Anda di halaman 1dari 19

PROMOSI KESEHATAN PADA KELOMPOK KOMUNITAS

TENTANG PEMELIHARAAN DAN PEMBERSIHAN MCK BAGI


KESEHATAN SEKOLAH

FITRI OCTAVIA

161034

2A KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
MALANG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA PENYULUHAN TENTANG PEMELIHARAAN DAN PEMBERSIHAN


MCK BAGI KESEHATAN SEKOLAH

SMAN 1 KENDURUAN TUBAN

A. Pokok Bahasan : Masalah MCK


B. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian MCK
2. Pentingnya MCK bagi kesehatan
3. Dampak MCK sembarangan bagi
kesehatan
4. Faktor yang mempengaruhi MCK
sembarangan
5. Solusi yang akan di lakukan untuk
mengatasi MCK di SMAN 1
KENDURUAN

C. Sasaran : Siswa siswi SMAN 1 KENDURUAN


D. Waktu : 40 menit
E. Hari/Tanggal : Jumat,27 oktober 2017
F. Analisa Situasi : Pada siswa siswi SMAN 1
KENDURUAN jenis ruang kelas sudah permanen, dan memiliki ventilasi >10%
dari luas lantai ,dengan pencahayaan sinar matahari baik, untuk kebersihan
sendiri kurang .
Untuk pembuangan limbah pada sekolah ini masih kurang, terbukti tidak ada
saluran /got.
Siswa siswi Sman 1 kenduruan mayoritas keluarga petani tapi ada juga sebagai
seorang pemulung sehingga pola kebiasaan kebersihan lingkungan khususnya
pengelolaan kaleng / botol bekas minuman cukup baik .Dan sebagian besar
masyarakatnya dalam pembuangan sampah masih kurang karena masyarakat
belum tahu bagaimana memanfaatkan sampah .
Akan tetapi pada siswa siswi SMAN 1 KENDURUAN tidak mengerti dengan
masalah kesehatan lingkungan dan kesehatan diri khususnya penyalahgunaan
MCK, mayoritas siswa siswi ini melakukan MCK di sungai karena Selain itu
kualitas airnyapun kurang baik ,sehingga banyak siswa siswi yang mengeluh
gatal-gatal pada kulit dan kemerahan.

Tujuan Intruksional Umum:


Setelah dilakukan promosi kesehatan pada siswa siswi Sman 1 kenduruan warga
mampu menjelaskan/ mengetahui tentang pentingnya kesehatan lingkungan dan
kesehatan diri dalam penggunaan MCK yang benar.

Tujuan Instruksional Khusus:

Setelah dilakukan promosi kesehatan SMAN 1 KENDURUAN

1. Siswa siswi mampu menyebutkan pengertian MCK


2. Siswa siswi dapat mengetahui pentingnya MCK bagi kesehatan
3. Siswa siswi mampu menyebutkan Dampak MCK sembarangan bagi
kesehatan
4. Siswa siswi mengetahui Faktor yang mempengaruhi MCK sembarangan
N TAHAP WAKT KEGIATAN FASILITATOR KEGIATAN PESERTA
O U
1 Pendahuluan
a. Mengucapkan salam 07.00 a.selamat pagi adik-adik Sman 1 a.siswa siswi menjawab
kenduruan salam

b .Sebelumnya perkenalkan saya fitri


b. Perkenalan diri 07.30 mahasiswa keperawatan dr.Soepraoen
malang. Disini saya sebagai perwakilan dari b. mengetahui siapa saya :
tim penyuluh yang akan memberikan oh iya
promosi kesehatan pada adik-adik pagi hari
ini Sman 1 kenduruan.

c. Terimakasih sebelumnya kepada siswa


siswi sman 1 kenduruan telah
c. Ucapan terima kasih memberikan ijin kepada kami untuk
melakukan kegiatan promosi kesehatan c. Menerima apresiasi yang
sekaligus membantu kami menggerakkan telah fasilitator berikan (iya
warga desa. Selain itu kami juga sama-sama)
mengucapkan terima kasih kepada warga
yang telah hadir dalam acara ini

d. adik-adik sekalian sebelumnya saya


d.Memberikan kuis akan memberikan angket /brosur agar adik-
untuk data dasar adik lebih jelas dan pahan tentang materi d. Antusias menerima dan
yang saya sampaikan . mendengarkan dengan
seksama
2 Pengajaran / Materi Inti 07.35
a. menjelaskan a. adik-adik sekalian pengertian dari MCK a. Antusias Mendengarkan
pengertian itu sendiri adalah dengan seksama
b. menjelaskan b. MCK itu sangat penting ,dengan adanya b.Antusias Mendengarkan,
pentingnya MCK bagi MCK yang bersih maka.. melihat dan memahami
kesehatan apa yang disampaikan
penyuluh

c. Menjelaskan tentang c. adik-adik sekalian, MCK sembarangan c.Antusias Mendengarkan,


dampak yang memiliki banyak dampak buruk bagi melihat dan memahami apa
ditimbulkan MCK kesehatan,dampak-dampak tersebut yang disampaikan
sembarangan adalah penyuluh.

d. Menjelaskan faktor d. Selanjutnya factor yang mempengaruhi d. Antusias Mendengarkan,


yang mempengaruhi MCK sembarangan antara lain. melihat dan memahami apa
MCK sembarangan yang disampaikan
penyuluh
e.Memberikan solusi e. adik-adik sekalian salah satu solusi e. Antusias Mendengarkan,
yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah MCK pada desa melihat dan memahami apa
untuk mengatasi MCK ini yaitu.. yang disampaikan
pada siswa siswi sman penyuluh. Dan mempunyai
1 kenduruan motivasi untuk melakukan
kegiatan tersebut.

3 Penutup:
a.Menjelaskan a. Perlu diingat adik-adik sekalian, a. Antusias Mendengarkan
kesimpulan dari Kesimpulan dari penyuluhan pada pagi hari dan memahami serta me
serangkaian acara ini adalah review apa yang
disampaikan penyuluh,
sehingga apa yang
disampaikan dapat diingat
peserta.

b. Membuka b.baiklah adik-adik sekalian inilah materi b.Peserta banyak yang


pertanyaan yang dapat saya sampaikan,apabila ada mengajukan pertanyaan
yang kurang mengerti bisa untuk di
tanyakan..

c.. Ucapan terimakasih c. Terimakasih kepada adik-adik sekalian c. iya sama-sama


yang telah hadir, dalam acara ini, semoga
bermanfaat
d. Kami berharap setelah penyuluhan yang
kami laksanakan pada pagi hari ini akan
d. Pesan-Kesan memotivasi warga semua untuk peduli d. Salah satu siswa Ya,
Penutup dengan kesehatan lingkungan, khususnya kami akan berusaha peduli
penggunaan MCK yang benar dan sehat, dengan kesling, dan akan
Kami sangat senang dapat membantu mendukung pelaksanaan
memecahkan masalah yang ada di wilayah program ini nanti
ini
e. Sekian yang dapat kami sampaikan
terimaksih, wasalamualaikum wr.wb
e.Salam penutup e. menjawab salam
1. Masyarakat dapat mengetahui Solusi yang akan dilakukan untuk mengatasi
MCK SMAN 1 KENDURUAN

Materi Pokok Penyuluhan:

Penyuluhan Tentang Kesehatan Lingkungan khususnya masalah MCK di


SMAN 1 KENDURUAN

a. Pengertian MCK
b. Pentingnya MCK bagi kesehatan
c. Dampak MCK sembarangan bagi kesehatan
d. Faktor yang mempengaruhi MCK sembarangan
e. Solusi yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah MCK di
masyarakat tersebut.

Metode Penyuluhan:

1. Ceramah
2. Diskusi/ Tanya jawab

Kegiatan Penyuluhan:

Media/Alat penyuluhan: (lampirkan contohnya)

Banner, Leafleat
Evaluasi Penyuluhan:

Tingkat Kehadiran yang diharapkan: 100% tetapi hanya 90 %

Tingkat Pemahaman masyarakat 90-100%

Antusiasme/ Partisipasi peserta yang diharapkan:

Siswa siswi Sman 1 kenduruan sangat antusias dengan acara penyuluhan atau
promosi kesehatan ,peserta datang tepat waktu,peserta mengikuti acara ini
sampai selesai ,peserta banyak mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan dari penyaji yang melakukan penyuluhan.

Tingkat Pengetahuan yang diharapkan:

Siswa siswi Sman 1 kenduruan dapat memahami dan mengetahui materi yang
di sampaikan oleh penyuluh atau penyaji.

Kisi-kisi pertanyaan: 1. Apakah pengertian dari MCK?

2. Sebutkan salah satu pentingnya MCK bagi


kesehatan!

3. Sebutkan salah satu dampak yang dapat


ditimbulkan MCK sembarangan

4. Sebutkan salah faktor yang mempengaruhi


MCK sembarangan

5. Apakah solusi yang akan dilakukan untuk


mengatasi MCK pada desa ini?
EVALUASI PENYULUHAN/ PROMOSI KESEHATAN

Waktu Penyuluhan : Pagi Hari


Hari/Tanggal Pelaksanaan : jumat, 27 oktober 2017
Jam : 07.30
Strategi Penyuluhan : Ceramah,Diskusi/Tanya jawab
Tempat Pelaksanaan : SMAN 1 KENDURUAN
Jumlah Informasi yang diberikan: 1 materi
Denah Ruangan Penyuluhan :

Keterangan :

Jendela penyuluh

ny. e ny.k

ny. d ny. n

ny.p ny. f

Pintu masuk ny. r ny. A

jendela
1.Evaluasi Input
a. Tim penyuluh kesehatan lengkap dengan jumlah 4orang, terdiri atas:
1observer: 1penyuluh; 1fasilitator; 1observer
b. Tim penyuluh kesehatan menguasai materi penyuluhan dengan konsep
yang sama yaitu tentang kesehatanlingkungan khususnya masalah MCK
c. Lingkungan/ ruang penyuluhan cukup luas untuk peserta penyuluhan,
suasana cukup tenang, ventilasi baik dan cukup terang.
d. Peralatan:
-wireless dan microphone berfungsi dengan baik
-banner dan leaflet menarik dan jelas dibaca
e. Undangan:
-Peserta diundang tertulis 3 hari sebelum hari penyuluhan dan
diingatkan kembali secara lisan pada hari penyuluhan
-100% peserta yang diundang tetapi hanya 90% yang datang pada
acara penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
a.Pembawa acara, fasilitator, observer, penyuluh menjalankan fungsinya
sesuai dengan uraian tugas.
b. Penyuluh menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan suasana
rileks
c. 90% peserta mengikuti secara aktif acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
d. 90% peserta bertanya tentang materi penyuluhan
Daftar pertanyaan:
No Nama Pertanyaan Jawaban
1 Darmin Bagaimana jika nanti Dengan cara membentuk
sudah di bangun MCK keswadayaan
baru sebagian warga masyarakat(KSM) atau
masih BAB di sungai? Organisasi Masyarakat
Setempat(OSM) agar
program MCK komunal bisa
berjalan sesuai rencana
2 Rina Dari mana dana untuk Baik ibu, terimakasih atas
pembangunan MCK? pertanyaannya,nanti ada
bantuan dari pemerintah tapi
untuk masyarakat ini tiap
minggunya ada iuran di
maksudkan untuk
memfasilitasi MCK nanti.
3 Bambang Dimana rencananya akan Baik bapak, terimakasih atas
di bangunnya MCK? pertanyaannya MCK ini kan
demi kepentingan kesehatan
maka masyarakat yang
bersangkutan harus bersedia
menyiapkan tanah untuk
pembangunan MCK.
4 Airin Bagaimana nanti cara kita Pertama yaitu dari
untuk merawat MCK kesadaran masing-masing
baru? warga bahwa toilet yang
kotor dapat menjadi sumber
penyakit dan akan
membahayakan kesehatan
.Kedua di buat jadwal untuk
membersihkan kamar mandi
dan wc setiap pagi.
5 Dan seterusnya.

3. Evaluasi Output

a. 90% peserta dapat menjelaskan pengertian MCK siswa siswi sman 1


kenduruan

b. 90% warga dapat mengerti pentingnya MCK bagi kesehatan

c. 90% peserta dapat menyebutkan salah satu dampak dari MCK


sembarangan

d.90% peserta dapat menyebutkan salah satu factor yang mempengaruhi MCK
sembarangan

e. 80% peserta dapat menyebutkan salah satu solusi yang akan dilakukan
untuk mengatasi MCK di sman 1 kenduruan
MATERI/ BAHAN PENYULUHAN:

A. Pengertian MCK
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan paling mendasar dari kehidupan
masyarakat yang merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memberikan
pelayanan yang terbaik.
MCK singkatan dari Mandi, Cuci, Kakus adalah salah satu sarana fasilitas
umum yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga untuk keperluan mandi,
mencuci, dan buang air di lokasi permukiman tertentu yang dinilai berpenduduk
cukup padat dan tingkat kemampuan ekonomi rendah (Pengembangan Prasarana
Perdesaan (P2D), 2002). MCK komunal/umum adalah sarana umum yang digunakan
bersama oleh beberapa keluarga untuk mandi, mencuci dan buang air di lokasi
pemukiman yang berpenduduk dengan kepadatan sedang sampai tinggi (300-500
orang/Ha) (Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, 2001).

Jenis MCK Komunal dibagi menjadi 2 (dua) terkait dengan fungsinya pelayanannya
yaitu: (Proyek REKOMPAK JRF, 2008)

1. MCK lapangan evakuasi/penampungan pengungsi. MCK ini berfungsi untuk


melayani para pengungsi yang mengungsi akibat terjadi bencana, sehingga lokasinya
harus berada tidak jauh dari lokasi pengungsian (dalam radius +/- 50 m dari lapangan
evakuasi). Bangunan MCK dibuat Typical untuk kebutuhan 50 orang, dengan
pertimbangan disediakan lahan untuk portable MCK.
2. MCK untuk penyehatan lingkungan pemukiman. MCK ini berfungsi untuk
melayani masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki tempat mandi, cuci dan
kakus pribadi, sehingga memiliki kebiasaan yang dianggap kurang sehat .
Dalam melakukan kebutuhan mandi, cuci dan buang airnya. Lokasi MCK jenis ini
idealnya harus ditengah para penggunanya/ pemanfaatnya dengan radius 50 100m
dari rumah penduduk dan luas daerah pelayanan maksimum untuk 1 MCK adalah 3
ha.

Disain MCK sangat tekait dengan kebiasaan atau budaya masyarakat setempat
sehingga disain tersebut perlu dimusyawarahkan dengan masyarakat pengguna
dengan tetap menjaga kaidah kaidah MCK yang sehat.

Tujuan dibangun MCK dengan sistem komunal di pemukiman padat adalah, sebagai
berikut : (Soenarto, 1992)
1. Untuk mengkomunalkan sarana mandi, cuci, dan kakus agar limbahnya mudah
dikendalikan dan pencemaran lingkungan dapat dibatasi,

2. Serta memudahkan pengadaan air bersih.

3. Di samping itu juga untuk melestarikan budaya mandi bersama, seperti di daerah
asal mereka.

4. Kawasan yang padat penduduknya, umumnya luas rumah di bawah luas hunian
baku per jiwa.

Air bersih untuk MCK komunal bisa berasal dari:


1. Sambungan air bersih PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)

2. Air tanah : sumber air bersih yang berasal dan air tanah, lokasinya minimal 11 m
dari sumber pengotoran sumber air bersih dan pengambilan air tanah dapat berupa:

3. Sumur bor : sekeliling sumur harus terbuat dan bahan kedap air selebar minimal
1,20 m dan pipa selubung sumur harus terbuat dari lantai kedap air sampai kedalaman
minimal 2,00 m dari permukaan lantai.
4. Sumur gali : sekeliling sumur harus terbuat dari lantai rapat air selebar minimal
1,20 m dan dindingnya harus terbuat dari konstruksi yang aman, kuat dan kedap air
sampai ketinggian ke atas 0,75 m dan ke bawah minimal 3,00 m dari permukaan
lantai .

5. Air hujan : bagi daerah yang curah hujannya di atas 1300 mm/tahun dapat dibuat
bak penampung air hujan.

6. Mata air : dilengkapi dengan bangunan penangkap air.

Besarnya kebutuhan air untuk MCK adalah:


1. Minimal 20 Liter/orang/hari untuk mandi

2. Minimal 15 Liter/orang/hari untuk cuci

3. Minimal 10 Liter/orang/hari untuk kakus

B. Pentingnya MCK bagi kesehatan

MCK adalah symbol dari hati. MCK bersih, maka bersih pulalah perangai,
dan hati kita. Bangunan megah adalah simbol dari kecantikan, ketampanan dan
kegagahan kita. Bangunan yg megah belumlah tentu MCKnya bersih. Maka
sesungguhnya Kecantikan rupa belumlah tentu cantik pula isi hati kita. Memang ada
sesuatu yg angkuh dalam diri kita, sesuatu yg ingin diperhatikan dan dihargai bahkan
dilayani. Barangkali sikap ini sah-sah saja, namun bukan berarti kita harus melupakan
untuk meng MCK kan hati kita masing-masing. Sebagian orang beranggapan sulit,
namun sebagian lagi beranggapan itu bak malam pertama dgn gadis perawan.
Awalnya saja yg sulit tapi setelah itu akan menjadi kebiasaan yg menyenangkan,
menjadi tuntutan dan target. Dan untuk mempertahankan semua itu harus
memerlukan keseriusan.
Mendorong perilaku positif warga dalam berperilaku hidup sehatsehari hari,
utamanya dalam BAB tidak di sembarang tempat, dan menjaga lingkungan agar tetap
bersih dan sehat.
Dengan adanya MCK komunal di harapkan warga sadar dan mulai terbuka dalam
menjaga kesehatan terutama kesehatan dirinya sendiri,dan kebiasaan BAB
sembarangan tidak lagi dilakukan .

C. Dampak MCK sembarangan bagi kesehatan

Budaya hidup sehat sepertinya masih menjauh dari sebagian masyarakat


Indonesia. Hal ini terbukti, hampir 70% masyarakat masih terbiasa buang air besar
(BAB) sembarangan.Dampaknya, sebanyak 70 juta penduduk Indonesia masih buang
air besar sembarangan. Imbasnya, dari setiap 100 ribu bayi yang lahir, 75 di
antaranya meninggal sebelum menginjak usia lima tahun akibat diare. Setiap tahun,
15 ribu anak meninggal akibat yang sama. Ada lebih dari 423 kasus per 1.000
penduduk.

Diare terjadi bila perut kita terinfeksi mikroba yang dibawa tinja.Tak hanya
diare. Penyakit demam tifus, kolera hingga hepatitis A menghantui masyarakat akibat
mikroba yang terbawa oleh perilaku tidak sehat masyarakat. Parahnya, bagi orang
miskin, sanitasi tidak menjadi prioritas utama. Ini yang membuat 80 persen air tanah
tercemar,bahwa sumber terjadinya penyakit adalah tinja. Dengan demikian untuk
memutuskan rantai penularan penyakit dapat dilakukan dengan memperbaiki sanitasi
lingkungan. Tersediannya jamban, merupakan usaha untuk memperbaiki sanitasi
dasar dan dapat memutuskan rantai penularan penyakit

Selain itu dampak dari BAB sembarangan yaitu gatal gatal pada kulit dan
kemerahan karena mayoritas warga disini mandi dan mencuci baju di sungai itu juga
sehingga mengakibatkan banyak warga yang mengeluh gatal-gatal pada
kulitnya.Akibatnya sungai ini sudah tidak layak untuk dipakai warna airnya sangat
keruh tapi warga sini tetap menggunakannya untuk keperluan sehari-harinya

D. Faktor yang mempengaruhi masalah MCK

Gambar:Seorang Warga membersihkan badan di tempat mandi cuci kakus (MCK) di


irigasi Kampung ...

1. Kebiasaan mencuci, memasak, sekaligus buang air di sungai


2. Buang sampah sembarangan yaitu ke dalam sungai.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat di desa mengenai kebersihandan
kesehatan diri sendiri dan lingkungan.
4. Tingkat ekonomi yang rendah menyebabkan timbulnya kebiasaanmasyarakat
untuk saling pinjam perabotan rumah tangga sepertihanduk, pakaian, sarung,
bahkan bantal, guling dan kasurnya.
5. Tidak tersedianya sumber air bersih untuk melakukan pekerjaanrumah tangga
seperti mencuci, memasak.
6. Kurangnya penyuluhan kebersihan dan kesehatan diri sendiri danlingkungan.
7. Tidak tersedianya WC dengan syarat yang memadai untuk mandidan buang
air sehari-hari.
8. Tingkat pendidikan warga yang tersedia di desa hanya sampaitingkat SMP,
menyebabkan pengetahuan akan kepentingan menjagalingkungan dan
kesehatan diri sendiri kurang. Dan juga persepsi wargayang menganggap air
sungai tetap bersih untuk digunakan sebagai sumber air utama

E. Solusi yang dilakukan untuk penanganan MCK

Di bangunnya program MCK komunaldapat memberikan solusi kostruktif


dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat sekaligus sebagai wujud
kepedulian pemerintah daerah terhadap kebutuhan mengenai kebersihan
lingkungan. "Mari kita jaga dan pelihara MCK Plus ini dengan sebaik baiknya agar
dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat sehingga tidak ada lagi masyarakat
yang melakukan MCK di sembarang tempat.
Penatalaksanaan MCK
a. Tata letak MCK
1. Bentuk lay out disesuaikan dengan lahan yang tersedia
2. Harus dekat dengan sumber air
3. Relatif dekat dengan pemakai, harus disepakati oleh masyarakatpemakai
.

b.Pemeliharaan MCK
1.Dibentuk penanggung-jawab diantara pemakai
2.Pemeliharaan MCK dapat mengikuti petunjuk teknis PNPM MandiriPerdesaan
3.Kerusakan yang sering terjadi pada pintu dan kran
4.Jika septic tank sudah penuh harus dikuras

Referensi/ Sumber buku:

ISSDP, Team Teknis Pembangunan Sanitasi,Buku Referen


SI OPSI Sistem dan Teknologi Sanitasi,Desember 2009
SNI:03-2399-2002-Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum
Cipta Karya , Direktorat Penyehatan Lingkungan Pemukiman.1987.Rencana
Sistem Tangki Septik
Pengembangan Prasarana Perdesaan (P2D), 2002
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, 2001).
Soenarto,1992

Anda mungkin juga menyukai