Tek BHN
Tek BHN
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
A.Pengertian Baja
Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai
dariperalatan dapur, transportasi, generator pembangkitlistrik, sampai kerangka gedung dan
jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di
antarabarang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen
dariprodukbarangberbahanlogam.
B.Perkembangan Baja
2
Menurut penelitian jumlah konsumsi baja suatu bangsa dapat dijadikan indikator
tingkat kemajuan dankesejahteraan bangsa. Negara-negara maju umumnya mengonsumsi 700
kilogram baja per jiwa per tahun. Masyarakat Indonesia baru mengonsumsi 20 kilogramper
jiwa. Ini berarti baja masih belum dirasakan keberadaannya oleh masyarakat Indonesia.
Baja dengan nilai ekonomi tinggi dan berfungsi vital masih belum mendapat perhatian
dengan baik oleh pemerintah. Maka, daya dukung baja terhadap kinerja dan performan proses
produksi sangat lemah. Dampaknya, produk-produk Indonesia belum bisaber kompetisi
dengan produk dari negara lain baik dalam jumlah produksi, kualitas, danketepatan waktu
penyebarannya.Indonesia yang dikenal kaya sumber daya alam harus mengimpor 100 persen
bahanbakubaja (pellet) dan 60-70 persen scrap baja untuk keperluan industri bajanya. Ini
masih ditambah teknologi pengolahan baja yang tidak efisien karena menggunakan sumber
energi gas yang semakin meningkat harganya serta teknologi yang masih tergantung kepadanegara pemberi
lisensinya.
Dari hasil survei, diketahui bahwa cadangan bijih besi di Indonesia berjumlah cukupbesar dan tersebar
di beberapa pulau, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, danIrian Jaya dengan total melebihi
1.300 juta ton, meskipundengan kadar kandungan besiyang masih rendah antara 35-58 persen Fe.
Sementara itu, bahan pendukung, seperti batubara dan kapur, juga melimpah di Pulau Sumatera dan
Kalimantan. Cadangan ini dapatmemenuhi konsumsi besi baja dalam negeri sekitar 2,5 ton per jiwa. Berarti
Indonesia punyamodal menjadi masyarakat berbasis industri.
Baja diproduksi di dalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baok padat maupun
cair, besi bekas (sekrap)dan beberapa paduan logam.Ada beberapa proses pembuatan baja
antarara lain:
1.proses konvertor
terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping
Sistem kerja
3
Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 0C,
Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja.( 1/8 dari volume konvertor)
Kembali ditegakkan.
Udara dengan tekanan 1,52 atm dihembuskan dari kompresor.
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan apiyang mengandung kwarsa
asamatauaksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan
sebab dapat bereaksi dengan SiO2,
4
Oksigen ( 1000) ditiupkan lewatOxygen Lance ke ruang bakar dengan
kecepatantinggi. (55 m3(99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2
ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik
Keuntungan:
Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang
Proses
5
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan
terurai menjadi:
CaCO3 CaO+Ca2
CO2 akan menjadi dengan karbon:
CO2+C 2CO
D.Klasifikasi Baja
1.Menurut komposisi kimianya
a.Baja karbon(carbon steel ), dibagi menjadi tiga yaitu;
Baja karbon rendah (low carbon steel )machine, machinery dan mild steel
-0,05 % - 0,30 %
Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin.Penggunaannya:
-0,05 % - 0,20 %
automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws,nails .
-0,20 % - 0,30 % : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.
Baja karbon menengah (medium carbon steel )
-Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
-Sifatnya sulit untukdibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:
-0,30 % - 0,40 % C: connecting rods, crank pins, axles.
6
-0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers .
-0,50 % - 0,60 % C : hammers dan sledges.
Baja karbontinggi (high carbon steel )tool steel
-Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 %-1,50 % C
Penggunaan
-screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws,hammers,vise jawsknives,
drills .tools for turning brass andwood, reamers ,tools for turning hard metals, saws for
cutting steel, wire drawing dies, fine cutters
7
drills, reamers, countersinks, lathe tool bits danmilling cutters . Disebut High Speed Steel karena
alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat
dibanding dengancarbon steel . Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada
carbon steel.
Baja Paduan dengan Sifat Khusus
1. Baja tahan karat (Staniless Steel)
Sifatnya antara lain:
emiliki daya tahan yang baik terhadappanas, karat dan goresan/gesekan
Tahan temperature rendah maupun tinggi
Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
Tahan terhadap oksidasi
Kuat dan dapat ditempa
Mudah dibersihkan
Mengkilat dantampak menarik
2.High Strength Low Alloy Steel (HSLS)
Sifat dari HSLA adalah mem i l ikitensile strength yang tinggi, anti bocor, tahanterhadap abrasi, mudah
dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baikdan sifat mampu las yang tinggi
(weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas makabaja ini diproses secara khusus dengan
menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu),nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum
(Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.
3.Baja Perkakas(tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam ataumudah diasah, tahan panas,
kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara
lain:
a.Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI),Shock resisting
(Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut danrepeat loading.
Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.b.
8
b. Cool work tool steel , diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yangberbeda-beda.
Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di
udara.
c. Hot Work Steel ( t i p e T d a n M ) , m u l a - m u l a d i p a n a s k a n h i n g g a ( 3 0 0 5 0 0 )
C d a n didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten danmolybdenum
sehingga sifatnya keras.
d. High Speed , merupakan hasil paduan baja dengan tungsten danmolybdenum
tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahanpanas tetapi tidak
tahan kejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidakcocok untuk beban
dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
9
5. Baja kontruksi paduan tinggi
Selain itu baja juga diklasifikasikan menurut kualitas
1. Baja kualitas biasa
2. Baja kualitas baik
3. Baja kualiatas tinggi
E.Profil Baja
ada 2 macam bentuk profil baja berdasarkan cara pembuatannya :
Hot Rolled Shapes (mengandung residual stress).
Cold Formed Shapes (light gage cold form steel
10
F. Sifat Sifat Baja
Sifatsifat utama baja untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan :
Keteguhan (solidity) artinya mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekananatau
lentur
Elastisitas (elasticity) artinyakemampuan /kesanggupan untuk dalam batasbatas
pembebanan tertentu, sesudahnya pem-bebanan ditiadakan kembalikepada bentuk semula.
Kekenyalan / keliatan (tenacity) artinya kemampuan/kesanggupan untukdapat
menerima perubahan perubahan bentuk yang besartanpa menderitakerugian-kerugian
berupa cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dandalam untuk jangka
waktu pendek
Kemungkinan ditempa-(maleability) sifat dalam keadaan merah pijar
menjadilembek dan plastis sehingga dapat dirubah bentuknya
Kemungkinan dilas (weklability) artinya sifat dalam keadaan panas dapatdigabungkan
satu sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahantambahan, tampa merugikan
sifat-sifat keteguhannya
Kekerasan (hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
G.Macam-Macam Baja
Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macambentuk sebagai
berikut :
1) Baja Pelat Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengantebal antara 3
mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara150 mm s.d 4300 mm dengan
panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Stripbiasanya dengan lebar 600 mm dengan
panjang 3 s.d 6 meter pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai
bentuk motif. Namununtuk keperluan konstruksi pada umumnya digunakan baja pelat yang
polos ratadengan lebar dapat dipotong sendiri sesuaidengan kebutuhan.
2) Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berdrofil
dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun
dapatdipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil
penampang baja dapat dilihat/dipelajari dalam buku Daftar-Daftar UntukKonstruksi Baja(
11
daftar baja lama ) danTabel Profil Konstruksi Baja( daftar bajayang baru ). Dalam
daftar baja lama terdapat profil INP, Kanal, DIN, DiE, DiR, DiL,INP, DIN, Profil T,
Profil L ( baja siku s ama kaki dan tidak sama kaki ), batangprofil segi empat sama sisi, dan
batang profil bulat, juga daftar paku keling, baut, danlas. Sedangkan daftar baja yang
baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL, INP,DIN, batang profil segiempat sama sisi,
batang profil bulat, daftar paku keling, baut,dan las tidak ada, yang ada adalah :
profil WF, Light Beam and Joists, H BearingPiles, Structural Tees, Profil Kanal,
Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama kaki ),Daftar Faktor Tekuk ( ) Light Lip
Channels, Light Channel, Hollow StructuralTubings ( profil tabung segi empat ), Circular
Hollow Sections ( profil tabung bulat ),serta tabel-tabel \pelengkap lainnya. Kedua
daftar baja tersebut di atas masih tetapdigunakan kedua-duanya karena saling melengkapi
satu sama lain. Untukmemahami profil-profil baja secara lebih mendetail maka pelajarilah secara
telitikedua daftar baja tersebut di atas. Sebagai petunjuk tentang buku referensi
lihatDaftar Pustaka di bagian belakang dari modul ini.
3) Baja Beton Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untukkonstruksi
beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan berbagaimacam ukuran diameter,
panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan berpenampangbulat polos, jugabaja tulangan
yang diprofilkan. Untuk baja beton tidak dibahasdalam modul ini.
BAJA GOL.1
Yang termasuk dalam golongan 1 adalah baja St 37 yang lazim diguna-kan di Eropadan
Indonesia.Baja ini dibuat melalui proses thomas dan Martin.Angka 37 berarti bahwaminimum keteguhan
putus tarik adalah 37 Kg/mm2.Baja St 00 juga termasuk dalamgolongan 1 dengan kwalitas
perdagangan.Dipergunakan untuk konstruksi gedung-gedungyang kurang penting sehingga pengetesan tidak
diperlukan cukup hanya melaluipengelihatan
BAJA G0L.2
Keuntungan:
Digunakan bila konstruksi memerlukan bahan yang ringan.
Lebih tahan terhadap pertukar-an beban.
Menjadikan tegangan sekunder lebih kecil
12
Kerugian:
Harganya lebih tinggi.
Sifatnya lebih getas.
Mengerjakannya lebih sulit karena lebih keras
Jika digunakan jembatan menjadi tidak kaku atau lendutannya besar
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Baja adalah perpaduan antara besi (Fe)dan karbon(Ca).Dari masa ke masa
perkembangan baja di dunia semakin maju,proses pembuatan pun bermacam-macam serta
banyak cara yang bisa digunakan dalam pengolahanya,selain itu baja juga mempunyai tipe-
tipe tertentu serta sifat-sifat yang terkandung di dalamya,sehingga dapt kita ketahui mana baja
yang berkualitas biasa,kualitas baik dan kualitas baik dan kualitas tinggi.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasandalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerenaterbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannyadengan makalah ini.Kami mengharapkan agar pembaca dapat
memahami isi yang kami maksudkandalam makalahini.Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan
untuk kita semua.
14
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
15