Semarang merupakan salah satu kota terbesar yang ada di Jawa Tengah dan juga merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah. Dengan statusnya yang sebagai ibukota provinsi, Semarang tentunya menjadi pusat dari kegiatan warga Jawa Tengah dan tentunya pusat industri yang ada di Jawa Tengah. Banyak industri yang berkembang di Semarang baik itu industri dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Dan yang menjadi sorotan setiap kota adalah industri makanan dan minuman karena langsung berhubungan dengan konsumen. Namun sayangnya, banyak industri makanan dan minuman yang kurang memperhatikan bahan baku yang mereka gunakan baik itu secara standar kesehatan maupun dari standar kualitas. Masalah penggunaan bahan baku dalam pembuatan makanan dan minuman ini harus diperhatikan dengan serius oleh semua pihak baik itu pemerintah ataupun masyarakat karena menyangkut dengan hak dan kewajiban warga negara yang diatur oleh undang-undang. Industri atau bahan makanan yang sedang menjadi sorotan saat ini adalah industri pembuatan es batu. Es batu merupakan air yang didinginkan kemudian dicetak menjadi balok-balok besar ataupun bentuk tertentu. Banyak pembuatan dan penggunaan es batu yang merugikan konsumen karena menggunakan bahan baku yang tidak sesuai dengan standart kesehatan. Banyak industri yang menggunakan ataupun membuat es batu dengan bahan baku air mentah yang tidak melakukan telebih dahula strerilisasi terhadap kuman yang ada dalam air tersebut. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan semakin banyak konsumen yang mengalami kerugian karena kuman yang ada dalam air mentah akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit pencernaan seperti diare dan muntaber. Selain itu, menurut Peraturan menteri Kesehatan RI no. 416/Menkes/per/IX/1990 menyatakan bahwa air yang boleh konsumsi adalah air yang memiliki batas maksimum kesadahan 500 ppm. Jika air yang digunakan dalam pembuatan es batu tidak sesuai dengan peraturan tersebut maka akan menyebabkan berbagai masalah pencernaan lanjutan. Padahal es batu ini banyak digunakan dalam industri rumah tangga khususnya di Tembalang seperti industri burjo, warteg, maupun rumah makan. Peredaran es batu dari air mentah sudah menjadi permasalah yang serius di daerah Semarang ini karena mampu untuk merugikan banyak konsumen. Oleh dasar hal ini, penulis melakukan studi kasus mengenai penggunaan es batu dari air mentah pada indutri makanan atau burjo. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui apakah penggunaan es batu dari air mentah pada warung burjo berbahaya bagi konsumen 2. Mengetahui peran pemerintah terkait peredaran es batu dari air mentah 1.3 Manfaat 1. Memberikan pengetahuan tentang bahaya es batu dari air mentah 2. Sebagai bahan masukan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 3. Memberikan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengawasi peredaran es batu dari air mentah