e-mail : ardikagusti@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
(K3) di UD. Sinar Abadi,(2) produktivitas kerja karyawan di UD. Sinar Abadi,(3) pengaruh pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan di UD. Sinar Abadi.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausalitas. Jumlah populasi
penelitian sebanyak 45 orang responden. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara,dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan berupa
teknik analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)
pelaksanaan (K3) secara keseluruhan berada pada kategori sangat baik, (2) produktivitas kerja
karyawan secara keseluruhan berada pada kategori baik,(3)hasil pengujian mengenai pengaruh (K3)
terhadap produktivitas kerja menunjukkan bahwa variabel (K3) berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karena =3.369> =2.021 atau p-value=0.002<=0.05 dan besarnya
pengaruh variabel (K3) terhadap produktivitas kerja sebesar 0,209 sehingga sumbangan pengaruh dari
variabel (K3) terhadap produktivitas kerja sebesar 20,9%.
Abstract
This study aims to determine (1) the implementation of the safety and health of employees (K3) at UD.
Sinar Abadi, (2) the employee's productivity in UD. Sinar Abadi, (3) the effect of the implementation of
occupational safety and health (K3) on employee productivity in UD. Sinar Abadi. The research design
used in this research is the study of causality. A study population by 45 respondents. Collecting data in
this study conducted using interviews, documentation and questionnaires. The analysis technique used
is descriptive analysis with quantitative approach. The results showed that (1) the implementation (K3) as
a whole is in very good category, (2) the employee's productivity as a whole is in good category, (3) the
results of testing on the effect (K3) on work productivity indicates that the variable (K3) partially
significant effect on work productivity because t_hitung = 3369> t_tabel = 2,021 or p-value = 0.002 < =
0.05 and the influence of variables (K3) on work productivity amounted to 0.209 so that the contribution
of the influence of variables (K3) on work productivity by 20.9%.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia memiliki menghilangkan kecelakaan serta penyakit
peranan penting bagi keberhasilan suatu akibat kerja. Peningkatan keselamatan dan
organisasi atau perusahaan, karena prilaku kesehatan tempat kerja, perusahaan dapat
manusia merupakan faktor input yang akan mengurangi pengeluaran sekaligus
menentukan proses dan keberhasilan memenuhi kebutuhan pegawainya, serta
output. Sumber daya manusia atau dalam memenuhi kewajiban mereka bagi
organisasi perusahaan sering disebut masyarakat luas, karena program K3 dapat
karyawan perlu mendapatkan perhatian menghasilkan karyawan yang lebih
yang khusus dari perusahaan agar produktif yang dapat melaksanakan
karyawan yang dimiliki perusahaan mampu pekerjaan secara kreatif. Selain itu K3
memberikan kontribusi yang optimal agar dapat mendorong karyawan untuk bekerja
tercapainya produktivitas organisasi. lebih maksimal dalam menyelesaikan
Perlakuan terhadap karyawan dalam pekerjaannya, sehingga dapat
setiap organisasi diperlukan pengelolaan meningkatkan produktivitas kerja (Shikdar &
yang mampu mengembangkan kualitas Sawaqed: 224).
kerja secara sistematis, terencana, Perkembangan perusahaan sangat
terkendali dan efisien. Salah satu hal yang tergantung pada produktivitas karyawan
seharusnya menjadi perhatian dalam yang dimilikinya. Melalui program K3 yang
pengelolaan karyawan ialah keselamatan baik, diharapkan dapat menurunkan tingkat
dan kesehatan kerja. Pelaksanaan program kecelakaan kerja dan mampu
keselamatan dan kesehatan kerja bagi meningkatkan semangat kerja karyawan.
karyawan sangatlah penting karena Tenaga kerja yang sehat akan bekerja
bertujuan untuk menciptakan kondisi dan produktif, sehingga diharapkan
lingkungan kerja yang terintegrasi dan produktivitas kerja karyawan meningkat
menimbulkan rasa aman dalam rangka yang dapat mendukung keberhasilan bisnis
mengurangi kecelakaan. perusahaan dalam membangun dan
Kondisi tersebut diciptakan untuk membesarkan usahanya (Ridley, 2008: 39).
memenuhi tuntutan undang undang Produktivitas kerja adalah bagian yang
ketenaga kerjaan. Menurut Undang-Undang paling menentukan dalam kegiatan
No. 13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 perusahaan. Keberadaan karyawan di
menyebutkan bahwa setiap pekerja/buruh dalam perusahaan menempati posisi
berhak untuk memperoleh perlindungan penting karena berfungsi mempertahankan
atas: (1) keselamatan dan kesehatan kerja; kelangsungan pertumbuhan perusahaan.
(2) moral dan kesusilaan; (3) perlakuan Produktivitas bukanlah membuat karyawan
yang sesuai dengan harkat dan martabat bekerja lebih lama, lebih keras, tetapi
manusia serta nilai-nilai agama. Undang membuat bagaimana karyawan menjadi
undang ini dimaksudkan bisa menentukan profesional dan berkualitas Sutjana (2005).
standar yang jelas untuk keselamatan kerja UD. Sinar Abadi Singaraja merupakan
bagi semua karyawan sehingga mendapat salah satu perusahaan yang berdiri pada
perlindungan atas keselamatannya dalam tahun 2001 terletak di Jalan Wibisana
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan Singaraja Bali, dan sampai saat ini UD.
hidup dan meningkatkan produksi serta Sinar Abadi Singaraja mempunyai
produktivitas nasional. karyawan sebanyak 45 orang. Perusahaan
Dewasa ini program perlindungan yang bergerak dalam bidang industri
terhadap keselamatan kerja karyawan makanan ringan diantaranya brownis kukus
menjadi suatu hal yang penting untuk original, berbagai macam kue pia, kue
diperhatikan. Program tersebut sering di potongan, dan berbagai macam bentuk kue
kenal dengan program K3, program K3 lainnya. Dengan berjalannya waktu UD.
adalah salah satu upaya untuk Sinar Abadi Singaraja kemudian
meningkatkan produktivitas kerja karyawan, berekspansi ke bidang makanan lainnya
apabila perusahaan dapat mengelola seperti kue-kue kering.
keselamatan dan kesehatan kerja dengan Berdasarkan observasi awal yang
baik maka dapat mengurangi atau telah peneliti lakukan di UD. Sinar Abadi
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
mengalami dampak penyakit jangka pendek udara di dalam lingkungan kerja; dan (3)
atau jangka panjang akibat bekerja di Adanya penghijauan disekitar lingkungan
perusahaan tersebut (Jackson, Schuler, & kerja. 4) Pelayanan kebutuhan kesehatan
Werner, 2011: 267). karyawan. Program manajemen dalam
Setrategi atau upaya untuk memberikan program yang dirancang untuk
meningkatkan keselamatan dan kesehatan membantu pegawai dalam menghadapi
kerja yang efektif dapat dilihat dari 5 (lima) risiko dalam bekerja pelayanan kebutuhan
dimensi (Handoko, 2000): 1) Membuat kesehatan karyawan merupakan strategi
kondisi kerja yang aman. Kondisi kerja untuk meningkatkan keselamatan dan
sebagai serangkaian kondisi atau keadaan kesehatan kerja. Program ini diharapkan
lingkungan kerja dari suatu perusahaan dapat mengurangi tekanan yang dialami
yang menjadi tempat bekerja dari para oleh pegawai. Adapun indikator dari
karyawan yang bekerja didalam lingkungan pelayanan kebutuhan kesehatan karyawan
tersebut. Kondisi yang baik yaitu nyaman yaitu sebagai berikut. (1) Tersedianya
dan mendukung pekerja untuk dapat minuman dan makanan tambahan yang
menjalankan aktivitas dengan baik. Adapun sehat untuk penambahan gizi karyawan;
indikator dari kondisi kerja yang aman yaitu dan (2) Tersedianya obat-obatan pada
sebagai berikut. (1)Tersedianya pertolongan pertama saat kecelakaan. 5)
perlindungan kerja bagi karyawan; Pelayanan kesehatan. Jaminan
(2)Tersedianya peralatan yang layak keselamatan dan kesehatan kerja para
digunakan perusahaan; dan (3) tenaga kerja harus diprioritaskan atau
Pengawasan terhadap peralatan kerja diutamakan dan diperhitungkan agar
secara berkala. 2) Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja merasa ada jaminan atas
kesehatan & keselamatan kerja. Pelatihan pekerjaan yang mereka lakukan, baik yang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) beresiko maupun tidak. Menurut Shafiqah
adalah pelatihan yang disusun untuk Adia (2010), jaminan keselamatan dan
memberi bekal kepada personil yang kesehatan dapat membuat para tenaga
ditunjuk perusahaan untuk dapat kerja merasa nyaman dan aman dalam
menerapkan K3 di tempat kerja. Pelatihan melakukan suatu pekerjaan, sehingga
K3 bertujuan agar karyawan dapat dapat memperkecil atau bahkan
memahami dan berperilaku pentingnya mewujudkan kondisi nihil kecelakaan dan
keselamatan dan kesehatan kerja, penyakit kerja. Adapun indikator dari
mengidentifkasi potensi bahaya di tempat pelayanan kesehatan yaitu sebagai berikut.
kerja, melakukan pencegahan kecelakaan (1)Tersedianya ruang pengobatan P3K
kerja, mengelola bahan-bahan beracun dalam perusahaan; (2)Tersedianya
berbahaya, penanggulangannya, jaminan kesehatan bagi karyawan; dan (3)
menggunakan alat pelindung diri, Pemeriksaan kesehatan rutin bagi
melakukan pencegahan dan pemadaman karyawan.
kebakaran serta menyusun program Pencapaian tujuan organisasi akan
pengendalian keselamatan dan kesehatan tercapai secara efektif dan efesien
kerja perusahaan (Putut Hargiyarto, 2010). bilamana produktivitas kerja terpenuhi.
Adapun indikator dari pendidikan dan Untuk itu segala upaya harus dilakukan,
pelatihan kesehatan & keselamatan kerja termasuk memberikan perlindungan dan
yaitu: (1) Adanya pelatihan untuk kenyamanan kerja dengan tepat guna
mengantisipasi kecelakaan. 3) Menciptakan menghasilkan tingkat produktivitas yang
lingkungan kerja yang sehat. Nitisemito tinggi.
(2004: 109) mengemukakan lingkungan Menurut sinungan (2009) produktivitas
kerja adalah segala yang ada disekitar para kerja adalah sikap yang timbul untuk
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya menggunakan sumberdaya dalam
dalam menjalankan tugas yang organisasi secara tepat guna, efektif dan
dibebankan. Adapun indikator dari efesien. Dimana seseorang bekerja lebih
menciptakan lingkungan kerja yang sehat baik dari hari ke hari, dan pekerjaan yang
yaitu sebagai berikut. (1) Tata letak ruang dilakukan harus lebih meningkat
kerja yang nyaman; (2)Terdapat ventilasi kualitasnya. Pendapat yang sama juga
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
dikemukakan oleh Sulistiyani (2003:199) Secara ekonomis yaitu dari segi biaya dan
produktivitas kerja menyangkut masalah waktu. Menurut Sedarmayanti (2009)
hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir pengukuran produktivitas kerja karyawan
yang diperoleh dalam proses produksi. sangat penting dilakukan oleh setiap
Dalam hal ini tidak terlepas dengan perusahaan kerena melalui pengukuran
efesiensi dan efektivitas. akan diperoleh mamfaat bagi kemajuan
Menurut Wibowo (2008:260) perusahaan itu sendiri. Keselamatan dalam
produktivitas adalah perbandingan antara proses atau hasil kerja akan mungkin
hasil yang dicapai dengan peran serta menjadi bahan perbaikan bagi perusahaan
tenaga kerja disini adalah penggunaan pengukuran produktivitas kerja dapat diukur
sumber daya manusia secara efektif dan sebagai berikut. 1) Efektivitas merupakan
efesien. Jadi dapat disimpulkan ukuran yang memberikan gambaran
produktivitas kerja merupakan hasil seberapa jauh target dapat dicapai, tinggi
keluaran tiap karyawan yang efektif dari rendahnya nilai efektivitas ditentukan oleh
pemamfaatan sumber daya yang efesien. pencapaian target. Efektivitas diukur
Produktivitas kerja dimulai dari kebutuhan dengan dua indikator yaitu. (1) Kesesuaian
pelanggan dan berakhir pada persepsi pencapaian terget terhadap kuantitas
pelanggan. Sulistiyani (2003:199) produk yang dihasilkan; dan (2) Ketepatan
mengemukakan bahwa dimensi dalam pencapaian terget terhadap kualitas
produktivitas kerja harus selalu dikaitkan produk. 2) Efesiensi merupakan suatu
dengan efektifitas dan efesiensi kerja, ukuran dalam membandingkan input yang
dalam hal ini tentunya terdapat hubungan direncanakan dengan input yang
antara dimensi efektivitas dan efesiensi sebenarnya. Apabila input yang sebenarnya
dalam produktivitas kerja. Sehingga secara digunakan semakin besar penghematanya,
ideal produktivitas kerja yang tinggi dapat maka tingkat efesiensi semakin tinggi.
dicapai melalui efektivitas dan kualitas kerja Tetapi semakin kecil input yang dapat
yang sesuai dengan efesiensi. dihemat akan semakin rendah tingkat
Sedarmayanti (2004:35) berpendapat efesiensinya. Efesiensi diukur dengan lima
bahwa produktivitas memiliki 2 (dua) indikator yaitu: (1) Ketepatan karyawan
dimensi yaitu (1) efektivitas, dan (2) dalam menggunakan mesin; (2) Ketepatan
efesiensi. Dua dimensi tersebut dapat karyawan dalam memamfaatkan bahan
dijelaskan sebagai berikut. 1) Efektivitas baku yang digunakan; (3) Ketepatan
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang karyawan dalam menggunakan
memberikan gambaran seberapa jauh perlengkapan yang ada; (4) Ketepatan
terget dapat tercapai. Efektivitas mengarah karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan;
kepada pencapaian kerja yang maksimal dan (5) Penggunaan tempat dalam bekerja.
yaitu pencapaian target yang berkaitan Menurut Payaman J. Simanjuntak
dengan dua indikator pencapaian kualitas (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi
dan kuantitas produk yang dihasilkan. 2) produktivitas kerja digolongkan pada tiga
Efesiensi mengarah kepada seberapa kelompok, yaitu: 1) Kualitas dan
hemat masukan sumber daya yang kemampuan fisik karyawan. Hal ini
digunakan baik secara teknis maupun dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan,
ekonomis untuk menghasilkan keluaran motivasi kerja, etos kerja, sikap, mental,
seperti yang telah ditentukan. umur, dan kemampuan fisik pekerja yang
Dari uraian diatas, maka dapat bersangkutan; 2) Sarana pendukung kerja.
disimpulkan bahwa produktivitas kerja Hal ini mencakup lingkungan kerja dan
memiliki dua dimensi dan beberapa kesejahteraan tenaga kerja. Lingkungan
indikator yang menunjukan tingkat kerja termasuk teknologi dan cara produksi,
produktivitas kerja, yaitu dimensi efektivitas sarana dan peralatan produksi yang
dan efesiensi. Dimensi efisiensi memiliki digunakan, tingkat keselamatan dan
beberapa indikator yaitu secara teknis kesehatan kerja serta suasana dalam
meliputi cara penggunaan mesin, cara lingkungan itu sendiri, sedangkan
pemamfaatan perlengkapan, peralatan, kesejahteraan tenaga kerja tercermin dalam
penggunaan tempat, serta bahan baku. sistem pengupahan dan jaminan sosial
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
serta jaminan kelangsungan kerja; 3) Supra keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
sarana. Hal ini meliputi kebutuhan terhadap produktivitas kerja karyawan di
pemerintah, hubungan industrial dan UD Sinar Abadi Singaraja. Populasi dalam
kemampuan dalam mencapai sistem kerja penelitian ini adalah 45 karyawan. Penelitian
yang optimal. ini berlokasi di UD Sinar Abadi Singaraja Jln
Wibisana, Banjar Jawa. Penelitian ini di
METODE kategorikan penelitian populasi karena
Jenis penelitian yang digunakan semua populasi dijadikan sebagai obyek
dalam penelitian ini adalah penelitian penelitian atau sasaran penelitian. Metode
analisis deskriptif dengan pendekatan pengumpulan data dilakukan dengan
kuantitatif. Tujuan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, dokumentasi dan
adalah untuk mengetahui pelaksanaan wawancara. Sesuai dengan perumusan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan masalah, tujuan penelitian, perumusan
(K3) di UD Sinar Abadi, produktivitas kerja hipotesis dan jenis data yang dikumpulkan
karyawan di UD Sinar Abadi, dan pengaruh maka analisis yang digunakan dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan penelitian ini ada dua, yaitu (1) analisis
kerja (K3) terhadap produktivitas kerja deskriptif, (2) uji asumsi klasik, (3) analisis
karyawan di UD Sinar Abadi. Subyek dalam regresi sederhana.
penelitian ini adalah pihak yang terkait yang
mengetahui tentang perusahaan UD. Sinar HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Abadi Singaraja baik dalam bidang Hasil Penelitian
produksi, pemasaran, dan pendapatan Hasil pelaksanaan keselamatan dan
keuangan. Obyek dalam pene;itian ini kesehatan kerja karyawan (K3) di UD Sinar
adalah pelaksanaan keselamatan dan Abadi
kesehatan kerja (K3) dan pengaruhnya
terhadap produktivitas kerja karyawan di
UD Sinar Abadi Singara. Lokasi penelitian
dengan judul pengaruh pelaksanaan