Naskah Ujian Psikiatri RSMM Bogor
Naskah Ujian Psikiatri RSMM Bogor
Disusun Oleh :
Dimas Kurnia
03012081
Penguji :
dr. Rudy Rustam Tjetjep, Sp.KJ
Pembimbing :
dr. Agnes, Sp.KJ
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 29 tahun
Tanggal Lahir : 7 april 1988
Agama : Islam
Suku bangsa / Negara : Sunda / Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Buruh bangunan
Alamat : Desa Warung menteng, Kampung Cimenteng, kecamatan
cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Tanggal Masuk UGD : 14 September 2017
A. Keluhan Utama
- Riwayat Pendidikan
Pasien termasuk seorang yang tidak pernah nakal disekolahnya. Pasien selalu naik
kelas selama pasien bersekolah. Menurut kakak pasien, pasien tidak pernah
mengalami masalah dalam pelajaran dan tidak pernah membuat masalah dengan
guru disekolah. Namun karena pergaulan yang salah, pasien tidak mau melanjutkan
sekolah ke tingkat yang lebih tinggi dan pasien hanya tamatan sekolah dasar. Dan
setelah ditanya alasannya pasien bilang bahwa iya hanya ingin bekerja dan tidak mau
melajutkan pendidikan lagi.
5. Masa Dewasa
- Riwayat Pekerjaan
Pada saat tahun 2008 pasien memutuskan untuk bekerja di Jakarta untuk
berdagang bakso di daerah cililitan. Pasien merasa dari berjualan bakso sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan hari-hari pasien tetapi setelah 5 tahun berjualan bakso di
Jakarta pasien merasa bahwa penghasilannya sudah jauh berkurang dari awalnya
pasien merasa saingan untuk berjualan bakso sangat banyak di Jakarta meningat hal
tersebut pasien memutuskan untuk kembali ke kampungnya dan kembali berjualan
bakso didaerah ciomas selama 2 tahun setelah saat itu juga pasien semakin terpuruk
bisnis bakso iya mulai sepi peminat dan pasien mengaku bahwa modal untuk
berjualan bakso tidak cukup lagi dan memutuskan untuk berhenti berjualan bakso.
Pada awal 2017 pasien bekerja sebagai buruh bangunan selama 3 bulan awalnya
pekerjaan pasien sangat baik dan pasien merasa baik-baik saja hingga akhirnya
pasien sudah tidak mampu lagi bekerja bangunan. Keluarga pun tidak mengetahui
secara pasti alasan pasien berhenti dari pekerjaan sebagai buruh bangunan.
E. Riwayat Keluarga
Menurut penuturan ayah pasien, dalam keluarga pasien tidak terdapat riwayat
anggota keluarga yang mengalami gangguan seperti pasien atau gangguan mental lainnya.
Tidak ada yang pernah dirawat akibat gangguan psikiatri ataupun penyakit medis lainnya.
Tidak ada juga riwayat penyalahgunaan alkohol atau zat lain serta perilaku antisosial di
dalam keluarga pasien.
Genogram keluarga pasien :
Keterangan:
- Laki laki
- Perempuan
- Meninggal
- Pasien
- Tinggal satu rumah
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan Umum
Seorang laki-laki berusia 29 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya. Penampilan
rapi, sedikit tidak bersih, rambut hitam berombak, perawakan ideal.
2. Kesadaran
- Biologis : compos mentis
- Psikologis : terganggu
- Sosial : terganggu
4. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan cepat. Intensitas suara pelan,
artikulasi jelas. Perbendaharaan kata banyak.
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan:
2. Daya konsentrasi : Baik. Pasien bisa menghitung mundur 100-7 (Seven Serial Test)
3. Orientasi :
Orientasi Waktu : Baik. Pasien dapat mengetahui siang atau malam, hari, dan
tanggal
- Orientasi Tempat : Baik. Pasien mengetahui dirinya sedang berada di rumah sakit
- Orientasi Personal : Baik. Pasien dapat mengenali pemeriksa
4. Daya ingat:
- Daya Ingat Jangka Panjang : Baik. Pasien masih ingat nama sekolah SD-nya
- Daya Ingat Jangka Pendek : Baik. Pasien masih mengingat menu sarapan tadi pagi
- Daya Ingat Sesaat : Baik. Pasien mampu mengucapkan kembali apa yang baru saja
ia ceritakan
5. Pikiran Abstrak : Baik. Pasien mampu menyebutkan persamaan 2 objek seperti motor
dan mobil. Pasien mengatakan keduanya adalah kendaraan.
6. Kemampuan Menolong Diri : Baik. Pasien mampu makan dan mandi sendiri.
7. Kemampuan Visuospatial : Baik. Pasien dapat mengikuti gambar tumpang tindih yang
dicontohkan pemeriksa.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
- Halusinasi Auditorik : Tidak ada ( Riwayat memiliki halusinasi auditorik Second
order)
- Halusinasi Visual : Tidak ada
- Halusinasi Olfaktorik : Tidak ada
- Halusinasi Taktil : Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : ada
4. Derealisasi : ada
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
- Produktivitas : Cukup. Pasien menjawab semua pertanyaan pemeriksa dan ide cerita
yang cukup.
- Kontinuitas pikiran : Koheren. Jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan, terarah ke
tujuan, dan relevan.
- Hendaya berbahasa : Tidak ada. Pasien tidak menggunakan bahasa yang tidak
dimengerti/kata kata baru yang hanya pasien mengerti (neologisme) dan pasien
mengunakan bahasa secara lazim sesuai dengan tata bahasa.
2. Isi Pikiran
- Preokupasi : Tidak ada
- Waham : Tidak ada (Riwayat adanya waham kejar pada pasien ini dibuktikan
dengan pasien mengku bahwa dia merasa dibenci oleh lingkungan sekitarnya dan
pasien merasa pasien sangat benci dengan lingkungan sekitar)
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Baik. Ketika diberi pertanyaan apakah memukul anggota keluarga
baik atau tidak, pasien menjawab tidak baik.
2. Uji daya nilai : Baik. Pasien mengatakan jika menemukan dompet di tengah jalan, maka
pasien akan mengembalikan ke pemiliknya.
3. Penilaian realita : Terganggu (terdapat waham) + Halusinasi
H. Tilikan
Tilikan derajat 4 (pasien menyadari bahwa dirinya sakit dan penyakitnya terjadi oleh suatu
hal yang tidak diketahui oleh dirinya)
A. Status Internus
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Frekuensi napas : 18x/menit
Frekuensi nadi : 72x/menit
Suhu : 36,70 C
Status gizi : Kesan gizi normal
(TB = 161 cm, BB = 60 kg; BMI = 23,1 kg/m2)
Kulit : Sawo matang
Kepala : Tidak ada deformitas, normocephali
Rambut : Hitam, lebat, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
Telinga : Normotia, sekret (-)
Gigi dan mulut : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru : Pergerakan dinding dada simetris, suara napas vesikuler, ronkhi -
/-, wheezing -/-
Abdomen : Datar, supel, bising usus normal, tidak ditemukan pembesaran
hepar dan lien
Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-)
B. Status Neurologis
GCS : 15 (E4,V5,M6)
Kaku kuduk : (-)
Pupil : Bulat, isokor
Parase nervus kraniali : (-)
Motorik : Kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-),
eutrofi, tidak ada gangguan keseimbangan dan koordinasi
Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas
Reflex fisiologis : Normal
Reflex patologis : (-)
Gejala ekstrapiramidal : (-)
Stabilitas postur tubuh : Normal
Tremor di kedua tangan : (-)
Pasien laki laki usia 29 tahun dibawa ke IGD oleh keluarga dan ketua RW setempat dengan
keluhan sering marah marah hingga merusak barang dan memukul orang sekitar sejak 1
minggu terakhir. Gejala sudah mulai timbul sejak kurang lebih 1 bulan lalu dan makin
memberat saat ini.
Pasien merasa kesal karena sering ada suara suara yang mengganggu tanpa
sumber yang jelas. Pasien juga kadang merasa yakin bahwa semua orang yang tinggal
bersama iya dirumah adalah orang asing yang akan berniat jahat kepada dirinya.
Riwayat trauma kepala, kejang, demam tinggi atau suatu kondisi tertentu yang
mengharuskan pasien mendapat penanganan lebih lanjut disangkal. Pasien merupakan
perokok aktif dengan frekuensi yang cukup sering, pasien juga senang minum kopi sehari
hari dengan frekuensi sekitar 1 2 gelas sehari.
Pasien dari kecil merupakan pribadi yang senang menyendiri dan tidak suka
banyak berbicara, cenderung tertutup, menyimpan masalah sendiri dan tidak pernah curhat
kepada orang lain. pasien juga mempunyai masalah dengan pekerjaanya yang membuat
pasien sering murung dan memilih untuk menyendiri. Gejala-gejala ini timbul pada saat
pasien kehilangan pekerjaannya.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diperoleh kesadaran pasien compos
mentis, sikap terhadap pemeriksa koooperatif, fungsi intelektual rata rata, mood Hipothym.
Afek terbatas, kestabilan stabil, pengendalian baik, echt, empati dapat diraba rasakan,
dangkal, skala diferensiasi luas, dan serasi. Ditemukan adanya halusinasi auditorik dan
adanhya waham curiga, pembicaraan secara kuantitas banyak, ide terbatas, koheren.
Penilaian realita baik, tilikan derajat empat dan taraf dapat dipercaya, dapat dipercaya.
Aksis I
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis, pasien tidak memiliki riwayat cedera
kepala, kejang, tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung
ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak. Dari hasil pemeriksaan fisik juga tidak
ditemukan tidak adanya kondisi medis umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak. Oleh
karena itu, gangguan mental organik (F00-09) dapat disingkirkan.
Pasien tidak ada riwayat penggunaan obat-obatan dan zat psikoaktif, khususnya dalam
waktu dekat ini yang dapat menyebabkan kelainan pada fungsi otak. Oleh karena itu diagnosis
gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-19) dapat disingkirkan
Ditemukan gejala gejala psikotik pada pasien berupa waham dan halusinasi pada pasien
berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis. Total keseluruhan gejala > 1 bulan dan
memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia. Selain itu gejala waham dan halusinasi dominan
pada pasien sehingga memenuhi kriteria Skizofrenia paranoid (F20.0) menurut PPDGJ-III.
Aksis II
Berdasarkan alloanamnesis pasien menunjukan adanya ciri kepribadian skizoid premorbid.
Hal tersebut tampak dari perilaku pasien di rumah yang selalu tertutup dan tidak pernah
menceritakan masalah kepada keluarganya. Dan sering menghabiskan waktu sendiri.
Aksis III
Dari anamnesis, hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan medis umum
Aksis IV
Masalah dengan keluarga : Tidak ada,
Masalah dengan lingkungan sosial : Tidak ada
Masalah pendidikan : Tidak ada
Masalah pekerjaan : Ada. Pasien sudah sangat sering kehilangan
pekerjaannya.
Masalah ekonomi : Ada. Pasien termasuk masyarakat dengan
ekonomi kurang, dimana penghasilan yang
didapat tidak tetap dan banyak beban yang
harus ditanggung oleh pasien.
Masalah akses ke pelayanan kesehatan : Tidak ada
Aksis V
- GAF HLPY : 90-81 (gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak
lebih dari masalah harian yang biasa)
Fungsi Psikologis : tidak terdapat gejala halusinasi maupun waham
Fungsi sosial : pasien berkomunikasi dan berinteraksi dengan
keluarga dan lingkungan sekitar, namun kadang menutup
diri
Fungsi perawatan diri : pasien dapat merawat dirinya sendiri dengan baik
X. PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka :
Haloperidol tab 3x2mg PO
Clozapine 4x25mg / hari
Trihexyphenidyl tab 3x2mg PO
Psikoterapi :
Psikoterapi kognitif
Mengenai kondisi medis pasien dan perlunya pengobatan dalam jangka waktu
lama
Psikoterapi suportif
Mengenai kondisi medis pasien yang membutuhkan kepatuhan minum obat
secara teratur
Sosioterapi :
- Memberi nasehat kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan pasien dan
selalu memberi dukungan kepada pasien untuk tetap mengikuti pengobatan
medis, juga mendukung pasien dalam kegiatan keagamaan sesuai dengan
kepercayaannya.
- Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin membawa pasien kontrol ke RS
Marzoeki Mahdi dan mengawasi pasien untuk minum obat secara teratur.
- Mendukung pasien untuk kembali ke pekerjaannya lagi setelah keluar dari RS
Marzoeki Mahdi untuk membangun rasa percaya dirinya serta membantu
perekonomian keluarga.
- Menyampaikan kepada istri pasien untuk menemani pasien dan mendukung
perkembangan pasien dengan tidak meninggalkan pasien
XI. PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad fungtionam : Ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam