Anda di halaman 1dari 9

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: 2089-9813

Yogyakarta, 15 Maret 2014

LIMA METODE PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DAN


TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENGEMBANGAN E-GOVERMENT
Wecka Imam Yudhistyra1, Eko Nugroho2
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Univeristas Gadjah Mada
Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281
E-mail: weckayud.cio.8b@mail.ugm.ac.id

ABSTRAK
Meningkatnya keinginan untuk pelayanan publik berbasis teknologi informasi dan komunikasi (e-Government),
semakin perlu juga sebuah organisasi pemerintah mempunyai perencanaan strategis Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi. Salah satu manfaat dari adanya perencanaan strategis Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi adalah supaya pengembangan e-Government menjadi lebih terarah. Pada paper ini akan dibahas
mengenai lima metode perencanaan strategis yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan e-Government.
Kelima metode perencanaan strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi tersebut adalah Information
Engineering(IE) versi James Martin, Enterprise Architecture Planning versi Steven H. Spewak, The Open Group
Architecture Framework (TOGAF), dan Strategic Planning Information System (SPIS) versi John Ward dan Joe
Peppard.
Kata Kunci: perencanaan, SI, TI, E-goverment, IE, Zachman, EAP, TOGAF, SPIS

1. PENDAHULUAN e-Government bukanlah sebuah proses tunggal


1.1 Latar Belakang yang bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat
Organisasi di seluruh dunia harus selalu melainkan sebuah proses evolusioner jangka panjang
melakukan inovasi strategi agar tidak terlindas oleh dalam mengubah proses dalam pemerintahan untuk
pesaing. Selain itu, melakukan inovasi strategi bisa fokus kepada layanan terhadap masyarakat. Tujuan
memperoleh keunggulan kompetitif dibandingkan dari e-Government sendiri adalah untuk memberika
para pesaing (Friedman & George, 2010). Salah satu layanan pemerintah kepada masyarakat dengan lebih
inovasi strategi yang paling tepat untuk memperoleh efektif.Oleh sebab itu, maka perlu untuk mengetahui
keunggulan kompetitif adalah dengan cara penataan mengenai metode perencanaan strategis dalam
ulang organisasi, dengan melibatkan manfaat dari pengembangan e-Government.Berikut akan dibahas
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) beberapa metode perencanaan strategi yang telah
terhadap proses yang ada di dalam organisasi dikembangkan dari dulu hingga sekarang. Beberapa
(Hammer & Champy, 1993). Perkembangan Sistem metode perencanaan strategi Sistem Informasi dan
Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) yang Teknologi Informasi (SI/TI) yang dapat
sangat pesat pada saat ini, telah dianggap juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas e-
sebagai sumber daya yang sangat penting bagi Government dalam organisasi pemerintah.
organisasi (baik organisasi pemerintah maupun (a) Information Engineering (IE) versi
organisasi swasta) (Hammer & Champy, 1993), James Martin.
yang tidak hanya berperan sebagai suatu dukungan (b) Enterprise Architecture Planning (EAP)
semata, namun juga telah berperan sebagai key versi Steven H. Spewak.
operational, high potential, peran strategis, dan dapat (c) The Open Group Architecture
dimanfaatkan untuk mendukung efektivitas, Framework (TOGAF).
efisiensi, dan produktivitas dalam organisasi (d) Zachman Framework for Enterprise
(Wheelan & Hunger, 2004). Architecture.
Khusus organisasi pemerintah yang ingin (e) Strategic Planning Information System
meningkatkan kualitas layanan publik berbasis (SPIS) versi John Ward dan Joe Peppard.
teknologi informasi dan komunikasi (e-
Government), semakin terasa perlunya perencanaan 2. TINJAUAN PUSTAKA
strategis sistem informasi dan teknologi informasi 2.1 e-Government
sebagai suatu arahan strategis dan kerangka e-Government secara umum dapat didefinisikan
kebijakan penggunaan sistem informasi untuk sebagai penggunaan teknologi digital untuk
mendukung tugas bagi organisasi pemerintah ke mentransformasikan kegiatan pemerintah, yang
arah efektifitas pelayanan publik serta layanan antar bertujuan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi,
instansi pemerintah (Government to Citizen, dan penyampaian layanan (Forman, 2005).
Goverment to Business, Goverment to Employee, Istilah e-government atau electronic government
Goverment to Goverment) seoptimal mungkin, merujuk pada penggunaan teknologi informasi oleh
sesuai dengan visi dan misi organisasi pemerintah. organisasi pemerintahan agar organisasi tersebut
menjadi lebih efektif dan transparan. Dengan e-

236
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: 2089-9813
Yogyakarta, 15 Maret 2014

government diharapkan pelayanan terhadap


masyarakat dapat lebih baik, efektivitas internal
organisasi pemerintahan semakin meningkat, dan
akses masyarakat terhadap informasi dalam
lingkungan pemerintahan semakin mudah(Kase,
2010).
Tujuan dari penerapan e-Government menurut
Inpres Nomor 3 Tahun 2003 adalah sebagai berikut.
(a) Meningkatkan mutu layanan publik
melalui pemanfaatan teknologi IT dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan.
(b) Terbentuknya pemerintahan yang bersih,
transparan, dan mampu menjawab
tuntutan perubahan secara efektif.
(c) Perbaikan organisasi, sistem manajemen,
dan proses kerja dalam lingkungan
pemerintah
Sasaran dari pengembangan e-Government
menurut Inpres Nomor 3 Tahun 2003 adalah sebagai
berikut.
(a) Pembentukan jaringan informasi dan
transaksi pelayanan publik yang Gambar 1.Information Engineering (IE) Versi James
berkualitas dan terjangkau. Martin(Martin, 1990)(Surendro, 2007)
(b) Pembentukan hubungan interaktif
dengan dunia usaha untuk meningkatkan
dan memperkuat kemampuan Penjelasan dari masing-masing lapisan metode
perekonomian menghadapi perubahan Information Engineering versi James Martin adalah
dan persaingan perdagangan sebagai berikut (Martin, 1990).
internasional. (a) Perencanaan strategi informasi
(c) Pembentukan mekanisme komunikasi (information strategic planning)
antar lembaga pemerintah serta merupakan tinjauan strategis atas
penyediaan fasilitas bagi partisipasi informasi dan pemanfaatan sistem
masyarakat dalam proses pemerintahan. informasi dan teknologi pada seluruh
(d) Pembentukan sistem manajemen dan bagian dalam organisasi untuk
proses kerja yang transparan dan efisien perencanaan terhadap masa depan,
serta memperlancar transaksi dan sehingga dapat meningkatkan kinerja
layanan antar lembaga pemerintah. organisasi.
Aktivitas besar e-Government adalah sebagai (b) Analisis area bisnis (business area
berikut. analysis). Pada lapisan ini akan
(a) Menginovasi Layanan Masyarakat menghasilkan suatu model data dan
(G2C) model proses dari area bisnis yang
(b) Menginovasi Layanan Bisnis (G2B) dianalisis (H. S. Setiawan, 2007).
(c) Menginovasi Cara Kerja Pemerintah (c) Perancangan sistem (system design).
(G2G) Pada lapisan ini digunakan alat bantu
2.2 Information Engineering (IE) versi James otomatis (automated tools) yang dapat
Martin menunjukkan jenis informasi apa saja
Metode Information Engineering merupakan yang dapat digunakan pada lapisan ini
sebuah pendekatan untuk perencanaan, analisis, dan (H. S. Setiawan, 2007).
implementasi suatu aplikasi dalam suatu perusahaan, (d) Lapisan konstruksi (construction).
yang bertujuan untuk memungkinkan suatu Berdasarkan rancangan yang sudah
perusahaan untuk meningkatkan sumber dayanya dibuat pada lapisan atasnya sistem
termasuk modal, kualitas SDM dan Sistem dibangun dengan menggunakan
Informasi. Hal ini berguna untuk mendukung visi automated code generator (H. S.
bisnis perusahaan. Metode Information Engineering Setiawan, 2007).
sudah mulai dikembangkan dari tahun 1976 oleh 2.3 Enterprise Architecture Planning (EAP)
James Martin dan diterbitkan dalam bentuk literatur versi Steven H. Spewak
pada tahun 1981. Metode ini terdiri dari empat Enterprise Architecture Planning (EAP)
lapisan (Martin, 1990). Empat lapisan tersebut bisa dikembangkan oleh Steven H. Spewak pada tahun
dilihat pada gambar berikut. 1992 (Spewak & Hill, 1992) yang merupakan proses
perencanaan dalam bentuk arsitektur, dengan

237
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: 2089-9813
Yogyakarta, 15 Maret 2014

menggunakan informasi dalam implementasi (e) Arsitektur aplikasi merupakan


arsitektur tersebut, untuk mendukung bisnis dan pengidentifikasian mengenai aplikasi
perencanaan organisasi (Spewak & Hill, 1992)(The yang akan dibangun dengan melakukan
Chief Information Officers Council, 1999). Metode penelitian terhadap bentuk aplikasi
EAP bisa dilihat pada gambar berikut ini. dalam bentuk arsitektur aplikasi,
membuat skema arsitektur dan relasi tiap
aktivitas data setiap unit dalam
organisasi.
(f) Arsitektur teknologi merupakan
pengidentifikasian teknologi yang
mendukung kemajuan bisnis, yang
berhubungan dengan arsitektur aplikasi
untuk menentukan teknologi masa depan
yang akan digunakan.
(g) Rencana implementasi/migrasi dilakukan
untuk menghasilkan teknologi informasi
dan sistem informasi pada arsitektur
organisasi dengan menggunakan matriks
aplikasi atau entitas data (Surendro,
2007).
2.4 The Open Group Architecture Framework
(TOGAF)
Gambar 2.Enterprise Architecture Planning (EAP) The Open Group Architecture Framework
Versi Steven H. Spewak(Spewak & Hill, 1992)(E. (TOGAF) merupakan framework dan metode untuk
B. Setiawan, 2009) arsitektur enterprise yang menyediakan metodologi
untuk menganalisis arsitektur bisnis secara
keseluruhan (The Open Group, 2009).TOGAF
Masing-masing tahapan mempunyai penjelasan
memberikan metode yang detail bagaimana
sebagai berikut.
membangun dan mengelola serta menerapkan
(a) Inisiasi perencanaan merupakan sebuah
arsitektur enterprise dan sistem informasi yang
kegiatan mengenai pendefinisian dan
disebut dengan Architecture Development Method
sasaran dari perencanaan yang akan
(ADM).ADM merupakan hasil dari kontribusi
dibuat termasuk di dalamnya faktor
secara terus menerus dari banyak pelaksana
pendukung serta penghambat yang akan
arsitektur(Cakrayana, 2011). Terdapat empat domain
ditemui pada saat melakukan perubahan
arsitektur yang diterima secara umum sebagai
dan mencapai sasaran visi dan misi
bagian dari keseluruhan arsitektur enterprise (The
organisasi.
Open Group, 2009). Keempat domain tersebut telah
(b) Pemodelan bisnis merupakan perumusan
telah didukung oleh TOGAF, yaitu(Pratama,
dan pencapaian strategi organisasi,
2012)(Rufaida, 2012):
melibatkan semua unit dalam organisasi,
(a) Arsitektur bisnis. Arsitektur ini
mengidentifikasikan tujuan, program,
mendefinisikan strategi bisnis, peraturan,
dan rencana strategis setiap unit untuk
organisasi, dan kunci dari proses bisnis.
mencapai tujuan bersama organisasi.
(b) Arsitektur data. Arsitektur ini
(c) Sistem dan teknologi saat ini merupakan
mendeskripsikan struktur dari aset data
penilaian terhadap manfaat yang telah
pada organisasi.
diberikan terhadap teknologi informasi
(c) Arsitektur aplikasi. Arsitektur
dan sistem informasi yang telah
menyediakan cetak biru sistem aplikasi
diberikan pada saat ini. Melakukan
untuk di deploy, interaksi dan
evaluasi berbagai macam data, aplikasi
hubungannya kepada inti proses bisnis
dan teknologi yang ada untuk melihat
dari organisasi.
peluang dan kesempatan pengembangan
(d) Arsitektur teknologi. Arsitektur
lebih lanjut terhadap teknologi dan
mendeskripsikan komponen perangkat
sistem yang ada.
lunak perangkat keras yang dibutuhkan
(d) Arsitektur data merupakan proses
untuk mendukung arsitektur bisnis, data
pengidentifikasian objek bisnis
dan aplikasi.
menggunakan Entity Relationship
Bagian inti dari TOGAF merupakan framework
Diagram), yang digunakan untuk melihat
untuk mengembangkan desain arsitektur yang
kebutuhan data organisasi, sehingga
disebut Architecture Development Method (ADM).
pengembangan database dapat secara
TOGAF ADM ini memiliki sembilan fase(The Open
konsisten dikembangkan.

238
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: 2089-9813
Yogyakarta, 15 Maret 2014

Group, 2009)(Rufaida, 2012), seperti pada gambar organisasi. Arsitektur data lebih
berikut. difokuskan sebagaimana data digunakan
untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses
dan layanan. Arsitektur sistem informasi
mendeskripsikan sistem aplikasi dan
perannya dalam mendukung proses
bisnis.
(d) Technology architecture. Pada tahapan
ini digunakan untuk membangun
arsitektur teknologi yang diinginkan,
dimulai dari penentuan jenis kandidat
teknologi yang diperlukan dengan
menggunakan Technology Portfolio
Catalogue yang meliputi perangkat lunak
dan perangkat keras. Dalam tahapan ini
juga mempertimbangkan alternatif yang
diperlukan dalam pemilihan teknologi.
Teknik yang digunakan meliputi
Environment and Location Diagram,
Network Computing Diagram, dan
lainnya. Untuk keperluan infrastruktur
Teknologi Informasi, arsitektur teknologi
diperinci sampai komponen hardware,
yaitu memetakan kebutuhan hardware
sistem aplikasi, memungkinkan
identifikasi hardware yang dapat dipakai
Gambar 3.TOGAF(The Open Group, 2009)(Rufaida, bersama, memungkinkan identifikasi
2012) mekanisme integrasi antar komponen
sistem aplikasi yang saling berhubungan.
(e) Opportunities and solution. Manfaat
Persiapan dibutuhkan pada tahapan preliminary yang diperoleh dari arsitektur enterprise
yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. ada pada tahapan ini, yang meliputi
Sembilan tahapan berikutnya dijelaskan sebagai arsitektur bisnis, arsitektur data,
berikut. arsitektur aplikasi dan arsitektur
(a) Architecture vision. Pada tahapan ini teknologi, sehingga menjadi dasar bagi
digunakan untuk menciptakan pengambil keputusan untuk memilih dan
keseragaman mengenai arsitektur menentukan arsitektur yang akan
enterprise untuk mencapai tujuan diimplementasikan. Bisa menggunakan
organisasi yang dirumuskan dalam teknik Project Context Diagram dan
bentuk strategi serta menentukan lingkup Benefit Diagram.
dari arsitektur yang akan dikembangkan. (f) Migration planning. Pada tahapan ini
Pada tahapan ini berisi pertanyaan yang merupakan pembuatan garis besar
diajukan untuk mendapatkan arsitektur langkah yang perlu dilakukan dalam
yang ideal sesuai dengan tujuan mengaplikasikan arsitektur yang telah
organisasi. dibuat sebelumnya.
(b) Business architecture. Pada tahapan ini (g) Implementation governance. Pada
digunakan untuk mendefinisikan kondisi tahapan ini untuk membuat formula
awal arsitektur bisnis, menentukan yang merekomendasikan setiap rencana
model bisnis atau aktivitas bisnis yang yang akan diaplikasikan dan untuk
diinginkan berdasarkan tujuan dan memastikan rencana tersebut berjalan
skenario bisnis. Model DFD atau UML dengan semestinya untuk mencapai
bisa digunakan untuk membangun model tujuan. Meliputi tata kelola organisasi,
bisnis yang diperlukan. tata kelola teknologi informasi, tata
(c) Information system architecture. Pada kelola arsitektur.
tahapan ini lebih menekankan pada (h) Architecture change management. Pada
aktivitas bagaimana informasi tahapan ini digunakan untuk menilai
dikembangkan. Pendefinisian arsitektur performa dari arsitektur yang sedang
sistem informasi dalam tahapan ini berjalan, jika diperlukan dapat
meliputi arsitektur data dan arsitektur merekomendasikan perubahan dan
aplikasi yang akan digunakan oleh melakukan pengawasan terhadap

239
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: 2089-9813
Yogyakarta, 15 Maret 2014

perkembangan teknologi dan perubahan (b) Owner (Pemilik): menetapkan model


lingkungan organisasi, baik internal konseptual dari enterprise.
maupun eksternal serta menentukan yang (c) Designer (perancang): menetapkan
akan dilakukan untuk pengembangan model teknologi informasi sekaligus
arsitektur enterprise berikutnya. menjembatani hal yang diinginkan oleh
2.5 Zachman Framework for Enterprise pemilik dan hal yang dapat
Architecture direalisasikan secara teknis dan fisik.
Arsitektur Enterprise adalah sebuah gambaran (d) Builder (pengembang): menetapkan
untuk mengorganisasikan semua proses bisnis dalam model teknis dan fisik yang digunakan
organisasi, informasi yang dibutuhkan dan teknologi dalam mengawasi penerapan teknis dan
pendukung. Dalam Arsitektur Enterprise terdiri dari fisik.
definisi keadaan sekarang (As-Is), Visi status masa (e) Sub-contractor (subcontractor):
depan (To-Be) tentang bisnis seperti halnya menetapkan peran dan rujukan bagi
teknologi, dan cara lain untuk mengatur pihak yang bertanggung jawab untuk
kompleksitas (Hewlett, 2006). Arsitektur Enterprise melakukan pembangunan Teknologi
memiliki beragam metode yang dapat digunakan Informasi dan Komunikasi (TIK).
sebagai sebuah alat penyelesaian masalah yang ada (f) Function enterprise: merepresentasikan
dalam organisasi. Salah satu metode yang digunakan perspektif pengguna dan wujud nyata
adalah versi John Zachman semenjak tahun 1987. dari hasil penerapan.
Metode Zachman merupakan suatu alat bantu yang Setiap kolom dalam kerangka kerja Zachman
dikembangkan untuk memotret arsitektur organisasi merepresentasikan fokus, abstraksi atau topik
dari berbagai sudut pandang dan aspek, sehingga arsitektur, yaitu (Yusrizal, 2013):
didapatkan gambaran organisasi secara utuh (E. B. (a) What (data): menggambarkan kesatuan
Setiawan, 2009). Kerangka kerja Zachman dapat data yang dianggap penting dalam bisnis.
dilihat pada gambar berikut. Kesatuan tersebut adalah hal yang
informasinya perlu dipelihara.
(b) How (function): mendefinisikan fungsi
atau aktivitas. Input dan output juga
dipertimbangkan pada kolom ini.
(c) Where (network): menunjukkan lokasi
geografis dan hubungannya antara
aktivitas dalam organisasi, meliputi
lokasi geografis bisnis yang utama.
(d) Who (people): mewakili manusia dalam
organisasi dan metric untuk mengukur
kemampuan dan kinerjanya. Kolom ini
juga berhubungan dengan antar muka
pengguna dan hubungan antara manusia
dan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
(e) When (time): mewakili waktu atau
kegiatan yang menunjukkan kriteria
kinerja. Kolom ini berguna untuk
mendesain jadwal dan memproses
arsitektur.
(f) Why (motivation): menjelaskan motivasi
dari organisasi dan pekerjanya. Di sini
terlihat tujuan, sasaran, rencana bisnis,
arsitektur pengetahuan, alasan pikiran,
Gambar 4.Zachman Framework for Enterprise dan pengambilan keputusan dalam
Architecture(Zachman, 2013) organisasi.
Kerangka kerja Zachman bisa digunakan
sebagian-sebagian sesuai dengan kebutuhan
Kerangkakerja Zachman terdiri dari enam kolom
berdasarkan skala prioritas dan tidak harus
dan enam baris. Setiap baris dalam kerangka kerja
menggunakan keseluruhan kerangka karena akan
Zachman dapat dijelaskan sebagai berikut (Yusrizal,
memakan waktu dan biaya (Yusrizal, 2013).
2013).
2.6 Strategic Planning Information System
(a) Planner (Perencana): menetapkan
versi John Ward dan Joe Peppard
konteks, latar belakang, dan tujuan.
Formulasi strategi merupakan langkah awal
untuk mencapai kesuksesan dalam manajemen

240
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: 2089-9813
Yogyakarta, 15 Maret 2014

Teknologi Informasi dan Komunikasi.Strategi (b) Analisis lingkungan bisnis eksternal saat
diterapkan, dan mengirimkan hasil serta ini, meliputi aspek ekonomi, industri dan
memperbaharui strategi untuk mengambarkan iklim bersaing organisasi.
perubahan manajemen Teknologi Informasi dan (c) Analisis lingkungan Teknologi Informasi
Komunikasi yang merupakan hal yang penting dan Sistem Informasi pada saat ini, yang
dalam menentukan kesuksesan. Gangguan dalam meliputi tingkat kematangan (maturity),
mencapai tujuan dari strategi sering disebabkan oleh pengaruh terhadap organisasi, sumber
kekurangan organisasi, politik, dan isu budaya daya, dan infrastruktur teknologi.
(Ward & Peppard, 2002). Salah satu metode Portfolio aplikasi yang ada saat ini juga
perencanaan strategis yang dapat dimanfaatkan merupakan bagian dari lingkungan
adalah metode versi John Ward dan Joe Peppard, Teknologi Informasi dan Sistem
Model John Ward dan Joe Peppard dimulai dengan Informasi pada saat ini.
pemahaman situasi saat ini, yaitu lingkungan (d) Analisis lingkungan Teknologi Informasi
eksternal dan internal, baik pada lingkungan bisnis dan Sistem Informasi yang meliputi
maupun pada lingkungan Teknologi Informasi dan teknologi yang sedang berkembang saat
Sistem Informasi. Pemahaman situasi saat ini dapat ini dan pemanfaatan teknologi tersebut.
digunakan untuk menentukan perencanaan dan Tahapan keluar yang merupakan hasil dari suatu
strategi untuk masa mendatang, baik strategi bisnis proses analisis masukan (input) berupa perencanaan
maupun strategi Teknologi Informasi dan Sistem strategis yang akan digunakan di masa yang akan
Informasi.Metode John Ward dan Joe Peppard dapat datang, adalah sebagai berikut.
dilihat seperti pada gambar berikut. (a) Strategi Bisnis Sistem Informasi yang
merupakan bagaimana pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
oleh setiap departemen dan unit bisnis
dalam organisasi pada masa yang akan
datang, tujuannya untuk mencapai
sasaran organisasi di masa depan.
(b) Strategi Teknologi Informasi yang
merupakan kebijakan dan strategi dalam
mengelola Teknologi Informasi dan
Sistem Informasi serta sumber daya
manusia.
(c) Strategi Manajemen Teknologi
Informasi dan Sistem Informasi pada
organisasi yang merupakan untuk
memastikan kesuksesan penerapan
kebijakan Teknologi Informasi dan
Sistem Informasi yang dibutuhkan.

3. PEMBAHASAN
Organisasi yang ingin memperbaiki atau
memperbaharui infrastruktur, maupun
mengoptimalkan manfaat Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi (SI/TI) sebaiknya melakukan
perencanaan strategis (Henderson & Sifonis,
1988).Gunanya adalah untuk mengidentifikasi
Gambar 5.Strategic Planning Information System tujuan utama, fokus, dan kebutuhan yang diperlukan
(SPIS) Versi John Ward dan Joe Peppard(Ward & untuk melakukan inovasi strategi maupun
Peppard, 2002) pembaharuan (Adam, 2005). Fokus tidak hanya
kepada teknologi semata namun disertai pula dengan
Metode perencanaan strategi versi John Ward strategi.Metode perencanaan strategis diperlukan
dan Joe Peppard memiliki formulasi berupa untuk meningkatkan kualitas layanan publik pada
masukan (input), kemudian diproses sehingga organisasi pemerintah yang ingin mewujudkan
menghasilkan keluaran (output) yang dapat pelayanan publik berbasis teknologi informasi dan
dijelaskan sebagai berikut [11]. komunikasi sehingga pengembangan e-Government
(a) Analisis lingkungan bisnis internal saat menjadi lebih sistematis, terarah, dan
ini seperti tujuan atau sasaran, sumber berkesinambungan.
daya, proses serta budaya dan nilai 3.1 Persamaan Antar Metode
budaya dan bisnis pada organisasi. Persamaan antar metode dapat dilihat dari
tahapan yang dilakukan pada setiap metode. Berikut

241
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: 2089-9813
Yogyakarta, 15 Maret 2014

ini persamaan yang dilihat dari tahapan perencanaan,


tahapan analisis, tahapan rancangan, dan tahapan
Tabel 3.2 Perbedaan Teknik Analisis Metode
implementasi, seperti pada tabel berikut.
Perencanaan Strategis
Tabel 2.1 Persamaan Model Perencanaan
Strategis
Metode Teknik Analisis
Metode
Tahapan SWOT, PEST, Five
SP Zachman TOG Force Competitive,
IE EAP
IS Framework AF
Value Chain, Critical
Perencanaan Ya Ya Ya Ya Ya
SPIS Success Factor (CSF),
Analisis Ya Ya Ya Ya Ya
Balanced Score Card
Rancangan Ya Ya Ya Ya Ya (BSC), dan McFarlans
Ti Strategy Grid
Implementasi da Ya Ya Ya Ya
k Zachman Framework Diagram UML
Analisis Situasi,
Information
Tahapan perencanaan ada pada semua metode Analisis Kebutuhan,
Engineering
perencanaan strategis dan merupakan persamaan dan CSF
umum pada tahapan perencanaan, hanya pada Analisis ERD dan
EAP
masing-masing metode melakukan pen dekatan yang CRUDE Matrix
berbeda. Tetapi, pada prinsipnya semua metode Analisis Technology
yang dikembangkan bertujuan untuk saling TOGAF Portfolio Catalog, DFD
melengkapi dan memperbaiki metode yang telah atau UML.
dikembangkan sebelumnya, serta pandangan metode
perencanaan strategis yang makin lama makin
meluas. Pada tahapan analisis, metode perencanaan Masing-masing dari metode perencanaan
strategis mempunyai persamaan yang strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
menyelaraskan proses bisnis dengan teknologi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dengan
informasi untuk mendukung proses bisnis mengetahui perencanaan strategis Sistem Informasi
organisasi. Pada tahapan rancangan, semua metode dan Teknologi Informasi yang baik akan sangat
menghasilkan rancangan masing-masing untuk penting untuk implementasi e-Government yang
proses bisnis di masa depan. Pada tahapan efektif. Dengan adanya perencanaan strategis, akan
implementasi metode SPIS versi John Ward dan Joe dapat menyediakan sebuah roadmap bagi organisasi
Peppard tidak menyatakan sampai ke tahapan pemerintah untuk bergerak dari kondisi sekarang
implementasi dan sedikit berbeda dibandingkan menuju kondisi yang diinginkan dalam jangka
keempat metode lainnya. menengah maupun jangka panjang.
3.2 Perbedaan Antar Metode 3.3 Perencanaan Strategis dan e-Government
Perbedaan pertama dari metode perencanaan Implementasi e-Government yang setengah-
strategis yang dibandingkan adalah dari teknik setengah, tanpa perencanaan dan tidak sistematik
analisis yang digunakan pada masing-masing akan membuat penerapan dari e-Government
metode. Pada metode SPIS versi John Ward dan Joe menjadi lebih riskan. Sebuah penelitian mengenai
Peppard teknik analisis SWOT, PEST, Five Force proyek e-Government di negara berkembang adalah
Competitive, analisis Value Chain, Metode Critical sebagai berikut (Heeks, 2003).
Success Factors , metode Balance Scorecard, dan (a) 35% gagal total
McFarlans Strategic Grid. Metode Information (b) 50% gagal sebagian
Engineering versi James Martin menggunakan (c) 15% berhasil
metode analisis situasi, analisis kebutuhan, dan CSF. Melihat kecilnya tingkat keberhasilan dan
Metode EAP versi Steven H. Spewak menggunakan kesuksesan e-Government di negara berkembang,
teknik analisis ERD dan CRUDE Matrix. Metode maka organisasi pemerintah di Indonesia juga perlu
TOGAF menggunakan teknik analisis Technology memperhatikan perencanaan strategis e-Government
Portfolio Catalog, DFD atau UML, Environment and dengan lebih matang, karena semakin tinggi tingkat
Location Diagram, Network Computing Diagram, kegagalan, maka anggapan bahwa Sistem Informasi
Project Context Diagram and Benefit dan Teknologi Informasi hanya sebagai sumber
Diagram.Zachman Framework menggunakan teknik biaya dan akan ditinggalkan menjadi semakin besar.
analisis diagram UML dalam perancangan Tanpa perencanaan strategis yang baik maka
perencanaan strategis. potensi kerugian dan kegagalan yang muncul dari
proyek e-Government antara lain adalah sebagai
berikut (Arief, 2008).
(a) Kerugian keuangan secara langsung
yaitu kerugiandalam bentuk uang yang

242
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: 2089-9813
Yogyakarta, 15 Maret 2014

sudah diinvestasikan padaperlengkapan,


biaya konsultasi, fasilitas baru,program PUSTAKA
training dll. Adam, J. (2005). Successful Strategic Planning:
(b) Kerugian keuangan secara tidak
Creating Clarity. Journal of Healthcare
langsung yaitu kerugian dalam bentuk Information Management, 19(3), 2431.
uang yang sudah diinvestasikan dalam
bentuk waktu dan usaha dari pegawai Arief, M. (2008). Kesenjangan: Faktor Utama
yangterlibat dalam proyek tersebut. Penyebab Kegagalan Proyek E-Government.
(c) Kerugian kesempatan yaitu kerugian In Konferensi dan Temu Nasional Teknologi
berupa hilangnyakesempatan untuk Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia.
mengivestasikan uang dalambentuk lain, Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan
jika tidak digunakan untuk proyek e- Komunikasi BPPT.
Government yang gagal tersebut. Cakrayana, I. (2011). Perancangan Enterprise
(d) Kerugian Politis yaitu kerugian dalam Architecture menggunakan TOGAF ADM
bentukkehilangan muka dan image dari untuk Penerapan Standar Nasional
orang-orang,organisasi atau bahkan Pendidikan Di Sekolah Menengah Atas.
negara yang terlibat dalamproyek yang Institut Pertanian Bogor.
gagal tersebut.
(e) Kehilangan prospek keuntungan yaitu Forman, M. . (2005). Using IT to Transform the
kerugianberupa kehilangan manfaat jika Effectiveness and Efficiency of Government.
proyek e-Government tersebut berjalan E-Government & Information Technology, 27.
dengan baik. Friedman, & George. (2010). The Next 100 Years: A
(f) Biaya dimasa yang akan datang yaitu Forecast for the 21st Century.Black Inc (p.
kerugian bahwakegagalan dari suatu 69). Black Inc.
proyek e-Governmentmeningkatkan
kemungkinan terjadinya penolakandari Hammer, M., & Champy, J. (1993). Reengineering
proyek e-Government lain dimasa yang The Corporation (p. 223). Nicholas Brealey
akandatang. Publishing Ltd.
Perlu suatu strategi untuk mencegah dampak Heeks, R. (2003). Most e-Government for
kegagalan dari Sistem Informasi dan Teknologi Development Projects Fail How Can Risks be
Informasi yang terjadi karena implementasi yang Reduced? (p. 19). Manchester, UK: University
tidak baik.Hal yang paling utama dari perencanaan of Manchester.
strategi adalah untuk memperkecil dampak negatif
Henderson, J. C., & Sifonis, J. G. (1988). The Value
dan memberikan manfaat yang maksimal dari
of Strategic IS Planning: Understanding,
penerapan Sistem Informasi dan Teknologi
Consistency, Validity, and IS Markets. MIS
Informasi dalam organisasi.
Quarterly, 12, 182200.
4. PENUTUP Hewlett, N. E. (2006). The USDA Enterprise
Kurangnya kesadaran akan perencanaan strategis Architecture Program. PMP CEA, Enterprise
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi yang Architecture Team, USDA-OCIO.
baik, akan berdampak pada meningkatnya risiko Kase, J. . (2010). Perencanaan Strategis SI pada
kegagalan pada pengembangan e-Government. Pemkab Timor Tengah Selatan. Universitas
Manfaat Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gadjah Mada.
tidak akan bisa diperoleh dengan maksimal, dan
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi bisa Martin, J. (1990). Information Engineering (Book II,
dianggap hanya sebagai sumber biaya semata serta Planning and Analysis). Prentice-Hall.
bisa saja ditinggalkan. Kelima metode perencanaan Pratama, A. (2012). Perancangan Arsitektur
strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Enterprise Untuk Koperasi di Pasar
pada paper ini diharapkan dapat memberi Tradisional dengan Mengacu Pada TOGAF
pencerahan mengenai perencanaan e-Government Studi Kasus: Pasar Cimol Gedebage. Jurnal
yang baik, efisien dan efektif. Hal yang paling utama Sarjana Institut Teknologi Bandung bidang
dari perencanaan strategi Sistem Informasi dan Teknik Elektro dan Informatika, 1, 3.
Teknologi Informasi adalah untuk mengecilkan
risiko gagalnya implementasi Sistem Informasi dan Rufaida, R. (2012). Perancangan Arsitektur
Teknologi Informasi serta meningkatkan manfaat Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan
dari Sistem Informasi dan Teknologi Informasi TOGAF (The Open Group Architecture
dalam organisasi. Framework). Jurnal Sarjana Institut Teknologi
Bandung bidang Teknik Elektro dan
Informatika, 1.

243
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: 2089-9813
Yogyakarta, 15 Maret 2014

Setiawan, E. B. (2009). Pemilihan Enterprise


Architecture (EA) Framework. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.
Setiawan, H. S. (2007). Model Perencanaan
Strategis Sistem Informasi untuk Industri
Manufaktur: Studi Kasus PT. Meiwa
Indonesia. Universitas Indonesia.
Spewak, H. S., & Hill, S. C. (1992). Enterprise
Architecture Planning: Developing a Blueprint
for Data, Application, and Technology. New
York: John Wiley & Sons.
Surendro, K. (2007). Pemanfaatan Enterprise
Architecture Planning Untuk Perencanaan
Strategis Sistem Informasi. Jurnal Informatika
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,
Institut Teknologi Bandung (ITB), 8, 19.
The Chief Information Officers Council. (1999).
Federal Enterprise Architecture Framework
Version 1.1.
The Open Group. (2009). TOGAF Version 9 The
Open Group Architecture Framework
(TOGAF). In The Open Group.
Ward, J., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning
for Information System (3rd ed., p. 641). West
Sussex: John Wiley & Sons Ltd.
Wheelan, T. L., & Hunger, J. D. (2004). Strategic
Management and Business Policy (9th ed., p.
1088). Prentice Hall.
Yusrizal. (2013). Perencanaan Strategis Sistem
Informasi Dan Pemodelan Arsitektur Sistem
Informasi Prioritas Dengan Pendekatan
Zachman Framework. Universitas Gadjah
Mada.
Zachman, J. (2013). The Zachman Framework for
Enterprise Architecture. Retrieved from
http://www.zachman.com

244

Anda mungkin juga menyukai