Anda di halaman 1dari 14

ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI, HIJAU,

ORGANIK, & METABOLISM DI INDONESIA

KEVIN YOSUA MARINGKA


13430006

LATAR BELAKANG
Dalam dunia arsitektur sering kali terjadi perubahan yang selaras dengan perkembangan
teknologi, politik, sosial, ekonomi. Modernisasi timbul ketika revolusi industri pada tahun
1863 - 1960. Pada keadaan inilah yang membawa perubahan dalam mayarakat yang akan
mempengaruhi pula perubahan dalam arsitektur. Gagasan modernisme dalam arsitektur dan
tumbuh semenjak akhir abad ke19 di Eropa barat yang diakibatkan oleh berbagai kemajuan
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Terjadinya spesialisasi dan terpisahnya dua
keahlian, yaitu arsitek dalam hal fungsi ruang dan bentuk disatu pihak dan akhli struktur dan
konstruksi dalam hal perhitungan dan pelaksanaan.
Arsitektur modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang
membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Hal itu
dapat dilihat dari adanya penemuan penemuan seperti dinamit yang memudahkan
manusia untuk menggali lubang atau penggunaan mesin yang dapat mempercepat produksi
dan menghemat tenaga manusia. Tapi itu semua tidak membuat manusia senang karena
penggunaanya yang disalahgunakan, karena dinamit yang mestinya membantu manusia
malah mencelakakan manusia, Arsitektur Modern sebelum Perang Dunia I dimulai dengan
adanya pengaruh Art Nouveau yang banyak menampilkan keindahan plastisitas alam,
dilanjutkan dengan pengaruh Art Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia
terhadap kemajuan teknologi. Konsep tersebut kemudian dimanifestasikan ke dalam media
arsitektur dan seni, serta gaya hidup.
Batasan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan arsitektur dekonstruksi, hijau, organik, & metabolism?
2. Seperti apakah contoh bangunan arsitektur dekonstruksi, hijau, organik, &
metabolism?
3. Apakah setiap aliran memiliki nilai estetika?

Tujuan Penulisan

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan tugas UAS teknik arsitektur
2. Untuk mengetahui dan memahami beberapa aliran arsitektur
3. Sebagai wadah inspirasi dalam membangun sebuah bangunan yang indah &
berfungsi
4. Untuk menambah pengetahuan arsitektural

ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI
Deconstructivism, atau deconstructivist architecture atau yang lazim disebut
dekonstruksi hadir pada tahun 1970an melengkapi berbagai langgam arsitektur yang
masuk dalam postmodernism atau langgam post-modern.
Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan yang
merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi yang lain

Arsitektur dekonstruksi juga telah menggariskan beberapa prinsip penting mengenai


arsitektur:

1. Tidak ada yang absolut dalam arsitektur, sehingga tidak ada satu langgam yang
dianggap terbaik sehingga semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk
berkembang.

2. Tidak ada pendewaan tokoh dalam arsitektur sehingga tidak timbul


kecenderungan pengulangan ciri antara arsitek satu dan yang lain hanya karena
arsitek yang satu dianggap dewa yang segala macam karyanya harus ditiru.

3. Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus diakhiri, sehingga
perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah kepada keragaman
pandangan dan tata nilai.

4. Pengutamaan indera pengelihatan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu karya


dalam arsitektur harus diakhiri. Potensi indera lain harus dapat dimanfaatkan
pula secara seimbang.
DEKONSTRUKSI DALAM DESAIN
Arsitektur modern seringkali menyebut dirinya sebagai arsitektur yang paling
rasional, arsitektur yang paling memiliki teknologi tinggi, dan arsitektur yang memiliki
sistem fungional yang sempurna sehingga pada waktu itu tidak ada alternatif
pemikiran lain di dalam arsitektur selain berpikir monoton seperti halnya paham
fungsional yang dimiliki oleh arsitektur modern.
Pengaruh dari suatu fenomena dari fungsi-fungsi yang dijanjikan dapat dirasakan
pada bentukan yang terjadi, sehingga menghasilkan bentukan-bentukan yang tidak
berkembang, seperti desain yang penuh dengan kotak-kotak sederhana.
Makin lama keadaan ini menimbulkan kejenuhan, sehingga mulai timbul konflik
penyangkalan dan usaha-usaha untuk keluar dari jalur yang ada.
Dekonstruksi merupakan salah satu jalan keluar yang patut dipertimbangkan dari
permasalahan-permasalahan yang timbul dari kejenuhan akan arsitektur modern.
Sehingga dapat dihasilkan pemahaman dan perspektif baru tentang arsitektur.
Pada arsitektur dekonstruksi yang ditonjolkan adalah geometri 3-D bukan dari hasil
proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan semrawut yang menunjuk kepada
kejujuran yang sejujur-jujurnya.
Penggunakan warna sebagai aksen juga ditonjolkan dalam komposisi arsitektur
dekonstruksi sedangkan penggunaan tekstur kurang berperan.
Bangunan yang menggunakan langgam arsitektur dekonstruksi memiliki tampilan
yang terkesan tidak masuk akal, dan memiliki bentukan abstrak yang kontras melalui
permainan bidang dan garis yang simpang siur.
Pada arsitektur dekonstruksi yang dikomunikasikan adalah:
a. unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh
arsitektur.
b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial
maupun substansial.
Arsitektur dekonstruksi tidak mengikatkan diri kedalam salah satu dimensi Waktu
(Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan terhadap
Dekonstruksi yang berbunyi "Ini merupakan kesombongan dekonstruksi."

Pelaksana arsitektur dekonstruksi


Kejenuhan terhadap kemonotonan mampu mengusik beberapa arsitek . Sehingga
beberapa arsitek mulai membuat karya mutakhir yang desebut arsitektur
dekonstruksi. Seperti yang dilakukan Peter Eisenman dengan koleganya Richard
Meier pada thun 1970an. Beberapa bangunanpun sudah dianggap menjadi icon dari
arsitektur dekonstruksi.

BANGUNAN DEKONSTRUKSI DI INDONESIA


Perpustakaan
Lokasi : Kota Wisata Batu

Penampilan bidang-bidang simpang siur.

Garis-garis yang tidak beraturan dan bidang-bidang yang bertabrakan.

Keseluruhan struktur terlihat-lihat runtuh.

Dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung berbentuk aneh. Hal ini
disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan keabsolutan terhadap keaslian bentuk-
bentuk geometri yang selama ini dikenal.

ARSITEKTUR HIJAU
Sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk
terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat
hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara
memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan
optimal.
Arsitektur hijau mulai tumbuh sejalan dengan kesadaran dari para arsitek
dan seluruh umat manusia akan keterbatasan alam dalam menyuplai
material yang mulai menipis.Alasan lain digunakannya arsitektur hijau
adalah untuk memaksimalkan potensi site.
Penggunaan material-material yang bisa didaur-ulang juga mendukung
konsep arsitektur hijau, sehingga penggunaan material dapat dihemat.
Green dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan),
earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building
(bangunan dengan performa sangat baik).
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep
Arsitektur hijau apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah
lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak
hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut
masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep green
architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energy
dan aspek aspek pendukung lainnya.
PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR HIJAU :
1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus
meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa
mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain
bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan
sumber energi yang ada.
3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan
kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak
habis dan dapat digunakan di masa mendatang /
Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan
sumber daya alam.
4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni
bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun,
nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika
nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan
tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam
merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan
dan memenuhi semua kebutuhannya.
6. Menetapkan seluruh prinsip prinsip green architecture secara
keseluruhan: Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan
sesuai kebutuhan bangunan kita.

BANGUNAN ARSITEKTUR HIJAU DI INDONESIA

Boutique & Resto


Lokasi : Jl. Telomoyo No 12, Kota Malang

memiliki banyak bukaan seperti


jendela-jendela yang besar dan
tinggi. Dengan banyak bukaan,
rumah akan lebih banyak
mengadopsi udara dan cahaya
alami sekaligus mengurangi
penggunaan energi listrik pada
siang hari.

Selanjutnya, bangunan-
bangunannya lebih tinggi, yakni
plafon yang dibuat lebih dari tiga
meter. Desain seperti ini tidak
hanya membuat rumah menjadi
hemat energi, tapi juga memberi
kesan mewah dan megah, yang
biasanya diterapkan di ruang
bersama seperti ruang keluarga
dan ruang tamu.
BANGUNAN ARSITEKTUR HIJAU DI INDONESIA

Resto
Lokasi : Daerah Tidar, Kota Malang

memiliki banyak bukaan seperti


jendela-jendela yang besar dan
tinggi. Dengan banyak bukaan,
rumah akan lebih banyak
mengadopsi udara dan cahaya
alami sekaligus mengurangi
penggunaan energi listrik pada
siang hari.

Selanjutnya, bangunan-
bangunannya lebih tinggi, yakni
plafon yang dibuat lebih dari tiga
meter. Desain seperti ini tidak
hanya membuat rumah menjadi
hemat energi, tapi juga memberi
kesan mewah dan megah, yang
biasanya diterapkan di ruang
bersama seperti ruang keluarga
dan ruang tamu.
ARSITEKTUR ORGANIK
Building as nature, bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok dan inspirasi
dari arsitektur organik.Bentuk-bentuk organism dan struktur suatu organism dapat
menjadi konsep dan gagasan yang tidak ada akhirnya dalam desain arsitektur
organik.

Continous present, suatu karakteristik khusus dari desain arsitektur organik adalah
bahwa arsitektur organik merupakan sebuah desain arsitektur yang terus berlanjut,
dimana tidak pernah berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis yang selalu
berkembang mengikuti zaman namun tetap membawa unsur keaslian dan kesegaran
dalam sebuah desain.

Form Follows Flow, bentuk bangunan sebaiknya diciptakan mengikuti aliran energi
alam. Arsitektur organik harus menyesuaikan dengan alam sekitarnya secara dinamis
dan bukan melawan alam. Alam dalam hal ini dapat berupa kekuatan struktural,
angin, panas dan arus air, energii bumi, danmedan magnet, seperti halnya tubuh
manusia yang sulit dipisahkan dari pikiran dan jiwa.

Of the people, desain organik menempatkan penekanan khusus pada pengembangan


suatu hubungan yang kreatif dan sensitive dengan para pemakai bangunan.
Perancangan bentuk dan struktur bangunan, didesain berdasarkan kebutuhan
pemakai bangunan. Perancangan untuk kenyamanan pemakai bangunan juga sangat
penting.

Of the hill, Frank Lloyd Wright mengatakan bahwa hubungan suatu bangunan dengan
lokasinya akan lebih baik jika dinyatakan dengan of the hill. dibandingkan dengan on
the hill. Idealnya dalam suatu bangunan organik akan terlihat tumbuh dan terlihat
unik dalam sebuah lokasi. Lokasi yang buruk dan tidak biasa akan menjadi tantangan
bagi arsitektur organik untuk memberikan solusi tak terduga dan imajinatif. Dalam
lingkup perkotaan, konteks bangunan yang sering dibangun adalah desain orthogonal
dan konvensional. Desain bangunan tersebut cocok di perkotaan namun tidak cocok
untuk daerah yang masih alami. Dalam hal ini untuk desain arsitektur organik, dalam
lokasi manapun, arsitektur organic mengurangi dampak manusia pada lingkungan
alam sekitar.

Of the materials, bentuk organik terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih.
Material tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan
organik. Arsitektur organik selalu memiliki material baru dan terkadang
menggunakan material yang tidak biasa di tempat yang tidak biasa. Tetapi, kini
kebutuhan akan material digunakan dengan baik dimana tidak merusak ekologi dan
pemanfaatan sumber daya alam dengan efisien. Hampir semua arsitektur organik
menggunakan material tersebut untuk menggambarkan jiwa dan kualitas bangunan
mereka.
BANGUNAN ARSITEKTUR ORGANIK DI INDONESIA

Rumah
Lokasi : Paralayang Omah Pohon, Kota Batu

Ciri pada umumnya:

- Terinspirasi
bentukan alam.

Adanya unsur
pengulangan.

- Elastis, lentur,
mengikuti aliran.

- Pendalaman
terhadap konsep serta
kepuasan dalam ide.

- Bentuk Unik dan


lain dari yang lain.

- Penuh dengan
kejutan dan permainan.

- Mengkespresikan
konsep ide secara kuat.

BANGUNAN ARSITEKTUR ORGANIK DI INDONESIA

Rumah
Lokasi : Papua

BANGUNAN ARSITEKTUR ORGANIK DI INDONESIA

Goa
Lokasi : Nusa Penida, Pulau Bali

Ciri pada umumnya:

- Terinspirasi bentukan alam.


ARSITEKTUR METABOLISM

merupakan bagian dari arsitektur moderndan Arsitektur Metabolisme berkembang


pesat dijepang. Pada awal abad XXmetabolisme arsitektur jepang belum seperti
di barat. Jepang mengalamikemajuan, perubahan dan perkembangan luar
biasa dalam berbagai bidangtermasuk seni dan arsitektur.

Budaya tradisional jepang baik SINTO maupunKATSURA dapat menerima


konsep-konsep modernisme, karena sebetulnyabanyak kesamaan dengan tradisi
jepang yang mengacu pada kesederhanaan.Falsafah sederhana itu indah seperti
konsep kemurnian De Stijl dan ArsitekturInternational.

dipadukan dengan peninjolan secara jujur elemen-elemenkonstruksi, seperti


kolom, balok, bidang dan lain-lain sudah sejak lama menjadikonsep Arsitektur
tradisional JepangPokok yang mendasar dari Metabolisme adalah merupakan
kelanjutandari dialog tentang penyatuan dalam satu bahasa antara unsur publik atau
umumdengan ruang yang bersifat pribadi.

Metabolisme bermakna koeksistensi dariberbagai elemen oleh karena itu berarti


bahwa ada yang tetap dimana terjadiperubahan. Dalam berbagai hal Metabolisme
menjadi analogi biologis, ditujukanuntuk menganti analogi mekanik dalam
arsitektur modern sebelumnya yangmemisahkan secara fungsional, arti kiasan
dari mesin, bentuk-bentuk geometriyang kaku.

Metabolisme membandingkan bangunan dan kota-kota sebagaisuatu proses


energi yang didapatkan dalam segala bentuk kehidupan.
Hal inimerupakan siklus dari perubahan dan pembaharuan dan perusakan dari
jaringanorganik.
Dengan kata lain merupakan penyederhanaan dari Taoisme danBudhisme
dalam bentuk modern : perubahan tanpa henti merupakan mula dangagasan
reikarnasi pada akhirnya.

BANGUNAN ARSITEKTUR METABOLISM DI INDONESIA

Tower
Lokasi : Kota Surabaya
Ciri Utama Arsitektur Metabolism :

- Banyak Bentuk Perulangan

- Memiliki Pola yang indah

- Biasanya diterapkan dalam


bentuk bangunan
bertingkat

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

S
E
DOSEN PENGAMPU : IR. JUNIANTO, MTA
M
KEVIN YOSUA MARINGKA
E

Anda mungkin juga menyukai