PENDAHULUAN
Kesehatan adalah sesuatu yang komplek seperti yang di definisikan oleh (WHO)
kesehatan adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang tidak hanya terbebas dari
suatu penyakit dan kecacatan (Riyadi, Suyono, 2010). Anak merupakan bagian dari keluarga.
Dimana kesehatan pada anak berpusat pada keluarga. Anak yang sakit dapat menimubulkan
stres bagi anak itu sendiri maupun pada keluarga. Pada anak usia 1,5 sampai 3 tahun dimana
anak memasuki usia todler atau golden periode dimana anak dalam masa periode keemasan
dimana anak tersebut sangat aktif. masalah kesehatan pada anak dapat mempengaruhi seluruh
anggota keluarga. Kesehatan anak itu juga ditentukan dari keluarga itu sendiri, hal ini dapat
terlihat apabila dukungan keluarga yang sangat baik maka pertumbuhan dan perkembangan
anak relatif stabil, tetapi apabila dukungan keluarga kurang baik, maka anak akan mengalami
hambatan pada perkembangan anak itu. Karena pada usia tersebut anak mempunyai rasa
ingin tahu yang tinggi. pada usia ini anak tersebut rentan terkena penyakit, antara lain
penyakit pencernaan dan pernafasan yang disebabkan oleh virus, bakteri dan kuman
(Rohman, 2014).
Berdasarkan data WHO pada tahun 2013 terdapat 6,3 juta kematian anak di dunia, dan
sebesar 935.000 (15%) kematian anak disebabkan oleh pneumonia. Sedangkan di Indonesia
kasus pneumonia mencapai 22.000 jiwa menduduki peringkat ke delapan sedunia (WHO,
2014).
maupun di rumah sakit dan masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia terutama di
Indonesia. Bronkhopneumonia adalah suatu peradangan pada parenkim paru yang meluas
sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui
cara penyebaran langsung melalui saluran pernafasan atau melalui hematogen sampai ke
infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh
tidak bekerja. Selain penyebaran infeksi keseluruh tubuh, penderita bisa meninggal. Studi
kasus) dan Hemophilus influenzae (10-30% kasus), diikuti Staphylococcus aureus dan
Klebsiela pneumoniae pada kasus berat. Bakteri lain seperti Mycoplasma pneumonia,
orangtua merupakan faktor lingkungan yang dapat meningkatkan kerentanan balita terhadap
tubuh atau kontaminasi peralatan RS, bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap penyakit ini
karena respon imunitas mereka masih belum berkembang dengan baik, akibat dari hal
tersebut, jamur, virus dan bakteri protozoa ini masuk ke dalam saluran pernafasan atas,
kemudian kuman yang berlebih masuk ke dalam bronkus, maka terjadilah proses peradangan.
Proses peradangan tersebut menyebabkan akumulasi sekret yang berlebih di daerah bronkus,
bronkus merupakan saluran napas bagian dalam paru-paru, dan fungsinya adalah untuk
membawa udara melalui jaringan paru-paru, ketika bronkus dipenuhi sekret maka terjadilah
jalan nafas menjadi terganggu. Dalam tindakan keperawatan diagnosa yang muncul dalam
kasus seperti ini disebut dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Upaya dalam
mengatasi masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas salah satunya yaitu dengan
Bronkopneumonia pada anak salah satu cara untuk mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan
nafas dalam tindakan keperawatan bisa dilakukan fisioterapi dada, dengan tujuan dada untuk
membebaskan jalan nafas, mencegah penumpukan sekret pada jalan nafas, mengeluarkan
bronkopneumonia pada anak, dimana seorang tenaga keperawatan sangat perlu memberikan
upaya untuk kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif guna
peradangan paru-paru sehingga kematian pada anak dan balita akibat bronkopneumonia dapat
penyakit bronkopneumonia sangatlah penting karena itu penulis tertarik untuk mengangkat
Dapat digunakan sebagai referensi atau acuan dalam melakukan Asuhan Keperawatan
Sebagai data tambahan dalam ilmu keperawatan khususnya asuhan keperawatan anak
dan dapat digunakan sebagai informasi tentang gambaran mengenai pasien anak dengan
bronkopneumonia