Anda di halaman 1dari 4

ALERGI OBAT

Definisi
Alergi obat merupakan salah satu reaksi simpang obat yang diperantarai oleh
mekanisme imunologi. Mekanisme yang mendasari alergi obat dapat berupa reaksi
hipersensitivitas tipe 1, 2, 3, atau 4. Alergi obat memerlukan paparan sebelumnya dengan obat
yang sama atau terjadi akibat reaksi silang.

Faktor Risiko
Faktor risiko yang terpenting adalah riwayat alergi sebelumnya dengan obat yang sama.
Pemberian parenteral dan topikal lebih sering menyebabkan sensitisasi. Dosis tunggal yang
besar lebih jarang menimbulkan sensitisasi daripada pemberian yang sering dan lama. Usia
dewasa muda lebih mudah bereaksi daripada bayi atau usia tua. Predisposisi atopi tidak
meningkatkan kemungkinan terjadinya alergi obat, tetapi dapat menyebabkan reaksi alergi yang
lebih berat. Infeksi virus tertentu seperti HIV, Herpes, EBV, dan CMV meningkatkan
kemungkinan terjadinya alergi obat.

Diagnosis
Anamnesis
Anamnesis meliputi formulasi obat, dosis, rute, dan waktu pemberian (Tabel 1). Selain
itu harus ditanyakan perjalanan, awitan, dan hilangnya gejala. Catatan medik dan keperawatan
harus diperiksa untuk mengkonirmasi hubungan antara obat dan gejala yang timbul. Riwayat
alergi terhadap obat yang sama atau satu golongan harus ditanyakan.
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan fisis yang teliti dapat menentukan mekanisme yang mendasari reaksi obat.
Reaksi obat dapat terjadi sistemik atau mengenai satu atau beberapa organ (Tabel 2). Kulit
merupakan organ yang sering terkena.

Tata laksana
Menghentikan obat yang dicurigai
Mengobatireaksiyangterjadisesuaimanifestasiklinis(antaralainlihatBabUrtikaria
danAngioedema).
Mengidentiikasi dan menghindaripotential cross reacting drugs
Mencatat secara tepat reaksi yang terjadi dan pengobatannya
Jika memungkinkan, identiikasi pilihan pengobatan lain yang aman.
Jika dibutuhkan pertimbangkan desensitisasi. Desensitisasi dilakukan dengan memberikan
alergen obat secara bertahap untuk membuat sel efektor menjadi kurang reaktif. Prosedur
ini hanya dikerjakan pada pasien yang terbukti memiliki antibodi IgE terhadap obat tertentu
dan tidak tersedia obat alternatif yang sesuai untuk pasien tersebut. Protokol spesiik telah
dikembangkan untuk masing-masing obat. Prosedur ini harus dikerjakan di rumah sakit
dengan peralatan resusitasi yang tersedia lengkap dan berdasarkan konsultasi dengan
dokter konsultan alergi.

Tabel 1. Informasi penting yang dibutuhkan pada anak yang dicurigai mengalami alergi
obat

Gambaran terperinci gejala reaksi obat


Lama dan urutan gejala
Terapi yang telah diberikan
Outcome
Hubungan antara waktu pemberian obat dan gejala
Apakah penderita sudah pernah mendapatkan obat yang sama
sebelum terapi sekarang?
Berapa lama penderita telah mendapatkan obat sebelum
munculnya reaksi?
Kapan obat dihenikan?
Apa efeknya?
Keterangan keluarga atau dokter yang merawat
Apakah ada foto pasien saat mengalami reaksi?
Apakah ada penyakit lain yang menyertai?
Daftar obat yang diminum pada waktu yang sama
Riwayat sebelumnya
Reaksi obat lainnya
Alergi lainnya
Penyakit lainnya

Anda mungkin juga menyukai