PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi,
anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung dapat menyebabkan
Berdasarkan laporan WHO ( 2000), terdapat lebih dari 2.400 juta penduduk atau
penyakit malaria di seluruh dunia diperkirakan antara 300 500 juta klini setiap
tahunnya, sedangkan angka kematian yang dilaporkan mencapai 1 sampai 1,5 juta
kematian tiap tahunnya lebih 1 juta, dan sebanyak 80 % di Afrika dan 20 % di Asia
tinggal didaerah berisiko atau endemis malaria, paling banyak di Afrika tepatnya
di selatan Sahara.
sampai saat ini menjadi ancaman dan sering menimbulkan Kejadian Luar
kematian bayi, anak balita dan ibu melahirkan,. Kejadian Luar Biasa/KLB yang
menimbulkan kematian sehingga pemerintah memprioritaskan penanggulangan
penyakit ini.
yang meningkat, angka kesakitan malaria yang diukur dengan Annual Malaria
Incidence( AMI ) pada tahun 2007 sebesar 30,48 per mil dan Annual Parasite
Incidence ( API ) 5,40 per mil, pada tahun 2008 dengan Annual Malaria Incidence
( AMI ) sebesar 30,19 per mil dan Annual Parasite Incidence ( API ) sebesar 4,39
per mil dan pada tahun 2009 dengan Annual Malaria Incidence ( AMI ) cenderung
meningkat menjadi 30,91 per mil dan Annual Parasite Incidence ( API ) 4,92 per
mil.
kabupaten/kota yang ada, dengan kasus malaria dari 3 tahun terakhir cenderung
meningkat pada tahun 2007 sebanyak 73.284 kasus klinis, tahun 2008 sebanyak
75.020 kasus klinis dan pada tahun 2009 meningkat sebanyak 78.490 kasus klinis.
darah sebanyak 6.628 penderita, yang dengan pemeriksaan sediaan darah yang
Positif 426 penderita. API ( Angka Kesakitan per 1.000 penduduk ) sebesar 2,03
% dibandingkan dengan standar nasional <5 % API untuk Kabupaten Poso tahun
sebelumnya (2010) API (Angka kesakitan per 1.000 penduduk) sebesar 8,6 %
2
Di wilayah puskesmas Lawanga pada tahun 2010 jumlah kasus
malaria sebanyak 480 kasus, yang positif sebanyak 292 penderita yaitu positif
malaria vivax 261 dan malaria palcifarum sebanyak 31 orang dan mengalami
penurunan pada tahun 2011 menjadi 399 kasus yang positif sebesar 54 orang
yaitu malaria vivax 52 orang dan malaria palcifarum sebanyak 3 orang. Dan
tahun 2012 jumlah kasus turun menjadi 112 kasus. Sedangkan tahun 2013 jumlah
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Lawanga .
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
4
2. Manfaat penelitian
a. Bagi Peneliti
lapangan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
plasmodium yg hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.
Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
menggigil berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan
nyeri otot atau pegalpegal. Dan dapat menyerang semua orang, baik laki
-laki atau perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak- anak dan
dewasa .
menggigil*, demam* secara berkala, berkeringat* dan sakit kepala dan juga
sering disertai dengan gejala khas daerah (diare pada balita sakit atau sakit
diagnostic test).
6
2. Etiologi/penyebab
yang dalam salah satu tahap perkembang biakannya akan memasuki dan
infection). Tapi umumnya banyak hanya dua jenis parasit yaitu campuran
3. Masa Inkubasi
sampai timbulnya gejala klinis/demam yaitu sampai pecahnya sison sel darah
merah yang matang dan masuknya merosoit darah ke aliran darah, waktu ini
siklus sisogoni ) :
7
1). Plasmodium falciparum = 9 14 hari (12),
liur nyamuk )
a. Gejala klasik
Gejala ini biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah non
kali menderita malaria. Gejala ini merupakan suatu parokisme, yang terdiri
8
- Menggigil ( selama15 60 menit)
mual dan muntah, serta gejala daerah setempat seperti diare pada balita ( di
Tim-Tim), nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa ( di Papua), pucat
Yaitu gejala malaria klinis ringan dengan disertai salah satu gejala dibawah
tinggi, mata dan tubuh kuning, perdarahan dihidung, gusi atau saluran
9
Adapun dampak dari penyakit malaria terhadap manusia adalah Malaria
a. Daya tahan tubuh menurun dan para pekerja produktivitas tidak optimal
b. Lesu, lemah, sehingga anak balita dan anak usia sekolah akan mempengaruhi
ibu , perdarahan, keguguran, bayi berat lahir rendah ,lahir mati, dan bayi
tertular malaria.
d. Kehilangan kesadaran
e. hilang ingatan
5. Pengobatan
mengurangi kerugian sosial ekonomi ( akibat malaria). Tentunya obat yang ideal
10
Pengobatan tergantung sensifitas dan jenis penyebabnya, dapat dipilih obat
a. Malaria falcifarum
a. Pengobatan simptomatik
c. Pemberian kemoprofilaksis
6. Cara penularan
11
skemanya sebagai berikut :
malaria akan terbawa bersaman darah yang dihisap olehnya kedalam tubuh
nyamuk. Nyamuk yang telah terinfeksi malaria menggigit manusia yang sehat.
Pada saat menggigit maka parasit yang ada dalam tubuh nyamuk masuk
kedalam darah manusia. Dan akhirnya manusia yang tadinya sehat menjadi
sakit.
Secara bawaan ,terjadi pada bayi yang baru lahir sudah menderita penyakit
malaria karena tertular dari sang ibu yang pada waktu hamil menderita
penyakit malaria.
Secara oral, pernah dibuktikan pada burung, ayam, burung dara, dan
monyet.
12
7. Epidemiologi
Host ( Manusia)
Agent Environment
Host ( pejamu ) adalah makhluk hidup termasuk manusia yang bisa terinfeksi
oleh agent atau penyebab penyakit dan merupakan tempat berkembang biaknya
agent ( parasit plasmodium ). Bagi penjamu ada beberapa faktor intrinsik yang
Agent atau penyebab penyakit adalah semua unsur atau elemen hidup ataupun
tidak hidup dimana dalam kehadirannya, bila diikuti dengan kontak yang efektif
disebut host definitif ( pejamu tetap). Parasit /plasmodium hidup dalam tubuh
13
nyamuk dalam tahap daur seksual ( pembiakan melalui kawin) dan hidup dalam
tubuh pada daur aseksual (pembiakan tidak kawin, melalui pembelahan diri )
berkembang biak dengan baik bila lingkungannya sesuai dengan keadaan yang
dibutuhkan oleh nyamuk untuk berkembang biak. Adapun lingkungan yang dapat
mempengaruhi terbagi dalam tiga kelompok yaitu lingkungan fisik yang meliputi
kondisi udara, musim, cuaca, dan kondisi geografi serta geologinya. Lingkungan
biologis terdiri dari hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berfungsi sebagai agent,
lain-lain.
c. Mobilitas penduduk yang relatif tinggi dari dan ke daerah endemik malaria.
14
f. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan untuk menjangkau seluruh desa yang
dilakukan pada salah satu atau lebih mata rantai host, agent dan environment,
dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat malaria maka
15
spesifik berdasarkan informasi dan bukti yang ada serta berorientasi kepada
pemecahan masalah.
situasi dan kondisi setempat dan mengurangi kontak manusia dengan nyamuk.
sebagainya.
c. Pemetaan Endemisitas.
16
e. Kemitraan.
f. Desentralisasi program.
j. Penyuluhan kesehatan.
.
1 Program Penanggulangan Penyakit Malaria
konfirmasi melalui mikroskop atau rapid. 2). Pengobatan yang cepat dan tepat
pemerintah dalam forum gebrak malaria. 5). Memperkuat desa siaga dengan
berikut :
17
pembagian kelambu integrasi dengan pengobatan massal filariasis, serta
3. Pemberantaan Malaria
tahap tersebut tercapai SPR < 5 %. Sasaran intervensi kegiatan dalam Tahap
efektif dan aman yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI (saat ini
18
b. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
vektor lain yang sesuai di lokasi potensial atau sedang terjadi KLB.
- Melakukan pemetaan daerah endemis malaria dari data rutin dan hasil survei.
19
- Menggalang kemitraan dengan berbagai program, sektor, LSM,organisasi
eliminasi malaria.
masyarakat khususnya keluarga yang memiliki ibu hamil dan bayi/balita didaerah
20
Kegiatan terpadu malaria dengan program imunisasi adalah kegiatan yang
berinsektisida kepada bayi yang sudah mendapat imunisasi lengkap. Sedang pada
antenatal dengan tujuan agar ibu hamil tersebut tidak menderita malaria selama
malaria, sehingga daopat menurunkan risiko tertular malaria. Untuk bayi baru
lahir pemakaian kelambu secara tidak langsung akan membantu dalam hal :
faktor perilaku, seperti perilaku pencegahan dan pencarian pengobatan. Salah satu
yang tidak mcnggunakan kelambu berisiko 4,82 kali terkena malaria dibandingkan
21
dengan responden yang leralur tidur menggunakan kclambu. Faktor resiko yang
tentang cara pencegahan malaria dan status penyuluhan tentang kelambu yang
dilerima oleh responden. Respondcn yang tidak tahu cara pencegahan malaria
berisiko 6,64 kali dibanding responder; yang tahu tentang cara pencegahan
malaria. Variabcl umur responden kelompok muda < 15 tahun beresiko terkena
malaria pernah menerima pcnyuluhan kelambu akan terlindungi dari malaria 2,37
22
BAB III
KERANGKA KONSEP
1. Malaria
hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini
berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot
atau pegalpegal. Dan dapat menyerang semua orang, baik laki -laki atau
perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak- anak dan dewasa .
2. Program kelambunisasi
Faktor manusia (host) yang pcnling dalam pcnccgahan malaria adalah faktor
pemeriksaan laboratorium.
23
B. Kerangka Konsep
Pelaksanaan Program
Kelambunisasi: Turunnya angka
Pemakaian kelambu Kesakitan malaria
berinsektisida
2. Variabel Penelitian
24
2. Kesakitan Malaria
muntah, diare dan nyeri otot atau pegalpegal dan didukung oleh
pemeriksaan laboratorium.
Hasil Ukur : 1) Tidak ( apabila tidak sesuai dengan gejala dan hasil
laboratorium negatif)
laboratorium positif)
D. Hipotesis Penelitian
berikut :
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
faktor-faktor dengan efek, dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu
saat (point time approach) artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali
saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau subyek pada saat
Puskesmas Lawanga.
Utara Kabupaten Poso dan waktu penelitian direncanakan pada tahun 2014
selama 3 bulan.
1. Populasi
26
2. Sampel
Methode ) yakni hanya penderita malaria yang berkunjung atau memeriksakan diri
pada saat penelitian berlangsung. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 76
n = N
1 + N ( d )
n = 318
1 + 318 (0,1)
n = 318
1 + 318 (0,01)
n = 318
1 + 3,18
n = 318
4,18 n = 76 sampel
27
D. Pengumpulan Data
1. Data Primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari instansi yang
1. Pengolahan Data
berarti, maka data mentah tersebut perlu diolah terlebih dahulu sebelum
a Editing data
b Coding Data
c Entri Data
d Cleaning Data
28
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
variabel terikat.
b. Analisis Bivariat
variabel bebas dan variabel terikat. Uji yang digunakan pada analisis
95%.
29
F. Penyajian Data
Data yang telah diolah dan dianalisis disajikan dalam bentuk tabel
G. Jadwal Penelitian
BULAN
NO
JENIS DES JAN PEB MAR APR MEI
KEGIATAN 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1 Judul
Pengambilan
2 Data Awal
Penyusunan
3 Proposal
Ujian
4 Proposal
Perbaikan
5 Proposal
6 Penelitian
Penyusunan
7 Skripsi
8 Ujian Skripsi
Perbaikan
9 Skripsi
H. Organisasi Penelitian
NIM : 10.10.7.1.0222
30
DAFTAR PUSTAKA
11. Keputusan Mentri Kesehatan, R.I.,2009. No. 293 Tentang Eliminasi Malaria
di Indonesia. Jakarta
31
KUSIONER PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Jenis Pekerjaan :
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Ibu Rumah Tangga
c. Pegawai Swasta
d. Wiraswasta
32
C. Program Kelambunisasi
33