Iran J Crit Perawatan Nurs.

2014; 7 (1): 7-14

Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien dengan sindrom koroner akut di Unit
Perawatan Jantung

Masoumeh Bagheri Nesami 1, Mohammad Ali Heydari Gorji 1, Somayeh Rezaie * 2, Zahra Pouresmail 3, Jamshid Yazdani Chorati 4

1. Departemen Medis - Keperawatan Bedah, Keperawatan dan Kebidanan Fakultas, Mazandaran University of Medical Sciences, Sari, Iran
* 2. Keperawatan & Kebidanan Fakultas, Mazandaran Universitas Ilmu Kedokteran, Sari, Iran
3. Fakultas Anggota dari Shahid Beheshti University of Medical Sciences dan Pelayanan Kesehatan dan TCM Spesialis, Tehran, Iran
Download dari inhc.ir di 01:47 0330 pada Kamis 5 Oktober 2017

4. Departemen biostatistik, Ilmu Kesehatan Pusat Penelitian, Sekolah Ilmu Perilaku Research Center, Mazandaran Universitas Ilmu Kedokteran Kesehatan dan Psikiatri dan, Sari,
Iran
ARTICLEINFO ABSTRAK

Jenis Artikel: Tujuan: Banyak pasien dirawat di rumah sakit dalam pengalaman CCU mengurangi kualitas tidur.
Artikel asli Salah satu metode untuk mengobati gangguan tidur menggunakan pengobatan komplementer seperti
akupresur. Tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki efek dari akupresur pada kualitas tidur pada
pasien dengan Sindrom Koroner Akut (ACS) di CCU.
Pasal sejarah:
Diterima: 22 Mar 2013 Revisi: metode: Ini adalah ganda studi percobaan dua kelompok buta klinis yang dilakukan pada 60 pasien
29 Agustus 2013 Diterima: 6 dengan Sindrom Koroner Akut (ACS) di Mazandaran Heart Center pada tahun 2013. Sampel dipilih
Nov 2013 dari populasi statistik yang tersedia dan secara acak dalam dua kelompok. Kelompok akupresur
menerima bilateral acupoint pijat dari malam kedua rawat inap selama dua menit selama tiga malam,
Kata kunci: di setiap titik itu benar-benar 18 menit. Pasien dalam kelompok kontrol menerima pijat di titik-titik ini
Akupresur Kualitas dengan teknik yang sama dan waktu dengan cm jarak 1-1,5 dari poin utama. Kualitas tidur pasien
Tidur selesai dengan kuesioner SMHSQ rumah sakit tidur. Temuan dianalisis dengan SPSS 18 perangkat
Sindrom Koroner Akut (ACS) Cardiac Care lunak dan 2, independent t-test, RM-ANOVA uji statistik.
Unit (CCU)

hasil: Ada perbedaan yang signifikan antara kualitas tidur pasien dalam kelompok akupresur dan
kelompok kontrol yang juga signifikan secara statistik (p <0,05).

kesimpulan: Studi ini menunjukkan bahwa akupresur dapat memiliki efek terapi dalam meningkatkan
kualitas tidur pada pasien ACS. Oleh karena itu metode ini dapat diajarkan untuk perawat yang
memiliki peran penting dalam identifikasi dan penghapusan gangguan tidur pasien dan juga harus
diajarkan untuk pasien sendiri dan sahabat mereka.

Silakan mengutip tulisan ini sebagai:

Bagheri Nesami M, Heydari Gorji MA, Rezaie S, Pouresmail Z, Yazdani Chorati J. Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien dengan sindrom
koroner akut di Unit Perawatan Jantung. Iran J Crit Perawatan Nurs. 2014; 7 (1): 7-14.
jumlah pasien ini meningkat di beberapa dekade terakhir [1].
1. Perkenalan Salah satu kematian setiap enam kematian di Amerika pada
Penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyakit yang paling tahun 2008 karena penyakit arteri koroner. Pada rata-rata di
umum dalam masyarakat manusia dan setiap 25 menit satu Amerika menderita kejadian jantung dan

* Korespondensi Penulis: Somayeh Rezaie

satu orang meninggal setiap satu menit [2].
Keperawatan & Kebidanan, Mazandaran Universitas Ilmu Kedokteran, Sari, Iran. Tel: +
98-235235112 Email: aram_ir2007@yahoo.com
 Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien dengan ...
Awal penyakit kardiovaskular, terutama penyakit
koroner sangat meningkat di China, India, Pakistan dan
juga timur Meditrenean dan Timur Tengah dan
dianggap sebagai kesehatan yang penting dan masalah
sosial [3-6]. Setiap tahun sekitar 3,6 juta orang dirawat
inap di rumah sakit di bawah pendidikan kedokteran,
pengobatan dan kesehatan Departemen Iran dan
jumlah yang luar biasa dari pasien ini adalah mereka
yang menderita penyakit jantung khusus pasien dengan
sindrom koroner akut
bahwa termasuk akut
infark miokard dan angina tidak stabil [7]. Sebagian
besar masalah karena tidur pada pasien adalah karena
rawat inap mereka [8]. Banyak pasien yang dirawat inap
Download dari inhc.ir di 01:47 0330 pada Kamis 5 Oktober 2017
di pengalaman CCU mengurangi kualitas tidur tentang
mental dan lingkungan
Faktor [9-13].
Pasien dengan miokard akut infark,
meskipun struktur tidur mengendalikan faktor
lingkungan telah diubah (pola) yang bisa karena
perubahan inflamasi fisiologis atau sifat MI itu sendiri
[14].
Tentang 56percent dari pasien sleeps- dicabut pada
akhir hari pertama rawat inap. Menurut studi, pasien
ACS memiliki kualitas tidur yang rendah dalam tiga hari
pertama
dari mereka rawat inap [15,16].
tidur nyaman sulit untuk pasien rawat inap di unit
intensif dan itu adalah karena pemantauan,
lampu-lampu unit, kebisingan karena merawat pasien
lain, ventilasi mekanis, bangun sering perawat,
menggunakan menenangkan dan inotrope obat, tingkat
keparahan penyakit dan kebangkitan pasien pagi dan
itu adalah saat pasien membutuhkan lebih banyak tidur
di unit-unit ini [10]. Jelas bahwa rawat inap dapat
mengganggu sangat tidur Model [17]. Tidur adalah
salah satu kebutuhan utama manusia dan perlu untuk
menjaga dan menjaga energi, penampilan dan
kesejahteraan fisik. Sleep memiliki penting
peran dalam
fungsi kardiovaskular dan penyebab kekurangan yang intensif
kecemasan, mudah tersinggung, marah, peningkatan detak
jantung dan kebutuhan oksigen miokard dalam siklus sering
dan berbahaya [18,19].
Iran J Crit Perawatan Nurs. 2014; 7 (1): 7-14
Bagheri Nesami M. et al. 8
Insomnia dapat diobati dengan obat, pabrik pengolahan,
psikoterapi dan fisiologis
perawatan [20]. Cara yang paling umum untuk mengobati
atau mengatasi masalah tidur menggunakan narkoba;
menurut penelitian, tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam kualitas tidur pasien yang
menggunakan obat ini dan orang-orang yang tidak
menggunakannya, namun, efektivitas terapi tanpa
menggunakan obat lebih lambat dibandingkan dengan
efektivitas bantu tidur, tetapi lebih permanen dan tidak
memiliki obat efek samping seperti; defisit memori, resistensi
obat, ketergantungan dan kecanduan. Salah satu metode
untuk
mengobati gangguan tidur adalah menggunakan
pengobatan komplementer seperti akupresur.
Akupresur adalah salah perawatan non-farmakologis
yang dihadiri banyak saat ini dan organisasi kesehatan
dunia dikonfirmasi menggunakan akupresur dalam
seratus kasus. Akupresur adalah seni dalam
pengobatan tradisional Cina, dalam metode ini jari
pengobatan digunakan untuk menekan titik-titik kunci di
permukaan kulit untuk merangsang dan mendorong
tubuh alami kemampuan selfhealing [21] akupresur
dapat membuat kenyamanan dan tidur sepanjang
memijat dan merangsang beberapa poin di kepala,
tangan dan kembali [22], orang dapat menggunakan
metode pengobatan ini sendiri atau dengan bantuan
anggota lain dari keluarga [23]. Ada beberapa artikel
tentang efek akupresur di elderlies [24] dan kualitas
tidur pasien hemodialisis [25] dalam database Iran yang
tersedia,
Oleh karena itu karena tinggi
prevalensi insomnia di unit intensif dan efek akupresur
sebagai metode non-invasif dan saling melengkapi dalam
mengobati gangguan tidur, penelitian ini dilakukan dengan
tujuan mempelajari pengaruh akupresur pada kualitas tidur
pasien dirawat di CCU untuk mengambil langkah di
meningkatkan kualitas tidur, kesehatan dan dengan
demikian peningkatan kualitas hidup pasien ACS dan
kepuasan.
2. Metode
Ini adalah buta ganda studi uji klinis dua kelompok dengan
IRCT201302277494N3 kode yang
 9 Bagheri Nesami M. et al.
Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien dengan ....

dilakukan pada 60 pasien ACS di Fatimatazahra (S)
pusat pendidikan Sari (pusat jantung Mazandaran) pada
tahun 2013. Sampel penelitian ini dipilih dari nyaman
statistik
populasi dan setelah menentukan kriteria inklusi,
mereka dibagi menjadi dua tiga puluh orang intervensi
dan kontrol kelompok melalui
acak tugas dan dengan menggunakan angka acak dari Rand
antara perangkat lunak Excel. Menurut sebuah penelitian
serupa, penelitian ini di Iran (9) dengan tingkat kepercayaan
95% dan dengan mean dan deviasi standar dari skor total susah
tidur sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok
eksperimen dihitung 20,12 5,76 dan 13,31 2,58
masing-masing, ukuran sampel dengan tiga puluh orang di
setiap kelompok dihitung 60 sampel benar-benar. kriteria inklusi
Download dari inhc.ir di 01:47 0330 pada Kamis 5 Oktober 2017
Kriteria eksklusi meliputi; menerima obat lima sampai enam jam
sebelum tidur di malam hari, pendengaran dan gangguan
penglihatan (dengan cara yang tidak dapat memiliki komunikasi
dengan peneliti), kecanduan narkoba, membiasakan diri
menggunakan segala jenis obat yang efektif atau metode untuk
tidur, menggunakan kaki atau Amputasi luka dan inotrope di lokasi
titik-titik akupresur,
munculnya akut
masalah pada saat rawat inap dan kurangnya kerjasama
seseorang dalam melanjutkan penelitian.
Sebelum awal penelitian, tujuan penelitian ini
menjelaskan kepada pasien dan setelah mencapai
persetujuan tertulis dan sebelum awal intervensi,
kuesioner mengenai penilaian karakteristik demografi

termasuk; kesediaan pasien untuk berpartisipasi dalam dan klinis SMHSQ (Rumah Sakit ST Mary
penelitian ini, memiliki usia minimal 18 tahun, kesadaran akan
waktu dan tempat, tidak melakukan operasi dan Ejection Fraksi Sleep Angket) mengenai
(EF) lebih dari empat puluh persen [26]. pasien tidur di rumah (malam sebelumnya ketika
mereka berada di rumah) selesai dan dianggap sebagai
dasar pengukuran.

Gambar 1: dipilih poin untuk pijat di titik-titik akupresur nyata

Iran J Crit Perawatan Nurs. 2014; 7 (1): 7-14

 Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien dengan ...
kuesioner demografi termasuk;
jenis kelamin, status perkawinan, tingkat melek huruf, tingkat
pendidikan, riwayat penyakit jantung, riwayat rawat inap, jenis
penyakit yang mendasari, jumlah EF, pengalaman
menggunakan bantuan tidur dan jenis dan pengalaman
menggunakan pengobatan komplementer.
SMHSQ adalah kuesioner yang dirancang untuk
mengevaluasi status sleep pasien dirawat di rumah sakit
[27]. Hal ini tidur kuesioner yang sistematis untuk
menilai tidur dekat terakhir dan dapat diulang lagi.
Kuesioner meliputi empat belas item untuk menilai
waktu tidur subjektif dan kualitas; itu termasuk skala
Likert dan mengisi blanked di setiap pertanyaan.
Validitas dan reliabilitas SMHSQ kuesioner telah dinilai
Download dari inhc.ir di 01:47 0330 pada Kamis 5 Oktober 2017
dalam banyak penelitian di seluruh dunia. Sana
ada gradasi standar dalam kuesioner ini dan itu
digunakan berdasarkan studi [28]. Dalam penelitian ini,
menurut pendapat para ahli dan spesialis dan karena
kebutuhan untuk tidur analisis status, SMHSQ kuesioner
adalah mencetak gol. Skor adalah antara sepuluh sampai lima
puluh. Sepuluh cara kurang dari gangguan tidur dan lima
puluh berarti gangguan tidur yang parah, 10 sampai 22;
gangguan tidur sedikit, 23-36; gangguan moderat dan 37-50;
gangguan tidur yang parah. Kurang skor berarti gangguan
tidur kurang dan skor yang lebih tinggi berarti gangguan tidur
lagi. Di Iran Moyeeni
[9] dan Abolhosani digunakan kuesioner ini
untuk studi mereka. Abolhasanin mencapai 91 persen
keandalan dengan Cronbach alpha untuk kuesioner ini
[29].
Dalam penelitian ini, validitas isi kuantitatif dengan CVR
(Content Validitas Ratio) dan CVI (Content Indeks
Validitas) digunakan untuk menilai validitas isi dan
jumlah mereka diperkirakan 0,928 dan 0,938
masing-masing. Juga keandalan kuesioner ini dihitung
dengan koefisien alpha Cronbach. 80% reliabilitas
diperkirakan untuk kuesioner ini. Tidak ada intervensi
pada malam pertama rawat inap karena pasien kondisi
akut, hari berikutnya kuesioner tentang pasien malam
pertama tidur di rumah sakit diselesaikan. Intervensi
untuk pasien adalah
Iran J Crit Perawatan Nurs. 2014; 7 (1): 7-14
Bagheri Nesami M. et al. 10
usia, mulai dari malam kedua rawat inap. pasien
di kelompok intervensi menerima
akupresur di titik-titik Feng Chi di belakang kepala, Yin
tang di dahi, telinga Shenmen, Wrist Shenmen dan
Yangchuan di telapak kaki bilateral (gambar 1) yang
mereka terima akupresur dengan tekanan sekitar tiga
sampai empat Kilogram di setiap titik dan mereka
menerima dua menit pijat untuk setiap titik dalam
bentuk lima detik pijat dan 1 sisanya kedua rotationally
dua putaran per detik dengan ibu jari dan itu
benar-benar 18 menit untuk sembilan poin selama tiga
malam berturut-turut antara 7 sampai 10 di malam hari
[22,24, 25,30-33] intervensi dilakukan oleh peneliti yang
dilatih selama satu bulan oleh para profesor pusat
akupunktur dari Iran. Dalam tekanan kelompok kontrol
poin yang sama dilakukan untuk waktu yang sama
dengan jarak 1 sampai 1,5 cm dari teknik poin utama.
Untuk kedua kelompok,
intervensi). para pasien
sendiri tidak sadar tentang kelompok yang mereka milik.
Menurut studi review tentang akupunktur dan akupresur,
meskipun kebutaan akupunktur adalah sangat keras,
upaya yang diperlukan harus dilakukan tentang kebutaan
dari pasien dan orang yang menilai hasil intervensi [32].
Oleh karena itu dalam penelitian ini kebutaan dari pasien
dan orang yang mengisi kuesioner dilakukan. Dalam
penelitian ini SPSS 18 perangkat lunak dan statistik
deskriptif dan inferensial digunakan untuk analisis data.
Untuk fitur demografis statistik deskriptif (tabel distribusi
frekuensi, rata-rata, standar deviasi ...) dan untuk
membandingkan skor yang berkaitan dengan kualitas,
independent t-test dan dengan mempertimbangkan
pengukuran berulang, analisis varians uji pengukuran
ulang yang digunakan dalam dua kelompok. Perlu
disebutkan bahwa tingkat signifikan untuk melakukan
perhitungan dianggap p <0,05.
 11 Bagheri Nesami M. et al.
Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien dengan ....

3. Hasil gangguan dan itu meningkat pada membandingkan

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara usia dan jenis
kelamin dalam dua kelompok. Usia rata-rata pasien
di kelompok intervensi adalah
60,30 11,78 dan pada kelompok kontrol adalah
61,60 10,52 dan di kedua intervensi dan kelompok kontrol
50% dari pasien adalah laki-laki dan 50% adalah
perempuan. Ejeksi Fraksi mean dari sampel 50,01 4,65
persen. Sebagian besar sampel menikah (96,7%), (43,3%)
pengurus rumah tangga dan (48%) buta huruf. 68,3%
memiliki pengalaman sebelumnya rawat inap. 21,1% pasien
memiliki riwayat diabetes dan 37,8% memiliki riwayat
tekanan darah tinggi. Sebagian besar pasien (83,3%) tidak
menggunakan bantuan tidur di rumah. Sebagian besar obat
termasuk diazepam dan lorazepam masing-masing yang
Download dari inhc.ir di 01:47 0330 pada Kamis 5 Oktober 2017
dengan skor kualitas tidur di rumah (27,06). Dengan kata
lain pasien ini mengalami kualitas tidur yang lebih rendah
di malam pertama rawat inap di bandingkan dengan
mereka tidur di rumah. Rerata skor kualitas tidur dari dua
kelompok di malam pertama rawat inap dengan
independen
t-test tidak secara statistik
signifikan (p = 0,806); namun perbandingan skor kualitas tidur
pada kedua kelompok selama tiga malam rawat inap adalah
signifikan dengan menggunakan statistik independent t-test
(p <0,05) (Tabel 2). Membandingkan rata-rata skor kualitas
tidur dari dua kelompok dengan independent t-test
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam
malam pertama (p <0,0001), malam kedua (p = 0,001) dan

berhenti di rumah sakit. malam ketiga (p <0,0001) dari intervensi

di kualitas tidur antara

Skor moderat kualitas tidur di rumah di 60 pasien dari
penelitian ini yang dianggap sebagai nilai dasar adalah
27,07 4,04. Karena ini berarti adalah antara 23-36, itu
menunjukkan bahwa pasien yang menderita gangguan
tidur moderat. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
skor kualitas tidur di rumah antara kedua kelompok (p =
0,806) (Tabel 1).
88,4% dari pasien yang menderita gangguan tidur di
malam pertama rawat inap. skor moderat kualitas tidur
dari 60 pasien dalam penelitian ini di malam pertama
rawat inap adalah 29,11 5,45 yang menunjukkan tidur
moderat
intervensi dan kelompok kontrol. Dengan menggunakan uji
analisis varians dari pengukuran ulang, kualitas tidur antara
kedua kelompok secara statistik signifikan dengan cara yang
dalam menilai skor kualitas tidur pasien dengan menghormati
ke waktu dan waktu dan interaksi kelompok, itu menunjukkan
bahwa kedua kelompok berbeda secara signifikan dalam
meningkatkan status sleep mereka dari waktu ke waktu (p =
0,01 dan f = 3,58). uji analisis varians pengukuran diulang
selama lima kali dari penilaian dalam kelompok akupresur
menunjukkan perbedaan yang signifikan (p = 0,003)
(Tabel 2). Untuk berdua-dua

Tabel 1: membandingkan skor kualitas tidur di rumah, malam pertama rawat inap dan setelah tiga malam
intervensi dalam dua kelompok

Setelah Setelah Analisis

Setelah yang pertama Setelah malam malam kedua malam ketiga varian
Times of menilai malam pertama dari dari diulang
kelompok Rumah rawat inap intervensi intervensi intervensi langkah-langkah
Akupresur M 26,94 4,3 28 5.2 24,63 2,96 25,83 3,88 25,66 3,60 p = 0,003 f =
SD 5.16
Mengontrol palsu 27.20 3.83 30,20 5,82 29,63 5,12 29,83 4,82 30.03 4.05 p = 0,18 f =
poin M SD 3.11

tingkat signifikan p = 0,806 t = p = 0.130 t = p <0,0001 t = p = 0,001 t = p <0.001 t =

Independen t-test 0,35 0,025 6.70 2,63 1,40

Iran J Crit Perawatan Nurs. 2014; 7 (1): 7-14

 Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien dengan ...
perbandingan di masing-masing kelompok di rumah, tes
Benferroni digunakan dalam hal nilai kualitas tidur, di
malam pertama rawat inap dan selama malam intervensi.
Hasil perbandingan menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara skor kualitas tidur di malam
pertama rawat inap dan malam pertama intervensi dalam
kelompok intervensi (p = 0,023); itu berarti bahwa
kelompok ini dari pasien memiliki kualitas tidur yang lebih
baik setelah malam pertama intervensi. Pada kelompok
kontrol rerata skor kualitas tidur sebelum intervensi
(malam pertama rawat inap) dan selama intervensi secara
statistik tidak signifikan.
Download dari inhc.ir di 01:47 0330 pada Kamis 5 Oktober 2017
4. Diskusi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akupresur efektif
dalam meningkatkan kualitas tidur. Sebagian besar
subyek penelitian memiliki pantas kualitas tidur dan
kualitas tidur berkurang berpengalaman di malam
pertama rawat inap di jalan. studi yang berbeda telah
melaporkan statistik ini berbeda: dalam sebuah studi yang
tentang efek penyumbat telinga pada kualitas tidur pasien
dengan Sindrom Koroner Akut (ACS), persentase
gangguan kualitas tidur dilaporkan 68,3% [34].
Dalam studi Zerati et al. pada pasien dari bangsal
internal 74% dari pasien memiliki
pantas kualitas tidur [12]. Persentase ini dalam studi Izadi et al.
mengenai pasien usia lanjut di rumah sakit adalah 46,59% [35],
dalam studi Amiri et al. pada pasien dari bangsal yang berbeda
dari rumah sakit adalah 63,6% [36] dan dalam studi Kazemi et
al. [37] itu 50%. Mungkin tingginya persentase pantas kualitas
tidur dalam penelitian ini dalam dibandingkan dengan penelitian
lain terkait dengan perbedaan dalam bangsal penelitian, jenis
pasien atau kuesioner yang digunakan, di SMHSQ penelitian ini
digunakan tetapi penelitian disebutkan lain yang digunakan
Pitezburge tidur daftar pertanyaan. Kurangnya menggunakan
Pitezburge kuesioner dalam penelitian ini adalah karena
bahwa ini
kuesioner dirancang dengan cara yang menunjukkan kualitas
tidur yang bulan lalu [38]; oleh karena itu tidak sesuai untuk
mempelajari efek dari intervensi yang membutuhkan waktu
kurang dari satu
Iran J Crit Perawatan Nurs. 2014; 7 (1): 7-14
Bagheri Nesami M. et al. 12
bulan dan juga tidur status malam terakhir pasien dirawat di
rumah sakit. Juga penelitian lain dilaporkan mengurangi
kualitas tidur dan disebutkan faktor yang berbeda dalam
membenarkan gangguan tidur di CCU. Jadi sepertinya bahwa
faktor-faktor ini yang meliputi intervensi keperawatan dalam
merawat pasien,
penyakit kerasnya, kebisingan dan
faktor lingkungan, mekanik ventilasi, nyeri, obat-obatan
dan perubahan irama sirkadian [15,
18, 39-42] yang berbeda di berbagai rumah sakit, sehingga mereka
memiliki efek yang berbeda pada kualitas tidur pasien.
Hasil studi yang dilakukan pada kualitas tidur pasien
dengan ACS menunjukkan bahwa pasien ini dalam tiga
hari pertama rawat inap setelah ACS memiliki kualitas tidur
yang lebih rendah [15]. Juga dalam kualitas tidur pasien
penelitian kami berkurang meskipun menggunakan
bantuan tidur di bandingkan dengan status yang tidur di
dan pengurangan ini secara statistik signifikan yang berada
di konsisten dengan studi Zerati et al. dan Fergito [12,41]
dan pasien dari penelitian ini memiliki kualitas tidur
terendah di malam pertama rawat inap.
Studi ini menunjukkan peningkatan kualitas tidur pasien
setelah intervensi di itu
Kelompok akupresur di titik-titik telinga Shenman,
pergelangan tangan Shenman, Fen Chi, Ying tang dan
Yangchuan, dalam dibandingkan dengan kelompok
kontrol yang menerima intervensi dalam poin tidak-nyata
dan perbaikan ini kualitas tidur juga signifikan secara
statistik. Hasil yang dicapai berada di konsisten dengan
studi Lee [43], Carotenuto [44], Wang [23], Tsay [22],
Nordio [45] Arab [25] dan Hoseinabadi [24]. Itu jelas
dalam penelitian ini bahwa efek dari akupresur pada
kualitas tidur cepat dengan cara yang pasien kelompok
akupresur mengalami peningkatan kualitas tidur di
malam pertama rawat inap dan efek ini terus akhir
intervensi.
5. Kesimpulan
Akupresur adalah teknik yang efektif dengan penerimaan baik
pasien. Studi ini menunjukkan bahwa akupresur di telinga
Shenman, pergelangan tangan Shenman, Fen Chi, Ying tang
dan Yangchuan
 13 Bagheri Nesami M. et al.
poin bisa memperoleh efek terapeutik
peningkatan kualitas tidur pasien dengan ACS dan juga
tidak memiliki efek samping karena bantuan tidur. Jadi
metode ini dapat dididik untuk perawat yang memiliki peran
penting dalam mengidentifikasi gangguan tidur pasien dan
menghidupkan kembali dan juga dapat dididik untuk pasien
sendiri dan keluarga mereka. Mengenai keterbatasan
penelitian ini, dapat dikatakan bahwa mengingat
perpindahan pasien dan transfer dari CCU ke bangsal
jantung dan perubahan kondisi lingkungan, tidak ada
kemungkinan untuk tepat mengendalikan faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi tidur sepenuhnya. Mengingat
debit pasien, tidak ada kemungkinan mempelajari dampak
daya tahan akupresur pada status tidur. Jadi disarankan
untuk menindaklanjuti pasien setelah pemakaian mereka
Download dari inhc.ir di 01:47 0330 pada Kamis 5 Oktober 2017
dan mempelajari durasi akupresur daya tahan.
6. Ucapan Terima Kasih
Tesis ini dicapai dari proyek penelitian yang berkaitan dengan
MSc Tesis keperawatan perawatan intensif. Kami berterima
kasih dan menghargai wakil penelitian hormat dan teknologi dari
Ilmu Kedokteran Universitas Mazandaran karena dukungan
keuangan mereka. Juga kami berterima kasih dan menghargai
otoritas rumah sakit, staf dan semua pasien Sayang yang
membantu kami selama proyek ini dengan baik dan sabar.
Referensi
1. Mohammad Alizadeh S, Sabzevari SA, Mirzaei F,
Baqerian B. Perbandingan tanda dan gejala infark miokard, angina
tidak stabil dada pada pria dan wanita.
J Mazandaran Univ Med Sci.
2007; 17 (57): 42-9. [Persia]
2. Tersedia dari: http: Penyakit //www.Heart dan Stroke
Statistics2012 .Accessed December15; 2011.
3. ImaniPour M, kesadaran Haqqani H. Efek dan
fungsi pendidik dalam pencegahan Penyakit jantung jantung dan
beberapa faktor terkait. J Nurs Kebidanan Shahid Beheshti. 2008; 60:
36-44. [Persia]
4. Rezayian MA, Dehdarinezhad A, Ismailinadimi AS,
ZiaeeTabatabai S. Epidemiologi geografis kematian akibat penyakit
kardiovaskular di kota-kota provinsi Kerman. Iran Proficiency J
Epidemiol. 2008; 4 (1): 35-41. [Persia]
5. Sezavar S, Valizade M, Moradi M, Rahbar M. Efek
prematur miokard infark dan Risiko faktor di
Iran J Crit Perawatan Nurs. 2014; 7 (1): 7-14
Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien dengan ....
di pasien yang dirawat Rasoul Akram Rumah Sakit Teheran. Hormozgan
Med J. 2010; 14 (2):. 156-163 [Persia]
6. Sharifi Rad GH, Mohebbi S, Matlabi M. Hubungan
penyakit kardiovaskular di pusat pensiun Anggota tua di Isfahan
dengan sejarah aktivitas fisik selama usia pertengahan. Pengetahuan
Horizon. 2007; 13 (2): 57-63. [Persia]
7. Biranvand M, kolahi AS, Ghafelebashi S. Properti
dan diagnosis akhir pasien dengan diagnosis utama sindrom koroner
akut. J Babol Univ Med Sci. 2006; 10 (3): 72-82. [Persia]
8. Khoshab H, Sabzevari S, Gholamhosseini Nejad N,
Rezaie M. Membandingkan pandangan dokter, perawat dan pasien dalam hal
faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan tidur pasien. J Promosi
Kesehatan Manag. 2013; 2 (2): 16-
24. [Persia]
9. Moeini M, Khadibi M, Eza Bekhrad R, Mahmoudian
A, Nazari F. Pengaruh aromaterapi pada kualitas tidur pada pasien
penyakit jantung iskemik dirawat di unit perawatan intensif rumah
sakit jantung Isfahan University of Medical Sciences.
Iran J Nurs
Kebidanan Res. 2010; 15 (4): 234-9. [Persia]
10. Dines-Kalinowski CM, perawat N. Mempromosikan tidur di
ICU. Dimensi Critl Perawatan Nurs. 2002; 21 (1): 32-4.
11. Patel M, Chipman J, Carlin BW, Naungan D. Tidur di
unit perawatan intensif pengaturan. Perawatan crit Nurs T. 2008; 31 (4):
309-18.
12. Zerahati F, Saif Rabiee M, Araqhchian M, Sabori T.
Mengevaluasi kualitas tidur dan penggunaan obat tidur pada orang
dewasa dirawat di Departemen internal Rumah Sakit Ekbatan Hamedan.
J Med Sci Kesehatan Serv Hamedan. 2009; 16 (4): 31-6. [Persia]
13. Behrozifar S, Zanvazi SH, Nezafati M, Esmaeili H.
Hubungan antara pola tidur dan kualitas hidup pada pasien yang
menjalani operasi cangkok bypass arteri koroner. Sabzevar J Medis
Sci. 2007; 14 (1): 53-61. [Persia]
14. Bahammam Kualitas tidur A. pasien dengan akut
infark miokard di luar lingkungan CCU. Med Sci Monit.
[A awal belajar].
2006; 12 (4): 168-72.
15. Schiza SE, Simantirakis E, Bouloukaki saya, Mermigkis
C, Arfanakis D, Chrysostomakis S, et al. pola tidur pada pasien
dengan sindrom koroner akut. Sleep Med. 2010; 11 (2): 149-53.
16. Zolfaghari M, Farokhnezhad Afshar P, Asadi Noghabi
AA, Ajri Khameslou M. Modifikasi Faktor Lingkungan pada Kualitas
Tidur antara Pasien Mengaku CCU. J Teheran Univ Med Sci Hayat.
2013; 18 (4): 61-8. [Persia]
17. Woods SL, Sivarajan ES, S M. Jantung Keperawatan. 4ed:
Philadelphia. 2000.
18. Gabor JY, Cooper AB, Hanly PJ. Tidur gangguan pada
unit perawatan intensif. Univ Torento, Curropin Crit Care. 2000; 7 (1):
7-21.
 Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien dengan ...
19. Honkus VL. Kurang tidur di unit perawatan kritis,
Barat rumah sakit Pennsylvania, Pittsburgh. perawatan crit Nurs T. 2003;
26 (3): 179-89.
20. Yeung WF, Chaung KF, Poon MM. akupresur,
refleksologi dan akupresur auricular untuk insomnia: Sebuah tinjauan
sistematis percobaan terkontrol acak. Sleep Med. 2012; 971: 13-84.
21. Chen ML, Lin LC, Wu SC, Lin LG. Keefektifan
akupresur dalam meningkatkan kualitas tidur warga dilembagakan. J
Gerontol A Biol Sci. 1999; 54 (8): 389-94.
22. Tsay SL, Chen ML. Akupresur dan kualitas tidur
pada pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir.
acak terkontrol]. Int J Nurs Stud.
2003; 40 (1): 1-7.
23. Wang L, Cheng W, Sun Z, Xu Y, Chen G, Gaische I,
et al. Telinga Akupresur, Heart Rate, dan Heart Rate Variability pada
pasien dengan Insomnia. Bukti- berdasarkan komplementer dan
Download dari inhc.ir di 01:47 0330 pada Kamis 5 Oktober 2017
alternatif pengobatan. [Tersedia dari: http:
//www.hindawi.com/journals/ecam/2013/76 3631].
24. Hosseinabadi R, Noroozi K, Poorismaili Z, Karimloo
M, Maddah SS Acupoint Massage dalam Meningkatkan Kualitas Tidur
Dewasa Lama. Rehabilitasi J. 2008; 9 (2): 8-14. [Persia]
25. Arab Z, Shariati AR, Bahrami HR, Asayesh H,
Vakili MA. Pengaruh akupresur pada kualitas tidur pada pasien
hemodialisis. 2012; 10 (2): 237-45.
26. Tesch BJ. Ramuan yang biasa digunakan oleh wanita: Sebuah
bukti review berdasarkan. Penyakit-a-Bulan. 2004; 48 (10): 671-96.
27. Ziegler G, Ploch M, Miettinen-Baumann A, W C.
Compaird dengan oxazepam di tratment insomnia non organik. Eur J
Med Res. [Acak, double-blind, studi klinis komparatif]. 2002; 1 (7):
480-86.
28. Chen Ji, Chao YH, Lu SF, Shiung TF, Chao YF. Itu
efektivitas valerian akupresur pada tidur pasien ICU. [A acak uji klinis].
Int J Nurs Stud. 2012; 49: 913-20.
29. SH Abolhasani. Pengaruh stimulasi sensorik pada tidur
Gejala kekurangan dan indeks jantung pada pasien dirawat di unit
perawatan koroner rumah sakit yang dipilih dari Isfahan University of
Medical Sciences. Tesis. 2003. [Persia]
30. Bent S, Padula A, Moore D, Mehling W. Valerian untuk
tidur: review sistematis dan analisis Meta. Am J Med. 2006; 119:
1005-1012.
31. Leigh TJ, Bird HA, Hindmarch I, Constable PD, V W.
analisis faktor dari St Mary Hospital Sleep Angket. 1988; 11 (5):
448-53.
32. Ellis BW, Johns MW, KLancaster R, Raptupoulos P,
Angelopoulos N. St. Mary Hospital Sleep Angket: studi keandalan.
J Serial
Internet.1981.
Iran J Crit Perawatan Nurs. 2014; 7 (1): 7-14
Bagheri Nesami M. et al. 14
33. Chan Pedro. Diterjemahkan oleh Mirhashemi M. Finger
Akupresur: Pengobatan untuk banyak penyakit umum dari migrain
insomnia dengan menggunakan jari. Edisi kedua. Ghoghnos
Publishing. 1998.
34. Huijuan Cao, Xingfang Pan, Hua Li, Jianping Liu.
Akupunktur untuk Pengobatan Insomnia: A Systematic Review dari
percobaan terkontrol acak. Altern Pelengkap Med J. 2009; 15 (11):
1156-1171.
35. Izadi Avanji F, Adib Hajbaghery M, Kafai Atri M.
Menentukan Faktor Mengganggu Kualitas Tidur antara Pasien Lansia
Dirawat di rumah sakit di Kashan Rumah Sakit, Iran 2009. J Shahid
Sadoughi Univ Med Sci. 2013; 20 (6): 688-98. [Persia]
[SEBUAH
36. Jafarian Amiri R, Zabihi A, Babaie Asl F, Sefidchian
A, Bijanee A. kualitas tidur dan faktor-faktor yang terkait pada pasien
rawat inap di Babol, Iran. J Hormozgan Univ Med Sci. 2010; 15 (2):
144-51. [Persia]
37. Kazemi M, Rafiee GHR, Ansari A. Faktor yang terkait
dengan gangguan tidur pada pasien rawat inap di unit medis dan
bedah di Rafsanjan Ali bin Abi Thalib Rumah Sakit. 2005; 4 (4):
270-75.
38. Buysse DJ, Reynolds CF, Monk TH, Berman SR.
Pittsburg Kualitas Indeks Sleep (PSQI). Washigton DC: APA. 2000.
39. Bourne RS, GH M. Tidur gangguan sakit kritis
patients- pertimbangan farmakologis. Anestesi.
2004.
40. Freedman NS, Gazendam J, Levan L, Kemas AI.
Abnormal tidur / siklus bangun dan efek kebisingan lingkungan pada
gangguan tidur di unit perawatan intensif. Am J Respir Crit Perawatan
Med. 2001; 163 (2): 451-57.
41. Frighatto L, Marra C, Bandali S, Wilbur K, Naumann
T, Jewesson P. Penilaian kualitas tidur dan penggunaan narkoba
dengan penenang properti di rumah sakit pasien [database di
Internet]. Bio Med Tengah.
2004.
42. Ganz FD. Tidur dan fungsi kekebalan tubuh. crit Perawatan
Nurs. 2012; 32 (2): 19-25.
43. Lee SY, Baek YH, Taman SU, Bulan SK, Taman JM, Kim
YS, et al. akupunktur intradermal pada shen-pria dan acupoints-kuan
nei meningkatkan insomnia pada pasien stroke dengan mengurangi
aktivitas saraf yang sistematis. Am J Med Chine. 2009; 37 (6):
1013-1021.
44. Carotenuto M, Gallai B, Parisi L, Roccella M,
Terapi Esposito M. Akupresur untuk insomnia pada remaja:
Sebuah polysomnographic belajar.
neuropsikiatri Penyakit dan Pengobatan.
2013; 157: 62-9.
45. Nordio M, Romanelia F. Khasiat Pergelangan Tangan semalam
kompresi untuk insomnia (HT 7 titik) pada penderita insomnia: mungkin
peran melatonin? Minerva Med. 2008; 99 (6): 547-39.