Anda di halaman 1dari 10

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG

PROGRAM STRATA 1
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
KONSENTRASI ELECTRONICA OF MEDICAL RECORD

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH


MEKATRONIKA
PERIODE SEMESTER GANJIL 2016/2017

Disusun oleh:

SILVIA ANGGRAINI (414061)

JANUARI
2016
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan laporan praktikum Mekatronika.

Penyusunan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Mekatronika. Dalam ulasan ini penyusun menyertakan pula beberapa gambar dan
penjelasan untuk memudahkan pembaca memahami isi praktikum ini.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang memerlukan koreksi. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun akan penyusun terima sebagai
referensi. Penyusun mengharapkan laporan praktikum ini dapat berguna dan bermanfaat bagi siapa
saja yag membacanya khususnya mahasiswa Bidang Elektro Kosentrasi Komputer Aplikasi Rekam
Medis.

Wassalamualaikum, Wr.Wb

Malang, Januari 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif dan bersifat semu. Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda
sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak,
sebagai contoh meja yang ada di bumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada
di bumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi
mengelilingi matahari.
Sedangkan gerak bersifat semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak
karena gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan
bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan
karena kita yang melihat sambil bergerak.
Pada makalah ini akan dibahas tentang gerak serta jenis-jenisnya.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penyusun merumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :
1) Pengertian gerak
2) Jenis-jenis gerak

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Agar kita mengetahui pengertian dari gerak
2) Agar kita mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis gerak
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Gerak
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan
terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.

2. Jenis-jenis Gerak
Gerak dibagi menjadi 2 (dua), yaitu berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan lintasan
serta percepatannya.
2.1 Gerak berdasarkan sifatnya, dibagi menjadi :
2.1.1 Gerak semu
Gerak semu adalah gerak yang sifatnya seolah-olah bergerak atau tidak sebenarnya (ilusi).
Contoh :
A. Benda-benda yang ada diluar mobil kita seolah-olah bergerak padahal kendaraanlah
yang bergerak.
B. Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari, namun seolah-olah kita melihat
matahari bergerak dari timur ke barat.
2.1.2 Gerak Ganda
Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap benda-benda yang ada
di sekitarnya. Contoh :
Seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar puntung rokok dari atas kereta rangkaia
listrik saat berjalan di atap krl tersebut. Maka terjadi gerak puntung rokok terhadap tiga (3)
benda di sekitarnya, yaitu :
A. Gerak terhadap kereta KRL
B. Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil
C. Gerak terhadap tanah / bumi
2.2 Berdasarkan lintasan dan percepatannya, gerak dibagi menjadi :
2.2.1 Gerak Lurus
Gerak pada suatu benda yang melalui lintasan garis lurus. Contohnya seperti gerak
jatuhnya buah apel dari pohonnya. Gerak lurus terdiri dari :
A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan kecepatan tetap.
Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap.
Kecepatan tetap yaitu benda menempuh arak yang sama untuk selang waktu yang sama.
Misalnya sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 75 km/jam atau 1,25km/menit,
berarti setiap menit mobil itu menempuh jarak 1,25 km. Karena kecepatan benda tetap, maka
kata kecepatan pada gerak lurus beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan.
Dengan demikian, dapat juga kita definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu
benda pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.
Hubungan jarak, kecepatan, dan selang waktu pada GLB
Pada gerak lurus beraturan kecepatan suatu benda selalu tetap. Oleh sebab itu
jarak/perpindahan (s) merupakan luas daerah yang dibatasi oleh v dan t. Secara matematis
rumus untuk mencari GLB adalah :
s = v. t

Dimana :
s = jarak perpindahan (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu tempuh (s)

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu
konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah).
Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat. Walaupun
besar percepatan suatu benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka
percepatan benda tidak konstan.
Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda selalu konstan tetapi besar
percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan
lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan =
arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak lurus.Besar percepatan konstan bisa
berarti kelajuan bertambah secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika
kelajuan benda berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan
konstan.
Untuk gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan
ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah
kecepatan dan percepatan berlawanan.

Contoh 1 :
Besar percepatan konstan (kelajuan benda bertambah secara konstan). Misalnya mula-mula
mobil diam. Setelah 1 detik, mobil bergerak dengan kelajuan 2 m/s. Setelah 2 detik mobil
bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah 3 detik mobil bergerak dengan kelajuan 6 m/s.
Setelah 4 detik mobil bergerak dengan kelajuan 8 m/s. Dan seterusnya Tampak bahwa
setiap detik kelajuan mobil bertambah 2 m/s. Kita bisa mengatakan bahwa mobil mengalami
percepatan konstan sebesar 2 m/s per sekon = 2 m/s2.
Contoh 2 :
Besar perlambatan konstan (kelajuan benda berkurang secara konstan). Misalnya mula-mula
benda bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Setelah 1 detik, benda bergerak dengan kelajuan
8 km/jam. Setelah 2 detik benda bergerak dengan kelajuan 6 km/jam. Setelah 3 detik benda
bergerak dengan kelajuan 4 km/jam. Setelah 4 detik benda bergerak dengan kelajuan 2
km/jam. Setelah 5 detik benda berhenti. Tampak bahwa setiap detik kelajuan benda
berkurang 2km/jam. Kita bisa mengatakan bahwa benda mengalami perlambatan konstan
sebesar 2 km/jam per sekon.
Perhatikan bahwa ketika dikatakan percepatan, maka yang dimaksudkan adalah percepatan
sesaat. Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan percepatan sesaat, maka yang
dimaksudkan adalah percepatan. Dalam gerak lurus berubah beraturan (GLBB), percepatan
benda selalu konstan setiap saat, karenanya percepatan benda sama dengan percepatan rata-
ratanya. Jadi besar percepatan = besar percepatan rata-rata. Demikian juga, arah percepatan =
arah percepatan rata-rata.
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana
kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya
percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Secara
matematik, rumus untuk menentukan kecepatan akhir pada GLBB adalah :
v = v0 at

dan untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah dengan rumus sebagai
berikut :

s = v0t at2

dimana :
v0 = kecepatan mula-mula (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
s = Jarak tempuh/perpindahan (m)

2.2.2 Gerak Melingkar


Dalam bagian percepatan kita telah melihat bahwa percepatan timbul dari perubahan
kecepatan. Pada contoh gerak jatuh bebas, perubahan kecepatan yang terjadi hanya
menyangkut besarnya saja, sedangkan arahnya tidak. Untuk partikel yang bergerak melingkar
dengan laju konstan, arah vektor kecepatan berubah terus menerus, tetapi besarnya tidak.
Gerak ini disebut gerak melingkar beraturan (GMB).
Dalam gerak lurus anda mengenal besaran perpindahan (linear) dan kecepatan (linear),
keduanya termasuk besaran vektor. Dalam gerak melingkar anda akan mengenal juga besaran
yang mirip dengan itu, yaitu perpindahan sudut dan kecepatan sudut, keduanya juga termasuk
besaran vektor.
A. Besaran Sudut
Besar sudut dinyatakan dalam derajat tetapi pada gerak melingkar beraturan ini dinyatakan
dalam radian. Satu radian (rad) adalah sudut dimana panjang busur lingkaran sama dengan
jari-jari lingkaran tersebut (r).
B. Kecepatan dan kelajuan Sudut
Pada gerak melingkar, besaran yang menyatakan seberapa jauh benda berpindah (s) dalam
selang waktu tertentu (t) disebut kecepatan anguler atau kecepatan sudut (). Kecepatan
sudut ini terbagi atas kecepatan sudut rata-rata dan kecepatan sudut sesaat.
C. Periode (T)
Waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk bergerak satu putaran disebut periode (T).
D. Kecepatan dan kelajuan linear (v)
Kecepatan linear didefinisikan sebagai hasil bagi panjang lintasan linear yang ditempuh
dengan selang waktu tempuhnya. Panjang lintasan dalam gerak melingkar yaitu keliling
lingkaran 2.r

2.2.3 Gerak Parabola


gerak pada suatu benda yang melalui lintasan berbentuk parabola.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan
terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.
Gerak dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu berdasarkan sifatnya dan berdasarkan
lintasan dan percepatannya. Gerak berdasarkan sifatnya terdiri dari gerak semu dan gerak
ganda. Sedangkan berdasarkan lintasan dan percepatannya, terdiri dari gerak lurus, gerak
melingkar, dan gerak parabola. Gerak lurus dibedakan atas gerak lurus beraturan (GLB) dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

2. Saran
Dalam pembelajaran Mekatronika, diharapkan agar lebih banyak menerapkan konsep
atau aplikasi yang ada di sekitar kita, tidak hanya berpaku pada rumus atau teori yang ada.
Dalam hal ini, lebih ditekankan kepada aplikasi konsep dan mampu menyelesaikan kasus
yang ada kaitannya dengan konsep mekatronika yang dipelajari. Oleh sebab itu, pemahaman
konsep sangatlah penting agar mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

S.Nafianti.2011.Makalah Mekatronika.diakses pada tanggal 05 Januari 2017 dari


http://dokumen.tips/download/link/makalah-mekatronika/

A.Yunitasari.2013.Gudang Makalah.diakses pada tanggal 06 Januari 2017 dari

https:// http://www.gudangmakalah.com/2014/11/contoh-makalah-fisika-
gerakpengertian.html/

A.Muhlis.2006.Gerak Fisika.diakses pada tanggal 06 Januari 2017 dari

http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEPDASARFISIKA/BBM2(Gerak)KDFisika.pdf/

Anda mungkin juga menyukai