LATAR BELAKANG
Dalam dunia arsitektur sering kali terjadi perubahan yang selaras dengan perkembangan
teknologi, politik, sosial, ekonomi. Modernisasi timbul ketika revolusi industri pada tahun
1863 - 1960. Pada keadaan inilah yang membawa perubahan dalam mayarakat yang akan
mempengaruhi pula perubahan dalam arsitektur. Gagasan modernisme dalam arsitektur dan
tumbuh semenjak akhir abad ke19 di Eropa barat yang diakibatkan oleh berbagai kemajuan
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Terjadinya spesialisasi dan terpisahnya dua
keahlian, yaitu arsitek dalam hal fungsi ruang dan bentuk disatu pihak dan akhli struktur dan
konstruksi dalam hal perhitungan dan pelaksanaan.
Arsitektur modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang
membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Hal itu
dapat dilihat dari adanya penemuan penemuan seperti dinamit yang memudahkan
manusia untuk menggali lubang atau penggunaan mesin yang dapat mempercepat produksi
dan menghemat tenaga manusia. Tapi itu semua tidak membuat manusia senang karena
penggunaanya yang disalahgunakan, karena dinamit yang mestinya membantu manusia
malah mencelakakan manusia, Arsitektur Modern sebelum Perang Dunia I dimulai dengan
adanya pengaruh Art Nouveau yang banyak menampilkan keindahan plastisitas alam,
dilanjutkan dengan pengaruh Art Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia
terhadap kemajuan teknologi. Konsep tersebut kemudian dimanifestasikan ke dalam media
arsitektur dan seni, serta gaya hidup.
Batasan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan arsitektur dekonstruksi, hijau, organik, & metabolism?
2. Seperti apakah contoh bangunan arsitektur dekonstruksi, hijau, organik, &
metabolism?
3. Apakah setiap aliran memiliki nilai estetika?
Tujuan Penulisan
1. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan tugas UAS teknik arsitektur
2. Untuk mengetahui dan memahami beberapa aliran arsitektur
3. Sebagai wadah inspirasi dalam membangun sebuah bangunan yang indah &
berfungsi
4. Untuk menambah pengetahuan arsitektural
ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI
Deconstructivism, atau deconstructivist architecture atau yang lazim disebut
dekonstruksi hadir pada tahun 1970an melengkapi berbagai langgam arsitektur yang
masuk dalam postmodernism atau langgam post-modern.
Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan yang
merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi yang lain
1. Tidak ada yang absolut dalam arsitektur, sehingga tidak ada satu langgam yang
dianggap terbaik sehingga semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk
berkembang.
3. Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus diakhiri, sehingga
perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah kepada keragaman
pandangan dan tata nilai.
Dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung berbentuk aneh. Hal ini
disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan keabsolutan terhadap keaslian bentuk-
bentuk geometri yang selama ini dikenal.
ARSITEKTUR HIJAU
Sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk
terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat
hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara
memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan
optimal.
Arsitektur hijau mulai tumbuh sejalan dengan kesadaran dari para arsitek
dan seluruh umat manusia akan keterbatasan alam dalam menyuplai
material yang mulai menipis.Alasan lain digunakannya arsitektur hijau
adalah untuk memaksimalkan potensi site.
Penggunaan material-material yang bisa didaur-ulang juga mendukung
konsep arsitektur hijau, sehingga penggunaan material dapat dihemat.
Green dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan),
earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building
(bangunan dengan performa sangat baik).
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep
Arsitektur hijau apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah
lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak
hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut
masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep green
architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energy
dan aspek aspek pendukung lainnya.
PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR HIJAU :
1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus
meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa
mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain
bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan
sumber energi yang ada.
3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan
kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak
habis dan dapat digunakan di masa mendatang /
Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan
sumber daya alam.
4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni
bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun,
nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika
nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan
tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam
merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan
dan memenuhi semua kebutuhannya.
6. Menetapkan seluruh prinsip prinsip green architecture secara
keseluruhan: Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan
sesuai kebutuhan bangunan kita.
Selanjutnya, bangunan-
bangunannya lebih tinggi, yakni
plafon yang dibuat lebih dari tiga
meter. Desain seperti ini tidak
hanya membuat rumah menjadi
hemat energi, tapi juga memberi
kesan mewah dan megah, yang
biasanya diterapkan di ruang
bersama seperti ruang keluarga
dan ruang tamu.
BANGUNAN ARSITEKTUR HIJAU DI INDONESIA
Resto
Lokasi : Daerah Tidar, Kota Malang
Selanjutnya, bangunan-
bangunannya lebih tinggi, yakni
plafon yang dibuat lebih dari tiga
meter. Desain seperti ini tidak
hanya membuat rumah menjadi
hemat energi, tapi juga memberi
kesan mewah dan megah, yang
biasanya diterapkan di ruang
bersama seperti ruang keluarga
dan ruang tamu.
ARSITEKTUR ORGANIK
Building as nature, bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok dan inspirasi
dari arsitektur organik.Bentuk-bentuk organism dan struktur suatu organism dapat
menjadi konsep dan gagasan yang tidak ada akhirnya dalam desain arsitektur
organik.
Continous present, suatu karakteristik khusus dari desain arsitektur organik adalah
bahwa arsitektur organik merupakan sebuah desain arsitektur yang terus berlanjut,
dimana tidak pernah berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis yang selalu
berkembang mengikuti zaman namun tetap membawa unsur keaslian dan kesegaran
dalam sebuah desain.
Form Follows Flow, bentuk bangunan sebaiknya diciptakan mengikuti aliran energi
alam. Arsitektur organik harus menyesuaikan dengan alam sekitarnya secara dinamis
dan bukan melawan alam. Alam dalam hal ini dapat berupa kekuatan struktural,
angin, panas dan arus air, energii bumi, danmedan magnet, seperti halnya tubuh
manusia yang sulit dipisahkan dari pikiran dan jiwa.
Of the hill, Frank Lloyd Wright mengatakan bahwa hubungan suatu bangunan dengan
lokasinya akan lebih baik jika dinyatakan dengan of the hill. dibandingkan dengan on
the hill. Idealnya dalam suatu bangunan organik akan terlihat tumbuh dan terlihat
unik dalam sebuah lokasi. Lokasi yang buruk dan tidak biasa akan menjadi tantangan
bagi arsitektur organik untuk memberikan solusi tak terduga dan imajinatif. Dalam
lingkup perkotaan, konteks bangunan yang sering dibangun adalah desain orthogonal
dan konvensional. Desain bangunan tersebut cocok di perkotaan namun tidak cocok
untuk daerah yang masih alami. Dalam hal ini untuk desain arsitektur organik, dalam
lokasi manapun, arsitektur organic mengurangi dampak manusia pada lingkungan
alam sekitar.
Of the materials, bentuk organik terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih.
Material tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan
organik. Arsitektur organik selalu memiliki material baru dan terkadang
menggunakan material yang tidak biasa di tempat yang tidak biasa. Tetapi, kini
kebutuhan akan material digunakan dengan baik dimana tidak merusak ekologi dan
pemanfaatan sumber daya alam dengan efisien. Hampir semua arsitektur organik
menggunakan material tersebut untuk menggambarkan jiwa dan kualitas bangunan
mereka.
BANGUNAN ARSITEKTUR ORGANIK DI INDONESIA
Rumah
Lokasi : Paralayang Omah Pohon, Kota Batu
- Terinspirasi
bentukan alam.
Adanya unsur
pengulangan.
- Elastis, lentur,
mengikuti aliran.
- Pendalaman
terhadap konsep serta
kepuasan dalam ide.
- Penuh dengan
kejutan dan permainan.
- Mengkespresikan
konsep ide secara kuat.
Rumah
Lokasi : Papua
Goa
Lokasi : Nusa Penida, Pulau Bali
Tower
Lokasi : Kota Surabaya
Ciri Utama Arsitektur Metabolism :
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
S
E
DOSEN PENGAMPU : IR. JUNIANTO, MTA
M
KEVIN YOSUA MARINGKA
E