yaitu :
1. Manufaktur
Perusahaan manufaktur atau orang biasa menyebutnya dengan pabrik,
adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku.
Bahan yang diolah tersebut menjadi barang setengah jadi atau pun
barang jadi. Jadi produk yang dijual oleh perusahaan manufaktur
adalah barang setengah jadi dan barang jadi. Contoh barang setengah
jadi seperti kain yang bisa diolah lagi menjadi baju, kelambu, dan
barang berbahan kain lainnya. Sedangkan barang jadi adalah barang
yang sudah siap konsumsi atau siap pakai, seperti sepatu, tas, sabun
mandi, snack, dan sebagainya.
Ciri Khas Perusahaan Manufaktur :
1. Aktifitas operasional usahanya adalah memproduksi bahan
baku menjadi barang jadi
Sesuai dengan pengertiannya, aktifitas operasional utama dari
perusahaan manufaktur adalah melakukan kegiatan produksi yaitu
mengolah bahan baku atau barang mentah menjadi barang setengah
jadi atau barang jadi. Tanpa adanya proses produksi, mustahil
perusahaan manufaktur bisa berjalan
2. Pendapatan usahanya berasal dari menjual produk barang
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi,
menghasilkan serta menjual produk barang. Barang yang dimaksud
bisa berupa barang setengah jadi dan barang jadi seperti peralatan
rumah tangga, berbagai jenis makanan dan minuman, dan sebagainya.
Maka telah jelas bahwa aktifitas operasional perusahaan ini adalah
menjual produk barang yang berwujud. Maka pendapatan utama
perusahaan manufaktur diperoleh dari penjualan produk barang yang
dihasilkannya
3. Memiliki persediaan produk secara fisik
Produk yang dijual oleh perusahaan manufaktur adalah barang
berwujud yang dapat dilihat dan diraba. Sehingga perusahaan ini
memiliki persediaan produk secara fisik. Persediaan produknya bisa
berupa persediaan barang jadi yang siap dijual atau persediaan barang
setengah jadi atau barang dalam proses yang nantinya akan diproses
kembali menjadi barang jadi.
Karena adanya persediaan produk yang tidak sedikit, perusahaan
manufaktur menerapkan sistem pencatatan dengan menggunakan
metode tertentu untuk menghitung pembelian dan pemakaian bahan
bakunya. Selain persediaan dan pemakaian bahan baku, produk-
produk yang telah dihasilkan juga harus dicatat dan diawasi. Dalam
sistem pencatatannya harus dilaksanakan dengan cermat dan teliti. Hal
tersebut difungsikan untuk menghindari kerugian atas kehilangan
barang atau pun pencatatan yang salah yang bisa memengaruhi
perhitungan laba-rugi perusahaan
4. Biaya produksinya terdiri dari Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja,
dan Overhead
Biaya yang terserap dalam proses produksi perusahaan manufaktur
terdiri dari 3 elemen biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
dan biaya overhead pabrik (BOP). Biaya bahan baku merupakan
pemakaian barang mentah sebagai bahan utama yang diproses dalam
proses produksi. Biaya tenaga kerja adalah pemakaian tenaga seluruh
karyawan yang terlibat dalam proses produksi, baik karyawan divisi
operasional maupun karyawan manajerial. Sedang
biaya overheadpabrik adalah biaya di luar biaya bahan baku dan
tenaga kerja. Biaya overhead yang biasa disebut sebagai BOP
merupakan biaya yang timbul atas pemakaian bahan penolong atau
biaya tidak langsung lainnya. Meski tidak terserap secara langsung
pada produk, BOP tetap harus dikeluarkan atau dibebankan karena
biaya ini juga memberikan kelancaran pada proses produksi. Contoh
BOP adalah biaya bahan penolong, biaya pengawasan mesin pabrik,
biaya telepon, biaya listrik, dan lain sebagainya
5. Melakukan Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Laporan
keuangan Laba-Rugi
Harga Pokok Produksi merupakan perhitungan atas biaya penggunaan
bahan baku, bahan tenaga kerja dan overhead pabrik yang melekat
pada sebuah produk. Perhitungan harga pokok produksi sangat
diperlukan untuk menentukan berapa total biaya produksi yang telah
terbebani pada sebuah produk yang telah dihasilkan. Agar biaya-biaya
yang telah terserap tersebut dapat tergantikan melalui harga jual
produk yang dihitung melalui harga pokok penjualan
6. Terdapat perhitungan Harga Pokok Penjualan pada Laporan
keuangan Laba-Rugi
Selain perhitungan harga pokok produksi, dalam laporan Laba Rugi
juga menghitung harga pokok penjualan. Harga Pokok Penjualan
adalah perhitungan biaya produksi dan biaya-biaya lain yang terserap
di dalam produk barang setengah jadi maupun barang jadi, ditambah
dengan nilai persediaan awal produk dan dikurangi dengan nilai
persediaan akhir produk. Gunanya agar perusahaan dapat
menentukan harga jual produk dengan tepat sehingga tidak mengalami
kerugian. Juga perusahaan bisa memperoleh keuntungan dengan
menambah persentasi laba yang diinginkan di dalam harga jual
produknya.
7. Ada Akuntansi Biaya
2. Distributor
Perusahaan distributor adalah perusahaan yang melakukan kegiatan
bisnis dengan cara membeli barang jadi (siap jual) dari produsen dan
menjualna kembali ke took, retailer, maupun end-user secara
langsung. Jadi perusahaan ini hanya mengambil produk yang telah jadi
dari produsen tanpa memodifikasinya dan langsung menjualnya
dengan menawarkannya secara langsung melalui toko.
Ciri-ciri perusahaan dagang :
Perusahaan dagang membeli barang dagangan untuk dijual
kembali tanpa diproses terlebih dahulu sebelum dijual kepada
pelanggan.
Dalam menghasilkan pendapatan, dilakukan transaksi
pembelian dan penjualan barang dagangan.
Penjualan merupakan pendapatan untuk perusahaan dagang.
Sehingga rekening penjualan digunakan sebagai ganti rekening
pendapatan
Biaya untuk memperoleh barang dagangan dilaporkan sebagai
harga pokok penjualan.
Barang dagangan yang belum terjual disebut persediaan barang
dagangan yang dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca.
Barang yang telah dibeli dapat dikembalikan jika tidak sesuai
dengan pesanan/mungkin karena rusak & sebaliknya jika
melakukan penjualan.
1. Persiapan Awal
V. Mempersiapkan Dokumen
2. Proses Go Public
(1) Penunjukan Underwriter dan Persiapan Dokumen
Pada tahap awal, perusahaan perlu membentuk tim internal, menunjuk
underwriter dan lembaga serta profesi penunjang pasar modal yang akan
membantu perusahaan melakukan persiapan go public, meminta persetujuan
RUPS dan merubah Anggaran Dasar, serta mempersiapkan dokumen-dokumen
yang diperlukan untuk disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia dan OJK.
(2) Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia
Untuk menjadi perusahaan publik yang sahamnya dicatatkan dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, perusahaan perlu
mengajukan permohonan untuk mencatatkan saham, dilengkapi dengan
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan, antara lain profil perusahaan,
laporan keuangan, opini hukum, proyeksi keuangan, dll.
Perusahaan juga perlu menyampaikan permohonan pendaftaran saham untuk
dititipkan secara kolektif (scripless) di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Bursa Efek Indonesia akan melakukan penelaahan atas permohonan yang
diajukan perusahaan dan akan mengundang perusahaan beserta underwriter
dan profesi penunjang untuk mempresentasikan profil perusahaan, rencana
bisnis dan rencana penawaran umum yang akan dilakukan. Untuk mengetahui
lebih lanjut tentang kegiatan usaha perusahaan, Bursa Efek Indonesia juga akan
melakukan kunjungan ke perusahaan serta
meminta penjelasan lainnya yang relevan dengan rencana IPO perusahaan.
Apabila perusahaan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, dalam waktu
maksimal 10 Hari Bursa setelah dokumen lengkap, Bursa Efek Indonesia akan
memberikan persetujuan prinsip berupa Perjanjian Pendahuluan Pencatatan
Saham kepada perusahaan.
(3) Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK
Setelah mendapatkan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham dari Bursa Efek
Indonesia, perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen
pendukungnya kepada OJK untuk melakukan penawaran umum saham.
Dokumen pendukung yang diperlukan antara lain adalah prospektus.
Dalam melakukan penelaahan, OJK dapat meminta perubahan atau tambahan
informasi kepada perusahaan untuk memastikan bahwa semua fakta material
tentang penawaran saham, kondisi keuangan dan kegiatan usaha perusahaan
diungkapkan kepada publik melalui prospektus.
Sebelum mempublikasikan prospektus ringkas di surat kabar atau melakukan
penawaran awal (bookbuilding), perusahaan harus menunggu ijin dari OJK.
Perusahaan juga dapat melakukan public expose jika ijin publikasi telah
dikeluarkan OJK. OJK akan memberikan pernyataan efektif setelah perusahaan
menyampaikan informasi mengenai harga penawaran umum saham dan
keterbukaan informasi lainnya. Apabila Pernyataan
Pendaftaran perusahaan telah dinyatakan efektif oleh OJK, perusahaan
mempublikasikan perbaikan/tambahan informasi prospektus ringkas di
surat kabar serta menyediakan prospektus bagi publik atau calon pembeli
saham, serta melakukan penawaran umum.
(4) Penawaran Umum Saham kepada Publik
Masa penawaran umum saham kepada publik dapat dilakukan selama 1-5 hari
kerja. Dalam hal permintaan saham dari investor melebihi jumlah saham yang
ditawarkan (over-subscribe), maka perlu dilakukan penjatahan. Uang pesanan
investor yang pesanan sahamnya tidak dipenuhi harus dikembalikan (refund)
kepada investor setelah penjatahan. Distribusi saham akan dilakukan kepada
investor pembeli saham secara elektronik melalui KSEI (tidak dalam bentuk
sertifikat).
(5) Pencatatan dan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek
Indonesia
Perusahaan menyampaikan permohonan pencatatan saham kepada Bursa
disertai dengan bukti surat bahwa Pernyataan Pendaftaran telah dinyatakan
efektif oleh OJK, dokumen prospektus, dan laporan komposisi pemegang saham
perusahaan.
Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan dan mengumumkan
pencatatan saham perusahaan dan kode saham (ticker code) perusahaan untuk
keperluan perdagangan saham di Bursa. Kode saham ini akan dikenal investor
secara luas dalam melakukan transaksi saham perusahaan di Bursa Efek
Indonesia.
Setelah saham tercatat di Bursa, investor akan dapat memperjualbelikan saham
perusahaan kepada investor lain melaui broker atau Perusahaan Efek yang
menjadi Anggota Bursa terdaftar di Bursa Efek Indonesia.