Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan
dirinya.Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu
penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi.
Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang
dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain:
evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk
hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga
lama kelamaan dapat terbentuk species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen
pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada
populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu
biologi.
Idea tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran
manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya
teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori. Darwin (1858) mengajukan 2 teori
pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup
sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam.Perkembangan tentang teori
evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola
evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan
berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal mula kehidupan?
2. Bagaimana teori evolusi dan kebenarannya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asal mula kehidupan.
2. Untuk mengetahui teori evolusi dan kebenarannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
E.Ganilin, L.2000.Jendela Iptek: Evolusi. Jakarta:Balai Pustaka
2
tetapi air kaldu. Percobaannya berlangsung sebgai berikut.Disediakan tiga tabung
yang masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya.Tabung pertama dibiarkan
terbuka mulutnya.Tabung kedua dan keyiga dipanaskan sampai mendidih selama 15
menit.
Tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka,sedang tabung ketiga mulutnya
tertutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiiarkan selama tujuh hari, air kaldu di
dalam tabung yang mulutnya terbuka menjadi keruh akibta timbul bakteri, sedang
kedaan air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terttutup masih seperti semula.
Hasil eksperimen yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ini membuktikan
bahwa timbulnya bakteri bukan terjadi secara spontan, tetapi bakteri muncul dari
spora bakteri yang masuk dan kemudian berkembang pada air kaldu. 2
Dengan percobaan Redi dan Spallanzani teori generation spontanea menjadi
goyah. Namun demikian, sebagian orang menetang kebenaran percobaan Spallanzani
serta mempertahankan kebenaran teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut
masih ada kelemahannya, yaitu pada tabung yang tertutup sebenarnya masih terdapat
gejala generation spontanea, tetapi karena tertutup tidak ada gaya yang masuk untuk
hidup.
2. Teori Biogenesis
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup.Tokoh pencetus teori ini yaitu Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis
Pasteur. Kelemahaan percobaan spallanzi kemudian dicoba disempurnakan oleh lois
Pasteur (1822-1895) ahli biokimia dan mikrobiologi dari prancis. Pada tabung kedua
percobaan spallanzi, mulut tabung dittutup dengan pipa berbentuk leher angsa
sehingga ruangan di dalam bakteri masih berhubungan dengan udara luar.Bentuk
seperti ini memungkinkan bakteri dan spora bakteri tidak dapat masuk ke dalam air
kaldu. Setelah beberapa hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan spallanzi.
Maka tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan slogan omne
ex ovo omne ovum ex vivo3
2
Kimbal, J.W. 1999. Biologi Jilid 3 Cetakan ke-3.Jakarta : Erlangga.
3
Sumarjito. 2008. Biologi untuk SMA Kelas XII IPA. Yogyakarta : Primaga
3
3. Teori Cosmozoic
Teori ini menyatakan makhluk hidup berasal dari spora kehidupan yang
berasal dari ruang angkasa. Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi
diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah
peyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang
jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organic sederhana, misalnya cyanogens,
asam hidrocyanida.molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi
benih kehidupan.
Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan.
Kehidupan dapat timbul sekali atau bebrapa kali di berbagai bagian galaksi dalam
waktu yang berbeda
4. Penciptaan (Special Creation)
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh tuhan seperti apa
adanya. Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan
oleh Tuhan.Bumi yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai
ciri yang tidak berubah.Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-
kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai
ciptaan Tuhan, seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga
diciptakan oleh-Nya.4
4
Amin, Moh. 2009. Biologi 3 . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
4
secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika,
yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-
perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat
terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme
menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan
menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu
pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah
beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang
terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu,
hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift ) merupakan sebuah proses bebas
yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan
genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu
individu bertahan hidup dan bereproduksi.5
Meskipun perubahan yang dihasilkan oleh pergeseran dan seleksi alam kecil,
perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada
organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.
Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain
mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang
sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi
yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji
teori -teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Ulasan catatan fosil dan
keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para
ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke
waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas
sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species
yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin
5
Campbell, Reece dan Mitcell. 2003. Biologi Jilid 2 . Jakarta: Airlangga.
5
dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada
tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel,
membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan evolusi (gen)
dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini
mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana
hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan
secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun
sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun,
Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah
banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin
mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas
komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
2. Fakta-Fakta Pendukung Adanya Evolusi (Kebenarannya)
Ada beberapa faktor atau fakta-fakta yang memperkuat dugaan adanya
evolusi makhluk hidup, antara lain;
a. Rekaman Fosil
Teori evolusi menyatakan bahwa setiap jenis makhluk hidup berasal dari satu
nenek moyang yang sama. Berdasarkan hal ini dapat diartikan bahwa sepesies yang
ada sebelumnya lambat laun akan mengalami perubahan menjadi spesies lain, dari
spesies primitif menjadi spesies yang maju. Disamping itu, Leonardo da Vinci (1452-
1519) menyatakan bahwa fosil merupakan bukti adanya kehidupan di masa lampau.
Oleh karena itu diharapkan dengan mempelajari fosil, teori evolusi bisa dibuktikan.
Jika anggapan itu benar, maka akan ada sejumlah fosil yang mengarah terjadinya
evolusi makhluk hidup. Adapun beberapa fosil yang telah ditemukan diantaranya;
Fosil Trilobita yang diperkirakan berusia 550 juta tahun, fosil Lili laut dan Amonita
yang ditemukan pada periode Karboniferus kurang lebih 360 juta tahun yang lalu,
fosil Pakis yang diperkirakan berusia 300 juta tahun, fosil Aligator yang diperkirakan
berusia antara 25-36 juta tahun, fosil Archaeopteryx yang dipercaya sebagai nenek
moyang burung yang hidup kurang lebih 140 juta tahun yang lalu.6
6
Fried, GH 2005. Biologi edisi kedua . Jakarta: Airlangga.
6
Melihat kenyataan adanya perbedaan fosil makhluk hidup pada setiap lapisan
bumi, George Cuvier (1769-1832) memiliki pendapat sendiri. George Cuvier adalah
ahli anatomi berkebangsaan Prancis. Menurutnya, perbedan makhluk hidup itu
disebabkan adanya penciptaan yang memang berbeda. Dia menyatakan bahwa
makhluk hidup itu hadir sesaat, lenyap oleh malapetaka, kemudian tercipta lagi
makhluk hidup lainnya. Teori ini dikenal dengan katastropisme. Teori ini jelas-jelas
menentang adanya evolusi makhluk hidup.
Namun Darwin menyikapi perbedaan itu dengan pernyataan bahwa
perubahan bentuk disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda. Oleh karena
itu, fosil yang ditemukan pada lapisan bumi yang muda berbeda dengan fosil yang
ditemukan pada lapisan bumi yang lebih tua. Berdasarkan kejadian itu, diyakini pula
bahwa makhluk hidup berkembang dari primitif / sederhana menuju ke arah maju /
kompleks.
Telah dijelaskan bahwa menurut teori evolusi, spesies yang ada sebelumnya
lambat laun berubah manjasi spesies lain, melalui proses perubahan sedikit demi
sedikit dalam jangka waktu Jutaaan tahun. Dengan demikian, dapat diartikan
bahwa amphibia dapat berasal dari ikan. Selanjutnya amphibia akan berevousi
menjadi Reptil dan Reptilberevolusi menjadi burung. Berdasarkan anggapan ini
seharusnya akan ditemukan hewan-hewan transisi, namun sayangnya makhluk
transisi ini belu pernah ada ditemukan fosilnya sampai saat ini. Beberapa fosil
makhluk hidup yang telah ditemukan pun masih sulit diidentifikasi.
Namun ilmuwan Amerika Marsh dan Oshborn berhasil menemukan fosil
kuda dalam kondisi utuh dan berasal pada setiap jaman geologi. Dengan mempelajari
fosil-fosil kuda itu, mereka mengambil kesimpulan bahwa kuda telah mengalami
evolusi, dari nenek moyangnya Eohippus yang sebesar kucing. Lalu bagaimanakah
proses perubahan itu berlangsung?
- Ukuran tubuh semakin besar, dari yang semula sebesar kucing menjadi
sebesar kuda
- Leher semakin panjang
- Geraham depan dan belakang semakin besar, berlapis email, dan
bentuknya semakin cocok untuk memakan rerumputan
7
- Kaki depan dan belakang semakin panjang, gerakan semakin lincah,
larinya semakin cepat, tetapi rotasi tubuh semakin berkurang
- Jari kuku yang tadinya lima jari menjadi satu jari, bentuknya semakin
panjang, jari kedua dan keempat mengalami kemunduran sehingga
menjadi organ yang tidak berfungsi lagi (rudimenter).7
b. Homologi
Homolog dipercaya erat kaitannya dengan evolusi makhluk hidup. Menurut
teori evolusi, setiap jenis makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama yang
kemudian mengalami evolusi menjadi spesies baru. Berdasarkan pernyataan tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa makin banyak kemiripan organ (homolog) antar
spesies, maka makin dekat pula hubungan kekerabatan diantara spesies tersebut.
Lawan dari homolog adalah Analogi. Analogi adalah dua organ tubuh yang
memiliki fungsi sama, tetapi asal-usulnya berbeda. Misalnya antara sayap burung
dengan sayap kupu. Menurut kaum evolusionis (penganut teori evolusi), analogi
menunjukkan bahwa makhluk hidup mengalami evolusi konvergen. Evolusi ini
hanya menghasilkan variasi diantara makhluk hidup, tidak menyebabkan
terbentuknya spesies baru.
c. Embriologi Perbandingan
Para penganut teori evolusi mengadakan penelitian embriologis pada
beberapa makhluk hidup untuk merunut adanya hubungan kekerabatan antarspesies
makhluk hidup. Jika teori evolusi benar maka pada penelitian embriologi akan ada
tahap-tahap perkembangan embrio yang sama pada semua makhluk hidup.8
Terkait dengan hal ini, pada akhir abad ke-19, seorang ahli biologi
evolusi, Ernest Haeckel, mengemukakan teori rekapitulasi. Teori ini menyatakan
bahwa embrio-embrio mengulangi proses evolusi yang telah dialami nenek
moyangnya. Menurutnya selama masa perkembangan dalam rahim ibu, embrio
manusia menunjukkan karakteristik ikan, kemudian karakteristik reptil, dan akhirnya
karakteristik manusia.
7
Hendriani, Y. 2008. Ada Apa Dengan Teori Evolusi. Bandung: SEDEC, Depdiknas
8
Sukandarrumidi, Datun, M. 1980. Geologi Sejarah 2 . Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
8
d. Organ Peninggalan
Gagasan ini pertama kali dikemukakan beberapa abad yang lalu. Pendapat ini
menyatakan bahwa pada tubuh beberapa jenis makhluk hidup ada sejumlah organ
yang tidak fungsional. Organ ini diwarisi dari nenek moyang mereka dan perlahan-
lahan menjadi peninggalan karena tidak digunakan. R. Weidersheim, seorang ahli
anatomi berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 mencatat kira-kiraa ada 100 organ
peninggalan pada tubuh makhluk hidup. Beberapa organ peninggalan yang
ditemukan pada tubuh manusia misalnya otot penggerak telinga, usus buntu, dan
tulang ekor.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bumi ini dahulu kala terbentuk dalam keadaan yang sangat panas dan dalam
keadaan pijar secara berlahanlahan bumi menjadi lebih kondensasi atau
menjadi lebih dingin sehingga menjadi suatu saat terbentuk kerak bumi.
Bagian bumi yang berbentuk cair membentuk samudra atau hidrosfer , bagian
yang bertugas disebut atmosfer, dan bagian yang berbentuk padat disebut
litosfer. Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk
hidup kita sebut sebagai biosfer. Suatu benda dikatakan benda hidup atau
makhluk hidup apabila memiliki ciri-ciri hidup, saperti bergerak, mengalami
pertumbuhan, iritabilita, metabolisme, dan bereproduksi.
2. Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya yang disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
3. Beberapa faktor atau fakta-fakta yang memperkuat dugaan adanya evolusi
makhluk hidup antara lain adalah rekaman fosil, homologi, embriologi
perbandingan, dan organ-organ peninggalan.
B. Saran
Kami menyadari bawa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga
kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
mengembangkan makalah ini kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sumarjito. 2008. Biologi untuk SMA Kelas XII IPA. Yogyakarta : Primaga
Hendriani, Y. 2008. Ada Apa Dengan Teori Evolusi. Bandung: SEDEC, Depdiknas
11