Anda di halaman 1dari 16

Audit Manufakturing

DAFTAR ISI

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................
2.1 Pengantar Audit Manufakturing...........
2.2 Pengertian dan Definisi Audit Manufakturing.....
2.3 Ruang Lingkup Audit Manufakturing..

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGANTAR AUDIT MANUFAKTURING


Pelaksanaan audit manufacturing mencakup seluruh lingkup fungsi
manufacturing dan lingkup fungsi manajemen. Lingkup fungsi operasional dalam
suatu perusahaan mencakup bidang, bagian atau fungsi yang terdapat dalam
organisasi perusahaan, jadi dalam lingkup manufacturing tercakup semua kegiatan
yang terkait dalam usaha untuk mentransformasikan masukan berupa tenaga dan
keahlian, bahan dan peralatan, dana serta informasi, menjadi keluaran berupa barang
atau jasa. Seperti dapat dilihat pada Gambar berikut:

Semua masukan diubah menjadi barang dan/atau jasa melalui teknologi


proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk melakukan transformasi tersebut.
Perubahan pada teknologi mengubah cara suatu masukan digunakan terhadap lainnya,
dan mungkin pula produk yang dihasilkan.
Gambar di atas juga menunjukkan informasi umpan balik yang digunakan
untuk mengendalikan teknologi proses atau masukannya. Dalam operasi,
pengendalian melalui umpan balik merupakan hal yang mendasar, agar tercipta
produk yang diinginkan. Operasi menggunkan informasi umpan balik ini agar

1
kebutuhan masukan dan teknologi proses mencapai keluaran yang diinginkan adalah
tanggung jawab manajer
Jenis masukan yang digunakan antara satu industri dengan industri lainnya
berbeda. Operasi perusahaan manufaktur mobil memerlukan masukan berupa modal
dan energy untuk mesin, fasilitas, dan peralatan, sedangkan masukan berupa material
menjadi dasar proses konversi dari bahan baku menjadi barang jadi.
Operasi di industry jasa, menggunakan masukan yang berbeda dengan yang
dipakai di industry manufaktur. Sebagai contoh, operasi jasa penerbangan
memerlukan masukan berupa modal untuk penyediaan pesawat terbang dan fasilitas,
tenaga kerja yang sangat terlatih (pilot, pemeliharaan pesawat), tenaga kerja biasa, dan
sejumlah besar energy. Kebutuhan masukan bahan baku pada industry jasa sangat
sedikit dibandingkan suatu perusahaan manufaktur. Jasa utama yang ditawarkan oleh
suatu jasa penerbangan adalah transportasi, meskipun jasa lain seperti pemesanan
hotel dan angkutan udara juga diberikan.
Sistem transformasi informasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Ada
dua macam lingkungan yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi bisnis lain atau
tingkat manajemen yang lebih tinggi, didalam perusahaan tetapi di luar fungsi operasi,
mungkin mengubah kebijakan, sumber daya, perkiraan, asumsi, tujuan, atau kendala.
Sebagai akibatnya, sistem transformasi pada fungsi operasi perlu beradaptasi untuk
menyesuaikan dengan keadaan lingkungan internal baru. Kedua, lingkungan di luar
perusahaan mungkin perubahan dilihat dari segi hukum, politik, sosial, atau ekonomi,
sehingga mengakibatkan perubahan pula pada masukan, keluaran, ataupun sistem
transformasi operasi. Perubahan yang terus-menerus dalam lingkungan operasi
tampaknya telah menjadi sesuatu yang lazim, bukan lagi sebagai pengecualian.
Pengelolaan sistem transformasi memerlukan pengendalian terus-menerus
terhadap sistem dan lingkungan. Suatu perubahan pada lingkungan dapat
menyebabkan manajemen mengubah masukan, keluaran, sistem pengendalian,
maupun sistem transformasi itu sendiri. Sebagai contoh, perubahan kondisi ekonomi
mungkin menyebabkan manajer operasi merevisi perkiraan permintaan dan pada
akhirnya merekrut lebih banyak tenaga kerja dan memperbesar kapasitas produksi.
Demikian pula apabila terjadi penurunan mutu kapasitas produksi. Demikian pula
apabila terjadi penurunan mutu produk, manajer operasi akan mengkaji ulang
prosedur pengendalian mutunya sehingga membawa kembali sistem transformasi ke
jalurnya yang benar. Peran manajer operasi adalah mengendalikan sistem transformasi
2
dan lingkungannya agar dapat merencanakan, mengendalikan, dan memperbaiki
sistem.
Masukan yang terdapat dalam proses transformasi dari fungsi manufacturing,
terdiri dari sumber daya manusia (tenaga dan keterampilan), bahan dan peralatan,
metode kerja dan dana. Semua masukan ini harus merupakan obyek audit. Audit
dilakukan terhadap masukan itu meliputi: jumlah atau kuantitas, mutu atau kualitas,
waktu biaya serta datanya sendiri. Disamping itu audit terhadap masukan tersebut
dilakukan baik dalam perencanaannya, maupun dalam pelaksanaannya dan
administrasinya. Pelaksanaan audit terhadap masukan ditujukan untuk memperoleh
keyakinan bahwa pengadaan, penyimpanan, administrasi dan penggunaan masukan
yang telah dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan fungsi manufacturing dari
perusahaan tertentu telah memenuhi ketaatan, ekonomis, efektivitas, dan efisiensi.
Pelaksanaan audit pada fungsi manufacturing mencakup pula audit terhadap
proses transformasi yang merupakan kegiatan pengolahan atau pelaksanaan aktivitas
menghasilkan keluaran yang berupa barang atau jasa. Audit yang dilakukan terhadap
proses transformasi ini meliputi perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan
pengendalian kegiatan pengerjaan keluaran tersebut. Disamping itu dalam audit ini
terkait pula tentang jumlah pengerjaan yang dilakukan, yang dapat menunjukkan
tingkat produktivitas, mutu proses pengerjaan, waktu yang menunjukkan lamanya dan
saat batas waktu yang diperlukan, dan biaya yang dikeluarkan bagi proses pengerjaan
tersebut serta data yang tersedia, masih berlaku dan dapat dipercaya. Dengan
pelaksanaan audit manufacturing pada proses transformasi maka dapat diketahui
tentang prestasi dalam proses transformasi, apakah telah sesuai dengan ketentuan,
kebijakan dan peraturan yang ada, dan dapat pula mencerminkan tingkat
produktivitas, rendemen, efektivitas dan efisiensi dari proses transformasi tersebut.
Sehingga dengan demikian akan dapat memberikan keyakinan apakah telah dilakukan
upaya yang memadai bagi pencapaian tujuan dalam kegiatan transformasi yang
dilaksanakan perusahaan ini.

2.2 PENGERTIAN DAN DEFINISI AUDIT MANUFAKTURING


Audit manufakturing melakukan pengujian-pengujian atas ketaatan atas
kebujakan yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi dalam
menyelenggarakan upaya untuk mencapai tujuan dibidang operasional perusahaan,
dan efektivitas dari pencapaian tujuan tersebut.
3
Peran fungsi Audit Manufakturing dalam perusahaan adalah meningkatkan
kegunaan dari masukan yang berupa tenaga dan keterampilan, bahan dan peralatan,
dana serta informasi menjadi barang atau jasa yang siap dipasarkan oleh perusahaan
tersebut kepada konsumen atau pemakainya.
1. Ada banyak alasan untuk melakukan audit manufaktur:
Memastikan prosedur mencerminkan praktek nyata (apa yang kita katakan
adalah apa yang kita lakukan).
Temukan ketidakakuratan sehingga mereka dapat dengan cepat dikoreksi.
Mengungkapkan konsistensi dari suatu proses (dari orang ke orang, atau hari
ke hari).
Menunjukkan pendekatan proaktif untuk perbaikan proses dan,
Mendorong berkelanjutan tindakan korektif.
2. Audit manufaktur yang baik memerlukan:
Pengumuman di muka. Manufaktur audit tidak dimaksudkan untuk
menangkap orang yang melakukan sesuatu yang salah. Sebaliknya, selama
audit Anda berharap untuk menangkap orang yang melakukan hal-hal yang
benar.
Sebuah skema rating untuk mengklasifikasikan masalah ditemukan. Sebuah
skema rating memungkinkan Anda untuk masalah peringkat untuk
memprioritaskan tindakan perbaikan.
Aksi ketika sebuah masalah ditemukan. Tidak ada yang lebih mengecewakan
daripada menemukan masalah dan melakukan apa-apa tentang hal itu.
Idealnya, karyawan yang bekerja pada proses harus membantu dalam
penyelesaian masalah yang ditemukan. Ini akan meningkatkan kepekaan
karyawan terhadap masalah.
Terlatih auditor. Auditor harus mengenal dengan baik wilayah mereka
mengamati dan dengan teknik-teknik audit.
3. Sasaran yang diharapkan adalah:
Tepat jumlah
Tepat mutu
Tepat hasil produksi / operasi
Biaya yang rendah
4. Audit manufacturing melakukan pengujian-2 atas :

4
Ketaatan atas kebijakan yang telah digariskan dalam bidang operasional
Efisiensi
Efektifitas
5. Audit manufacturing mencakup :
Lingkup fungsi manufacturing
Lingkup fungsi manajemen
6. Lingkup kegiatan audit manufacturing mencakup 3 sisi,
Berikut Gambarnya:

Sisi pertama adalah sistem transformasi, yang meliputi, Masukan,


berupa:
a. Tenaga dan keahlian
b. Bahan dan peralatan
c. Dana serta informasi
Proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk melakukan
trasformasi Keluaran, berupa :
a. Barang atau,
b. Jasa
Sisi kedua adalah fungsi manajemen, yaitu :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan

5
c. Pengendalian
Sisi ketiga adalah standar kriteria yang digunakan, yaitu:
a. Jumlah
b. Mutu atau spesifikasi
c. Waktu dan biaya serta
d. Data yang tersedia
Langkah-langkah audit manufacturing :
a. Merumuskan maksud & tujuan dari dilaksanakannya audit
manufacturing
b. Menentukan ruang lingkup audit yang akan dijalankan
c. Melakukan audit pendahuluan untuk mendapatkan data & informasi
yang bersifat umum tentang objek audit
d. Menyusun program & prosedur audit yang akan dilaksanakan
e. Melaksanakan audit yang telah ditetapkan sesuai dengan program &
prosedur audit yang mencakup pengumpulan & pemeriksaan data serta
mengadakan wawancara
f. Mengolah & menganalisis hasil temuan
g. Membuat laporan ikhtisar temuan yang penting & saran perbaikan
7. Lingkup audit manajemen :
Audit mengenai tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan manufacturing
perusahaan yang ditetapkan
Audit mengenai desain sistem manufacturing yang dijalankan yang mencakup:
a. Pemilihan lokasi
b. Pengaturan tata letak
c. Keadaan bangunan & sarana penunjang
d. Teknologi yang digunakan
e. Proses manufacturing yang dijalankan
f. Keadaan mesin & peralatan
Audit mengenai penerapan sistem manufacturing, yang mencakup:
a. Perencanaan & program operasi / produksi
b. Pembelian & pengadaan bahan
c. Pelaksanaan manufacturing Persediaan & pengiriman barang jadi serta
pergudangannya Biaya, serta

6
d. Pemeliharaan peralatan

2.3 RUANG LINGKUP AUDIT MANUFAKTURING


Ruang Lingkup Audit Produksi terdiri dari:
1. Perencanaan Produksi (Production Planing) meliputi:
Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedul / MPS)
Bagaimana menerjemahkan ramalan penjualanan (Sales Forecast) dan
jadwal produksi (Production Schedule) sehingga dapat memenuhi
kebutuhan konsumen.
Jadwal produksi optimal yang meminimalkan biaya persediaan dan
biaya set up produksi
Tingkat persediaan yang optimal.
Penilaian atas Idle Capacity
Indikator:
Rencana Produksi bulan yang besangkutan
LOADING = X 100%
Kapasitas Produksi actual / normal
Dengan memperhatikan feasibility study dan rencana jangka panjang maka
dapat dilakukan penilaian atas % idle capacity yang terjadi.
Achivement Rate
Indikator :
Keluaran aktual yang dicapai per-bulan
AR = X 100%
Rencana Produksi yang dibuat sebelum bulan itu
Bagaimana tindakan manajemen dalam melakukan pengendalian dan
penyesuaian terhadap devisi antara rencana produksi dengan actual yang dapat
dicapai.
Faktor eksternal / internal apa yang menyebabkan tidak tercapainya rencana
produksi dan bagaimana manajemen dapat mengendalikan faktor faktor itu.
Inventory Level
Indikator:
Unit stock pada akhir bulan (bulan)
IL =
Produksi bulanan

7
Bagaimana kebijakan manajemen dalam menentukan tingkat persediaan
sehubungan dengan metode pengendalian persediaan yang harus
mempertimbangkan faktor faktor :
a. Lead time
b. Inventory carrying cost
c. Orderring cost
d. Risiko kekurangan persediaan
e. Safety stock
Perencanaan Line Balancing (Keseimbanagan Lintas Produksi)
o Adakah indikasi terjadinya bottleneck dalam lini produksi.
o Bagaimana keseimbangan loading operator dan mesin dalam lini
produksi.
Tingkat Utilitas Mesin dan Tenaga kerja
Indikator:
Man / machine hour used
TU = X 100%
man / machine hour available
Apa yang menyebabkan tingkat utilitas mesin / orang rendah, apakah
kesalahan terletak pada production schedule atau karena ada trouble mesin dan
lain lain.
Bagaimana upaya manajemen dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja
dan mesin.
Follow up Anggaran Produktivitas vs Aktual Biaya Produksi
o Bagaimana manajemen menentukan anggaran produksi.
o Dimana terjadi penyimpangan (inefisiensi produksi) dan bagaimana
manajemen mengatasinya.
MIS Produksi
o Bagaimana Sistem pelaporan (report) pada bagian produksi
o Apakah laporan yang ada dapat menggambarkan keadaan yang ada
bagian produksi, sehingga memudahkan pihak manajemen dalam
melakukan pengambilan keputusan
o Arus dokumen
o Bagian distribusi pelaporan
2. Quality Control

8
Quality Control terdiri dari:
Tingkat kualiatas Produksi per periode
Faktor apa yang menyebabkan % rate yang tinggi, bagaimana
manajemen melakukan pengendalian atas kualitas produksi.
Sampling Plan
Apakah sampling plan sudah mempertimbangkan risiko produsen,
risiko konsumen dan biaya pemeriksaan
Apakah rejection rate dan servise rate yang tinng disebabkan oleh
karena sampling plan yang buruk.
Penerapan Total Quality Management (TQM)
Apakah perusahaan sudah dapat menerima / menerapkan TQM
Peta Kontrol
Apakah fungsi / kegunaan peta control sebagai alat pengendalian
proses dan alat untuk mengestimasi kemampuandari proses sudah
dapat dipahami dan diterapkan.
Standart Spesifikasi / kualitas produk
Penilaian kewajaran atas batas batas toleransi dan keinginan
konsumen atau spesifikasi produk.
3. Produktivitas dan Efisiensi:
Produktivitas Tenaga Kerja
Efisiensi dan Produktivitas Bahan
4. Metode dan Standar Kerja
Metode dan standart tenaga kerja meliputi:
Waktu Baku (Standart Time)
Sudahkan waktu baku penyelesaian pekerjaan ditetapkan dengan cara
atau metode yang benar yaitu mempunyai tingkat kepercayaan dan
ketelitian yang cukup baik bagi kepentingan penjadwalan produksi,
penetapan kapasitas produksi, penilaian performa system kerja
Sistem Kerja
Bagaimana dengan keadaan lingkunganb (kondisi) tempat kerja yang
dihubungkan dengan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam
bekerja.
Standart Operating Procedures (SOP)

9
Apakah pengaturan kecepatan mesin sudah sesuai dengan kemampuan
fisik yang menjalankan dan sampai sejauh mana operator mentaati
SOP tersebut.
5. Maintenance
Maintenance meliputi:
MIS Maintenance
Apakah MIS yang ada sudah dapat menjamin kemungkinan
diterapkannya Preventive Maintenance Policy.
Preventive Maintenance
Apakah perusahaan sudah menjalankan Preventive Maintenance dalam
bentuk apa?
Pedoman Maintenance
Apakah prosedur permintaan kerja pemeliharaan yaitu dalam rangka
biaya dan maintenance time.
Bagaimana dengan availability system produksi yang di dukung oleh
system pemeliharaan.
6. Organisasi Manajement Produksi
a. Tujuan / Sasaran Departemen Produksi
b. Penilaian Struktur Organisasi:
o Rentang pengendalian
o Tingkat Sentralisasi
o Koordinasi dan jalur komunikasi
o Tingkat Formalitas
o Rasio Administratif
o Tingkat Spesialisasi Fungsional
o Tingkat Absensi Pegawai
o Turn Over Pegawai
7. Plant Lay Out
Beberapa kriteria penilaian terhadap layout yang ada antara lain:
Fleksibilitas Lay Out
Efektifitas dan Efisinsi material flow pattern
Minimum material handing oleh direct labour
Minimum jarak material handling

10
Minimum frekuensi perpindahan material
Penggunaan ruang yang ekonomis
Pengaturan tata letak gudang yang efisien
Keselamatan dan keamanan kerja.
8. Value Analysis / value Engineering
Sudah adakah program VE / VA di perusahaan
Bagaimana efektifitasnya dan hambatan hambatan apa yang dihadapi
dalam penerapannya.
Berapa besar biaya yang dapat dihemat.
9. Data Pokok
B.H. Walley dalam bukunya Production Management Hardbook (1980),
memberikan data pokok untuk audit manufacturing sebagai berikut:
Proses Produksi
Jenis Proses Produksi apakah yang sdang dipertimbangkan:
o Pengelompokan / penetapan pekerjaan
o Proses
o Lini
Kendala kebijakan (Policy Constraints)
Kendala apakah yang merupakan kendala untuk proses produksi,
misalnya:
o Penerimaan pesanan langsung dari pelanggan
o Membuat Persediaan.
o Penggunaan mesin yang tinggi karena intensifnya modal.
o Jajaran produk yang kecil atau besar
o Waktu penyerahan yang cepat.
Persaingan (Competition)
Apakah para pesaing lebih baik di banding perusahaan sendiri dalam
hal berikut:
o Biaya Produksi
o Waktu penyerahan pesanan (terutama keterandalannya).
o Mutu dan keterandalan Produk.
o Jajaran Produk dan kemampuan untuk menghasilkan produk
khusus.

11
Pabrik dan Mesin
o Umur
o Jumlah
o Penggunaan dan kerusakan (waktu yang dihabiskan untuk
perawatan)
o Tipe dan tempat pembelian
Hubungan Industrial
o Komposisi dan besarnya jumlah tenaga kerja rincian umur
o Catatan hubungan industrial
o Skema atau jadwal konsultasi dan partisipasi dalam operasi
Informasi Operasi
Pengukuran operasi akan membantu memberi petunjuk bagaimana
proses produksi beroperasi dalam bisnis itu.
Organisasi
o Jenis organisasi
o Organisasi aktual rincian menurut bagian dan fungsi, tingkat,
manajemen.
o Batasan tentang peran: wewenang, kekuasaan, tanggung jawab
o Sasaran
Penggunaan Sumber Daya
o Mesin
o Bahan Mentah
o Tenaga kerja
Produk dan Produksi
o Waktu pesanan
o Kelompok pesanan dan besarnya jumlah pesanan
o Jumlah barang dalam jajaran produk.
Informasi Biaya
o Biaya Produksi
o Biaya produksi dan / atau biaya operasi perjam
o Sumbangan perjam dari mesin mesin utama
o Biaya bahan

12
o Biaya tenaga kerja langsung, tidak langsung, biaya umum
pekerjaan.
Produktivitas
o Nilai tambah tiap: produk, mesin, jam kerja, pekerja langsung.
o Efisisensi dan pendayagunaan tenaga kerja.
o Pendayagunaan dan efisiensi mesin.
Jam Kerja
o Jam lembur
o Istirahat dan kelonggaran lain yang sudah disetujui
o Perbandigan antara tenaga kerja langsung dan tidak langsung.
Sistem Produksi
o Perencanaan dan pengendalian produksi
o Akuntansi manajemen
o Pengendalian mutu (Quality Control)
o Sistem imbalan
o Sistem pembayaran
o Pencatatan Pekerjaan
Tata Ruang dan Pabrik
o Produksi
o Pekerjaan yang sdang berjalan
o Penyimpanan umum
10. Data Lain
Data lain dalam audit manufacturing meliputi:
Keterkaitan dengan Lingkungan
a. Teknologi
b. Gambaran teknologi atau teknik yang digunakan dalam
perusahaan
Perubahan Budaya
a. Perputaran Pekerjaan
b. Kemangkiran
Pemerintah dan Serikat Pekerja

13
Bagaimana perusahaan menyerap perundang undangan pemerintah
tentang perlindungan pemekerjaan, kelebihan tenaga kerja, kesehatan,
keamanan.
Pertimbangan Ekonomis
Kecendrungan ekonomis apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
dua sampai tiga tahun yang akan dating seperi: inflasi, tingkat upah,
perubahan dalam produk nasional bruto.
Perusahaan dan Dunia Luar
Rasio pokok berikut harus ditentukan untuk semua pesaing nasional
dan internasional dan dibandingkan dengan rasio perusahaan sendiri:
o Laba Operasi
o Hasil penjualan
o Harga pokok penjualan
o Nilai tambah

14
DAFTAR PUSTAKA

Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Audit Manajemen Kontemporer. Edisi Revisi. Harvarindo
Agoes, Sukrisno. 1996. Auditing: Pemeriksaaan Akuntan. Jilid II. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hamilton, Alexander. 1986. Manajemen Audit: meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Surabaya: Usaha Nasional.
IBK. Bayangkara. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Jung, ST. Dian. 2001. Audit Manajemen: Efektifitas dan Efisiensi Perusahaan Anda. Jakarta:
PT.Bumi Aksara
Dwiermayanti, 2010, Audit Manufaktur,
www.dwiermayanti.wordpress.com/2010/04/05/audit-manufaktur/

15

Anda mungkin juga menyukai