Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah
ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah aplikasi komputer dasar. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis.Maka kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Akhirnya
penulis berharap semoga Tuhan memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah
memberikan bantuan.

Medan, 26 september 2017

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... .1

Daftar Isi ................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 3

1.2 Tujuan ..................................................................................................... 3

1.3 Manfaat ................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kayu kelapa ................................................................... 4

2.2 Pengklasifikasian Kayu Kelapa ........................................................ 4

2.3 Karakteristik Kayu Kelapa ................................................................. 6

2.4 Pengertian Resort Pantai dan ............................................................


Penggunaan Kayu kelapa di pesisir pantai............................................... 7

2.5 Hasil Observasi ................................................................................. 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................... 11

3.2 Saran ............................................................................................. 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kayu bukan hal yang asing di telinga kita. Kayu telah dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Berbagai pemanfatannya telah membantu kehidupan sehari-hari. Sebagai
mahasiswa teknik sipil,kayu adalah material yang umum dingunakan dalam konstruksi
bangunan.Sebagai bahan alam,terdapat kelebihan-kelebihan sendiri yang dimiliki oleh kayu
dan tidak dapat ditemukan pada material lain.Hal ini yang menjadi nilia tersendiri untuk kayu
dan menjadikan kayu sebagai pilihan dalam struktural bangunan.Karena kayu masih
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan tertentu tergantung dari siftsifat kayu yang bersangkutan
dan persyaratan teknis yang diperlukan,yang mengarah ke jenis kayu yang akan di
pilih.Misalkan : untuk konstruksi(yang harus kuat,keras,mempunyai keawetan alam yang
tinggi) dapat dipilih jati,balau,bungur,bangkirai dll.Untuk lantai(yang harus bersifat
keras,tahan asam,daya abrasi tinggi)dapat dipilih jati,bungur dll.Berbagai macam jenis kayu
yang ada dan secara teknis mengguntungkan.Selain itu kayu memiliki nilai estetika tersendiri
yang dapat menjadi pertimbangan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari lebih
dalam tentang karakteristik,sifat dan jenis kayu.Kita juga tak boleh mengabaikan kelemahan-
kelemahan yang dimiliki oleh kayu,sehingga kita dapat memanfaatkan potensi kayu secara
maksimal dalam berbagai penggunaannya.Baik secara material maupun metode
konstrusi,mengingat kita berada dalam lingkup teknik sipil.Dengan mempelajarinya,nantinya
dapat membatu pemahaman tentang kayu pada mata kuliah yang bersangkutan nantinya.

B. TUJUAN

1. mengetahui bahan bangunan yang digunakan di pesisir pantai.

2. mengetahui jenis kayu apa yang banyak di gunakan di pesisir pantai.

3. mengetahui keuntungan dalam menggunakan kayu sebagai bahan bangunan.

C. MANFAAT

1. mengetahui bahan bangunan yang digunakan di pesisir pantai.

2. mengetahui jenis kayu apa yang banyak di gunakan di pesisir pantai.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kayu kelapa

Kayu kelapa merupakan salah satu anggota monocotyledone, dan masuk family
palamae. Tanaman kelapa berasal dari daerah tropis dan banyak berkembang di daerah pesisir
pantai. Kayu kelapa merupakan kayu dengan kelas kuat I-II dan kelas awat III sampi IV.

2.2 Pengklasifikasian Kayu Kelapa

A. Klasifikasi kekuatan kayu kelapa

Klasifikasi kekuatan kayu kelapa dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1)
Berat jenis dan klasifikasi kekuatan kayu kelapa Dalam peraturan konstruksi kayu Indonesia
belum tercantum secara resmi tentang klasifikasi kekuatan kayu batang kelapa, namun jikaq
disesuaikan dengan peraturan standar yang berlaku, maka klasifikasi kekuatan kayu batang
kelapa dapat dilihat dari berat jenisnya, sesuai dengan tabel 1 berikut ini (Amir MR.2010).

B. Umur dan klasifikasi kekuatan kayu batang kelapa

Untuk klasifikasi kayu kelapa dapat pula dilihat dari umur kayu kelapa tersebut,
semakin tua umur kayu kelapa maka semakin baik.

C. Pengaruh kadar air dan jarak paku terhadap kekuatan sambungan

kelapa termasuk kayu kelas kuat II dengan berat jenis rata-rata 0,74. Jarak antar paku
yang lebih kecildari jarak minimum sesuai peraturan mengurangi kekuatan sambungan. Pada
kadar air dibawah kondisi kering udara kekuatan sambungan paku mengalami peningkatan
dan pada kadar air diatas kondisi kering udara mengalami penurunan kekuatan sambungan.
Peningkatan kadar air akan memperkecil kekuatan sambungan dan penambahan jarak antar
paku meningkatkan kekuatan sambungan. Besarnya faktor aman sambungan kayu kelapa
pada kondisi kering udara dan dengan jarak paku sesuai peraturan sebesar 2,86. (Ginting,
2007).

4
D. Struktur kayu kelapa

a. warna

Warna kayu kelapa dipengaruhi berat jenis kayu, semakin rendah beratjenis kayu
maka semakin cerah warna kayu. Pada bagian pusat batang kelapa berwarna kekuningan,
diantara kulit dan pusat berwarna coklat, sedangkan pada bagian tepi berwarna colat
kemerahan. Dari warna tersebut dapat disimpulkan bahwa bagian dalam atau inti betang
kelapa memiliki beratjenis yang paling rendah. Pada bagian ujung batang kelapa memiliki
warna yang lebih cerah karena tingginya sel parenkim (Wijaya, 2007).

b. Sifat mikroskopik

1) ikatan pembuluh Ikatan pembuluh mengandung phloem, xylem, parenkim aksial,


dan serat, dari sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa VB (vascular bundle) bervariasi
menurut arah kedalaman dan ketinggian dalam batang, semakin ke dalam jumlah VB per
mm2 semakin menurun, sedangkan semakin ke tepi semakin meningkat. Jumlah VB juga
dipengaruhi umur kayu kelapa tersebut, semakin tua umur pohon kelapa semakin tinggi
jumlah VB (Wijaya, 2007).

2) serabut (serat)

Sel serabut kayu kelapa terdapat dalam ikatan pembuluh. Sel serabut berfungsi
sebagai pemberi tenaga mekanik.panjang serat berkurang dengan bertambahnya ketinggian
pohon kelapa dan relative sama menurut arah kedalaman dalam batang kelapa. Serat pada
bagian bawah lebih panjang dibandingkan pada bagian tengah dan ujung batang. Dimensi
diameter serat pada seluruh bagian batang kelapa relatif sama, sedangkan tebal dinding serat
bervariasi menurut perbedaan ketinggian dalam batang. Semakin ujung tebal dinding serat
semakin tipis. Pada kayu konvensional tebal dinding serat sangat berpengaruh peda
penyusutan, semakin tebal dinding serat maka semakin besar penyusutan, namun tidak
berlaku pada kayu kelapa, karena penyusutan kayu kelapa sangat dipengaruhi oleh luasan
parenkim dalam batang kelapa (Wijaya, 2007).

c. sifat fisik

1) kadar air Kadar air kayu kelapa meningkat dari bagian tepi ke pusat batang dan dari
pangkal ke ujung batang. Kadar air terbesar pada bagian ujung batang dan pada bagian pusat
batang. Kadar air dipengaruhi jumlah sel parenkim dan VB. Semakin tinggi kadar parenkim

5
maka semakin tinggi kadar air, sedangkan semakin tinggi kadar VB maka semakin rendah
kadar air (Wijaya, 2007). Tingginya kadar air kayu kelapa hibrida (khusunya kondisi segar)
disebabkan tingginya kandungan pati dan gula yang terdapat dalam parenchyma (Rahayu,
2006)

2) berat jenis Berat jenis kayu kelapa bervariasi menurut kedalaman dan ketinggian
batang kelapa. Pada bagian tepi memiliki berat jenis yang paling tinggi dan semakin ke dalam
berat jenisnya semakin menurun. Pada bagian ujung batang memiliki beratjenis yang paling
rendah (Wijaya, 2007).

3) Penyusutan terjadi karena terlepasnya molekul-molekul air yang terikat di antara


hemiselulosa dan rantai panjag molekul selulosa. Penyusutan arah longitudinal, radial, dan
tangensial meningkat ke arah ujung dan menurun ke arah tepi (Wijaya, 2007).

d. kemungkinan pemanfaatan kayu kelapa.

1) bagian batang dengan BJ > 0,6 Berat jenis rata-rata pada bagian pangkal dan tepi
batang memiliki BJ rata-rata 0,6,dengan demikian bagian batang tersebut dapat digunakan
untuk komponen structural, seperti untuktiang pancang, bangunan, lantai, agar, dan mebel.
Untuk mencegah kembang susut disarankan penambahan lilin atau senyawa lainnya yang
tahan air.

2) bagian batang dengan BJ 0,4-0,6 Untuk kayu kelapa dengan BJ 0,4-0,6 dapat
digunakan sebagai bahan bakukusen, tiang tangga, reng, pembatas dinding, dan funitur.

3) bagian batang dengan BJM<0,4

2.3 Karakteristik Kayu Kelapa

Kayu kelapa merupakan kayu yang memiliki kekuatan mulai dari kelas kuat IV. Hal
tersebut disebabkan adanya perbadan kerapatan serat pada bagian pangkal tengah, dan ujung
serta pada bagian luar, tengah dan dalam. Pada bagian pangkal merupakan bagian yang
memiliki kerapatan tinggi, sedangkan pada bagian ujung memiliki kerapatan terendah, begitu
pula dengan bagian terluar kayu kelapa memiliki kerapatan tertinggi sedangkan bagian dalam
memiliki kerapatan terendah. Selain itu kerapatan tersebut dipengaruhi umur dari kayu kelapa
tersebut, smakin tua pohon kelapa maka semakin tinggi tingkat kerapatannya dan semakin
muda pohon kelapa maka semakin rendah kerapatannya. Kayu kelapa memiliki karakteristik
fisik yang berbeda dengan jenis kayu yang lain seperti pada tabel 6. Hal tersebut merupakan

6
keunikan fisik dari kayu kelapa sehingga dapat dimanfaatkan untuk estetika sebuah
bangunan. Kayu kelapa memiliki elastisitas yang cukup tinggi karena memiliki serat putus-
putus.

2.4 Pengertian Resort Pantai dan Penggunaan Kayu kelapa di pesisir pantai

Resort pantai merupakan sebuah kawasan rekreasi di daerah tepi pantai yang
dilengkapi sarana akomodasi berupa hunian-hunian, serta dilengkapi sarana penunjang wisata
pentai lainnya, seperti area bermain, area olah raga, dan area rekreasi lainnya.

Penggunaan kayu di pesisir pantai

Di pesisir pantai, banyak bangunan-bangunan yang berdiri dan banyak nya bangunan
itu menggunakan kayu kelapa. Karena kayu kelapa merupakan kayu kelass awat dan cocok di
gunakan sebagai pondasi untuk bangunanbangunan pesisir pantai. Kayu kelapa memiliki
kekuatan yang tidak kalah dengan kayu hutan yang ada, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
struktur bangunan, elemen bangunan lainnya dan untuk bahan furnitur. Kayu kelapa juga
memiliki serat-serat yang unik, sehingga
memiliki nilai estetika yang tinggi. Kayu kelapa merupakan kayu yang harganya murah
dibandingkan dengan harga-harga kayu hutan seperti jati, sengon, meranti dan lainnya,
sehingga dapat terjangkau oleh segala lapisan masyarakat.
Kayu kelapa merupakan kayu yang memiliki kekuatan mulai dari kelas kuat IV. Hal
tersebut disebabkan adanya perbadan kerapatan serat pada bagian pangkal tengah, dan ujung
serta pada bagian luar, tengah dan dalam.
Pada wilayah pantai memiliki kelembapan tinggi, sehingga harus memperhatikan
penggunaan kayu pada kawasan pantai, karena berkaitan dengan ketahanan terhadap umur
penggunaan kayu. Untuk itu Struktur Bangunan pada resort sebaiknya menggunakan struktur
panggung yang tidak dapat menghambat aliran air yang masuk. Kayu kelapa banyak tumbuh
di kawasan pesisir pantai sehingga tananman ini sudah mampu untuk beradaptasi dengan
lingkungan di kawasan pantai.
Struktur Pondasi yang digunakan pada bangunan resort ini sebaiknya tidak
menggunakan kayu kelapa karena kayu kelapa merupakan jenis kayu dengan kelas awet III-
IV, sehingga mudah rusak dan lapuk, jika berhubungan langsung dengan tanah ataupun
air,berbeda dengan kayu trembesi dari Kalimantan yang tahan dengan air. Sedangkan untuk
kolom yang merupakan bagian bangunan yang meneruskan semua beban bangunan ke
pondasi( kontruksi berat ). Kayu kelapa sudah memenuhi untuk penggunaan kolom dengan

7
diameter sesuai beban yang di terima bangunan dan jarak antar kolom. Untuk stuktur lantai
terdapat dua bagian yaitu : rangka lantai dan penutup lantai. Untuk bahan rangka lantai
digunakan kayu kelapa dengan ukuran 8/12, 8/14 karena merupakan kontruksi yang
menerima beban mati dari bangunan dan perabot serta beban hidup dari pengguna dari resort
tersebut. Sedangkan untuk penutup lantai, bias menggunakan papan dari kayu kelapa. Kayu
kelapa sudah memiliki tekstur serat yang unik sehingga hanya membutuhkan penghalusan
dan plitur. Sedangkan yang berhubungan langsung dengan kelembaban udara secara langsung
dapat menggunakan finishing yang mengandung lapisan lilin,sehiungga dapat tahan terhadap
cuaca.
Kayu kelapa juga sangat baik digunakan pada stuktur konstruksi Atap, bisa di
dunakan sebagai reng usuk ataupun Blandar. Keawetan kayu kelapa yang kurang baik dapat
ditanggulangi dengan beberapa macam pengawetan, misalkan dengan pernis/ lilin, sehingga
air tidak dapat meresap kedalam air, sedangkan untuk kontruksi atap dan kolom bias
diawetkan dengan cairan resin atau pun cairan bahan Bakar seperti Solar, sehingga rayap
tidak akan menyerang pada bagian yang terdapat cairan resin ataupun solar yang meresap
kedalam pori-pori kayu kelapa. Sehingga kayu kelapa dapat digunakan dengan baik di daerah
pantai.

2.5 HASIL OBSERVASI

Dari hasil observasi kami pada tanggal 9 september 2017 yang bertempat di;
Dusun :
Desa :kmapung karo
Kecamatan : Pantai cermin
Kabupaten : Serdang begadai
Provinsi : Sumatera utara
Kami menemukan bahwa dari antara banyak bangunan-bangunan yang terdapat di sana rata-
rata menggunakan kayu kelapa sebagai bahan dasar bangunan-bangunan mereka. Dan kami
mendapati hasil tersebut dengan manggunakan beberapa angket di bawa ini:
1.sudah brapa lamakah bangunan rumahbapak/ibu/saudara/i telah didirikan ?
2. jenis kayu apa yang paling banyak diapakai dalam konstruksi bangunan rumah ini ?
3. jenis-jenis sambungan apa yang dipakai dalam konstruksi bangunan rumah ini ?
4. bagaimana cara pemeliharaan bangunan yang dilakukan saudara dalam bangunan
rumah tersebut ?

8
5. apakah keuntungan dan kekurangan yang telah dirasakan dalam penggunaan bahan
kayu dalam konstruksi bangunan rumah ini ?
6. ukuran kayu berapa yang digunakan dalam konstruksi kayu tersebut?
7. mengapa kyu itu yang paling dominan digunkan dalam konstruksi bangunan . apa
alasannya ?
8. Bagaimana jika air laut pasang pengantisiasi apa yang dilakukan untuk menjaga
kekuatan kayu ?
9. Apakah sebelumnya bangunan ini pernah direnovasi setelah pendirian rumah
pertama, mengapa dan apa alasannya ?
10.Mengapa memiih kayu sebagai material utama dalam bangunan rumah ?
11.Bangaimana cara sambungan antara kayu yang satu dengan kayu yang lainnya ?

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bangunan-bangunan yang terdapat di pasisir pantai cermin kebanyakan menggunakan
kayu kelapa. Karena kayu kelapa yang memiliki kelas awet, dan cocok di gunakan sebaagai
bahan dasar bahan bangunan di pesisir pantai, dan juga mudah di temukan di pesisir pantai.
Dan juga ramah lingkungan sehingga banyak penduduk yang lebih memilih untuk
menggunakan kayu sebagai bahan dasar bangunan mereka.

3.2 SARAN
Sebaiknya kita tetap melestarikan tumbuhan kelapa karena banyak digunakan dalam
konstruksi bangunan. Dan sebaiknya kita menggunakan kayu sebagai bahan konstruksi
bangunan karena kayu merupakan bahan yang ramah lingkungan.

10

Anda mungkin juga menyukai