Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya kebutuhan manusia, semakin beragam pulakebutuhan


manusia. Ini dapat dilihat dari aspek teknik sipil. Pada jaman dahuluorang membuat
jalanhanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil, tapikini semuanya telah
berubah, manusia berusaha membuat segalanya dengankualitas yang lebih baik dengan
menggunakan teknologi rekayasa guna memenuhikebutuhannya.Pembangunan dalam setiap
bidangyang berhubungan dengan teknik sipildimulai dari bangunan gedung, jembatan, jalan,
dan bangunan lainnya tidak akanterpisahkan dari bahan yang berasal dari dalam perut bumi.
Mulai dari batuan, batubara, minyak bumi sampai berbagai macam mineral yang langsung
digunakanmaupun yang diolah terlebih dahulu.Untuk itu dalam kesempatan ini, kami akan
membahas masalah tentang bajaterutama definisi baja, jenis-jenis baja, sifat-sifat baja, proses
pembuatan baja danlain-lain.Tujuan dibuatnya makalah ini adalahuntuk menyampaikan segala
informasitentang bahan bangunan yang terbuat dari baja seperti definisi baja,
perkembanganbaja, proses pembuatan baja, jenis-jenisnya, dan sifat-sifatnya agar
mahasiswadapat mengetahui kriteria secara pasti produk bahan bangunan olahan baja
tersebutuntuk diterapkan dalam ilmu sipil.

1
BAB II

ISI

A.Pengertian Baja

Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai
dariperalatan dapur, transportasi, generator pembangkitlistrik, sampai kerangka gedung dan
jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di
antarabarang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen
dariprodukbarangberbahanlogam.

B.Perkembangan Baja

1.Sejarah Baja diDunia

Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM


Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama400
tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburanbesi mulai
diketahui secara luas.
Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria
jugamempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya.
Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya.
Tahun 700600 SM, Cina belajar membuat besi.
Tahun 400500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa.
Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja
Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada1000 M
pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.
1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.
1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa.

2.Sejarah Baja di Indonesia

2
Menurut penelitian jumlah konsumsi baja suatu bangsa dapat dijadikan indikator
tingkat kemajuan dankesejahteraan bangsa. Negara-negara maju umumnya mengonsumsi 700
kilogram baja per jiwa per tahun. Masyarakat Indonesia baru mengonsumsi 20 kilogramper
jiwa. Ini berarti baja masih belum dirasakan keberadaannya oleh masyarakat Indonesia.

Baja dengan nilai ekonomi tinggi dan berfungsi vital masih belum mendapat perhatian
dengan baik oleh pemerintah. Maka, daya dukung baja terhadap kinerja dan performan proses
produksi sangat lemah. Dampaknya, produk-produk Indonesia belum bisaber kompetisi
dengan produk dari negara lain baik dalam jumlah produksi, kualitas, danketepatan waktu
penyebarannya.Indonesia yang dikenal kaya sumber daya alam harus mengimpor 100 persen
bahanbakubaja (pellet) dan 60-70 persen scrap baja untuk keperluan industri bajanya. Ini
masih ditambah teknologi pengolahan baja yang tidak efisien karena menggunakan sumber
energi gas yang semakin meningkat harganya serta teknologi yang masih tergantung kepadanegara pemberi
lisensinya.

Dari hasil survei, diketahui bahwa cadangan bijih besi di Indonesia berjumlah cukupbesar dan tersebar
di beberapa pulau, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, danIrian Jaya dengan total melebihi
1.300 juta ton, meskipundengan kadar kandungan besiyang masih rendah antara 35-58 persen Fe.
Sementara itu, bahan pendukung, seperti batubara dan kapur, juga melimpah di Pulau Sumatera dan
Kalimantan. Cadangan ini dapatmemenuhi konsumsi besi baja dalam negeri sekitar 2,5 ton per jiwa. Berarti
Indonesia punyamodal menjadi masyarakat berbasis industri.

C.Proses Pembuatan Baja

1.Macam Proses Pembuatan

Baja diproduksi di dalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baok padat maupun
cair, besi bekas (sekrap)dan beberapa paduan logam.Ada beberapa proses pembuatan baja
antarara lain:

1.proses konvertor

terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping

Sistem kerja

3
Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 0C,
Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja.( 1/8 dari volume konvertor)
Kembali ditegakkan.
Udara dengan tekanan 1,52 atm dihembuskan dari kompresor.
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.

Proses Bassemer (asam)

lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan apiyang mengandung kwarsa
asamatauaksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan
sebab dapat bereaksi dengan SiO2,

SiO 2 + CaO CaSiO 3

proses Thomas (basa)


Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahanapi bisa atau dolomit
[kalsiumkarbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih
yangmengandung P antara 1,72 %, Mn 12 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan
Siterbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan
zat kapur (CaO).

2.Proses Siemens Martin

Menggunakan sistem generator ( 3000 0C) fungsi dari generator adalah:

a.memanaskan gas dan udara


b.sebagai fundamental/landasan dapur
c.menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,
Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2)
besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3+ 60 % CaCO3)

3.Proses Basic Oxygen Furnace

logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)

4
Oksigen ( 1000) ditiupkan lewatOxygen Lance ke ruang bakar dengan
kecepatantinggi. (55 m3(99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2
ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.

Keuntungan dari BOF adalah

BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen


Proses hanya lebih-kurang 50 menit
Tidak perlu tuyer di bagian bawah
Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu dari pada karbon
Biaya operasi murah

4.Proses Dapur Listrik

temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik

Keuntungan:

Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat


Temperatur dapat diatur
Efisiensi termis dapur tinggi
Cairan besi terlndungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik

5.Proses dapur kopel

Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang

Proses

pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.


Bahan bakar(arangkayu dan kokas) dinyalakan selama 15 jam.
kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai700800 mm
dari dasar tungku.
besi kasar dan baja bekas kira-kira 1015 % ton/jam dimasukkan.
15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.

5
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan
terurai menjadi:

CaCO3 CaO+Ca2
CO2 akan menjadi dengan karbon:
CO2+C 2CO

GasCOyang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan


untukpembangkit mesin-mesin lain.

6.Proses dapur cawan


Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besikasar dalam cawan,
kemudian dapur ditutup rapat.
Kemudiandimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan danmuatan
dalam cawan akan mencair.
Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa denganmenambahkan unsur-unsur
paduan yang diperlukan

D.Klasifikasi Baja
1.Menurut komposisi kimianya
a.Baja karbon(carbon steel ), dibagi menjadi tiga yaitu;
Baja karbon rendah (low carbon steel )machine, machinery dan mild steel
-0,05 % - 0,30 %
Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin.Penggunaannya:
-0,05 % - 0,20 %
automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws,nails .
-0,20 % - 0,30 % : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.
Baja karbon menengah (medium carbon steel )
-Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
-Sifatnya sulit untukdibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:
-0,30 % - 0,40 % C: connecting rods, crank pins, axles.

6
-0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers .
-0,50 % - 0,60 % C : hammers dan sledges.
Baja karbontinggi (high carbon steel )tool steel
-Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 %-1,50 % C
Penggunaan
-screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws,hammers,vise jawsknives,
drills .tools for turning brass andwood, reamers ,tools for turning hard metals, saws for
cutting steel, wire drawing dies, fine cutters

b.Baja paduan (alloy steel)


Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
1.Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik
dansebagainya)
2.Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
3.Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia
(oksidasidanreduksi)Untuk membuat sifat-sifat spesial

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:


1.Low alloy steel ,jika elemen paduannya 2,5 %
2.Medium alloy steel , jika elemen paduannya 2,510 %
3.High alloy steel , jika elemen paduannya > 10 %
Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus(special alloy steel )
danhighspeed steel .
Baja Paduan Khusus (special alloy steel )
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,manganese,
molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebutke dalam baja maka baja
paduan tersebut akan merubahsifat-sifat mekanik dan kimianyasepertimenjadi lebih keras,
kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel ).
High Speed Steel (HSS)Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 %-1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potongseperti

7
drills, reamers, countersinks, lathe tool bits danmilling cutters . Disebut High Speed Steel karena
alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat
dibanding dengancarbon steel . Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada
carbon steel.
Baja Paduan dengan Sifat Khusus
1. Baja tahan karat (Staniless Steel)
Sifatnya antara lain:
emiliki daya tahan yang baik terhadappanas, karat dan goresan/gesekan
Tahan temperature rendah maupun tinggi
Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
Tahan terhadap oksidasi
Kuat dan dapat ditempa
Mudah dibersihkan
Mengkilat dantampak menarik
2.High Strength Low Alloy Steel (HSLS)
Sifat dari HSLA adalah mem i l ikitensile strength yang tinggi, anti bocor, tahanterhadap abrasi, mudah
dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baikdan sifat mampu las yang tinggi
(weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas makabaja ini diproses secara khusus dengan
menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu),nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum
(Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.
3.Baja Perkakas(tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam ataumudah diasah, tahan panas,
kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara
lain:
a.Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI),Shock resisting
(Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut danrepeat loading.
Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.b.

8
b. Cool work tool steel , diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yangberbeda-beda.
Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di
udara.
c. Hot Work Steel ( t i p e T d a n M ) , m u l a - m u l a d i p a n a s k a n h i n g g a ( 3 0 0 5 0 0 )
C d a n didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten danmolybdenum
sehingga sifatnya keras.
d. High Speed , merupakan hasil paduan baja dengan tungsten danmolybdenum
tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahanpanas tetapi tidak
tahan kejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidakcocok untuk beban
dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.

Klasifikasi lain antara lain :


a.Menurut penggunaanya:
Baja konstruksi (structural steel ), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
Baja perkakas (t o o l s t e e l ), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.b.Baja dengan sifat
fisik dan kimia khusus:
Baja tahan garam (acid-resisting steel )
Baja tahan panas (heat resistant steel )
Baja tanpa sisik (non scaling steel )
Electric steel
Magnetic steel1
Non magnetic steel
Baja tahan pakai (wear resisting steel )
Baja tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi
kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
1. Baja karbon kontruksi
2. Baja karbon perkakas
3. Baja paduan kontruksi
4. Baja paduan perkakas

9
5. Baja kontruksi paduan tinggi
Selain itu baja juga diklasifikasikan menurut kualitas
1. Baja kualitas biasa
2. Baja kualitas baik
3. Baja kualiatas tinggi

E.Profil Baja
ada 2 macam bentuk profil baja berdasarkan cara pembuatannya :
Hot Rolled Shapes (mengandung residual stress).
Cold Formed Shapes (light gage cold form steel

Standart Rolled Shapes

Beberapa Cold Formed shapes

10
F. Sifat Sifat Baja
Sifatsifat utama baja untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan :
Keteguhan (solidity) artinya mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekananatau
lentur
Elastisitas (elasticity) artinyakemampuan /kesanggupan untuk dalam batasbatas
pembebanan tertentu, sesudahnya pem-bebanan ditiadakan kembalikepada bentuk semula.
Kekenyalan / keliatan (tenacity) artinya kemampuan/kesanggupan untukdapat
menerima perubahan perubahan bentuk yang besartanpa menderitakerugian-kerugian
berupa cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dandalam untuk jangka
waktu pendek
Kemungkinan ditempa-(maleability) sifat dalam keadaan merah pijar
menjadilembek dan plastis sehingga dapat dirubah bentuknya
Kemungkinan dilas (weklability) artinya sifat dalam keadaan panas dapatdigabungkan
satu sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahantambahan, tampa merugikan
sifat-sifat keteguhannya
Kekerasan (hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.

G.Macam-Macam Baja
Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macambentuk sebagai
berikut :
1) Baja Pelat Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengantebal antara 3
mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara150 mm s.d 4300 mm dengan
panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Stripbiasanya dengan lebar 600 mm dengan
panjang 3 s.d 6 meter pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai
bentuk motif. Namununtuk keperluan konstruksi pada umumnya digunakan baja pelat yang
polos ratadengan lebar dapat dipotong sendiri sesuaidengan kebutuhan.
2) Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berdrofil
dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun
dapatdipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil
penampang baja dapat dilihat/dipelajari dalam buku Daftar-Daftar UntukKonstruksi Baja(

11
daftar baja lama ) danTabel Profil Konstruksi Baja( daftar bajayang baru ). Dalam
daftar baja lama terdapat profil INP, Kanal, DIN, DiE, DiR, DiL,INP, DIN, Profil T,
Profil L ( baja siku s ama kaki dan tidak sama kaki ), batangprofil segi empat sama sisi, dan
batang profil bulat, juga daftar paku keling, baut, danlas. Sedangkan daftar baja yang
baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL, INP,DIN, batang profil segiempat sama sisi,
batang profil bulat, daftar paku keling, baut,dan las tidak ada, yang ada adalah :
profil WF, Light Beam and Joists, H BearingPiles, Structural Tees, Profil Kanal,
Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama kaki ),Daftar Faktor Tekuk ( ) Light Lip
Channels, Light Channel, Hollow StructuralTubings ( profil tabung segi empat ), Circular
Hollow Sections ( profil tabung bulat ),serta tabel-tabel \pelengkap lainnya. Kedua
daftar baja tersebut di atas masih tetapdigunakan kedua-duanya karena saling melengkapi
satu sama lain. Untukmemahami profil-profil baja secara lebih mendetail maka pelajarilah secara
telitikedua daftar baja tersebut di atas. Sebagai petunjuk tentang buku referensi
lihatDaftar Pustaka di bagian belakang dari modul ini.
3) Baja Beton Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untukkonstruksi
beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan berbagaimacam ukuran diameter,
panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan berpenampangbulat polos, jugabaja tulangan
yang diprofilkan. Untuk baja beton tidak dibahasdalam modul ini.

BAJA GOL.1
Yang termasuk dalam golongan 1 adalah baja St 37 yang lazim diguna-kan di Eropadan
Indonesia.Baja ini dibuat melalui proses thomas dan Martin.Angka 37 berarti bahwaminimum keteguhan
putus tarik adalah 37 Kg/mm2.Baja St 00 juga termasuk dalamgolongan 1 dengan kwalitas
perdagangan.Dipergunakan untuk konstruksi gedung-gedungyang kurang penting sehingga pengetesan tidak
diperlukan cukup hanya melaluipengelihatan

BAJA G0L.2
Keuntungan:
Digunakan bila konstruksi memerlukan bahan yang ringan.
Lebih tahan terhadap pertukar-an beban.
Menjadikan tegangan sekunder lebih kecil

12
Kerugian:
Harganya lebih tinggi.
Sifatnya lebih getas.
Mengerjakannya lebih sulit karena lebih keras
Jika digunakan jembatan menjadi tidak kaku atau lendutannya besar

H.Standar Penggunaan Baja


Beberapa standar yang digunakan untuk perencanaan struktur baja:
PPBBI : Penentuan Perencanaan Bangunan BajaIndonesia
AISC : American Institut of Steel Construction
ASTM : America Society for Teding Material
DIN : Denteh Industrial Narmen
JIS : Japan Industrial Standard

Standar AISI dan SAE

13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Baja adalah perpaduan antara besi (Fe)dan karbon(Ca).Dari masa ke masa
perkembangan baja di dunia semakin maju,proses pembuatan pun bermacam-macam serta
banyak cara yang bisa digunakan dalam pengolahanya,selain itu baja juga mempunyai tipe-
tipe tertentu serta sifat-sifat yang terkandung di dalamya,sehingga dapt kita ketahui mana baja
yang berkualitas biasa,kualitas baik dan kualitas baik dan kualitas tinggi.

Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasandalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerenaterbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannyadengan makalah ini.Kami mengharapkan agar pembaca dapat
memahami isi yang kami maksudkandalam makalahini.Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan
untuk kita semua.

14
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Imelda.2008.Baja Ringan.[Terhubung Berkala].http://books.google.co.id/books.(22


September2012)
Anonim.2008.Proses Pembuatan Baja Secara Duplex [Terhubung Berkala].http://www.scribd.com/-
doc/ /proses-pembuatan-baja-secaraduplex#download.(23 September 2012)
Binus.2006.StrukturBaja.[TerhubungBerkala].http://www.repository.binus.ac.id/content//500
941-3522.ppt.(20 september 2012)
Gunadarma.2008.Baja danSifatSifatnya[Terhubung Berkala].http://www.elearning.gunadarma
.ac.id /doc/ modul//bab2_baja_dan_sifat_sifatnya.pdf.(20 September 2012)
HasnanS, Ahmad.2011.Mengenal Baja[Terhubung Berkala].http://www..scribd.com/doc//
sejarah-baja.(21 september 2012)
IqbalHaqi,Muh.2011.HardeningPada Baja Karbon Tinggi[TerhubungBerkala].http://www.oke.
or.id/?file_id=22.(24 September 2012)
Rato.2008.SejarahStrukturBaja.[Terhubung Berkala].http://www.rathocivil02.wordpress.com/200
8- /06/25/sejarah-struktur-baja/.(1 Oktober 2012)
Supriatna, Nandan.2010.MacamMacamProfilBaja.[TerhubungBerkala].http://www.file.upi.ed/
/ -Macam_macam_profil_baja.pdf.(21 September 2012)
Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1998.Buku Ajar Petunjuk Praktikum BahanBangunan.Yogyakarta:
UGM-press.Yuli.2006.
Sejarah Baja.
[Terhubung Berkala].http://www.chemistry161.blogspot.com/2009/02/sejar-ah_baja.html.(27
September 2012

15

Anda mungkin juga menyukai