Anda di halaman 1dari 1

BAB V

KESIMPULAN

1. Skrofuloderma merupakan kelainan kulit yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis yang mengenai subkutan dan merupakan
perluasan langsung dari tuberkulosis pada jaringan dibawah kulit yang
kemudian membentuk abses dingin yang makin lama makin membesar dan
pecah pada kulit diatasnya.
2. Gejala klinis pada kasus ini yaitu timbul benjolan di leher dan ketiak yang
semakin lama semakin membesar , yang lama kelamaan terjadi pemecahan
dengan mengeluarkan cairan berwarna kuning, lalu menjadi ulkus disertai
fistel, berbentuk oval, pinggir meninggi, tepi tidak rata, dinding menggaung,
dasar kotor disertai pus mukopurulen sebagian telah menjadi krusta
kekuningan, tidak berbau, daerah sekitar ulkus tampak livide dan ditemukan
sikatriks
3. Diagnosis banding pada kasus ini yaitu scrofuloderma, hidrenitis supuratif,
dan aktinomikosis.
4. Diagnosis kerja pada kasus ini yaitu scrofuloderma dimana gejala klinis
ditandai dengan adanya pembesaran kelenjar getah bening dileher dan ketiak
yang mengarah pada pembentukan abses dingin dan kehancuran sekunder
dari kulit di atasnya.
5. Tatalaksana scrofuloderma berupa non-farmakologi dan farmakologi .
Rifampisin 15 mg/kgBB, Pirazinamid 30 mg/kgBB/hari dan Etambutol 25
mg/kg BB/hari. Terapitopikal yaitu kompres dengan kalium permanganas
1/5000.

34

Anda mungkin juga menyukai