Anda di halaman 1dari 7

PENGUAT KELAS B

Amplifier kelas B hanya dapat menguatkan setengah siklus (180) dari sinyal input,
sehingga apabila inputnya gelombang sinus maka sinyal outputnya berupa setengah
gelombang. Hal ini disebabkan karena titik kerjanya berada pada daerah cut-off
(mati), ICQ = 0.

Pada aplikasi penguat sinyal audio amplifier kelas B selalu dikonfigurasikan secara
push-pull, yaitu dengan menggabungkan dua amplifier kelas B yang masing-
masing penguat menguatkan setengah gelombang input, sehingga bisa diperoleh
sinyal output yang penuh dimana masing-masing penguat bekerja secara bergantian
sesuai dengan polaritas ayunan sinyal input. Diagram blok amplifier push-pull
dapat dilihat pada gambar berikut.

Diagram Blok Amplifier Push-Pull

Variasi amplifier push-pull yang paling populer adalah amplifier push-pull dengan
trafo input dan output, simetri komplementer, komplementer semu, dan lain
sebagainya. Gambar dibawah adalah contoh rangkaian dasar amplifier push-pull
kelas B dengan menggunakan trafo input dan output.
Rangkaian Dasar Amplifier Push-Pull Kelas B

Garis Beban DC Dan AC Amplifier Push-Pull Kelas B

Prinsip kerja rangkaian amplifier push-pull kelas B secara grafis dapat dilihat
melalui bentuk gelombang beberapa besaran arus pada rangkaian seperti terlihat
pada gambar berikut.
Bentuk Gelombang Sinyal Input Dan Arus Amplifier Push-Pull Kelas B

Trafo input pada rangkaian amplifier push-pull kelas B diatas berfungsi sebagai
pembelah fasa. Terminal skunder pada ujung atas (yang terhubung ke T2) selalu
berlawanan fasa dengan terminal pada ujung bawah (yang terhubung ke T1).
Sedangkan fungsi utama trafo output adalah sebagai penyesuai impedansi, dari
impedansi transistor yang tinggi ke impedansi beban yang umumnya rendah.

Perhitungan daya pada amplifier push-pull kelas B adalah sebagai berikut. Daya
rata-rata pada beban RL yang disebabkan oleh adanya sinyal ac (PL) adalah :

dimana Icm adalah harga puncak atau harga maksimum dari sinyal output ic. Daya
pada beban akan maksimum apabila :
Sehingga diperoleh daya ac maksimum (PL,mak) sebagai berikut :

Dan daya rata-rata yang di konsumsi dari catu daya (PCC) adalah :

Karena pada saat tidak ada sinyal output, arus dari catu daya tidak mengalir, maka
bentuk gelombang arus dari catu daya yang di konsumsi power transistor adalah
sama seperti bentuk gelombang sinyal output amplifier tersebut.

Dengan demikian besarnya arus rata-rata dari catu daya adalah :

Sehingga daya rata-rata (PCC) adalah :

Dan daya rata-rata makasimum adalah :

Sehingga dapat diketahui besarnya efisiensi daya () sebagai berikut :

Efisiensi daya maksimum terjadi pada saat Icm = VCC/RL

dan daya pada kolektor kedua power amplifier (2 transistor) (2PC)adalah :

Dimana disipasi daya maksimum transistor adalah :


Sehingga harga daya daya pada kolektor kedua power amplifier (2 transistor)
(2PC) menjadi :

Sehingga untuk masing-masing transistor daya maksimumnya adalah :

Pada sinyal output yang dihasilkan amplifier push-pull kelas B terdapat cacat silang
atau crossover distortion. Cacat ini terjadi karena ketidak linieran karakteristik
transistor pada awal kerjanya, yaitu antara titik mati hingga cut-in. Bentuk
gelombang output dengan cacat silang dimaksud adalah sebagai berikut.

Bentuk Cacat Dari Output Amplifier Push-Pull Kelas B

Untuk mengatasi adanya cacat silang tersebut, amplifier push-pull perlu diberi bias
pada daerah cut-in. Dengan adanya tegangan bias yang kecil ini, maka amplifier
beroperasi pada kelas AB. seperti terlihat pada rangakaian berikut.
Modifikasi Rangkaian Amplifier Push-Pull Kelas B

RANGKAIAN PENGUAT KELAS B


KURVA PENGUAT KELAS B

KARAKTERISTIK :

1. Efisiensi lebih tinggi (50 - 70)%.


2. Ada pemotongan sinyal maka penguat B dibuat B dibuat "push pull"
3. Phush pull/transistor bekerja bergantian antara Q1 (NPN) dan Q2 (PNP).
4. Panas yang dihasilkan tidak terlalu besar.
5. Adanya cacat silang (cros over).
6. Tegangan power supply +, - dan ground.
7. Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-off transistor.
8. Batasan tegangan 0,6V.

FUNGSI :

Penguat kelas B cocok dipakai pada penguat akhir sinyal audio karena bekerja
pada level tegangan yang relatif tinggi (diatas 1 Volt). Dalam aplikasinya, penguat
kelas B menggunakan sistem konfigusi push-pull yang dibangun oleh dua
transistor. Penguat Kelas B tunggal jarang dipergunakan dalam praktik, meskipun
dapat dimanfaatkan sebagai penguat daya frekuensi radio (RF) yang tidak terlalu
memperhatikan cacat yang timbul.

Anda mungkin juga menyukai