Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia-
Nya penulisdapat menyelesaikan Makalah PKn ini. Tugas PKn ini menyajikan materi
tentang proses terbentuknya negara yang telah selesai di kerjakan oleh penulis.
Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang ikut
baiknya penulis mengerjakan makalah ini pasti ada kesalahan tapi kami sudah berusaha
semaksimal mungkin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap bangsa mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan setiap
bangsa mempunyai hak untuk mengatur segala aspek kehidupan di negaranya. Tetapi,
itu hanya berlaku bagi negara yang bebas atau merdeka. Sebaliknya, bagi bangsa-
bangsa yang sedang terjajah tidak akan mungkin bisa mewujudkan harapannya untuk
bagi negaranya sendiri. Contohnya seperti bangsa kita yaitu bangsa Indonesia yang
merupakan satu dari beberapa negara yang berada di kawasan Asia yang secara terus-
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
bahwa hanya ada satu bangsa di wilayah negara Republik Indonesia yaitu bangsa
Indonesia. Hal ini sesuai dengan tekad (pakai d atau t sih) para pemimpin Indonesia
yang tercetus pada Sumpah Pemuda tahun 1928. Tetapi, kemudian perlu dipahami
lebih dalam bahwa konteks satu bangsa yang diucapkan dalam sumpah pemuda
tersebut sangat bernuansa historis, dimana semua manusia atau kelompok manusia
(anda boleh menyebutnya dengan suku bangsa) yang berdiam di wilayah Indonesia
punya majikan yang sama yaitu pemerintah Belanda (yang diwakili oleh pemerintah
Ini yang kemudian menyebabkan bahwa rasa persatuan atau kesadaran akan
menjadi manifes dengan munculnya rasa kebangsaan Indonesia. Tetapi harap diingat
bahwa proses penaklukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda yang belangsung
cukup sukses hanya di pulau Jawa, sedang di bagian timur dan barat dari Indonesia
malah berlangsung dalam periode yang amat singkat kurang dari 45 tahun. Secara legal
formal dalam hukum internasional mengatur tentang kepemilikan suatu wilayah yang
adanya keefektifan pemerintahan di wilayah yang dikuasai, baik secara politik, hukum,
dan ekonomi (lihat kasus sipadan dan ligitan), Aceh dan Papua Barat adalah wilayah
terakhir yang kemudian secara efektif dikuasai dan dimasukkan ke dalam wilayah
Hindia Belanda.
2
B. Proses Terbentuknya Indonesia.
sekarang), hal ini wajar karena mengingat bahwa rasa kebangsaan di tingkat lokal
mulai terbentuk segolongan elit terdidik dan terpelajar di seluruh kepulauan Indonesia
Perhimpunan Indonesia.
Pada saat yang sama, partai-partai politik atau yang menyamai partai politik
tidak ada yang menggunakan identitas keindonesiaan (sebagai contoh Budi Utomo,
Sarikat Islam, NIP), kecuali PKI. Saat itu hanya Partai Komunis Indonesia-lah yang
karena pada awalnya pun mereka menggunakan nama Perserikatan Komunis Hindia.
identitas keindonesiaan pada dunia Internasional (PI untuk ke luar negeri dan PKI
untuk ke dalam negeri), dan kemudian menjadi sandaran bagi partai-partai politik yang
adanya penindasan secara politik, ekonomi, dan hukum yang dilakukan oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda, tanpa adanya kesadaran luhur akan pentingnya
3
C. Proses Pemerdekaan dan Kemerdekaan Indonesia
dalam bentuk negara integralistik yang dalam sejarah perjalanannya justru anti
demokrasi dan menjadikan tiap rejim yang memerintah tidak menghormati hak asasi
manusia. Hal ini kemudian menjadi basis legalitas pembentukan Negara Kesatuan
Pikiran tentang negara integralistik ini sebenarnya sangat dijiwai oleh paham
kosmologi Jawa yang sangat feodal itu, yang sayangnya justru di adopsi oleh para
yang berasal dari Jawa). Yang kemudian justru menciptakan suatu monster yang
pemerintahan di desa pada masa rejim orde baru). Dan hal ini kemudian menimbulkan
resistensi daerah-daerah di luar Jawa yang menolak hegemoni Jawa atas pemerintahan
Keindonesiaan .
Proses yang terjadi dengan pemaksaan ini malah diteruskan oleh rejim militer orde
baru. Proses yang sama kemudian terjadi pada wilayah Timor Leste atas nama
internasional ke dalam wilyah Indonesia, pada saat yang sama di Aceh dan Papua juga
terjadi kekerasan yang sistematis demi melanggengkan ideologi militer yaitu persatuan
4
D. PENGALAMAN PANCASILA DI LINGKUNGAN
Pada umumnya untuk membentuk suatu keluarga maka harus diawali dengan
pernikahan, yang mana pernikahan tersebut harus sah secara agama dan sah secara
hukum (dicatat oleh pemerintah). Dengan mematuhi norma agama dan norma hukum
seperti di atas maka akan mengakibatkan adanya status, hak maupun kewajiban yang
jelas bagi semua pihak. Perlu ditanamkan kepada anak-anak kita sedini mungkin
perilaku-perilaku yang baik seperti rajin beribadah, sopan santun, bertanggung jawab,
dalam lingkungan keluarga juga harus dibudayakan sikap kasih sayang, saling
menghormati antar sesama anggota keluarga, rukun, dan lain sebagainya. Untuk lebih
lingkungan keluarga :
Sebagai orang tua harus mendidik anak-anaknya agar selalu patuh terhadap agama
dan hukum
Sebagai orang tua juga harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, dan
memberikan contoh perilaku yang sesuai dengan norma agama, norma kesusilaan,
Sebagai orang tua bersikap adil terhadap anak-anaknya, tidak boleh pilih kasih
dll
5
Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat
Dalam kehidupan masyaakat, setiap anggota masyarakat harus patuh dan taat pada
masyarakat maka kita harus saling menghormati, dan saling menghargai hak-hak asasi
manusia, menghargai hak miling orang lain dan selalu menjaga hak dan kewajiban kita
sebagai masyarakat. Dan berikut ini beberapa perilaku yang mencerminkan nilai-nilai
Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, ronda malam dll.
Dalam lingkungan sekolah, semua warga sekolah baik siswa, guru dan juga karyawan
harus mematuhi semua peraturan dan tata tertib sekolah sesuai dengan fungsi dan
nyaman, dan menjadi suasana kekeluargaan yang kedua setelah di rumah. Suasana
aman dan tertib di sekolah, serta kebersihan dari sekolah merupakan tanggung jawab
bersama segenap warga sekolah. Dan berikut adalah perilaku penerapan nilia-nilai
Belajar yang giat agar mendapatkan prestasi dan mengharumkan nama sekolah
6
Memberikan suara dalam pemilihan pengurus OSIS
dan bernegara
Seperti halnya pada lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Dalam lingkungan
berbangsa dan bernegara kita juga harus taat pada hukum yang berlaku didalam negara
tersebut, baik itu merupakan hukum tertulis atau hukum tidak tertulis. Dan berikut ini
Tertib, taat dan patuh pada aturan yang berlaku di negara tersebut (tertib lalu lintas)
lingkungan
Jika ada pemilihan umum, kita harus ikut serta (berpartisipasi) dalam pemilihan
Melaporkan kepada pihak yang berwajib, apabila ada tindak kejahatan, atau yang
lainnya
Perilaku warga negara yang tertib pada hukum yang berlaku akan membuat terciptanya
suasanya yang aman, tentaram dan damai. Perilaku yang merupakan penerapan nilai-
nilai pancasila di lingkungan berbangsa dan bernegara itu tidak hanya untuk warga
negara saja tetapi juga berlaku bagi segenap komponen bangsa dan segenap komponen
Pancasila sebagai usaha mewujudkan tujuan nasional sesuai dengan fungsi dan
7
E. PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PRAKTEK
PENYELENGGARAAN NEGARA
Pengkajian Pancasila secara filosofis dimaksudkan untuk mencapai hakikat atau makna
Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 sebagai berikut :
1) Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
agamanya.
3) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan memeluk agama
6) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan
8
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga bersifat
universal.
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa yang
dituju masyarakat Indonesia adalah keadilan dan peradaban yang tidak pasif, yaitu
perlu pelurusan dan penegakan hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan-
1) Nasionalisme
warna kulit.
Permusyawaratan/Perwakilan
1) Hakikat Sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu pemerintah
sesudah itu diadakan tindakan bersama. Di sini terjadi simpul yang penting yaitu
bulat.
3) Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang perlu diingat
kejujuran bersama.
9
4) Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara Indonesia, yaitu
1) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan berkelanjutan.
3) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai
dengan bidangnya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangsa Indonesia telah merdeka kurang lebih 70 tahun, dengan itu bangsa ini harus
bisa merangkul seluruh masyarakatnya agar semua penduduk bangsa Indonesia bisa
B. Saran
menuntut lebih dengan alasan peningkatan kinerja pemerintah. Dan tidak lagi
melakukan aksi perdamaian semu serta mulai mengakui bahwa disamping bangsa
Indonesia juga terdapat bangsa Aceh dan Papua Barat serta bangsa-bangsa lain yang
memformulasi ulang bentuk negara kesatuan menjadi negara federal di dalam UUD RI.
11