Kelompok : 1 (satu)
2. RAISSA DWI
Anggota Kelompok
II. Prinsip
2.1 Kulit
Kulit adalah organ terbesar tubuh. Beratnya kurang lebih 4,5 kg dan
menutupi area seluas 18 kaki persegi (1,67 m2). Adapun fungsi kulit adalah
untuk perlindugan, pengatur suhu tubuh dan eksrkresi (Sloane, 1995).
4.2 Bahan
1. NaCl fisisologis
2. Media agar darah
Pembakar spiritus
V. Prosedur
Disiapkan cottonbud steril kemudian dilakukan swap pada bagian telapak
kaki dan dicelupkan pada labu erlenmeyer yang berisi Na Fisiologis 0,85 %.
Selanjutnya homogenkan dengan cara diaduk dengan cottonbud steril
tersebut. Setelah homogeny diambil suspensi bakteri kulit tadi dengan
menggunakan cottonbud steril tadi dan menggoreskannya pada media agar
darah dengan metode gores zig zag kemudian diinkubasi selama 18-24 jam.
No Perlakuan Hasil
1 Disiapkan alat bahan yang akan Tersedia alat bahan yang akan
digunakan dalam percobaan kali digunakan
ini
2 Dinyalakan lampu spirtus karena Lampu spirtus siap digunakan
dalam percobaan ini haruus
dilakukan dengan aseptis
3 Cotton bud steril dioleskan pada Diperoleh hasil dari sweep
bagian telapak kaki (deteksi bakteri
bakteri pathogen kulit)
4 Dimasukan kedalam Erlenmeyer Diperoleh larutan bakteri
NaCl Fisiologi
5 Digoreskan secara zigzag Diperoleh hasil dari goresan
kedalam media agar darah secara zigzag
6 Diinkubasi pada inkubator Diperoleh hasil dari goresan
selama 24 jam bakteri
7 Dilihat hasil inkubasi Terjadi hemolisis
Hasil Inkubasi
UJI KONTROL
Terjadi Hemolisis Pada Media Agar Darah Uji
VII. Pembahasan
Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui teknik isolasi bakteri
pada kulit dan mengetahui keberadaan bakteri patogen pada kulit. Isolasi
bakteri pada kulit adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat pada kulit
dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi
mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang
berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan
dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau
biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai
biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam
mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri
dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain
dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua-jenis.
Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah metode gores
atau streak plate menggunakan kapas yang terdapat sampel bakteri dan
menggoreskannya ke permukaan media pertumbuhan dengan pola tertentu
dengan harapan pada ujung goresan. Media pertumbuhan yang digunakan
adalah agar darah . Agar darah digunakan sebagai media pertumbuhan
bertujuan untuk isolasi dan pertumbuhan mikroorganisme,terutama yang
phatogen dan menetapkan bentuk hemolisa dari bakteri-bakteri tersebut.
Prinsip kerja media kultur ini kaya nutrient yang menyediakan kondisi
pertumbuhan yang optimal untuk semua mikroorganisme yang relefan Ph 6,8
menstabilkan sel darah merah dan menyokong bentuk zona hemolisa yang
jelas. Darah kambing yang di defibrinasi yang segar adalah yang paling cocok
untuk menentukan bentuk hemolisis. Hemolisis (atau haemolysis dalam
bahasa Inggris) adalah kerusakan sel darah merah. Dalam dunia mikrobiologi
hemolisis digunakan untuk mengklasifikasikan mikroorganisme tertentu,
dengan cara mengamati kemampuan koloni bakteri untuk menginduksi
hemolisis bila ditanam pada agar darah (blod agar).. Sebuah zat yang
menyebabkan hemolisis adalah hemolisin.
Prosedur pertama adalah menentukan lokasi yang akan diperiksa. Lokais
yang diperiksa adalah telapak kaki. Melakukan swab pada bagian tersebut
menggunakan kapas steril yang terdapat dada ujung lidik. Dimasukkkan
kapas tadi ke dalam tabung yang berisi Na Fisiologis. Kemudian
dihomogenkan dan digoreskan pada media agar darah dengan metode gores
zig zag lalu menginkubasi selama 18-24 jam. pada suhu 37C supaya
bakteri dapat tumbuh secara optimal. Pengaturan suhu dijaga agar tetap pada
suhu 37C karena pada suhu tersebut merupakan suhu optimum bakteri
untuk tumbuh . Pada saat inkubasi, cawan petri tidak boleh dibalik karena
ditakutkan sampel bakteri yang ada di dalamnya bisa tumpah sehingga tidak
terdifusi sempurna pada daerah sekitarnya.
Hasil yang didapat setelah dilakukan inkubasi selama 1 hari didapat
pertumbuhan bakteri yang banyak. Kaki termasuk salah satu bagian paling
bau pada tubuh manusia sehingga dapat membuat bagian kaki mengalami bau
karena memang ada sekitar 1 triliun bakteri yang bersarang di kaki dan
ditambahkan dengan keringat yang keluar berlebihan saat orang
menggunakan alas kaki. Pada kaki yang berkeringat dapat menyebabkan
bakteri tumbuh dengan cepat karena lingkungan yang lembab merupakan
tempat yang optimal untuk pertumbuhan bakteri. Dari hasil pengamatan
didapat bakteri yang dapat menghemolisis agar darah sebagai media. Hal ini
dapat diamati dari zona bening yang yang muncul disekitar koloni bakteri.
Bakteri yang dapat menghemolisis agar darah disebut beta hemolisis yang
merupakan lisis lengkap sel darah merah dan hemoglobin. Darah secara
lengkap digunakan oleh mikroba. Media yang ada koloninya menjadi tidak
berwarna Bakteri hemolitik beta menghasilkan zona bening di sekitar koloni
hemolisis mereka. Mereka menghasilkan extotoxin yang radial berdifusi
keluar dari koloni (atau koloni) menyebabkan kerusakan lengkap dari sel
darah merah dalam denaturasi menengah dan lengkap hemoglobin dalam sel
untuk produk berwarna. Ini menyebabkan zona bening hemolisis untuk
membentuk sekitar koloni-koloni berkembang. Tidak ada puing-puing selular
akan ditemukan di sekitar cells. eksotoksin hemolyzed disebut hemolisin beta
yang menyebabkan hemolisis beta terjadi dicawan agar darah. Selain
ditemukan bakteri hemolysis beta, didapatkan juga bakteri hemolysis lain
yaitu alfa dan gamma. Ini dapat pula dilihat dari kemampuannya dalam
menghemolisis dengan cara kemampuan membeningkan daerah agar darah
pertumbuhan. Keberadaan bakteri-bateri tersebut bisa disebabkan karena
kelembaban pada kaki sehingga banyak bakteri yang tumbuh di sekitar daerah
kaki dan juga kaki merupakan pijakan yang sering bersentuhan dengan tanah
dan alas kaki lainnya yang dapat menyebabkan banyak masalah yang timbul
pada bagian kaki.
VIII. Kesimpulan
1. Untuk mengetahui bakteri pada kulit dapat dilakukan dengan teknik isolasi
dengan media pertumbuhan cawan agar darah metode gores. Ini digunakan
untuk mengetahui jenis bakteri hemolysis pada kulit.
2. Untuk mengetahui keberadaan bakteri pathogen yang terdapat pada kulit
(bagian telapak kaki) dapat diamati dengan cara melihat daerah bening
atau zona bening yang muncul disekitar goresan pertumbuhan bakteri pada
cawan agar darah. Hemolysis alfa jika terdapat zona berwarna hijau,
hemolysis beta jika terdapat zona bening disekitar bakteri, dan hemolysis
gamma dapat diketahui dengan tidak adanya zona bening yang artinya
bakteri tersebut tidak menyebabkan lisis pada darah di manusia. Tipe yang
dapat berbahaya pada darah manusia adalah tipe beta hemolysis.
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC.
Wheller dan Volk. 1990. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : P.T.
Gelora Aksara Pratama.