TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
DESI NUR AINI
I 0214032
Disusun Oleh:
Desi Nur Aini
NIM. I 0214032
Menyetujui,
Surakarta, November 2017
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan
Ketua Program Studi Arsitektur
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
v
vi
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KARANGANYAR
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME
A. Pengertian Judul
Rumah Sakit Ibu dan Anak merupakan salah satu jenis rumah sakit khusus yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi Ibu dan Anak dengan pendekatan
pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan (Permenkes No. 340/Menkes/PER/III/2010)
b. Kabupaten Karanganyar
c. Arsitektur Regionalisme
1
tahun, yang berlokasi di Kabupaten Karanganyar dan dirancang dengan pendekatan
arsitektur regionalisme.
B. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Agar dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan harus
sebanding dengan jumlah penduduk. Dalam upaya peningkatan mutu kesehatan
masyarakat, pemerintah membuat suatu skala ukur yang disebut derajat kesehatan.
(Kementerian Kesehatan, 2017)
Pengukuran derajat kesehatan suatu daerah dapat digambarkan melalui Angka Mortalitas
yang terdiri dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan
Angka Kematian Ibu (AKI), serta Angka Morbiditas yang terdiri dari Angka Kesakitan
beberapa penyakit dan Status Gizi pada balita. Melihat dari indikator yang digunakan
pada pengukuran derajat kesehatan, terlihat bahwa kesehatan ibu dan anak pra dan paska
persalinan merupakan indikator yang sangat penting. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
wadah sarana kesehatan yang mampu melayani kebutuhan kesehatan ibu dan anak
dengan fasilitas yang memadai. (Kementerian Kesehatan, 2017)
Salah satu upaya pelayanan kesehatan terhadap ibu dan anak adalah rumah sakit ibu dan
anak. Rumah Sakit Ibu dan Anak merupakan salah satu jenis rumah sakit khusus yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi Ibu dan Anak dengan pendekatan pemeliharaan
kesehatan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Permenkes No.
340/Menkes/PER/III/2010).
Keberadaan rumah sakit ibu dan anak dalam suatu wilayah harus berdasarkan
pertimbangan akan kebutuhan pelayanan dan kasus kematian yang terjadi di wilayah
tersebut. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat derajat
kesehatan yang bermasalah. Berdasarkan berita yang dimuat pada laman koran-
sindo.com, pada Januari hingga Agustus tahun 2016 tercatat tujuh ibu hamil dan seratus
bayi meninggal dunia. Kebanyakan kasus kematian tersebut diakibatkan karena kelainan
2
genetik dan kurangnya nutrisi. Angka kematian Ibu di Kabupaten Karanganyar dari
Tahun 2009 hingga Tahun 2014 mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya hal
ini dapat dilihat pada Gambar 1.1. Sedangkan angka kematian bayi dari Tahun 2009
hingga tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 1.2.
3
sebesar 861.845 Jiwa. (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Karanganyar, 2015)
Belum memadainya fasilitas kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Karanganyar juga
terbukti dari masih tingginya angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Karanganyar.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Karanganyar memerlukan
bangunan rumah sakit ibu dan anak dengan kapasitas dan fasilitas yang lebih memadai.
Bangunan rumah sakit ibu dan anak merupakan salah satu jenis bangunan pelayanan
umum yang persyaratan teknisnya diatur oleh undang - undang. Salah satu peraturan yang
mengatur bangunan rumah sakit adalah Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2016
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Rumah Sakit, di dalamnya disebutkan bahwa
bangunan rumah sakit harus memiliki sistem bangunan dan teknologi yang mampu
menunjang kegiatan pelayanan medis maupun non medis di rumah sakit secara paripurna.
(Kementerian Kesehatan, 2016)
Rumah sakit ibu dan anak juga berfungsi sebagai bangunan massal yang keberadaannya
memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat di Kabupaten Karanganyar. Oleh
karena itu, bangunan rumah sakit ibu dan anak harusnya mampu bersifat tanggap
terhadap lingkungan sekitarnya agar mampu bertahan lama dan berfungsi secara optimal.
Salah satu pendekatan yang bersifat tanggap terhadap lingkungan adalah arsitektur
regionalisme. Arsitektur Regionalisme adalah sebuah perkembangan arsitektur yang
memperhatikan karakteristik regional yang berkaitan erat dengan budaya, iklim dan
4
teknologi pada saat itu, serta perpaduan antara bangunan yang lama dengan yang baru
dan berharap bangunan yang dihasilkan bersifat lestari. (Hidayatun & Prijotomo, 2014)
Berdasarkan pernyataan di atas yang diperkuat dengan data angka kematian ibu dan anak
dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Karanganyar membutuhkan sebuah bangunan
rumah sakit ibu dan anak. Di samping itu, melihat dari lokasi yang digunakan yakni
Kabupaten Karanganyar maka diperlukan suatu pendekatan arsitektural yang bersifat
tanggap terhadap situasi lingkungan serta mampu memenuhi persyaratan teknis bangunan
rumah sakit, maka pendekatan arsitektur regionalisme dipilih sebagai pendekatan yang
sesuai. Oleh karena itu, bangunan rumah ibu dan anak dengan pendekatan arsitektur
regionalisme di Kabupaten Karanganyar merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi
permasalahan kesehatan serta dapat meningkatkan nilai derajat kesehatan di Kabupaten
Karanganyar.
C. Perumusan Masalah
1. Permasalahan
Perencanaan dan perancangan bangunan rumah sakit ibu dan anak di Kabupaten
Karanganyar yang mampu memenuhi persyaratan teknis bangunan rumah sakit serta
mampu mewujudkan pendekatan arsitektur regionalisme pada desain bangunannya.
2. Persoalan
a. Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan lokasi/site rumah sakit ibu dan
anak agar sesuai dengan persyaratan teknis bangunan rumah sakit sehingga dapat
dijadikan sebagai landasan keputusan desain?
5
b. Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan kebutuhan ruang pada
bangunan rumah sakit ibu dan anak sehingga mampu menghasilkan program
ruang, organisasi ruang, pola hubungan ruang, dan sirkulasi yang dapat dijadikan
sebagai landasan keputusan desain?
c. Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan tatanan massa dalam site yang
dapat dijadikan sebagai landasan keputusan desain?
d. Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi yang mudah
dipahami agar mudah diakses oleh pengguna sehingga dapat dijadikan sebagai
landasan keputusan desain ?
e. Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan sistem utilitas yang sesuai agar
dapat dijadikan landasan keputusan desain?
f. Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan tampilan bangunan yang sesuai
dengan pendekatan arsitektur regionalisme sehingga dapat dijadikan landasan
keputusan desain?
1. Tujuan
Merencanakan dan merancang bangunan rumah sakit ibu dan anak di Karanganyar
yang mampu memenuhi persyaratan teknis bangunan rumah sakit serta mampu
mewujudkan pendekatan arsitektur regionalisme pada desain bangunannya.
2. Sasaran
1. Konsep perencanaan dan perancangan lokasi/site rumah sakit ibu dan anak agar
sesuai dengan persyaratan teknis bangunan rumah sakit sehingga dapat dijadikan
sebagai landasan keputusan desain
2. Konsep perencanaan dan perancangan kebutuhan ruang pada bangunan rumah sakit
ibu dan anak sehingga mampu menghasilkan program ruang, organisasi ruang, pola
hubungan ruang, dan sirkulasi yang dapat dijadikan sebagai landasan keputusan
desain
6
3. Konsep perencanaan dan perancangan tatanan massa dalam site yang dapat
dijadikan sebagai landasan keputusan desain
4. Konsep perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi yang mudah dipahami agar
mudah diakses oleh pengguna sehingga dapat dijadikan sebagai landasan keputusan
desain
5. Konsep perencanaan dan perancangan sistem utilitas yang sesuai agar dapat
dijadikan landasan keputusan desain
6. Konsep perencanaan dan perancangan tampilan bangunan yang sesuai dengan
pendekatan arsitektur regionalisme sehingga dapat dijadikan landasan keputusan
desain
Rumah sakit ibu dan anak di karanganyar dirancang guna meningkatkan kesejahteraan
kesehatan masyarakat karanganyar terutama ibu dan anak. permasalahan utama dalam
proses perencanaan dan perancangan akan diselesaikan menggunakan standar persyaratan
teknis bangunan rumah sakit yang sudah ditentukan oleh menteri kesehatan untuk
menciptakan bangunan rumah sakit yang efektif dan fungsional serta kaidah kaidah
arsitektur Regionalisme untuk menciptakan bangunan rumah sakit yang kontekstual.
F. Metode
1. Planning
Pada tahap planning akan disajikan cara yang digunakan serta proses berpikir dari
mulai eksplorasi ide hingga pengumpulan data.
a. Data primer
Data primer adalah data pokok atau data utama yang berasal dari pengguna
atau masyarakat.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data pendukung dalam proses perancangan rumah
sakit ibu dan anak di Karanganyar.
Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara
8
a. Studi Lapangan
Survey dilakukan untuk menentukan kondisi site dan melihat rumah
sakit ibu dan anak yang sudah ada secara langsung. Survey lapangan
bertujuan untuk mempelajari site dan mempelajari sistem bangunan
serta peruangan rumah sakit ibu dan anak secara langsung.
b. Studi Literatur
Mencari sumber-sumber literature sebagai dasar perancangan rumah
sakit ibu dan anak. Setelah dilakukan studi literatur maka akan
didapatkan tinjauan teori mengenai rumah sakit ibu dan anak.
c. Wawancara
Wawancara berisi tanya jawab antara mahasiswa dengan masyarakat
mengenai kegiatannya sehari-hari. Dari wawancara ini akan didapatkan
tinjauan terhadap user.
d. Mempelajari Preseden
Mempelajari preseden berarti melihat, memahami serta mempelajari
sebuah rumah sakit ibu dan anak yang sudah ada untuk dijadikan
referensi saat melakukan proses penyusunan konsep dan proses desain.
Dari mempelajari preseden, akan didapatkan tinjauan yang terkait
dengan perancangan bangunan.
Metode validasi data didapat dengan metode triangulasi sumber. Pada bagian
dilakukan pengecekan tentang data yang didapatkan dari beberapa sumber.
Data dari beberapa sumber tersebut dipelajari kemudian dikelompokkan dan
dicari persamaan dan perbedaannya. Kemudian dari pengelompokan tersebut
ditarik kesimpulan dan dicocokkan kembali dengan sumber-sumber data
tersebut
9
2. Programming
Tahap programming merupakan tahap lanjutan setelah planning. Pada tahap ini data
yang diperoleh dari prose planning akan diproses sehingga dapat dijadikan landasan
pada proses desain. Metode yang digunakan pada proses programming antara lain :
10
ruang, tampilan, pengolahan site, utilitas, dan struktur bangunan yang
menyatukan antara tuntutan kebutuhan penggunadan persyaratan yang ada
dengan persyaratan pendekatan yang digunakan.
3. Pra desain
Tahap pra-desain merupakan tahapan selanjutnya setelah programming dilakukan.
Tahap programming menghasilkan konsep perencanaan dan perancangan, pada tahap
pra-desain konsepperencanaan dan perancangan diolah untuk menghasilkan skematik
desain yang berisi gambaran umum dari desain objek rancang bangun.
4. Desain
Setelah tahap pra-desain, didapatkan gambaran umum dari objek rancang bangun
yang digunakan sebagai landasan dalam proses desain. Hasil desain merupakan
pengembangan dan pendetailan dari hasil pra-desain. Pada tahap desain akan
dihasilkan gambar rancangan bangunan berupa siteplan, denah, tampak, potongan,
perspektif, detil struktur, detail arsitektur, detail utilitas dan interior. Bagian ini
merupakan akhir dari proses perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Ibu dan
Anak di Kabupaten Karanganyar dengan Pendekatan Arsitektur Regionalisme.
11
Gambar 5. Bagan proses perancangan
12
G. Sistematika
1. Sistematika Konsep
Sistematikaon konsep berisi susunan atau kerangka dari pembahasan konsep sehingga
penulisannya terstruktur dengan baik. Tahap penyusunan konsep perancangan dan
perencanaan Rumah Sakit Ibu Dan Anak di Karanganyar dilakukan dengan beberapa
tahap berikut:
Tahap I : PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang latar belakang berdasarkan eksplorasi ide
yang telah dilakukan pada Studio Perancangan Arsitektur 6 sehingga
dapat menjadi landasan objek rancang bangun. Dalam pendahuluan
dimuat rumusan masalah, persoalan, tujuan dan sasaran yang akan
dicapai saat pembuataan konsep penelitian.
Pada bab metode akan disajikan hal-hal terkait prosedur kerja mulai
awal desain sampai selesainya desain. Pada metode dimuat metode
planning, programming dan desain..
13
Tahap IV : ANALISIS PERENCANAAN
2. Sistematika Studio
Setelah konsep dirumuskan dan disetujui, maka tahap selanjutnya adalah tahap studio.
Tahap studio bertujuan untuk menghasilkan desain bangunan. Tahap studio dilakukan
dengan beberapa tahap
No GAMBAR KONSEP YANG DIGUNAKAN
14
Konsep struktur dan
konstruksi
Konsep zonasi
Peraturn yang berlaku
2 Denah Konsep lokasi dan tapak
Konsep sirkulasi
Konsep gubahan massa
Konsep struktur dan
konstruksi
Konsep zonasi
Konsep ruang
Persyaratan ruang
3 Tampak Konsep Bentuk
Pendekatan
Fungsi
Estetika
4 Potongan Konsep Struktur dan
Konstruksi
Persyaratan Teknis
Konsep Bentuk
Fungsi
Konsep Utilitas
5 Detail MEP Konsep Struktur dan
Konstruksi
Persyaratan Teknis
Konsep Bentuk
Fungsi
Konsep Utilitas
6 Perspektif Konsep Bentuk
15
Pendekatan
Fungsi
Konsep Gubahan Massa
Estetika
7 Detail Arsitektur Konsep Bentuk
Pendekatan
Konsep Gubahan Massa
Estetika
Tabel 1. Tabel Sistematika Studio
Sumber : Analisis Desi, (2017)
16
DAFTAR PUSTAKA
Gunadharma.
2014.
Hidayatun, M. I., & Prijotomo, J. (2014). Arsitektur Nusantara sebagai dasar pembentuk
Kementerian Kesehatan. (2017). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016.
17