Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN HASIL RISET DAN PEMERINGKATAN

CORPORATE GOVERNANCE
PERCEPTION INDEX
2014

DESEMBER 2015
DAFTAR ISI
Laporan Hasil Riset dan Pemeringkatan DAFTAR ISI ii
Corporate Governance Percep on Index DAFTAR TABEL ii
2014 DAFTAR GAMBAR iii
Good Corporate Governance dalam DAFTAR SINGKATAN Iii
Perspek f Penciptaan Nilai DAFTAR ISTILAH iv
KATA PENGANTAR v
G. Suprayitno, RINGKASAN EKSEKUTIF vii
Sedarnawa Yasni,
BAB I. PENDAHULUAN 1
May Susandy,
I.1 Latar Belakang 1
Aries Susanty,
I.2 Sekilas Tentang IICG Dan CGPI 1
Lien H. Kusumah,
I.3 Tujuan Program CGPI 3
Si Olivia Tito,
I.4 Manfaat Dan Dampak Program CGPI 3
Zaenal Abidin,
BAB II. GCG DALAM PERSPEKTIF 5
Eddy Kusnawijaya,
PENCIPTAAN NILAI
Ti k Arya ,
II.1 Penciptaan Nilai 5
Zahroh Naimah,
II.2 GCG Dan Penciptaan Nilai 6
Henni Gusfa,
II.3 Ruang Lingkup Dan Fokus Penilaian 6
Roedy Poerwanto,
II.4 Kepesertaan CGPI 7
Nurul Fajriya,
Rina As ni BAB III METODOLOGI PENILAIAN CGPI 9
III.1 Aspek Penilaian 9
Design & Layout: IICG III.2 Tahapan Penilaian 14
III.3 Norma Penilaian 20
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam III.4 Pemastian Mutu 20
Terbitan (KDT) BAB IV. HASIL CGPI 21
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang IV.1 Hasil Riset 21
IV.2 Hasil Tahapan Penilaian 23
Cetakan I, Desember 2015 IV.3 Hasil Pemeringkatan 47
80 halaman: 21-29,7 cm BAB V PENUTUP 49
V.1 Kesimpulan 49
ISBN 978-602-7627-75-8 V.2 Implikasi 51
V.3 Tindak Lanjut 52
Penerbit: V.4 Tinjauan CGPI 2015 52
The Indonesian Ins tute for Corporate DAFTAR PUSTAKA 53
Governance LAMPIRAN 54
Jl. Raya Pasar Jumat No.41B Lebak Bulus
Jakarta Selatan
Phone: 62-21-7695898 ;
DAFTAR TABEL
Fax: 62-21-7695899
Email: secretary@iicg.org Tabel 4.4.1 Data Kepesertaan CGPI 2014 7
www.iicg.org Tabel 4.2.1 Daftar Responden Self Assessment 15
Tabel 4.2.2 Daftar Kelengkapan Sistem 16
Dokumentasi
Tabel 9.1.1 Perusahaan Peserta CGPI 2014 21
Tabel 9.1.2 Hasil Pengujian Keandalan Alat 22
Ukur
Tabel 9.1.3 Bobot Tahapan Penilaian CGPI 22
2014
Tabel 9.2.1. Rerata Tahapan Self Assessment 23
Tabel 9.2.2 Rerata Hasil Tahapan Sistem 31
Dokumentasi
Tabel 9.2.3 Rerata Hasil Tahapan Makalah 35
Tabel 9.2.4. Rerata Tahapan Observasi 39
Tabel 9.3.1 Hasil CGPI 47

ii | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


DAFTAR GAMBAR DAFTAR SINGKATAN
Gambar 2.2.1 Perjalanan Tema CGPI 2001 2013 2
Gambar 9.1.1. Jumlah Responden Self Assessment 21 AMDAL : A n a l i s a M e n g e n a i D a m p a k
Gambar 9.2.1. Rerata Self Assessment Aspek Komitmen 24 Lingkungan Hidup
Gambar 9.2.2. Rerata Self Assessment Aspek 25
Transparansi BUMN : Badan Usaha Milik Negara
Gambar 9. 2.3. Rerata Self Assessment Aspek 25 BUMS : Badan Usaha Milik Swasta
Akuntabilitas
Gambar 9.2.4. Rerata Self Assessment Aspek 26 CG : Corporate Governance (Tata
Responsibilitas Kelola Perusahaan)
Gambar 9.2.5. Rerata Self Assessment Aspek 26
Independensi CGPI : Corporate Governance Percep on
Gambar 9.2.6. Rerata Self Assessment Aspek Keadilan 27 Index
Gambar 9.2.7. Rerata Self Assessment Aspek 28
Kepemimpinan COSO :Commi ee of Sponsoring
Gambar 9.2.8. Rerata Self Assessment Aspek Strategi 28 Organiza ons of the Treadway
Gambar 9.2.9. Rerata Self Assessment Aspek Etika 29
Gambar 9.2.10. Rerata Self Assessment Aspek Risiko 29 Commission
Gambar 9.2.11. Rerata Self Assessment Aspek 30 CSR : Corporate Social Responsibility
Kapabilitas Organisasi
GCG : Good Corporate Governance (Tata
Gambar 9.2.12. Rerata Self Assessment Aspek 31
Penciptaan Nilai Kelola Perusahan Yang Baik)
Gambar 9.2.13. Rerata Kelompok Dokumentasi 32
Governance Structure ISO :Interna onal Organiza on for
Gambar 9.2.14. Rerata Kelompok Dokumentasi 32 Standariza on
Governance System
IT :Informa on Technology (Teknologi
Gambar 9.2.15. Rerata Kelompok Dokumentasi 33
Governance Process Informasi)
Gambar 9.2.16. Rerata Kelompok Dokumentasi 33
K3 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Governance Mechanism
Gambar 9.2.17. Rerata Kelompok Dokumentasi 33 KAP : Kantor Akuntan Publik
Governance Output
KPPU :Komisi Pengawas Persaingan
Gambar 9.2.18. Rerata Kelompok Dokumentasi 34
Governance Outcome Usaha
Gambar 9.2.19. Rerata Kelompok Dokumentasi 34
OHSAS :Occupa onal Health & Safety
Governance Impact
Gambar 9.2.20. Rerata Penilaian Makalah Uraian 35 Assessment Services
Komitmen
OJK : Otoritas Jasa Keuangan
Gambar 9.2.21. Rerata Penilaian Makalah Uraian 35
Transparansi PKBL :Program Kemitraan dan Bina
Gambar 9.2.22. Rerata Penilaian Makalah Uraian 36
Lingkungan
Akuntabilitas
Gambar 9.2.23. Rerata Penilaian Makalah Uraian 36 RJPP : Rencana Jangka Panjang
Responsibilitas
Perusahaan
Gambar 9.2.24. Rerata Penilaian Makalah Uraian 36
Independensi RKAP : Rencana Kerja dan Anggaran
Gambar 9.2.25. Rerata Penilaian Makalah Uraian Keadilan 37
Perusahaan
Gambar 9.2.26. Rerata Penilaian Makalah Uraian 37
Kepemimpinan SDM : Sumber Daya Manusia
Gambar 9.2.27. Rerata Penilaian Makalah Uraian Strategi 37 YLKI : Yayasan Lembaga Konsumen
Gambar 9.2.28. Rerata Penilaian Makalah Uraian Risiko 38 Indonesia
Gambar 9.2.29. Rerata Penilaian Makalah Uraian Etika 38
Gambar 9.2.30. Rerata Penilaian Makalah Uraian 38
Kapabilitas Organisasi

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | iii


DAFTAR ISTILAH

CORPORATE GOVERNANCE (CG) atau Konsep Tata Kelola Perusahaan dimaknakan sebagai serangkaian mekanisme
yang mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan sesuai dengan harapan para pemangku
kepen ngan.
DEWAN KOMISARIS adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus
sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
DEWAN PENGAWAS SYARIAH adalah Organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan kegiatan usaha
pada suatu lembaga keuangan syariah/lembaga bisnis syariah agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip
syariah.
DIREKSI adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk
kepen ngan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
ETIKA BISNIS mengacu pada standar perilaku usaha Perusahaan terdiri dari e ka usaha dan e ka kerja.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik didenisikan sebagai struktur,
sistem dan proses yang digunakan oleh Dewan Komisaris dan Direksi guna memberikan nilai tambah
perusahaan yang berkesinambungan dalam jangka panjang.
KAPABILITAS dimaknakan sebagai pengembangan kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan inovasi, penciptaan networking,
penciptaan kompetensi organisasi yang spesik dan unik, serta penciptaan sumber daya manusia yang
memiliki keahlian.
KAPASITAS adalah daya tampung atau kemampuan untuk menghasilkan jumlah maksimum yang dapat
diproduksi/dihasilkan dengan menggunakan sumber daya dengan esien.
KEBIJAKAN PERUSAHAAN adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi sebagai pegangan manajemen
dalam melaksanakan kegiatan usaha.
KEPEMIMPINAN adalah kemampuan manajemen perusahaan dalam membuat visi yang jelas yang dapat
memberikan inspirasi dan mampu menggerakkan dan mendorong anggota perusahaan dalam meraih visi
tersebut, dan melengkapinya dengan informasi, pengetahuan dan metode untuk merealisasikan visi yang
telah ditetapkan serta mampu melakukan koordinasi, membuat keputusan dan membuat keseimbangan
antar kepen ngan seluruh anggota di perusahaan dengan pemangku kepen ngan lainnya.
KOMISARIS INDEPENDEN adalah anggota Komisaris yang dak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga Dewan Komisaris, Direksi dan atau pemegang saham
pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk ber ndak independen.
KOMPETENSI adalah kualikasi kemampuan yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
MANAJEMEN PUNCAK adalah manajemen yang berada di puncak hierarki organisasi yang terdiri dari Direksi dan
para pimpinan satu tungkat di bawahnya.
ORGAN PERUSAHAAN adalah struktur utama yang melipu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan
Dewan Komisaris.
PEMANGKU KEPENTINGAN (stakeholders) adalah suatu kelompok atau individu yang akan dipengaruhi secara
langsung oleh keputusan dan strategi perusahaan dan merupakan pihak yang menanggung suatu jenis risiko
baik karena yang telah melakukan investasi (material ataupun manusia) di perusahaan tersebut (stakeholder
sukarela), ataupun karena menghadapi risiko akibat kegiatan perusahaan tersebut (stakeholder non
sukarela)
PENCIPTAAN NILAI dimaknakan sebagai kemampuan mengarahkan dan mengendalikan dalam melakukan
transformasi sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan nilai tambah.
PRINSIP-PRINSIP GCG yang secara umum dikenal antara lain Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas,
Independensi, dan Keadilan (Fairness).
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang dak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-undang
Perseroan Terbatas atau Anggaran Dasar.
STRATEGI PERUSAHAAN dinyatakan sebagai ndakan atau respon yang diambil perusahaan terhadap perubahan
dalam rangka mengan sipasi perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

iv | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


KATA PENGANTAR

The Indonesian Ins tute for Corporate Governance (IICG) memanjatkan rasa syukur terhadap rahmat
dan karunia Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan menyelesaikan program riset dan pemeringkatan
Corporate Governance Percep on Index (CGPI) 2014 sepanjang tahun 2015. IICG menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada seluruh organ dan anggota perusahaan peserta CGPI 2014 yang
telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas terlaksananya program ini.
CGPI 2014 dengan tema Good Corporate Governance dalam Perspek f Penciptaan Nilai
dimaknakan sebagai sistem dan mekanisme yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam
melakukan transformasi atas sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
perusahaan secara e kal dan bermartabat. Tata kelola perusahaan dak hanya diar kan sebagai
pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan (compliance) dan keseuaian dengan prak k terbaik
(conformance), tetapi juga harus menunjukkan kinerja (performance) serta berkomitmen menciptakan
nilai (value crea on). Berkaitan dengan hal itu strategi perusahaan dan mekanisme tata kelola yang
dibangun harus memfasilitasi penciptaan nilai bagi seluruh stakeholder.
Dengan tema Good Corporate Governance dalam perspek f penciptaan nilai diharapkan dapat
membuka perspek f bahwa penerapan Good Corporate Governance bukanlah menjadi penghambat
bagi kemajuan bisnis, melainkan dapat dijadikan alat pendukung pencapaian kinerja bisnis yang
berkelanjutan dalam jangka panjang. Menciptakan nilai bagi stakeholders merupakan salah satu
jaminan untuk menjaga kelangsungan bisnis dan operasi perusahaan dengan tetap memperha kan
aspek kepatuhan (compliance) dan kepatutan (conformance) seiring dengan pencapaian kinerja
(performance) yang diharapkan.
Penilaian CGPI menggunakan perspek f stakeholders yang meyakini bahwa penerapan GCG dak
semata-mata berkaitan dengan hubungan pemilik (principle) dan pengelola (agent) semata, tetapi
hubungan dengan pemangku kepen ngan (stakeholders) lainnya semakin pen ng dalam upaya
menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Dengan tema penilaian tersebut,
program CGPI mengajak perusahaan untuk terus meningkatkan komitmennya dalam menerapkan Good
Corporate Governance secara sistem dan memas kan penciptaan nilai tambah di se ap proses bisnis
dan internal perusahaan senan asa berorientasi untuk memberikan nilai bagi seluruh stakeholders.
Penciptaan nilai diharapkan dak hanya memenuhi kepen ngan stakeholders tetapi juga akan
berdampak pada peningkatan kinerja yang diharapkan, penciptaan daya saing, serta keunggulan dan
pencitraan nama baik perusahaan kepada seluruh stakeholders.
Hasil program CGPI menunjukkan bahwa 11 perusahaan masuk dalam kategori sangat tepercaya,
11 perusahaan pada kategori tepercaya, dan 1 perusahaan pada kategori tepercaya. Dari skor CGPI
secara keseluruhan terjadi kecenderungan peningkatan yang menunjukkan bahwa seluruh peserta CGPI
telah bersungguh-sungguh berupaya meningkatkan kualitas penerapan GCG secara berkelanjutan.

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | v


IICG menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran organ perusahaan dan
manajemen perusahaan peserta CGPI yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan se ap tahapan
penilaian. Penghargaan dan terima kasih secara khusus disampaikan kepada m penilai dan peneli
CGPI serta Majalah SWA yang telah berkontribusi secara maksimal mensukseskan pelaksanaan program
ini. Par sipasi dan upaya yang diberikan merupakan wujud peran ak f dalam meningkatkan diseminasi
pen ngnya implementasi Good Corporate Governance di kalangan dunia usaha di Indonesia.

Jakarta, Desember 2015


THE INDONESIAN INSTITUTE FOR CORPORATE GOVERNANCE

G. Suprayitno May Susandy


Ketua Dewan Pengurus Direktur Ekseku f

vi | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


RINGKASAN EKSEKUTIF
CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX 2014
GCG DALAM PERSPEKTIF PENCIPTAAN NILAI

Riset dan pemeringkatan Corporate Governance Percep on Index 2014 (singkat dengan CGPI 2014)
telah diselenggarakan pada tahun 2015 dengan tema Good Corporate Governance dalam Perspek f
Penciptaan Nilai sebagai tema, dan memusatkan penilaian terhadap berbagai sistem dan mekanisme
yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam melakukan transformasi atas sumber daya
yang dimiliki untuk menciptakan nilai perusahaan secara e kal dan bermartabat. Perusahaan yang
menyatakan diri bersedia mengiku CGPI 2014 dan hadir pada penjelasan (brieng) pelaksanaan CGPI
2014 berjumlah 23 perusahaan.

Masing-masing peserta CGPI 2014 harus mengiku empat tahapan penilaian, yaitu self
assessment, sistem dokumentasi, penyusunan makalah, dan observasi. Kuesioner sebagai alat ukur yang
digunakan pada tahapan self assessment terdiri dari 12 aspek penilaian, berupa pernyataan tentang hal-
hal yang dipersepsikan oleh organ dan anggota perusahaan. Kuesioner disusun berdasarkan variabel
riset seputar permasalahan implementasi GCG dalam perspek f penciptaan nilai. Pengujian keandalan
kuesioner menggunakan koesien keandalan minimal yang harus dipenuhi, sebesar 0,7. Selanjutnya,
pada tahapan sistem dokumentasi, peserta CGPI 2014 dipersyaratkan harus menyerahkan dak kurang
dari 41 jenis dokumen atau disesuaikan dengan status perusahaan. Pada tahapan penyusunan makalah,
se ap peserta CGPI 2014 harus menyusun makalah yang menggambarkan serangkaian proses
implementasi GCG dalam perspek f penciptaan nilai sesuai dengan sistema ka isi dan penulisan yang
telah ditentukan, dan dipaparkan pada saat observasi untuk memudahkan penilaian. Uraian makalah
dari masing-masing peserta CGPI 2014 diharapkan mampu memberikan gambaran tentang serangkaian
proses dan program implementasi GCG di perusahaan dan upaya perusahaan melakukan transformasi
atas seluruh sumber daya yang dimiliki untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat.
Selanjutnya pada tahapan observasi, m penilai melakukan klarikasi atau pemas an terhadap kualitas
penerapan GCG dan penciptaan nilai tambah di perusahaan.

Hasil riset dan pemeringkatan CGPI 2014 berupa skor dan indeks persepsi penerapan GCG pada
perusahaan publik (Emiten), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan
perusahaan keuangan syariah di Indonesia. Pemeringkatan CGPI 2014 disusun berdasarkan nilai yang
diperoleh oleh masing-masing peserta sesuai dengan rentang skor untuk masing-masing kategori
ngkat kepercayaan, yaitu kategori SANGAT TEPERCAYA, TEPERCAYA, dan CUKUP TEPERCAYA,
selanjutnya hasil riset dan pemeringkatan tersebut dipublikasikan oleh Majalah SWA dan IICG.
Peserta CGPI 2014 yang memenuhi seluruh tahapan penilaian berjumlah 23 peserta, melipu 12
perusahaan publik (Emiten), 3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 7 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
dan 1 perusahaan keuangan syariah. Pada tahapan self assessment, diperoleh 1802 responden untuk 23
perusahaan yang diwakili oleh 88/91 pihak, baik dari pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
Nilai keandalan kuesioner riset CGPI 2014 dinyatakan oleh nilai alpha cronbach di atas 0,7. Nilai tersebut
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | vii
menunjukkan ngkat konsistensi dan keandalan alat ukur yang direpresentasikan oleh bu r-bu r
pertanyaan dalam mengukur responden. Hasil pembobotan keempat tahapan penilaian menurut panel
ahli (expert panel) dengan menggunaan metode AHP (Analy cal Hierarchy Process) menghasilkan
sebaran bobot untuk self assessment 21%, sistem dokumentasi 27%, makalah 25%, dan observasi 27%.
Hasil riset dan pemeringkatan CGPI 2014 menetapkan sebanyak 11 perusahaan dengan kategori
SANGAT TEPERCAYA, 11 perusahaan dengan kategori TEPERCAYA, dan 1 perusahaan dengan kategori
CUKUP TEPERCAYA. Hasil pemeringkatan tersebut menunjukkan kesungguhan organ perusahaan
peserta CGPI 2014 untuk senan asa meningkatkan kualitas penerapan GCG dan penciptaan nilai tambah
perusahaan secara berkesinambungan.

viii | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


BAB I. PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Salah satu pelajaran dari Era Reformasi yang dimulai sejak tahun 1998 mengingatkan bangsa Indonesia
untuk memperha kan pen ngnya penegakan good governance dalam penyelenggaraan Negara dan
good corporate governance (GCG) dalam pengelolaan perusahaan. Berbagai strategi, kebijakan dan
program yang mendorong implementasi GCG digulirkan oleh para pengawas (regulator) maupun
organisasi pemerha GCG. Kegiatan dan program penunjang tersebut antara lain melipu program
peningkatan pemahaman dan kompetensi, pemantauan dan evaluasi, sampai dengan program
pengembangan dan pemeringkatan. Program pendidikan, seminar, pela han, workshop tentang GCG
telah dilakukan sejak tahun 1999. Peraturan tentang perangkat struktural yang mendukung GCG telah
diterbitkan oleh otoritas bursa seper OJK (d/h/ Bapepam LK) & Bursa Efek Indonesia pada tahun 2000-
2001 dan Kementerian BUMN tahun 2002. Bank Indonesia juga mewajibkan implementasi GCG kepada
seluruh industri perbankan sejak tahun 2006, dan Komite Nasional Kebijakan Governance (dahulu
bernama Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance atau disingkat KNKCG) telah mengeluarkan
berbagai pedoman umum GCG dan pedoman khusus GCG sejak tahun 2000.
Evaluasi penerapan GCG seper assessment, review, audit, dan pemeringkatan juga telah
dikembangkan untuk mengevaluasi GCG perusahaan, diantaranya; (1) Bank Indonesia mengeluarkan
Surat Edaran perihal pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan Bank Syariah; (2) Surat Keputusan
Sekretaris Menteri Negara BUMN RI nomor SK-16/S.MBU/2012 tentang indikator penilaian penerapan
GCG di BUMN; (3) Bursa Efek Indonesia menyelenggarakan Capital Market Award dengan GCG sebagai
salah satu indikator penilaian; (4) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan GCG di
Bank Syariah, BPR, dan Asuransi; (5) IICG mengadakan program riset dan pemeringkatan Corporate
Governance Percep on Index (CGPI) sejak tahun 2001; (6) Ajang penilaian kualitas keterbukaan Annual
Report Award (ARA) juga berlangsung sejak tahun 2002; (7) FCGI mengeluarkan GCG Scorecard yang
membantu perusahaan untuk melakukan self assessment implementasi GCG; dan (8) IICD melakukan
penilaian GCG di Emiten menggunakan ASEAN CG Scorecard.

I.2 SEKILAS TENTANG IICG DAN CGPI

The Indonesian Ins tute for Corporate Governance (IICG) berdiri pada tanggal 2 Juni 2000 atas
prakarsa Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), prak si dan profesional, serta tokoh masyarakat
yang memiliki visi dan kepedulian terhadap masa depan Indonesia yang lebih baik. Tujuan membentuk
IICG adalah untuk memasyarakatkan konsep corporate governance dan manfaat penerapan prinsip-
prinsip GCG seluas-luasnya dalam rangka mendorong terciptanya dunia usaha Indonesia yang bere ka
dan bermartabat. Wujud kontribusi IICG tersebut dicanangkan dalam empat kegiatan utama, yaitu: (1)
Peneli an dan Pemeringkatan, (2) Pendidikan dan Pela han, (3) Publikasi dan Promosi, serta (4)
Penilaian dan Pengembangan.
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 1
Salah satu program yang terus menerus dilaksanakan IICG sejak tahun 2001 hingga sekarang
adalah Corporate Governance Percep on Index (CGPI) yaitu program riset dan pemeringkatan
penerapan good corporate governance (GCG) pada perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui
perancangan riset yang mendorong perusahaan meningkatkan kualitas penerapan konsep corporate
governance (CG) dengan melaksanakan evaluasi dan benchmarking sebagai upaya perbaikan yang
berkesinambungan (con nuous improvement). CGPI telah diselenggarakan oleh IICG bekerjasama
dengan Majalah SWA sebagai program ru n tahunan sejak tahun 2001 sebagai bentuk penghargaan
terhadap inisia f dan hasil upaya perusahaan dalam mewujudkan bisnis yang bere ka dan bermartabat.
Kepesertaan CGPI bersifat sukarela dan melibatkan peran ak f perusahaan bersama seluruh
stakeholders dalam memenuhi tahapan pelaksanaan program CGPI, dan hal tersebut menunjukkan
komitmen bersama dalam memasyarakatkan GCG, karena program CGPI berupaya mendorong dan
menuntut perusahaan peserta untuk melakukan perbaikan atau peningkatan prak k GCG di
lingkungannya.
Metodologi penilaian pada se ap kegiatan riset dan pemeringkatan CGPI dikembangkan oleh para
peneli senior dengan acuan berbagai referensi dari Indonesia maupun Internasional yang terkait
dengan GCG berdasarkan perspek f stakeholders sebagai alat ukur, dan disesuaikan dengan tema
sentral yang ditetapkan. Penilaian yang dilakukan terhadap implementasi GCG secara terbatas
mencakup aspek komitmen dan aturan main organ perusahaan, sedangkan implementasi GG secara luas
mencakup aspek komitmen dan hubungan antara perusahaan dengan stakeholders. Cara pandang
seper ini akan memperluas orientasi dan cakupan implementasi GCG yang memiliki konsekuensi pada
waktu dan upaya yang dibutuhkan dalam proses mewujudkan prak k terbaik.
Mencerma perkembangan dunia dan tuntutan terhadap pen ngnya implementasi GCG, CGPI
menggunakan tema sentral yang berbeda pada se ap tahun penyelenggaraan sebagai fokus perha an
guna mempermudah penilaian oleh IICG dan sekaligus menjadi panduan bagi perusahaan untuk
memberikan prioritas dan langkah-langkah terarah agar implementasi GCG dapat dilakukan secara utuh
menyeluruh, terintegrasi dan efek f. Sejak penyelenggaraan CGPI 2003, IICG telah menetapkan tema
pada rangkaian peta jalan pelaksanaan CGPI. Pada dasawarsa pertama, periode tahun 2001-2009, tema
CGPI diawali dengan Membangun Komitmen terhadap GCG dan diakhiri dengan tema GCG sebagai
Budaya. Pada dasawarsa kedua, periode tahun 2010-2019 telah diawali dengan tema GCG dalam
Perspek f E ka. Secara rinci peta jalan tema CGPI dapat disimak pada Gambar 1.2.1.

CGPI 2005
CGPI 2003 CGPI 2004
CGPI 2001 CGPI 2002 Mewujudkan GCG
Komitmen GCG Internalisasi GCG
sebagai Sistem

CGPI 2008 GCG


CGPI 2006 CGPI 2007 CGPI 2010 GCG
dalam Perspek f CGPI 2009 GCG
Meneympurnakan Aktualisasi GCG dalam Perspek f
Manajemen sebagai Budaya
GCG sebagai Sistem sebagai Sistem E ka
Stratejik

CGPI 2013 GCG


CGPI 2011 GCG CGPI 2012 GCG
dalam Perspek f
dalam Perspek f dalam Perspek f
Organisasi
Risiko Pengetahuan
Pembelajar

Gambar 1.2.1. Perjalanan Tema CGPI 2001 2013.


2 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
I.3 TUJUAN PROGRAM RISET DAN PEMERINGKATAN CGPI

Kontribusi IICG mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG di Indonesia melalui penyelenggaraan


program riset dan pemeringkatan CGPI untuk menciptakan prak k bisnis yang e kal, sehat,
bermartabat dan berkelanjutan. Program CGPI mengajak seluruh pemangku kepen ngan yang melipu
Pemerintah, Pelaku Bisnis, Masyarakat Bisnis dan Pihak Pendukung Bisnis melakukan prak k terbaik
GCG dan berbagai kegiatan diseminasi konsep CG dalam rangka mendorong kesejahteraan ekonomi
yang berkelanjutan khususnya memperha kan proses penciptaan nilai tambah bagi stakeholder.
Program CGPI juga bertujuan memo vasi dunia bisnis melaksanakan konsep CG dan menumbuhkan
par sipasi masyarakat luas agar secara bersama-sama ak f dalam mengembangkan dan menerapkan
GCG. Riset dan pemeringkatan ini menjadi sarana yang strategis dalam menyusun database, melakukan
pemetaan (mapping) kondisi CG di Indonesia, dan menjadi benchmark implementasi GCG pada
Perusahaan Publik, BUMN dan Perbankan serta Perusahaan Swasta di Indonesia.

I.4 MANFAAT DAN DAMPAK PROGRAM RISET DAN PEMERINGKATAN CGPI

Program CGPI berupaya membantu perusahaan melakukan njauan terhadap pelaksanaan CG yang
telah dilakukannya dan membandingkan dengan perusahaan lainnya sebagai wujud kesungguhan
perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam meningkatkan kualitas penerapan GCG. Hasil njauan dan
perbandingan tersebut dapat memberikan beberapa manfaat berikut pada perusahaan:
1. Perbaikan terhadap faktor-faktor internal organisasi yang belum memadai berdasarkan hasil
temuan survei CGPI 2014 guna mewujudkan peningkatan kualitas penerapan GCG;
2. Pemetaan masalah-masalah strategis yang terjadi di perusahaan khususnya pengelolaan
pengetahuan sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan yang diperlukan guna
meningkatkan kualitas penerapan GCG;
3. Peningkatan kesadaran bersama di kalangan internal perusahaan dan stakeholder lainnya
terhadap pen ngnya pengelolaan pengetahuan dalam penerapan GCG agar terwujud
pertumbuhan yang berkelanjutan;
4. Peningkatan kepercayaan investor dan publik terhadap perusahaan atas hasil publikasi IICG
tentang upaya peningkatan kapabilitas perusahaan dalam melaksanakan konsep CG;
5. Perwujudan komitmen dan tanggung jawab bersama mendorong peningkatan kapasitas
seluruh anggota perusahaan dalam menerapkan GCG dan memperha kan aspek risiko bisnis;
6. Penetapan indikator atau standar kualitas penerapan GCG yang ingin dicapai perusahaan;
7. Pengakuan dari masyarakat terhadap upaya membangun daya saing dan keberlanjutan usaha
melalui peningkatan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG;
8. Penataan organisasi perusahaan secara berkesinambungan melalui proses pembelajaran yang
mendukung penerapan governance, risk and compliance secara terintegrasi;
9. Peningkatan kesadaran dan komitmen bersama dari internal perusahaan terhadap pen ngnya
mewujudkan organisasi pembelajar dan menciptakan nilai bagi stakeholders.
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 3
4 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
BAB II. GCG DALAM PERSPEKTIF PENCIPTAAN NILAI

II.1 PENCIPTAAN NILAI

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan alokasi sumber daya untuk menciptakan nilai
ekonomi yang op mal dan meningkatkan kesejahteraan sosial serta kualitas hidup. Dengan kata lain,
penciptaan nilai dianggap pen ng untuk mendapatkan manfaat melalui interaksi antara pemangku
kepen ngan perusahaan sebagai pemenuhan terhadap tuntutan persaingan bisnis yang ketat.
Perusahaan dituntut untuk menciptakan nilai melalui pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
yang dimiliki untuk menghasilkan produk dan jasa, serta memenuhi kepen ngan stakeholder.
Penciptaan nilai bagi pelanggan akan sangat membantu pemasaran produk dan jasa yang dihasilkan
perusahaan, sedangkan penciptaan nilai bagi pemegang saham, berupa kenaikan harga saham akan
menjamin ketersediaan modal investasi untuk membiayai operasional di masa depan. Selanjutnya,
penciptaan nilai bagi karyawan dapat meningkatkan produk vitas dan loyalitas kerja.
Menurut perspek f keuangan, perusahaan menciptakan nilai apabila mampu menghasilkan
pendapatan (return of capital) lebih besar dari biaya (cost of capital), tetapi menurut perspek f yang
lebih luas penciptaan nilai di perusahaan juga menciptakan nilai sosial (social value) bagi stakeholder.
Sebagai contoh, perusahaan dapat mewujudkan penciptaan nilai sosial melalui kegiatan inovasi.
Perusahaan yang berinovasi akan mendapatkan sebagian nilai sosial yang telah diciptakan dalam bentuk
keuntungan ekonomi, dan konsumen yang akan menerima nilai sosial tersebut dalam bentuk manfaat
dan kegunaan dari produk hasil inovasi. Perusahaan-perusahaan lain, kompe tor maupun non
kompe tor memperoleh keuntungan dari melakukan imitasi (Manseld, 2005)
Perusahaan yang memiliki komitmen dalam menciptakan nilai dan menjadikannya prioritas, maka
perusahaan akan mampu membangun kapabilitas perusahaan yang memberikan compe ve
advantage. Sebagaimana diungkapkan oleh Porter (1998) bahwa compe ve advantage suatu
perusahaan berasal dari kemampuan perusahaan tersebut dalam menciptakan nilai untuk pelanggan
yang melampaui biaya perusahaan untuk menciptakan nilai tersebut.
Langkah pertama perusahaan dalam menciptakan nilai adalah memahami sumber-sumber dan
faktor pendorong penciptaan nilai dalam lingkup perusahaan, industri, dan pasar. Untuk membantu
manajemen mengop malkan pemanfaatan sumber daya yang berkontribusi pada pertumbuhan
perusahaan. Sebagai contoh, jika nilai untuk pelanggan adalah kualitas produk yang konsisten dan
pengiriman tepat waktu, maka perusahaan harus meciptakan nilai secara utuh melipu seluruh rantai
nilai diproses produksi.
Penciptaan nilai di perusahaan saat ini banyak didorong oleh faktor-faktor intangible, diantaranya
inovasi (innova on), manusia (people), gagasan (ideas) dan merek (brand). Beberapa kategori utama
dari faktor intangible melipu teknologi, intellectual property, aliances, management capabili es,
employee rela ons, customer rela ons, community rela ons, and brand value. Menurut Kaplan dan
Norton (2004), penciptaan nilai yang didorong oleh intangible assets harus menjadi strategi perusahaan
sehingga menuntut organisasi untuk menyelaraskan pemanfaatan sumber daya dalam perpek f jangka
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 5
panjang. Perlu dipahami bahwa investasi pada intangible assets (misalnya peneli an dan
pengembangan, pela han karyawan, dan membangun merek) biasanya menghasilkan manfaat dak
langsung daripada manfaat langsung bagi perusahaan.

II.2 GCG DAN PENCIPTAAN NILAI

Menurut Sir Adrian Cadbury dalam Cadbury Report tahun 2002 in dari tata kelola perusahaan adalah
untuk menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepen ngannya. Tata kelola perusahaan dak hanya
diar kan sebagai pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan (compliance) dan keseuaian dengan
prak k terbaik (conformance), tetapi juga harus menunjukkan kinerja (performance) serta berkomitmen
menciptakan nilai (value crea on). Berkaitan dengan hal itu strategi perusahaan dan mekanisme tata
kelola yang dibangun harus memfasilitasi penciptaan nilai bagi seluruh stakeholder.
GCG dalam Perspek f Penciptaan Nilai dalam program CGPI dimaknakan sebagai sistem dan
mekanisme yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam melakukan transformasi atas
sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan nilai tambah perusahaan secara e kal dan
bermartabat.

II.3 RUANG LINGKUP DAN FOKUS PENILAIAN

Program CGPI menggunakan 3 ( ga) ruang lingkup penerapan GCG, yaitu aspek kepatuhan (compliance),
kesesuaian (conformance), dan aspek kinerja (performance). Secara rinci uraian ke ga aspek tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Aspek kepatuhan (compliance) dalam implementasi GCG merupakan pemenuhan atas berbagai
tuntutan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh regulator. Aspek kepatuhan
menyatakan kepas an bahwa seluruh operasional bisnis perusahaan sudah dilakukan dengan baik
dan dak bertentangan dengan aturan yang berlaku guna menciptakan nilai tambah bagi
pemangku kepen ngan perusahaan;
2. Aspek kesesuaian (conformance) dalam implementasi GCG merupakan keselarasan berbagai
kebijakan dan operasional perusahaan dengan norma, e ka, dan tata nilai yang dianut
perusaahan. Aspek kesesuaian menyatakan kepas an kepatutan penyelenggaraan perusahaan
guna menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepen ngan perusahaan;
3. Aspek kinerja (performance) dalam implementasi GCG merupakan hasil-hasil capaian
perusahaan dalam memenuhi tuntutan operasional secara e kal dan bermartabat. Aspek kinerja
menyatakan kepas an pencapaian kinerja perusahaan guna menciptakan nilai tambah bagi
pemangku kepen ngan perusahaan.

Berdasarkan ruang lingkup di atas, maka arah penilaian CGPI 2014 dengan tema GCG dalam Perspek f
Penciptaan Nilai adalah memas kan kualitas penerapan GCG untuk menciptakan nilai tambah secara
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan. Oleh karena itu fokus

6 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


penilaian CGPI 2014 dengan tema GCG dalam Perspek f Penciptaan Nilai melipu hal-hal berikut:
1. Membangun inisia f penciptaan nilai tambah bagi pemangku kepen ngan melalui peningkatan
penerapan GCG secara e kal dan bermartabat;
2. Mengembangkan strategi dan kebijakan penciptaan nilai tambah bagi pemangku kepen ngan
melalui peningkatan penerapan GCG secara e kal dan bermartabat;
3. Melakukan pengawasan serta pengendalian strategi dan kebijakan penciptaan nilai tambah bagi
pemangku kepen ngan melalui peningkatan penerapan GCG secara e kal dan bermartabat;
4. Melakukan perbaikan dan peningkatan penciptaan nilai tambah bagi pemangku kepen ngan
melalui peningkatan penerapan GCG secara e kal dan bermartabat.

II.4 KEPESERTAAN CGPI

Program CGPI yang diselenggarakan IICG se ap tahunnya merupakan program yang bersifat
sukarela (voluntary), selek f, dan elek f. Keikutsertaan perusahaan dalam CGPI merupakan sebuah
pilihan (elek f) secara sukarela (voluntary) tanpa didasari oleh dorongan memenuhi aturan (mandatory)
dan memper mbangkan kesiapan internal perusahaan (selek f) dalam memutuskan berpar sipasi
mengiku CGPI berdasarkan tema penilaian. IICG sebagai lembaga masyarakat yang independen
mengundang par sipasi perusahaan pada CGPI dalam bentuk himbauan (voluntary) kepada beberapa
perusahaan yang sudah diwajibkan menerapkan GCG ataupun belum (selek f) melalui penetapan tema
khusus penilaian CGPI (elek f).
IICG mengundang sebanyak 750 perusahaan untuk mengiku CGPI 2014 yang berasal dari
perusahaan publik (Emiten), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan
Lembaga Bisnis Syariah. Rincian Perusahaan yang diundang IICG untuk mengiku CGPI 2014 disajikan
pada Tabel 2.4.1.
Tabel 2.4.1 Data Kepesertaan CGPI 2014
Kategori Perusahaan Pengiriman Undangan Par sipasi

Emiten 495
Bisnis Syariah 12
BUMN 98
Swasta 121
BUMD 24
Total 750

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 7


8 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
BAB III. METODOLOGI PENILAIAN CGPI
III.1 ASPEK PENILAIAN

Penilaian CGPI 2014 mencakup 12 aspek penerapan GCG dalam perspek f penciptaan nilai di
perusahaan. Aspek-aspek tersebut merupakan hasil pengembangan dari CGPI sebelumnya dan
dimutakhirkan sesuai dengan relevansi tema CGPI 2014. Keterlibatan organ perusahaan (Dewan
Komisaris dan Direksi) memiliki peranan yang pen ng dalam se ap aspek yang dikembangkan. Bagi
peserta yang berasal dari lembaga keuangan syariah, keterlibatan organ perusahaan juga mencakup
peran dari Dewan Pengawas Syariah. Secara rinci aspek dan indikator yang dinilai pada CGPI 2014 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Komitmen
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek komitmen dapat dimaknakan
sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengintegrasikan berbagai sistem dan
mekanisme yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam melakukan transformasi
sumber daya yang dimiliki untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek komitmen melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris memutakhirkan pedoman tugas dan tanggung
jawab organ utama perusahaan (board manual) serta pedoman tata kelola perusahaan (Code
of CG) untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan pedoman perilaku
(code of conduct) serta sistem dan mekanisme an kecurangan (an fraud), pengendalian
gra kasi, dan perlindungan terhadap saksi pelapor (whistle blowing systems) untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan.
c. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme tata
kelola perusahaan melipu pengelolaan risiko (risk management), pengendalian internal
(internal control) serta pengelolaan teknologi informasi (IT Governance) untuk menciptakan
nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan
perusahaan.

2. Transparansi
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek transparansi dapat dimaknakan
sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme
pengungkapan dan keterbukaan informasi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 9


e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek transparansi melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
pengungkapan informasi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
keterbukaan informasi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
3. Akuntabilitas
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek akuntabilitas dapat dimaknakan
sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme check and
balances yang mengatur kewenangan dan pertanggung jawaban dalam mengelola perusahaan
secara sehat, terukur dan professional untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek akuntabilitas melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris menetapkan kejelasan tugas pokok dan fungsi
dalam perusahaan serta mengembangkan mekanisme pertanggung jawabannya untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme check
and balances melipu pengendalian internal dan pengawasan internal di perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan.
4. Responsibilitas
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek responsibilitas dapat
dimaknakan sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengintegrasikan sistem dan
mekanisme tata kelola perusahaan sesuai dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan peraturan internal perusahaan, serta melaksanakan tanggung jawab perusahaan
terhadap masyarakat dan lingkungan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek responsibilitas melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan internal
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
pelaksanaan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan.
10 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
5. Independensi
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek independensi dapat
dimaknakan sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan
mekanisme tata kelola perusahaan secara profesional, obyek f, dan dak adanya dominasi serta
intervensi dalam pengambilan keputusan di perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek independensi melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
independensi di perusahaan yang bebas dari benturan kepen ngan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
pengambilan keputusan yang objek f demi kepen ngan perusahaan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
6. Keadilan
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek keadilan dapat dimaknakan
sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap seluruh
pemangku kepen ngan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek keadilan melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap
Pemegang Saham perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat
dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap
karyawan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
c. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap
pelanggan (customer) perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
d. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap pemasok
perusahaan (vendor) untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
7. Kepemimpinan
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek kepemimpinan dapat
dimaknakan sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun dan
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 11
mengembangkan pola kepemimpinan yang mampu mendorong penciptaan nilai tambah secara
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek keadilan melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang
mens mulasi intelektual dan memo vasi secara inspirasional di perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang ak f di
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
c. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang
memas kan kualitas interaksi dan kolaborasi di antara seluruh anggota perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan.
d. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang
membangun keteladanan dan pemberdayaan di perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
e. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang memiliki
orientasi masa depanuntuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
8. Strategi
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek strategi dapat dimaknakan
sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengintegrasikan berbagai sistem dan
mekanisme tata kelola perusahaan dengan menetapkan visi-misi-tata nilai-makna perusahaan,
serta tujuan, kebijakan, program strategis dan sasarannya yang akan dicapai bersama untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan
perusahaan.
Indikator aspek strategi melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
penetapan visi-misi-tata nilai-makna perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
penetapan tujuan, strategi, kebijakan dan program strategis perusahaan untuk menciptakan
nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan
perusahaan.
9. E ka
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek e ka bisnis dapat dimaknakan
sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata
kelola perusahaan melalui pengembangan standar perilaku bisnis dan perilaku kerja untuk
12| Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek e ka bisnis melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan melalui pengembangan standar perilaku bisnis dan perilaku kerja bagi seluruh
para pemangku kepen ngan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat
dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris menegakkan prak k standar perilaku bisnis dan
perilaku kerja bagi seluruh para pemangku kepen ngan diperusahaan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
10. Risiko
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek risiko dapat dimaknakan sebagai
kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme pengelolaan risiko
perusahaan serta mengembangkan budaya risiko di perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek risiko melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme tata
kelola perusahaan dengan melakukan iden kasi, pengukuran dan mi gasi terhadap risiko
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan budaya risiko di perusahaan
untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan.
11. Kapabilitas Organisasi
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek kapabilitas dapat dimaknakan
sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan inovasi, penciptaan
networking, penciptaan kompetensi organisasi yang spesik dan unik, serta penciptaan sumber
daya manusia yang memiliki keahlian untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
Indikator aspek kapabilitas melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan
atau beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan inovasi yang
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan stakeholder untuk menciptakan nilai tambah secara
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 13
atau beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan networking dengan
seluruh stakeholder untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
c. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan
atau beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan kompetensi
organisasi yang spesik dan unik untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
d. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan
atau beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan sumber daya
manusia yang memiliki keahlian untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
12. Penciptaan Nilai
Sesuai dengan tema GCG dalam perspek f penciptaan nilai, aspek penciptaan nilai dapat
dimaknakan sebagai kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan
mekanisme tata kelola perusahaan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam
melakukan transformasi sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
bagi seluruh pemangku kepen ngan perusahaan secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan. Indikator aspek penciptaan nilai melipu :
a. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam melakukan
transformasi sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
ekonomis (economic value crea on) bagi seluruh pemangku kepen ngan perusahaan secara
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
b. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam melakukan
transformasi sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan nilai tambah sosial
(social value crea on) bagi seluruh pemangku kepen ngan perusahaan secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan.

III.2 TAHAPAN PENILAIAN

Sistema ka penilaian CGPI 2014 terdiri dari empat tahapan, yaitu self-assessment, sistem dokumentasi,
penilaian makalah, dan observasi. Uraian rinci dari masing-masing tahapan dapat disimak pada
penjelasan selanjutnya.
I.2.1 Self Assessment
Self-assessment adalah penilaian mandiri oleh seluruh organ, anggota, dan stakeholder perusahaan
mengenai kualitas penerapan GCG dan penciptaan nilai tambah bagi pemangku kepen ngan secara
14 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan. Pada tahapan ini
perusahaan mengisi kuesioner yang menggali persepsi responden terhadap aspek dan indikator yang
dinilai secara jujur dan objek f guna memberikan umpan balik dan evaluasi yang baik kepada
perusahaan. Da ar para pemangku kepen ngan perusahaan yang dipersyaratkan untuk mengisi
kuesioner pada tahapan self-assessment dapat disimak pada Tabel III.2.1.
Tabel III.2.1 Da ar Responden Self Assessment
No Responden Internal Jumlah
1. Presiden Komisaris 1
2. Ketua Dewan Pengawas Syariah (khusus bank syariah) 1
3. Komisaris dan Komisaris Independen 2
4. Dewan Pengawas Syariah 2
1
5. Anggota Komite Komisaris 3
6. Presiden Direktur (Direktur Utama) 1
7. Direktur dan Direktur Tidak Terafiliasi 2
8. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) 1
2
9. Pegawai Manajerial 8
3
10. Komite Eksekutif 3
11. Pegawai Tingkat Non Manajerial 8
12. Satuan Pengawasan Internal / Auditor Internal 5
13. Pimpinan Unit Fungsional Human Resources/Human Capital 5
14. Pimpinan Bagian Research and Development dan Business Development 2
15. Serikat Pekerja 2
Responden Eksternal Jumlah
1 Investor Institusi 2
2 Investor Minoritas 2
3 Pemasok 2
4 Lembaga Pembiayaan 2
5 Asuransi 5
6 Perusahaan Anak 3
7 Pelanggan (Customer) 5
8 Auditor Eksternal 3
4
9 Regulator & Pengawas (OJK / Kementerian Negara BUMN / BI) 1
10 Regulator (Kementerian Perdagangan/Kementerian Perindustrian/ 2
Kementerian Perhubungan/Kementerian Lingkungan Hidup/ Direktorat Pajak)
11 Pengawas (KPPU / YLKI / BPOM) 2
12 Notaris 2
13 Asosiasi yang diikuti oleh perusahaan 5
14 Mitra Kerja Perusahaan (partner / joint operation / perguruan tinggi) 4
5
15 Konsultan Mitra Kerja (appraisal, mitra fungsional dll) 5
Catatan:
1
Komite Komisaris adalah Komite yang ada di ngkat Dewan Komisaris seper Komite Audit, Komite
Nominasi, Komite Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, Komite Governance, dan lain-lain,
2
Disesuaikan dengan kondisi perusahaan (contoh: Vice President, Manager, Kepala Divisi/Departemen)
3
Komite Ekseku f adalah komite yang ada di ngkat Direksi yang disesuaikan dengan komite yang ada di
perusahaan (contoh: Komite E ka, Komite SDM, Komite Risiko, Komite Kredit, dll)
4
Otoritas Jasa Keuangan: bagi Emiten; Kementerian Negara BUMN: bagi BUMN; Bank Indonesia: bagi Bank
5
Melipu konsultan untuk bagian pemasaran, operasi, SDM, keuangan, IT, akuntansi, pajak, logis c, dll

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 15


Metode pengisian kuesioner pada tahapan self assessment dapat dilakukan melalui beberapa pilihan,
diantaranya metode online survey pada website IICG di www.iicg.org/survey, atau dengan metode
pengisian secara elektronik (dalam format excel), atau pengisian secara langsung pada cetakan lembar
pertanyaan (buku kuesioner).
I.1.1 Sistem Dokumentasi
Tahapan sistem dokumentasi adalah pemenuhan persyaratan penilaian berupa penyerahan berbagai
dokumen yang telah dimiliki perusahaan terkait dengan pelaksanaan GCG dan dan penciptaan nilai
tambah bagi pemangku kepen ngan secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan. Bagi perusahaan yang telah mengirimkan dokumen yang dipersayaratkan
pada penyelenggaraan CGPI 2013, maka pada CGPI 2014 tahun ini cukup hanya memberikan pernyataan
konrmasi bahwa dokumen sebelumnya masih berlaku, dan jika terjadi perubahan, maka dokumen yang
direvisi harus dilampirkan. Dokumen-dokumen yang dipersyaratkan diserahkan ke sekretariat IICG
setelah mendapat pengesahan dari Presiden Direktur atau Direktur Utama dan atau yang dapat
mewakili. Dokumen tersebut dikaji dan dianalisa untuk kemudian dikelompokkan menjadi tujuh
kelompok yang mewakili governance structure, governance system, governance process, governance
mechanism, governance output, governance outcome, dan governance impact. Da ar dokumen untuk
masing-masing kelompok tersebut disajikan pada Tabel III.2.2.
Tabel III.2.2 Da ar Kelengkapan Sistem Dokumentasi
No. Jenis Dokumen
Governance Structure
1
1 Anggaran Dasar Perseroan terakhir yang disahkan Kemenkumham
2 Panduan tertulis khusus yang mengatur tugas, kewajiban, wewenang dan berbagai hal yang
2
berkaitan dengan Dewan Komisaris (Board Charter)
3 Panduan tertulis khusus yang mengatur tugas, kewajiban, wewenang dan berbagai hal yang
2
berkaitan dengan Direksi (Board Charter)
2
4 Panduan tertulis khusus untuk Organ Pendukung Komisaris (Komite Audit/Nominasi/Risiko/dll)

Governance System
2
5 Panduan moral dan etika kerja dan/atau etika bisnis (code of conduct)
3
6 Dokumentasi proses perumusan visi, misi, tata nilai, tujuan organisasi periode terakhir
7 Panduan/pedoman pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
8 Dokumen yang terkait dengan sistem perlindungan terhadap saksi pelapor/sistem pelaporan
pelanggaran (whistle blowing system)
9 Panduan tertulis mengenai Sistem Pengendalian Internal (Internal Audit Charter)
10 Kebijakan mengenai pembatasan perangkapan jabatan dan implementasinya
11 Dokumentasi sistem implementasi pengelolaan sumber daya manusia (kebijakan pengelolaan
SDM, Kamus Kompetensi, Pemetaan Bakat, Jenjang Karir, Sistem Nilai Pekerjaan, Human
Resource Information Systems/HRIS)
Governance Process
12 Pedoman Kebijakan Perusahaan (Policy Governance)
7
13 Dokumentasi sistem manajemen mutu (quality management system)
14 Dokumentasi proses perumusan Peraturan Perusahaan/Kesepakatan/Perjanjian Kerja Bersama
3
(PP/KKB/PKB)
15 Dokumentasi Sistem Manajemen Risiko
16 Dokumentasi Contingency Plan/Crisis Management Protocol (Pemutakhirannya)

16 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


No. Jenis Dokumen
Governance Mechanism
2
17 Panduan/Pedoman/Manual tertulis Tata Kelola Perusahaan yang Baik, (Manual Governance)
18 Panduan tertulis khusus mengenai pengelolaan benturan kepentingan
19 Dokumentasi terkait dengan kinerja Direksi dan Komisaris / Kontrak Manajemen serta penilaian
atas pencapaian kinerja (realisasi)
20 Dokumentasi undangan/iklan Rapat Umum Pemegang Saham,
21 Dokumentasi program pelatihan kepemimpinan dan assessment kepemimpinan (termasuk
kurikulum)
22 Panduan/Pedoman tentang perumusan, pengembangan, pengawasan dan evaluasi Corporate
4
Plan/Business Plan/RKAP/RJPP
23 Dokumen terkait kebijakan anti korupsi
24 Dokumen terkait kebijakan tata kelola teknologi informasi
25 Dokumen terkait pelaksanaan inovasi di perusahaan
Governance Output
26 Hasil survei atau assessment atau review terhadap penerapan prinsip-prinsip GCG yang dilakukan
oleh internal dan atau eksternal perusahaan,
27 Rekapitulasi pelanggaran kode etik, fraud, kecelakaan kerja, kasus litigasi dan non liigasi
28 Dokumentasi penghargaan atas reputasi perusahaan
Governance Outcome
29 Laporan Tahunan 2014 (Annual Report 2014),
5
30 Prospektus tahun terakhir (Jika menerbitkan pada tahun yang bersangkutan)
31 Dokumentasi paparan publik (Public Expose),
32 Dokumentasi penilaian kinerja perusahaan oleh pihak eksternal (KAP) / Opini Auditor
33 Dokumentasi/program penilaian kepuasan pegawai
34 Dokumentasi/program penilaian kepuasan pemasok,
35 Dokumentasi/program penilaian kepuasan pelanggan
36 Dokumentasi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
37 Dokumentasi program pengembangan/pemberdayaan komunitas (Community Development)
6
38 Dokumentasi program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL)
Governance Impact
39 Dokumentasi AMDAL
40 Dokumentasi resertifikasi Manajemen
41 Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)
Catatan:
1
Dilampiri hasil pemetaaan regulasi yang mengikat perseroan
2
Dilengkapi hasil kajian/evaluasi
3
Dilengkapi perencanaan, proses pelaksanaan, ngkat pemahaman dan dampaknya
4
BUMN / BUMD ada RJPP / RKAP; Perusahaan publik ada Corporate Plan, Business Plan, Annual Plan ataupun
seper Strategic Intent, Strategic Plan
5
Prospektus hanya diwajibkan untuk perusahaan yang melakukan penawaran pendanaan melalui saham
6
Hanya untuk BUMN
7
Melipu Sistem Manajemen Mutu Proses (ISO 9000/MBNQA), Sistem Manajemen Lingkungan (ISO14000),
Sistem Manajemen Mutu K3/SMK3 (OHSAS 18000), Sistem Manajemen CSR (ISO 26000), Sistem
Manajemen IT (ISO 27000), Business Con nuity Management/BCM (ISO 22301), Sistem Manajemen Risiko
(ISO 31000/COSO/BASEL), Sistem Manajemen Energi (ISO 50001)

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 17


I.1.1 Penyusunan Makalah
Penyusunan makalah merupakan salah satu pemenuhan persyaratan penilaian yang menjelaskan
serangkaian proses dan program implementasi GCG di perusahaan dan penciptaan nilai tambah
perusahaan. Makalah yang disusun mampu menggambarkan arah dan fokus penilaian yang sesuai
dengan pedoman sistema ka penulisan yang ditetapkan sebagai berikut;
Petunjuk Umum
a. Makalah disusun menurut sistema ka penyusunan yang ditetapkan guna mempermudah
prosedur penilaian. Penyimpangan dari sistema ka akan mempengaruhi penilaian.
b. Kelengkapan informasi yang dimuat dalam makalah akan membantu penulisan publikasi prak k
GCG di perusahaan sebagai rangkaian kelanjutan pelaksanaan program CGPI 2014.
1. Format Penulisan
Format penulisan ditetapkan sebagai berikut:
a. Dicetak pada kertas berukuran A4 (297x210 mm).
b. Dike k dengan spasi 1,5 dan font Times New Roman 12 point, margin kiri 3 cm; kanan 2,5
cm; atas 2,5 cm dan bawah 2,5 cm.
c. Peserta dianjurkan menggunakan Ms Word untuk menuliskan makalah, dan tabulasi
data dengan Ms Excel.
2. Sistema ka Penulisan dapat dijelaskan sebagai berikut (lembar contoh dapat dilihat pada
Lampiran):
a. Tema penulisan makalah adalah GCG dalam Perspek f Penciptaan Nilai.
b. Lembar cover depan berisi Judul Makalah, Nama Perusahaan, Bidang Bisnis Utama, dan
Alamat Lengkap.
c. Lembar Pengesahan merupakan lembar yang berisi nama penanggung jawab makalah
dan m penyusun makalah, serta ditandatangani oleh penanggung jawab makalah.
d. Isi makalah disusun dengan bagian-bagian sebagai berikut
I. Komitmen terhadap penerapan GCG dan penciptaan nilai tambah.
II. Penegakan prinsip transparansi dan pengungkapan informasi perusahaan
dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi stakeholder.
III. Penegakkan prinsip akuntabilitas dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi
stakeholder.
IV. Penegakkan prinsip responsibilitas dalam rangka menciptakan nilai tambah
bagi stakeholder.
V. Penegakkan prinsip independensi dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi
stakeholder.
VI. Penegakkan prinsip keadilan dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi
stakeholder.
VII. Pola kepemimpinan yang dikembangkan dalam rangka mendorong penciptaan
nilai tambah bagi stakeholder.
VIII. Strategi pencapaian tujuan perusahaan melalui berorientasi pada penciptaan
18 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
nilai tambah bagi stakeholder.
IX. Tata kelola risiko yang dikembangkan dalam rangka mendorong penciptaan
nilai tambah bagi stakeholder.
X. Kebijakan dan implementasi e ka bisnis perusahaan yang mendorong
penciptaan nilai tambah bagi stakeholder.
XI. Kapabilitas organisasi yang menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan
lingkungannya yang berubah.
XII. Hasil Penciptaan nilai tambah dalam rangka menjamin tercapainya tujuan
perusahaan.
e. Penyajian isi makalah perlu memperha kan beberapa aspek yang digunakan dalam
menilai kualitas penyajian makalah, antara lain:
(1) Cakupan
Cakupan terdiri dari kelengkapan penyajian secara terstruktur yang
memperha kan proses, struktur, sistem, mekanisme, output, hasil, dampak dan
manfaat. Cakupan disertai dengan data dan informasi pendukung yang relevan
dan valid.
(2) Relevansi
Relevansi merupakan kesesuaian penyajian makalah dengan tema penilaian (GCG
dalam Perspek f Penciptaan Nilai). Relevansi juga terkait dengan penyajian sesuai
tahun buku penilaian (2014).
(3) Kejelasan
Kejelasan penyajian makalah berkaitan dengan penyajian sesuai dengan kaidah
umum Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kejelasan juga berkaitan dengan
ketersediaan penjelasan dari data dan informasi yang disajikan di makalah.
(4) Kedalaman
Kedalaman penyajian makalah berkaitan dengan keluasan hal yang diungkap
dalam prak k GCG dan penciptaan nilai tambah seper keluasan lingkup jenjang
korporasi (perusahaan induk sampai dengan perusahaan anak dalam kelompok
usaha), jenjang organisasi ( ngkat divisi sampai dengan operasional), jenjang
kelompok (kolegial atau individu). Kedalaman juga terkait dengan kelengkapan
aturan, kebijakan, sistem dan pedoman operasional.
3. Pengumpulan Makalah disampaikan dalam bentuk so copy/le dan hardcopy makalah.
4. Makalah dipresentasikan pada saat observasi dengan durasi maksimum 30 menit dan
menyerahkan materi presentasi tersebut (so copy dan hard copy)

I.1.2 Observasi
Observasi adalah tahapan akhir penilaian sebagai salah satu bagian pen ng dari proses riset dan
pemeringkatan CGPI 2014 berupa peninjauan langsung ke perusahaan oleh m penilai CGPI 2014 untuk
memas kan kualitas penerapan GCG dan proses penciptaan nilai tambah perusahaan secara
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 19
berkesinambungan yang diperoleh dari data dan informasi pada ke ga tahapan sebelumnnya (self
assessment, sistem dokumentasi dan makalah). Pelaksanaan observasi di se ap perusahaan peserta
CGPI 2014 dilakukan (setengah) hari kerja atau 3 jam efek f. Pelaksanaan observasi pada se ap
perusahaan peserta CGPI 2014 dilakukan dalam bentuk presentasi dan diskusi tanya jawab dengan
Dewan Komisaris, Direksi dan Manajemen serta pihak lain yang terkait perusahaan. Disamping itu
dengan tahapan ini m peneli riset dan pemeringkatan CGPI 2014 dapat langsung melakukan verikasi
data-data dan dokumentasi perusahaan yang dibutuhkan untuk kepen ngan penilaian CGPI 2014 yang
lebih akurat.
III.3 NORMA PENILAIAN

Hasil pemeringkatan program CGPI menggunakan norma penilaian berdasarkan rentang skor yang
dicapai oleh Peserta CGPI dengan kategorisasi atas ngkat kualitas implementasi GCG yang
menggunakan is lah Tepercaya. Norma penilaian CGPI dapat dijelaskan sebagai berikut:
Skor 55,00 69,99 Kategori Cukup Tepercaya
Skor 70,00 84,99 Kategori Tepercaya
Skor 85,00 100 Kategori Sangat Tepercaya

III.4 PEMASTIAN MUTU

Dalam upaya mendapatkan hasil CGPI yang bermutu, dilakukan pemas an terhadap pelaksanaan alur
program, relevansi tema dengan proses penilaian dan pengujian alat ukur yang digunakan. Penyusunan
alat ukur penilaian didasarkan pada relevansi tema sentral CGPI dan dikembangkan sesuai fokus
penilaian. Alat ukur dipas kan melipu seluruh aspek penilaian yang ditetapkan.
Alat ukur yang ditetapkan dilengkapi dengan pengujian alat ukur sebagai uji kalibrasi untuk
mendapatkan ngkat konsistensi yang nggi dan untuk mendapatkan ngkat kesahihan (validitas).
Metode Analysis Factor digunakan untuk pengujian alat ukur dan merupakan bagian dari uji validitas
(mengukur apa yang seharusnya diukur). Sedangkan metode AHP (Analy cal Hierarchy Process)
digunakan untuk melihat, menilai dan mengukur ngkat kepen ngan dari tahapan penilaian CGPI.

20 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


BAB IV. HASIL CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX
IV.1. HASIL RISET

Setelah membuka proses penda aran untuk menjadi peserta CGPI selama ga bulan sejak bulan Mei -
Juli 2014 akhirnya terdapat 23 perusahaan yang terda ar sebagai peserta CGPI 2014. Da ar perusahaan
peserta CGPI 2014 disajikan pada Tabel 41.1 berikut:
Tabel 4.1.1 Perusahaan Peserta CGPI 2014
Emiten Keuangan BUMN Keuangan
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. B 1. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. U BUMN Non Keuangan
M
3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk N 1. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
4. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 2. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
5. PT Bank Central Asia Tbk. BUMS Keuangan
E
6. PT Bank OCBC NISP Tbk. 1. PT Bank Mandiri Taspen Pos
M
I 2. PT Mandiri Tunas Finance
T Emiten Non Keuangan B 3. PT Mandiri Sekuritas
E U
1. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. BUMS Non Keuangan
N M
2. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. S 1. PT Krakatau Engineering
3. PT Timah (Persero) Tbk. 2. PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
4. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 3. PT Krakatau Tirta Industri
5. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 4. PT Petrokimia Gresik
6. PT Bakrie & Brothers Tbk SYA Bisnis Syariah
RIAH 1. PT Bank Syariah Mandiri
* Emiten (Perusahaan Publik)
** BUMN ( dak termasuk BUMN yang sudah emiten)
***BUMS ( dak termasuk BUMS yang sudah emiten)
Data lain yang diperlukan pada riset dan pemeringkatan CGPI 2014 ini adalah data perseptual yang
digunakan untuk menilai se ap aspek cakupan penilaian yang melatarbelakangi objek riset. Data
perseptual dianggap memenuhi syarat jika se ap bagian pertanyaan terjawab dengan lengkap. Dalam
CGPI 2014 ini, jumlah responden pada tahapan self assessment sebanyak 1802 yang berasal dari 23
perusahaan. Dari jumlah 1802 responden tersebut dapat dikelompokkan sebanyak 999 responden
mewakili pihak internal dan sebanyak 803 responden mewakili pihak eksternal perusahaan peserta CGPI
2014 (Gambar IV.1.1.)

Tipe Responden (N=1802)

Eksternal
45% Internal
55%

Gambar 4.1.1. Jumlah Responden Tahapan Self Assessment


Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 21
I.1.1 Pengujian Alat Ukur
Seluruh kuesioner yang digunakan untuk melakukan penilaian self assessment telah diuji keandalannnya
dan hasilnya menunjukkan nilai alpha cronbach di atas 0,7. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa
kuesioner yang digunakan untuk menilai pelaksanaan GCG dalam perspek f penciptaan nilai memiliki
keandalan yang baik, dan memberikan hasil yang konsisten jika kuesioner tersebut digunakan untuk
menilai GCG dalam perspek f penciptaan nilai di masa yang akan datang. Data dari keduabelas cakupan
penilaian diuji melalui analisis dan metode sta s k. Hasil pengujian tersebut disajikan pada Tabel 4.1.2.
Tabel 4.1.2 Hasil Pengujian Keandalan Alat Ukur
No. Aspek Skor Validitas Realibilitas Keterangan
KMO KMO > 0,5 > 0,70
1 Komitmen 86,80 0,948 0,934 Sahih Andal
2 Transparansi 87,43 0,943 0,921 Sahih Andal
3 Akuntabilitas 87,70 0,931 0,904 Sahih Andal
4 Responsibilitas 86,43 0,945 0,930 Sahih Andal
5 Independensi 85,98 0,919 0,894 Sahih Andal
6 Keadilan 87,36 0,957 0,947 Sahih Andal
7 Kepemimpinan 78,02 0,943 0,899 Sahih Andal
8 Strategi 86,37 0,950 0,951 Sahih Andal
9 Etika 85,68 0,882 0,893 Sahih Andal
10 Risiko 86,26 0,917 0,908 Sahih Andal
11 Kapabilitas 84,56 0,958 0,953 Sahih Andal
12 Penciptaan Nilai 85,40 0,953 0,951 Sahih Andal

I.1.1 Pembobotan
Pembobotan penilaian CGPI dilakukan untuk mendapatkan ngkat kepen ngan dari aspek yang terkait
dengan implementasi GCG dan tahapan penilaian yang digunakan pada kegiatan riset dan
pemeringkatan CGPI. Pembobotan dilakukan agar didapatkan penilaian ngkat kepen ngan yang
diberikan oleh panel ahli. Panel ahli merupakan pihak-pihak yang dianggap memiliki kompetensi dan
pengetahuan yang baik terhadap implementasi prinsip-prinsip GCG dan tujuan CGPI. Panel ahli
merupakan pihak eksternal IICG yang berasal dari investor, analyst, prak si, KNKG, akademisi, dan
lembaga pemerha GCG serta perusahaan peserta CGPI. Hasil penilaian diolah dan diuji ngkat
konsistensinya dengan menggunakan metode AHP. Pengujian konsistensi menggunakan ngkat
konsistensi yang nggi di atas 90% atau memiliki ngkat inkonsistensi yang rendah di bawah 0,1.
Berdasarkan hasil penilaian panel ahli, pembobotan tahapan penilaian tertera pada Tabel 4.1.3.
Tabel 4.1.3 Bobot Tahapan Penilaian CGPI 2014
Tahapan Bobot Tahapan Bobot
Self Assessment 21 % Penyusunan Makalah 25 %
Kelengkapan Dokumen 27 % Observasi 27 %

Total 100%
Overall Inconsistency 0,04

22 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


IV.2 HASIL TAHAPAN PENILAIAN

Pada bagian hasil CGPI 2014 berdasarkan tahapan penilaian, IICG menyajikan hasil temuan dengan
menggunakan pengelompokkan perusahaan berdasarkan kategori sebagai berikut:
1. Emiten - Sektor Keuangan
2. Emiten - Sektor Non Keuangan
3. BUMN - Sektor Keuangan
4. BUMN - Sektor Non Keuangan
5. BUMS - Sektor Keuangan
6. BUMS - Sektor Non Keuangan
7. Bisnis Syariah

1 SELF ASSESSMENT

Tahapan self assessment merupakan pengisian kuesioner oleh organ, anggota dan stakeholder
perusahaan mengenai kualitas penerapan GCG dan penciptaan nilai tambah bagi stakeholders secara
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan. Kuesioner self
assessment terdiri dari 12 aspek penilaian berupa pernyataan tentang hal-hal yang dipersepsikan oleh
organ dan anggota serta stakeholder perusahaan. Hasil yang dicapai dalam tahapan self assessment
oleh peserta CGPI di sajikan dalam Tabel 4.2.1.
Tabel 4.2.1. Rerata Tahapan Self Assessment
Aspek Kelompok Perusahaan
Emiten Emiten BUMN BUMN BUMS BUMS Bisnis
Keuangan Non Keuangan Non Keuangan Non Syariah
Keuangan Keuangan Keuangan
Komitmen 89.24 84.09 90.04 89.87 82.90 86.03 82.07
Transparansi 89.87 85.42 87.77 90.45 82.78 86.01 81.27
Akuntabilitas 89.81 85.76 90.40 90.89 83.28 87.21 82.19
Responsibilitas 88.87 84.50 88.45 89.83 82.53 86.45 80.88
Independensi 89.52 83.98 90.02 84.86 83.54 85.62 81.73
Keadilan 89.80 85.21 91.32 91.23 82.90 87.11 81.90
Kepemimpinan 76.07 70.18 82.32 83.24 69.61 72.15 69.16
Strategi 88.75 83.92 89.29 90.38 82.20 86.20 81.11
Etika 87.86 84.37 89.61 90.00 81.65 85.04 79.07
Risiko 89.21 83.33 88.12 87.11 82.89 86.59 81.28
Kapabilitas Organisasi 87.55 81.44 87.90 86.78 80.51 85.81 78.43
Penciptaan Nilai 87.87 80.18 90.02 90.02 80.72 86.41 75.64

A. Komitmen
Aspek komitmen secara rinci mengungkapan hasil self assessment terhadap fokus penilaian pada
beberapa indikator seper tertera pada Gambar 4.2.1.

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 23


1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris memutakhirkan pedoman tugas dan tanggung
jawab organ utama perusahaan (board manual) serta pedoman tata kelola perusahaan (Code of
CG) untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan (Kom-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan pedoman perilaku
(code of conduct) serta sistem dan mekanisme an kecurangan (an fraud), pengendalian
gra kasi, dan perlindungan terhadap saksi pelapor (whistle blowing systems) untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan (Kom-2).
3. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan melipu pengelolaan risiko (risk management), pengendalian internal (internal
control) serta pengelolaan teknologi informasi (IT Governance) untuk menciptakan nilai tambah
secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Kom-3).

ASPEK KOMITMEN
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuang Keuang Keuang
Keuang Keuang Keuang Syariah
an an an
an an an
Kom-1 89.69 85.36 91.40 90.65 83.20 86.75 82.40
Kom-2 89.00 83.50 89.26 89.04 82.60 85.11 81.86
Kom-3 89.03 83.41 89.46 89.91 82.91 86.24 81.96

Gambar 4.2.1. Rerata Self Assessment Aspek Komitmen

B. Transparansi
Aspek transparansi secara rinci mengungkapan hasil self assessment terhadap fokus penilaian pada
beberapa indikator seper tertera pada Gambar 4.2.2.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
pengungkapan informasi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Trans-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
keterbukaan informasi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Trans-2).

24 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


ASPEK TRANSPARANSI
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Trans-1 89.71 86.54 90.32 89.63 83.33 86.64 81.50
Trans-2 90.04 84.30 85.21 91.27 82.24 85.39 81.04

Gambar 4.2.2. Rerata Self Assessment Aspek Transparansi

C. Akuntabilitas
Aspek akuntabilitas secara rinci mengungkapan hasil self assessment terhadap fokus penilaian pada
beberapa indikator seper tertera pada Gambar IV.2.3.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris menetapkan kejelasan tugas pokok dan fungsi dalam
perusahaan serta mengembangkan mekanisme pertanggung jawabannya untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan
(Akun-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme check and
balances melipu pengendalian internal dan pengawasan internal di perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan
perusahaan (Akun-2).

ASPEK AKUNTABILITAS
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Akun-1 89.71 85.35 90.09 91.01 83.49 87.06 81.85
Akun-2 89.92 86.17 90.70 90.77 83.07 87.36 82.53

Gambar 4.2.3. Rerata Self Assessment Aspek Akuntabilitas


D. Resposibilitas
Aspek responsibilitas secara rinci mengungkapan hasil self assessment terhadap fokus penilaian
pada beberapa indikator seper tertera pada Gambar 4.2.4.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan internal perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan (Resp-1).
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 25
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme pelaksanaan
tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan
(Resp-2).
ASPEK RESPONSIBILITAS
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Resp-1 88.59 83.68 89.21 89.88 83.34 85.92 80.66
Resp-2 89.14 85.33 87.69 89.78 81.72 86.99 81.10

Gambar 4.2.4. Rerata Self Assessment Aspek Responsibilitas


E. Independensi
Aspek independensi secara rinci mengungkapan hasil self assessment terhadap fokus penilaian pada
beberapa indikator seper tertera pada Gambar 4.2.5.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
independensi di perusahaan yang bebas dari benturan kepen ngan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan
(Indep-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme pengambilan
keputusan yang objek f demi kepen ngan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Indep-2).

ASPEK INDEPENDENSI
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Indep-1 89.26 84.12 89.69 79.86 82.57 85.19 81.64
Indep-2 89.77 83.84 90.35 89.85 84.51 86.05 81.82

Gambar 4.2.5. Rerata Self Assessment Aspek Independensi

F. Keadilan
Aspek keadilan secara rinci mengungkapan hasil self assessment terhadap fokus penilaian pada
beberapa indikator seper tertera pada Gambar 4.2.6.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap Pemegang
26 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
Saham perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Fair-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap karyawan
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Fair-2).
3. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap pelanggan
(customer) perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Fair-3).
4. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap pemasok
perusahaan (vendor) untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Fair-4).

ASPEK KEADILAN
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Fair-1 89.28 84.53 91.62 91.27 83.93 86.68 82.50
Fair-2 89.39 84.14 90.72 89.97 81.04 86.33 80.75
Fair-3 89.90 85.54 90.78 91.59 83.02 87.75 82.46
Fair-4 90.64 86.60 92.15 92.10 83.62 87.68 81.90

Gambar 4.2.6. Rerata Self Assessment Aspek Keadilan


G. Kepemimpinan
Aspek kepemimpinan secara rinci mengungkapan hasil self assessment terhadap fokus penilaian
pada beberapa seper tertera pada Gambar 4.2.7.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang mens mulasi
intelektual dan memo vasi secara inspirasional di perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Lead-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang ak f di
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Lead-2).
3. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang memas kan
kualitas interaksi dan kolaborasi di antara seluruh anggota perusahaan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan
(Lead-3).
4. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang membangun
keteladanan dan pemberdayaan di perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 27
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Lead-4).
5. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang memiliki
orientasi masa depanuntuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Lead-5).

ASPEK KEPEMIMPINAN
85.00
70.00
55.00
40.00
25.00
10.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Lead-1 86.56 81.27 86.82 88.92 81.27 84.54 79.06
Lead-2 29.17 22.27 58.58 59.31 21.94 18.41 24.38
Lead-3 87.87 81.48 88.51 88.99 80.60 85.51 79.60
Lead-4 88.28 82.31 88.42 88.91 82.35 85.75 79.63
Lead-5 88.48 83.58 89.27 90.04 81.86 86.55 83.13

Gambar 4.2.7. Rerata Self Assessment Aspek Kepemimpinan


H. Strategi
Aspek strategi secara rinci mengungkapkan hasil self assessment terhadap fokus penilaian pada
beberapa indikator seper tertera pada Gambar 4.2.8.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme penetapan
visi-misi-tata nilai-makna perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Stra-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme penetapan
tujuan, strategi, kebijakan dan program strategis perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Stra-2).

ASPEK STRATEGI
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Stra-1 88.51 84.02 89.46 90.87 82.05 86.27 80.74
Stra-2 89.00 83.83 89.11 89.90 82.35 86.13 81.49

Gambar 4.2.8. Rerata Self Assessment Aspek Strategi


I. E ka
Aspek e ka secara rinci mengungkapkan hasil self assessment terhadap fokus penilaian pada
beberapa indikator seper tertera pada Gambar IV.2.9.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola

28 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


perusahaan melalui pengembangan standar perilaku bisnis dan perilaku kerja bagi seluruh para
pemangku kepen ngan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (E ka-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris menegakkan prak k standar perilaku bisnis dan
perilaku kerja bagi seluruh para pemangku kepen ngan diperusahaan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan
(E ka-2).
ASPEK ETIKA
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
60.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Etika-1 88.82 85.30 90.00 90.75 82.68 85.31 82.06
Etika-2 86.91 83.44 89.22 89.26 80.62 84.78 76.07

Gambar 4.2.9. Rerata Self Assessment Aspek E ka


J. Risiko
Aspek risiko secara rinci mengungkapkan hasil self assessment terhadap fokus penilaian pada
beberapa indikator seper tertera pada Gambar IV.2.10.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan melakukan iden kasi, pengukuran dan mi gasi terhadap risiko perusahaan
untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan (Risk-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan budaya risiko di perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan (Risk-2).

ASPEK RISIKO
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Risk-1 89.09 84.15 87.38 87.61 82.48 86.67 81.39
Risk-2 89.32 82.51 88.85 86.60 83.30 86.51 81.18

Gambar 4.2.10. Rerata Self Assessment Aspek Risiko


K. Kapabilitas Organisasi
Aspek kapabilitas organisasi secara rinci mengungkapkan hasil self assessment terhadap fokus
penilaian pada beberapa indikator seper tertera pada Gambar 4.2.11.
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 29
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan inovasi yang berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan stakeholder untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Cap-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan networking dengan seluruh
stakeholder untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Cap-2).
3. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan kompetensi organisasi yang
spesik dan unik untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Cap-3).
4. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan sumber daya manusia yang
memiliki keahlian untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Cap-4)
ASPEK KAPABILITAS ORGANISASI
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Cap-1 86.25 79.31 85.52 84.93 79.48 85.22 76.27
Cap-2 87.78 81.52 87.45 84.77 80.79 85.73 79.15
Cap-3 88.03 82.22 88.53 87.12 81.50 86.06 78.78
Cap-4 88.14 82.70 90.09 90.32 80.27 86.24 79.54

Gambar 4.2.11. Rerata Self Assessment Aspek Kapabilitas Organisasi


L. Penciptaan Nilai
Aspek penciptaan nilai secara rinci mengungkapkan hasil self assessment terhadap fokus penilaian
pada beberapa indikator seper tertera pada Gambar 4.2.12.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola yang
mengarahkan dan mengendalikan perusahaan melakukan transformasi sumber daya yang dimiliki
untuk menciptakan nilai tambah ekonomis (economic value crea on) bagi seluruh pemangku
kepen ngan secara e kal dan bermartabat guna mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Vacre-1)

30 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola yang
mengarahkan dan mengendalikan perusahaan melakukan transformasi sumber daya yang dimiliki
untuk menciptakan nilai tambah sosial (social value crea on) bagi seluruh pemangku kepen ngan
secara e kal dan bermartabat guna mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Vacre-2).

ASPEK PENCIPTAAN NILAI


95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
60.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Vacre-1 86.95 76.49 88.83 89.99 79.93 86.04 71.47
Vacre-2 88.78 83.88 89.40 90.05 81.50 86.79 79.81

Gambar 4.2.12. Rerata Self Assessment Aspek Penciptaan Nilai

I.1.1 HASIL SISTEM DOKUMENTASI

Tahapan sistem dokumentasi mempersyaratkan sekurang-kurangnya 40 dokumen untuk perusahaan


publik (emiten), 39 dokumen untuk perusahaan BUMN, dan 38 dokumen untuk perusahaan swasta.
Dokumen tersebut kemudian dikaji dan dianalisa untuk kemudian dikelompokkan menjadi tujuh
kelompok besar yang mewakili governance structure, governance system, governance process,
governance mechanism, governance output, governance outcome, dan governance impact.
Dari penilaian sistem dokumentasi dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh peserta CGPI 2014
memiliki skor yang baik dalam sistem dokumentasi. Peserta CGPI 2014 juga memiliki inisia f dan
kesungguhan dalam membangun sistem dan prosedur pelaksanaan GCG dan penciptaan nilai tambah
perusahaan secara berkelanjutan. Dari sisi lain dapat dikatakan bahwa regulasi telah mewajibkan
perusahaan untuk melaksanakan GCG secara sistema s, terukur, dan terdokumentasi (Tabel 4.2.2).
Tabel 4.2.2 Rerata Hasil Tahapan Sistem Dokumentasi
Kelompok Gov. Gov. Gov. Gov. Gov. Gov. Gov.
Perusahaan Structure System Process Mechanism Output Outcome Impact
Emiten
88.03 87.98 87.63 87.41 88.02 88.28 86.30
Keuangan
Emiten Non
82.88 82.43 82.74 82.12 81.67 82.16 82.49
Keuangan
BUMN
88.33 85.48 84.41 85.15 84.50 85.00 85.00
Keuangan
BUMN Non
75.63 74.45 73.67 75.97 78.47 75.74 76.53
Keuangan
BUMS
81.76 79.48 77.88 77.27 77.96 76.60 70.65
Keuangan
BUMS Non
78.40 79.12 79.43 78.77 80.13 78.73 75.33
Keuangan
Bisnis Syariah 88.44 87.04 86.55 87.06 86.50 88.19 86.25

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 31


A. Governance Structure
CGPI 2014 mempersyaratkan kelengkapan dokumen yang menunjukkan kejelasan pembagian
kewenangan dan tanggung jawab organ dan anggota perusahaan serta kejelasan aturan dan prosedur
dalam pengambilan keputusan berdasarkan asas pemisahan peran secara berimbang (check and
balances system) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil penilaian kelompok
dokumen governance structure di perusahaan peserta CGPI 2014 disajikan pada Gambar 4.2.13.
Governance Structure

Bisnis Syariah 88.44


BUMS Non Keuangan 78.40
BUMS Keuangan 81.76
BUMN Non Keuangan 75.63
BUMN Keuangan 88.33
Emiten Non Keuangan 82.88
Emiten Keuangan 88.03

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.13. Rerata Kelompok Dokumentasi Governance Structure


B. Governance System
CGPI 2014 mempersyaratkan kelengkapan dokumen yang menunjukkan kejelasan kerangka yang
digunakan pada penyelenggaraan berbagai ak vitas di dalam perusahaan yang tercermin dari
kemampuannya untuk melancarkan dan mengendalikan kegiatan eksekusi, pengawasan, operasi, dan
pengendalian agar dapat memberikan nilai tambah secara berkesinambungan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Hasil penilaian kelompok dokumen governance system di
perusahaan peserta CGPI 2014 disajikan pada Gambar 4.2.14.
Governance System

Bisnis Syariah 87.04


BUMS Non Keuangan 79.12
BUMS Keuangan 79.48
BUMN Non Keuangan 74.45
BUMN Keuangan 85.48
Emiten Non Keuangan 82.43
Emiten Keuangan 87.98

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.14. Rerata Kelompok Dokumentasi Governance System

C. Governance Process
CGPI 2014 mempersyaratkan kelengkapan dokumen yang menunjukkan kejelasan mekanisme yang
dibutuhkan organ dan anggota perusahaan agar memiliki kesempatan dalam pengambilan keputusan
berdasarkan asas pemisahan peran secara berimbang (check and balances system) agar ak vitas di
dalam perusahaan dapat berjalan baik sesuai dengan arah yang ditetapkan. Hasil penilaian kelompok
dokumen governance process di perusahaan peserta CGPI disajikan pada Gambar 4.2.15.
32 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
Governance Process

Bisnis Syariah 86.55


BUMS Non Keuangan 79.43
BUMS Keuangan 77.88
BUMN Non Keuangan 73.67
BUMN Keuangan 84.41
Emiten Non Keuangan 82.74
Emiten Keuangan 87.63

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.15. Rerata Kelompok Dokumentasi Governance Process


D. Governance Mechanism
CGPI 2014 mempersyaratkan kelengkapan dokumen yang menunjukkan kejelasan aturan main,
prosedur, dan hubungan para pihak dalam pemgambilan keputusan berdasarkan asas pemisahan peran
secara berimbang (check and balances system) sesuai peraturan perundang-undangan. Hasil penilaian
kelompok dokumen governance mechanism di perusahaan peserta CGPI 2014 disajikan pada Gambar
4.2.16.
Governance Mechanism

Bisnis Syariah 87.06


BUMS Non Keuangan 78.77
BUMS Keuangan 77.27
BUMN Non Keuangan 75.97
BUMN Keuangan 85.15
Emiten Non Keuangan 82.12
Emiten Keuangan 87.41

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.16. Rerata Kelompok Dokumentasi Governance Mechanism


E. Governance Output
CGPI 2014 mempersyaratkan kelengkapan dokumen yang menunjukkan kejelasan atas
pemenuhan kesesuaian hasil keputusan para pihak terhadap tujuan perusahaan, e ka bisnis, dan
peraturan perundang-undangan. Hasil penilaian kelompok dokumen governance output di peserta CGPI
2014 disajikan pada Gambar 4.2.17.

Governance Output

Bisnis Syariah 86.50


BUMS Non Keuangan 80.13
BUMS Keuangan 77.96
BUMN Non Keuangan 78.47
BUMN Keuangan 84.50
Emiten Non Keuangan 81.67
Emiten Keuangan 88.02

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.17. Rerata Kelompok Dokumentasi Governance Output


Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 33
F. Goverance Outcome
CGPI 2014 mempersyaratkan kelengkapan dokumen yang menunjukkan kejelasan atas efek vitas
hasil penyelenggaran berbagai ak vitas di dalam perusahaan dalam rangka menciptakan nilai tambah
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil penilaian kelompok dokumen governance
outcome di perusahaan peserta CGPI 2014 disajikan pada Gambar 4.2.18.

Governance Outcome

Bisnis Syariah 88.19


BUMS Non Keuangan 78.73
BUMS Keuangan 76.60
BUMN Non Keuangan 75.74
BUMN Keuangan 85.00
Emiten Non Keuangan 82.16
Emiten Keuangan 88.28

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.18. Rerata Kelompok Dokumentasi Governance Outcome


G. Governance Impact
CGPI 2014 mempersyaratkan kelengkapan dokumen yang menunjukkan kejelasan atas manfaat
dan akibat dari penyelenggaran berbagai ak vitas di dalam perusahaan kepada seluruh pihak yang
berkepen ngan (stakeholders) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil penilaian
kelompok dokumen governance impact di perusahaan peserta CGPI 2014 disajikan pada Gambar 4.2.19.

Governance Impact

Bisnis Syariah 86.25


BUMS Non Keuangan 75.33
BUMS Keuangan 70.65
BUMN Non Keuangan 76.53
BUMN Keuangan 85.00
Emiten Non Keuangan 82.49
Emiten Keuangan 86.30

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar IV.2.19. Rerata Kelompok Dokumentasi Governance Impact

I.1.1 PENYUSUNAN MAKALAH

Penilaian makalah didasarkan pada sistema ka penulisan yang dipersyaratkan yaitu memperha kan
kualitas penyajian yang mencakup aspek relevansi, cakupan, kejelasan, dan kedalaman dari uraian isi
makalah. Berikut hasil penilaian makalah berdasarkan bagian dari sistema ka makalah.

34 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


Tabel 4.2.3 Rerata Hasil Tahapan Makalah
Uraian Isi Makalah Kelompok Perusahaan
Emiten Emiten BUMN BUMN BUMS BUMS Bisnis
Keuangan Non Keuangan Non Keuangan Non Syariah
Keuangan Keuangan Keuangan
Uraian Komitmen 88.08 83.46 83.23 75.00 78.61 78.83 88.13
Uraian Transparansi 87.76 82.06 80.94 75.21 77.29 78.10 88.33
Uraian Akuntabilitas 88.07 82.53 81.56 75.00 79.03 78.98 87.50
Uraian Responsibilitas 88.13 81.89 81.67 78.75 78.33 78.77 87.81
Uraian Independensi 85.75 81.35 81.67 76.25 77.50 78.04 87.50
Uraian Keadilan 85.57 81.90 81.46 77.92 76.94 78.02 87.50
Uraian Kepemimpinan 86.28 81.38 79.10 78.13 77.36 78.02 87.94
Uraian Strategi 87.43 81.41 83.85 78.17 78.61 78.38 87.94
Uraian Risiko 87.29 82.25 80.52 74.79 78.06 78.44 88.06
Uraian E ka 85.72 81.90 80.52 76.46 77.22 78.98 87.50
Uraian Kapabilitas 87.96 82.22 83.33 77.71 77.57 79.17 87.50
Organisasi
UraianPenciptaan Nilai 87.39 82.32 83.33 76.04 77.08 78.69 88.13

A. Uraian Komitmen Terhadap Penerapan GCG dan Penciptaan Nilai Tambah


Uraian ini menyajikan informasi mengenai komitmen perusahaan dalam penerapan GCG dan
penciptaan nilai yang berkelanjutan. Hasil penilaian uraian komitmen disajikan pada Gambar 4.2.20.

Uraian Komitmen
Bisnis Syariah 88.13
BUMS Non Keuangan 78.83
BUMS Keuangan 78.61
BUMN Non Keuangan 75.00
BUMN Keuangan 83.23
Emiten Non Keuangan 83.46
Emiten Keuangan 88.08

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.20. Rerata Penilaian Makalah Uraian Komitmen


B. Uraian Penegakkan Prinsip Transparansi dan Pengungkapan Informasi Perusahaan dalam
Rangka Menciptakan Nilai bagi Stakeholder
Uraian ini menyajikan informasi mengenai penerapan transparansi dan pengungkapan informasi
perusahaan yang menciptakan nilai bagi stakeholder. Hasil penilaian uraian transparansi disajikan pada
Gambar 4.2.21.
Uraian Transparansi
Bisnis Syariah 88.33
BUMS Non Keuangan 78.10
BUMS Keuangan 77.29
BUMN Non Keuangan 75.21
BUMN Keuangan 80.94
Emiten Non Keuangan 82.06
Emiten Keuangan 87.76

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.21. Rerata Penilaian Makalah Uraian Transparansi


Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 35
C. Uraian Penerapan Prinsip Akuntabilitas dalam Rangka Menciptakan Nilai Bagi Stakeholder
Uraian ini menyajikan informasi mengenai penerapan prinsip akuntabilitas yang menciptakan nilai
tambah bagi stakeholder. Hasil penilaian uraian akuntabilitas tersebut disajikan pada Gambar 4.2.22.

Uraian Akuntabilitas
Bisnis Syariah 87.50
BUMS Non Keuangan 78.98
BUMS Keuangan 79.03
BUMN Non Keuangan 75.00
BUMN Keuangan 81.56
Emiten Non Keuangan 82.53
Emiten Keuangan 88.07

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.22. Rerata Penilaian Makalah Uraian Akuntabilitas


D. Uraian Penerapan Prinsip Responsibilitas dalam Rangka Menciptakan Nilai bagi Stakeholder
Uraian ini menyajikan informasi mengenai penerapan prinsip responsibilitas yang menciptakan
nilai tambah bagi stakeholder. Hasil penilaian uraian responsibilitas disajikan pada Gambar 4.2.23.

Uraian Responsibilitas
Bisnis Syariah 87.81
BUMS Non Keuangan 78.77
BUMS Keuangan 78.33
BUMN Non Keuangan 78.75
BUMN Keuangan 81.67
Emiten Non Keuangan 81.89
Emiten Keuangan 88.13

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.23. Rerata Penilaian Makalah Uraian Responsibilitas


E. Uraian Penerapan Prinsip Independensi dalam Rangka Menciptakan Nilai Bagi Stakeholder
Uraian ini menyajikan informasi mengenai penerapan prinsip independensi yang menciptakan nilai
tambah bagi stakeholder. Hasil penilaian uraian independensi tersebut disajikan pada Gambar 4.2.24.

Uraian Independensi
Bisnis Syariah 87.50
BUMS Non Keuangan 78.04
BUMS Keuangan 77.50
BUMN Non Keuangan 76.25
BUMN Keuangan 81.67
Emiten Non Keuangan 81.35
Emiten Keuangan 85.75

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.24. Rerata Penilaian Makalah Uraian Independensi

F. Uraian Penerapan Prinsip Keadilan dalam Rangka Menciptakan Nilai Bagi Stakeholder
Uraian ini menyajikan informasi mengenai penerapan prinsip keadilan atau perlakuan setara dan

36 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


wajar kepada seluruh stakeholder perusahaan yang bernilai tambah bagi stakeholder. Hasil penilaian
uraian keadilan tersebut disajikan pada Gambar 4.2.25.
Uraian Keadilan
Bisnis Syariah 87.50
BUMS Non Keuangan 78.02
BUMS Keuangan 76.94
BUMN Non Keuangan 77.92
BUMN Keuangan 81.46
Emiten Non Keuangan 81.90
Emiten Keuangan 85.57

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.25. Rerata Penilaian Makalah Uraian Keadilan


G. Uraian Pola Kepemimpinan yang dikembangkan dalam Rangka Mendorong Penciptaan Nilai
Tambah Bagi Stakeholder
Uraian ini menyajikan informasi mengenai pengembangan pola kepemimpinan di perusahaan
yang menciptakan nilai tambah bagi stakeholder. Hasil penilaian uraian kepemimpinan dalam makalah
peserta CGPI 2014 disajikan pada Gambar 4.2.26.
Uraian Kepemimpinan
Bisnis Syariah 87.94
BUMS Non Keuangan 78.02
BUMS Keuangan 77.36
BUMN Non Keuangan 78.13
BUMN Keuangan 79.10
Emiten Non Keuangan 81.38
Emiten Keuangan 86.28

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.26. Rerata Penilaian Makalah Uraian Kepemimpinan

H. Uraian Strategi Perusahaan yang Berorientasi pada Penciptaaan Nilai Bagi Stakeholder
Uraian ini menyajikan informasi mengenai pengembangan strategi perusahaan yang
berorientasi pada penciptaan nilai tambah bagi stakeholder. Hasil penilaian uraian strategi dalam
makalah peserta CGPI 2014 disajikan pada Gambar 4.2.27.

Uraian Strategi
Bisnis Syariah 87.94
BUMS Non Keuangan 78.38
BUMS Keuangan 78.61
BUMN Non Keuangan 78.17
BUMN Keuangan 83.85
Emiten Non Keuangan 81.41
Emiten Keuangan 87.43

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.27. Rerata Penilaian Makalah Uraian Strategi

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 37


I. Uraian Tata Kelola Risiko yang mendorong Penciptaan Nilai Tambah Bagi Stakeholder
Uraian ini menyajikan informasi mengenai pengelolaan risiko di perusahaan yang bernilai tambah
bagi stakeholder. Hasil penilaian uraian tata kelola risiko tersebut disajikan pada Gambar 4.2.28.
Uraian Risiko
Bisnis Syariah 88.06
BUMS Non Keuangan 78.44
BUMS Keuangan 78.06
BUMN Non Keuangan 74.79
BUMN Keuangan 80.52
Emiten Non Keuangan 82.25
Emiten Keuangan 87.29

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.28. Rerata Penilaian Makalah Uraian Tata Kelola Risiko


J. Uraian Kebijakan dan Penerapan E ka Bisnis yang Mendorong Penciptaan Nilai Bagi
Stakeholder
Uraian ini menyajikan informasi mengenai penerapan prinsip e ka di perusahaan yang
menciptakan nilai tambah bagi stakeholder. Hasil penilaian uraian e ka disajikan pada Gambar 4.2.29.

Uraian Etika
Bisnis Syariah 87.50
BUMS Non Keuangan 78.98
BUMS Keuangan 77.22
BUMN Non Keuangan 76.46
BUMN Keuangan 80.52
Emiten Non Keuangan 81.90
Emiten Keuangan 85.72

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.29. Rerata Penilaian Makalah Uraian E ka


K. Uraian Kapabilitas Organisasi yang Menyesuaikan Diri dan Beradaptasi dengan
Lingkungannya yang Berubah
Uraian ini menyajikan informasi mengenai kapabilitas organisasi di perusahaan dikembangkan
sehingga mampu beradaptasi dengan se ap perubahan di lingkungan perusahaan. Hasil penilaian
uraian kapabilitas organisasi tersebut disajikan pada Gambar 4.2.30.

Uraian Kapabilitas Organisasi


Bisnis Syariah 87.50
BUMS Non Keuangan 79.17
BUMS Keuangan 77.57
BUMN Non Keuangan 77.71
BUMN Keuangan 83.33
Emiten Non Keuangan 82.22
Emiten Keuangan 87.96

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.30. Rerata Penilaian Makalah Uraian Kapabilitas Organisasi

38 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


L. Uraian Hasil Penciptaan Nilai Tambah dalam Rangka Menjamin Tercapainya Tujuan
Perusahaan
Uraian ini menyajikan informasi mengenai capaian dan hasil dari penciptaan nilai tambah bagi
stakeholder. Hasil penilaian uraian penciptaan nilai tersebut disajikan pada Gambar 4.2.31.
Uraian Penciptaan Nilai
Bisnis Syariah 88.13
BUMS Non Keuangan 78.69
BUMS Keuangan 77.08
BUMN Non Keuangan 76.04
BUMN Keuangan 83.33
Emiten Non Keuangan 82.32
Emiten Keuangan 87.39

65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00

Gambar 4.2.31. Rerata Penilaian Makalah Uraian Penciptaan Nilai


I.1.1
Observasi

Hasil observasi menunjukkan rerata dua belas (12) aspek penilaian yang digunakan dalam
mengklarikasi data dan informasi yang telah diperoleh pada 3 tahapan sebelumnya. Hasil yang dicapai
dalam tahapan observasi oleh peserta CGPI di sajikan dalam Tabel 4.2.4.
Tabel 4.2.4. Rerata Tahapan Observasi
Aspek Kelompok Perusahaan
Emiten Emiten BUMN BUMN BUMS BUMS Non Bisnis
Keuangan Non Keuangan Non Keuangan Keuangan Syariah
Keuangan Keuangan
Komitmen 88.62 82.05 86.67 76.39 78.70 77.35 86.59
Transparansi 88.26 82.03 88.33 74.85 76.11 74.64 87.50
Akuntabilitas 88.69 82.04 87.58 77.92 78.52 79.18 87.33
Responsibilitas 88.95 82.49 88.33 75.83 78.06 78.56 87.08
Independensi 87.10 81.38 85.83 75.42 79.17 75.45 88.13
Keadilan 88.12 81.68 85.52 76.46 77.08 78.36 86.35
Kepemimpinan 87.22 81.37 85.00 75.83 76.00 75.98 83.13
Strategi 87.84 82.70 85.00 76.90 76.20 78.33 87.08
E ka 87.58 81.23 85.00 76.04 76.94 79.06 87.50
Risiko 88.51 81.95 85.00 75.75 78.89 77.53 88.33
Kapabilitas Organisasi 88.18 82.04 85.00 76.56 75.97 79.14 87.77
Penciptaan Nilai 88.07 81.53 83.33 75.83 76.11 77.34 84.65

A. Komitmen
Aspek komitmen secara rinci mengungkapkan fokus penilaian pada beberapa indikator seper
yang tertera pada Gambar 4.2.32.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris memutakhirkan pedoman tugas dan tanggung jawab
organ utama perusahaan (board manual) serta pedoman tata kelola perusahaan (Code of CG)
untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan (Kom-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan pedoman perilaku (code
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 39
of conduct) serta sistem dan mekanisme an fraud, pengendalian gra kasi, dan perlindungan
terhadap saksi pelapor (whistle blowing systems) untuk menciptakan nilai tambah secara e kal
dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Kom-2).
3. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan melipu pengelolaan risiko (risk management), pengendalian internal (internal
control) serta pengelolaan teknologi informasi (IT Governance) untuk menciptakan nilai tambah
secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Kom-3).

ASPEK KOMITMEN
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Kom-1 89.33 82.03 86.67 75.83 78.89 77.40 87.19
Kom-2 88.06 82.06 86.67 75.83 78.89 77.57 87.08
Kom-3 88.47 82.06 86.67 77.50 78.33 77.08 85.50

Gambar 4.2.32. Rerata Observasi Aspek Komitmen

B. Transparansi
Aspek transparansi secara rinci mengungkapan fokus penilaian pada beberapa indikator seper
yang tertera pada Gambar 4.2.33.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
pengungkapan informasi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Trans-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme keterbukaan
informasi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Trans-2).

ASPEK TRANSPARANSI
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Trans-1 88.69 82.30 88.33 75.12 75.56 75.23 87.50
Trans-2 87.83 81.76 88.33 74.58 76.67 74.06 87.50

Gambar 4.2.33. Rerata Observasi Aspek Transparansi

40 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


C. Akuntabilitas
Aspek akuntabilitas secara rinci mengungkapkan fokus penilaian pada beberapa indikator seper
yang tertera pada Gambar 4.2.34.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris menetapkan kejelasan tugas pokok dan fungsi dalam
perusahaan serta mengembangkan mekanisme pertanggung jawabannya untuk menciptakan
nilai secara e kal dan bermartabat guna mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Akun-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme check and
balances melipu pengendalian dan pengawasan internal di perusahaan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat guna mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Akun-2).

ASPEK AKUNTABILITAS
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Akun-1 88.83 81.87 87.83 78.33 80.00 79.62 89.17
Akun-2 88.54 82.21 87.33 77.50 77.04 78.75 85.50

Gambar 4.2.34. Rerata Observasi Aspek Akuntabilitas


D. Responsibilitas
Aspek responsibilitas secara rinci mengungkapkan fokus penilaian pada beberapa indikator
seper yang tertera pada Gambar IV.2.35.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dan peraturan internal perusahaan untuk menciptakan
nilai secara e kal dan bermartabat guna mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Resp-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme pelaksanaan
tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat guna mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Resp-2).
ASPEK RESPONSIBILITAS
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Resp-1 88.82 82.41 88.33 75.83 77.78 78.06 86.67
Resp-2 89.08 82.57 88.33 75.83 78.33 79.06 87.50

Gambar 4.2.35. Rerata Observasi Aspek Responsibilitas


Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 |41
E. Independensi
Aspek independensi secara rinci mengungkapan fokus penilaian pada beberapa indikator sepeer
yang tertera pada Gambar 4.2.36.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme
independensi di perusahaan yang bebas dari benturan kepen ngan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat guna mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Indep-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme pengambilan
keputusan yang objek f guna kepen ngan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara
e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Indep-2).

ASPEK INDEPENDENSI
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Indep-1 86.88 81.70 86.67 75.00 79.44 75.59 88.75
Indep-2 87.33 81.07 85.00 75.83 78.89 75.31 87.50

Gambar 4.2.36. Rerata Observasi Aspek Independensi


F. Keadilan
Aspek keadilan secara rinci mengungkapkan fokus penilaian pada beberapa indikator seper yang
tertera pada Gambar 4.2.37.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap Pemegang
Saham perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Fair-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap karyawan
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Fair-2).
3. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap pelanggan
(customer) perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Fair-3).
4. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang menjamin perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap pemasok
perusahaan (vendor) untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Fair-4).
42 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
ASPEK KEADILAN
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Fair-1 89.07 81.81 85.42 75.83 76.67 76.46 87.50
Fair-2 88.00 81.61 85.00 75.83 77.22 79.06 86.67
Fair-3 88.58 81.80 86.67 77.50 77.22 79.06 86.25
Fair-4 86.83 81.49 85.00 76.67 77.22 78.85 85.00

Gambar 4.2.37. Rerata Observasi Aspek Keadilan


G. Kepemimpinan
Aspek kepemimpinan secara rinci mengungkapan fokus penilaian pada beberapa indikator seper
yang tertera pada Gambar IV.2.38.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang mens mulasi
intelektual dan memo vasi secara inspirasional di perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Lead-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang ak f di
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Lead-2).
3. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang memas kan
kualitas interaksi dan kolaborasi di antara seluruh anggota perusahaan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan
(Lead-3).
4. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang membangun
keteladanan dan pemberdayaan di perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Lead-4).
5. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun peran kepemimpinan yang memiliki
orientasi masa depanuntuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Lead-5).

ASPEK KEPEMIMPINAN
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Lead-1 87.39 82.40 85.00 75.83 77.78 76.04 83.14
Lead-2 86.28 80.51 85.00 75.83 76.11 75.73 83.75
Lead-3 87.94 81.31 85.00 75.83 75.56 76.04 82.50
Lead-4 86.83 81.47 85.00 75.83 75.56 76.04 82.50
Lead-5 87.67 81.15 85.00 75.83 75.00 76.04 83.75

Gambar 4.2.38. Rerata Observasi Aspek Kepemimpinan


Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 43
H. Strategi
Aspek strategi secara rinci mengungkapan fokus penilaian pada beberapa indikator seper yang
tertera pada Gambar 4.2.39.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme penetapan
visi-misi-tata nilai-makna perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Stra-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme penetapan
tujuan, strategi, kebijakan dan program strategis perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Stra-2).
ASPEK STRATEGI
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Stra-1 87.39 82.33 85.00 76.29 75.56 78.02 86.25
Stra-2 88.30 83.07 85.00 77.50 76.85 78.65 87.92

Gambar 4.2.39. Rerata Observasi Aspek Strategi


I. E ka
Aspek e ka secara rinci mengungkapkan fokus penilaian pada indikator yang tertera pada Gambar
4.2.40.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan melalui pengembangan standar perilaku bisnis dan perilaku kerja untuk menciptakan
nilai secara e kal dan bermartabat guna mewujudkan keberlanjutan perusahaan (E ka-1)
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris menegakkan prak k standar perilaku bisnis dan
perilaku kerja bagi seluruh para pemangku kepen ngan diperusahaan untuk menciptakan nilai
tambah secara e kal dan bermartabat guna mewujudkan keberlanjutan perusahaan (E ka-2).

ASPEK ETIKA
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Etika-1 87.92 81.03 85.00 75.83 76.67 78.65 88.13
Etika-2 87.25 81.42 85.00 76.25 77.22 79.48 86.88

Gambar 4.2.40. Rerata Observasi Aspek E ka


44 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
J. Risiko
Aspek risiko secara rinci mengungkapan fokus penilaian pada beberapa indikator seper tertera
pada Gambar 4.2.41.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan melakukan iden kasi, pengukuran dan mi gasi terhadap risiko perusahaan
untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan (Risk-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris mengembangkan budaya risiko di perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
keberlanjutan perusahaan (Risk-2).
ASPEK RISIKO
95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Risk-1 88.32 82.12 85.00 75.83 79.44 77.50 87.92
Risk-2 88.71 81.77 85.00 75.67 78.33 77.55 88.75

Gambar 4.2.41. Rerata Observasi Aspek Risiko


K. Kapabilitas Organisasi
Aspek kapabilitas organisasi secara rinci mengungkapkan fokus penilaian pada beberapa indikator
seper tertera pada Gambar 4.2.42.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan inovasi yang berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan stakeholder untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan
bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Cap-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan networking dengan seluruh
stakeholder untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Cap-2).
3. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan kompetensi organisasi yang
spesik dan unik untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Cap-3).
4. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 45
perusahaan dengan mengembangkan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau
beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah melalui penciptaan sumber daya manusia yang
memiliki keahlian untuk menciptakan nilai tambah secara e kal dan bermartabat dalam rangka
mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Cap-4).

ASPEK KAPABILITAS ORGANISASI


95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Cap-1 88.08 82.15 85.00 79.17 75.56 80.31 85.63
Cap-2 87.92 82.20 85.00 75.42 76.11 78.58 86.88
Cap-3 88.98 81.84 85.00 75.83 76.11 78.61 89.58
Cap-4 87.75 81.96 85.00 75.83 76.11 79.06 89.00

Gambar 4.2.42. Rerata Observasi Aspek Kapabilitas Organisasi


L. Penciptaan Nilai
Aspek penciptaan nilai secara rinci mengungkapan fokus penilaian pada beberapa indikator
seper tertera pada Gambar 4.2.43.
1. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam melakukan transformasi
sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan nilai tambah ekonomis (economic
value crea on) bagi seluruh pemangku kepen ngan perusahaan secara e kal dan bermartabat
dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Vacre-1).
2. Kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan mekanisme tata kelola
perusahaan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam melakukan transformasi
sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan nilai tambah sosial (social value
crea on) bagi seluruh pemangku kepen ngan perusahaan secara e kal dan bermartabat dalam
rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan (Vacre-2).

ASPEK PENCIPTAAN NILAI


95.00
90.00
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
Emiten BUMN BUMS
Emiten BUMN BUMS
Non Non Non Bisnis
Keuanga Keuanga Keuanga
Keuanga Keuanga Keuanga Syariah
n n n
n n n
Vacre-1 88.67 81.60 83.33 75.83 76.67 77.01 83.75
Vacre-2 87.47 81.45 83.33 75.83 75.56 77.67 85.56

Gambar 4.2.43. Rerata Observasi Aspek Penciptaan Nilai

46 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


IV.2 HASIL PEMERINGKATAN

Hasil pemeringkatan CGPI 2014 adalah rekapitulasi skor penilaian dari 4 tahapan yang dikalikan dengan
hasil pembobotan nilai berdasarkan penilaian panel ahli dan dikalibrasi berdasarkan norma penilaian
CGPI. Hasil Pemeringkatan CGPI 2014 disajikan pada Tabel 4.3.1 yang dikelompokkan berdasarkan 3
norma penilaian yaitu sangat tepercaya, tepercaya, dan cukup tepercaya, dan penulisan sesuai dengan
urutan abjad.

Tabel 4.3.1 Hasil CGPI

Self Sistem
Maka Obser Skor
Perusahaan Assess Doku Predikat
lah vasi CGPI
ment mentasi
Emiten Keuangan SANGAT
PT Bank Central Asia Tbk. 18,46 23,19 21,42 23,52 86,59 TEPERCAYA
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 19,86 25,05 22,87 25,10 92,88
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 18,17 23,55 22,01 23,73 87,46
PT Bank OCBC NISP Tbk. 17,77 23,59 21,71 23,45 86,52
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 17,72 23,55 21,91 23,74 86,92
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 18,74 23,07 20,75 23,19 85,75
Emiten Non Keuangan
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. 17,74 24,48 22,56 24,34 89,12
PT Bukit Asam (Persero) Tbk. 17,10 23,22 21.50 23,43 85,25
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 17,19 23,54 21,52 23,22 85,47
BUMN Keuangan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 18,63 23,06 20,44 23,19 85,32
Bisnis Syariah
PT Bank Syariah Mandiri 16.71 23,53 21,95 23,43 85,63

Emiten Non Keuangan TEPERCAYA


PT Timah (Persero) Tbk. 16,86 22,29 20.42 22,13 81,70
PT Wijaya Karya (Persero) TBk. 19,08 21,45 19,85 21.30 81,68
BUMN Non Keuangan
PT Kereta Api (Persero) 17,46 21,39 20,01 21,49 80,35
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 19,80 19,54 18,30 19,63 77,27
BUMS Keuangan
PT Bank Mandiri Taspen Pos 16,84 21,26 19,86 20,96 78,92
PT Mandiri Sekuritas 17,93 20,35 19,11 20,42 77,81
PT Mandiri Tunas Finance 16,44 21,06 19,39 21,24 78,13
BUMS Non Keuangan
PT Krakatau Engineering 18,70 21,29 19,72 20,54 80,25
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon 17,27 21,06 20,02 21,08 79,43
PT Krakatau Tirta Industri 17,46 20,45 19,03 20,33 77,27
PT Petrokimia Gresik 18,01 22,03 19,77 21,84 81,65

Emiten Non Keuangan CUKUP


PT Bakrie & Brothers Tbk. 16,23 18,42 17,14 17,93 69.72 TEPERCAYA

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 47


48 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
BAB V. PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penyelesaian tahapan penilaian CGPI 2014 dan di njau dari tujuan pelaksanaan riset
dan pemeringkatan CGPI 2014 dapat diberikan kesimpulan umum sebagai berikut:
1. Hasil CGPI 2014 dapat menjadi salah satu indikator kinerja yang ditetapkan oleh peserta CGPI 2014
dalam meningkatkan kualitas implementasi GCG di perusahaannya. Kondisi ini menjadi salah satu
faktor yang memo vasi peserta CGPI untuk meningkatkan hasil CGPI 2014 dibandingkan dengan
pelaksanaan CGPI sebelumnya.
2. Hasil CGPI 2014 menjadi salah satu upaya menumbuhkan par sipasi masyarakat luas agar ak f
bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif bagi penerapan GCG di perusahaan.
3. Keikutsertaan perusahaan publik (emiten), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS) dan Lembaga Keuangan Syariah, serta berasal dari sektor keuangan dan non
keuangan pada CGPI dapat menjadikan hasil CGPI 2014 menjadi sarana yang strategis dalam
menyusun database, melakukan pemetaan (mapping) kondisi dan prak k GCG di Indonesia.
4. Hasil CGPI 2014 menjadi benchmark prak k GCG pada perusahaan publik, BUMN dan perbankan
serta perusahaan swasta di Indonesia, dibuk kan dengan diakuinya hasil CGPI 2014 sebagai salah
satu pencapaian dan evaluasi implementasi GCG oleh para peserta CGPI serta dicantumkan dalam
Laporan Tahunan (Annual Report) Perseroan.
5. Hasil GCG dalam perspek f Penciptaan Nilai menunjukkan bahwa;
a. Secara umum perusahaan peserta CGPI telah memiliki komitmen yang baik dan berorientasi
dalam penciptaan nilai yang diwujudkan melalui pembentukan sejumlah m kerja dengan
latar belakang kepandaian dan keterampilan yang dimiliki untuk mencapai target kinerja yang
ditetapkan. Dalam prak k hal ini terlihat dari implementasi sistem manajemen mutu proses,
penerapan balance scorecard, pelaksanaan manajemen pengetahuan (knowledge
management) serta sistem manajemen terintegrasi seper manajemen risiko, TI, value chain
dan lainnya. Industri keuangan cenderung menunjukan kinerja yang lebih baik. Hal ini dilatar
belakangi antara lain budaya kerja lintas fungsional terkait pelaksanaan prinsip four eyes
principles dalam mekanisme keputusan kredit, pengembangan produk dan jasa keuangan,
dan manajemen pengetahuan yang terintegrasi dan menyeluruh pada berbagai kompetensi
di industri keuangan.
b. Secara umum perusahaan peserta CGPI telah memiliki komitmen yang baik membentuk
lingkungan kerja yang terbuka yang memungkinkan para anggotanya bereksperimen dengan
ide-ide yang baru, berkomunikasi dan berhubungan secara efek f satu sama lain, lingkungan
kerja yang senan asa memberikan penghargaan dan pengakuan atas capaian yang diperoleh
anggota perusahaan, dan lingkungan kerja yang mendorong se ap anggota perusahaan untuk
memahami keterkaitan antara pekerjaan yang dilakukan dan performansi yang dicapai

Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 49


dengan tujuan perusahaan. Berbagai kebijakan dan program peningkatan esiensi dan
efek vitas kerja dan organisasi dicanangkan perusahaan peserta CGPI antara lain terkait
dengan budaya inovasi, pelayanan terbaik (service excellence), sistem manajemen mutu,
pengelolaan SDM berbasis kompetensi dan paradigma human capital.
c. Secara umum perusahaan peserta CGPI telah memiliki komitmen yang baik membentuk
sistem evaluasi yang memungkinkan anggota perusahaan untuk meninjau ulang dan
melakukan perbaikan atas proses kerja yang dilakukan. Berbagai inisia f dan program yang
diterapkan oleh perusahaan peserta CGPI antara lain sistem monitoring berkala (Rapat
Koordinasi Bulanan Dewan Komisaris-Direksi), sistem koordinasi bulanan komite audit,
pelaksanaan sistem manajemen kinerja, kontrak manajemen, evaluasi strategis terhadap visi,
misi, nilai, makna dan rencana bisnis perusahaan, dan pelaksanaan evaluasi terhadap
kepuasan karyawan, pelanggan, pemasok dan stakeholders lainnya.
d. Secara umum perusahaan peserta CGPI telah memiliki komitmen yang baik dalam
menciptakan iklim yang kondusif bagi penyebarluasan hasil pela han dan pembelajaran serta
telah membangun sistem knowledge management.

CGPI 2014 memberikan temuan-temuan sesuai dengan arahnya, antara lain:


1. Mencerma berbagai upaya perusahaan dalam memperbarui dan memutakhirkan proses
bisnis, menciptakan nilai tambah serta mewujudkan kerberlanjutan usaha (sustainable
business) berlandaskan prinsip-prinsip GCG.
2. CGPI 2014 menemukan beberapa inisia f peserta CGPI dalam mewujudkan GCG dalam
perspek f penciptaan nilai, antara lain:
a. Pemutakhiran model bisnis, niat stratejik, visi, misi, dan ja diri perusahaan
berdasarkan perkembangan tantangan dan kesempatan yang dihadapi perusahaan di
masa depan.
b. Pemutakhiran kebijakan tata kelola dan kebijakan perusahaan berdasarkan
perkembangan peraturan perundang-undangan, norma dan e ka yang berlaku, serta
adaptasi dengan prak k terbaik penerapan GCG dan manajemen modern.
c. Pemutakhiran pedoman dan standar operasional pengelolaan SDM, TI, Manajemen
Risiko, Internal Audit.
d. Pemutakhiran berbagai kebijakan terkait mutu produk dan layanan serta menjamin
kepuasan pelanggan dan pemasok.
e. Pemutakhiran sistem pengendalian internal dan pengawasan intern untuk memas kan
esiensi pengelolaan sumber daya, efek vitas proses bisnis dan penyelenggaraan
perusahaan.
CGPI 2014 memberikan temuan sesuai dengan fokus penilaian implementasi GCG, antara lain:
1. Inisia f strategis.
Organ perusahaan dan manajemen puncak melakukan kajian dalam menyusun dan
mengembangkan Rencana strategis yang berorientasi pada penerapan prinsip-prinsip GCG dan
50 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai
penciptaan nilai bagi stakeholders sebagai bagian dari rencana kerja dan anggaran perusahaan.
2. Perumusan strategi dan kebijakan.
Organ perusahaan dan manajemen puncak menetapkan strategi, kebijakan, program, dan
indikator keberhasilan yang selaras dengan Rencana strategis penerapan GCG dan penciptaan
nilai bagi stakeholders serta memas kan strategi dan kebijakan tersebut diterapkan.
3. Pemas an dan evaluasi.
Organ perusahaan dan manajemen puncak memantau dan mengevaluasi pelaksanaan strategi
dan kebijakan yang selaras dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dalam jangka
pendek dan jangka panjang yang berorientasi pada peningkatan tata kelola dan penciptaan nilai
bagi stakeholders.
4. Penyempurnaan dan perbaikan.
Organ perusahaan dan manajemen puncak menindaklanju upaya perbaikan strategi dan
kebijakan berdasarkan hasil evaluasi dan temuan lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas
penerapan GCG dan penciptaan nilai bagi seluruh stakeholders.

V.2 IMPLIKASI

Hasil CGPI 2014 memberikan beberapa implikasi bagi perusahaan peserta antara lain:
1. Implikasi Strategis.
a. Perusahaan memiliki dan memutakhirkan kelengkapan kebijakan dan struktur yang
memadai terkait implementasi GCG dan penciptaan nilai bagi seluruh stakeholders.
b. Perusahaan memiliki dan memutakhirkan perencanaan strategis yang memadai terkait
dengan implementasi GCG dan upaya penciptaan nilai bagi seluruh stakeholders
2. Implikasi Operasional.
a. Perusahaan memiliki dan memutakhirkan kelengkapan pedoman dan program kerja yang
terkait dengan implementasi GCG dan upaya penciptaan nilai bagi seluruh stakeholders
b. Perusahaan memiliki kelengkapan alat pemantauan yang memadai terkait dengan
implementasi GCG dan upaya penciptaan nilai bagi seluruh stakeholders.
3. Implikasi Konseptual.
a. Perusahaan dapat mengembangkan konsep compliance assurance berdasarkan acuan
yang bersifat mandatory, yang berorientasi pada pemas an penerapan GCG dan
pemenuhan kewajiban terhadap kepen ngan stakeholders
b. Perusahaan dapat mengembangkan konsep value preposi on berdasarkan acuan yang
bersifat best prac ces yang bertujuan untuk memberikan nilai dan kepuasan bagi
stakeholders dalam rangka menjamin keberlansungan bisnis perusahaan
c. Dalam mengembangkan berbagai konsep tersebut, perusahaan harus senan asa
memperha kan kekhasan bisnis dan organisasinya.
4. Implikasi Teknikal.
a. Perusahaan dapat melengkapi inisia f penciptaan nilai dengan kegiatan yang mendorong
Laporan Corporate Governance Perception Index 2014 | 51
inovasi dan berorientasi pada keinginan stakeholders.
b. Perusahaan dapat melengkapi efek vitas penciptaan nilai dengan menggunakan
infrastruktur terkait dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

I.3 TINDAK LANJUT

Dari hasil program CGPI 2014, kesimpulan dan temuan CGPI dapat dijadikan ndak lanjut bagi pihak-
pihak yang terlibat dalam implementasi GCG dalam perspek f penciptaan nilai, antara lain:
1. Bagi perusahaan (sektor swasta).
a. Perusahaan memiliki dan memutakhirkan kelengkapan dokumentasi terkait kebijakan,
manual, pelaksanaan dan pemantauan atas GCG dan proses bisnis perusahaan yang dapat
meningkatkan kapasitas organisasi. Strategi dan kebijakan peningkatan kapasitas organisasi
diharapkan sebagai bagian tak terpisahkan dan ada di se ap siklus bisnis mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan penyempurnaan.
b. Perusahaan berupaya menciptakan budaya penciptaan nilai tambah secara konsekuen,
menyeluruh, dan terintegrasi yang melipu ngkatan korporasi, unit bisnis dan fungsional
perusahaan anak dan aliasi.
c. Perusahaan mengembangkan divisi khusus yang fokus pada pengembangan kapasitas dan
kompetensi in perusahaan
2. Bagi pemerintah/pengawas (sektor publik).
a. Pemerintah menciptakan situasi yang kondusif bagi penegakan GCG dan penciptaan nilai
melalui regulasi sehingga meningkatkan komitmen para pemilik dan pengelola perusahaan
terhadap GCG dan penciptaan nilai.
b. Pemerintah konsekuen dan konsistensi dalam penegakan hukum demi terciptanya dunia
usaha yang bere ka dan bermartabat.
3. Bagi Masyarakat (sipil).
a. Masyarakat memiliki kesadaran, kemauan, dan kepedulian, terhadap implementasi GCG
dan organisasi pembelajar sehingga turut berperan dalam meningkatkan daya saing
bangsa demi kesejahteraan ekonomi yang berkeadilan.
b. Masyarakat memiliki kepedulian dalam turut mendorong terciptanya dunia usaha yang
bere ka dan bermartabat.

I.4 TINJAUAN CGPI 2015

CGPI 2015 yang akan diselenggarakan pada tahun 2016 akan mengusung tema GCG dalam Perspek f
Pertumbuhan yang Berkelanjutan. Tema ini merupakan kelanjutan dari tema penciptaan nilai untuk
mendorong perekonomian Indonesia yang berkualitas yaitu tumbuh secara kompe f melalui
penciptaan daya saing, dan bere ka dan bermartabat melalui good corporate governance. Sampai
ketemu pada Corporate Governance Percep on Index 2015 di tahun 2016.

52 | Good Corporate Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai


DAFTAR PUSTAKA

Cadbury. 2002. Commi ee Report, Report of the Cadbury Commi ee on the Financial Aspect of
Corporate Governance, www.ecgi.org,
Huse, M. 2007. The Human Side of Corporate Governance. Cambridge University Press. UK,
Jean and P. Page. 2005. Corporate Governance and Value Crea on. The Research Founda on of CFA
Ins tute, United States of America,
Kaplan, R. S. and D. P. Norton, Strategy Maps- Cover ng Intangible Assets into Tangible Outcomes.
Manseld, E. 2005. R&D and Innova on: Some Empirical Findings. http://www.nber.org/chapters/c10047
Porter, M. E., 1998. Compe ve Strategy: Techniques for analyzing Industries and Compe tor, The Free
Press, New York,
Suprayitno, G., 2005, Pengaruh perilaku kepemimpinan dan iklim kerja transformasional terhadap
keberhasilan perusahaan publik dalam situasi krisis di Indonesia, Disertasi doktor dak publikasi,
Ins tut Teknologi Bandung, Bandung,
Suprayitno, G., S. Yasni, A. Susanty, L.H. Kusumah, Z. Abidin, M. Susandy, S. Olivia Tito, A. Riyadi, E.
Kusnawijaya, T. Arya , Z. Naimah, R. Januarita, Henni Gusfa, 2014, Laporan Hasil Riset &
Pemeringkatan Corporate Governance Percep on Index 2013: GCG dalam Perspek f Organisasi
Pembelajar, IICG, Jakarta,
Suprayitno, G., S. Yasni, A. Susanty, L.H. Kusumah, Z. Abidin, M. Susandy, S. Olivia Tito, A. Riyadi, E.
Kusnawijaya, R. Poerwanto 2011, Laporan Hasil Riset & Pemeringkatan Corporate Governance
Percep on Index 2010: GCG dalam Perspek f E ka, IICG, Jakarta,
Suprayitno, G., S. Yasni, A. Susanty, L.H. Kusumah, Z. Abidin, M. Susandy, S. Olivia Tito, A. Riyadi, E.
Kusnawijaya, R. Poerwanto, T. Arya , Z. Naimah, R. Januarita, 2012, Laporan Hasil Riset &
Pemeringkatan Corporate Governance Percep on Index 2011: GCG dalam Perspek f Risiko, IICG,
Jakarta,
Suprayitno, G., S. Yasni, A. Susanty, L.H. Kusumah, Z. Abidin, M. Susandy, S. Olivia Tito, A. Riyadi, E.
Kusnawijaya, R. Poerwanto, T. Arya , Z. Naimah, R. Januarita, Henni Gusfa, 2011, Laporan Hasil
Riset & Pemeringkatan Corporate Governance Percep on Index 2012: GCG dalam Perspek f
Manajemen Pengetahuan, IICG, Jakarta,
Suprayitno, G., S. Yasni, A. Susanty, R.J. Arsjah, L.H. Kusumah, A. Wicaksono, Z. Abidin, M. Susandy, S.
Olivia Tito, A. Riyadi 2008, Laporan Hasil Riset & Pemeringkatan Corporate Governance Percep on
Index 2007: Aktualisasi GCG sebagai Sebuah Sistem, IICG, Jakarta,
Suprayitno, G., S. Yasni, A. Susanty, R.J. Arsjah, L.H. Kusumah, A. Wicaksono, Z. Abidin, M. Susandy, S.
Olivia Tito, A. Riyadi, 2009, Laporan Hasil Riset & Pemeringkatan Corporate Governance
Percep on Index 2008: GCG dalam Perspek f Manajemen Stratejik, IICG, Jakarta,
Suprayitno, G., S. Yasni, A. Susanty, R.J. Arsjah, L.H. Kusumah, A. Wicaksono, Z. Abidin, M. Susandy, S.
Olivia Tito, A. Riyadi, 2010, Laporan Hasil Riset & Pemeringkatan Corporate Governance
Percep on Index 2009: GCG Sebagai Budaya, IICG, Jakarta,
Suprayitno, G.; S. Yasni; A. Susanty; S.R.A. Salim, 2007, Mewujudkan Good Corporate Governance
Sebagai Sebuah Sistem: Kajian dan Penyelarasannya pada BUMN, Buku Seri Good Corporate
Governance, IICG, Jakarta,
Susanty, Aries, 2008, Hubungan Antara Posisi Elemen Organisasi dengan Terwujudnya Prinsip Good
Corporate Governance, Disertasi doktor dak publikasi, Ins tut Teknologi Bandung, Bandung
LAMPIRAN

ALUR PROGRAM CGPI


LAMPIRAN

TIM CGPI 2014

Dr. G. Suprayitno (Ketua)

Dr. Eddy Kusnawijaya Zaenal Abidin, PhD. Roedy Poerwanto,MBA May Susandy,SE
(anggota) (anggota) (anggota) (anggota)

Dr. Aries Susanty Dr. Lien H. Kusumah Prof. Sedarnawati Yasni Dr. Zahroh Naimah
(anggota) (anggota) (anggota) (anggota)

Dr. Henni Gusfa Dr. Rina Astini Siti Olivia Tito, Msi Nurul Fajriya, SAP.
(anggota) (anggota) (anggota) (anggota)

Anda mungkin juga menyukai