Menurut Fredy Rangkuti, analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau
interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur
eksternal yaitu peluang dan ancaman.
1. STRENGTHS (Kekuatan)
Factor-faktor yang dapat diandalkan dalam profesi rekam medis. Contoh:
a. Jumlah personel yang sesuai dengan beban kerja, sehingga mendukung peningkatan
produktivitas
b. Adanya permenkes 269/menkes/per/III/2008 yang mengatur pelaksanaan rekam
medis.
c. Ruang kerja yang nyaman dan ergonomis sehingga mengurangi resiko kecelakaan
kerja dan kelelahan kerja yang berlebihan.
d. Adanya prosedur tetap yang dijadikan pedoman dalam melakukan kegiatan.
e. Memiliki komitmen bersama dalam mewujudkan profesi rekam medis yang
profesional
f. Sudah menerapkan SIM berbasis elektronik
g. Melakukan promosi tentang pentingnya rekam medis
2. WEAKNESS (Kelemahan)
Factor-faktor yang secara sistematis dianggap menghalangi suatu kesempatan tidak dapat
dimanfaatkan. Contoh:
a. kinerja yang dihasilkan rekam medis belum optimal
b. kualitas personel belum merata (missal: ada yang lulusan D3 Rekam medis, ada yang
SMA)
c. kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya berkas rekam medis dalam
menjamin keselamatan dirinya sendiri
3. OPPORTUNITIES (Peluang)
Factor-faktor yang dapat dijadikan peluang dalam mengembangkan profesi rekam medis.
Contohnya :
a. Banyaknya organisasi yang menyelenggarakan pelatihan dibidang rekam medis, jadi
peluang untuk mengembangkan ilmu lebih luas.
b. Jalinan kerjasama/kemitraan antar profesi terjalin dengan baik
c. Rekam medis memiliki kemandirian dalam litbang
d. Profesi rekam medis merupakan profesi yang tergolong baru jadi lapangan kerja
masih terbuka luas.
4. THREATS (Ancaman)
Factor-faktor yang dianggap sebagai suatu ancaman optimalnya profesi rekam medis.
Contoh:
a. Persaingan perdagangan bebas, jadi barang siapa yang tidak mengembangkan diri
maka akan punah/gugur
b. Data/informasi pasien adalah informasi yang penting dan banyak orang yang tidak
berhak berusaha memanfaatkan.
c. Belum adanya UU yang mengatur tentang RKE
d. Perkembangan iptek yang pesat sehingga jika tidak update akan tertinggal
e. Masyarakat sudah mulai belajar/diajari untuk melek hokum dan melek informasi
sehingga mereka akan lebih kritis terhadap apa yang dilakukan terhadap dirinya.
f. Masyarakat/ pasien akan memilih saryankes yang memiliki Akreditasi yang baik
untuk menjamin kualitas pelayanan untuk dirinya dan keluarga.
STRATEGI S-O
1. Mengirimkan tenaga/staf rekam medis untuk mengikuti pelatihan
2. Menjalin kerjasama dengan profesi lain untuk mewujudkan rekam medis yang
berkualitas (missal untuk kelengkapan dokumen rekam medis)
3. Melakukan litbang yang berkomitmen agar berjalan optimal
STRATEGI S-T
1. Perlu adanya pembaharuan protap yang berlaku agar tetap dapat mengikuti
perkembangan.
2. Ruang kerja yang ergonomis mampu mendukung keamanan data pasien
3. Perlu adanya UU RKE agar pelaksanaan RKE menjadi lebih meyakinkan
4. Menjaga kualitas pelayanan untuk kepentingan promosi dan kepercayaan public terhadap
profesi
5. Pengembangan staff agar tidak terjadi kekunoan dalam mengahdapi persaingan global
STRATEGI W-O
1. Pemerataan kualitas staff dengan cara pelatihan/peningkatan angka kredit.
2. Memberikan motivasi/pelatihan antar staff dalam rangka peningkata kinerja.
STRATEGI W-T
1. Adanya program menjaga mutu agar control kinerja petugas dapat dilakukan optimal
2. Penekanan pada perekam medis bahwa persaingan global dapat membuat organisasi
tetinggal/maju.
3. Adanya standar akreditasi yang mampu mendongkrak pemerataan kualitas dan
pengoptimalan SDM.
Sumber : https://atickaa.wordpress.com/2012/12/21/analisis-swot-rekam-medis/