Anda di halaman 1dari 7

Angka 19 merupakan kunci utama akan keteraturan susunan huruf, kata, kalimat, jumlah ayat, dan

jumlah surah dalam Alquran.


Allah SWT menciptakan bilangan sebagai bahasa universal, yang dapat ditemui di seluruh ciptaan-Nya
yang dijabarkan dalam bentuk satuan, ukuran massa, volume, kecepatan, dan lain sebagainya. Bahkan,
dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam tak pernah melewatkan angka-angka atau bilangan itu.
Misalnya, bilangan rakaat shalat, persentase zakat, pembagian warisan, jumlah hari berpuasa, waktu
melempar jumrah, tawaf, sai, Lebaran Idul Fitri, dan Idul Adha.
Dan, Alquran sebagai kitab suci umat Islam, juga banyak menyebutkan tentang bilangan. Salah satunya
adalah angka 19, sebagaimana terdapat dalam surah al-Muddatstsir ayat 30. Dan di atasnya ada 19
(malaikat penjaga).Penyebutan angka 19 ini ternyata sangatlah menakjubkan. Bahkan, beberapa
ilmuwan Muslim bidang matematika, telah menemukan berbagai hal istimewa terkait angka 19 ini. Di
antaranya, Abah Salma Alif Sampayya, Fahmi Basya, dan Iskandar AG Soembrata.
Bilangan 19 adalah bilangan prima, yaitu bilangan yang tidak habis dibagi dengan bilangan mana pun,
kecuali dengan dirinya sendiri. Bilangan prima lainnya adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, dan
masih banyak lagi. Para astrofisikawan meyakini bilangan prima sebagai bahasa komunikasi di alam
semesta dan dijadikan sebagai bahasa, dalam melakukan percobaan komunikasi dengan makhluk
angkasa luar.
Dalam bukunya, Abah Salma Alif Sampayya menyatakan, bilangan 19 menjadikan beberapa ilmuwan
ternama di dunia menemukan sejumlah rumus atau berbagai keajaiban dengan angka 19. Misalnya,
heksagonal, magic star, dan metonic cycle.
Kunci utama
Dalam Alquran, angka 19 menjadi awal pembuka surah. Kalimat Bismillahirrahmanirrahim yang
diletakkan sebagai kata pembuka dari keseluruhan ayat dan surah di dalam Alquran, memiliki susunan
angka yang sangat menakjubkan. Kalimat basmalah itu bila dihitung hurufnya mulai dari ba hingga
mim, berjumlah 19 huruf. Angka 19 ini ternyata menjadi kunci utama dalam bilangan jumlah surah,
jumlah ayat, dan lainnya di dalam Alquran.
Dalam catatan Sampayya, Alquran menyebutkan bilangan yang berbeda sebanyak 30 kali, yakni 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 2.000, 3.000, 5.000, 50 ribu,
dan 100 ribu. Selain bilangan bulat tersebut, Alquran menyebutkan delapan kali bilangan pecahan
(desimal), yakni 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6, 1/8, 1/10, dan 2/3. Bilangan pecahan ini sebagian besar terdapat
pada ayat-ayat yang berkaitan tentang warisan. Lalu, di mana istimewanya angka 19?
Bila bilangan bulat dan bilangan pecahan dijumlahkan, hasilnya ada 38. Angka 38 ini merupakan
kelipatan dari 19 X 2, tulis Sampayya. Pendapat senada juga dikemukakan Fahmi Basya, staf pengajar
di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dalam bukunya yang berjudul
Matematika Islam, Sebuah Pendekatan Rasional untuk Yaqin , Fahmi Basya menjelaskan, berbagai
keajaiban angka 19.
Percaya atau tidak, hampir keseluruhan ayat Alquran yang terdapat dalam 114 surat, selalu berpatokan
pada angka 19. Misalnya, jumlah surah dalam Alquran jumlahnya 114. Bilangan ini bila dibagi dengan
19, hasilnya adalah 6.
Kata bilangan dalam Alquran adalah adda . Kata yang berasal dari adda ( madudaat, tauddu, iddat,
adada, dan madud ) disebutkan dalam Alquran sebanyak 35 kali yang tersebar di 19 surah dalam 29
ayat. Dari penjumlahan nomor surat yang sebanyak 29 tadi (misalnya, Al-Baqarah nomor 2, Ali Imran
nomor 3, at-Taubah nomor 9, an-Nas nomor 114), adalah sebanyak 779, merupakan perkalian dari 19
X 41.
Begitu juga, dengan penjumlahan nomor ayat yang menyebutkan kata adda atau kata lainnya yang
berarti perhitungan atau bilangan itu, jumlahnya sebanyak 1577. Angka ini merupakan perkalian dari
19 X 83. Fahmi Basya mencontohkan, jumlah kata basmalah dalam Alquran juga berjumlah 114 (19 X
6). Kendati surah al-Taubah tidak didahului dengan kalimat basmalah , namun pada surah ke-27
terdapat dua kata basmalah , masing-masing pada pembuka ayat (0) dan ayat ke-30.
Kalimat Bismillahirrahmanirrahim yang berjumlah 19 huruf, terdapat pada surah ke-1 (al-Fatihah)
dengan jumlah ayat tujuh buah. Nomor surah at-Taubah adalah 9, sedangkan jumlah ayatnya sebanyak
129. Penjumlahan kode angka kedua jumlah ayat tersebut pun berjumlah 19, yakni 7+1+2+9=19.
Keajaiban lainnya dari angka 19 ini adalah jumlah ayat dari surah pertama (al-Fatihah) hingga ayat ke-
8 (al-Anfal) atau sebelum surah at-Taubah, berjumlah 1.235 ayat, yang merupakan perkalian dari 65 X
19. Al-Fatihah jumlah ayatnya tujuh, al-Baqarah 286, Ali Imran 200, an-Nisa 176, al-Maidah 120, al-
Anam 165, al-Araf 206, dan al-Anfal 75.
Pada surah ke-27 (an-Naml), terdapat dua kata basmalah , satu pada pembukaan surah (kode 0) dan
satu lagi pada ayat ke-30. Jarak dari surah ke-9 (at-Taubah) ke surah 27 (an-Naml) berjumlah 19 surah.
Keajaiban lainnya, surah pertama memiliki 7 ayat, surah ke-9 memiliki 129 ayat, dan surah ke-27
berjumlah 93 ayat. Penjumlahan ketiga surah tersebut beserta ayatnya juga merupakan kelipatan angka
19, yakni 1+7+9+129+27+93=266. Bilangan 266 merupakan perkalian 14 X 19. Apakah ini semua
sebuah kebetulan? Pendapat yang mengatakan bahwa hasil yang selalu merujuk pada angka 19 itu
sebagai kebetulan, terbantahkan dengan bukti-bukti lainnya.
Misalnya, struktur kata dalam kalimat basmalah terdiri atas empat suku kata, yaitu Ism, Allah, Rahman,
dan Rahim . Dalam Alquran, kata Ism disebut sebanyak 19 kali, kata Allah sebanyak 2.698, kata al-
Rahman sebanyak 57 kali, dan al-Rahim sebanyak 114 kali. Masing-masing kata itu merupakan
pembagian dari angka 19 pula. Ism adalah 19 X 1, Allah 19 X 142, al-Rahman 19 X 3, dan al-Rahim
19 X 6. Jumlah total pembagian kata Ism (1), Allah (142), al-Rahman (3), dan al-Rahim (6) berjumlah
152 yang juga merupakan hasil dari 8 X 19.
Bila semua itu merupakan kebetulan, tak mungkin hasilnya selalu berjumlah atau merupakan
perkalian maupun pembagian dari angka 19. Ini merupakan pembuktian dari keseimbangan dan
komposisi penyusunan kalimat yang sangat teratur, terencana, dan tersusun secara matang oleh Allah
SWT, jelas Sampayya. sya
Kalimat Basmalah dan Misteri Angka 0
Mungkin sebagian besar umat Islam tak pernah menyadari keteraturan kalimat basmalah . Bahkan,
ketika kata Bismillahirrahmanirrahim sebagai pembuka surah, mungkin banyak yang menganggapnya
sebagai sesuatu yang biasa dan hal itu merupakan kehendak Allah SWT.
Namun, komposisi jumlah huruf, jumlah kata basmalah yang ditempatkan sebagai pembuka surah, dan
tidak disepakatinya kata itu sebagian dari ayat Alquran atau bukan, ternyata bagi ilmuwan matematika
memberikan sebuah fenomena yang sangat unik dan menakjubkan. Disadari atau tidak, kata basmalah
dalam Alquran yang berjumlah 114 itu, sebanyak 112 di antaranya tidak diberi nomor ayat atau hanya
ditandai dengan bilangan 0 (nol).
Angka 0 (nol) ini ternyata memberi dampak yang sangat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Sejarah mencatat, al-Khawarizmi adalah orang yang menulis pertama kali dalam buku Aljabar pada
tahun 976 Masehi. Kemudian, setelah dibawa dan diperkenalkan ke Eropa oleh Leonardo Fibonacci,
ternyata mendapatkan sambutan yang luar biasa.
Bahkan, revolusi ilmu pengetahuan, khususnya matematika, yang menjadi cikal bakal semua ilmu
pengetahuan berkembang pesat setelah digunakannya bilangan nol ini. Teori-teori fisika, kimia, biologi,
astronomi, beserta aplikasinya bermunculan dalam peradaban Eropa. Dari angka ini, kemudian lahirlah
perhitungan dengan menggunakan sistem binary, 0 dan 1 yang kemudian menjadi cikal bakal komputer.
Demikian juga, dalam Alquran. Kalimat basmalah yang keberadaannya dalam Alquran bagi beberapa
kalangan masih diperdebatkan penempatannya sebagai ayat atau bukan ternyata secara aksiomatik
menjawab segala perbedaan pandangan tersebut dengan sangat menakjubkan. Di manakah Alquran
menyembunyikan bilangan 0 (nol) ini? Abah Salma Alif Sampayya, dalam bukunya Keseimbangan
Matematika dalam Alquran , menemukan hasil yang mengagumkan.
Pertama, dalam surah al-Fatihah terdapat satu kalimat basmalah yang ditempatkan pada awal surah
(ayat 1). Angka 1 merupakan bilangan asli terkecil, yang bukan bilangan prima dan juga bukan
bilangan komposit, karena bilangan itu hanya memiliki satu faktor perkalian saja, yakni 1 X 1, dan
kalimat basmalah dalam surah al-Fatihah dengan nomor ayat 1 mewakili bilangan 1.
Kedua, surah at-Taubah tidak dibuka dengan kalimat basmalah , alias kosong (blank, empty) . Kosong
bukan bilangan melainkan sifat dari bilangan. Adanya kekosongan dalam penempatan kalimat tersebut
pada surah at-Taubah, berkaitan erat dengan sebutan lain surah ini, yaitu al-bara`ah yang artinya bebas.
Kosong dapat didefinisikan sebagai sebuah sifat bilangan yang berarti bebas dari nilai apa pun. Ketiga,
sebanyak 112 surah, kata basmalah tidak ditandai dengan nomor ayat kecuali tanda 0 (nol), nilai
terkecil dari sebuah bilangan. Notasi 0 untuk 112 ayat tersebut adalah untuk membedakan dengan surat
at-Taubah yang kosong kalimat basmalah .
Apa perbedaan antara kosong dengan bilangan 0? Kebanyakan orang menganggap bahwa 0 sama
dengan tidak ada atau kosong. Tapi, bagi ilmuwan matematika, 0 tidak sama dengan kosong dan
kosong tidak sama dengan 0.Ambillah kalkulator dan cobalah melakukan perhitungan. Bila sebuah
bilangan dikalikan dengan angka nol, hasilnya akan nol (0). Tetapi, bila sebuah bilangan dikalikan
dengan kosong ( isblank ), hasilnya #VALUE!.
Begitu juga, bila dilakukan pembagian, hasilnya akan berbeda. Misalnya, 114 dibagi 0 sama dengan
#DIV/0! atau error . Sedangkan 114, dibagi kosong hasilnya sama dengan #VALUE!.Dengan petunjuk
tersebut di atas, Sampayya menegaskan, Kalimat basmalah di luar surah al-Fatihah adalah bagian dari
ayat Alquran dengan ayat bernomor 0.
Wa Allahu Alam. sya
Keajaiban Angka 7
Alquran menyebutkan sejumlah angka atau bilangan. Di antaranya angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
19, 20, 100, 200, 1.000, 2.000, 100 ribu, dan lainnya. Dibandingkan dengan lainnya, bilangan yang
paling sering disebut dalam Alquran adalah tujuh (7). Apakah keistimewaan bilangan ini?
Dalam Alquran, angka tujuh disebutkan pada 23 surah, dimulai dari surah al-Baqarah [2] ayat 29, dan
diakhiri pada surah an-Naba [78] ayat 12. Penyebutan angka tujuh berkaitan dengan penciptaan langit
dan bumi, kisah-kisah dalam Alquran, misalnya ketika Nabi Yusuf menafsirkan mimpi Raja Mesir
tentang tujuh ekor sapi yang gemuk dan kurus serta tujuh tahun musim subur dan paceklik. Kemudian,
kisah umat Nabi Hud yang diturunkan siksa selama tujuh malam delapan hari, kisah Ashabul Kahfi,
dan lainnya.
Para ahli tafsir juga banyak menafsirkan tentang maksud angka tujuh ini. Misalnya, dalam buku
Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis , dibahas secara detail mengenai kemukjizatan angka tujuh
ini. Di antaranya, tujuh ayat surah al-Fatihah yang disebut juga dengan al-Sabu al-Matsani (tujuh ayat
yang dibaca berulang-ulang), lalu ada tujuh surah yang panjang (al-Sabu al-Thiwal) .
Kemudian, angka tujuh juga dicontohkan dalam pelaksanaan ibadah haji. Tawaf tujuh kali, sai tujuh
kali, melempar jumrah dengan tujuh batu kerikil. Angka tujuh juga terdapat dalam gerakan shalat, yaitu
posisi sujud yang harus menempelkan dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan dua ibu jari kaki.
Dalam Alquran, terdapat pula tujuh surah yang dimulai dengan kalimat tasbih ( Subhana ), yakni surah
Al-Isra, Al-Hadid, Al-Hasyr, Al-Shaff, Al-Jumuah, Al-Taghabun, dan al-Ala.Bahkan, angka tujuh atau
kelipatannya juga dijadikan penyebutan dalam Alquran maupun contoh lainnya. Misalnya, angka 70,
jumlah huruf Arab (28), jumlah surah yang dimulai dengan huruf yang disebut fawatihu al-suwar
(pembuka surah), seperti Alif Lam Mim, Yaa Sin, Haa Mim, Tha Ha, Qaf, Nun, dan Alif Lam Ra ,
berjumlah 14.
Dalam Alquran, penyebutan angka tujuh yang dimulai dari surah al-Baqarah [2] ayat 29, dan diakhiri
pada surah an-Naba [78] ayat 12, memiliki makna yang sangat mengagumkan.
Jumlah surah yang berada di antara surah al-Baqarah hingga surah al-Naba sebanyak 77 surah. Jumlah
ayat yang berada di antara keduanya (dari ayat pertama hingga ayat terakhir yang menyebutkan angka
tujuh), berjumlah 5.649 ayat, yang merupakan perkalian dari 807 X 7.
Disimpan dalam IPTEK

Keistimewaan Angka 9
27 Agustus 2011 Tinggalkan sebuah Komentar
Setelah di teliti lebih jauh, ternyata angka 9 adalah angka yang paling unik loh
mau tau kenapa?? soalnya
Hasil kali angka 9 dengan angka / bilangan berapapun, jika di jumlahkan akan menghasilkan angka 9
lagi loh gak percaya??? nih buktinya.
91 = 09 -> 0+9 = 9
92 = 18 -> 1+8 = 9
93 = 27 -> 2+7 = 9
94 = 36 -> 3+6 = 9
95 = 45 -> 4+5 = 9
96 = 54 -> 5+4 = 9
97 = 63 -> 6+3 = 9
98 = 72 -> 7+2 = 9
99 = 81 -> 8+1 = 9
910 = 90 -> 9+0 = 9
ketahuan kan uniknya dimana????!!!!
Bahkan sampai angka sebesar apapun..
938=216 > 2+1+6=9
9789=4536 > 4+5+3+6=18 >1+8=9
98427=4032 > 4+0+3+2=9
975364=22680 > 2+2+6+8+0=18 >1+8=9
9689=6201 > 6+2+0+1=9
95875=52875 > 5+2+8+7+5=27> 2+7=9
985964=773676 > 7+7+3+6+7+6=36 > 3+6=9, dst..
Unik Yang kedua adalah Hasil perkaliannya kebalikan dari perkalian angka sebelumnya
example:
91 = 09 kebalikan dr 910 = 90
92 = 18 kebalikan dr 99 = 81 dst.
Dan angka 9 juga melambangkan asmaul husna yaitu 99 keren ya!!
Disimpan dalam IPTEK

Mathematics makes me happy


27 Agustus 2011 Tinggalkan sebuah Komentar
Matematika menyeramkan.matematika ngebikin pusing.matematika ruwet.. itulah
seruan teman-teman ku yang tidak menyukai matematika.
Mathematics is most difficult lesson pernyataan yang sangat cocok untuk menyebut ilmu ini. Ilmu
yang menurut kenyataannya memang rada-rada sulit. Apalagi ilmu ini tergolong ilmu pasti, yang
apabila kita salah mengerjakan di satu bagian saja semua bagian juga akan ikut salah. Tapi, itu lah yang
menjadikan matematika unik dan menantang.
Matematika tidak sendiri. Ternyata eh ternyata.ada ilmu lain yang menyamai keunikan
matematika. Yaitu Fisika. Tidak salah lagi, teman-temanku juga banyak yang tidak menyukai fisika.
Beberapa dari teman-temanku yang tidak menyukai matematika juga tidak menyukai fisika.
Menyebabnya sama, karena fisika ilmu pasti.
Tapi juga tidak sedikit orang yang sangat menyukai matematika. Bagi orang-orang yang jiwanya sudah
menyatu dengan matematika, mereka akan menganggap matematika adalah sebuah ilmu yang sangat
menyenangkan dan sangat asyik untuk dipelajari. Bahkan akan selalu menarik orang-orang yang
menyukainya untuk terus dan terus mempelajari ada apa di balik ilmu matematika.
Matematika bisa dijadikan penghibur disaat kita sedang boring. Ketika seorang pencinta matematika
sedang bosan atau tidak ada kejaan, kadang mereka akan memilih mengerjakan soal-soal matematika
yang rumit daripada nganggur. Kalau memang matematika mereka anggap sebagai obat penghilang
kejenuhan ataupun stress.
Orang-orang yang menyukai matematika tidak harus orang yang jago matematika. Karena kalau kita
menyukai sesuatu walaupun kita tidak bisa mengerjakan sesuatu itu, kita akan tetep menyukainya.
Yang namanya suka, mo diapain aja. Ya tetep suka
Aku percaya, kalau kita menyukai sesuatu walaupun itu sulit, tapi kita mau berusaha menutup kesulitan
itu, pasti kita bias mengubah kesulitan itu menjadi sesuatu yang sangat mudah. Dan akan memubuat
kita merasa sangat enjoy melakukan semua itu.
Seperti toloh Lintang yang ada dalam serial buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Dalam novel
itu, Lintang berperan sebagai seorang anak yang sangat cerdas. Pada suatu perlombaan mata pelajaran,
Lintang disuruh mewakili sekolahannya. Waktu itu, ada soal matematika yang dijadikan soal lomba.
Setelah soal selesai dibacakkan, seketika itu juga Lintang juga menjawab soal matematika itu dengan
cepat dan benar. Padahal peserta lomba yang lain saja belum selesai menulis soal.
Ilustrasi diatas bisa kita jadikan contoh, kalau orang yang mau berusaha, pasti menganggap matematika
itu mudah, walaupun matematika itu sulit. Mudeng ora???
Di bawah ini adalah cerita dari seorang ahli matematika yang saya ambil dari:
(http://www.sinarharapan.co.id/berita/0610/04/ipt05.html)
Grigori Perelman, Ahli Matematika yang Pandai Bersembunyi
JAKARTA Grigori Perelman nama lengkapnya Grigori Yakovlevich Perelman antara terkenal dan
tidak. Ia peraih penghargaan tertinggi Matematika tahun ini karena karyanya yang mungkin hanya
dikenal kalangannya sendiri. Namun, ia jadi dikenal dunia karena ia tetap bersembunyi, bahkan ketika
penghargaan First Medal hendak diserahkan pun ia tidak datang.
Perelman dilahirkan di Leningrad 13 Juni 1966 di Uni Sovyet ( sekarang berada di Rusia dengan nama
St Petersburg). Ia dipanggil oleh mereka yang akrab, dan ini sedikit jumlahnya, Grisha. Perelman, ahli
matematika pertama yang berhasil memecahkan masalah matematika yang muncul tahun 1904,
Poncare conjecture. Ini adalah masalah bidang geometri yang dianggap paling sulit dan paling penting
di bidang ini.
Pada November 2002, Perelman mulai mem-posting garis besar penjabarannya tentang masalah ini.
Baru sejak 2003, program solusi Perelman ini menarik perhatian sejawatnya. Ia diundang ke
universitas-universitas di AS untuk berdiskusi. Namun setelah balik ke Rusia, ia secara perlahan
menghentikan korespondensi mengenai penjabaran ini.
Baru pada Mei 2006, sembilan ahli matematika memberikan Field Medal pada Perelman dan pada 22
Agustus ia ditawari penghargaan dari kongres ahli matematika di Madrid, Spanyol. Keduanya ditolak,
bahkan setelah pembicaraan 10 jam dengan Sir John Ball ketua persatuan internasional matematikawan,
ia tetap memilih untuk tidak datang dan tidak menerima penghargaan.
Menurut Ball, Perelman menyatakan bahwa penghargaan itu tidak relevan bagi dirinya, begitu
masalah terpecahkan dan diterima sebagai kebenaran itu sudah penghargaan yang cukup.
Penolakan Perelman ini konon karena penolakan rekan-rekannya untuk kembali mengangkatnya
sebagai anggota Institut Steklov, tempatnya selama ini bekerja. Penolakan mereka karena kecurigaan
rekannya pada hasil yang dicapai Perelman.
Ini menyakitkan dirinya, dan kabarnya ia sekarang tidak kerja, sudah enggan dengan matematika, dan
hidup berdua bersama ibunya, dengan menghidupkan diri dari pensiun ibunya.
Disimpan dalam IPTEK

sejarah matematika
27 Agustus 2011 Tinggalkan sebuah Komentar
Matematika (dari bahasa Yunani: mathmatik) adalah studi besaran, struktur, ruang,
dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola,[2][3] merumuskan konjektur baru, dan
membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi
yang bersesuaian.[4]
Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik hadir secara
alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika
sebagai ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting.[5] Di pihak lain, Albert
Einstein menyatakan bahwa sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka
tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan.[6]
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan,
perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda
fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi
kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen.
Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan
di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi
dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan
matematika yang berlanjut hingga kini.[7]
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu
alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan,
cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain,
mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah
pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan.
Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan
matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang
menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.

Anda mungkin juga menyukai