Anda di halaman 1dari 9

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan seharusnay menjadi saat yang paling membahagiakan bagi
seorang ibu, namun terkadang sebagai calon ibu ( apalagi baru pertama
menghadapi kehamilan) ada rasa khawatir yang berlebihan sehubungan
dengan semakin dekat dengan proses melahirkan. Gangguan mood atau
stres terkadang muncul pada satu dari empat wanita yang sedang hamil,
tetapi sering dari ibu hamil tidak menyadari gangguan mood atau stres ini
karena mereka menganggap kejadian ini merupahan hal yang sering
dialami ibu hamil, padahal jika tidak ditangani dengan baik dapat
mempengaruhi bayi yang dikandung. (Priyoto 2016:45)
Stres selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama seperti
halnya yang terjadi pada orang umum, dimana pada kejadian stres akan
terjadi perubahan kimiawi pada otak, stres juga dapat dikarenakan adanya
perubahan hormon yang berdampak mempengaruhi mood ibu sehingga ibu
merasa kesal, jenuh atau sedih. Selain itu, adanya kehawatiran akan
kandungan secara terus menerus akan membuat ibu merasa tertekan.
Kondisi stres dapat disebabkan oleh berbagai sebab atau sumber,
dalam istilah yang lebih umum disebut stresor. Stresor adalah keadaan
atau situasi, obyek atau individu yang dapat menimbulakan stres. Secara
umum, stresor dapat dibagi menjadi tiga, yaitu fisik, sosial, dan
psikologis.(Priyoto 2016:2)
Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkain proses psikologis
yang terkadang berkaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang
terjadi. Peristiwa dan proses psikologis ini dapat diidentifikasi pada
trimester ketiga, pada trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang
aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua
sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera
dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus, keduanya menjadi hal
yang menjadi titik fokud pada ibu hamil sehingga kemungkinan dapat
meningkatkan stresor.
Departemen kesehatan dan layanan kemanusiaan telah melaporkan
bahwa satu dari delapan orang akan mengalami gangguan stres dan
jumalah tersebut hampir dua kali lipat pada wanita. (Priyoto 2016:49)
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukanselama 20 tahun oleh
Tiffani Firld, Ph.D dari Universitas of Miami Medical School, anak yang
dilahirkan oleh ibu yang mengalami stres selama kehamilan akan memiliki
kadar hormon stres tinggi, aktivitas otak yang peka terhadap depresi,
menunjukan sedikit ekspresi dan mengalami gejala depresi lain, seperti
sulit makan dan tidur. (Arrwenia Jhaquin 2010:33)
Menurut hasil pengamatan 66 , ibu hamil yang punya tingkat
stres tinggi dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi prematur, bahkan
keguguran. Selain itu, kondisi ini juga dapat membuat bayi kecil ( lahir
dengan berat badan yang terlalu rendah). (Bunda Mezy 2016:174)
Berdasarkan keterangan perkembangan pendidikan anak , diketahui
bahwa janin dalam kandungan bisa diberi pendidikan untuk
mengambangkan otaknya atau kecerdasannya sehingga dengan demikian
ada keterkaitan antara emosi atau stres pada ibu hamil dengan janin,
dikarenakan emosi atau stres yang dialami ibu hamil juga akan
mengeluarkan hormon tertentu yang juga akan mengalir pada pembuluh
darah yang mengarah pada janin sehingga dampaknya akan berpengaruh
kepada janin. (Bunda Mezy 2016:79)
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang stres pada ibu hamil yang berhubungan dengan aktifitas
janin yang dikandung dengan melakukan pengukuran DJJ (detak jantung
janin), apakah dikategorikan normal atau tidak normal,dan adakah dampak
buruk bagi janin dan ibu yang mengandung.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
dalam penelitian ini, Adakah Pengaruh stres pada ibu hamil terhadap
aktifitas janin yang dikandung
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui pengaruh stres pada ibu hamil terhadap aktifitas janin
yang dikandung
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisisi tingkat stres yang dialamai oleh ibu yang baru
pertama hamil dan memasuki trimester tiga
b. Untuk mengetahui dampak yang akan terjadi pada janin jika ibu
mengalami stres
c. Untuk mengetahui aktifitas janin melalui djj (detak jantung janin)
jika stres pada ibu berdampak pada janin
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Sebagai tambahan informasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang
stres pada ibu hamil
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pengetahuan mengenai
stres pada ibu hamil
3. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan yang dapat
digunakan oleh tenaga pendidik untuk menambah wawasan tentang
stres pada ibu hamil dan menambah perbendaharaan bahan bacaan di
Perpustakaan
E. Keaslian Penelitian
Menurut peneliti, belum ada yang meneliti tentang pengaruh stres
pada ibu hamil terhadap aktivitas janin yang dikandung di Puskesmas
Grabag 1 Magelang. Namun terdapat penelitian lain yang terkait, yaitu :
Tabel 1. Keaslian Penelitian

Nama,
Rancangan
No Tahun Judul Variabel Hasil
Penelitian
Penelitian
1 Sulistyow Hubungan menggunak Variabel 1.
ati, Edy antara an Independen Sebagian
Soesanto, tingkat teknik : besar
Indri stres quota tingkat stres tingkat
Astuti dengan sampling stress yang
Purwanti, kejadian sebanyak Variabel dialami
2012 hiperemesi 79 orang Dependen : oleh
s . hiperemesis responden
Gravidaru Gravidarum adalah
m pada pada ibu stress
Ibu hamil hamil tingkat
trimester 1 trimester 1 ringan
di bps ny. (79,7%).
Sayidah 2.
kendal Sebagian
besar
responden
tidak
terjadi
hiperemesi
s
(78,5%).
3.
Terdapat
hubungan
yang
bermakna
antara
tingkat
stress
dengan
kejadian
hiperemesi
s
pada ibu
hamil
trimester I
di BPS Ny.
Sayidah
Kendal (
p value
0,000 ).

2 Uswatun Pengetahu Metode Variabel Hasil uji


Khasanah, an Ibu pengambila independen normalitas
Fitriyani, Hamil n sampel : diperoleh
Milatun Tentang secara Pengetahuan nilai sig
Khanifah, Stimulasi kelompok Ibu Hamil 0,000
2013 Perkemba atau gugus < 0,05,
ngan Janin (Cluster Variabel berarti
Random Dependen : distribusi
Sampling) Stimulasi tidak
Perkembang normal
an Janin sehingga
nilai
cut off
point
untuk
membagi
kategori
sikap
ibu hamil
tentang
stimulasi
perkemban
gan janin
mengguna
kan
median
yaitu 157.
Hasil
penelitian
ini
dikatakan
sikap baik
apabila
skor > 57
dan sikap
kurang
bila skor
57
diketahui
bahwa
dari 56
responden,
lebih dari
separuh
ibu hamil
di Wilayah
Kerja
Puskesmas
Bojong II
Kabupaten
Pekalonga
n
memiliki
sikap
kurang
dalam
memberika
n stimulasi
pada janin.

3 Risky Hubungan Teknik Variabel Sebagian


Wulan pola dalam Independen besar
Ramadani makan dan pengambila : stres pada
Taslim, stres n sampel pola makan ibu hamil
Rina dengan dalam dan stres di wilayah
Kundre, kejadian penelitian kerja
Gresty Hipertensi ini Variabel Puskesmas
Masi, Grade adalah Dependen : Kamonji

2016 1 dan 2 total Hipertensi Kecamatan


pada ibu sampling. Grade Palu Barat
hamil 1 dan 2 pada berada
Di wilayah ibu hamil pada
kerja kategori
puskesmas stress
kamonji (28,6%)
Kecamata .
n palu Sebagian
barat besar
responden
mengalami
hipertensi
grade
1
dengan
persentase
60%,
sedangkan
persentase
hipertensi
grade
2 sebesar
40%.
Terdapat
hubungan
antara pola
makan dan
stres
dengan
kejadian
hipertensi
grade
1 dan 2
pada ibu
hamil di
wilayah
kerja
Puskesmas
Kamonji
Kecamatan
Palu Barat.

Anda mungkin juga menyukai