PERUSAHAAN IKM :
.
PROVINSI :
.
KABUPATEN/KOTA :
.
NAMA TENAGA PENYULUH :
.
TANGGAL PELAKSANAAN :
.
A. Tujuan Diagnosis
1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
B. Jadwal Pelaksanaan Diagnosis
Hari ke- Tanggal Kegiatan Keterangan
1
2
3
dst
C. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan :
.
Nama Pemilik :
.
Alamat Kantor Pusat :
.
.
Pabrik :
.
Telepon :
.
Website :
.
Email :
.
Didirikan :
.
Modal Awal Usaha :Rp
Usaha Pokok :
.
Pelanggan :
.
Jumlah Karyawan :
.
Waktu Kerja :
.
D. Riwayat Perusahaan
1. Visi
2. Misi
3. Kebijakan Mutu
F. Analisa SWOT
2 Kelemahan
3 Kesempatan
4 Ancaman
G. Analisa 5 K
No Item Investigasi Hasil Survey Tindak Lanjut
1 Kerapihan
2 Keteraturan
3 Kebersihan
4 Ketaatan
5. Kedisiplinan
H. Manajemen Penjualan
I.
No Investigasi Hasil Survey Tindak Lanjut
1 Kebijakan Pemasaran
2 Strategi Pemasaran
3 Promosi
4 Jalur Pemasaran
5. Transaksi Bisnis
6. Catatan Penjualan
7. Penerimaan Order
8. Promosi
9. Jadwal Kunjungan
Pelanggan
J. Analisa Operasional Perusahaan
M. Kualitas Produk
O. Analisa Keuangan
No Item Investigasi Hasil Survey Tindak Lanjut
1 Kondisi Keuangan dan
Perkembangannya
a. Pembukuan
b. Cash Flow
c. Laporan Laba Rugi
d. Neraca
2 Analisa Rasio
a. Profitabilitas
b. Solvabilitas
c. Likuiditas
a. Rekomendasi
...........................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
..................................................................................................
b. Penyelesaian Masalah
*) Bahwa berdasarkan laporan hasil diagnosis konsultan diagnosis perlu
ditindaklanjuti oleh konsultan diagnosis/spesialis*
Catatan : * coret yang tidak perlu
.
Tenaga Penyuluh,
Lampiran 2
I. Nama : .
Jabatan : .
Alamat Kantor : .
Dalam hal ini berwenang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan IKM
.. yang selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.
II. Nama : ..
Jabatan : .
Alamat Kantor : .
Dalam hal ini bertindak sebagai konsultan spesialis IKM, yang selanjutnya dalam
surat perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
III. Nama : .
Jabatan : .
Alamat Kantor : .
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian telah ditunjuk
selaku Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat Jenderal Industri Kecil dan
Menengah Tahun Anggaran . , dalam hal ini berwenang bertindak
untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah yang
selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
IV. Nama : .
Jabatan : .
Alamat Kantor : .
Dalam hal ini bertindak sebagai konsultan spesialis IKM<, yang selanjutnya dalam
surat perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk saling mengikatkan diri
dalam suatu Perjanjian Kerja, pekerjaan .... dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini.
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan pekerjaan .............
Dengan ruang lingkup :
......
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
..................................................................................................................
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan tersebut Pasal 1 harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dengan
berpedoman yaitu kepada : Pedoman Penugasan Pekerjaan (Pedoman Pengarahan
dan Penugasan Kerangka Acuan Kerja) dan usulan teknis beserta biaya pekerjaan
yang telah disepakati dan telah ditetapkan. Kecuali ditentukan lain. Semua
ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi, teknis yang tercantum
dalam : Keputusan Presiden RI No: 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah. Keputusan Presiden RI No: 42 tahun 2002
tentang Pelaksana APBN dan ketentuan lain yang terkait.
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
1. Pekerjaan akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sesuai Pedoman, Pengarahan
dan penugasan (KAK) yang telah ditetapkan dan ketentuan yang berlaku.
2. Pihak KEDUA bertanggung jawab atas pelaksanaan semua tugas pekerjaan
yang tercantum dalam Pasal 1 perjanjian ini dan ketetapan waktu
penyelesaian pekerjaannya.
3. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang diterima dari
PIHAK PERTAMA kepada pihak lain kecuali dengan persetujuan tertulis PIHAK
PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA bersedia memberikan copy dokumen pelaksanaan pekerjaan
kepada PIHAK PERTAMA apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dengan biaya
ditanggung PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas kebenaran pekerjaan yang
dihasilkannya dan kesalahan-kesalahan yang diketahui kemudian, dan
bertanggung jawab untuk membayar ganti rugi atas kerugian PIHAK PERTAMA
sebagi akibat kesalahan tersebut.
6. Kelancaran Pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
kedua pihak.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN
Setelah selesai pekerjaan :
1. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan 3 (tiga) eksemplar laporan hasil pekerjaan
kepada PIHAK PERTAMA.
2. Laporan Akhir Pekerjaan harus diserahkan kepad PIHAK PERTAMA sesuai
waktu yang telah ditentukan / ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana
ditetapkan oleh Pasal 5 Surat Perjanjian ini.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan yang tercantum dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini harus diselesaikan
sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 Surat Perjanjian ini setelah mendapat
persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
penyerahan Laporan Akhir yang disebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini
terhitung mulai tanggal dan akhir selambat-lambatnya
.. (..) hari kalender terhitung setelah tanggal Surat
Perintah Mulai Kerja dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN
Jumlah biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini sebesar
Rp .. (..) merupakan biaya yang pasti dan tetap
(Lumsum Fixed Price) yang dibebankan pada DIPA Direktorat Jendral IKM Tahun
Anggaran .
Dalam JUmlah biaya pekerjaan tersebut di atas sudah
termasuk pengeluaran beserta pajak, biaya materai dan biaya-biaya lainnya yang
harus dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran pekerjaan . dan Pasal 6 di atas dilaksanakan
secara bertahap sesuai dengan prestasi kerja yang telah disetujui / disahkan oleh
PIHAK PERTAMA dengan perincian sebagai berikut :
Tahap Pertama sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah biaya pekerjaan atau
sebesar Rp x 30% = Rp () dan akan
dibayarkan setelah dokumen Laporan Awal pekerjaan selesai
100% dan dinyatakan dengan Berita Acara.
Tahap Kedua sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah baiay pekerjaan atau
sebesar Rp x 70% = Rp .. () dan akan
dibayarkan setelah dokumen Laporan Sementara dan Laporan Akhir pekerjaan
. Selesai 100% dan dinyatakan dengan Berita Acara.
Tahap-tahap pembayaran tersebut di atas dilakukan melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta kepada .. dengan no.
Rek: Bank .. Jl. ..
Pasal 8
KEADAAN MEMAKSA
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (masa kahar) dalam perjanjian ini
adalah kejadian-kejadian sebagai berikut:
Bencana alam (gempa bumi), tanah longsor, dan banjir), Kebakaran, Perang, Huru-
hara, Pemberontakan, dan epidemi, Tindakan Pemerintah di bidang militer.
Yang masing-masing mempunyai akibat langsung sehingga tertundanya pekerjaan
.
Apabila terjadi keadaan memaksa PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada
PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari setelah terjadinya
keadaan memaksa disertai bukti-bukti yang sah, demikian pula pada waktu
keadaan memaksa berakhir.
Atas pemberitahuan tertulis PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau
menolak secara tertulis keadaan memaksa itu dalam waktu 5 (lima) hari sejak
diterimanya pemberitahuan keadaan memaksa dari PIHAK KEDUA.
Jika dalam 3 x 24 jam sejak pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
keadaan tersebut, PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban maka PIHAK
PERTAMA dianggap menyetujui keadaan memaksa tersebut.
Bilamana keadaan memaksa tersebut ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku
ketentuan-ketentuan Pasal 3 ayat (3), Pasal 5 ayat (2), dan Pasal 12 atau Pasal 13
Surat Perjanjian ini.
Pasal 9
DENDA
Denda keterlambatan
Apabila PIHAK KEDUA terlambat menyelesaikan seluruh pekerjaan dari waktu yang
telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda
sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari jumlah baiay pekerjaan .. untuk
setiap hari keterlambatan.
Denda Kelalaian,
Jika PIHAK KEDUA setelah mendapat peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut
tidak mengindahkan tugas dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Pasal
1,2,3,4,5, dan 9 Surat Perjanjian ini maka setiap kali melakukan kelalaian PIHAK
KEDUA wajib membayar Denda Kelalaian 2/1000 (dua per seribu) dari biaya Jasa
Konsultan dengan tetap berkewajiban melaksanakan ketentuan dalam
pengarahan, penugasan (KAK) dan kelalaian yang diperingatkan tetap menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Apabila jumlah denda akumulatif pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini telah
mencapai 5% (lima persen) dari jumlah biaya pekerjaan maka PIHAK PERTAMA
berhak membatalkan Surat Perjanjian ini dan segala akibat yang timbul menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Apablia terbukti pelaksanaan pekerjaan . bertentangan dengan
pengarahan dan penugasan (KAK) dari perjanjian yang mengakibatkan kerugian
bagi PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh untuk
membayar ganti rugi atas kerugian tersebut.
Pasal 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak mengenai penafsiran Surat
Perjanjian ini, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
Bilaman setelah 30 (tiga puluh) hari semenjak timbulnya perselisihan antara kedua
belah pihak tidak tercapai secara musyawarah untuk mufakat, maka penyelesaian
perselisihan dilakukan melalui Pengadilan Negeri.
Timbulnya perselisihan antara kedua belah pihak tidak dapat dijadikan sebab oleh
PIHAK KEDUA untuk menunda penyelesaian pekerjaan.
Pasal 11
PEMUTUSAN PERJANJIAN
PIHAK PERTAMA berhak membatalkan secara sepihak Surat Perjanjian ini tanpa
menggunakan Pasal-pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
setelah PIHAK PERTAMA memberikan peringatan/teguran 3 (tiga) kali berturut-
turut dalam hal :
PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas pekerjaan sebagaimana dalam pasal 1 dan
pasal 4 Surat Perjanjian ini.
Jika jangka waktu yang ditetapkan dalam Pasal 5 ayat (2) Surat Perjanjian ini tidak
ditepati, karena kelalaian PIHAK KEDUA.
Dalam waktu 1 (satu) bulan terhitung dari tanggal Surat Perjanjian ini, tidak atau
belum memulai/melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Surat
Perjanjian ini.
Dalam waktu 1 (satu) bulan berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan yang telah
dimulainya.
Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaj memperlambat penyelesaian
pekerjaan ini.
PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak melaksanakan / melanjutkan pekerjaan yang
ditugaskan.
PIHAK KEDUA memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat
merugikan PIHAK PERTAMA, sehubungan dengan pekerjaan ini.
Denda keterlambatan dan kelalaian telah mencapai maksimum 5% (lima persen)
dari jumlah biaya pekerjaan konsultan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
Surat Perjanjian ini.
Jika terjadi pemutusan perjanjian pekerjaan ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
menunjuk konsultan lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 di
atas.
Dalam hal terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak
menuntut ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA, tetapi berhak atas pembayaran
prestasi dengan memperhitu8ngkan nilai hasil pekerjaan yang telah dikerjakan.
Pasal 12
TEMPAT KEDUDUKAN HUKUM
Mengenai Perjanjian ini dan segala akibat yang timbul dari Perjanjian ini, kedua
pihak telah memilih tempat kedudukan hokum (domisili) yang tetap dan sah di
Kantor Penitera Pengadilan Negeri setempat.
Pasal 13
BIAYA MATERAI DAN PAJAK
Biaya-biaya yang timbul akibat perjanjian ini seperti bea materai dan pajak yang
berlaku dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 14
LAIN-LAIN
Perubahan-perubahan atau segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat
Perjanjian ini hanya dimungkinkan sepanjang menyangkut hal-hal yang telah ada
kesepakatan bersama antara kedua belah pihak, dan akan diatur dalam Perjanjian
Tambahan (Addendum) dan merupakan Perjanjian yang tidak terpisahkan dari
Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 7 (tujuh), 2 (dua) diantaranya bermaterai
Rp. 6.000,- yang sama kuatnya untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,
selebihnya diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan ada
hubungannya dengan pekerjaan ini.
Sebagai lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat
Perjanjian ini antara lain adalah :
Pasal 15
PENUTUP
Surat Perjanjian Pekerjaan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta
pada hari, tanggal, bulan, dan tahun tersebut di atas.
Surat Perjanjian ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditandatangani oleh
kedua belah pihak.
Lampiran 5
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Sasaran
4. Hasil yang akan dicapai
5. Metodologi pelaksanaan pendampingan
Bab II Kondisi Awal Perubahan
1. Profil Perusahaan
2. Riwayat Perusahaan
3. Prinsip Perusahaan
4. Kebijakan Perusahaan
5. Masalah pokok yang akan diselesaikan
Bab III Penyelesaian Masalah
1. Menguraikan masalah yang akan diselesaikan
2. Langkah-langkah penyelesaian
3. Hasil yang dicapai
Bab IV Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
2. Saran
Lampiran 6
II. N a m a :
Jabatan : ...
Alamat :
Berdasarkan :
Surat perintah Kerja (Kontrak) Penyediaan Jasa Konsultansi dengan No. :
tanggal .., Nilai/Biaya sebesar () yang
diberikan Anggaran DIPA .. tanggal ..
Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan No. : .. tanggal
.
Kami Pihak Pertama dan Pihak Kedua selaku penyedia jasa, telah sepakat dan
menyatakan untuk mengadakan serah terima hasil pekerjaan atas pelaksanaan :
Penyediaan Jasa Konsultansi untuk kegiatan .
III. Sehubungan angka 1 s/d angka 2 tersebut diatas, berdasarkan Surat Perintah Kerja
(SPK)/Kontrak tersebut diatas, maka Pihak Kedua berhak menerima pembayaran
dari Pihak Pertama, sebesar Rp ...
()
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya dalam rangkap 7 (tujuh) untuk
dipergunakan seperlunya.
.
Jabatan
Menyetujui Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen Ketua UPL-IKM
Pusat Provinsi
ttd ttd
.. ..
NIP NIP
Lampiran 6 a