BAB I
PENDAHULUAN
Variabel bebas dari percobaan ini adalah massa awal mineral pasir besi
dan pasir kuarsa, sementara variabel terikatnya adalah ukuran ayakan, waktu
pengayakan dan metode mineral sampling yang digunakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebuah ukuran dapat dinyatakan akurat jika perbedaan antara nilai dari
ukuran tersebut dan nilai sebenarnya terpaut oleh sebuah margin yang disetujui [4]..
Dalam banyak kasus bagaimanapun kadar tetaplah tidak diketahui sehingga
[4].
kepercayaan terhadap akurasi dari suatu nilai ukuran juga tidak diketahui . Kita
harus berpedoman pada teori statistika untuk meminimalisasi kesalahan sistematik
[4].
untuk meningkatkan kepercayaan kita terhadap suatu nilai .
[4].
Gambar 2.1 Representasi dari kesalahan acak dan sistematik .
Bias merupakan perbedaan antara nilai sebenarnya dan rataan jumlah dari
nilai yang didapat dalam eksperimen dan menyebabkan persamaan kesalahan
sistematik. Variasi antara sampel berulang diukur dengan presisi atau
4
[4].
Gambar 2.2 Perbedaan antara presisi dan akurasi .
[3].
Gambar 2.3 Gundukan dari blast hole cutting .
[4].
Dari mekanismenya, sampling dapat dibagi menjadi :
1. Hand sampling
Pada hand sampling pengambilan contoh dilakukan dengan
tangan, sehingga hasilnya sangat tergantung pada ketelitian
operator.
a. Grab sampling
Pengambilan sampel pada material yang homogen dan
dilakukan dengan interval tertentu dengan menggunakan sekop.
Contoh yang diperoleh biasanya kurang representatif.
b. Shovel sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan shovel,
keuntungan cara ini lebih murah, waktu pengambilan cepat dan
memerlukan tempat yang tidak begitu luas.
c. Stream sampling
Alat yang digunakan Hand sampling cutter. Contoh yang
diambil berupa pulp (basah) dan pengambilan searah dengan aliran
(stream).
d. Pipe sampling
6
masih terlalu besar untuk analisa dan harus dibagi lagi untuk
menghasilkan sub sample. Sub sample mungkin memerlukan
berbagai perlakuan lagi, misalnya pengecilan ukuran partikel,
mixing, dan sebagainya, sebelum sample dianalisis.
2. Metode Coning
Dari mekanismenya, pengambilan contoh metode coning
termasuk dalam kelompok Hand sampling. Langkah-langkah
yang dilakukan :
a. Material dicampur sehingga homogen
b. Diambil secukupnya dan dibuat bentuk kerucut
c. Ujung kerucut ditekan sehingga membentuk kerucut
terpotong dan dibagi empat bagian sama besar
d. Dua bagian yang berseberangan diambil untuk dijadikan
contoh yang dianalisis.
3. Pembagi Model Riffle
Pembagi Model Riffle termasuk kelompok mechanical
sampling yang digunakan untuk pengambilan contoh dalam
jumlah yang besar dengan hasil yang lebih representatif
dibandingkan hand sampling. Alat yang dipergunakan adalah
Riffle Sampler. Alat ini berbentuk persegi panjang dan di
dalamnya terbagi beberapa sekat yanga rarahnya berlawanan.
Riffle-riffle ini berfungsi sebagai pembagi contoh agar dapat
terbagi sama rata.
[5].
Tujuan analisis ayak adalah untuk mengetahui :
Analisis ayak dilakukan dalam suatu alat yang terdiri dari susunan ayakan
dan mesin penggetar atau vibrator. Ayakan disusun dengan lubang ayakan besar
di atas dan ayakan berlubang kecil di bawah secara berurutan. Sampel
dimasukkan di ayakan teratas. Prinsip pemisahannya didasarkan pada ukuran
relatif antara ukruan partikel dengan lubang ayakan. Partikel-partikel yang
memiliki ukuran lebih kecil daripada ukuran lubang ayakan akan lolos ayakan.
Kelompok partikel ini disebut undersize atau partikel minus. Sedangkan partikel-
partikel yang berukuran lebih besar daripada lubang aykan akan tertinggal di atas
ayakan. Partikel ini dikelompokkan sebagai oversize atau partikel plus. Operasi
pemisahannya dilakukan dengan melewatkan partikel-partikel di atas ayakan atau
screen yang memiliki lubang dengan ukuran tertentu. Pengayakan dilakukan
dengan alat yang disebut ayakan atau screen seperti : grizzly yang terbuat dari
[5].
batang-batang sejajar atau plat berlubang, atau anyaman kawat berlubang .
1. Pelat berlubang,
Punched Plate Pelat berlubang atau punched plate yaitu pelat yang
baisanya terbuat dari baja yang diberi lubang dengan bentuk tertentu.
Contoh bentuk lubang dapat dilihat pada gambar. Selain pelat yang
terbuat dari baja, bahan umum yang digunakan untuk ayakan adalah
karet keras atau plastik. Karet atau plastik digunakan untuk
9
[5].
Pelolosan material dalam ayakan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
Arti skala mesh itu sendiri adalah jumlah lubang yang ada pada
permukaan ayak dalam 1 inch persegi. Semakin tinggi nilai mesh, menandakan
semakin banyak lubang dan semakin kecil lubang tersebut, yang artinya semakin
kecil ukuran partikel yang bisa melewatinya. Perbandingan antara luas lubang
[2].
bukaan dan luas permukaan screen disebut presentase opening
[5].
Presentase opening dipengaruhi oleh :
2. Ukuran bukaan.
3. Sifat dari umpan seperti; berat jenis, kandungan air, temperatur.
4. Tipe mechanical screen yang digunakan
[4].
Kapasitas screen secara umum tergantung pada :
[4].
Faktor-faktor yang mempengaruhi effisiensi screen :
BAB III
METODE PERCOBAAN
Berikut ini merupakan diagram alir percobaan dari praktikum kali ini,
Menyusun ayakan
Menimbang fraksi
bijih
Mengkerucutkan
pasir
Meratakan kerucut
pasir
Melakukan
quartering
Menimbang masing-masing
fraksi
12
Data
Literatur
Pembahasan
Kesimpulan
BAB IV
Berikut ini merupakan hasil dari percobaan mineral sampling yang telah
dilakukan dengan menggunakan mineral pasir besi dan pasir mineral masing-
masing sebanyak 15 gram
4.2 Pembahasan
semakin besar atau perbedaan yang semakin besar antara data percobaan
dengan data teoritis.
pasir kuarsa pada keempat bagian, hal ini dapat menimbulkan tidak
akuratnya sampel campuran pasir besi dan pasir kuarsa yang diambil yang
dapat mengakibatkan % galat yang semakin besar atau perbedaan yang
semakin besar antara data percobaan dengan data teoritis.
Besar dari persen galat merupakan relatif terhadap seberapa penting dan
besar perubahan pada data percobaan[5], dalam percobaan kali ini penulis beropini
bahwa persen galat yang didapatkan pada percobaan yaitu masing-masing pada
mineral pasir besi dan mineral pasir kuarsa sebesar 10,812 % dan 10,9608 %,
memiliki selisih yang tidak terlalu besar dengan data teoritis, namun hal ini dapat
19
berpengaruh besar terhadap percobaan kali ini dimana sampel mineral pasir besi
dan mineral pasir kuarsa yang diambil dengan metode coning dan quartering pada
percobaan ini tidak dapat merepresentasikan dari masing-masing 15 gram mineral
pasir besi dan mineral pasir kuarsa yang dicampurkan.
Pengayakan juga salah satu faktor yang berpengaruh pada %galat yang
dihasilkan dalam percobaan kali ini, pengayakan bertujuan untuk mendapatkan
sampel pasir besi maupun pasir kuarsa dengan ukuran yang seragam. Tidak
seragamnya ukuran dari pasir besi maupun pasir kuarsa dapat menyebabkan
%berat dari masing-masing pasir besi dan pasir kuarsa tidak merepresentasikan
sampel keseluruhan.
Pada data yang didapat juga ditemukan kesalahan dalam mencari data
[4].
berat jenis dari pasir besi yaitu 4,7 yang seharusnya 4,3 . Sehingga seluruh
perhitungan yang ada pada blanko percobaan kemungkinan besar tidak akurat. Hal
ini menyebabkan %galat yang didapatkan dari perhitungan %galat = (data
percobaan-data teoritis) / data teoritis menjadi kurang akurat, yang menyebabkan
nilai ketidakakuratan data yang dihasilkan pada percobaan ini sangatlah tidak
dapat diketahui.
20
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan dari percobaan kali ini
1. Jumlah total dari pasir besi dan pasir kuarsa masing-masing sebanyak
55,406% dan 35,256%.
2. %galat dari pasir besi dan pasir kuarsa masing-masing adalah 10,812 dan
10,9608.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya yaitu:
1. Lebih teliti dalam pengambilan data
2. Durasi praktikum disesuaikan dengan modul
21
DAFTAR PUSTAKA
[1] RUSDINAR, Yuni. Long term acid rock drainage (ARD) management at
PT Freeport Indonesia. American Society of Mining and Reclamation,
2006.
[2] ENGELBRECHT, Johann P., et al. Characterizing mineral dusts and
other aerosols from the Middle Eastpart 1: ambient
sampling. Inhalation toxicology, 2009.
[3] HOLMES, R. J. Sampling mineral commodities-the good, the bad, and the
ugly. Journal of the Southern African Institute of Mining and Metallurgy,
2010.
[4] Wills B.A., Napier-Munn T.J., Wills Mineral Processing Technology 7th
edition, Elsevier Science & Technology Books. 2006.
[5] BUECHE, Frederick J.; HECHT, Eugene. Fisika Universitas Edisi
Kesepuluh. Jakarta: Erlangga, 2006.
.
22
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
23
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
25
[1].
Gambar B.1 Konsentrasi tembaga pada East Stream
Pada gambar B.2 merupakan hasil dari mineral sampling pada PT Freeport
Indonesia dengan metode post-mortem sampling. Sementara pada gambar
B.2 memperlihatkan penggalian untuk mendapatkan sampel pada tambang
Grasber, PT Freeport Indonesia.
[1].
Gambar B.2 Penggalian
28
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
29
LAMPIRAN D
BLANKO PERCOBAAN