Ipi 128823
Ipi 128823
Eko Widiantoro
Dian Prawesti
STIKES RS Baptis Kediri
(devacuby@ymail.com)
ABSTRAK
Stimulus adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar mampu tumbuh
dan berkembang secara optimal. Kurangnya pemberian stimulus pada anak dapat
menghambat perkembangannya sehingga menimbulkan penyimpangan perilaku (sosial
dan motorik). Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pemberian stimulus oleh
orang tua dengan perkembangan anak usia 35 tahun di Pendidikan Anak Usia Dini Star
Gardu Sehati (Kelurahan Tinalan Kecamatan Pesantren Kota Kediri). Desain
penelitiannya analitik korelasi. Populasi penelitian semua orang tua murid dan anak usia
3-5 tahun yang tercatat di PAUD Star Gardu Sehati sejumlah 54 responden. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner kepada orang tua untuk mengukur perkembangan anak
kemudian dianalisa menggunakan Chi Square dengan taraf signifikasi <0,05. Hasilnya
pemberian stimulus oleh orang tua 24.63% kurang dan perkembangan anak yang
meragukan serta menyimpang 31.48% sehingga H0 ditolak berarti ada hubungan
pemberian stimulus oleh orang tua dengan perkembangan anak usia 35 tahun.
Disimpulkan orang tua yang memberikan stimulus, tumbuh kembang baik sesuai dengan
tahap perkembangan.
ABSTRACT
Stimulus is an activity to stimulate the basic ability of children so can grow and
develop optimally. Lack of giving stimulus at children can cause deviation of social
behavior and motor. The objective of the research is to analyze corelation giving stimulus
by parents with development of children ages 3-5 years in Early Age Children Education
Star Gardu Sehati (Kelurahan Tinalan Kecamatan Pesantren Kota Kediri). The design of
the research was correlations. The population of the research was the parent and child 3-5
years age were 54 respondents. Data was analyzed using Chi square with significant level
< 0.05. The results obtained by the stimulus giving parents found 24.63% less and child
development as well as a distorted dubious 31.48%, so h0 is rejected which means there
are correlation giving stimulus by parents with development of children ages 3-5 years
age. The conclusion was if the parents giving good growth stimulus accordance with the
developmental stages of children have normal development.
53
Pemberian Stimulus Terhadap Perkembangan Anak Usia 3 5 Tahun
Eko Widiantoro, Dian Prawesti
54
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
dijalaninya. Ciriciri anak usia Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Star
prasekolah yaitu perkembangan anak Gardu Sehati (Kelurahan Tinalan
lebih matang yang mampu mengatur Kecamatan Pesantren Kota Kediri)
sistem syaraf otot yang memungkinkan
anak lebih lincah dan aktif bergerak,
dengan meningkatnya usia anak nampak Metodologi Penelitian
perubahanperubahan dari gerakan kasar
menjadi gerakan yang lebih halus. Dalam
Desain penelitian yang digunakan
usia ini kemampuan berbahasa lisan pada
adalah cross sectional analitik korelasi
anak akan berkembang, karena selain
dimana peneliti ini untuk mengkaji
terjadi pematangan pada organorgan
hubungan antara variabel pemberian
bicara dan fungsi berfikir juga
stimulus dan perkembangan anak,
dipengaruhi oleh lingkungan yang ikut
menekankan pada waktu pengukuran
mengoptimalkan perkembangan anak
atau wamancara dan observasi data
seperti pemberian stimulus pada anak
variabel independen dan dependen
(Gunarsa, 2008).
dilaksanakan dalam waktu bersamaan
Dari penelitian yang dilakukan
pada satu waktu. Pada penelitian ini
oleh Saputro tahun 2004 menunjukkan
menggunakan total sampling, yaitu
bahwa anak yang kurang kasih sayang
semua orang tua yang mempunyai anak
dan kurang stimulus akan mengalami
usia 3-5 tahun dan anak yang tercatat di
hambatan dalam pertumbuhan dan
PAUD Star Gardu Sehati Kelurahan
perkembangannya serta kesulitan dalam
Tinalan yang memenuhi kriteria inklusi
berinteraksi dengan orang lain dengan
dijadikan sampel yaitu 54 responden.
angka prevalensi yaitu 3-11%. Stimulus
Populasi dalam penelitian ini adalah
yang diberikan pada anak selama tiga
semua orang tua dan anaknya yang
tahun pertama akan memberikan
berumur 35 tahun di PAUD Star Gardu
pengaruh yang sangat besar bagi
Sehati Kelurahan Tinalan sejumlah 54.
perkembangan otaknya dan menjadi
Sampling penelitian ini menggunakan
dasar pembentuk kehidupan yang akan
Total sampling. Dalam hal ini variabel
datang. Semakin dini stimulus diberikan,
independen adalah pemberian stimulus
maka perkembangan anak akan semakin
orang tua. Variabel dependen pada
baik. Semakin banyak stimulus
penelitian ini adalah perkembangan anak
diberikan, maka pengetahuan anak akan
usia 3-5 tahun.
menjadi luas sehingga perkembangan
anak semakin optimal. Seringnya anak
diberikan stimulus maka jaringan otak
Hasil Penelitian
anak yang banyak mendapat stimulus
akan berkembang mencapai 80% pada
usia 3 tahun. Sebaliknya, jika anak tidak
Data Umum
pernah mendapatkan stimulus maka
jaringan otak akan mengecil, sehingga
fungsi otak akan menurun. Hal inilah Data umum meliputi usia,
yang menyebabkan perkembangan anak pendidikan dan pekerjaan orang tua yang
menjadi terhambat. Melihat keterkaitan mempunyai anak usia 35 tahun di
antara pemberian stimulus orang tua PAUD Star Gardu Sehati Kelurahan
terhadap perkembangan anak maka Tinalan Kecamatan Pesantren Kota
dalam penyusunan skripsi ini, penulis Kediri.
tertarik melakukan penelitian di PAUD
Kelurahan Tinalan, karena belum pernah
dilakukan penelitian. Penulis mengambil
judul Hubungan Pemberian Stimulus
oleh Orang Tua Dengan Perkembangan
55
Pemberian Stimulus Terhadap Perkembangan Anak Usia 3 5 Tahun
Eko Widiantoro, Dian Prawesti
56
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
Tabel 8 Tabulasi Silang Hubungan Pemberian Stimulus Oleh Orang Tua Dengan
Perkembangan Anak Usia 3 5 tahun di PAUD Star Gardu Sehati
Kelurahan Tinalan Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
Perkembangan
Pemberian Penyimpangan Meragukan Normal Jumlah
Stimulus F % F % F % F %
Baik 2 3,7% 6 11,1% 12 22,2% 20 100%
Cukup 6 11,1% 8 14,8% 4 7,4% 18 100%
Kurang 9 16,7% 4 7,4% 3 5,6% 16 100%
Jumlah 17 31,5% 18 33,3% 19 35,2% 54 100%
57
Pemberian Stimulus Terhadap Perkembangan Anak Usia 3 5 Tahun
Eko Widiantoro, Dian Prawesti
Tabel 9 Hasil Uji Statistik dengan Menggunakan SPSS berdasarkan Rumus Chi
Square Mengenai Hubungan Pemberian Stimulus oleh Orang Tua dengan
Perkembangan Anak Usia 35 Tahun di PAUD Star Gardu Sehati Kelurahan
Tinalan Kecamatan Pesantren Kota Kediri
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig (2-sided)
Pearson Chi-Square 12,724 a 4 ,013
Likelihood Ratio 12,940 4 ,012
Linear-by-Linear Association 10,383 1 ,001
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,04
Setelah dilakukan uji statistik Chi Square didapatkan hasil P value = 0,013 sesuai
dengan ketetapan dari hipotesis bahwa jika nilai P value 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima artinya ada hubungan pemberian stimulus oleh orang tua dengan perkembangan
anak usia 35 tahun.
58
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
maka semakin mudah orang tua mencari memberikan stimulus yang tepat
pengetahuan atau informasi tentang misalnya saja orang tua dalam
pemberian stimulus dari berbagai media memberikan stimulus tidak teratur dan
misalmya media internet, buku tentang tidak sesuai dengan kemampuuan anak,
pertumbuhan dan perkembangan anak apabila anak berbuat salah dibiarkan saja
atau majalah anak. atau saat anak melakukan hal baik tidak
Pengetahuan tentang stimulus juga diberikan pujian sehingga bisa
dapat diperoleh dari informasi. Jika orang mempengaruhi pola pikir anak karena
tua memperoleh informasi sebelumnya anak tidak bisa membedakan perilaku
tentang pentingnya pemberian stimulus baik dan salah, hal ini yang bisa
untuk anak maka orang tua akan menghambat pertumbuhan dan
cenderung memberikan stimulus yang perkembangan anak. Anak yang
baik kepada anaknya. Dari hasil mendapatkan stimulus terarah, sesuai
penelitian didapatkan sebanyak 48 tahapan perkembangan anak dan
responden dari total 54 responden telah berdasarkan kasih sayang akan lebih
memperoleh informasi sebelumnya cepat berkembang dibandingkan dengan
tentang pemberian stimulus kepada anak. anak yang kurang mendapatkan stimulus,
Adapun orang tua yang tidak pernah maka dari itu sebagai orang tua harus
mendapatkan informasi sebelumnya, memberikan stimulus yang tepat kepada
Pada dasarnya orang tua sudah anaknya agar bisa berkembang normal
mempunyai naluri atau insting untuk (Nursalam 2005).
mendidik anaknya dengan memberikan Pendidikan anak usia dini adalah
stimulus, agar anaknya bisa tumbuh dan jenjang pendidikan sebelum jenjang
berkembang lebih baik dengan pendidikan dasar yang merupakan suatu
memberikan stimulus terus menerus upaya pembinaan yang ditujukan bagi
maka perkembangan anak akan sesuai anak-anak sejak lahir sampai anak usia 6
dengan tahap perkembangannya. tahun yang diberikan melalui rangsangan
Selain pengetahuan orang tua pendidikan untuk membantu anak dalam
pemberian stimulus dapat dilakukan pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dengan memberikan anak alat permainan dan rohani agar anak memiliki kesiapan
edukatif, karena dengan bermain anak dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,
akan belajar kehidupan mencari yang diselengarakan pada jalur formal,
kesenangan dengan bermain dan pada nonformal dan informal (Hasan, 2009).
saat anak bermain anak membutuhkan Selain dirumah anak akan
permainan yang bisa mendidik anak mendapat stimulus dalam bangku
selain bermain anak juga bisa belajar dari sekolah. Diusia yang masih kecil ini anak
permainan yang dilakukan (Nursalam, akan menyelaraskan dengan lingkungan
2005). pendidikan dimana anak tinggal. Tidak
Dari jawaban kuesioner didapatkan jarang juga anak satu dengan yang lain
bahwa hampir semua orang tua melihat gambaran yang serupa yang
memberikan stimulus kepada anaknya dilakukan bersama-sama dengan
meskipun dari keseluruhan orang tua ada temannya sebaya. Meskipun anak
yang memberikan stimulus yang baik mendapatkan stimulus dari lingkungan
kepada anaknya yaitu sebanyak 20 sekolah tetap masih diperlukn perhatikan
responden (37,04%) dan 18 responden orang tua terdapat anak. Anak tidak dapat
(33,3%) memberikan stimulus yang dibiarkan melakukan segala sesuatu
sedang serta 16 responden (29,63%) yang sendiri tetapi justru anak di usia sepertin
kurang memberikan stimulus. Orang tua ini masih dalam batas pengawasan orang
yang memberikan stimulus cukup dan tua maupun guru yang telah mendidik di
kurang terhadap anaknya dapat bangku pendidikan.
disebabkan beberapa faktor salah satunya
yaitu orang tua tidak tahu cara
59
Pemberian Stimulus Terhadap Perkembangan Anak Usia 3 5 Tahun
Eko Widiantoro, Dian Prawesti
60
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
61
Pemberian Stimulus Terhadap Perkembangan Anak Usia 3 5 Tahun
Eko Widiantoro, Dian Prawesti
kesempatan yang sama pada anak laki- sehingga anak bisa berkembang dengan
laki atau perempuan. Anak selalu diberi baik dan prestasi anak akan lebih
pujian, bila perlu diberi hadiah atas meningkat serta mengadakan
keberhasilannya. penyuluhan rutin dengan orang tua anak
tentang pemberian stimulus yang tepat
bagi anak sesuai dengan usia dan tahapan
Kesimpulan perkembangannya dengan mengundang
tenaga kesehatan dari Puskesmas atau
Dinas Kesehatan. Perawat diharapkan
Pemberian stimulus oleh orang tua meningkatkan pengetahuan tentang
anak usia 35 tahun diketahui hampir stimulasi tumbih kembang serta cara
setengah dari orang tua anak memberikan pemberian stimulasi tumbuh kembang
stimulus tumbuh kembang yang baik yang baik untuk anak dan memberikan
kepada anaknya 37,04%. Perkembangan pendidikan kesehatan pada orang tua
anak usia 35 tahun didapatkan 35,19% tentang cara memberikan stimulus yang
respoden mempunyai perkembangan tepat untuk anak. Hasil penelitian ini bisa
yang optimal. Dalam penelitian ini dijadikan masukan untuk peneliti
didapatkan hasil uji statistik Chi Square selanjutnya khususnya untuk pelitian
menyatakan H0 ditolak dan H1 diterima tentang stimulasi tumbuh kembang dan
artinya ada hubungan pemberian stimulus perkembangan anak.
oleh orang tua dengan perkembangan
anak usia 3 5 tahun. Orang tua yang
memberikan stimulus, tumbuh kembang Daftar Pustaka
baik sesuai dengan tahap perkembangan
maka anak mendapatkan perkembangan
yang normal sesuai dengan usianya DepKes RI, (2005), Pedoman Pelaksanaan
begitu pula sebaliknya. Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak Di
Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Saran Jakarta.
Gunarsa, Singgih. (2008). Psikologi
Perkembangan Anak. Jakarta:
Orang tua diharapkan selalu Gunung mulia.
memberikan rangsangan atau stimulus Hidayat, A. Alimul Aziz. (2007). Metode
tumbuh kembang yang baik kepada Penelitian Kebidanan dan Teknik
anaknya sesuai dengan tahapan Analisa Data. Jakarta: Salemba
perkembangannya dan didasari rasa cinta Medika
dan kasih sayang, sesuai dengan usia Hidayat, A. Alimul Aziz. (2007). Pengantar
anak dan orang tua bisa mengetahui cara ilmu keperawatan anak . Jakarta:
memberikan stimulus kepada anak Salemba Medika
melalui media televisi, penyuluhan Nursalam, dkk. (2005). Asuhan
tenaga kesehatan, atau dari majalah atau Keperawatan Bayi dan anak untuk
yang lainnya. Jika orang tua mengalami perawat dan bidan. Jakarta: Salemba
kesulitan bisa berkonsultasi dengan Medika
tenaga kesehatan. Bila anak mengalami Soejatmiko, (2007), Tumbuh Kembang
gangguan dalam perkembangan bisa Anak Balita, Stimulus, Deteksi dan
datang ke pelayanan kesehatan yang Intervensi dini. Http//
menyediakan layanan tumbuh kembang www.google.com. Tanggal 23
anak. Bagi PAUD diharapkan lebih September 2011 Jam 20.00 WIB
meningkatkan cara merangsang Soejatmiko, (2007), Menciptakan Anak
kemampuan anak dengan meningkatkan pintar. Http// www. media-
kemampuan dari pendidik PAUD untuk indonesia.com. Tanggal 21
melakukan stimulasi tumbuh kembang September 2011 Jam 13.00 WIB
62