Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
a. Nama pasien
b. Umur : Karsinoma cenderung ditemukan pada usia dewasa
c. Jenis kelamin : Laki-laki lebih beresiko daripada wanita
d. Suku /Bangsa
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
g. Alamat
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama:
Keluhan utama yang sering muncul adalah sesak nafas dan nyeri dada yang
berulang tidak khas, mungkin disertai batuk darah. Pada beberapa kasus sering
dilaporkan keluhan infeksi lebih menjadi sebab klien melakukan pemeriksaan ke
rumah sakit.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit saluran pernafasan lain seperti ISPA, influenza sering terjadi dalam
rentang waktu yang relatif lama dan berulang, adanya riwayat tumor pada organ
lain, baik pada diri sendiri maupun dari keluarga. Penyakit paru, jantung serta
kelainan organ vital bawaan dapat memperberat gejala klinis penderita.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
5. Pemeriksaan Per Sistem
a. Sistem pernafasan (B1)
1) Data Subyektif:
sesak nafas, dada tertekan, nyeri dada berulang
2) Data Obyektif:
Hiperventilasi, batuk (produktif/nonproduktif), sputum banyak, penggunaan
otot diagfragma pernafasan diafragma dan perut meningkat, laju pernafasan
meningkat, terdengar stridor, ronchii pada lapang paru, terdengar suara nafas
abnormal, egophoni
b) Sistem kardiovaskuler (B2)
1) Data Subyektif:
sakit kepala
2) Data Obyektif:
denyut nadi meningkat, disritmia, pembuluh darah vasokontriksi, kualitas
darah menurun.
c) Sistem Persarafan (B3)
1) Data Subyektif:
Gelisah, penurunan kesadaran
2) Data Obyektif:
Letargi
d) Sistem Perkemihan (B4)
1) Data Subyektif: -
2) Data Obyektif:
Produksi urine menurun
e) Sistem Pencernaan (B5)
1) Data Subyektif:
Mual, kadang muntah, anoreksia, disfagia, nyeri telan
2) Data Obyektif:
Konsistensi feses normal/diare, berat badan turun, penurunan intake makanan
f) Sistem Muskuloskeletal dan Integumen (B6)
1) Data Subyektif:
Llemah, cepat lelah
2) Data Obyektif:
Kulit pucat, sianosis, turgor menurun (akibat dehidrasi sekunder), banyak
keringat, suhu kulit meningkat /normal, tonus otot menurun, nyeri otot,
retraksi paru dan penggunaan otot aksesoris pernafasan, flail chest
Data Pengkajian
Tanggal : 11 Juli 2017 Jam :08.00 S : 36,5 0C C P : 22x/i N : 86 x/i /i SaO2 : -
Cara dengan : TD : 120/80 mmHg110/60 mmHg
Jalan kaki Kursi roda Cara Ukur : Berdiri Berbaring Duduk
Brankard Lainnya :
Bradikardi : tidak Murmur: tidak Mati rasa : tidak Nadi tidak teraba:
AR
tidak
Catatan : klien tampak edema pada eksremitas atas (tangan kiri)
Distensi: tidak Hipoperistaltik : tidak
INTESTINAL
bantuan
Mobilitas 1. Tidak mampu 2. Sangat 3. Agak 4. Bebas 3
bergerak terbatas terbatas bergerak
Assessment)
BAB pencahar
Mengendalikan rangsang 0. Pakai kateter/ 1. Kadang tak 2. Mandiri 2
BAK tak terkendali terkendali
Membersihkan diri 0. Butuh bantuan 1. Mandiri 0
Melepas dan memakai 0. Tergantung 1. Tergantung pada 2. Mandiri 1
celana, membersihkan, orang lain pada beberapa
menyiram jamban setiap kegiatan kegiatan
Makan 0. Tidak mampu 1. Perlu dibantu 2. Mandiri 2
memotong
makanan
Berubah posisi dari berbaring 0. Tidak mampu 1. Dibantu lebih 2. Dibantu 1 atau 2
ke duduk dari 2 orang 2 orang
Berpindah/berjalan 0. tidak mampu 1. dengan kursi 2. dibantu 1 2
roda orang
Memakai baju 0. tergantung 1. sebagian dibantu 2. mandiri 2
Naik turun tangga 0. tidak mampu 1. sebagian dibantu 2. mandiri 2
Mandi 0. tergantung 1. mandiri 1
skor 15
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 : ketergantungan berat,
0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3 bulan Tidak = 0 Ya = 25 0
terakhir
FALL RISK
Keterangan :
0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri : Skala angka Face scale
Lokasi :
Onset :
NYERI
Paliatif :
Kualitas :
Medikasi :
Efek nyeri :
Hubungan relasi tidur Nafsu makan aktivitas Emosi Lainnya :
9. Inflamasi non
rheumatik
10. Penyakit
neoplastik
(pengobatan
tambahan)
11. Sindroma
nefrotik
12. Penyakit
neurologic
13. Neurotrauma
14. Gangguan pada
mata
15. Perikarditis
16. Polip nasal
17. Gangguan
pernafasan
Omeprazole 40 mg/12 jam/iv Merupakan terapi 1. Omeprazole secara
pilihan untuk kondisi- reversibel mengurangi
kondisi berikut yang sekresi asam lambung
tidak dapat menerima dengan menghambat secara
pengobatan peroral: spesifik enzim lambung
ulkus duodenum, pompa proton H+/ K+-
ulkus gaster, ATPase dalam sel parietal.
esofagitis ulseratif 2. Secara kimiawi,
dan sindrom dideskripsikan sebagai 5-
Zolinger-Ellison. methoxy-2- [[(4-methoxy-
3,5-dimethyl-
2pyridinyl)methyl]sulfinyl]-
1H-benzimidazole.
3. Omeprazole sodium
diabsorpsi dengan cepat.
4. 95% omeprazole sodium
terikat pada protein plasma.
5. Omeprazole dimetabolisme
secara sempurna terutama di
hati, sekitar 80% metabolit
diekskresi melalui urin dan
sisanya melalui feses.
Furosemide 1 amp/24 jam/iv 1. Sebagai obat lini 1. Furosemid bekerja pada
pertama pada glomerulus ginjal untuk
keadaan edema menghambat penyerapan
yang disebabkan kembali zat natrium oleh sel
oleh penyakit tubulus ginjal. Furosemid
gagal jantung akan meningkatkan
kongestif, pengeluaran air, natrium,
penyakit sirosis klorida, dan kalium tanpa
hati, dan mempengaruhi tekanan
penyakit ginjal darah normal
serta sindrom 2. pemakaian oral furosemid
nefrotik. akan diabsorpsi sebagian
2. Sebagai terapi secara cepat dengan awal
tambahan pada kerja obat terjadi dalam
keadaan edema sampai 1 jam, dengan lama
serebral atau kerja yang pendek berkisar
edema paru yang 6 sampai 8 jam, kemudian
memerlukan akan diekskresikan bersama
diuresis cepat dengan urin dan feses
termasuk juga
pengobatan
hiperkalsemia.
3. Sebagai terapi
hipertensi dapat
digunakan secara
tunggal maupun
kombinasi
dengan diuretik
lain seperti
spironolakton
Ambroxol 30 g/8 jam/oral 1. Mengencerkan
dahak agar lebih
mudah
dikeluarkan
melalui batuk
sehingga
melegakan
saluran
pernapasan. Obat
ini digunakan
dalam beberapa
kondisi yang
menghasilkan
banyak dahak
seperti:
a. Bronkiektasi
s
b. Emfisema
c. Bronkitis
kronis dan
akut
d. Bronkitis
asmatik
e. Pneumokoni
osis
bronkitis
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji adanya alergi makanan
berhubungan dengan hilang nafsu makan. ditandai dengan: 3x24 jam diharapkan klien mampu meningkatkan 2. Monitor adanya penurunan berat badan
DS: asupan nutrisi, mampu menujukan perilaku patuh 3. Monitor intake nutrisi
Klien mengatakan tidak ada nafsu makan sejak terhadap diet yang disarankan: 4. Atur posisi semi fowler atau fowler selama makan
dirawat di RSWS Kriteria Hasil: 5. Anjurkan banyak minum
DO: Rencana makanan susai dengan diet yang 6. Beri makan sedikit tapi sering
klien mengalami penurunan berat badan (BB) ditentukan
>10% satu bulan terakhir. Memakan makanan sesuai dengan dietyang
porsi makanan yang disediakan tidak dihabiskan ditetntukan
IMT: Underweight/kurus Konsumsi lebih 25 % jumlah makanan
Berat badan normal
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. 3x24 jam klien bertoleransi dengan aktivitas: 2. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
ditandai dengan: Kriteria Hasil: 3. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik
DS: Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara 4. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
klien mengatakan sulit bernapas saat/setelah mandiri mampu dilakukan
beraktivitas Keseimbangan aktivitas dengan istirahat 5. Bantu kien/keluarga untuk mengidentifikasi
klien mengeluh lelah kekurangan dalam aktivitas
DO:
klien tampak lelah
D. Implementasi Keperawatan
1. Monitor respirasi dan status O2 1. Monitor respirasi dan status O2 1. Monitor respirasi dan status O2
Hasil: Frekuensi pernapasan 24 x/i, O2 melalui Hasil: Frekuensi pernapasan 22 x/i, O2 Hasil: Frekuensi pernapasan 26 x/i, O2
nasal canul 3 Lpm melalui nasal canul 3 Lpm melalui nasal canul 3 Lpm
2. Monitor aliran oksigen 2. Monitor aliran oksigen 2. Monitor aliran oksigen
Hasil: aliran O2 paten Hasil: aliran O2 paten Hasil: aliran O2 paten
3. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 3. Posisikan pasien untuk memaksimalkan 3. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
(semifowler) ventilasi (semifowler) ventilasi (semifowler)
Hasil: klien berbaring miring ke kekiri dengan Hasil: klien berbaring miring ke kekiri Hasil: klien berbaring miring ke kekiri
kepala agak di tinggikan dengan kepala agak di tinggikan dengan kepala agak di tinggikan
4. Informasikan kepada keluarga tentang tehnik 4. Informasikan kepada keluarga tentang tehnik 4. Informasikan kepada keluarga tentang tehnik
relaksasi untuk memperbaiki pola pernafasan relaksasi untuk memperbaiki pola pernafasan relaksasi untuk memperbaiki pola pernafasan
Hasil: Keluarga mengatakan paham dan bersedia Hasil: Keluarga mengatakan paham dan Hasil: Keluarga mengatakan paham dan
memotifasi klien untuk melakukan teknik bersedia memotifasi klien untuk bersedia memotifasi klien untuk
relaksasi nafas dalam. melakukan teknik relaksasi nafas melakukan teknik relaksasi nafas
5. Laporkan perubahan sensori, bunyi nafas,pola dalam. dalam.
pernafasan 5. Laporkan perubahan sensori, bunyi nafas,pola 5. Laporkan perubahan sensori, bunyi nafas,pola
Hasil: tidak ada bunyi nada tambahan, pola nafas pernafasan pernafasan
ireguler. Hasil: tidak ada bunyi nada tambahan, pola Hasil: tidak ada bunyi nada tambahan, pola
nafas ireguler. nafas ireguler.
Diagnosa Keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilang nafsu makan
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Rabu, 12 Juli 2017 Kamis, 13 Juli 2017 Jumat, 14 juli 2017
Jam 09.10 Wita Jam .09.10 Wita Jam 09.10 Wita
1. Kaji adanya alergi makanan
Hasil: Klien mengatakan tidak ada alergi 1. Monitor adanya penurunan berat badan 1. Monitor adanya penurunan berat badan
makanan Hasil: Hasil pengukuran LILA= 18 cm, dan IMT= Hasil: Hasil pengukuran LILA= 18 cm,
2. Monitor adanya penurunan berat badan 16 dan IMT= 16
Hasil: Klien mengatakan berat badan 2. Monitor intake nutrisi 2. Monitor intake nutrisi
sebelum ia sakit 50 kg, setelah di Hasil: Klien hanya bisa menghabiskan 1/3 porsi Hasil: Klien hanya bisa menghabiskan 1/3
lakukan penimbangan BB diperoleh makanan yang diberikan oleh Rs. porsi makanan yang diberikan oleh
berat bada klien 45 kg, hasil 3. Atur posisi semi fowler atau fowler selama makan Rs.
perhitungan IMT = 16 Hasil: posisi makan klien selalu semi fowler atau 3. Atur posisi semi fowler atau fowler selama
3. Monitor intake nutrisi duduk makan
Hasil: Klien mengatakan hanya bisa 4. Anjurkan banyak minum Hasil: posisi makan klien selalu semi
menghabiskan 1/3 porsi makanan Hasil: kelien selalu banyak minum fowler atau duduk
yang diberikan oleh Rs. 5. Beri makan sedikit tapi sering: 4. Anjurkan banyak minum
4. Atur posisi semi fowler atau fowler selama Hasil: Klien berupaya untuk makan sedit tapi Hasil: kelien selalu banyak minum
makan seirng 5. Beri makan sedikit tapi sering:
Hasil: setiap klien makan selalau dalam Hasil: Klien berupaya untuk makan sedit
posisi semi fowler atau duduk tapi seirng
5. Anjurkan banyak minum
Hasil: ibu kelien mengatakan klien selalu
banyak minum
6. Beri makan sedikit tapi sering:
Hasil: Klien berupaya untuk makan sedit
tapi seirng
Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Rabu, 12 Juli 2017 Kamis, 13 Juli 2017 Jumat, 14 juli 2017
Jam 09.20 Wita Jam .09.20 Wita Jam 09.20 Wita
1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan 1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan 1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan
kelelahan Hasil: Klien mengatakan kelehan setelah ke kelelahan
2. Hasil: Klien mengatakan kelehan setelah kamar mandi dan beraktifitas Hasil: Klien mengatakan kelehan setelah ke
ke kamar mandi dan beraktifitas 2. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat kamar mandi dan beraktifitas
3. Monitor nutrisi dan sumber energi yang Hasil: asupan nutrisi klien tidak adekuat, 2. Monitor nutrisi dan sumber energi yang
adekuat klien tidak menghabiskan makan adekuat
Hasil: asupan nutrisi klien tidak adekuat, yang diberikan Hasil: asupan nutrisi klien tidak adekuat,
klien tidak menghabiskan makan 3. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik klien tidak menghabiskan makan
yang diberikan Hasil: pasien tanpak sesak setelah yang diberikan
4. Monitor pasien akan adanya kelelahan beraktifitas. 3. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik
fisik 4. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang Hasil: pasien tanpak sesak setelah
Hasil: pasien tanpak sesak setelah mampu dilakukan beraktifitas.
beraktifitas. Hasil: klien hanya bisa untuk duduk 4. Bantu klien untuk mengidentifikasi
5. Bantu klien untuk mengidentifikasi beberapa menit di atas tempat tidur, aktivitas yang mampu dilakukan
aktivitas yang mampu dilakukan dan selebihnya hanya berbaring. Hasil: klien hanya bisa untuk duduk
Hasil: klien hanya bisa untuk duduk 5. Bantu kien/keluarga untuk mengidentifikasi beberapa menit di atas tempat tidur,
beberapa menit di atas tempat kekurangan dalam aktivitas dan selebihnya hanya berbaring.
tidur, dan selebihnya hanya Hasil: Klien hanya bisa bertahan pada satu 5. Bantu kien/keluarga untuk mengidentifikasi
berbaring. posisi berbaring saja. kekurangan dalam aktivitas
6. Bantu kien/keluarga untuk Hasil: Klien hanya bisa bertahan pada satu
mengidentifikasi kekurangan dalam posisi berbaring saja.
aktivitas
Hasil: Klien hanya bisa bertahan pada
satu posisi berbaring saja.
E. Evaluasi Keperawatan
S: S: S:
klien mengatakan sulit bernapas saat/setelah klien mengatakan sulit bernapas klien mengatakan sulit bernapas
beraktivitas saat/setelah beraktivitas saat/setelah beraktivitas
klien mengeluh lelah klien mengeluh lelah klien mengeluh lelah
O: O: O:
klien tampak lelah klien tampak lelah klien tampak lelah
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4, & 5: P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4, & 5: P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4, & 5:
1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan 1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan 1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan
kelelahan kelelahan kelelahan
2. Monitor nutrisi dan sumber energi yang 2. Monitor nutrisi dan sumber energi yang 2. Monitor nutrisi dan sumber energi yang
adekuat adekuat adekuat
3. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik 3. Monitor pasien akan adanya kelelahan 3. Monitor pasien akan adanya kelelahan
4. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas fisik fisik
yang mampu dilakukan 4. Bantu klien untuk mengidentifikasi 4. Bantu klien untuk mengidentifikasi
5. Bantu kien/keluarga untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan aktivitas yang mampu dilakukan
kekurangan dalam aktivitas 5. Bantu kien/keluarga untuk 5. Bantu kien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam mengidentifikasi kekurangan dalam
aktivitas aktivitas