensi ini, maka semakin besar kemungkinannya individu
memandang kesulitan sebagai sesuatu yang merasuki
wilayah-wilayah lain kehidupannya. Sedangkan semakin
tinggi adversity quotient dan skor individu dalam dimensi ini,
maka semakin besar kemungkinannya individu merespon
kesulitan sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas.
Daya tahan/endurance (E)
Penelitian yang dilakukan oleh Lorraine Johnsons dan Stuart
Biddle (dalam Stoltz, 2007) menunjukkan bahwa individu
yang melihat kemampuan mereka sebagai penyebab
kegagalan cenderung kurang bertahan dibandingkan dengan
orang yang mengkaitkan kegagalan dengan usaha yang
mereka lakukan. Oleh karena itu semakin tinggi adversity

81
quotient dan skor individu dalam dimensi ini, maka semakin
besar kemungkinannya individu memandang kesuksesan
sebagai seseuatu yang berlangsung lama. Sebaliknya individu
yang memiliki adversity quotient dan skor individu dalam
dimensi ini, maka semakin besar kemungkinannya individu
memandang kesulitan sebagai peristiwa yang berlangsung
lama.
Kepemilikan/origin and ownership (O2)
Semakin tinggi adversity quotient dalam dimensi ini, maka
semakin besar kemungkinannya individu memandang
kesuksesan sebagai pekerjaannya dan kesulitan sebagai
sesuatu yang berasal dari pihak luar. Sedangkan semakin
rendah adversity quotion dalam dimensi ini, maka semakin
besar kemungkinannya menganggap kesulitan sebagai
sesuatu yang merupakan kesalahannya dan menganggap
peristiwa baik sebagai keberuntungan yang diakibatkan
kekuatan dari luar.

Alat Ukur Adversity Quetient CORE

Berilah ratting (1-10) pada setiap butir pertanyaan


No Pertanyaan Ratting
(1-10)
1 Anda menderita kemunduran keuangan.
Sejauh mana Anda dapat mempengaruhi
situasi ini?
2 Anda diabaikan untuk promosi. Sejauh mana
Anda merasa bertanggung jawab untuk
memperbaiki situasi?
3 Anda dikritik karena proyek besar yang baru
saja Anda selesai. Konsekuensi dari situasi ini
akan:

82
4 Anda dikritik karena proyek besar yang baru
saja Anda selesai. Konsekuensi dari situasi ini
akan:
5 Proyek prioritas tinggi yang sedang Anda
kerjakan akan dibatalkan. Konsekuensi dari
situasi ini akan:
6 Seseorang yang anda hormati mengabaikan
upaya Anda untuk membahas masalah
penting. Sejauh mana Anda merasa
bertanggung jawab untuk memperbaiki
situasi ini?
7 Orang-orang tidak menanggapi dengan baik
atas ide-ide terbaru Anda. Sejauh mana Anda
dapat mempengaruhi situasi ini?
8 Anda tidak dapat mengambil liburan yang
sangat dibutuhkan. Konsekuensi dari situasi
ini akan:
9 Anda selalu menemui lampu merah di jalan
padahal ada janji penting. Konsekuensi dari
situasi ini akan:
10 Setelah mencari sampai ke seluruh ruangan,
Anda tidak dapat menemukan dokumen
penting. Konsekuensi dari situasi ini akan:
11 Tempat Anda kerja adalah tidak memuaskan.
Sejauh mana Anda merasa bertanggung
jawab untuk memperbaiki situasi ini?
12 Anda melewatkan janji penting. Konsekuensi
dari situasi ini akan:
13 kewajiban pribadi Anda dan pekerjaan anda
yang tidak seimbang. Sejauh mana Anda
dapat mempengaruhi situasi ini?

83
14 Anda sepertinya tidak pernah memiliki cukup
uang. Sejauh mana Anda dapat
mempengaruhi situasi ini?
15 Anda tidak berolahraga secara teratur
meskipun Anda tahu Anda harus. Sejauh
mana Anda dapat mempengaruhi situasi ini?
16 Organisasi Anda tidak memenuhi tujuannya.
Sejauh mana Anda merasa bertanggung
jawab untuk memperbaiki situasi ini?
17 Komputer Anda ngehang untuk ketiga kalinya
minggu ini. Sejauh mana Anda dapat
mempengaruhi situasi ini?
18 Pertemuan2 dimana Anda berada adalah
benar2 membuang waktu. Sejauh mana Anda
merasa bertanggung jawab untuk
memperbaiki situasi ini?
19 Anda kehilangan sesuatu yang penting bagi
Anda. Konsekuensi dari situasi ini akan:
20 Bos Anda dengan tegas tidak setuju dengan
keputusan Anda. Konsekuensi dari situasi ini
akan:
Tabel SKOR :
NO Conditio Origin & Reach Endurance(E)
nal(C) Ownnership( (R)
O)
1 1 = 2 = 3 = 4 =
2 7 = 6 = 5 = 8 =
3 13 = 11 = 9 = 10 =
4 15 = 16 = 12 = 14 =
5 17 = 18 = 20 = 19 =
Jumlah
SKOR = (__+__+__+__) =

84
6.Adversity Quetient LEAD
Menurut Stoltz (2000) LEAD sangat efektif untuk
membantu seseorang menciptakan perbaikan-perbaikan
permanen dalam AQ serta cara merespon kesulitan.
Rangkaian LEAD adalah L = listen (dengarkan respon anda
terhadap kesulitan), E = explore (jajaki asal usul dan
pengakuan anda atas akibatnya), A = analyze (analisis bukti-
buktinya), dan D = Do (lakukan sesuatu/ambil tindakan).
Dalam membangkitkan motivasi siswa belajar matematika,
langkah pertama yang dilakukan adalah mendengarkan
respon siswa sehubungan dengan rendahnya motivasi
mereka belajar matematika. Selanjutnya jejaki asal usul
mengapa mereka kurang termotivasi belajar matematika.
Jejaki juga pengakuan dan akibat dari rendahnya motivasi
mereka belajar matematika. Sesudah itu analisis bukti-
buktinya, misalnya apakah motivasi rendah itu akan
berlangsung lebih lama dari semsetinya. Dan yang terakhir
adalah mengambil tindakan dengan melakukan sesuatu yang
berkaitan dengan pengembangan motivasi belajar
matematika.

Mengembangkan Adversity Quotient (Aq)


Cara mengembangkan dan menerapkan AQ dapat diringkas
dalam kata LEAD yaitu:
1. L adalah Listened (dengar) respon Anda dan temukan
sesuatu yang salah
2. E adalah Explored (gali) asal dan peran Anda dalam
persoalan ini
3. A adalah Analized (analisalah) fakta-fakta dan temukan
beberapa factor yang mendukung Anda
4. D= Do (lakukan) sesuatu tindakan nyata.

85
Alat Ukur Adversity Quetient LEAD
PETUNJUK MENGERJAKAN
Isilah semua pernyataan sesuai dengan diri anda.
Pilihlah pernyataan dengan memberikan tanda cek
yang menurut anda sesuai dengan
diri anda.

Keterangan:
SB: Sangat Benar
B: Benar
TB: Tidak Benar
STB: Sangat Tidak Benar
No Pernyataan SB B TB STB
1 Saya tidak marah ketika ada
teman yang mengejek.
2 Saya gugup berbicara di depan
kelas.
3 Saya dapat bertahan dalam
keadaan sulit.
4 Saya menghargai orang tua
yang tidak memberikan
dukungan dalam melanjutkan
kuliah.
5 Saya dapat menerima segala
resiko yang menimpa.
6 Saya tetap rajin belajar
meskipun mendapat nilai 6.
7 Saya sulit memaafkan orang
yang telah mengecewakan.
8 Saya mempunyai semangat
untuk berubah.

86
9 Komentar negatif dari teman
membuat saya marah.
10 Saya orang yang tidak mudah
putus asa.
11 Saya tidak mampu
menyelesaikan tugas yang
terlalu berat.
12 Ketika ada masalah, saya tidak
dapat mengambil keputusan
dengan tepat.
13 Saya tidak mempunyai
kemampuan yang dapat
diandalkan.
14 Meskipun soal ujian sulit, saya
berusaha untuk tidak
mencontek.
15 Saya malas pergi ke sekolah
karena ada pelajaran tertentu
yang tidak menarik.
16 Saya lebih baik mengalah ketika
berselisih dengan teman.
17 Bila mempunyai masalah
dengan orang lain, maka saya
akan menjaga jarak dengannya.
18 Saya sulit untuk berusaha lebih
keras lagi setelah mengalami
kegagalan.
19 Saya butuh waktu lama untuk
dapat memahami pelajaran
yang disampaikan guru.
Self-Efficacy

87
20 Pelajaran yang sulit bukan
suatu hambatan yang berarti bagi
saya untuk mengikutinya.
21 Saya mengeluh dengan tugas-
tugas berat yang diberikan oleh
dosen.
22 Meskipun wajah kurang menarik,
saya dapat berteman dengan
siapa saja.
23 Kritikan dari teman-teman
membuat saya menjadi tidak
percaya diri.
24 Meskipun lelah, saya tetap
mengerjakan tugas setelah
pulang kuliah.
25 Saya bolos kuliah karena tidak
suka dengan dosen yang
mengajar.
26 Saya orang yang mudah
menyerah.
27 Saya cemas ketika ditunjuk
sebagai ketua panitia dalam
suatu kegiatan.
28 Lingkungan yang tidak kondusif
menyebabkan prestasi saya
menurun.
29 Saya langsung memperbaiki
kesalahan ketika Ditegur orang
30 Semakin banyak permasalahan
yang dihadapi, membuat saya
semakin bersemangat untuk
menyelesaikan.

88
31 Saya tetap bahagia meskipun
tidak ada teman yang
memperdulikan.
32 Saya tidak menyukai mata
kuliah tertentu, karena tidak
suka dengan dosennya.
33 Saya akan terus mencari jalan
keluar sampai berhasil dari
masalah
34 Saya sulit menyelesaikan tugas
dalam keadaan sakit.
35 Meskipun diganggu orang lain,
saya tetap fokus menyelesaikan
tugas.
36 Kegagalan dalam mewakili
kampus, menjadikan saya
belajar lebih giat lagi.
37 Apabila tugas kelompok tidak
terselesaikan dengan baik, itu
karena kesalahan teman saya.
38 Saya tetap pergi ke kuliah
meskipun teman-teman
mengajak nongkrong.
39 Perubahan sistem pembelajaran
di kuliah, membuat saya
kesulitan dalam belajar.
40 Ketidak cocokan pola pemikiran
dengan teman sekelompok
membuat saya merasa kesulitan
untuk menyelesaikan tugas
dalam kelompok.
41 Saya selalu belajar agar
mendapat nilai baik.

89
42 Saya lebih suka bermain daripada
belajar.
43 Saya mampu memusatkan
perhatian pada pokok persoalan
yang dihadapi.
44 Saya mampu berkonsentrasi
dalam belajar meskipun ada
gangguan dari luar.
45 Saya tidak dapat memilih strategi
belajar yang sesuai dengan
tujuan belajar yang ingin dicapai.
46 Saya dapat membuat aktivitas
yang membosankan menjadi
menarik dan menantang.
47 Saya tidak dapat menyelesaikan
tugas secara mandiri.
48 Saya menyusun program agar
mampu mencapai nilai yang baik
yang dibuat apakah sudah
mendekati tujuan yang ingin
dicapai atau belum.
49 Saya tidak memiliki target yang
pasti dalam belajar.
50 Meskipun kesulitan dalam
mengerjakan tugas, saya tetap
akan menyelesaikan sesuai
dengan kemampuan.
51 Apabila diberi tugas yang sulit,
saya akan meminta bantuan
teman untuk mengerjakannya.
52 Saya tidak bisa adaptasi dengan
cara dosen mengajar.

90
53 Saya yakin mampu mengerjakan
tugas sampai yang tersulit.
54 Saya tidak siap dihadapkan tugas
baru yang lebih sulit.
55 Saya lebih menyukai hal-hal yang
bersifat akademik.
56 Saya mudah lelah ketika belajar.
57 Saya dapat tenang meskipun
suasana kelas tegang.
58 Saya adalah orang yang disiplin.
59 Saya punya strategi tertentu
untuk memahami pelajaran
dengan cepat.
60 Saya kesulitan memahami apa
yang disampaikan dosen di kelas.
61 Saya selalu mempelajari materi
yang akan disampaikan dosen di
kelas.
62 Saya tidak siap jika dihadapkan
pada tugas baru yang lebih
menantang.
63 Saya dapat belajar dengan baik
sehingga mengerti materi
pembelajaran.
64 Saya kesulitan mencari strategi
untuk dapat memahami apa
yang disampaikan guru.
65 Saya mudah memahami tugas
baru yang dihadapi.

91
7.Self Efficacy
Self efficacy adalah penilaian seseorang terhadap
kemampuan dirinya dalam mengerjakan tugas dengan hasil
yang optimal. Keyakinan Efficacy dikatakan mempengaruhi
bagaimana seseorang melihat dan menginterpretasi suatu
kejadian.

Menurut Albert Bandura pengukuran Self-Efficacy yang


dimiliki seseorang mengacu pada tiga dimensi yaitu

a. Magnitude
Menunjuk kepada tingkat kesulitan yang di
yakini oleh individu untuk dapat di selesaikan.
Individu akan mencoba perilaku yang dirasakan
mampu untuk dilakukan. Sebaliknya ia akan
menghindari situasi dan perilaku yang dirasa
melampaui batas kemampuannya.
b. Strenght
Suatu kepercayaan diri yang ada dalam diri
seseorang yang dapat ia wujudkan dalam meraih
performa tertentu Hal ini berkaitan dengan
keteguhan hati terhadap keyakinan individu bahwa ia
akan berhasil dalam menghadapi suatu
permasalahan.
c. Generality
Menunjukkan apakah keyakinan efficacy
akan berlangsung dalam domain tertentu atau
berlaku dalam berbagai macam aktifitas dan
situasi.Hal ini berkaitan dengan seberapa luas bidang
perilaku yang diyakini untuk berhasil dicapai oleh
individu.

92
Alat Ukur Self-Efficacy
Indikator perilaku pribadi :
d. Dapat mengatasi kesulitan belajarnya(Magnitude)
1) .....
2) .....
3) .....
e. Keyakinan dalam mengatasi kesulitan
belajarnya(strength)
1) ......
2) .....
3) .....
f. Efficacy akan berlaku dalam berbagai macam aktifitas
dan situasi(generality)
1) .....
2) .....
3) ......

8.Self-Control dan alat ukur

Kontrol diri yang digunakan seseorang dalam


menghadapi situasi tertentu, meliputi :
f. Behavioral control, kemampuan untuk mempengaruhi
atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak
menyenangkan.
Saya..............................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
.......................................................

93
g. Cognitive control, kemampuan individu dalam mengolah
informasi yang tidak diinginkan dengan cara
menginterpretasi, menilai dan menggabungkan suatu
kejadian dalam sutu kerangka kognitif sebagai adaptasi
psikologis atau untuk mengurangi tekanan.
Saya..............................................................................
.....................................................................................
............................................................
h. Decision control, kemampuan seseorang untuk memilih
suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini
atau disetujuinya.
Saya..............................................................................
.....................................................................................
...................
i. Informational control, Kesempatan untuk mendapatkan
informasi mengenai kejadian yang menekan, kapan akan
terjadi, mengapa terjadi dan apa konsekuensinya.
Saya..............................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
...................................................

94
j. Retrospective control, Kemampuan untuk menyinggung
tentang kepercayaan mengenai apa atau siapa yang
menyebabkan sebuah peristiwa yang menekan setelah hal
tersebut terjadi.
Saya
.....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
...................................

9.Self-Resiliensi & alat ukurnya

adalah kemampuan mengatasi atau beradaptasi


terhadap stress dan kesengsaraan yang ekstrim dalam
hidup individu (Garmezy, 1993; Luther dan Zigler, dalam
Holaday, 1997). Kemampuan resiliensi sangat dibutuhkan
agar individu dapat lebih fleksibel dalam mengatasi
kehidupan yang berubah-ubah dan tidak terlalu lama
terpuruk dalam situasi kehidupan yang ekstrim. Menurut
Reivich & Shatte (2002), resiliensi terbagi menjadi tujuh
aspek, yaitu:

a. Pengaturan emosi, merupakan kemampuan


individu untuk tetap tenang dalam keadaan yang
tertekan.
Saya........................................................................
...............................................................................

95
b. Kontrol impuls, merupakan kemampuan individu
untuk berhenti dan memutuskan apakah akan
bertindak dalam melakukan hal yang ingin
dilakukan.
saya .............................................................
...............................................................................
................................................................
c. Optimisme, merupakan keyakinan akan
kemampuan diri sendiri dalam menghadapi suatu
masalah.
Saya ...............................................................
........................................................................
.................

d. Analisis Kasual, merupakan kemampuan


menganalisis masalah, merupakan kemampuan
individu mengidentifikasi penyebab dari masalah
yang dialami.
Saya ....................................................................
............................................................................
......................................................................
............................

e. Empati, merupakan kompetensi sosial dan


hubungan positif dengan lingkungan yang
berkorelasi positif terhadap keberhasilan
beradaptasi pada tekanan tertentu.
Saya ......................................................................
..............................................................................
..........................................................................
.....................................................

96
f. Efikasi diri, merupakan kepercayaan akan
kemampuan individu dalam menyelesaikan
masalah dan mencapai kesuksesan.
Saya .....................................................................
...........................................................................
.....................................................................
................................

g. Pencapaian (Reaching Out), merupakan


kemampuan individu untuk meningkatkan aspek
positif dalam hidupnya serta kemampuan untuk
melihat kesempatan baru dalam hidup.
Saya .................................................................
.....................................................................
..................................................................
....................................................................

10.Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan


strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses
ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi
bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya.

97
ANALISIS PADA DIRI SENDIRI

Untuk mengukur bakat dan kecerdasan diri kalian,


pilih pernyataan yang sesuai dengan diri anda pada tiap
bagian dari 4 type kepribadian tersebut kemudian anda bisa
melihat termasuk ke kepribadian manakan kalian.
Berikut Alat ukurnya
1. STRENGTHS

Dalam pelajaran dapan menyerap apa yang


dijelaskan oleh guru atau dosen
Mampu fokus dalam segala sesuatu hal yang ingin
dicapai
Apabila ada hal-hal yang tidak diketahui saya mau
untuk mempelajari apa yang belum dikuasai atau apa
yang belum bisa pada diri saya sendiri
Mampu melihat kesempatan usaha misalnya online
shop dan usaha bersama teman ketika ada event
disekolah sekolah atau bazar.
Mampu mengendalikan emosi terhadap suatu
masalah
mempunyai pengalama berorganisasi didalam
komunitas foto atau komunitas ootd(Outfit Of The
Day)
Mampu cepat memahami dan cepat menangkap
pelajaran matematika dasar dibandingkan dengan
teman-teman yang lain
Mampu mengenal orang baru dan ramah terhadap
orang baru dikenal
Mampu melihat peluang yang ada

98
Mampu berkata jujur
Giat dalam segala sesuatu
memiliki hobi membuat kue yang bisa dijadikan
usaha dihari kedepannya

2. Weaknesses

Malu saat berbicara didepan umum dan orang yang


baru dikenal
Terkadang ada rasa pesimis dan minder terhadap
seseorang
Terlalu teropsesi terhadap sesuatu misalnya terlalu
teropsesi terhadap salah satu product apple maka
harus memiliki salah satunya
Keras kepala, terkadang tidak mau mendengar apa
yang dikatakan orang lain yang bertentangan dengan
saya
Cepat marah, tetapi masih bisa mengontrol emosi
Saya adalah mahasiswa yang terkadang pelupa
Saya terkadang terlalu meremehkan hal hal kecil
padahal mempunyai effect yang besar
Kurang menguasai bahasa misalnya bahasa inggris
Kurang dalam kegiatan organisasi
Kurang percaya diri membuat terkadang saya malu

3. Opportunities

Dengan memupukkan percaya diri, saya bisa


mencoba hal-hal yang baru ini saya ikuti dengan
mengikuti test menjadi tentor
Dengan kejujuran, saya bisa bekerja dengan baik dan
segala sesuatu berjalan dengan baik karna kejujuran

99
Mampu melihat peluang sehingga bisa melihat
peluang bisnis yang ada
Ramah terhadap orang baru, menjadikan banyak
teman sehingga banyak peluang untuk prospek
kedepannya
Membuka usaha kecil-kecilan dari modal yang tak
terduga
kepercayaan diri yang baik sehingga rasa malu
tersebut bida hilang
Bekerja keras terhadap sesuatu yang ingin dicapai
Menjadikan komunitas yang diikuti sebagai ladang
kegiatan sosial dan usaha
Dengan giat belajar, insyaallah mampu mendapat IP
tinggi
Bisa mencapai cumlaude karna giat belajar

4. Treaths

Suka pelupa apabila telah memiliki janji


Usaha yang digeluti terhalang modal
Suka meremehkan hal-hal kecil padahal hal yang
diremehkan itu terkadang penting dan menjadi hal
yang besar
kurang menguasai bahasa
Sifat terlalu obsesi terhadap sesuatu
keras kepala
Cepat marah
Terkadang terlalu pesimis
Minder
Terkadang malas
Kurang percaya diri

100
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT,
dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities)yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.

101
PROYEKSI MASA DEPAN

Berdasarkan hasil dari tes kepribadian yang telah saya


jalani saya lebih cocok bekerja di luar ruangan atau di
lapangan namun juga dapat bekerja di dalam ruangan.
Dikarenakan saya mahasiswa pendidikan keteknikan maka
saya lebih cocok dan tertarik menjadi Pendidik dan engineer.
Berdasarkan hasil yang telah dijalani, Namun saya
mempunyai keahlian di bidang teknik maka jika saya bekerja
di bidang keteknikan saya akan bisa menjalani hal tersebut
dengan baik.
Proyeksi saya dimasa depan saya akan berusaha
membangun dua Bidang keahlian yakni ahli di bidang
keteknikan dan juga ahli dalam pendidikan, saya akan bekerja
di industri untuk menjadi engineer yang mempunyai keahlian
yang baik dan sesuai apa yang dibutuhkan, dan saya juga
berencana untuk terjun ke dunia pendidikan dalam waktu
yang bersamaan untuk mengajar ilmu yang telah saya
dapatkan, saya akan menjadi instruktur ataupun guru di
bidang teknik elektro maupun Komputer, karena menurut saya
ilmu yang telah saya dapatkan tidak akan berguna jika tidak
saya bagikan kepada orang lain, maka dari itu saya
mempunyai niatan dimasa depan untuk membagi ilmu saya

102
kepada orang lain supaya berguna bagi mereka., saya akan
berusaha supaya bisa mewujudkan hal tersebut supaya dimasa
depan kehidupan saya menjadi lebih baik.
Saya mempunyai proyeksi masa depan Salah satu
proyeksi saya dimasa depan adalah membahagiakan kedua
orangtua saya yang selalu mendukung saya apapun yang
terjadi kepada saya, saya akan membuat mereka selalu
tersenyum ketika melihat saya, dan saya akan membuat
mereka bangga dengan apa yang saya lakukan dan apa yang
saya capai dimasa depan.

KESIMPULAN

Dari berbagai hasil tes dan analisis yang saya lakukan


dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kekurangan yang
saya miliki harus dimanage sebaik mungkin agar memicu
timbulnya peluang karir maupun peluang dalam membangun
relasi dengan orang lain. masih jauhlah dari kata sempurna,
setidaknya kita sudah berusaha dengan sekuat tenaga dalam
menjalankan hidup ini. Saran dan kritik orang lain akan
menjadi bahan kita untuk mengevaulasi diri. Sehingga terus
berusaha dan pantang menyerah

103
Saya harus menyadari bahwa hidup ini adalah
anugerah besar dari Allah kepada saya. Sehingga saya
mempunyai tanggung jawab besar untuk menjalankan
perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dengan sabar dan
ikhlas saya harus menjalankan kehidupan ini, walaupun saya
telah merancang kehidupan saya, saya berharap rancangan
kehidupan saya sudah tertulis di lauh-mahfuz. Namum
rencana Allah subhannahu wataala yang paling baik untuk
saya. Dengan itu saya akan berusaha mengejar apa yang saya
harapkan dengan membuat kelemahan saya menjadi
kelebihan, dan juga selalu bertawakal dengan rencana Allah
subhannahu wataala.

104
Journal Personal Transformation
BAGIAN 1

WE CAN MAKE A CHOICE

Lima kebiasaan baik yang hingga kini saya pertahankan


adalah :

1. Shalat 5 waktu
2. Membaca al-quran (tilawah)
3. Membantu Orang
4. Berpuasa
5. Buang sampah pada tempatnya

Keuntungan/kebaikan yang saya peroleh dengan


menjalankan kebiasaan baik tersebut adalah :

Hati lebih tenang, lebih tentram, lebih nyaman dan Indah


karena lingkungan bersih

Namun saya masih memiliki kebiasaan jelek yang sebenarnya


tidak perlu saya lakukan, yaitu : Bangun siang, Telat makan,
ceroboh, dll.

Kerugian yang saya dapat dengan tetap mempertahankan


kebiasaan jelek tersebut adalah : ketinggalan ibadah, tubuh
menjadi sakit, gagalnya rencana, dll.

CHANGE THE BAD TO GOOD

Alasan mengapa saya ingin mengubah kebiasaan jelek


tersebut adalah : Supaya tubuh lebih sehat, hati lebih tenang,
tentran, dan hidup lebih teratur.

105
CHANGE THE GOOD TO GREAT

Mulai saat ini, kebiasaan-kebiasaan baik yang ingin saya


tingkatkan

1. Di kampus lebih giat belajar


2. Dengan orangtua lebih menyayangi
3. Dengan teman-teman lebih akrab

BAGIAN 2

TITIK BALIK

Dari rentang waktu masa kecil saya hingga hari ini,


pengalaman yang paling berharga, yang mengubah
pandangan hidup saya dan cara saya berperilaku sesudahnya
adalah : rencana Allah

Pelajaran yang saya peroleh dari pengalaman hidup saya


tersebut adalah :Jalani kehidupan yang telah di tentukan
allah, maka kau akan melihat kebaikannya

Hal-hal yang saya syukuri dari kejadian itu adalah : semua hal
itu menjadi yang terbaik untukku

Hal-hal yang bisa saya lakukan sekarang, untuk membuat


perubahan dalam hidup saya menjadi lebih baik :
Meningkatkan seluruh kemampuan

106
BAGIAN 3

MASALAH, BIARLAH BERLALU

Di bawah ini, terdapat beberapa kalimat yang dapat


membantu kamu untuk mengidentifikasi area masalah yang
ada dalam kehidupan kamu, yang mungkin belum
terselesaikan dengan tuntas.

Masalah terbesar saya adalah : Kebahagiaan dan


kemandirian

Saya khawatir tentang : Kebahagiaan orang yang berada di


sekitar saya terutama orang tua, saudara, dan keluarga.

Pikiran negatif yang sering mucul dalam benak saya adalah :


saya takut tidak bisa membahagiakan orang yang saya
sayangi

Saya pikir, hidup saya akan lebih baik jika : Saya lebih berilmu

Seandainya saya tidak : bisa mencapai tujuan saya dalam


membahagian orang yang saya sayangi

Saya ingin, mulai saat ini saya : telah bisa membahagiakan


mereka

THIS IS THE NEW ME

Tidak ada kesuksesan yang diraih secara kebetulan atau


karena keberuntungan. Orang sukses membekali dirinya
dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk
sukses. Hal-hal yang perlu saya latihkan sejak saat ini, untuk
menjadi bekal sukses saya di masa depan adalah :

107
meningkatkan Kecerdasan, meningkatkan keproduktifan dan
meningkatkan ke Religiusan.

Skills/competencies : Ahli di bidang Komputer

Knowledge :

Attitude :

RIGHT AND RESPONSIBILITY

Sebagai mahasiswa, kamu sudah cukup dewasa untuk


memutuskan hidupmu sendiri. Dan sebagai orang dewasa,
kamu juga akan menemukan tanggung jawab baru yang akan
membantu kamu untuk mengokohkan peran kamu sebagai
orang dewasa

Sebagai anak yang sudah beranjak dewasa, hak yang saya


inginkan dari orangtua saya adalah :

Tanggung jawab, bagi saya artinya

Dan sebagai anak, kewajiban saya terhadap orangtua adalah :

BAGIAN 4

REFLEKSI DIRI

Sasaran penting itu adalah

Jika saya melihat ke dalam diri dan melakukan introspeksi


diri, kemungkinan penyebab, mengapa sasaran itu belum
tercapai hingga saat ini adalah :

Jika saya diberi kesempatan untuk memperbaikinya, hal yang


ingin saya lakukan adalah :

108
AKU DI MASA DEPAN

Kehidupan yang saya inginkan itu adalah : hidup serba


kecukupan namun penuh akan ilmu

Jika saya benar-benar bisa mencapainya, perasaan saya :


akan sangan bahagia dan tentram

Hal penting yang harus saya lakukan untuk mencapainya :


meningkatkan keinginan/ kemauan akan tujuan yang akan di
capai

BAGIAN 5

HEBAT SEPERTI MEREKA

Mereka adalah : Motivasi Saya

Saya menghormati dan mengagumi mereka karena : Mereka


memiliki kelebihan masing-masing

Langkah yang dapat saya lakukan untuk dapat meneladani


perilaku mereka adalah : melihat, engkoreksi, dan
melaksanakan.

NILAI-NILAI KELUARGA

Pikirkan 3 nilai yang paling penting dalam kehidupan pribadi


dan keluarga kamu.

Nilai-nilai itu adalah : Sakina, mawaddah, dan warohma.

Keberkahan, kebaikan dan keberuntungan yang saya dapat


dengan memegang teguh nilai-nilai tersebut adalah: Memiliki
keluarga harmonis

109
3 KEBAIKAN DALAM 1 HARI

Jika saya hanya dapat melakukan tiga kebaikan dalam satu


hari, satu kebaikan/aktivitas yang dapat memberikan
manfaat dan kontribusi paling bernilai pada hari ini

Bagi keluarga saya : menjadi sosok orang yang mandiri,


berhasil, sukses, dan membahagiakan

Bagi kampus saya : menjunjung tinggi nama universitas

Bagi lingkungan tempat saya tinggal : mengubah suasana


lingkungan

110
Daftar Pustaka
Mizan Media Utama, Karya Thomas Amstrong, SEKOLAH
PARA JUARA: MENERAPKAN MULTIPLE
INTELLIGENCES DIDUNIA PENDIDIKAN (2000), 24
November.
Admin. 2015. Modul Psikodiagnotik 5GP1101TM110
http://modul.mercubuana.ac.id/files/pbael/pbaelmercubu
anaacid/Modul%20Backlink/Modul%20Genap%202010
-2011/Fakultas%20Psikologi/Diah%20Widiawati%20-
Psikodiagnostik%20V/ModulPsikodiagnostik5GP1011T
M11.pdf
Yolanda Guci. 2016. Teori Kepribadian Model Lima Besar (
Big Five personality ). https://id.linkedin.com/pulse/teori-
kepribadian-model-lima-besar-big-five-personality-yolanda-
guci.
Admin. 2012. Kecerdasan Adversity Quotient
http://miela-berbagiilmu.blogspot.co.id/2012/03/kecerdasn-
adversity-quotient-aq.htm
Admin. 2012. Kepribadian Personality
http://www.satujam.com/kepribadian-sanguin-koleris/
Admin. 2014. E-journal Sosial Budaya
http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/viewFile/350
/333
Riehka. 2016. Psikologi Test Minat Bakat http://riekha-
psychology.blogspot.co.id/2011/04/test-minat-bakat-test-
minat-holland.htm

Admin. 2012. Kecerdasan Adversity Quotient


http://miela-berbagiilmu.blogspot.co.id/2012/03/kecerdasn-
adversity-quotient-aq.htm

111
112

Anda mungkin juga menyukai